Sie sind auf Seite 1von 22

A.

Latar Belakang
Globalisasi dan daya saing adalah dua konsep yang erat kaitannya dalam konteks
ekonomi dan bisnis. Mari kita bahas keduanya secara terpisah sebelum melihat bagaimana
mereka saling berhubungan.
Globalisasi adalah proses di mana ekonomi, budaya, dan komunikasi dunia semakin
terintegrasi dan saling terkait. Ini disebabkan oleh perkembangan teknologi, perdagangan
internasional, investasi asing, migrasi, dan pertukaran informasi yang semakin cepat. Dalam
konteks ekonomi, globalisasi mengacu pada pembukaan pasar global dan meningkatnya
interkoneksi ekonomi antar negara. Globalisasi memungkinkan perusahaan untuk
mengakses pasar global, memperluas produksi, dan berpartisipasi dalam rantai pasokan
internasional.
Daya saing dalam konteks bisnis dan ekonomi merujuk pada kemampuan sebuah
negara, perusahaan, atau individu untuk bersaing dalam pasar global. Ini melibatkan faktor-
faktor seperti inovasi, produktivitas, kualitas produk atau layanan, biaya produksi, regulasi,
dan kemampuan untuk menarik investasi dan bakat. Negara atau perusahaan yang memiliki
daya saing yang tinggi cenderung berhasil di pasar global.
Teknologi di era globalisasi ini memacu cepatnya perkembangan teknologi dibidang
informasi dan telekomunikasi. Kemajuan teknologi yang semakin meningkat di dukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai, membuktikan bahwa informasi saat ini telah
menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu
pesat turut membantu manusia dalam mendukung mendapatkan informasi yang lebih cepat
(Hidayah, 2019). Juga teknologi yang didefinisikan Sarwinda (2018) teknologi yang sangat
pesat ini secara tidak langsung telah memengaruhi segala aspek kehidupan manusia
terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi telah memungkinkanterciptanya
lingkungan belajar global yang berhubungan dengan jaringan yang menempatkan siswa di
tengah-tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber belajar dan layanan
belajar elektronik. Setiap teknologi pastinya mempunyai dampak positif maupun dampak
negatif. Manfaat positif yang bisa didapat dari kemajuan teknologi adalah memberikan
kemudahan dalam bidang pendidikan terutama sebagai salah satu sumber pengetahuan dan
referensi dalam belajar, namun selain memberikan manfaat positif, kemajuan teknologi juga
dapat memberikan dampak negatif yang bisa menjerumuskan ke dalam hal yang tidak baik,
sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan Teknologi di era globalisasi ini memacu
cepatnya perkembangan teknologi dibidang informasi dan telekomunikasi. Kemajuan
teknologi yang semakin meningkat di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai,
membuktikan bahwa informasi saat ini telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat turut membantu manusia dalam
mendukung mendapatkan informasi yang lebih cepat (Hidayah, 2019). Juga teknologi yang
didefinisikan Sarwinda (2018) teknologi yang sangat pesat ini secara tidak langsung telah
memengaruhi segala aspek kehidupan manusia terutama dalam bidang pendidikan.
Kemajuan teknologi telah memungkinkanterciptanya lingkungan belajar global yang
berhubungan dengan jaringan yang menempatkan siswa di tengah-tengah proses
pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber belajar dan layanan belajar elektronik. Setiap
teknologi pastinya mempunyai dampak positif maupun dampak negatif. Manfaat positif yang
bisa didapat dari kemajuan teknologi adalah memberikan kemudahan dalam bidang
pendidikan terutama sebagai salah satu sumber pengetahuan dan referensi dalam belajar,
namun selain memberikan manfaat positif, kemajuan teknologi juga dapat memberikan
dampak negatif yang bisa menjerumuskan ke dalam hal yang tidak baik, sehingga harus
berhati-hati dalam menggunakan teknologi.

2.1 Definisi dan Sejarah Globalisasi

Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung satu sama
lain, sebagai akibat dari perdagangan dan pertukaran budaya yang meningkat secara
besar-besaran.

Istilah "globalisasi" sendiri mulai lebih umum digunakan pada 1980-an. Adapun
sejak zaman kuno, manusia telah berusaha menjangkau tempat yang jauh untuk
menetap, memproduksi, dan bertukar barang (berdagang), demi memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Dalam sejarahnya, proses globalisasi terjadi karena adanya kemajuan di bidang


teknologi dan transportasi.

Sejarah Globalisasi

Jalur sutra

Pada abad ke-1 SM, terjadi pengangkutan barang dari China ke Eropa. Orang
Eropa memperdagangkan kaca dan barang-barang manufaktur untuk sutra dan
rempah-rempah China, dan berkontribusi pada ekonomi global di mana Eropa dan
Asia menjadi terbiasa dengan barang-barang dari belahan dunia yang lain.

Pengangkutan barang ini terjadi di sepanjang Jalur Sutra, yang merupakan


jaringan rute perdagangan kuno antara Eropa, Afrika Utara, Afrika Timur, Asia
Tengah, Asia Selatan, dan Timur Jauh.

Ini menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk
pertama kalinya barang dijual melintasi benua.

Perkembangan globalisasi yang signifikan lainnya terjadi pada abad ke-7


Masehi, dengan ekspansi dari pedagang Arab yang membuat perdagangan
internasional semakin cepat.

Pada abad ke-9, pedagang Muslim mendominasi dalam perdagangan internasional


dan fokus perdagangan saat ini adalah rempah-rempah.

Renaisans
Perdagangan global selanjutnya semakin berkembang pada Zaman Penemuan
(era renaisans) di abad ke-15.

Penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa, membuka jalan menuju globalisasi dalam
skala besar, dengan transfer luas tanaman, hewan, makanan, hingga budaya.

Ada juga jaringan Perdagangan Segitiga (The Triangular Trade), di mana kapal
membawa barang-barang manufaktur dari Eropa ke Afrika, membawa orang Afrika
ke Amerika sebagai budak, dan membawa bahan mentah kembali ke Eropa adalah
contoh lain dari globalisasi.

National Geographic dalam tulisannya telah melihat penyebaran perbudakan


yang terjadi pada masa ini menunjukkan globalisasi tidak hanya memberikan
manfaat, tapi juga ada dampak buruk pada pelakunya.

Globalisasi pasca revolusi industri

Setelah berabad-abad penjajahan dan aktivitas perdagangan Eropa, “gelombang” masif


globalisasi terjadi pada abad 19.

Revolusi Industri membawa kemajuan pesat dalam transportasi dan komunikasi yang
memudahkan perdagangan lintas batas dan integrasi global. Didukung perkembangan kapal
uap, rel kereta api, telegraf, dan terobosan lainnya, termasuk meningkatkan kerja sama
ekonomi antar negara.

Tren perkembangan globalisasi sempat terganggu akibat bencana Perang Dunia I.


Banyak negara bergerak ke arah proteksionisme, dengan meluncurkan pajak impor untuk
lebih menjaga industri mereka setelah konflik. Tren ini berlanjut sampai masa depresi hebat
(Great Depression) dan Perang Dunia II.

