Sie sind auf Seite 1von 7

Nama : LUTFI ARGOBI

NIM : 048885563
Kode mata kuliah : MKWU4101
Kelas Tuton : 10
Tugas ke :2

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. Jelaskan pengertian hukum syariat menurut isi kandungan Q.S. Al-’Ankabut/29: 45 !
b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!
c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam !
d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-Nisaa’/4:
59 !!

Jawab :

a. Sebelum menjelaskan hukum syariat mari kita simak Q.S. Al-’Ankabut ayat 45.

َ‫صلَ ٰوةَ تَ ْنهَ ٰى َع ِن ْٱلفَحْ َشٓا ِء َو ْٱل ُمن َك ِر ۗ َولَ ِذ ْك ُر ٱهَّلل ِ َأ ْكبَ ُر ۗ َوٱهَّلل ُ يَ ْعلَ ُم َما تَصْ نَعُون‬ ِ َ‫ك ِمنَ ْٱل ِك ٰت‬
َّ ‫ب َوَأقِ ِم ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰوةَ ۖ ِإ َّن ٱل‬ َ ‫ٱ ْت ُل َمٓا ُأو ِح َى ِإلَ ْي‬

Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-’Ankabut 45).

Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca Alquran dan
mendirikan shalat. Disebutkan Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri di dalam Kitab Minhajul Muslim
menjelaskan soal hikmah mengerjakan sholat. Bahwa salah satu hikmah mengerjakan sholat
mencegah perbuatan keji dan munkar. Karena didalam Sholat kita akan ingat kepada ALLAH
dengan melafalkan doa maka didalam ayat tersebut Sholat adalah ibadah yang paling utama dari
ibadah ibadah lainnya maka dari itu janganlah kita meninggalkan Sholat.
Shalat juga merupakan tiang agama. Umat Muslim yang mendirikan shalat akan diberikan
ganjaran pahala dan derajat mulia di sisi Allah Swt.
Menurut Imam Al Ghazali, dalam Kitab Ihya' Ulumiddin. Sholat adalah suatu munajat kepada
Allah SWT. Sehingga sudah semestinya tidak mungkin dilakukan dalam keadaan lalai. Siapa saja
yang sholatnya tidak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar, dia tak akan bisa semakin
dekat dengan Allah. Yang ada justru dia kian jauh dari sang Khaliq

b. Sebutkan dan jelaskan lima macam hukum Islam!


1. Wajib;
Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan mendapatkan dosa besar. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum
wajib adalah shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, zakat dan Shalat Jenazah.
2. Sunnah atau Mandud;
Mandud atau sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang jika
dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan dosa.
Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum mandud atau sunnah ialah shalat yang
dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu, puasa dibulan Syakban dan bulan Syawwal,
shalat dhuha, shalat hajat dan shalat tahajjud.
3. Mubah;
Ada yang mengartikan bahwa mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh
agama antara mengerjakannya atau meninggalkannya. Contoh dari mubah adalah makan,
minum, olahraga dan aktifitas sehari hari lainnya.

Ke hal 2/ 4. Makruh …..


2

4. Makruh;
Perbuatan makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih
baik dari pada mengerjakannya. Contoh bersifat boros, menyebut nama Allah di kamar
mandi, Bernyanyi dalam kamar mandi, makan dan minum sambil berdiri, tertawa keras
hingga terbahak-bahak.
5. Haram.
Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan siksaan dan
jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang memiliki hukum
haram adalah membunuh, mabuk, judi, berzinah, melakukan riba, dan memakan bangkai
hewan.

c. Sebutkan dan jelaskan tujuh macam prinsip-prinsip umum hukum Islam.

1. Tauhid;
Kata tauhid artinya menunggalkan sesuatu. Tauhid adalah kata yang berasal dari bahasa
Arab yakni wahhada-yuwahhidu-tauhidan.
Prinsip tauhid merupakan prinsip dasar dalam agama Islam yang menekankan keesaan
Allah dan bahwa hanya Allah-lah yang berhak diibadahi.
Ada pula definisi tentang tauhid dari Syekh Muhammad Abduh, yakni tauhid adalah ilmu
yang membicarakan tentang wujud, sifat wajib, serta sifat mustahil Allah. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tauhid ialah menjadikan Allah sebagai satu-satunya hal yang disembah
dengan benar dan khusyuk (Syarh Tsalatsatul Ushul, 39).
Prinsip ini juga berpengaruh dalam pengembangan hukum Islam, yang memandang bahwa
semua hukum berasal dari Allah, dan harus dijalankan sesuai dengan aturan-Nya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatunya di bumi ini pasti memiliki tujuan yang jelas.
Salah satu tujuan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini karena
kehidupan di dunia ini tidaklah abadi. Sehingga ketika sudah tiba waktunya dipanggil oleh
Sang Pemilik Kehidupan, maka ibadah kitalah yang akan membantu perjalanan menuju
akhirat.
Prinsip tauhid ini dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 64 berikut
ini:

