Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2. Kamera Prosumer
Kamera jenis ini didesain untuk mereka yang antusias terhadap
fotografi, namun belum memiliki dana yang cukup untuk membeli
sistem kamera professional sekelas DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Kamera ini mirip dengan jenis pocket, namun memiliki fungsi kamera
yang setara dengan kamera DSLR. Yang membedakannya dengan
kamera DSLR adalah lensanya yang tidak interchangable
(diganti). Kelebihan kamera ini jelas yaitu dapat memberikan fasilitas
kamera digital SLR pada sebuah harga yang relatif lebih murah. Dengan
memahami keterbatasan kamera, tentunya anda dapat membuat foto-
foto yang dahsyat dengan kamera jenis ini. Kami sangat menyarankan
anda untuk memilih tipe ini sebagai investasi awal hoby fotografi.
Umumnya hanya dengan mengeluarkan dana sebesar 2-5 juta rupiah,
anda sudah bisa memiliki kamera jenis ini. Perhatikan bahwa anda harus
jeli dalam memilih spesifikasi lensa kamera jenis prosumer. Jika anda
menyukai fotografi Macro, pilihlah kamera dengan lensa yang memiliki
focal length 35mm (equivalent 35mm), jika anda menyukai wide angle
photography, piliihlah kamera yang memiliki focal length setara 28mm
pada kamera 35mm.
Istilah "prosumer" merupakan gabungan PROfesional dan conSUMER.
Bila sebuah camera disebut sebagai model prosumer biasanya ditandai
kemampuan point and shoot tapi memiliki fitur lebih canggih dibanding
pocket camera antara lain seperti dimilikinya kemampuan pemakaian
secara manual untuk pengaturan exposure, ISO, tersedianya format
RAW image capture. Prosumer camera ditargetkan untuk konsumen
yang antusias pada fotografi.Beberapa contoh prosumer camera adalah
Canon PowerShot S90, PowerShot G11, Panasonic Lumix DMC-LX3 dan
Nikon Coolpix 8700.
Zoom besar, kualitas gambar bagus. Biasanya camera jenis ini adalah
kamera “kedua” sang fotografer. Bentuk dan fiturnya hampir
sama seperti DSLR dengan lensa yang dimiliki adalah fixed lens,
sehingga memungkinkan kita untuk tidak mengganti lensa. Biasanya
dari range 24mm – 720mm, 22mm – 660mm. Dengan kecepatan
continous drive yg cepat 11 fps, 8fps, Full HD Movie bisa di pasang Filter
dan Converter di depan lensanya untuk keleluasan
pengguna. Sensor dari kamera ini tidak sebesar
DSLR sehingga kualitasnya tak semaksimal DSLR, hal tersebut di bayar
dengan lensa zoom yang panjang dan jarak fokus minimum yg pendek
yaitu 1cm (HS20EXR ). Harganya juga kompetitif kisaran 1.5 hingga 4
jutaan walaupun ada yg 7 jutaan ( XS1) bagi anda yang ingin traveling
males bawa DSLR + lensa ini itu, Brigde adalah jawabanya karena
Bridge juga bisa manual dan lain lain seperti DSLR bahkan dari segi
teknologi Bridge terkadang lebih canggih dari DSLR seperti
menggunakan BSI CMOS Sensor EXR Processor ( Fujifilm ), Noise
Reduction Control, High Speed Recording.
4. Kamera DSLR
Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex) DSLR, mempunyai ukuran lebih
besar dari tipe kamera Digital Prosumer. Lensanya juga bisa dilepas dan
diganti dengan ukuran lensa yang berbeda beda. Kamera jenis ini
mempunyai kelebihan dalam fitur dan penggunaan dalam modus
manual, kecepatan shutter speednya yang mennjangkau kecepatan
lambat 1/15s dan kecepatan tinggi 1/8000s. Kamera DSLR adalah salah
satu kamera yang banyak 'diimpikan'. Kamera ini memiliki segudang
keunggulan yang diperlukan untuk pecinta fotografi baik pemula
maupun pro. Kualitas kamera ini tidak perlu dipertanyakan lagi, sebab
dengan kamera DSLR ini anda bisa melihat gambar-gambar yang
menakjubkan di berbagai media. Sensor yang digunakan umumnya
lebih besar daripada kamera yang dijelaskan sebelumnya. Pengguna
dapat mengatur mode pengambilan gambar sesuka hati secara manual
untuk hasil yang diinginkan. Fitur pertukaran lensa juga sangat
menguntungkan pengguna agar lebih mudah mengambil gambar untuk
berbagai keperluan. Secara garis besar kamera DSLR memberikan
banyak kelebihan yang lain selain yang telah dituliskan, namun bukan
berarti tidak memiliki kekurangan. Kekurangan kamera ini adalah
harga sangat mahal terutama untuk kelas pro, ukuran besar, bobot
berat, dibutuhkan tas khusus untuk membawa kamera ini.
Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai
mendalami dunia fotografi dengan Lensa Kit 18-55. Seperti Canon
EOS 400D, Canon EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll.
5. Mirrorless / Hybrid
Kamera yang satu ini muncul baru-baru, kira-kira pada tahun 2008 yang
lalu. Apa sih kamera mirrorless itu? Kamera mirrorless merupakan
kamera yang mirip dengan kamera DSLR namun menghilangkan cermin
atau pentaprima yang umum ada di kamera DSLR. Dengan dihilangkan
nya cermin tersebut maka kamera mirrorless memiliki cara kerja di
mana cahaya yang masuk tidak dipantulkan ke viewfinder oleh cermin,
melainkan langsung diterima oleh sensor.
Kualitas hasil bidikan kamera ini sudah mendekati hasil kamera DSLR
karena beberapa kamera sudah mengusung sensor full frame.
Umumnya ukuran dari kamera ini relatif lebih kecil bahkan sama dengan
kamera pocket. Yang cukup menarik dari kamera mirrorless ini adalah
memiliki fitur pertukaran lensa. Jadi kamera mirrorles diciptakan
sebagai jalan tengah antara kamera pocket dan kamera mirrorless.
Kelebihan ukuran kecil, lensa bisa ditukar, kualitas mendekati
DSLR. Kekurangan harga lumayan mahal hingga mahal.
Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih
dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll.
harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan, pengoperasiannya lebih
banyak variasi dibanding entry level Fullframe.
7. Boutique
Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan rata rata menggunakan
sensor fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas
gambar yg tak perlu di ragukan.
Menurut Kai W seorang Fotografer dari Hongkong, Kualitas Kamera
Butik lebih bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik
APSC seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality
menurut DXO Mark dengan bentuk yang Compact. Dengan harga
sekitar 69 ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga Lensa Kamera
Butik juga mahal.