Sie sind auf Seite 1von 3

ESKATOLOGI DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM DENGAN AGAMA KRISTEN

Eskatologi (hari akhir) adalah sebuah ilmu yang mendeskripsikan mengenai suatu gambaran di hari
akhir. Di dalam kitab suci al-Qur’an, di jelaskan mengenai eskatologi itu sebuah pedoman dan arahan
pemahaman dan pengamalan dalam melakukan perbuatan dan tindakan selama hidup di dunia untuk
melaksanakan kehidupan yang hakiki atau abadi, sehingga umat manusia yang menganut agama Islam
nantinya dapat dipastikan akan memperoleh kehidupan yang baik dan bahagia selama-lamanya di
akhirat kelak. Menurut pandangan Fazlur Rahman, ia mengungkapkan bahwa eskatologi ialah ketika
manusia sedang dihadirkan pada keadaan (being) yang sudah diperbuatnya dan setelah itu mereka
memperoleh balasan setimpal atas segala yang sudah diperbuatnya. Jadi, eskatologi merupakan
ajaran atau doktrin teologi yang membahas keyakinan mengenai kejadian akhir hidup manusia, dalam
ajaran Kristen biasa disebut dengan kembalinya parousia (Kristus), atau hari kiamat yang mana pada
hari tersebut terdapat berbagai macam peristiwa dan kejadian yang belum pernah terjadi di dalam
dunia ini, dan hari kiamat ini merupakan awal kehidupan yang sebenarnya dan yang abadi.

Pelajaran tentang akhir zaman (eskatologi), merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga
pelajaran ini perlu diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. Namun karena banyaknya
pendapat dan tafsiran mengenai pelajaran kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka sangatlah perlu
mengetengahkan pelajaran ini secara benar dan tepat seperti apa yang dikatakan oleh Firman Allah
swt. Kekurangpahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bisa
menyebabkan penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan Firman Allah itu
sendiri.

Islam dan Kristen memiliki ajaran pokok yang menjadi keyakinan fundamental. Satu di antara ajaran
pokok tersebut adalah keyakinan akan tibanya akhir zaman atau eskatologi. Keyakinan dan
kepercayaan ini tidak dapat terpisahkan bagi penganut agama yang menjadikan kitab suci mereka
sebagai ideologi hidup, karena di dalam kitab suci mereka telah diajarkan tentang keyakinan dan
kepercayaan ini. Menarik dari cerita tentang Yesus ada berbagai macam pendapat dari dua agama
besar antara agama Islam dan agama Kristen memandang bahwa Yesus datang mengambil bagian di
hari kiamat sebagai hakim pada akhir zaman. Berbicara tentang peran Yesus di hari kiamat menurut
agama islam dan agama kristen tentu memiliki perbedaan pandangan antar agama Islam dan Kristen,
namun untuk dapat hidup berdampingan maka perlu melihat persamaan-persamaan pandangan
sehingga terjadi titik temu yang penting dalam kemajemukan pandangan dari kedua agama tersebut
memandang akhir zaman di mana Yesus hadir sebagai hakim.

Eskatologi dalam perspektif agama kristen terkait dengan pemenuhan janji Allah yaitu keselamatan
yang sempurna di dalam Kristus. Kata Yesus dalam Kitab Injil Yohanes, disebutkan sebanyak lima
penyebutan mengenai kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal, misalnya, Aku akan
membangkitkannya pada akhir zaman. Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang akhir zaman)
tidak hanya difokuskan terhadap nasib orang secara perseorangan, melainkan sejarah umat manusia.
Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapatkan
ilham, melainkan juga melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat- Nya, dan peristiwa yang
terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. Harun Hadiwijono menyatakan:
“Menurut Alkitab keselamatan pada zaman akhir ini memiliki dua segi, yaitu bahwa pada zaman akhir
ini telah ada keselamatan, akan tetapi di lain pihak dikatakan juga bahwa keselamatan masih di depan
kita atau belum ada. Maksudnya adalah keselamatan yang telah diberikan oleh Allah kepada orang
beriman, baru "untuk sementara waktu", belum sempurna. Apa yang telah ada sekarang ini belum
sempurna. Akan tetapi apa yang telahada itu menjadi jaminan atau garansi, bahwa semua yang
sempurna akan dianugerahkan juga."Dengan demikian dapat bahwa hidup orang dikatakan beriman
bukan diarahkan kepada hidup di dunia ini, melainkan kepada apa yang akan datang.