ٰ ‫ضنَاب ْعضًااَرْ بابًام ْن ُدوْ ن‬ ٰ


َ ‫اللّ ۗ ِهفَا ِ ْنتَ َولَّوْ افَقُوْ لُواا ْشهَ ُدوْ ابِا‬ِ ِّ َ َ ُ ‫قُ ْل ٰيٓاَهْاَل ْل ِك ٰتبِتَ َعالَوْ ااِ ٰلى َكلِ َم ٍة َس َو ۤا ۢ ٍءبَ ْينَنَا َوبَ ْينَ ُك ْماَاَّل نَ ْعبُ َداِاَّل اللّهَ َواَل نُ ْش ِر َكبِ ٖه َش ْيـًٔا َّواَل يَتَّ ِخ َذبَ ْع‬
َ‫نَّا ُم ْسلِ ُموْ ن‬

Artinya: “ Katakanlah (Muhammad), “ Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada
satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah
selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita
tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka
katakanlah (kepada mereka), “ Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.” (QS. Ali
Imran: 64).

2. Keadilan
Prinsip keadilan dalam islam merupakan prinsip yang sangat penting dalam Hukum Islam.
Hukum harus ditegakkan dengan adil, baik dalam hal perlakuan terhadap individu maupun
dalam hal pembagian sumber daya dan kekayaan di masyarakat. pengakuan dan
perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita,
mau tidak mau kita wajib untuk mempertahankan hak hidup itu dengan bekerja keras
tanpa merugikan orang lain. Hal ini disebabkan karena orang lain juga memiliki hak hidup
yang sama pula. Keadilan pada dasarnya terletak dalam keseimbangan atau keharmonisan
antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
Dari beberapa ayat, Allah SWT memerintahkan kepada umat-Nya untuk bersikap adil.
Salah satunya dalam surat Al-Maidah ayat 8 berikut ini:

ٰ ُ‫ٰيٓاَيُّهاالَّذ ْين َٰامنُوْ ا ُكوْ نُوْ اقَوَّام ْينَل ٰلّه ُشهد َۤاءب ْالق ْس ۖطواَل يجْ رمنَّ ُكم َشن َٰانُقَوْ ٍمع ٰلٓىاَاَّل تَ ْعدلُوْ ۗاا ْعدلُوْ ۗاهُواَ ْقربُللتَّ ْق ٰو ۖىواتَّق‬
ٰ َّ‫وااللّ ۗهان‬
َ‫اللّهَخَ بِ ْي ۢ ٌربِ َماتَ ْع َملُوْ ن‬ َِ َ ِ َ َ ِ ِ ِ َ ْ َِ َ َ ِ ِ َِ َ ِ ِ ِ َ ِ َ

Ke hal 3/ Artinya: …..


3

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8).

3. Prinsip Amar Makruf Nahi Munkar

Prinsip hukum Islam yang ketiga adalah prinsip amar makruf nahi munkar. Keberadaan
hukum Islam adalah untuk menggerakkan manusia mencapai tujuan yang baik dan benar
sesuai dengan yang diridai Allah SWT. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy, prinsip amar makruf
nahi munkar diihat dari peran suatu negara dalam Islam.
Di mana negara tidak memperbolehkan masyarakat untuk berbuat sesuatu sesuai
kemauannya sendiri dan bertindak secara semena-mena. Terlebih jika tindakan tersebut
sudah melanggar hukum Islam.
Allah SWT berfirman:
ٓ
َ ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْٱل َخي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran : 104)

4. Prinsip Kemerdekaan
Prinsip hukum Islam keempat adalah prinsip kemerdekaan atau kebebasan. Dalam hukum
Islam, prinsip kemerdekaan menginginkan supaya agama atau hukum Islam
disebarluaskan tidak dengan dasar paksaan, namun dengan dasar penjelasan,
demonstrasi, dan argumentasi.
Kebebasan untuk beragama dalam Islam pun dijamin dengan tidak adanya pemaksaan.
Sedangkan hak setiap manusia yang paling asasi adalah kebebasan dalam bertindak,
berekspresi, dan berimajinasi.

