Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PERUSAHAAN DAGANG
Fungsi dari buku besar pembantu utang ialah untuk mencatat rincian utang dagang suatu
perusahaan kepada masing-masing nama kreditur serta merinci jumlah yang sudah dicatat
dalam saldo buku besar utang.
Buku pembantu ini setiap hari dicatat atas transaksi dan dibuat secara individual. Dalam
proses pencatatan transaksi dalam buku pembantu dilakukan secara bersamaan waktunya
dengan pencatatan di Jurnal. Sehingga pencatatan pada buku pembantu bukan didasari
jurnal (Jurnal umum/Jurnal Khusus) namun berdasarkan bukti transaksi.
Pengertian buku pembantu utang sendiri ialah kumpulan dari akun pihak kreditor (pihak
yang dihutangi perusahaan). Setelah itu mengelompokan tranasksi hutang seperti
(pinjaman atau pelunasan oleh perusahaan) dari satu pihak/perusahaan saja.
-Faktur pembelian
-Bukti pengeluaran
-Nota debet/kredit ialah sebagai bukti pengembalian barang (retur pembelian) yang dibeli
melalui pembayaran kredit.
Seluruh faktur pembelian lalu dicatat dalam buku jurnal pembelian dan pada 31
Maret 2018 akun perlengkapan di posisi debet sedangkan akun hutang usaha
senilai Rp 9.000.000,00 di posiso kredit.
3. Bukti pengeluaran kas untuk pelunasan utang pencatatanya yakni sebagai berikut :
Dalam buku pembanu utang masing-masing bukti pengeluaran kas akan dicatat
dalam buku pembantu utang dengan cara mendebit rekening kredior yang
berkaitan.
Ketika seluruh rekening dicatat berdasarkan langkah diatas, akun utang usaha dalam
buku besar dan rekening kreditor dalam buku pembantu utang bisa terlihat sebagai
berikut ini :
Harvesting
BUKU BESAR
Periode Maret 2018
SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo – – – – 8.500.000
Maret
31 Posting JPb-1 – 9.000.000 – 17.500.000
2018
1. Dalam kolom referensi ditulis JPB-1 yakni (Jurnal Penerimaan halaman 1) dam JKK-
1 (Jurnal Kas Keluar halaman 1).
2. Pada tanggal 31 Maret 2018 akun hutang usaha bersaldo kredit Rp 10.000.000,00
saldo tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut buku pembantu
hutang di tanggal yang sama juga.
Harvesting
BUKU PEMBANTU UTANG
Periode Maret 2018
SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo – – – – 2.600.000
SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
Faktur No. JPb-
14 – 2.500.000 – 2.500.000
K-012 1
SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT
1 Saldo – – – – 3.200.000
Berdasarkan data buku pembantu utang di atas pada tanggal 31 Maret 2018
dibuatlah daftar saldo hutang sebagai berikut.
Harvesting
DAFTAR SALDO HUTANG
Tanggal 31 Maret 2018
Dari daftar saldo utang diatas melihatkan jumlah saldo hutang Harvesting sesuai
buku pembantu utang di tanggal 31 Maret 2018 senilai Rp 10.000.000,00. Total
tersebut tidak berbeda dengan saldo kredit utang usaha di buku besar umum.
Pada saat terjadi selisih antara akun hutang dengan jumlah hutang sesuai buku
pembantu hutang, penyebab selisih tersebut bisa timbul karena
Contoh ilustrasi :
1. Pada tanggal 31 Maret 2018 saldo akun utang usaha senilai Rp 35.500.000,00
2. Namun di tanggal yang sama jumlah utang menurut buku pembantu utang
sebesar Rp 36.000.000,00
Transaksi pembelian kredit yang dicatat di hutang usaha pada posisi kredit. Faktur
pembelian senilai Rp 2.750.000,00 dicatat di jurnal pembelian dengan jumlah Rp
2.500.000,00 disisi lain perlengkapan service, di debet sebanyak Rp 500.000,00
Maka dibuatlah jurnal koreksi agar menambah sisi debet akun perlengkapan service
dan menambah sisi kredit utang usaha yakni :
Harvesting
JURNAL UMUM
Periode Maret 2018
DEBET KREDIT
Perlengkapan
Rp. 500.000,00 –
service
Maret 31
– Rp. 500.000,00
Hutang Usaha
Sesudah hasil pos jurnal diatas di posting ke buku besar, akun hutang usaha akan
memperlihatkan saldo kredit sebanyak Rp 36.000.000,00. Lalu sesudah pos jurnal di
atas di psoting ke buku besar, akun utang usaha akan memperlihatkan saldi kredir
senilai Rp 36.000.000,00