Sie sind auf Seite 1von 6

Judul Buku: Ein Miaow und ein Roar – Meong dan Auman

Penerjemah: Ibrahim Inayahtullah

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

Vedika and Karan sitzen gerne am Vedika dan Karan senang duduk di kursi
Schaukelstuhl ihres Großvaters, um goyang kakek mereka untuk membaca
zusammen ein Buch zu lesen. "Schau dir den sebuah buku bersama. “Lihat lah singa ini”,
Löwen an", sagte Vedika. kata Vedika.

"Das Bild ist zu klein. Gib mir bitte Großvaters “Gambar ini terlalu kecil. Tolong ambilkan
Leselupe", sagte Karan. kaca pembesar kakek”, kata Karan.

Karan nahm die Leselupe und wandte sie hin Karan mengambil kaca pembesar dan
und her, bis der Löwe größer wurde. medekatkannya, hingga Sang singa terlihat
besar.
"Vedika! Der Löwe wird immer größer und
größer!" “Vedika! Singanya terlihat menjadi besar dan
semakin besar!”

Als Karan und Vedika die Leselupe weglagen, Ketika Karan dan Vedika meletakan kaca
bemerkten sie erst, dass sie plötzlich vor pembesar, hal pertama yang mereka sadari
einem großen, riesigen Löwen standen. adalah mereka tiba-tiba berdiri di depan
seekor singa yang besar.

Der Löwe öffnete seinen großen Mund und Sang Singa membuka mulutnya yang besar
brüllte "Miauuuuu!". dan bersuara “Miauuuu!”.

"Was ist los, Herr Löwe? Warum hörst du “Apa yang terjadi, Tuan singa? Kenapa kau
dich an wie ein Kätzchen?" fragte Vedika. terdengar seperti seekor kucing?” tanya
Vedika.

"Meine Cousine, die Katze, und ich haben uns “Sepupuku, kucing dan aku kemarin bertemu
gestern am See getroffen. Als wir das di danau. Ketika kami meminum air danau,
Seewasser tranken bekam ich ihr Miau und aku jadi mendapatkan meongnya dan dia
sie mein Raaarr", erzählte der Löwe. mendapatkan aumanku”, terang singa

"Das ist schrecklich, Herr Löwe. Wo können “Itu buruk sekali, tuan singa. Di mana kita
wir deine Cousine, die Katze, finden?", fragte dapat menemui sepupumu, kucing?”, tanya
Karan. Karan
"Ich glaub sie sitzt auf irgendeinem Braum “Aku rasa dia sedang duduk di sebuah dahan
und pohon dan menaku-nakuti burung”, jawab
schreckt Vögel", antwortete der Löwe. singa.

"Vedika, lass uns dem Löwen helfen, sein “Vedika, ayo kita bantu singa mendapatkan
Brüllen zurückzubekommen. aumannya kembali”.

"Komm mit uns Herr Löwe", sagte Vedika. “Ayo ikut dengan kami tuan singa”, kata
Genau in diesem Moment hörten sie das Vedika. Tepat saat itu mereka mendengarkan
laute Brüllen, nach dem sie gesucht hatten. auman yang kencang, di tempat yang akan
mereka cari.
Sie suchten und suchten bis sie das Kätzchen
hoch oben auf einem Baum entdecken. Mereka mencari dan mencari hingga mereka
menemukan sang kucing berada tinggi di atas
pohon

"Fräulein Katze, sie haben ein lautes Gebrüll", “Nona kucing, kau memiliki auman yang
sagte Vedika. kencang sekali”, kata vedika

"Ja, das habe ich. Und der Löwe hat mein “Ya, benar sekali. Dan singa memiliki
süßes Miau", antwortete die Katze. "Nun meongku yang manis”, jawab kucing.
kann ich alle Vögel und Tiere schrecken". “Sekarang aku dapat menakuti semua burung
dan hewan- hewan”.