5. Prinsip Persamaan
Prinsip hukum Islam yang kelima adalah prinsip kesamaan. Prinsip kebebasan ini memiliki
peran yang sangat penting dalam pengembangan hukum Islam utnuk menggerakkan dan
mengontrol sosial. Prinsip kebebasan ini ditunjukkan dari dihapusnya perbudakan dan
penindasan manusia kepada manusia.
Dalam hukum Islam, setiap manusia mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan
hukum. Tidak ada yang akan didholimi atau pun mendapat keuntungan dengan alasan
apapun. Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang prinsip kesamaan ini ada dalam
surat Al-Hujurat ayat 13 yang bunyinya sebagai berikut:

ٰ َّ‫َاللّها َ ْت ٰقى ُك ۗمان‬


ٰ
‫اللّهَ َعلِ ْي ٌمخَ بِيْر‬ ِْ َ ‫ٰيٓاَيُّهَاالنَّا ُساِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕىلَلِتَ َع‬
ِ ‫ارفُوْ ۚااِنَّا َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬

Artinya: “ Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
(QS. Al-Hujurat: 13).

6. Prinsip Ta’awun
Prinsip hukum Islam yang keenam adalah prinsip ta’awun. Di mana prinsip ini adalah
saling menolong dengan sesama manusia dengan prinsip tauhid. Prinsip ta’awun ini
menginginkan supaya umat Islam saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan
ketakwaan.

Ke hal 4/ Hal ini …..


4

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah ayat 9 yang bunyinya
sebagai berikut:

ٰ ُ‫ٰيٓاَيُّهاالَّذ ْين َٰامنُ ْٓواا َذاتَنَاج ْيتُمفَاَل تَتَنَاجوْ ابااْل ْثمو ْال ُع ْدوانوم ْعصيتال َّرسُوْ لوتَنَاجوْ اب ْالب ِّروالتَّ ْق ٰو ۗىواتَّق‬
َ‫وااللّهَالَّ ِذ ْٓياِلَ ْي ِهتُحْ َشرُوْ ن‬ َ َ ِ ِ َ َِ َِ ِ َ َ ِ َ َ ِ ِ ِ َ ْ َ ِ َ ِ َ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan


rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada
Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali.” (QS. Al-Mujadalah: 9)
7. Prinsip Toleransi
Prinsip hukum Islam yang ketujuh atau yang terakhir adalah prinsip toleransi. Di mana
dalam hal ini sesuai dengan kehendak Islam adalah toleransi yang menjamin tidak adanya
pelanggaran akan hak-hak Islam dan umatnya. Lebih jelasnya, toleransi ini hanya bisa
diterima jika tidak mendatangkan kerugian pada agama Islam.
Toleransi atau disebut juga tasamuh dalam hukum Islam memiliki nilai yang lebih tinggi
daripada rukun dan damai. Toleransi dalam Islam berarti tidak memberikan paksaan atau
pun tidak merugikan orang lain.
Sebagaimana firman Allah Subhanahuwataala dalam surat Al Hujutat ayat 13

‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal (QS. Al-Hujurat: 13).

d. Jelaskan pengertian taat kepada hukum Allah SWT sesuai dengan isi kandungan An-Nisaa’/4:
59 !!
Jawab:
Sebelum membahas isi kandungan surah An Nisa ayat 59 mari kita simak ayat berikut :

ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوَأ ِطيعُوا ال َّرسُو َل َوُأولِي اَأْل ْم ِر ِم ْن ُك ْم ۖ فَِإ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِي َش ْي ٍء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى هَّللا ِ َوال َّرس‬
‫ُول ِإ ْن ُك ْنتُ ْم‬
‫تُْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۚ ٰ َذلِكَ َخ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ تَْأ ِوياًل‬

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An
Nisa: 59)