Sedangkan eskatologi dalam perspektif agama islam mengajarkan tentang surga, yang akan
mengakhiri perjalanan dunia ini sebagai berikut: “Orang-orang mati sekarang ini masih berada di
dalam alam barzakh sampai pada akhir zaman. Sesudah diadakan penghakiman pada akhir zaman,
para manusia dengan melalui syirat al mustaqim menuju ke surga. Hanya orang yang berimanlah yang
akan dapat berhasil melalui syirat atau jembatan itu, sedangkan lainnya akan terjatuh ke dalam jurang
neraka yang ada di bawah syirat itu. Dunia yang kita diami sekarang ini akan berakhir, para orang
beriman dipindahkan ke surga. Semua sudah di tentukan oleh Allah swt. sesuai amal ataupun
perbuatan yang di perbuat selama di dunia.

Pembahasan mengenai eskatologi terkait dengan salah satu dari Arkanul Iman yang ke enam, yaitu
keimanan kepada hari akhir. Dalam banyak ayat al-qur’an, ditemukan pernyataan yang menyebutkan
keduanya secara bersamaan seperti ayat du bawah ini:

َ‫اس َم ۡن يَّقُ ۡو ُل ٰا َمنَّا ِباهّٰلل ِ َوبِ ۡاليَ ۡو ِم ااۡل ٰ ِخ ِر َو َما هُمۡ بِ ُم ۡؤ ِمنِ ۡين‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬

Artinya: Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,"
pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah/2:8).

َ ‫ولِٓئ‬
َ‫ك اَ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا ِمنَ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬ ٰ ُ‫ش اِاَّل هّٰللا َ فَ َع ٰۤسى ا‬ ‫هّٰلل‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫اِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم ٰس ِج َد ِ َم ْن ٰا َمنَ ِبا ِ َوا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َواَ قَا َم الص َّٰلوةَ َو ٰا تَى ال َّز ٰكوةَ َولَ ْم يَ ْخ‬

Artinya: "Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut
(kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk." (QS. At-taubah 9:18).

Sementara itu, dalam sejumlah teks hadis juga ditemukan ungkapan yang menggabungkan kedua hal
tersebut:

‫ من كان يؤمن ابهلل و اليو م اآلخر‬: ‫ قال رسول هلال صلى هلال عليه و سلم‬: ‫عن أيب هريرة قال‬

‫فليكرم ضيفه من كان يؤمن ابهلل و اليوم اآلخر فال يؤذي جاره و من كان يؤمن ابهلل و اليوم‬

‫اآلخر فليقل خريا أو ليصمت‬

“Dari Abi Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, maka hendaklah ia memuliakan tamunya, siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. Al-Bukhari dan dan Muslim)”.
Dari sejumlah ungkapan yang terbaca dalam kitab suci Al-Quran maupun Hadis Nabi Muhammad
saw., tampak bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian.
Keimanan kepada Allah menuntut konsekwensi berupa amal perbuatan, sementara amal perbuatan
tersebut akan mendapatkan ganjarannya yang sempurna di hari kemudian nanti. Keimanan kepada
hari akhir atau keyakinan tentang adanya kehidupan setelah kematian, termasuk bagian dari
keimanan terhadap perkara-perkara sam'iyyāt, yang artinya: ia merupakan perkara-perkara yang
hakikat dan segala rincian seluk-beluknya hanya dapat diketahui melalui informasi wahyu, baik
berupa Al-Quran maupun Hadis Nabi saw. Kemudian di dalam ajaran Agama Islam sendiri, kehidupan
setelah matilah yang menjadikan kehidupan yang benar-benar hakiki karena kehidupan di alam
akhirat jauh lebih sempurna dibandingkan kehidupan di alam dunia. Agama tidak dengan adanya
doktrin kehidupan setelah kematian bagaikan bergantung tanpa tali karena keyakinan kepada alam
akhirat merupakan pedoman dan sebagai salah satu faktor yang mendorong para penganut agama
untuk selalu taat beribadah, berakhlakul kharimah, mentaati seluruh perintah Tuhan Yang Maha Esa,
dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan demikian, Eskatologi dalam Islam, tidak saja
membahas tentang kehidupan setelah kematian manusia atau pun kehancuran alam semesta ini,
tetapi juga membicarakan tentang tanda-tanda sebelum terjadinya hari kiamat, apa yang akan dialami
oleh ruh manusia setelah kematiannya, apa saja yang mungkin terjadi di alam barzakh, kemudian
peristiwa-peristiwa yang akan dilalui di padang mahsyar, tentang neraka dan surga.

Das könnte Ihnen auch gefallen