Sie sind auf Seite 1von 7

PENCATATAN TRANSAKSI KE DALAM BUKU PEMBANTU KARTU UTANG PADA

PERUSAHAAN DAGANG

Buku Besar Pembantu Utang


     Buku Besar Pembant Utang –  Buku besar pembantu ini sering sekali dipakai dalam
akuntansi, dengan tujuan untuk memantau sejauh mana saldo yang terdapat apada buku
besar itu sendiri.
Buku besar pembantu utang ini sumber data informasinya berasal dari jurnal khusus yang
berkaitan dengan informasi faktur pembelian, faktur penjualan, jurnal penerimaan kas dan
jurnal pengeluaran kas.  

•FUNGSI BUKU PEMBANTU UTANG

Fungsi dari buku besar pembantu utang ialah untuk mencatat rincian utang dagang suatu
perusahaan kepada masing-masing nama kreditur serta merinci jumlah yang sudah dicatat
dalam saldo buku besar utang.

Buku pembantu ini setiap hari dicatat atas transaksi dan dibuat secara individual. Dalam
proses pencatatan transaksi dalam buku pembantu dilakukan secara bersamaan waktunya
dengan pencatatan di Jurnal. Sehingga pencatatan pada buku pembantu bukan didasari
jurnal (Jurnal umum/Jurnal Khusus) namun berdasarkan bukti transaksi.

•CARA MEMBUAT BUKU PEMBANTU UTANG

Pengertian buku pembantu utang sendiri ialah kumpulan dari akun pihak kreditor (pihak
yang dihutangi perusahaan). Setelah itu mengelompokan tranasksi hutang  seperti
(pinjaman atau pelunasan oleh perusahaan) dari satu pihak/perusahaan saja.

Dalam buku pembantu utang sumber pencatatanya berasal dari :

-Faktur pembelian
-Bukti pengeluaran
-Nota debet/kredit ialah sebagai bukti pengembalian barang (retur pembelian) yang dibeli
melalui pembayaran kredit.

Contoh Transaksi Buku Besar Pembantu Utang


Dibawah ini ialah kegiatan dari Harvesting di bulan Maret 2018

1. Hutang kepada kreditor pada tanggal 1 Maret 2018

Telah Hutang kepada :

PD Aneka Warna Rp. 3.200.000,00


PD Aneka Jaya Rp. 2.600.000,00
PD Aneka karya Rp. 2.700.000,00
Total Rp. 8.500.000,00
2. Transaksi (pembelian kredit) pada bulan Maret 2018

Tanggal Faktur Kreditor Jumlah

Maret 6 No.SB-06 PD Aneka Warna Rp 3.800.000,00

14 No. K-012 PD Aneka Jaya Rp 2.500.000,00

25 No.AS-19 PD Aneka Karya Rp.2.700.000,00

Jumlah pembelian kredit Bulan Maret


Rp 9.000.000,00
2018

3. Pelunasan hutang kepada kreditor

Tanggal Bukti kas Kreditor Jumlah

Maret 4 No K-701 PD Aneka Warna Rp. 2.200.000,00

10 No K-706 PD Aneka Kaya Rp. 2.700.000,00

18 No K-716 PD Aneka Jaya Rp. 1.600.000,00

27 No K-721 PD Aneka Warna Rp. 1.000.000,00

Jumlah hutang dibayar pada bulan Maret 2018 Rp 7.500.000,00

Pencatatan Akun yang Terkait

Keterangan dari data diatas bisa dilihat  dibawah ini


1. Data tanggal 1 Maret 2018 dicatat dalam buku besar sebagai akun hutang saldo
kredit senilai Rp 8.500.00,00. Dan rincianya dicatat dalam buku pembantu utang
dalam saldo kredit di tiap-tiap kolom kreditor.

2. Faktur pembelian dicatat sebagai berikut :

 Seluruh faktur pembelian lalu dicatat dalam buku jurnal pembelian dan pada 31
Maret 2018 akun perlengkapan di posisi debet sedangkan akun hutang usaha
senilai Rp 9.000.000,00 di posiso kredit.

 Untuk tiap-tiap faktur pembelian akan dicatat dengan mengkredit rekening


kredtor yang berkaitan dalam buku pembantu utang.

3. Bukti pengeluaran kas untuk pelunasan utang pencatatanya yakni sebagai berikut :

 Bukti pengeluaran kas sebesar Rp 7.500.000,00 untuk pembayaran utang. Dari


jumlah dari bukti itu akan dicatat ke jurnal pengeluaran kas dengan mendebet
akun hutang dan juga mengkredit akun kas masing-masing sebanyak Rp
7.500.000,00

 Dalam buku pembanu utang masing-masing bukti pengeluaran kas akan dicatat
dalam buku pembantu utang dengan cara mendebit rekening kredior yang
berkaitan.