Gelombang globalisasi kedua dan ketiga

Setelah Perang Dunia II, AS mendorong pembangunan tatanan ekonomi global


yang diatur oleh aturan yang diterima bersama dan diawasi oleh lembaga
multilateral.

Ide awalnya adalah menciptakan dunia yang lebih baik dengan negara-negara
yang ingin bekerja sama satu sama lain, untuk mempromosikan kemakmuran dan
perdamaian.

Ini berawal dari dibuatnya sistem Bretton Woods, General Agreement on Tariffs
and Trade (GATT). Termasuk salah satu langkah penting menuju globalisasi yakni
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), yang ditandatangani pada
1993.

Lembaga internasional seperti IMF, UN (PBB), World Bank, WTO dan NATO
kemudian dibentuk sebagai andalan sistem global. Tujuannya untuk membantu
mencegah agar perselisihan antar negara di dunia tidak meningkat menjadi konflik
yang lebih besar.
Selama 20 tahun terakhir pemerintah di seluruh dunia telah mengintegrasikan
sistem ekonomi pasar bebas melalui kebijakan fiskal dan perjanjian perdagangan
yang mempromosikan perdagangan internasional.

2.2 Menjelaskan ICT dan Dampaknya terhadap Globalisasi

Pengertian ICT

ICT sendiri merupakan kepanjangan dari Information and Communication


Technology atau yang biasa kita kenal sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).

Lantas, apa yang dimaksud dengan ICT? Nah, artikel ini akan membahas
pengertian, Manfaat dan penerapan ICT dalam berbagai bidang.

Menurut UNESCO, Information and Communication Technology (ICT) adalah


teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan, mengelola dan
mendistribusikan informasi. Umumnya, ICT mencakup komputer, internet, telepon,
televisi, radio, dan peralatan audiovisual lainnya.

ICT meliputi dua aspek, yakni teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sementara teknologi
komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lain.

Dampak ICT pada Globalisasi

Dampak Positif Globalisasi bagi Teknologi

1. Kemudahan dalam Mengakses Informasi dari Internet

Tidak dapat dipungkiri jika arus globalisasi yang pesat sangat mempengaruhi
kemudahan seseorang dalam mengakses informasi di dunia maya. Informasi-
informasi di internet bisa menyebar dengan cepat, sehingga dapat diakses oleh
semua orang dimana saja dan kapan saja. Sebagai contoh dengan adanya televisi
dan internet memudahkan seseorang dalam memperoleh informasi terbaru yang
ada di seluruh dunia. Kemudahan dalam mengakses informasi ini jika disikapi
dengan bijak akan memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia, seperti berkembangnya kualitas ilmu pengetahuan, meningkatkan pola
pikir manusia, serta menumbuhkan sikap toleran antar umat beragama dengan
adanya wawasan dan pengetahuan yang luas.

Kemudahan akses informasi di era globalisasi juga bisa bermanfaat dalam


bidang pendidikan. Kita bisa mencari informasi tentang metode pembelajaran
berbasis teknologi yang diterapkan oleh negara dengan pendidikan terbaik di dunia.
Selain itu, kita dapat dengan mudah mencari informasi mengenai trend pendidikan
yang ada di luar negeri. Informasi-informasi tersebut bisa dijadikan rujukan dan
diterapkan dalam sistem pendidikan di negara-negara berkembang di asia tenggara,
khususnya Indonesia. Kemudahan dalam mengakses informasi di era digital
tentunya dapat memperluas wawasan para pelajar, sehingga diharapkan dapat
memacu motivasi mereka untuk mengembangkan kreativitasnya.

2. Kemudahan dalam Komunikasi Jarak Jauh

Dampak positif berikutnya dari adanya globalisasi di bidang teknologi adalah


kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat jauh.
Pemanfaatan lapisan ionosfer untuk memperluas jaringan komunikasi telah
mempermudah manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. Di era yang serba
modern ini kita dipermudah dengan adanya handphone dan jaringan internet yang
semakin luas, sehingga kita tidak perlu lagi menulis surat dan mengirimkannya lewat
pos ketika ingin berkomunikasi dengan orang lain. Adanya aplikasi seperti BBM,
Line atau Whatsapp memudahkan kita untuk berkomunikasi secara langsung
dengan orang lain, bahkan kita bisa memanfaatkan fitur video call yang ada di
aplikasi tersebut dan melihat aktifitas orang lain yang kita hubungi pada saat itu
juga. Hadirnya aplikasi-aplikasi tersebut bisa kita manfaatkan untuk berkomunikasi
dengan orang yang berada di luar negeri, bahkan kita bisa menjangkau orang yang
berada di negara maju dan negara berkembang di dunia.

3. Kemudahan dalam Sarana Transportasi

Kemudahan di bidang transportasi merupakan salah satu dampak positif dari


adanya globalisasi di bidang teknologi. Transportasi yang sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi setiap manusia kini telah mengalami perkembangan yang sangat
signifikan. Setiap orang yang ingin melakukan perjalanan ke tempat jauh kini
dipermudah dengan adanya pilihan transportasi darat, laut dan udara. Akses untuk
mendapatkan tiket perjalanan pun kini dipermudah dengan adanya penjualan tiket
online, baik melalui website resmi maupun website penyedia layanan penjualan tiket
online. Website-website tersebut memberikan banyak pilihan tiket perjalanan ke
tempat manapun dan memudahkan kita untuk memesan tiket, sehingga kita tidak
perlu lagi mengantri di stasiun atau bandara jika ingin memesan tiket. Kita juga bisa
mendapatkan diskon ketika memesan tiket secara online, sehingga bisa menghemat
biaya yang dikeluarkan untuk membeli tiket.

4. Diciptakannya Mesin Canggih

Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai kemudahan dalam kegiatan


manusia, salah satunya adalah diciptakannya mesin-mesin canggih yang dapat
meringankan berbagai pekerjaan manusia. Sebagai contoh dapat kita lihat dari
terciptanya mesin atau robot canggih yang dimanfaatkan untuk memproduksi
barang di sebuah pabrik. Adanya mesin canggih tersebut dapat meningkatkan
produksi barang yang sebelumnya dilakukan dengan tenaga manusia, sehingga
biaya produksi bisa lebih ditekan dan produksi barang dapat dilakukan dengan
cepat.
Kemajuan teknologi di era globalisasi juga mendorong negara Jepang untuk
menciptakan robot-robot unik dan canggih. Jepang yang merupakan salah
satu negara termaju di dunia memanfaatkan robot untuk membantu kegiatan sehari-
hari, bahkan Jepang juga menciptakan robot bernama T-52 ENRYU yang dapat
membantu proses evakuasi korban gempa dan bencana alam lainnya.

5. Kemudahan dalam Transaksi Jual Beli

Dampak baik selanjutnya akibat dari kemajuan teknologi di era globalisasi


adalah kemudahan dalam transaksi jual beli. Di era modern ini kita dimanjakan
dengan berbagai fitur yang disediakan oleh bank, seperti fitur m-banking dan internet
banking. Fitur-fitur tersebut memudahkan kita untuk bertransaksi dengan modal
handphone atau laptop, sehingga kita tidak perlu lagi ke bank hanya untuk
mentransfer sejumlah uang. Fitur-fitur ini juga banyak dimanfaatkan oleh pelaku jual-
beli online, sehingga secara langsung memudahkan transaksi dalam jual-beli online.

