Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
net/publication/346387255
CITATIONS READS
0 4,069
4 authors, including:
Elisabeth Samokari
Klabat University
1 PUBLICATION 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Elisabeth Samokari on 26 November 2020.
Elisabeth Samokari
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Klabat Airmadidi-
Minahasa Utara 95371, Indonesia
Email: s21510118@student.unklab.ac.id
Abstract
Pendahuluan
Tuberkolosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok
Mycobacterium ( kemenkes RI, 2014), yaitu kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru
atau di berbagai organ tubuh yang lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang
tinggi. Symptoms of TB depend on where in the body the TB bacteria are growing. In the
cases of pulmonary TB, it may cause symptoms, such as chronic cough, pain in the chest,
haemoptysis, weakness or fatigue, weight loss, fever, and night-sweats. Tujuan Penelitian ini
adalah mengetahui efektifitas pemberian pendidikan kesehatan melalui media leaflet terhadap
merupakan studi literatur dengan metode pencarian database kesehatan secara online yang
dan Research Gate, journal of health, population and Nutrition. Penelusuran literatur sebagai
referensi dari tahun 2016 sampai 2020 dan mendapatkan 11 artikel atau jurnal yang relevan.
Penelitian diawali dengan pre test kemudian diberikan pendidikan kesehatan dengan media
leaflet dan dilanjutkan dengan post test. Uji analisis menggunakan uji non parametrik
menggunakan Wilcoxon Test. Hasil. Berdasarkan literature review ini menjelaskan bahwa
hubungan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan melalui media leaflet terhadap
yang mempengaruhi pendidikan kesehatan adalah materi yang diberikan, media pendidikan
serta sasaran yang diseluruh mareti yang di sampaikan cukup menarik dilihat dari antusias
proses komunikasi dan proses perubahan perilaku melalui pendidikan kesehatan. Kegiatan
promosi kesehatan dapat mencapai hasil yang maksimal, apabila metode dan media promosi
kesehatan mendapat perhatian yang besar dan harus disesuaikan dengan sasaran. Penggunaan
kombinasi berbagai metode dan media promosi kesehatan akan sangat membantu dalam
kesehatan terkait penyakit tuberkulosis paru bagi masyarakat, melalui media, leaflet, upaya
Tuberkulosis (TB) Paru merupakan penyakit menular langusng yang mengenai pada
paru-paru yang disebabkan oeleh kuman Mycobacterum Tuberculosis. Penyakit ini masih
merupakan ancaman kesehatan baik secara nasional maupun global. Pengetahuan mengenai
penyakit ini sangat penting terutama bagi penderita Tuberculosis Paru sehingga bisa menekan
angka kejadian yang semakin mengkhawatirkan. Tuberkulisis adalah suatu penyakit manular
yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium (Kemenkes RI, 2014). yaitu
kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh yang lainnya
Menurut Global Tuberculosis report (2014), enam negara dengan jumlah kasusu insiden
Tb terbanyak tahun 2013 adalah India, dan kedua China, Ketiga Nigeria, keempat Pakistan,
Keenam Indonesia dan urutan keenam Afrika Selatan. Di negara negara berkembang
kematian TBC merupakan 25% dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah.
Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-
negara berkembang, dengan 75% penderita TB adalah kelompok usia produktif (15-50
tahun). WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2011 ada 8,7 juta kasus baru tuberkulosis
(13% merupakan koinfeksi dengan HIV) dan 1,4 juta orang meninggal karena tuberkulosis
(WHO, 2012). Dalam laporan WHO tahun 2013 diperkirakan terdapat 8,6 juta kasus TB pada
tahun 2012 dimana 1,1 juta orang (13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positif
disease burden di Indonesia, angka ini lebih tinggi dari berbagai negara di Asia lain yang
hanya 4%. Sedangkan kasus TB paru di Kabupaten Ponorogi Jawa Timur, berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan pada tahun 2015 didapatkan 334 penemuan kasus TB paru. Hasil
survey prevalensi Tb Paru pada tahun 20014 mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan
keluarga tentang Tb Paru menunjukan bahwa 96% keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita Tb Paru sedangkan 13% sisanya menyembunyikan keberadaan Tb Paru akan tetapi
hanya 26 % yang dapat menyembuhkan dua tanda dan gejala utama Tb Paru (Kemenkes,
2011). Dilaporkan juga bahwa meskipun sebagian besar keluarga pernah mendengar tentang
Tb Paru akan tetapi hanya 26% yang dapat menyebutkan dua tanda dan gejala utama Tb Paru
(Kemenkes, 2011). Cara penularan Tb Paru dipahami oleh 51% keluarga dan hanya 19%
yang mengetahui bahwa tersedia obat Tb gratis (Kemenkes, 2011). Berdasarkan hal tersebut
diatas perluh untuk melakukan penelitian efektifitas pemberian pendidikan kesehatan dengan
Metode
