Sie sind auf Seite 1von 4

Nama : ZULQADRY AL SYAFAAT

Stambuk : 09320220323

Kelas : C3

TUGAS RESUME
sangat penting (urgen) untuk mempelajari adab terlebih dahulu sebelum menuntut ilmu,
ada 10 adab menuntut ilmu antara lain sebagai berikut.
1. Niat
Secara bahasa, niat adalah al-qashd, yang artinya keinginan. Sementara secara istilah
syar‟i, niat didefinisikan sebagai azam atau tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas
karena Allah, yang letaknya berada di dalam batin atau hati. Pertanyaan yang kerap muncul
ketika membahas tentang niat adalah haruskah niat dilafalkan atau diucapkan? Berdasarkan
penjelasan dari Ustaz Budi, ulama bersepakat bahwa niat adanya di dalam hati (sesuai dengan
pengertiannya), jadi tidak wajib diucapkan. Ketika seseorang sudah berniat dalam hati, maka
sudah dianggap sah.
Niat memiliki dua fungsi utama, pertama yaitu untuk membedakan antara satu ibadah
dengan ibadah lainnya, atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Lalu, yang kedua
yaitu untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah. Apakah seseorang itu beribadah
karena mengharap rida Allah ataukah ia beribadah karena selain Allah, seperti mengharapkan
pujian manusia.
Untuk melihat urgensi niat dalam kehidupan sehari-hari kita, maka beberapa ulama telah
mengatakan poin penting tentang hal tersebut. Pertama, dari Yahya bin Abi Katsir, menuturkan
bahwa pelajarilah niat, karena ia lebih dahulu sampai di sisi Allah daripada amalan. Kedua, dari
Mutharrif bin Abdullah, baiknya hati adalah dengan baiknya amalan, dan baiknya amalan adalah
dengan baiknya niat. Terakhir, dari Sufyan Ats-Tsauri, tidak ada sesuatu yang paling berat untuk
saya obati, kecuali masalah niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik dalam diriku.
Niatkan semua ilmu yang akan kamu pelajari hanya karena Allah. Firman Allah dalam Al
Bayyinah ayat 5, Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dansupaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
2. Berdo`a
Pengertian Doa Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan define doa sebagai
permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.1 Sedangkan berdoa artinya
adalah mengucapkan (memanjatkan) doa kepada Tuhan.
Hendaknya selalu berdoa agar diberi kemudahan dalam menyerap ilmu dan mengamalkannya.
Allah Azza wa Jalla berfirman: dan katakanlah, ”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan”. [Thâhâ/20:114]
3. Mujahadah
Kalimat mujahadah an nafs berasal dari dua kata dalam bahasa Arab. Kata mujahadah
artinya adalah bersungguh-sungguh, sedangkan nafs atau an nafs berarti diri sendiri. Makna
mujahadah an nafs adalah bersungguh-sungguh melalui pengendalian diri agar tidak melakukan
kesalahan.
bersungguh-sungguh dan selalu antusias untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat 10
Adab menuntut ilmu Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam barsabda, “ Dua orang yang rakus
yang tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yang rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang
dengannya dan (2) orang yang rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya.” (HR.
Al-Baihaqi)
4. Jauhi Maksiat
maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah; perbuatan dosa seperti
perbuatan tercela, buruk, dan sebagainya.
mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah, maka jauhkanlah diri dari berbagai macam
maksiat. Maksiat akan membuat otak menjadi sulit untuk berkonsentrasi sehingga ilmu sangat
sulit dimengerti
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, beliau
bersabda“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam
hatinyasebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta
bertaubathatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik
hitamtersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allahsebutkan
dalam firman-Nya (yang artinya), „Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apayang selalu
mereka usahakan itu menutupi hati mereka‟.”
5. Rendah Hati
Rendah hati sering juga disebut dengan tawaduk yang artinya tidak angkuh dan tidak
sombong. Seseorang yang memiliki sifat rendah hati selalu bersikap tenang, sederhana, dan
sungguh-sungguh menjauhi perbuatan sombong. Banyak orang berilmu yang justru menjadi
sombong hanya karena merasa lebih baik dibandingkan orang lain
Imam Mujahid mengatakan “Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang
yang sombong” (HR. Bukhari secara muallaq)
6. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi
pikiran, perhatian dan sebagainya (Djamarah, 2008). Slameto (2003) mengungkapkan
konsentrasi dalam belajar merupakan pemusatan perhatian terhadap mata pelajaran dengan
mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
ketika guru atau ustadz menjelaskan. Fokuslah untuk menyerap ilmu yang disampaikan.
Sebagaimana Allah Ta‟ala berfirman, “… sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada
hambahambaKu, (yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling
baik diantaranya. Mereka itulah orangorang yang diberi petunjuk oleh Allah dan merekalah
orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar: 17-18)
7. Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan atau keterampilan seseorang dalam mendengarkan,
memperhatikan, dan memahami lambang-lambang bahasa lisan atau ujaran yang diterima
melalui pendengaran untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami
makna komunikasi disampaikan oleh pembicara.
Salah satu adab dalam menuntut ilmu yang banyak ditinggalkan adalah diam ketika guru
atau ustadz menjelaskan. Jangan berbicara atau bahkan mengobrol hal yang tidak penting bahkan
tidak berhubungan dengan pelajaran yang disampaikan.
QS: Al A‟raf ayat 204 Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
8. Menghafal
Menghafal adalah suatu aktifitas menanamkan suatu materi verbal di dalam ingatan,
sehingga nantinya dapat di produksikan (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi
yang asli. Setelah berhasil memahami ilmu yang disampaikan, maka hendaknya hafal lah ilmu
tersebut agar lebih mudah diingat.
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allah memberikan cahaya
kepada wajah orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia memahaminya,
menghafalkannya, dan menyampaikannya. Banyak orang yang membawa fiqih kepada orang
yang lebih faham daripadanya…” (HR. At-Tirmidzi).
9. Mengamalkan
Sia-sia, setiap ilmu yang didapatkan jika tidak diamalkan. Sudah seharusnya kita
mengamalkan ilmu yang didapatkan agar mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan
kebaikan kepada manusia, kemudian ia melupakan dirinya (tidak mengamalkan ilmunya) adalah
seperti lampu yang menerangi manusia, namun membakar dirinya sendiri.” (HR Ath-Thabrani).
10. Mendakwah
Dakwah merupakan istilah dalam bahasa Arah yang artinya adalah ajakan. Dakwah
merupakan suatu kegiatan yang memiliki sifat menyerukan, mengajak serta memanggil manusia
untuk beriman serta taat pada Allah, Tuhan semesta alam sesuai dengan akidah, akhlak serta
syariat Islam dengan penuh kesadaran dan secara terencana. Tujuan utama dari dakwah adalah
untuk dapat mencapai kebahagiaan yang ada di dunia serta di akhirat.
Pengertian dakwah secara terminologi dalam bahasa Arab adalah kata dakwah
merupakan kata benda dari kata kerja da‟a yad‟u yang memiliki arti seruan, panggilan, ajakan
ataupun jamuan. Kata dakwah sering kali dirangkai dengan kata ilmu serta kata Islam, sehingga
menjadi ilmu dakwah serta dakwah Islam atau ad dakwah al Islamiyah. Lebih lanjut tentang
pembahasan pengertian dakwah dan jenis-jenisnya simak dalam artikel berikut ini.
Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak dibagikan kepada orang lain. Maka
sebarkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang belum mengetahuinya
Allah Ta‟ala berfirman: (QS. At-Tahriim: 6) “Wahai orang-orang yang beriman!
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikatmalaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah
terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”