Di era yang serba modern ini kita juga disuguhkan dengan berbagai
website marketplace yang sangat bermanfaat bagi penjual online untuk
memasarkan produknya secara gratis. Website marketplace ini juga memberikan
kenyamanan dan keamanan dalam transaksi jual beli online, karena
beberapa marketplace menawarkan fitur rekber (rekening bersama) yang bisa
dimanfaatkan oleh penjual dan pembeli sebagai pihak ketiga. Melaui fitur rekber ini,
pembeli tidak perlu takut untuk ditipu oleh penjual online, karena uang yang sudah
ditransfer akan ditahan di rekber dan akan diteruskan ke rekening penjual ketika
barang sudah sampai dengan aman di alamat pembeli.

Dampak Negatif Globalisasi bagi Teknologi

1. Maraknya Kejahatan di Dunia Maya (Cybercrime)

Meningkatnya kejahatan di dunia maya atau yang lebih dikenal dengan


istilah cybercrime adalah dampak paling merugikan yang ditimbulkan dari arus
globalisasi di bidang teknologi. Kemajuan teknologi yang disalahgunakan menjadi
hal yang perlu diperhatikan bagi negara-negara di seluruh dunia. Kejahatan di
internet atau cybercrime mempunyai beragam jenis seperti pembajakan situs web,
penipuan jual beli online, pencurian uang di rekening, transaksi narkoba, bahkan
pemanfaatan teknologi oleh jaringan teroris. Kasus-kasus semacam ini perlu
diwaspadai oleh semua orang, apalagi saat ini ketergantungan akan sarana online
untuk dunia perbankan, media sosial dan jual beli online semakin tinggi. Oleh karena
itu diperlukan peran dari pemerintah dan warga negaranya untuk mengantisipasi
kejahatan di dunia maya. Pemerintah perlu menciptakan sistem yang dapat
menangkal maraknya cybercrime, sementara masyarakat perlu mendukung program
dari pemerintah dengan melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan cybercrime dan
menyikapi perkembangan teknologi dengan bijak.
2. Tergesernya Tenaga Manusia

Penggunaan mesin sebagai alat bantu produksi nampaknya sudah menjadi


kebutuhan di beberapa negara dengan ekonomi terbaik di dunia. Mesin-mesin
canggih bermanfaat untuk memangkas biaya produksi dan meningkatkan jumlah
produksi jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Terciptanya
mesin-mesin canggih yang membantu pekerjaan manusia nampaknya memberikan
sisi lain yang merugikan bagi manusia itu sendiri. Hadirnya mesin-mesin canggih di
berbagai pabrik tentu menggeser peran dari manusia, sehingga tidak sedikit para
buruh pabrik yang terkena PHK akibat dari sistem produksi barang berbasis
teknologi.

Kemunculan barang-barang modern di Indonesia juga dapat menggeser peran


dari barang-barang tradisional. Sebagai contoh penggunaan gerabah yang memiliki
unsur budaya kini ditinggalkan dan berganti dengan penggunaan mesin yang lebih
praktis. Di era serba modern ini permintaan produksi gerabah semakin menurun,
sehingga kegiatan ekonomi para pengrajin gerabah semakin terancam. Tentu hal ini
menjadi masalah besar bagi pengrajin gerabah, sehingga diperlukan inovasi kreatif
agar kelangsungan ekonomi tetap berjalan.

3. Munculnya Individualisme

Perkembangan teknologi memunculkan dampak positif berupa kecanggihan


gadget dan luasnya jangkauan internet, namun perkembangan teknologi ini dapat
merugikan pengguna itu sendiri. Salah satu dampak buruk yang ditimbulkan adalah
munculnya individualisme di masyarakat. Individualisme sering diartikan sebagai
suatu pandangan yang menunjukkan keegoisan seseorang dalam mementingkan
hak pribadinya tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme juga merujuk pada
perilaku hidup dari seseorang yang tidak melakukan sosialisasi dengan orang lain.
Munculnya sikap individu di era modern ini seakan mengaburkan budaya gotong
royong. Akibatnya kodrat manusia sebagai makhluk sosial seakan terkaburkan
semenjak era globalisasi berkembang pesat.

Hadirnya smartphone saat ini nampaknya telah membuat orang lupa waktu,
bahkan ketika berkumpul mereka lebih sering menatap layar smartphone daripada
berkomunikasi secara langsung. Tentu kebiasaan ini bisa menjadi masalah besar,
apalagi jika kebiasaan ini sudah dilakukan oleh anak kecil. Seorang anak cenderung
yang sudah memiliki smartphone sejak kecil cenderung bersikap individual ketika
dewasa nanti.

4. Masuknya Budaya Asing yang Buruk

Di era digital ini pengaruh budaya asing dapat dengan mudah masuk ke suatu
bangsa melalui televisi dan internet. Pengaruh luar ini banyak mendapatkan
perhatian karena dianggap sebagai hal baru, sayangnya tidak semua budaya asing
tersebut sesuai dengan budaya kita. Sebagai contoh banyaknya tayangan film yang
mengandung unsur pornografi yang disiarkan oleh stasiun televisi asing dan
beberapa situs pornografi yang dapat diakses dengan mudah. Tentu hal semacam
itu melanggar nilai-nilai kesopanan dari budaya bangsa kita, sehingga dapat
merusak moral bangsa.

5. Ketergantungan terhadap Teknologi

Teknologi seakan memberi kemudahan bagi kegiatan manusia di berbagai


bidang, namun penggunaan teknologi yang berlebihan bisa berdampak buruk karena
dapat menimbulkan ketergantungan terhadap teknologi itu sendiri. Sebagai contoh
kehadiran smartphone yang memiliki berbagai fitur canggih secara tidak langsung
akan menyita waktu dari manusia. Manusia yang mengalami ketergantungan
terhadap smartphone semakin enggan untuk melakukan interaksi sosial dengan
masyarakat. Mereka lebih senang berkomunikasi menggunakan teknologi daripada
secara langsung. Selain itu, penggunaan teknologi yang berlebihan pada dunia
pendidikan juga dapat menjadi salah satu pemicunya. Metode pembelajaran yang
terlalu bergantung dengan teknologi akan menumbuhkan rasa malas belajar bagi
siswa, misalnya siswa menjadi malas mencatat jika selalu disuguhkan pembelajaran
dengan komputer.

2.3 Mampu Menjelaskan Konsep Daya Saing Produktivitas dan


Bagaimana Hubungan dengan Pengembangan Nasional dan Mencari
tahu bagaimana Pendapat dalam Dunia

• Menjelaskan Konsep Daya Saing Produktivitas

1. Pengertian Daya Saing

Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang
memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat
memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan
daerah menghasilkan tingkat pendapatandan kesempatan kerja yang tinggi dengan
tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.

Pertama, kedekatan hubungan (antara birokrat pemerintah) dengan kustomer


(rakyat) memperbaiki pemahaman (birokrat) terhadap kebutuhan kustomer (rakyat).

Kedua, meningkatkan partisispasi pekerja (birokrat) baik dalam hal curah


pengetahuan, pengembangan, kemampuan, maupun komitmen seluruh
penyelenggara negara.

