Sie sind auf Seite 1von 5

Global Business Savvy

BUSINESS SAVVY
Kecerdasan bisnis global (global business savvy) memungkinkan manajer untuk mengenali
peluang pasar dunia. Mereka mencari pasar baru untuk barang dan jasa atau memperoleh
akses yang lebih efisien bagi keberadaan pasar perusahaan. Pemimpin global harus
mengerti kondisi-kondisi persaingan. Manajer harus mengetahui sumber dan lokasi yang
memberikan keunggulan komparatif, kondisi spesifik negara, stabilitas ekonomi serta politik
suatu negara. Mereka juga harus memahami dimensi internasional dari operasi,marketing,
financial, SDM serta strateginya.
Para pemimpin yang paham bisnis sangat berpikiran bisnis dan berorientasi pada pasar.
Mereka tahu bisnis mereka dengan sangat baik dan memahami tentang perubahan dalam
industri yang berdampak pada perusahaan mereka. Mereka menaruh minat besar dalam
memenangkan bisnis, meningkatkan pangsa pasar dan memperluas perusahaan ke pasar
baru. Sebuah studi tentang perusahaan-perusahaan sukses di Asia menunjukkan bahwa ada
delapan karakteristik dominan pemimpin bisnis yang cerdas.
Market Intimacy
Setiap pemimpin, baik manajer keuangan, direktur sumber daya manusia, kepala informasi
atau direktur operasi, perlu mengetahui bisnisnya. Dia perlu mengetahui industri, realitas
pasar dan peluang bisnis aktual di lingkungan. Dia harus memiliki pemahaman yang jelas
tentang pesaing mereka dan bagaimana produk atau layanan mereka dibandingkan dengan
perusahaannya. Dia harus mengetahui dengan pasti siapa pelanggannya dan mengapa
mereka membeli produk perusahaannya. Dia perlu memantau perubahan industri dan
dampaknya terhadap perusahaan. Kedekatan dengan pasar memungkinkan seorang
pemimpin untuk memainkan peran yang lebih efektif dalam memimpin timnya menuju
tujuan bisnis organisasi.
Cost-conscious
Pemimpin yang paham bisnis akan selalu menyadari bahwa ada biaya yang akan dikeluarkan
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dia memanfaatkan sumber daya perusahaan
dengan cara yang paling efisien. Dia menghindari pemborosan atau pengeluaran yang tidak
perlu. Dia adalah garda yang kuat untuk melakukan hal-hal yang benar. Dia tahu bahwa
untuk memperoleh biaya yang efektif bukan tentang mencari biaya terendah tetapi untuk
nilai terbaik. Dia tahu bahwa menjadi hemat biaya sangat penting tapi untuk tetap
kompetitif dalam bisnis dalam jangka panjang jauh lebih penting.
Kompetitif
Pemimpin yang paham bisnis memiliki daya saing yang tinggi. Ia berupaya menjadi lebih baik
daripada para pesaingnya di setiap bidang bisnis yang dijalani. Dia tertarik untuk
mempelajari pesaing dan produk atau layanan mereka. Untuk memungkinkan
perusahaannya bersaing, ia memanfaatkan kekuatan perusahaannya, memperbaiki
kelemahannya, memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman di pasar. Dia dan timnya
berkontribusi pada kapasitas terbaik mereka untuk membuat perusahaan menghasilkan
produk berkualitas unggul, harga lebih baik, biaya lebih rendah, dan kecepatan pengiriman
yang lebih besar. Dia melatih timnya untuk menjadi kompeten, berkomitmen dan tetap
berbisnis dengan kaidah yang baik.
Risk taker
Pemimpin yang paham bisnis memahami bahwa mengambil risiko adalah bagian tak
terpisahkan dari pekerjaannya. Dia membuat keputusan secara profesional melalui analisis
fakta dan menimbang pro dan kontra bersama dengan timnya. Dia berani mengambil
proyek atau menerapkan ide-ide baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi. Begitu dia
telah mengambil keputusan, dan menghitung risiko yang yang mungkin timbul setelah
mengimplementasikan sesuatu, dia akan melakukan apa pun untuk melakukan mitigasi dan
memastikan kesuksesan atas keputusan atau kebijakan yang diambil.
Berorientasi pada tindakan (Action Oriented)
Pemimpin yang paham bisnis akan lebih mempercayai tindakan yang dapat membawa lebih
banyak keuntungan bisnis ke perusahaan. Dia tahu bahwa nilai sejati seorang pemimpin
berasal dari keberhasilan dalam melakukan apa yang telah direncanakan bukan dari
merencanakan apa yang harus dilakukan.
Dia sangat berorientasi pada bisnis dan memiliki rasa urgensi yang besar ketika datang
untuk memecahkan masalah pelanggan atau memenangkan bisnisnya di banding
perusahaan lawan. Kegiatannya diarahkan untuk meningkatkan produk atau layanan saat
ini, menemukan pasar baru dan menerapkan strategi baru untuk meningkatkan pangsa
pasar.
Inovatif
Pemimpin yang paham bisnis suka menciptakan hal-hal baru. Dia selalu mencari cara yang
lebih baik, lebih cepat, dan lebih hemat biaya. Dia kreatif dalam pendekatannya dalam
memecahkan masalah. Dia tidak hanya mengelola apa yang ada di sekitarnya tetapi juga
hal-hal yang tidak ada di sana. Dia terus-menerus mempelajari perubahan kebutuhan pasar.
Dia mencari peluang untuk keluar dengan produk atau layanan baru yang diinginkan
pelanggan tetapi tidak tersedia di pasar. Dia berinvestasi dalam studi pasar dan penelitian
dan pengembangan dan mendapatkan pengembalian yang dapat dibenarkan dari investasi
tersebut melalui tindakan yang cepat dalam menerjemahkan hasil survey pasar ke dalam
produk dan layanan baru.
Bottom-line driven
Bagi pemimpin yang paham bisnis, tidak ada yang dilakukan untuk kepentingannya sendiri.
Semua kegiatan yang dilakukan memiliki dampak, langsung atau tidak langsung, untuk
kemajuan perusahaan. Pemimpin seperti itu memahami dengan jelas risiko dan bagaimana
keputusan mereka dapat memengaruhi laba atau arus kas mereka dengan strategi spesifik
yang mereka pilih untuk diterapkan. Dia membenarkan pengeluaran organisasi untuk
kegiatan yang menambah nilai dan berkontribusi pada bottom line, baik dalam jangka