"Der Herr Löwe möchte sein Brüllen zurück. “Tuan singa ingin aumannya kembali. Tolong
Bitte gib es ihm wieder zurück. Als er das kembalikan kepadanya lagi. Ketika Karan
sagte, musste Karan plötzlich niesen sedang berbicara, tiba-tiba dia bersin
"Haaatschi!". Danach folgte noch ein nießen, “Haaaatcuuu!”. Kemudian diikuti dengan
und nocheines und noch eines. bersin lagi, lagi dan lagi.

"Hör auf damit Karan! Ansonsten muss ich “Hentikan Karan! Aku juga akan ber... ber...
auch noch zu nie.., nie... "Haaatschi", “Haaaatchuuuuu”, kompalin Karan pada
beschwerte ich sich Vedika. Vedika.

Danach folgte noch ein nießen, und noch Kemudian diikuti dengan bersin-bersin, lagi
eines und noch eines. dan lagi.

Bevor noch jemand etwas sagen konnte, Sebelum ada yang dapat mengatakan
mussten auch der Löwe und das Kätzchen sesuatu, singa dan kucing mulai bersin-bersin.
anfangen zu nießen.
Salah satu dari mereka bersuara “haaatsiiii”
Eines davon hörte sich an wie ein dan yang lain bersuara “heeeetschoooo”.
"Huuuutschi" und das andere wie ein Kemudian diikuti dengan bersin dan bersin
"Häääätschi". Danach folgte noch ein nießen, lainnya, lagi dan lagi.
und noch eines und noch eines.

Alle schauten sich gegenseitig an und musst Semua saling bertatap-tatapan dan
schnieften. Anschließend wollte der Löwe mengendus. Kemudian singa ingin “Meong”,
"Miau" sagen, doch anstattdessen kam ein tapi yang keluar adalah “Aaauumm” yang
lautes "Raaaaarr". Das Kätzchen wollte ganz keras. Kucing ingin mengaum dengan keras,
laut brüllen, doch es kam nur ein süßes namun yang keluar hanya “Meong” yang
"Miau". Vedika klatschte in die Hände und manis. Vedika bertepuk tangan dan tertawa.
musste lachen.
“Tuan Singa, kau mendapatkan aumanmu
"Herr Löwe, du hast dein Brüllen zurück." "Ich kembali.” “Aku tau, aku tahu, terimakasih”,
weiß, ich weiß, dank dir", antwortete er. jawab singa.

Das Kätzchen war nicht sehr glücklich Namun kucing tidak begitu senang. “Nona
darüber. "Fräulein Katze, dein Miau hört sich Kucing, meongmu terdengar sangat manis”,
sehr süß an", sagte Karan. kata Karan.

Vedika und Karan hielten die Leselupe ein Vedika dan Karan memegang kaca pembesar
bisschen näher zum Kätzchen, und als sie die sedikit dekat dengan kucing, dan
Lupe hin und her bewegten, wurde das memundurkannya, kemudian kucing terlihat
Kätzchen immer kleiner und kleiner. mengecil dan makin kecil.

In diesem Moment fanden sich Vedika und Di saat itu Vedika dan Karan tersadar mereka
Karan wippend im Schaukelstuhl ihres sedang berayun di kursi goyang kakek
Großvaters wieder. mereka.
Judul Buku: Ich will das! – Aku mau itu
Penerjemah: Ibrahim Inayahtullah

Teks Bahasa Sumber Teks Bahasa Sasaran

Es war ein Feiertag für Mama. Sie las ein Hari ini adalah hari libur untuk mama. Mama
Buch. Anil hatte auch einen Urlaub. Er membaca buku. Anil ingin sekali untuk
wollte ... etwas zu tun! berlibur. Dia ingin melakukan sesuatu
"Mama, ich will sehen, was in dem blauen “Mama, aku ingin melihat apa yang ada di
Kasten ist!", sagte Anil. dalam kotak biru”, kata Anil.
"Später, Anil", sagte Mama “Sebentar, Anil”, kata mama

Anil legte eine Schemmel über einen Stuhl. Er Anil meletakan kursi di atas sebuah kursi. Dia
kletterte auf, die Box nach unten zu holen. memanjat ke atas untuk mengambil kotak.