Ketiga, meningkatkan penyebaran (pendelegasian) otoritas dari manajer sehingga


pekerja (pegawai) memperoleh akuntabilitas (yang semakin baik) dari bawah
(masyarakat).

Keempat, kebersamaan yang dilakukan secara sukarela memungkinkan terjadinya


tukar-menukar pengetahuan, keahlian, maupun sumber-sumber yang ada.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan daya saing satu
bangsa dimulai dengan komitmen pemerintah untuk secara serius menciptakan
iklim persaingan diantara warga negara maupun antar aparatur pemerintah.
Pemerintah harus mengambil porsi sesedikit mungkin dalam dinamika sosial tetapi
efektif melindungi kepentingan yang paling mendasar dari masyarakat luas.

2. Faktor-Faktor Utama untuk Mengimbangi Daya Saing Pasar

a. Ancaman pesaing baru, kuat atau lemah.

b. Ancaman produk baru dan atau jasa substitusi, kuat atau lemah.

c. Tingginya persaingan diantara produk-produk yang ada, kuat atau lemah.

d. Kekuatan tawar-menawar antar pemasok bahan baku dan produk, kuat atau
lemah.

e. Kekuatan tawar menawar antar pembeli atau pelanggan, kuat atau lemah.

f. Daya tarik dan kemampu-labaan pasar target, kuat atau lemah.

3.Indikator Daya Saing

a. Keunikan produk

Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan sehingga
membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran. Sebagai
sebuah terobosan yang dihasilkan perusahaan dalam menuangkan hasil ide-ide atau
gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik dari yang lain
(pesaing) sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan.

b. Kualitas produk

Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar
dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan produk
yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.

c.Harga bersaing

Adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang


mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu produk yang unik dan
berkualitas, perusahaan harus bisa menyesuaikan harga supaya harga tersebut
sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam kata lain tidak membebankan
pelanggan.

B. Inovasi Produk
1. Pengertian Inovasi Produk

Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurut Myers dan Marquis dalam
Kotler menyatakan bahwa inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam
proses yang saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Jadi inovasi
bukanlah konsep dari suatu ide baru, penemuan baru atau juga bukan merupakan
suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru saja, tetapi inovasi merupakan
gambaran dari semua proses-proses tersebut.

Secara konvensional istilah inovasi diartikan sebagai suatu terobosan yang


berhubungan dengan produk-produk baru. Thompson dalam Hurley and Hult
mendefinisikan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas
penerapan gagasan, produk, atau proses yang baru. Sedangkan Hurley and Hult
mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi
dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu
menciptakan pemikiran- pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dan menawarkan
produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan.

Selanjutnya Hurley and Hult mengajukan dua konsep inovasi yaitu:

Keinovatifan dan Kapasitas untuk berinovasi. Keinovatifan adalah fikiran tentang


keterbukaan untuk gagasan baru sebagai sebuah aspek kultur perusahaan.
Sedangkan kapasitas untuk berinovasi adalah kemampuan perusahaan untuk
menggunakan atau menerapkan gagasan, proses, atau produk baru secara berhasil.
Keinovatifan dapat juga diterjemahkan sebagai kultur suatu perusahaan.
Keinovativan ini dapat dilihat dari bagaimana sikap suatu perusahaan terhadap
adanya suatu inovasi.

Thompson memberikan definisi inovasi secara klasik yaitu merupakan konsep


yang luas yang antara lain adalah implementasi dari ide-ide baru, produk ataupun
proses. Duncan dan Holbek dalam Hurley dan Hult juga mendefinisikan inovasi
adalah sebagai praktek, maupun materi yang dianggap baru oleh unit adopsi yang
relevan. Secara luas Amabile et al dalam Hurley dan Hult mendifinisikan inovasi
sebagai implementasi yang sukses dari sebuah ide yang kreatif dalam sebuah
organisasi.

Rogers dalam Hadjimanolis menggunakan istilah daya inovasi sebagai tingkat


kecepatan individu dalam mengadopsi ide-ide baru dibandingkan anggota-anggota
lain dalam suatu sistem. Keberadaan produk sejenis dari pesaing yang memiliki
tampilan yang serupa merupakan faktor pendorong terjadinya inovasi produk,
biasanya produk pesaing tersebut muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti
bahkan cenderung statis. Keadaan tersebut dapat menjadi hal yang menguntungkan,
karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi
dengan melakukan inovasi produk.

Inovasi produk merupakan sesuatu yang bisa dilihat dari kemajuan fungsional
produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibanding dengan
produk pesaing. Apabila produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang
sebagai nilai tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru dan strateginya
yang efektif seringkali menjadi penentu keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu
perusahaan, tetapi ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Pengembangan produk baru
memerlukan upaya, waktu, dan kemampuan termasuk besarnya resiko dan biaya
kegagalan.

Disisi lain perubahan lingkungan yang cepat akan mempengaruhi proses


pembelajaran, hal ini menentukan efisiensi dalam inovasi produk. Dalam sisi lain
produk inovasi menurut Galbraith dalam Lukas dan Ferrel didefinisikan sebagai
proses dari penggunaan teknologi baru ke dalam suatu produk sehingga produk
tersebut mempunyai nilai tambah. Inovasi dapat dilakukan pada barang, pelayanan,
atau gagasan-gagasan yang diterima oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru,
sehingga mungkin saja suatu gagasan telah muncul di masa lampau, tetapi dapat
dianggap inovatif bagi konsumen yang baru mengetahuinya.

Seringkali orang berpendapat bahwa dengan melakukan inovasi pada suatu hal
maka seseorang telah melakukan perubahan yang bersifat positif yang mengarah
pada kemajuan. Pendapat tersebut memang benar adanya, tetapi perubahan (dalam
bentuk apapun) tersebut bagi sebagian konsumen sesuatu yang sulit diterima begitu
saja.

2.Indikator Inovasi Produk

Menurut Kotler dan Armstrong ada tiga indikator inovasi produk yaitu kualitas
produk,varian produk serta gaya dan desain produk.

a.Kualitas produk

Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-


fungsinya, yang meliputi daya tahan, kehandalan, dan ketelitian yang dihasilkan.
Daya tahan yang dimaksud mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut,
sedangkan kehandalan merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu
produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Kualitas produk berarti kualitas
kesesuaian, yaitu bebas dari kecacatan kualitas dan kekonsistenan dalam
memberikan kualitas tinggi. Kualitas produk menurut Kotler dan Amstrong adalah
kemampuan sebuah produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya.
Kualitas yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga
merupakan penunjang kepuasaan konsumen.

b.Varian produk

Varian produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu


dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing. Fitur
produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan
produk- produk pesaing seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong yaitu
fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk suatu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik,
khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya biasanya karakteristik
yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dari
penyempurnaan secara terus menerus.

c.Gaya dan desain produk

Gaya dan desain produk merupakan cara lain dalam menambah nilai bagi
pelanggan. Gaya hanya menjelaskan penampilan produk tertentu, sedangkan desain
memiliki konsep yang lebih dari gaya. Desain berkontribusi tidak hanya pada
penampilan, namun juga pada kegunaan produk. Gaya dan desain yang baik dapat
menarik perhatian memotong biaya produksi, dan memberikan keunggulan bersaing.
Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya. Desain selain
mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan memperbaiki kinerja produk,
mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing.