2
pendek atau jangka panjang. Dia percaya bahwa hanya dengan meningkatkan laba,
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang.
Rasa memiliki
Karakteristik utama dari pemimpin yang paham bisnis adalah rasa kepemilikannya. Apa pun
yang dia lakukan, dia menempatkan pikiran, hati, dan jiwanya untuk mencapai yang terbaik
dengan perasaan yang sama seolah-olah dia benar-benar memiliki perusahaan. Para
pemimpin memiliki komitmen dan kebanggaan dalam mengedepankan upaya terbaik
mereka dan mendapatkan penghargaan
Sementara itu menurut penelitian yang dilakukan Universitas Rasmussen menunjukkan
bahwa untuk memiliki kompetensi business savvy, seorang pemimpn harus memiliki soft
skill dan hard skill sebagai berikut.
Contoh penerapan Business Savvy
Kondisi psikologis dan kesuksesan bisnis berjalan seiring. Orang-orang seperti Steve Jobs,
Mark Zuckerberg, dan Richard Branson semuanya memiliki pola pikir unik yang
berkontribusi terhadap kesuksesan mereka. Pikiran menjadi kata-kata, kata-kata menjadi
tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi karakter, karakter menjadi
keniscayaan. Jika Anda mengembangkan psikologi maladaptif yang menghambat kemajuan
Anda, mengadaptasi 11 kebiasaan berikut akan meningkatkan pengetahuan bisnis Anda.
Memiliki keyakinan positif.
Pola pikir positif bisa dibilang kebiasaan mental yang paling penting dari semua dan sangat
penting untuk mendapatkan momentum dalam melakukan proses bisnis. Lagi pula, berpikir
bahwa perusahaan Anda akan macet sebelum Anda melakukan sesuatu untuk perusahaan
Anda adalah sebuah bencana. Meskipun kenegatifan cenderung ada dalam benak para
pemikir, bahkan pemikir paling positif sekalipun, dengan cepat seorang pemimpin harus
menyingkirkannya, hal tersebut adalah kunci menuju kesuksesan.
Memiliki kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.
Apa kesamaan dari raksasa-raksasa bisnis miliarder seperti Mark Cuban dan Donald Trump?
Mereka sangat percaya diri dan terus-menerus memilih untuk terus maju daripada
membiarkan keraguan diri melumpuhkan mereka. Sekalipun Donald Trump membuat
pernyataan yang membuatnya terdengar seperti orang aneh bagi sebagian orang, ia tidak
kehilangan kepercayaan diri karena ia secara inheren percaya pada dirinya sendiri.
Meskipun untuk mendapatkan kepercayaan diri seperti ini sering kali lebih mudah
diucapkan daripada dilakukan, Anda harus berusaha untuk mencapainya, setidaknya dengan
kepercayaan diri yang kuat dan mengenali nilai bawaan Anda, Anda akan lebih memiliki
kecerdasan bisnis yang kuat.
Use fear as fuel
Ketakutan adalah hal yang utama dan lumrah dimiliki manusia. Kunci kesuksesan adalah
mengetahui cara mengelola rasa takut dan mengubahnya menjadi sesuatu bentuk perasaan
yang lebih positif untuk dapat meningkatkan kinerja. Faktanya, Fast Company melaporkan
bahwa ”banyak atlet profesional dan wirausahawan sukses membingkai kecemasan mereka