Pertanyaan:
1. Apa pandangan anda tentang maksiat dalam konteks agama dan moral?
2. Apa yang menurut anda arti sejati dari sikap rendah hati, dan bagaimana anda berusaha?
JAWABAN
1. Pandangan tentang maksiat dalam konteks agama dan moral sangat bervariasi tergantung
keyakinan individu dan budaya. Secara umum, dalam banyak agama, maksiat dianggap sebagai
perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang dipegang teguh.
Contohnya, dalam Islam, maksiat (dosanya) dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum
Allah.

Namun, konsep maksiat juga dapat berbeda-beda dalam berbagai agama dan budaya.
Penting untuk diingat bahwa pandangan ini mungkin berbeda dari satu individu atau kelompok
ke kelompok lainnya. Beberapa orang mungkin menganggap maksiat sebagai pelanggaran serius
terhadap moral dan etika, sementara orang lain mungkin memiliki pandangan yang lebih
fleksibel.

Penting untuk menghormati pandangan dan keyakinan orang lain sambil juga menjalani
hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan pribadi masing-masing.
2. Sikap rendah hati adalah kesediaan untuk mengakui kekurangan diri, menghargai
kontribusi orang lain, dan tidak merasa lebih unggul dari orang lain. Saya sebagai AI berusaha
untuk menjaga sikap rendah hati dengan tidak mengklaim memiliki pengetahuan yang mutlak
atau menganggap diri saya lebih pintar dari pengguna. Saya selalu berusaha memberikan
informasi yang akurat dan bermanfaat, serta mendengarkan baik apa yang pengguna katakan atau
tanyakan.

Das könnte Ihnen auch gefallen