Menurut Kotler dan Armstrong mengartikan desain atau rancangan adalah


totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi
kebutuhan pelanggan.

Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk


sejenis (keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya.

• Hubungan Daya Saing Produktivitas dengan Pengembangan


Nasional

Dalam hubungan dengan pengembangan nasional sekarang ini, industri nasional


tengah menghadapi persaingan yang serius dalam memasarkan produknya, baik di
pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu, daya saing industri nasional harus
ditingkatkan.

“Kementerian Perindustrian menetapkan dua strategi dalam mendorong


peningkatan daya saing industri nasional, yaitu melalui pemanfaatan keunggulan
industri nasional yang dimiliki saat ini dan peningkatan produktivitas industri,” kata
Menteri Perindustrian Saleh Husin ketika menjadi narasumber diskusi panel pada
Rakernas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan
Internasional di Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Menperin mengatakan, industri dalam negeri memiliki beberapa keunggulan


atau comparative advantage yang harus dimanfaatkan dan dioptimalkan.
Keunggulan yang paling menonjol adalah kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia.

Oleh karena itu, Kemenperin mendorong hilirisasi industri sebagai penggerak


utama ekonomi nasional. Beberapa rencana pembangunan industri berbasis SDA
sudah ditetapkan dan akan diimplementasikan seperti industri berbasis gas bumi
dan batubara, industri berbasis mineral logam, serta industri berbasis agro.

Menurut Menteri Saleh, pengembangan industri juga perlu didukung dengan


ketersediaan energi yang cukup besar. Apalagi Indonesia memiliki pasokan dan
cadangan energi yang sangat tinggi dalam mendukung kegiatan industri seperti
minyak dan gas. Selain sebagai sumber energi untuk kegiatan produksi, minyak dan
gas dapat didorong untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut sebagai bahan baku
industri.

Strategi kedua yakni dalam upaya peningkatan produktivitas industri, diperlukan


peningkatan kemampuan SDM industri serta peningkatan dukungan teknologi dan
inovasi.

Kemenperin telah menyusun kebijakan dan program operasional meliputi


pembangunan SDM industri berbasis kompetensi dan pengembangan infrastruktur
ketenagakerjaan berbasis kompetensi.

Implementasi program tersebut melalui berbagai upaya, antara lain: (1)


pembangunan infrastruktur kompetensi, (2) pembangunan dan pengembangan
lembaga pendidikan vokasi dan lembaga diklat berbasis kompetensi, (3)
pembangunan SDM berbasis kompetensi, (4) fasilitasi sertifikasi kompetensi, dan
(5) penyusunan kebijakan terkait SDM industri.

Lebih jauh, peluang industri nasional untuk memasarkan hasil produknya di


dalam negeri merupakan keunggulan tersendiri lantaran Indonesia memiliki
penduduk hingga 255 juta jiwa, meskipun upaya mendorong pemasaran produk ke
pasar ekspor juga dipacu.

“Pemerintah terus mengupayakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam


Negeri (P3DN), khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang
tentu menjadi “jaminan” dalam memasarkan produk industri dalam negeri,” katanya.

Industri hilir juga menjadi keunggulan karena terus diperkuat dan jumlahnya
relatif banyak. Selain itu, saat ini diperlukan peningkatan industri antara untuk
menghasilkan produk intermediate goods dan melakukan substitusi impor.

Guna mendorong upaya ini, pemerintah menyediakan berbagai fasilitas seperti


tax holiday, tax allowance, pembebasan bea masuk dan kemudahan lainnya. Saat ini,
pemerintah melakukan beragam upaya terobosan dalam rangka perbaikan ekonomi
nasional melalui paket kebijakan, mulai dari paket kebijakan ekonomi jilid I pada 9
September 2015 sampai dengan paket kebijakan ekonomi jilid XII pada 28 April
2016.

Momentum ini perlu dioptimalkan oleh industri dalam negeri untuk


memanfaatkan berbagai fasilitas dan kemudahan dalam paket kebijakan tersebut,
sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan industri nasional.
Rakernas Kadin tersebut dibuka bersama oleh Menperin Saleh Husin, Kepala
BKPM Franky Sibarani, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi, Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani serta Wakil Ketua Umum Kadin
Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani.

TEKNOLOGI DAN INOVASI

Menyoal dukungan teknologi dan inovasi, Kemenperin perlu memperkuat


lembaga penelitian dan pengembangan teknologi dan inovasi. Saat ini terdapat 11
Balai Besar Industri dan 11 Baristand Industri yang menjadi pusat penelitian dan
pengembangan dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan industri di
daerah.

Pihaknya juga terus melakukan revitalisasi dan peningkatan kemampuan


teknologi dan infrastruktur penunjang dalam meningkatkan kemampuan
penguasaan teknologi dan inovasi yang berujung pada produktivitas yang lebih
tinggi.

“Hal ini penting dilakukan karena daya saing produk industri dinilai berdasarkan
tiga sisi, yaitu cost advantage, differentiation advantage, dan kemampuan produksi
yang lebih cepat,” papar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)
Kemenperin Haris Munandar N.

Agar mampu bersaing dari aspek harga, industri dalam negeri membutuhkan
dukungan teknologi dalam rangka efisiensi. Sementara untuk bersaing dalam
menciptakan produk yang lebih bervariasi, diperlukan dukungan kemampuan desain
produk dan inovasi.

“Sedangkan supaya mampu melakukan kegiatan produksi yang lebih cepat,


diperlukan peningkatan kemampuan SDM yang lebih terampil dengan disertai
teknologi,” pungkasnya.

• Pendapat dalam Dunia Mengenai Daya Saing Produktivitas

Mengacu pada beberapa pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa daya saing
merupakan suatu kemampuan dari sebuah usaha dalam menghasilkan barang dan
jasa yang dapat memenuhi standar pasar penjualan baik itu yang berasal dari pasar
domestik maupun pasar internasional.

Menteri Pendidikan Nasional mendefenisikan daya saing adalah kemampuan


untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat atau lebih bermakna.
Kemampuan yang dimaksud adalah (1) kemampuan memperkokoh pangsa
pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3) kemampuan
meningkatkan kinerja tanpa henti, (4) kemampuan menegakkan posisi yang
menguntungkan.Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output
yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, daya saing
nasional adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
Teori keunggulan kompetitif pertama kali dikemukakan oleh Porter (1990) pada
bukunya Competitive Advantage of Nations. Dalam teorinya Porter menjelaskan
bahwa negara yang memiliki tingkat persaingan yang tinggi antar perusahaan-
perusahaan domestik akan mendorong terbentuknya keunggulan kompetitif pada
suatu negara.

2.4 Mampu Menjelaskan ICT dalam Lingkungan Pekerjaan dan Karir

Jelaskan ICT dalam Lingkungan Pekerjaan dan Karir

Information Communication Technology (ICT) sangat berperan penting dalam


dunia lingkungan pekerjaan dan karir untuk di zaman sekarang ini.