3
sebagai perasaan ’terpompa,’ memanfaatkan kegelisahan yang muncul untuk memompa
kemampuan diri agar dapat memberikan kontribusi maksimal.”
Lihat kesalahan sebagai alat belajar.
Sementara beberapa orang memandang kesalahan sebagai sesuatu yang harus dihindari
dengan cara apa pun, orang-orang sukses cenderung merangkulnya dan memandangnya
sebagai sesuatu yang benar-benar bermanfaat. Intinya adalah pada kenyataannya Anda
akan membuat kesalahan mungkin lebih banyak dari mereka. Tapi hal ini seharusnya tidak
menghalangi Anda untuk mengambil risiko dan mencoba hal baru. Namun, pastikan Anda
juga belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan dan tidak membuat kesalahan yang sama
berulang kali.
Refrain from second guessing.
Segera memutar balikkan kondisi ke kondisi normal setelah Anda merasa keputusan yang
Anda ambil salah adalah cara cepat untuk menempatkan diri. Meskipun Anda tidak ingin
terburu-buru dan impulsif, Anda harus berani mengambil keputusan dan
menindaklanjutinya.
Jangan terpaku pada kesalahan.
Ini mengikat ke dua poin sebelumnya dan akan membantu Anda kembali ke jalur mental
yang sehat setiap kali Anda melakukan kesalahan. Cukup tuliskan itu untuk pembelajaran
yang pernah dialami, dan bergerak maju.
Pertahankan obyektivitas.
Manusia mudah mengalami kebimbangan. Oleh karena itu, objektivitas adalah sesuatu yang
sulit dipertahankan apabila ada perubahan emosi. Namun demikian, Anda harus berusaha
untuk mempertahankan objektivitas sebanyak mungkin dalam usaha bisnis Anda, dan
mencoba untuk melihat hal-hal sebagai pihak ketiga yang netral.
Ambil tindakan.
Siapa pun dapat memiliki ide cemerlang dan hanya berfantasi tentang bagaimana hasilnya
nanti. Tetapi untuk membuat kemajuan dan benar-benar mendapatkan daya tarik, Anda
harus benar-benar mengambil tindakan dan melakukan upaya untuk mengubah visi menjadi
kenyataan.
Have Laser Focus
Kebiasaan lain yang dimiliki beberapa pengusaha paling sukses adalah mengusir gangguan
eksternal dan mencurahkan perhatian mereka pada tugas yang ada. Menyampingkan
interupsi (hal-hal yang mengganggu) dan melakukan apa yang Anda lakukan dengan
sepenuh hati akan membantu Anda mencapai hasil yang optimal.
Minimalkan multitasking.
Menurut penelitian ilmiah, ”manusia tidak melakukan banyak hal secara bersamaan.
Sebaliknya, kita mengalihkan perhatian kita dari tugas ke tugas dengan sangat cepat.” Apa
artinya ini untuk meningkatkan pengetahuan bisnis Anda?

4
Ini berarti multitasking sebenarnya dapat mengurangi produktivitas Anda dan menguras
energi Anda. Itu sebabnya, Anda biasanya lebih baik fokus pada satu tugas pada satu waktu
dan memberikan perhatian penuh Anda.
Tahu kapan harus istirahat.
Keletihan dan kelelahan adalah sesuatu yang hampir setiap orang hadapi pada satu titik
atau lainnya ketika menjalankan bisnis. Ketika Anda melampaui kekuatan tubuh Anda,
produktivitas dan efektivitas Anda kemungkinan akan berkurang, dan melanjutkannya akan
menjadi sia-sia.
Itulah mengapa penting untuk mengetahui batasan Anda dan memberi diri Anda waktu
yang cukup untuk recharge diri Anda saat diperlukan. Dengan cara ini Anda bisa kembali
dengan perasaan yang baru dan mampu mengembalikan energy menjadi 100 persen lagi.

Das könnte Ihnen auch gefallen