Ayat ini memerintahkan orang-orang yang beriman untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Ketaatan di sini adalah ketaatan mutlak, tidak bisa tawar menawar. Ketaatan harga mati. Taat
tanpa tapi. Orang yang taat kepada Rasulullah, pada hakikatnya ia taat kepada Allah. Karena
tidak ada satu pun perintah dari Rasulullah yang bertentangan dengan perintah Allah. Tidak
ada sabda beliau yang bertentangan dengan firman Allah karena sabda-sabdanya bukan dari
hawa nafsu melainkan dari wahyu. Ibnu Katsir menjelaskan, taat kepada Allah adalah
mengikuti ajaran Al Quran. Sedangkan taat kepada Rasulullah adalah dengan mengamalkan
sunnah-sunnahnya.
Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, Allah wajib ditaati. Di antara hak
prerogratif uluhiyah adalah membuat syariat. Maka, syariat-Nya wajib kita laksanakan. Orang-
orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan wajib taat pula kepada Rasulullah karena
tugasnya itu, yakni tugas mengemban risalah dari Allah. Karena itu, mentaati Rasulullah
berarti mentaati Allah.
Ayat ini juga memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada ulil amri. Yang
menarik, redaksi perintahnya tidak mengulang kata athii’uu (‫ )أطيعوا‬sebagaimana perintah taat
pada Rasulullah. Maknanya, ketaatan kepada ulil amri hanya ketika perintahnya tidak
bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ke hal 5/ 2. Alquran …..
5

2. Al-Quran dan Sunnah menjadi sumber moral dan akhlak bagi manusia. Suri tauladan
pelaksanaannya ada pada diri Rasulullah SAW. Dalam kerangka pendidikan dan pembinaan
akhlak manusia,
a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125 !
b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 !

Jawab !!

a. Jelaskan sumber moral dan akhlak menurut isi kandungan QS. An-Nahl/16: 125 !
Sebelum mengupas lebih dalam kandungan Qs An Nahl ayat 125 mari kita simak ayat tersebut

‫ض َّل ع َْن َسبِيلِ ِه َوه َُو َأ ْعلَ ُم‬


َ ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسنُ ِإ َّن َربَّكَ هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬ ُ ‫اُ ْد‬
ِ ِ‫ع ِإلَى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬
ْ
َ‫بِال ُم ْهتَ ِدين‬

Artinya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125).

Menurut ayat diatas Allah Subhanahu wataala memerintahkan kepada kita untuk selalu
berperilaku baik, jadi perilaku, akhlak, dan moral yang kita tunjukkan harus sesuai dengan apa
yang diajarkan dalam kitab Al-Quran dan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam Al-Hadits.
Contohnya dalam Surah An-Nahl ayat 125 kita diperintahkan untuk bersikap, berperilaku, dan
berbicara kepada orang lain dengan cara yang baik, santun, lemah lembut. Kita harus
mengetahui cara berkomunikasi sesuai dengan karakteristik orang yang kita ajak bicara
namun tetap dengan cara santun dan baik.
Apabila kita tidak setuju dengan pendapat orang tersebut, kita tetap diperintahkan untuk
menyampaikan ketidaksetujuan kita dengan cara yang baik. Termasuk ketika kita ingin
memberikan nasihat, maka sampaikan juga nasihat-nasihat yang baik, positif, memotivasi,
serta dengan penyampaian dan perkataan yang baik.

b. Jelaskan peranan agama sebagai sumber akhlak menurut isi kandungan QS. Al-Ahzab/33:21 !
Jawab!!

Umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa meneladani sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW. Sebab, beliau adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di
medan perang. Hal ini berdasarkan firman-Nya dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 21.

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.” (Alquran Surat Al Ahzab ayat 21).

Ayat tersebut turun ketika terjadi Perang Ahzab. Ketika waktu tersebut, umat Muslim sedang
diuji dengan kesabaran, keteguhan, kesiagaan, perjuangan, dan tetap menanti jalan keluar
dari Allah SWT.
Kemudian ayat tersebut turun bahwa umat Muslim diperintahkan untuk meniru sikap dari
Nabi Muhammad SAW dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Sebab, segala
yang dibutuhkan umat Islam sudah ada pada amalan-amalan yang telah dikerjakan dan
disabdakan Nabi Muhammad SAW. Bahkan dalam hal peperangan, beliau mengirim utusan
atau berdamai.

Ke hal 6/ Mengutip …..