Teknologi khususnya Teknologi Informasi (TI) telah merasuk ke dalam segala


sendi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sosial budaya tidak lepas dari
keterlibatan TI, demikian juga bidang ekonomi, bidang politik serta pertahanan dan
keamanan. Transaksi jual beli dapat dilakukan dengan online, interaksi antar
masyarakat melalui skipe, teleconference. Kinerja organisasi sudah terbantukan
dengan Komputer, atau teknologi informasi lainnya. Fitur-fitur dalam komputer dapat
berfungsi optimal membantu pencapaian tujuan organisasi apabila anggotanya
dapat menggunakan secara tepat dan benar. Dengan menggunakan teknologi
tersebut maka memungkinkan kantor akan mampu meningkatkan efisiensi. Efisiensi
dalam kantor meliputi aspek: efisiensi uang, tenaga, waktu, bahan, market, dan
efisensi metode atau cara. Fauziah (2010) menjelaskan secara operasional bahwa
penggunaan teknologi komputer, yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak,
berfungsi menciptakan, menyimpan, mempertukarkan dan menggunakan informasi
dalam berbagai bentuk. Pada era informasi dan globalisasi, banyak sekali
keuntungan yang dapat diperoleh berkat penggunaan teknologi informasi.. Dalam
dunia kantor, Teknologi Informasi identik dengan perangkat komputer. Pada awalnya
komputer diciptakan sebagai alat hitung semata, namun perkembangan dari waktu
ke waktu membuat komputer menjadi alat yang handal untuk membantu segala
bidang kehidupan manusia, seperti penyebaran dan pengakses informasi dari
berbagai sumber.

Melalui perangkat ini dapat diperoleh berbagai kemudahan dalam melakukan


komunikasi, menyampaikan dan menerima informasi dari berbagai relasi kantor
serta berbagai wilayah sedunia. Definisi yang lebih luas, sebagaimana dikatakan
Martin yang dikutip oleh Murhada dan Yo Ceng Giap (2011), intinya adalah Teknologi
Informasi meliputi teknologi komunikasi untuk transaksi sosial, yakni menyampaikan
dan menyebarkan informasi. Maka teknologi informasi merupakan hasil
penggabungan teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi. Teknologi
tersebut dapat diterapkan dalam pengengolahan data, termasuk: bagaimana
memperoleh informasi, mengolah menjadi data, mengamankan data dalam berbagai
bentuk untuk menjadi informasi yang memiliki kualitas atau sesuai dengan tujuan.
Kualitas informasi dapat dinilai dari: relevansi, akurat,dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi
yang strategis untuk pengambilan keputusan. Bahkan dengan teknologi informasi
dapat memanipulasi data sesuai dengan kemauan politik.
Kebutuhan efisiensi menjadikan alasan sekretaris/sumber daya manusia dalam
organisasi menerapkan teknologi informasi dalam perusahaannya. Sebagai
sekretaris pimpinan ataupun sekretaris organisasi perlu mengikuti laju
perkembangan teknologi informasi serta dapat menerapkan teknologi dalam bekerja
di kantor. Sekretaris dituntut bekerja cerdas, cepat, tepat, dan memperluas wawasan
(smart worker). Untuk itu dibutuhkan kemampuan teknologi informasi untuk
membantu menyelesaikan pekerjaan yang dituntut profesional. Dalam bekerja
sehari-hari, Sekretaris dihadapkan pada kenyataan bahwa perusahaan harus
menyesuaikan perkembangan teknologi yang berkembang. Hal ini berimbas pada
tuntutan kemampuan pengelolaan pekerjaan kantor. Pekerjaan tersebut memerlukan
pemikiran cerdas, menemukan teknik kerja lebih profesional maupun mampu
berpikir futuristik untuk menganalisis dalam memecahkan masalah untuk
penyelesaian tugas-tugas kantor. Dalam keseharian di kantor, sekretaris harus
trampil mengoperasikan Microsoft Access. Microsoft Outlook, Trello, dan Electronik
Mail (E-mail) atau sesuai kebutuhan penyelesaian pekerjaan di kantor. Dengan
kemampuan tersebut, Sekretaris akan bekerja profesional dalam pengelolaan
database sesuai yang dibutuhkan. Ketika sekretaris tidak dapat mengirim surat
melalui e-mail, mengoperasikan mail marger, misalnya, maka hal tersebut akan
memperlambat pekerjaan dan menghambat pekerjaan/bisnis pimpinan. Untuk
pekerjaan yang berkaitan dengan bidang keuangan maka Sekretaris perlu
penguasaan program Exel, dengan berbagai sub fiturnya. Kemampuan
mengoperasikan berbagai program akan memberikan kontribusi bagi jalannya
perusahaan dalam memantapkan dalam mencapai visi dan misinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sudah tidak dapat dielakkan lagi bahwa peran teknologi informasi


mempermudah dan mempercepat dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan kantor,
berinteraksi dan berkomunikasi, menjalankan transaksi bisnis hingga mengakses
informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian masalah di kantor.

Melalui teknologi informasi akan mampu menggantikan atau justru akan


menguatkan eksistensi sumber daya manusia melalui otomatisasi perkantoran.
Fauziah (2010), menyebutkan bahwa peran teknologi informasi di berbagai kantor
adalah:

1. Peran teknologi informasi dalam kehidupan pribadi

Teknologi informasi bisa membantu untuk mendapatkan informasi yang berguna


dalam kehidupan pribadi kita. Dengan teknologi informasi dapat dilakukan kerja
sama dengan pihak lain terlepas dari perhitungan jaraknya, kapan waktunya, dengan
negara manapun, jenis ras/suku, perbedaan tingkatan ekonomi, bahkan ideologi dan
faktor lainnya.

2. Peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan

Masuknya pengaruh globalisasi yang diikuti dengan perkembangan teknologi


informasi mendorong pendidikan periode kedepan lebih bersifat terbuka, berbagai
arah, beragam, multidisipliner, serta mendorong produktivitas kerja dam lebih
menunjukkan keunggulannya.

3. Peran teknologi informasi dalam pemerintahan

Teknologi informasi dala pemerintahan (e-government) lahir berkat pemanfaatan


teknologi informasi yang berorientasi pada bidang pemerintahan.

4. Peran teknologi informasi di bidang keuangan dan perbankan

Peran teknologi informasi di bidang keuangan dan perbankan mengandalkan


jaringan komputer dan internet beserta sarana telekomunikasu lainnya.

5. Peran teknologi informasi dalam kegiatan retail

Penggunaan teknologi jaringan komputer pada supermarket memberikan


keunggulan yang kompetitif dalam rangka mempercepat layanan kepada para
pelanggan untuk proses pembayaran.

6. Peran teknologi informasi pada perusahaan dan perkantoran

Kompetisi antar badan usaha/lembaga pemerintah membawa pengaruh pada


peningkatan efisiensi maupun efektivitas kerja dalam membangun keunggulan
kompetitif masing-masing.

7. Peran teknologi informasi dalam bisnis perhotelan

Peran teknologi informasi dalam bisnis perhotelan yaitu berbagai data dan
informasi yang dibutuhkan oleh level managerial dapat dengan mudah diproses
melalui komputer, memberikan informasi pad pelanggan mengenai model kamar
yang dipesan, adanya kecepatan distribusi informasi baik antar departemen maupun
antar cabang.