Tulisan ini merupakan literature review dari artikel penelitian. Review ini menggunakan
melalui database. Penelusuran artikel melalui data base dengan kata kunci yang digunakan
Kriteria artikel yang digunakan yaitu dipublikasikan 5 tahun terakhir yaitu dari 2016 sampai
2020, jurnal mempunyai judul dan isi yang sesuai dengan tujuan penelitian, full text, dan
keterkaitan dengan keperawatan. Hal ini bertujuan untuk kemutakhiran hasil riset dan
keterbaruan pengambilan database. Kriteria eksklusi: (1) Artikel tidak memiliki struktur yang
Crossectional:4
Deskriptif:2
Kualitatif:2
Artikel sesuai kriteria inklusi dan layak literature
Mix Methoded:1
review (n=8)
Hasil
Berdasarkan literatur Pencarian artikel menggunakan empat Database Google Scholar,
Pubmed, Directory of Open Access Journals (DOAJ) dan Portal Garuda untuk artikel dengan
desain quasi eksperimen antara tahun 2018-2019. Format Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) digunakan untuk melihat judul, abstrak,
full-text dan metodologi untuk menilai kelayakan artikel melalui publikasi Jurnal Ners dan
Google Scholar dengan database Jurnal Nerse untuk database Google Scholar peneliti
menemukan 8 artikel dari 249 jurnal yang masuk kriteria inklusi yang membahas tentang
intervensi berbentuk pendidikan kesehatan tentang tuberculosis dalam meningkatkan
pengetahuan kader kesehatan dengan bentuk intervensi yang berbeda.untuk jurnal penelitain
of nursing ditmukan 17 jurnal terkait penkes tuberkulosis paru, kemudian ResearchGate di 12
kemudian Jumlah tersebut kemudian diskrining, 4 database Pubmed, DOAJ, Google Scholar
dan Garuda penulis mendapatkan 249 artikel berdasarkan kata kunci. Artikel yang sudah
didapatkan selanjutnya diperiksa duplikasi dan didapatkan 42 artikel yang sama sehingga
tersisa sebanyak 207 artikel. Penulis selanjutnya melakukan screening yang disesuaikan
dengan tema literature review, berdasarkan judul sebanyak 156 artikel.
Pembahasana:
Berdasarkan hasil analisis literature yang telah dilakukan, terdapat inklusi. Depalapan artikel
tersebut membahas tentang intervensi terbentuk pendidikan kesehatan tentang tuberkulosis.
Delapan artikel menggunakan pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan kader
kesehatan dengan bentuk intervensi yang berbeda. Dari delapan artikel didapatkan tujuh yang
menyatakan bahwa ada pengaruh dan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan kader kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses belajar dan
mengajar yang telah dirangcang dalam rangka meningkatkan pengetahuan individu atau
masyarakat dalam bidang kesehatan dengan tujuan akan terjadi perubahan perilaku san sikap
( Yani et al., 2019). Berbagai bentuk pendidikan kesehatan yang dilakukan dalam tujuh
artikel tersebut merupakan suatu cara agar terjadi peningkatan pengetahuan. Untuk penelitian
Sukartini et al. (2019) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap peningkatan pengetahuan, hal ini disebabkan nilai sebelum pendidikan kesehatan
dengan rata- rata 96,74 dalam kategori baik dan sesudah pendidikan kesehatan dengan rata-
rata 98,91 kategori baik. Ada sedikit peningkatan terhadap nilai pengetahuan sebelum dan
sesudah sehingga secara statistik didapatkan nilai p = 0,157 atau p > 0,05 atau tidak terdapat
hubungan. Dituliskan dalam artikel tersebut bahwa hal ini terjadi karena kader sering
memperoleh pendidikan kesehatan dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas yang
mengindikasikan bahwa kader aktif dalam pengendalian penyakit TB.
Kesimpulan:
Hasil literarute review 8 artikel tentang pengaruh pendidikan ksehatan terhadap pengetahuan
kader tentang TB paru menunjukkan pendidikan kesehatan dilakukan dengan 4 metode yaitu:
ceahah, bermain, pendidikan kesehatan kesehatan interaktif dan aplikasi Edu TB.
Pengetahun peserta pendidikan kesehatan terjadi peningkatan dengan adanya peningkatan
nilai sebelum dibandingkan nilai sesudah intervensi. Berdasaarkan literature riview tersebut
penting dilakukan pendidikan kesehatan baik kader baru maupun kader yang sudah lama.
Pendidikan kesehatan dilakukan secara berkesinambungan sehingga pengetahuan yang
mempengaruhi perilaku dan sikpa kader kesehatan dapat selalu terukur.
Rekomendasi:
Berdasarkan hasil studi literature ini, maka secara teoritis berlandaskan bukti ilmiah perluh
dilakukan promosi kesehatan terkait pencegahan kejadian masalah penyakit tuberkulosis
paru dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai resiko dan pemincu kejadian penyakit
tuberkulosis, terlebih memodifikasi gaya hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Utami, S. P. (2019). Kenali TB Paru dan Cegah Penularannya Berbasis TIK di Wilayah
Jakarta Pusat. jurrnal pengabdian masyarakat.
Samal, J. (2018). Assessing the Impact of a Structured Tuberculosis Training Activity on the
knowledge and Attitude Of Community Volunteers. Journal of Clinical and
Diagnostic Research.