Ketika seluruh rekening dicatat berdasarkan langkah diatas, akun utang usaha dalam
buku besar dan rekening kreditor dalam buku pembantu utang bisa terlihat sebagai
berikut ini :

Harvesting
BUKU BESAR
Periode Maret 2018

Akun: HUTANG USAHA                                                    No.221

SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT

1 Saldo – – – – 8.500.000
Maret
31 Posting JPb-1 – 9.000.000 – 17.500.000
2018

31 Posting JKK-1 7.500.000 – – 10.000.000


Keterangan buku besar diatas :

1. Dalam kolom referensi ditulis JPB-1 yakni (Jurnal Penerimaan halaman 1) dam JKK-
1 (Jurnal Kas Keluar halaman 1).

2. Pada tanggal 31 Maret 2018 akun hutang usaha bersaldo kredit Rp 10.000.000,00
saldo tersebut harus sama dengan jumlah hutang menurut buku pembantu
hutang di tanggal yang sama juga.

Jurnal Buku Pembantu Utang

Harvesting
BUKU PEMBANTU UTANG
Periode Maret 2018

Nama Kreditor : PD Aneka Jaya

SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT

1 Saldo – – – – 2.600.000

Maret Faktur No. JKK-


18 1.600.000 – – 1.000.000
K-716 1
2018

Faktur No. JPb-


25 – 2.700.000 – 3.700.000
AS-19 1

 Nama Kreditor : PD Aneka Karya

SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
Faktur No. JPb-
14 – 2.500.000 – 2.500.000
K-012 1

 Nama Kreditor : PD. Aneka Warna

SALDO
Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT
DEBET KREDIT

1 Saldo – – – – 3.200.000

Faktur No. JKK-


4 2.200.000 – – 1.000.000
K-701 1
Maret

2018 Faktur No. JPb-


6 – 3.800.000 – 4.800.000
SB-06 1

Bukti No. K- JKK-


27 1.000.000 – – 3.800.000
721 1

Penyusunan Daftar Saldo Utang

Berdasarkan data buku pembantu utang di atas pada tanggal 31 Maret 2018
dibuatlah daftar saldo hutang sebagai berikut.

Harvesting
DAFTAR SALDO HUTANG
Tanggal 31 Maret 2018

No. Nama Kreditor SALDO

1 PD Aneka Jaya Rp. 3.700.000,00

2 PD Aneka Karya Rp. 2.500.000,00

3 PD Aneka Warna Rp. 3.800.000,00


JUMLAH Rp. 10.000.000,00

Dari daftar saldo utang diatas melihatkan jumlah saldo hutang Harvesting sesuai
buku pembantu utang di tanggal 31 Maret 2018 senilai Rp 10.000.000,00. Total
tersebut tidak berbeda dengan saldo kredit utang usaha di buku besar umum.

Pencatatan selisih saldo akun hutang

Pada saat terjadi selisih antara akun hutang dengan jumlah hutang sesuai buku
pembantu hutang, penyebab selisih tersebut bisa timbul karena

 Kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal, kesalahan tersebut dapat


diperbaiki dengan pos jurnal koreksi jurnal umum

 Kesalahan mencatat di buku pembantu utang, kesalahan tersebut bisa diperbaiki


dalam mendebit dan mengkredit rekening yang berkaitan dalam buku pembantu.

Contoh ilustrasi :

1. Pada tanggal 31 Maret 2018 saldo akun utang usaha senilai Rp 35.500.000,00

2. Namun di tanggal yang sama jumlah utang menurut buku pembantu utang
sebesar Rp 36.000.000,00

Sehingga ditemukan selisih sebanyak Rp 500.000,00. Ternyata sesudah diteliti selisih


ini muncul karena kesalahan mencatat faktur PD Aries No L-225 untuk pembelian
perlengkapan service senilai Rp 2.750.000,00 yang dicatat seharga Rp 2.250.000,00
dalam buku jurnal pembelian.

Transaksi pembelian kredit yang dicatat di hutang usaha pada posisi kredit. Faktur
pembelian senilai Rp 2.750.000,00 dicatat di jurnal pembelian dengan jumlah Rp
2.500.000,00 disisi lain perlengkapan service, di debet sebanyak Rp 500.000,00

Maka dibuatlah jurnal koreksi agar menambah sisi debet akun perlengkapan service
dan menambah sisi kredit utang usaha yakni :

Harvesting
JURNAL UMUM
Periode Maret 2018

Tgl Keterangan Ref SALDO

DEBET KREDIT
Perlengkapan
Rp. 500.000,00 –
service
Maret 31
– Rp. 500.000,00
Hutang Usaha

Sesudah hasil pos jurnal diatas di posting ke buku besar, akun hutang usaha akan
memperlihatkan saldo kredit sebanyak Rp 36.000.000,00. Lalu sesudah pos jurnal di
atas di psoting ke buku besar, akun utang usaha akan memperlihatkan saldi kredir
senilai Rp 36.000.000,00

Das könnte Ihnen auch gefallen