8. Peran teknologi informasi di rumah sakit

Teknologi informasi memberikan kecepatan dan keakuratan informasi tentang


pasien dan membantu memberikan informasi mengenai rumah sakit pada public
sehingga dapat meningkatkan citra rumah sakit di mata masyarakat pengguna jasa
kesehatan.

Perkembangan teknologi informasi mampu merubah budaya kerja, peningkatkan


kinerja dan menjadikan beragam proses perkantoran serta diberbagai bidang
kehidupan dapat diselesaikan secara efektif, transparan, dan mudah
dipertanggungjawabkan. Perkembangan teknologi informasi mendorong lahirnya
pelayanan-pelayanan atau jenis kegiatan yang berbasis elekronik maupun internet.
Seperti dalam bidang pemerintahan adalah e-government, dalam bidang usaha
dikenal ecommerce, di dunia pendidikan dinamakan e-education, di dunia
kesehatan/obat-obatan/rumah sakit adalah e-medicine, di bidang penelitian e-
laboratory, dalam sistem perpustakaan informasi yang terintegrasi adalah e-library.
Menurut Fauziah (2010), ada enam keuntungan penggunaan teknologi informasi,
yaitu:

1. Keuntungan secara umum

Setiap saat, tidak mengenal waktu dan ruang, teknologi informasi dapat diakses
dengan segala bentuk baik secara tekstual maupun multi-media.

2. Keuntungan dalam dunia pekerjaan

Keuntungan teknologi informasi dalam dunia pekerjaan dapat membantu dalam


peningkatan etos kerja. Transisi penggunaan peralatan secara manual dengan
peralatan teknologi informasi akan mampu menambah dan mengoptimalkan
keuntungan dan tingkat produktivitas, kecepatan, keakuratan dan efisiensi pekerjaan

3. Keuntungan dalam bidang pendidikan

Penggunaan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sangat membantu


dalam kemajuan dan perkembangan teknologi pembelajaran. Proses pembelajaran
dapat dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh.

4. Keuntungan teknologi informasi dalam dunia bisnis dan industri.

Infrastruktur digital, yang menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan


pertukaran informasi menjadi media baru yang menarik untuk Electronic Commerce.
Pada masa lalu, dunia bisnis bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya
melalui jaringan khusus tapi pertumbuhan drastis dari internet telah merubah
paradigma tersebut dan akhirnya menjadikannya lebih luas.

5. Keuntungan teknologi informasi dalam instansi/organisasi

Dalam instansi maupun organisasi keuntungan teknologi informasi antara lain


mampu memberikan fasilitas komputerisasi atau otomatisasi kantor.

6. Keuntungan bidang sains dan teknologi

Perkembangan bidang sains dan teknologi berdampak pada perkembangan


teknologi informasi antara lain membantu penelitian di lingkungan perguruan tinggi,
lingkungan industry, dan high tech (Nano-/bio-/ material-tech); membantu
pengamatan dan penelitian tentang kondisi cuaca, musim, maupun udara melalui
bantuan satelit cuaca, sehingga peramalan cuaca dapat lebih akurat dan benar.
Sekretaris, dalam peningkatan karirnya tidak lepas dari peran teknologi.
Keberadaan teknologi informasi yang berkembang dapat meningkatkan hasil kerja
dan memberi kemudahan pada proses penyelenggaraan kantor lebih cepat, tepat,
dan akurat yang pada akhirnya produktivitas meningkat.

Hal ini akan menjadikan sekretaris mempunyai kinerja yang lebih bagus.
Pimpinan dengan sekretarisnya yang smart akan memberikan kontribusi pada
kelancaran pekerjaan pimpinan. Pelaksanaan kegiatan kantor yang baik, tentunya
akan meningkatkan produktivitas lembaga dan membawa citra perusahaan.
Sekretaris perlu menguasai dan trampil dalam memanfaatkan teknologi informasi
dalam bekerja. Murhada dan Yo Ceng Giap (2011: 19), menyatakan keuntungan
penggunaan teknologi informasi sebagai berikut: “kecepatan (Speed), Konsistensi
(Consistency), Presisi (Precision), dan Reliabilitas (Reliability)”. Dalam bidang
persuratan/korespondensi, misalnya, penulisan alamat yang dituju dapat
menggunakan mail merge sehingga tidak harus menuliskan alamat surat satu
persatu dalam lembar surat. Adanya kemudahan dalam penciptaan duplikasi
berbagai arsip digital dan kemudahan mendistribusikan dengan jaringan computer
berimbas pada kemudahkan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengurangi, dan
meningkatkan jumlah segala macam data atau informasi.

Kemajuan teknologi informasi memberikan andil besar bagi sekretaris dalam


mengerjakan pekerjaan kantor. Seorang sekretaris pasti membutuhkan media
teknologi untuk mendukung pekerjaannya. Banyak media teknologi yang bisa
digunakan oleh sekretaris dari komputer, telepon,dan internet. Semua gadget dan
alat teknologi perkantoran keluaran terbaru juga dapat memperkuat kinerja
sekretaris. Dengan menggunakan komputer seorang sekretaris dapat mengolah data
dengan mudah dengan bantuan Microsoft Office, pengaturan jadwal pun dapat
ditata dengan baik menggunakan aplikasi Microsoft Outlook.

Sekretaris dapat menggunakan Prezi atau beberapa aplikasi yang dapat


mendukung pekerjaannya. Prezi merupakan aplikasi untuk menghasilkan tampilan
presentasi selain Microsoft Power Point. Ada lagi Aurora 3D Presentation, yang
menyediakan lebih banyak fitur desain dan dapat menampilkan animasi 3 dimensi
yang dapat bergerak sehingga pengguna dapat lebih kreatif dalam menampilkan
presentasi agar audiens tidak bosan. Berkembangnya teknologi dan informasi,
memberi dorongan sekretaris harus menguasai fitur-fitur bawaan ataupun download
programprogram melalui aplikasi yang berguna dalam menunjang pekerjaan kantor.
Sekretaris dapat memanfaatkan Kingsoft Office sebagai alternatif dari Microsoft
Office untuk pengaturan dokumen. Aplikasi ini dapat membuka dokumen menjadi
beragam file “office” yang dapat diformat menjadi bentuk doc, docx, txt, xls, xlsx, ppt,
pptx, dan pdf.

Dalam perkembangan teknologi bidang pengarsipan telah berganti ke arsip


elektronik yang lebih efisien dan efektif. Menggunakan arsip elektronik memudahkan
sekretaris dalam bekerja. Sekretaris tidak perlu memilah-milah dokumen kertas dan
mengurutkan secara manual. Kemudahan lainnya yaitu arsip elektronik mudah
dikirimkan ke unit/kantor yang membutuhkan melalui jalur telekomunikasi. Arsip
elektronik telah mengubah tugas sekretaris menjadi lebih efisien.
Bekerja sebagai profesi sekretaris mengharuskan untuk mengembangkan diri
dan mengembangkan karier untuk dapat mempertahankan eksistensinya agar tidak
mudah tergeser keberadaannya. Untuk menjadi profesional dan pengembangan karir
dibutuhkan need achievement tinggi. Pengertian karir menurut Handoko yang dikutip
oleh Arif B.S. (2013: 2), yaitu: “Karier adalah seluruh pekerjaan (jabatan) yang
ditangani atau dipegang, selama kehidupan kerja seseorang”. Karir juga merupakan
prestasi kerja yang dimiliki oleh seseorang. Menurut John Soeprihanto (2012) bahwa
karier menunjukkan perkembangan pegawai secara personal dalam jenjang
jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi.