"Nein, nein! Nicht dieses! Alle Boxen oben “Jangan, jangan kotak yang itu! Semua kotak
wird auf den Kopf fallen , Anil! ", sagte di atasnya akan jatuh ke kepala, Anil!, kata
Mama. mama.

Anil war sehr sauer. Er war wütend auf seine Anil sangat kesal. Dia marah kepada ibunya.
Mutter.

"Komm, lass uns auf den Markt gehen und dir “Ayo, Ayo kita pergi ke pasar dan membeli
etwas bekommen", sagte Mama. sesuatu untuk mu”, kata mama.

Anil war sehr wütend, auch nachdem sie auf Anil masih sangat marah, walaupun setelah
den Markt ging. mereka pergi ke pasar.

'Ich will das!' er sagte, bei einer Orange zeigt. “aku mau itu!” dia berkata, menunjuk ke
sebuah buah jeruk.
'Nein, nein, nicht dieses! Alle Früchte werden
nach unten fallen!' sagte der Ladenbesitzer. “Jangan, jangan yang itu! Semua buah akan
jatuh!” kata sang penjual buah.

'Ich will das Buch !' sagte Anil. “Aku ingin buku ini!” kata Anil.

'Nein, nein, nicht dieses !' sagte der “Jangan, jangan yang itu!” kata penjaga toko
Ladenbesitzer. 'Nimm dieses ein.' buku. “Ambil yang ini.”
'Ich will das !' rief Anil, fast ein Samosa von “Aku ingin itu!” teriak Anil, hampir saja
einem hohen Stapel von Samosas ziehen. mengambil sebuah samosa dari sebuah
tumpukan besar samosa.
'Nein, nein, nicht dieser!', warnte der
Ladenbesitzer. “Jangan, jangan yang itu!”, penjual samosa
mengingatkan.
'Alle meine Samosas wird auf den Boden
fallen!' “Semua samosaku akan jatuh ke lantai!”

"Ich will dieser!", Sagte Anil laut. Er war jetzt “Aku mau ini!”, kata Anil dengan keras.
in einem sehr, sehr schlechte Laune. Sekarang suasana hatinya sangat, sangat
buruk.
"Nein, nein, nicht dieser!", sagte der
Blumenverkäufer. “Jangan, Jangan yang ini!” kata sang penjual
"Berühren Sie sie nicht! Sie werden bunga.
verwelken." “Jangan sentuh itu! Bunga-bunga itu akan
layu.”

Jetzt weinte Anil laut. Sekarang Anil menangis dengan keras.


Alle schauten auf Anil. Semua meliat ke arah Anil.

"Ich will das! Der Schwarze! ", sagte Mamma “Aku ingin yang itu! Yang hitam!”, kata mama
laut . keras.

Anil hörte plötzlich zu weinen. Anil langsung berhenti menangis.

"Mama, nein, nein! Nicht dieser ! ", sagte “Mama, jangan, jangan yang ini!”, kata Anil
Anil.

"Nehmen wir diesen braunen!" sagte Anil. “kita ambil yang cokelat!” kata Anil.
Dann hob Anil sanft den braunen Welpen auf Kemudian Anil mengangkat seekor anak
einen Haufen Welpen. anjing berwarna cokelat dengan lembut dari
tumpukan anak anjing.
"Amma, ich bin sehr wütend auf dich! Alle
Welpen wären umgefallen! " “Amma, aku sangat marah dengan mu!
Semua anak anjing nanti akan jatuh!”
Amma lächelte. Anil lächelte auch. Er war
jetzt überhaupt nicht wütend. Amma tertawa. Anil juga tertawa. Sekarang
dia tidak marah lagi.

Das könnte Ihnen auch gefallen