Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Gambar A.1.1 KP 05 Grafik Perencanaan untuk Saluran Tersier tanpa pasangan k = 35 m=1 hal.118
Saluran Tersier C
Q= 0.296 m3/dt Catatan : 1 m3 = 1000 lt
Q= 295.80 lt/dt
diperoleh
I= 0.00014
Ekstrapolasi nilai I
(y - y1) (x - x1)
=
(y2 - y1) (x2 - x1)
Q=x I=y
0.30 0.56 >> y - 0.56 0.2957957 - 0.30
=
0.50 0.50 0.50 - 0.56 0.50 - 0.30
0.296 y
y - 0.56 -0.00420
=
-0.06 0.20
y - 0.56 -0.021021
=
-0.06
y - 0.56 = 0.0012613
y=I = 0.56126
BAB II
DATA PERENCANAAN
SALURAN PRIMER A
90⁰
SAL. SEK. B
Keterangan :
Saluran Primer/Induk
Saluran Sekunder
Saluran Tersier
Jalan Inspeksi
- Alat ukur yang dipakai untuk saluran : B = Pintu Sorong - Ambang lebar
C = Romijn
= Crump de Gruyter
= Sorong - Cipoleti
1E+06 = 156.713
86400
a) Saluran Primer A
Diketahui : Luas (A) = 391 ha
NFR = 1.500 lt/dt/ha
c = 1.0 (dari KP 03 hal.11)
Efisiensi : es = 0.9 (untuk saluran sekunder)
et = 0.8 (untuk saluran tersier)
ep = 0.9 (untuk saluran primer)
b) Saluran Sekunder B
Diketahui : Luas (A) = 2000 ha
NFR = 1.567 lt/dt/ha
c = 1.0 (dari KP 03 hal.11)
Efisiensi : es = 0.9 (untuk saluran sekunder)
et = 0.8 (untuk saluran tersier)
c) Saluran Tersier C
Diketahui : Luas (A) = 151 ha
NFR = 1.567 lt/dt/ha
c = 1.0 (dari KP 03 hal.11)
Efisiensi : et = 0.8 (untuk saluran tersier)
Perhitungan Debit
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
Perhitungan Debit
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
3.2. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN
a) Saluran Primer A
Diketahui :
Debit (Q) = 0.905 m3/dt
m = 1.50 (diperoleh dari Tabel A.2.1 KP-03 2013 Hal.116)
n = 2.08 (diperoleh dari interpolasi Tabel A.2.1 KP-03 2013 Hal. 116)
k = 42.50 (diperoleh dari Tabel A.2.1 KP-03 2013 Hal.116)
w = 0.30 m (diperoleh dari Tabel 3-5 KP-03 2013 Hal.29)
I = 0.00199 (diperoleh dari interpolasi Tabel A.2.2 KP-03 2013 Hal.117)
Sehingga,
Cek :
masukkan nilai h ke dalam persamaan
A = 3.581 h2
= 3.581 x ( 0.527 )2
= 0.996 m2
b = 2.081 x h
= 2.081 x 0.527
V = 1.393 h2/3
= 1.393 x ( 0.527 )2/3
= 0.909 m/dt
Kontrol Debit :
Q Hitung = A x V
= 0.996 x 0.909
= 0.905 m3/dt
Q Hitung = Q Rencana
0.905 = 0.905 . . . . . Memenuhi Syarat
w = 0.30 m
1 : 1.5
h = 0.53 m
b = 1.10 m
Tabel A.2.1 KP-03 Karakteristik saluran yang akan dipakai bersama untuk perencanaan dimensi saluran.
Sehingga,
= 2.661 h + 2 h 3.25
= 2.661 h + 3.606 h
= 6.266 h
Cek :
masukkan nilai h ke dalam persamaan
A = 4.16084 h2
= 4.16084 x ( 1.306 )2
= 7.101 m2
b = 2.66084 x h
= 2.66084 x 1.306
V = 0.513 h2/3
= 0.513 x ( 1.306 )2/3
= 0.613 m/dt
Kontrol Debit :
Q Hitung = A x V
= 7.101 x 0.613
= 4.353 m3/dt
Q Hitung = Q Rencana
4.353 = 4.353 . . . . . Memenuhi Syarat
w = 0.25 m
1 : 1.5
h = 1.31 m
b = 3.48 m
Tabel A.2.1 KP-03 Karakteristik saluran yang akan dipakai bersama untuk perencanaan dimensi saluran.