2.5 Mampu Menggunakan Sistem Berpikir dalam Globalisasi dan Daya


Saing dan Ketahanan

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena


pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya.[1] [2] Kemajuan
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya.[3] Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era
modern, beberapa pakar yang lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum
zaman Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya
globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.[4] [5] Pada akhir abad ke-19 dan
awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat
cepat.Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an
dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an.[6] Pada tahun 2000, Dana Moneter
Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar
globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal
dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan
ilmu pengetahuan.[7] Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan
iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan
juga ada hubungannya dengan globalisasi.[8] Proses globalisasi memengaruhi dan
dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya,
dan lingkungan alam.

2.6 Mengimplementasikan Globalisasi dalam Tingkat Nasional dan


Individu

Implementasi globalisasi dalam tingkat nasional

Globalisasi telah menjadi subjek perdebatan luas dalam tahun-tahun belakangan


ini utamanya karena konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonominya. Menurut ILO
(Organisasi buruh Internasional), negara-negara menghadapi tantangan rangkap
dua: mengeksploitasi potensi keuntungan sekaligus mengurangi konsekuensi
negatifnya sampai batas minimum. Seperti yang kita lihat, keuntungan globalisasi,
yang difasilitasi oleh teknologi informasi dan telekomunikasi baru dan penting
adalah sebagai berikut ini:

Transmisi data internasional yang di digitalisasi dan kreasi serta pemusnahan


aliran informasi seketika; Menarik tabungan dan investasinya di berbagai tempat dan
daerah dengan bantuan berbagai instrumen keuangan; memotong biaya
transportasi; Meningkatnya kebutuhan jaringan komputer antar perusahaan dan
antara perusahaan dengan pasar serta berkontribusi pada peningkatan pertukaran
barang dan jasa internasional.

Kemungkinan ekonomi digital.

Tantangan tahu konsekuensi negatif globalisasi yang cukup penting adalah


bertambahnya ketidakadilan dalam lingkungan sosial dan daerah.

Peran Negara

Perdebatan tentang globalisasi telah sering dilakukan utamanya menitik beratkan


pada implikasi terhadap negaranya. Apakah negara serta pimpinan politik
nasionalnya mash mempunyai kekuasaan seperti dulu atau mereka jadi tergantung
pada kekuatan lain yang membentuk dunia?

Kumpulan negara adalah anggota dasar organisasi politik internasional seperti


Amerika Serikat. Sebuah negara adalah sekelompok orang yang memiliki
serangkaian keyakinan berkaitan dengan konsep, ideal dan institusi politik yang
sama. Orang-orang in mungkin juga memiliki bahasa atau budaya yang sama, tapi
yang lebih penting adalah mereka bersatu dibawah nilai-nilai politik tertentu. Negara
bagian, disisi lain, adalah sebuah entitas yang memiliki karanteristik tertentu
termasuk wilayah tanah, populasi, pemerintah, sistem ekonomi dan sistem sirkulasi
yang teratur. Negara-bagian adalah bentuk komunitas yang penting di seluruh dunia.

Dalam konteks globalisasi, peran dan arsitektur negara-bagian diubah sementara


daerah atau wilayah menjadi unit kegiatan baru dalam ekonomi saat ini. Ada dua
tren yang bertentangan yang tampakya memberi ciri pertumbuhan ekonomi:
desentralisasi dan globalisasi. Apakah keduanya bertentangan? Desentraslisasi
kekuasaan adalah usaha pemberian tanggung jawab seperti kebutuhan pegawai dan
jalur ekonomi yang disesuai dengan kebutuhan setempat dimana perusahaan
bekerja dan beraktifitas secara otonomi dalam memutuskan apa yang terbak untuk
perkembangannya.

Kedua proses tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya:


desentralisasi bisa meningkatkan pertukaran internasional karena kuatnya kapasitas
masyarakat lokal, membuat mereka lebih produktif & kompetitif dan membebaskan
produk baru yang tidak distandarisasi; globalisasi memperkuat desentralisasi,
karena memberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas lokal,
memungkinkan pertukaran dan penyebaran praktek-praktek pelajaran yang
dipelajari, teknologi, dan metodologi; dan mungkin juga merangsang ide-ide inovatif
untuk proses dan produk baru, atau untuk adaptasi proses dan produk yang sudah
ada ke kondisi lokal (yang juga berarti inovasi). Sudah ada sebuah istilah baru
glocalisation yang berarti kemungkinan peran ekonomi lokal dalam konteks global.

Hal diatas mengarahkan pada perlunya mempertimbangkan kemajuan yang telah


dibuat dalam proses desentralisasi sehingga manajemen setempat memenuhi
fungsi barunya untuk mendorong pengembangan ekonomi lokal dan menciptakan
lapangan kerja yang sesuai yang membuka ruangan untuk dialog dan mengundang
stakeholders di berbagai wilayah untuk membahas dan memformulasikan strategi
yang tepat.

Gagalnya kebijakan tradisional sentralisasi (dari atas ke bawah), ditambah


dengan tantangan yang ditimbulkan ole globalisasi, telah mengarah pada penilaian
ulang yang signifikan atas validitas perkembangan ekonomi dan inisiatif dan
kebijakan ketenaga kerjaan.Hail yang muncul dalam beberapa dekade terakhir dari
serangkaian inisiatif.

Implementasi pada tingkat individu

Salah jika kita mengira bahwa globalisasi hanya berkaitan dengan sistem-sitem
besar, seperti tatanan keuangan dunia. Ini adalah sebuah fenomena yang
mempengaruhi aspek intim dan pribadi kehidupan kita.

Piramid pengambilan keputusan

Piramida pengambilan keputusan akan membantu anda memahami keterkaitan


antara aspek globalisasi individu, lokal, nasional dan global, termasuk perbedaan
implikasi globalisasi di berbagai level tersebut.

Tujuan piramid pengambilan keputusan adalah untuk menggambarkan


keputusan dan pilihan-pilihan sederhana yang diambil ole seseorang dalam

Kegiatan sehari-hari dan memiliki dampak global, atau sebaliknya, kita perlu
memecah keputusan global menjadi pilihan-pilihan kecil yang bisa dipertahankan
secara terus menerus di tingkat individu.

Suatu contoh sederhana dari proses in adalah memecahkan masalah lingkungan


global seperti desertifikasi penyebab-penyebab individu (penghijauan hutan,
penyaringan air, praktek pertanian) dan kemudian memilih dan keputusan yang
mempengaruhi kasuskasus ini ( pilihan gaya hidup, pola konsumsi pengembangan
teknologi dan sebagainya.), yang berakhir dengan satu opsi yang akan diputuskan
ditingkat lokal dan tingkat individu.

Das könnte Ihnen auch gefallen