Sie sind auf Seite 1von 9

1.

Kacamata

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna
menormalkan dan mempertajam penglihatan.
Lensa kacamata ini ada yang berupa angka dan juga tidak. Adapun fungsi dari alat optik
kacamata yaitu sebagai alat bantu penglihatan bagi yang mengalami masalah penglihatan seperti
rabun jauh, rabun dekat, dan silinder.
Penggunaan kacamata bertujuan untuk mengatur bayangan agar jatuh tepat di retina dengan cara
menjauhkan titik jatuh bayangan pada penderita rabun jauh atau mendekatkan titik jatuh
bayangan pada penderita rabun dekat agar bayangan dapat terlihat lebih jelas.

Bagian Penting Kacamata :

Pelek (Rims)
Pelek memberikan bentuk dan karakter pada kacamata. Pelek juga memberikan fungsi dengan
menahan lensa pada tempatnya.
Bagian Akhir (End Pieces)
Potongan ujung adalah bagian kecil pada bingkai yang memanjang ke luar dan menghubungkan
lensa ke pelipis.
Jembatan (Bridge)
Jembatan adalah bagian tengah bingkai yang bertumpu pada hidung dan menyatukan kedua
pelek.
Engsel (Hinges)
Engsel, yang berada di antara bagian ujung dan pelipis, memungkinkan menutup kacamata
dengan melipat pelipis ke dalam.
Lensa (Lenses)
Lensa adalah potongan kaca bening, plastik atau bahan lain yang ditahan oleh pelek. Lensa
dibuat dan dibentuk dengan resep unik untuk membantu melihat dengan jelas.
Bagian Sekrup (Screws)
Sekrup adalah pengencang logam kecil di dekat engsel yang menghubungkan potongan ujung
dengan pelipis.

Cara Kerja Kacamata


Saat dipakai, kacamata dengan lensa korektif akan membelokkan cahaya untuk membuatnya
fokus dengan benar pada retina (lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata).
Sehingga, penderita miopi dapat melihat objek yang jauh secara jelas dan tidak buram lagi.
Lensa korektif kacamata untuk rabun jauh pun berbeda-beda. Tapi, pada umumnya untuk
memperbaiki penglihatan jarak jauh, akan diresepkan lensa tunggal.
Kacamata membuat penglihatan penderita rabun jauh lebih jelas saat memakainya. Kacamata
juga tidak akan membuat penglihatan lebih lemah atau lebih buruk. Selain itu, perlu dipahami
kacamata tidak mengubah atau menyembuhkan mata.
2. Kamera

Kamera merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap suatu objek menjadi sebuah gambar
atau foto dan video. Unsur-unsur pada kamera menyerupai mata yang terdiri atas lensa cembung
(lensa mata), diafragma (iris), dan film (retina).
Cara kerjanya yaitu dengan memposisikan objek berada tepat di depan lensa kamera, sehingga
saat diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek dapat masuk dan ditangkap oleh film pada
kamera.

Bagian Utama Kamera :

Jika ingin memasuki dunia fotografi lebih dalam, pastikan kamu mengetahui dan mengenal
dengan alat yang digunakan untuk memotret. Kamu harus paham semua fitur dan setting kamera
yang kamu gunakan, entah itu kamera SLR, DSLR, Mirroles, Pocket, maupun kamera
smartphone. Memahami semua komponen dan fungsinya akan membantu kamu memaksimalkan
kamera dan membuat foto yang bagus.
Memahami tentang kamera dan bagian-bagiannya memang tidak bisa dilakukan secara instan.
Butuh waktu beberapa bulan agar terbiasa dan hafal di luar kepala.
Untuk itu, latihlah kemampuanmu dengan kamera yang kamu miliki sesering mungkin agar
seluruh bagiannya bisa dimaksimalkan. Baca buku petunjuk, menyaksikan tutorial di media
sosial, atau pun bertanya kepada orang yang sudah ahli menggunakan kamera tersebut.

Jika kamu pengguna kamera Nikon, perhatikan bagian-bagian berikut:


1. Tombol lensa
Tombol ini fungsinya sebagai pengunci lensa dengan bodi kamera DSLR.
2. Grip
Grip adalah bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera DSLR yang fungsinya sebagai
pegangan kamera supaya kita bisa memegang kamera dengan kuat. Di dalam grip ini
terdapatbaterai kamera.
3. Tombol lensa
Tombol ini fungsinya sebagai pengunci lensa dengan bodi kamera DSLR.
4. Stabilizer
Biasanya terdapat pada lensa-lensa yang ada auto fokusnya dan dbawahnya ada tombol apakah
focus lensa akan dijalankan secara manual atau auto.
5. Shutter
Tombol yang digunakan untuk mengeksekusi pengambilan gambar.
6. Tombol Flash
Digunakan untuk mengaktifkan flash pada kamera DSLR.
7. Dial
Tombol dial digunakan untuk mengatur kecepatan rana (shutter speed).
8. Tombol display
Untuk menampilkan gambar yang telah di ambil.
9. Thumb-wheel
Ini merupakan tombol modus pemotretan, disini kita bisa menggunakan basic zone untuk belajar
fotografi awal-awal dan creative zone untuk fotografi yang sudah advance.
10. Built in Flash llight
Lampu flash internal, cukup untuk penerangan tapi hanya bisa menghadap satu arah. Bagi yang
baru belajar fotografi cukup menggunakan menggunakan flash internal.
11. Anti red Eye
Penangkal mata terlihat merah saat menggunakan lampu flash.
12. View Finder
View finder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi apapun output yang dilihat akan sama
hasilnya jika dilihat dari view finder atau LCD. Di view fider juga ada informasi-informasi
seputar kecepatan apperture, titik fokus, metering, dan sebagainya. Nah, dibagian view finder ini
ada bagian karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang
masuk view finder supaya objek benar-benar real.
13. Monitor LCD
Monitor LCD disini memiliki 3 fungsi. Fungsi pertama adalah untuk melihat hasil gambar yang
sudah di foto. Kedua adalah untuk menampilkan info-info dan setingan pada kamera. Dan
terakhir adalah untuk life view. Fitur life view ini fungsinya sama seperti view finder yaitu
sebagai alat melihat objek yang dibidik.
14. Tombol navigasi
Fungsi untuk mengendalikan fungsi kamera dan membantu melihat gambar yang sudah diambil.
Tiap-tiap kamera DSLR berbeda-beda dalam menampilkan fitur ini. Ada yang berbentuk scroll ,
analog, dan tombol 4 arah biasa. Untuk kamera DSLR Canon tombol 4 arah merupakan short cut
white balance, jenis auto focus,picture style, dan drive mode.
15. Tombol AV
Tombol ini untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture. Bukaan diafragma tergantung jenis
lensa yang dipakai.
16. Tombol Fn/Q
Merupakan salah satu tombol pengaturan menu, bisa digunakan untuk setting white balance dan
metering etc.
17. Tombol Zoom in zoom out
Fungsinya bukan men-zoom objek pada saat membidik tapi men-zoom gambar yang sudah kita
foto yang muncul di LCD.
18. Tombol life view
Digunakan untuk membidik objek lewat LCD.

19. Tombol Menu dan info


Menu untuk pengaturan kamera DSLR sedangkan info untuk mengetahui info foto yang diambil.
20. Tombol preview
Untuk melihat hasil foto yang telah diambil.
21. Tombol hapus
Tombol untuk menghapus foto dari memori.

Cara Kerja Kamera dalam Menangkap Objek Lensa:


Lensa adalah salah satu komponen paling penting dalam kamera. Lensa berfungsi untuk
memfokuskan cahaya dari objek yang akan difoto dan membentuk gambar pada sensor kamera.
Lensa terdiri dari beberapa elemen optik yang bekerja sama untuk mengarahkan cahaya dengan
tepat. Sifat dan kualitas lensa akan mempengaruhi ketajaman, sudut pandang, dan karakteristik
gambar yang dihasilkan.
Diafragma: Diafragma adalah komponen di dalam lensa yang mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke sensor kamera. Diafragma terdiri dari sejumlah bilah yang dapat membuka atau
menutup, membentuk lubang yang disebut aperture. Ukuran aperture dapat diatur pada kamera
untuk mengontrol kuantitas cahaya yang diterima oleh sensor. Dalam pengaturan aperture yang
lebih lebar, lebih banyak cahaya yang dapat masuk ke sensor, menghasilkan efek bokeh (latar
belakang yang kabur) dan mempengaruhi kedalaman bidang dalam gambar.
Sensor Kamera: Sensor kamera adalah komponen yang menangkap cahaya yang difokuskan oleh
lensa. Sensor ini terdiri dari jutaan piksel yang mampu mengubah cahaya menjadi sinyal listrik
yang kemudian diubah menjadi data digital. Terdapat dua jenis sensor kamera yang umum
digunakan: CCD (Charge-Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal-Oxide-
Semiconductor). Kedua jenis sensor memiliki perbedaan dalam cara mereka mengolah cahaya,
namun tujuan utamanya sama, yaitu menangkap informasi gambar yang akurat.
Prosesor dan Pengolahan Gambar: Setelah cahaya diubah menjadi sinyal listrik oleh sensor,
prosesor kamera akan memproses data tersebut. Prosesor kamera bertanggung jawab untuk
mengonversi sinyal listrik menjadi data digital yang membentuk gambar. Prosesor juga dapat
melibatkan teknik pengolahan gambar seperti reduksi noise, peningkatan ketajaman, penyesuaian
warna, dan lainnya. Pengolahan ini membantu menghasilkan gambar yang lebih baik dan sesuai
dengan preferensi fotografer.
Penyimpanan Gambar: Setelah gambar diolah, hasilnya akan disimpan dalam format digital,
seperti JPEG atau RAW, pada media penyimpanan, seperti kartu memori. Format JPEG
umumnya digunakan untuk gambar dengan ukuran file yang lebih kecil dan sudah dikompresi,
sementara format RAW menyimpan data mentah yang memungkinkan fotografer melakukan
pengeditan yang lebih mendetail di komputer.
Fokus dan Pemilihan Titik Fokus: Kamera modern juga dilengkapi dengan sistem autofokus
yang membantu mengatur fokus secara otomatis pada objek yang akan difoto. Sistem ini
menggunakan berbagai metode, seperti deteksi kontras atau deteksi fase, untuk memperoleh
fokus yang tajam. Selain itu, fotografer juga dapat memilih titik fokus yang diinginkan pada
frame untuk mengendalikan komposisi dan penekanan pada objek tertentu.
Pemantauan dan Tampilan: Banyak kamera dilengkapi dengan layar LCD atau viewfinder
elektronik yang memungkinkan fotografer melihat tampilan langsung dari objek yang akan
difoto. Hal ini memungkinkan pemantauan komposisi, pencahayaan, dan fokus sebelum
mengambil gambar. Beberapa kamera juga dilengkapi dengan fitur zoom untuk memperbesar
objek dan memeriksa detailnya sebelum pengambilan gambar.
Pencahayaan dan Pengaturan Ekspose: Pencahayaan yang tepat sangat penting dalam fotografi.
Kamera modern dilengkapi dengan berbagai pengaturan ekspose, seperti mode otomatis,
prioritas aperture, atau prioritas kecepatan rana, yang memungkinkan fotografer mengontrol
jumlah cahaya yang masuk ke sensor. Pengaturan ini dapat mempengaruhi kecerahan, kontras,
dan kejernihan gambar yang dihasilkan.
Dalam kesimpulan, kamera bekerja dengan menggunakan lensa untuk memfokuskan cahaya,
diafragma untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk, sensor untuk menangkap cahaya, dan
prosesor untuk mengonversi sinyal menjadi gambar digital. Dengan memahami cara kerja
kamera, kita dapat memanfaatkan teknologi ini dengan lebih baik untuk menghasilkan foto-foto
yang indah dan berkesan.
3. Lup

Lup atau yang lebih dikenal dengan kaca pembesar adalah sebuah lensa berbentuk cembung
yang berfungsi untuk memperbesar ukuran bayangan suatu objek kecil agar tampak lebih jelas.
Saat menggunakan lup, suatu objek dapat terlihat dua kali lebih besar dari aslinya apabila dilihat
dari dari jarak dekat.
Sebaliknya, apabila objek jauh dari mata maka akan terlihat lebih kecil. Hal tersebut dapat terjadi
lantaran titik fokus pada lup berada di tengah dan dekat dengan lensanya.

Bagian- bagian lup atau kaca pembesar

Beberapa bagian-bagian lup atau kaca pembesar, sebagai berikut:


Tangkai Lup, tangkai digunakan pengamat untuk memegang Lup Skrup Penghubung, skrup
penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan antara tangkai Lup dengan kepala Lup Kepala
atau bingkai Lup, lingkaran yang digunakan sebagai bingkai lensa cembung pada Lup Lensa
Cembung Lup, lensa cembung berfungsi untuk memperbesar benda berukuran kecil agar tampak
lebih besar.
Cara kerja lup atau kaca pembesar :
Cahaya yang melewati lup membelok ke dalam untuk mengumpul di suatu titik fokus pada sisi
kedua lensa. Benda yang diamati diletakkan di ruang 1 sehingga menghasilkan bayangan maya,
terbalik. Ada dua cara menggunakan lup yaitu mata berakomodasi maksimum dan mata tidak
berakomodasi.

Mata berakomodasi maksimum :


Akomodasi maksimum terjadi saat otot siliaris mata dalam kondisi paling tegang. Pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum mengakibatkan mata cepat lelah namun keuntungannya
menghasilkan perbesaran maksimum.
Saat melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda yang akan diamati
diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa cembung, berikut ini: Dengan: s = jarak
benda f = jarak fokus s’ = jarak bayangan Baca juga: Rumus Cermin Cekung: Titik Fokus, Jarak
Bayangan, dan Perbesarannya Lup adalah lensa cembung sehingga jarak fokus bertanda positif.
Bayangan maya sehingga s’ bertanda negatif. Titik dekat mata 25 cm Perbesaran anguler untuk
mata berakomodasi maksimum : Keterangan: M = perbesaran anguler f = jarak titik fokus lensa.

Das könnte Ihnen auch gefallen