Sehingga,
Cek :
masukkan nilai h ke dalam persamaan
A = 2.00 h2
= 2 x ( 0.616 )2
= 0.759 m2
b = 1 x h
= 1 x 0.616
V = 0.538 h2/3
= 0.538 x ( 0.616 )2/3
= 0.389 m/dt
Kontrol Debit :
Q Hitung = A x V
= 0.759 x 0.389
= 0.296 m3/dt
Q Hitung = Q Rencana
0.296 = 0.296 . . . . . Memenuhi Syarat
w = 0.20 m
1 : 1
h = 0.62 m
b = 0.62 m
Tabel A.2.1 KP-03 Karakteristik saluran yang akan dipakai bersama untuk perencanaan dimensi saluran.
b) Saluran Tersier C
c) Saluran Primer A
Elevasi
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
3.3.2 Elevasi muka air di bangunan pembawa
a) Elevasi Sipon
- Panjang saluran antara bangunan sadap dengan sipon 0.00199 x 1000 = + 1.99
- Elevasi di sipon (Hilir) 75.42 + 1.99 = + 77.41
- Elevasi dihulu bag sadap + head loss sipon (Hulu) 77.41 + 0.967 = + 78.38
b) Elevasi di Talang
- Elevasi di sipon + Head loss talang = 78.38 + -0.025 = + 78.35
c) Elevasi di Gorong-gorong
- Elevasi di Talang + Head loss gorong-gorong = 78.35 + 0.109 = + 78.46
3.4.2 Elevasi Tanggul dan Dasar Saluran di Hulu Bangunan Sadap (Saluran Primer)
- Elevasi Tanggul = Tinggi Elevasi Air + Tinggi jagaan ( Saluran Primer )
= 75.4 + 0.30
= + 75.72
- Elevasi Dasar Saluran = Tinggi Elevasi Air - Tinggi Air ( Saluran Primer )
= 75.4 - 0.527
= + 74.89
- Elevasi Dasar Saluran = Tinggi Elevasi Air - Tinggi Air ( Saluran Sekunder )
= 75.3 - 1.306
= + 74.01
- Elevasi Dasar Saluran = Tinggi Elevasi air - Tinggi Air ( Saluran Tersier )
Elevasi
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
= 73.0 - 0.616
= + 72.43
Elevasi
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
Elevasi
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
Elevasi
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
IRIGASI BANGUNAN AIR 2 CIVIL ENGINERIING 19
Tinggi Tinggi
Elevasi Muka Elevasi Elevasi Dasar Saluran
Nama Saluran/Bangunan Jagaan Air
Air (m) tanggul (m) (m)
(m) (m)
1 Bangunan Terjun 88.10 0.30 0.527 88.40 87.57
2 Gorong-Gorong 85.36 0.30 0.527 85.66 84.83
3 Talang 83.34 0.30 0.527 83.64 82.81
4 Sipon 81.29 0.30 0.527 81.59 80.76
Hulu
5 Bangunan Sadap (Saluran Primer)
78.83 0.30 0.527 79.13 78.30
6 Saluran Sekunder 78.73 0.25 1.306 78.98 77.42
7 Saluran Tersier 76.16 0.20 0.616 76.36 75.54
Elevasi
Firmansyah / F 11119179
3.6. PERHITUNGAN DIMENSI BANGUNAN PENGATUR TINGGI MUKA AIR
1) Saluran Sekunder B
+ 75.42
+ 75.32
h1
h2
+ 74.89 a
+ 74.01
Diketahui :
debit (Q) = 4.353 m3/dt
Tinggi muka air di saluran Primer A (h1) = 0.527 m
Tinggi muka air di saluran Sekunder B (h2) = 1.306 m
Lebar Pintu (b) = 1.50 m (dengan 2 bukaan pintu) ...KP-04-2013 Hal.45
1.50 x 2 = 3.00 m
Tinggi Bukaan pintu (a) = 0.60 m
Sumber : KP-04 (Grafik koefisien K Untuk debit Tenggelam (dari Schmidt) hal 55)
Sumber : KP-04 (Grafik Koefisien Debit µ Masuk Permukaan Pintu Datar) hal 56
Q = K . μ . a . b 2g h1
= 1.00 . 0.55 . 0.60 . 3.00 19.62 . 0.53
= 3.184 m3/dt