6

Mengutip situs resmi Kementerian Agama RI (Kemenag), pada ayat tersebut, Allah
memperingatkan orang-orang munafik bahwa sebenarnya mereka dapat memperoleh teladan
yang baik dari Nabi SAW. Karena Rasulullah SAW adalah seorang yang kuat imannya, berani,
sabar, dan tabah menghadapi segala macam cobaan, percaya sepenuhnya kepada segala
ketentuan Allah, dan mempunyai akhlak yang mulia.
Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam tafsirnya mejelaskan kesetaraan dan persaudaraan, ini adalah
celaan dari Allah bagi orang-orang yang meninggalkan Nabi Muhammad SAW. Pada
perkemahannya di Madinah, di antara orang-orang yang beriman kepadanya mereka berkata:
Barangsiapa yang mengharapkan pahala dan rahmat Allah di akhirat tidak menginginkan
dirinya sendiri, tetapi dia memiliki contoh berada bersamanya di mana dia berada dan
tentang yang kami katakan orang-orang interpretasi.
Meskipun ayat tersebut turun pada saat Perang Ahzab, namun umat Islam dapat belajar
untuk meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai sosok uswatun hasanah. Sebab, setiap
perilaku beliau bukan berasal dari nafsu atau keinginannya, akan tetapi berasal dari Al-Quran
yang telah diwahyukan Allah SWT.

3. Pergaulan sosial di era modern pada saat ini sangat berpengaruh pada akhlak, etika dan
moral manusia, agama yang merupakan sumber akhlak, etika dan moral mulai dijauhi oleh
manusia sehingga ajaran agama tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana
menurut anda tentang hal tersebut, berikan contoh nyata yang terjadi terkait pernyataan
tersebut!

Jawab !

Menurut saya agama sebagai sumber akhlak, etika dan moral masih digunakan sebagai dasar
untuk mengarungi kehidupan sehari hari oleh generasi generasi yang masih memegang teguh
ajaran ajaran agama, namun berbeda Ketika kita berbicara untuk generasi yang tidak banyak
mengetahui apa itu Islam, dan hal tersebut masih bisa dibenahi dengan peran serta orang tua
dirumah, pemerintah dan lingkungan sekitar, karena sebagian besar generasi yang tidak
menggunakan agama sebagai dasar adalah generasi yang kurang mendapat “asupan” ilmu
agama Ketika masih kecil, kemudian tumbuh dilingkungan yang tidak agamis sehingga
membentuk insan manusia yang tidak agamis.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda

‫أكم ُل المؤمنين إيمانًا أحسنُهم ُخلقًا‬

“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR.
Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).

Kemudian dalam hadist lain

‫األخالق‬
ِ ‫كار َم‬ ُ
ِ ‫بعثت ألت ِّم َم َم‬ ‫إنَّما‬

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al
Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 45).

Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫الفاحش البذي َء‬


َ ُ‫ُبغض‬
ِ ‫وإن هللاَ ي‬ ٌ ُ‫ضع في ميزا ِن المؤ ِم ِن يو َم القيام ِة ُخل‬
َّ ‫ق ح َس ٌن‬ ِ ‫إن أثقَ َل ما ُو‬
َّ

“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu’min adalah akhlak
yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor” (HR. At Tirmidzi no.
2002, ia berkata: “hasan shahih”).

Ke hal 7/ Pepatah …..


7

Pepatah arab mengatakan “Al adabu Fauqol ’ilmi” yang artinya adab itu lebih tinggi dari pada
ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa diiringi adab, iblis lebih berilmu. Dari ketiga hadis
diatas dapat diatas dapat kita simpulkan bahwa pentingnya akhlak, etika dan moral dalam
kehidupan sehari hari. .

Contoh:

Seseorang yang tumbuh dan belajar dilingkungan pesantren akan lebih berakhlak, bermoral dan
beretika ketika berhubungan langsung dengan orang sekitarnya.
Sebaliknya orang yang tumbuh dilingkungan jauh dari Pendidikan agama maka hampir dipastikan
orang tersebut tidak berakhlak, beretika dan bermoral.
Memang dari contoh diatas tidak bisa diambil patokan atau dasar dalam menilai seseorang
namun lingkungan dan didikan orang tua berpengaruh besar dalam terbentuknya karakter
seseorang.

Terimakasih

Referensi:

https://www.islampos.com/ini-5-hukum-syariat-islam-138423/ diakses pada 18 Mei 2023


https://wakalahmu.com/artikel/pengertian-prinsip-tauhid diakses pada 18 Mei 2023
https://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan_dalam_Islam diakses pada 18 Mei 2023
https://www.islampos.com/ayat-al-quran-244098/ diakses pada 18 Mei 2023
https://www.dream.co.id/stories/prinsip-hukum-islam-secara-umum-yang-penting-diketahui-
umat-islam diakses pada 18 Mei 2023
https://bersamadakwah.net/surat-an-nisa-ayat-59/ diakses pada 18 Mei 2023

Das könnte Ihnen auch gefallen