Dicoba tiga jenis pintu air berupa Romijn, Crump De Gruyter, Sorong - Cipoletti
a. Pintu Romijn
+ 75.42
+ 73.05
73.05
+ 74.89
+ 72.43
Data :
debit (Q) = 0.296 m3/dt
Tinggi muka air di saluran Primer A (ha) = 0.527
Tinggi muka air di saluran Tersier C (h c) = 0.616
h1 = ha - hc
= 0.527 - 0.616
= -0.089
Kecepatan air dihulu (v) = 0.389 m/dt
Luas Penampang saluran (A) = 0.759 m2
v2
H1 = h1 +
2g
2
0.389
= -0.089 +
19.6
= -0.081 m
Tabel 2-6 KP-04 Besaran Debit yang Dianjurkan untuk Alat Ukur Romijn Standar
sehingga diperoleh :
A* = b x h
= 0.5 x -0.09
= -0.044 m2
Cv = Cd ( A* / A )
= 0.914 ( -0.04 / 0.759 )
= -0.05
= -0.509 m3/dt
Data :
debit (Q) = 0.296 m3/dt
Tinggi air di hulu (y1) = 0.527 m
Koefisien Debit (Cd) = 0.94 (KP-04-2013 Bagian Bangunan hal. 40)
Bukaan pintu (w) = 0.63 h1 (KP-04-2013 Bagian Bangunan hal. 40)
Tinggi Ambang di hulu (P1) = y1 - h1
Lebar bukaan (b) = 0.30 m (KP 04-2013 Bagian Bangunan hal.41)
Menghitung tinggi air diatas ambang (h1) dengan rumus Debit (Q)
Q = Cd . b . w 2g . ( h1 . w )
0.296 = 0.94 x 0.30 x 0.63 h1 19.62 ( h1 - 0.63 h1 )
0.296 = 0.282 x 0.63 h1 x 4.429 ( h1 - 0.63 h1 )
0.296 = 0.282 x 0.63 h1 x 1.639 h1 0.37
0.296 = 0.282 x 0.63 h1 x 1.639 h1
0.296 = 0.29 h12
h12 = 1.016
h1 = 1.008 m
Sehingga, diperoleh :
w = 0.63 x h1 p1 = y1 - h1
= 0.63 x 1.008 = 0.53 - 1.008
= 0.635 m = -0.481 m
b ≥ Qmax
1,56 h1(3/2)
0.30 ≥ 0.296
1.56 1.01 (3/2)
0.30 ≥ 0.296
1.579
0.30 ≥ 0.187 OK
Data :
debit (Q) = 0.296 m3/dt
tinggi air dihulu (h1) = 0.527 m
Energi air dihulu (h) = 1 = 0.176
h1
3
Koefisien Debit (Cd) = 0.63 (KP-04-2-13 Bagian Bangunan hal. 255)
Koefisien kecepatan datang (Cv) = 1.00 (KP-04-2013 Bagian Bangunan hal. 264)
Q = Cd . Cv . 2/3 . 2 . g b h1 1,5
0.296 = 0.63 x 1.00 x 2/3 19.62 b ( 0.18 ) 1,5
Gambar 5-2 KP-04-2013 Koefisien Kehilangan Tinggi Energi untuk Peralihan-Peralihan dari
Saluran Trapesium ke Pipa dan Sebaliknya (Menurut Simons, 1964
dan Idel’cik, 1960) Sumber : KP-04 Bagian Bangunan
Bahan k (m1/3/dt)
Baja beton 76
Beton, bentuk kayu, tidak
70
selesai
Baja 80
Pasangan batu 60
Sumber : KP-04-2013 Bagian Bangunan (Halaman 85)
Syarat :
1 < V < 1.5
1 < 1.04 < 1.5 . . . . Memenuhi Syarat
Gambar 5-1 KP-04-2013 Koefisien Kehilangan Tinggi Energi untuk Peralihan-Peralihan dari
Bentuk Trapesium ke Segi Empat dengan Permukaan Air Bebas (dan Sebaliknya)
(dari Bos and Reinink, 1981; dan Idel’cik, 1960) Sumber : KP-04 Bagian Bangunan
Bahan k (m1/3/dt)
Baja beton 76
Beton, bentuk kayu, tidak selesai 70
Baja 80
Pasangan batu 60
Sumber : KP-04-2013 Bagian Bangunan (Halaman 85)
- Menghitung hv3
(S2 + S3)
hv3 = L1
2
( 0.002 + 0.00028 )
= 1.020
2
= 0.0009 m
12 ⁰
B = 4.69 m b = 2.60 m
w = 0.75 m
h = 1.30 m
b = 2.60 m
Gambar 5-2 KP-04 Koefisien Kehilangan Tinggi Energi untuk Peralihan-Peralihan dari
Saluran Trapesium ke Pipa dan Sebaliknya (Menurut Simons, 1964
dan Idel’cik, 1960) Sumber : KP-04 Bagian Bangunan
Tabel 5-2 KP-04 Harga - harga Kb untuk Bagian Siku sebagai fungsi sudut dan potongan
Bahan k (m1/3/dt)
Baja beton 76
Beton, bentuk kayu, tidak
70
selesai
Baja 80
Pasangan batu 60
Sumber : KP-04 Bagian Bangunan
A = 1/4 . π. D2
4.61 = 1/4 . 3,14. D2
5.868 = D2
D = 2.42 m
Syarat :
1 < V < 1.5
1 < 1.04 < 1.5 . . . . Memenuhi Syarat
1.041 2
∆Hc = 0.078 = 0.417 m
2 x 9.81
e) Kehilangan keluar
(va - v)2
∆H keluar = ξ keluar
2g ..... KP-04-2013 Bab V hal.100
( 0.909 - 1.041 )2
= 1.100
2 . 9.81
= 0.001 m
-Elevasi muka air talang bagian hilir = Elevasi hulu saluran antara sipon dan talang +DHkeluar
= 78.378 + -0.0412
= + 78.337
-Elevasi muka air talang bagian hulu = Elevasi muka air talang bagian+ DHtalang
= 78.337 + -0.025
= + 78.313
-Elevasi muka air bagian hilir saluran
gorong-gorong dan talang = Elevasi muka air talang bagian hulu + DHmasuk
= 78.31 + -0.021
= + 78.292
-Elevasi dasar talang bagian hilir = Elevasi muka air talang bagian hi- kedalaman air
= 78.337 - 0.527
= + 77.810
-Elevasi dasar talang bagian hulu = Elevasi muka air talang bagian h- kedalaman air
= 78.313 - 0.527
= + 77.785
-Elevasi dasar hilir saluran antara
gorong-gorong dan talang = Elevasi muka air bagian hilir saluran antara gorong-gorong dan talang
kedalaman air
= 78.292 - 0.527
= + 77.764
-Elevasi dasar hulu saluran antara = Elevasi muka air di bagian hulu saluran antara talang dan sipon
talang dan sipon kedalaman air
= 78.4 - 0.527
= + 77.851
Penyelesaian :
- Menghitung h1
Q …... KP-04 hal 135
B =
1,71 x m x H1 3∕2
3∕2
v1 4.505
( h1 +
2g ) =
3.578 x 1.71 x 1.0
3∕2
0.642 4.505
( h1 +
19.62 ) =
6.118
3∕2
( h1 + 0.033 ) = 0.736
3∕2 3∕2
h1 + 0.033 = 0.736
3∕2
h1 + 0.006 3∕2
= 0.736
h1 = 0.730
Bangunan Terjun
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
h1 = 0.811 m
Sehingga
v1
H1 = h1 +
2g
0.642
= 0.81 +
19.62
= 0.844 m
dc =
√(
3 q 2 )
…... KP-04 hal 136
g
1.585
=
9.81
= 0.545 m
Hitung nilai Hd
Hd = 1.67 H1 …... KP-04 hal 138
= 1.67 x 0.84
= 1.409 m
Sehingga :
ΔH = ( ΔZ + H1 ) - Hd
= ( 1.20 + 0.84 ) - 1.41
Bangunan Terjun
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
= 0.635 m
√( 0.84
)
= 2 x 9.81 ( 1.20 +
2 )
= 5.6 m/dtk
Sumber : KP-04 (Grafik Penggabungan Kurva Q – y1 dan Q – h1 Sebuah Bangunan) hal. 137
Dari hasil plot grafik dengan nilai bilangan Fraude (Fr u ) = 3.8
Diperoleh nilai yd/ΔZ = 0.70
Lp/ΔZ = 1.7
Jadi :
- yd = ΔZ x 0.70
Bangunan Terjun
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
= 1.20 x 0.70
= 0.840
m
- Lp = ΔZ x 1.7
= 1.20 x 1.7
= 2.040 m
dimana
C1 = 2.5 + 1.1 (dc/Z) + 0.7 (dc / Z)3
= 2.5 + 1.1 ( 0.545 / 1.20 ) + 0.7 ( 0.545 / 1.20 ) 3
= 2.5 + 0.499 + 0.065
= 3.065
Sehingga,
L = C1 Z dc + 0,25
= 3.065 x 1.20 x 0.545 + 0.25
= 2.253 m
Lj = L - Lp
= 2.253 - 2
= 0.213 m
Bangunan Terjun
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119
Bangunan Terjun
Dian Arizkah Oktaviana
F 111 19 119