Sie sind auf Seite 1von 23

PENGHARUMRUANGAN

Dari “ si keras”

Oleh :
Gasha Aryapratama <14>
XI IPA3

SMAN 31 Jakarta
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan pujisyukur atas kehadiratAllah SWT,karena

atasberkah dan rahmat yang telah diberikan-nya,saya dapat menyelesaikan karya

tulis dalam mata pelajaran kimia yang berjudul “ PENGHARUM RUANGAN dari

‘ si keras’ .

Tujuan saya menulis makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan oleh Ibu Agnes untuk pelajaran kimia. Selain itu, karya tulis itu memberi

wawasan dan ilmu pengetahuan bagi saya penulis dan mudah-mudahan bagi

teman-teman yang membaca, juga dapat merasakan hal tersebut.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Agnes yang telah

memberikan tugas inikepadakami. Tak lupa kepada sumber – sumber yang telah

memperlengkap isi dari karya tulis saya. Serta pihak – pihak lain yang tidak dapat

saya sebutsatu persatu.

Tidak lupa, saya mohon maaf kepada semua pihak jika di dalam makalah

ini terdapat kesalahan, karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari

kesalahan.

Jakarta,2 juni 2009


Gasha Arya

httpwww.sith.itb.ac.idprofile1pdfiriawatibahan-kuliahbahan-2STRUKTUR-DAN-F

UNGSI-MITOKONDRIA.pdf

Daftar Isi

Kata

pengantar… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

…1

Daftar

Isi … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… ..2

Bab 1

Pendahuluan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… … … … … .3

1.1 judul

penelitian… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .3

1.2 latar

belakang… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 3

1.3 rumusan

masalah… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ..4
1.4

tujuan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

…………4

1.5

manfaat… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

…………4

Bab 2

Pembahasan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… … … … … .5

2.1

variabel… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… … ..5

2.2 tinjauan

pustaka… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .5

2.3 manfaatpewangi

kerang… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 16

2.4 Rancangan percobaan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ......

17

2.5 sasaranpercobaan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .… … ...

..17

2.6 alatdan

bahan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 17

2.7 cara

kerja… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

18

Bab 3

Penutup… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… … … … … .19
3.1

kesimpulan… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

… ..19

Daftar

Pustaka… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .

20

Bab 1
Pendahuluan

1.1 Judul Penelitian


Judul penelitian yang saya lakukan adalah “ pewangiruangan dari kerang”

1.2Latarbelakang

Belakangan ini telah terjadi pemanasan global yang begitu cepat dari

kenaikan suhu bumi serta permukaan air laut yang naik secara cepat dari yang kita

bayangkan. Padahal ini dipengaruhi juga oleh mencairnya kutub utara.

Mungkin penyebab utama hal tersebut adalah efek gas rumah kaca yaitu

dari gedung-gedung bertingkat. Sampah yang tidak dapat di olah oleh bumi seperti

plastic dan streyofoam itu butuh waktu puluhan tahun untuk di daur oleh tanah.
Dan yang terakhir adalah CFCs (chlorofluorocarbons) yang terdapat pada

lemari es, Air condisioner, serta pewangi ruangan yang berbentuk spray. Pewangi

ruangan ini memang hal kecil dalam kehidupan sehari-hari namun tak dapat

disangkaspray pewangi ruangan itu dapat merusak lapisan ozon bumi kita ini.

Saya mencoba mencari alternatife dari pewangi ruangan yang ramah

lingkungan sehingga tidak merusak ozon pada bumi kita ini.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan saya adalah :

1. mengapa pengharumruangan merusak ozon ?

2. bagaimana cfc dapatmerusak ozon ?

3. apakah dampakdariperusakan ozon ?

4. bagaimana cara penanggulangannya?

1.4 Tujuan

Tujuan dari percobaansaya adalah :

1. untukmengetahui bahaya dari cfc.

2. melihatdampakdarikerusakan ozon.

3. melihatdampakpada organmanusia.
1.5 Manfaat

Manfaatyang dapat kami ambil adalah:

Membuat sebuah pewangi ruangan yang ramah lingkungan serta mudah

membuatnya.

BAB2

Pembahasan

2.1variabel

Judul percobaan yang saya lakukan adalah “ pewangi ruangan dari

‘ kerang’ . Darijudul tersebut,kitadapat menentukan variabelbebas,variabel

terikatdanvariabel kontrol. Variabel bebas adalah variabelyang ingin diujicoba.

Dalam percobaan ini,variabelbebasnya adalahkerang yang menjadi wangi.

Variabel terikat adalah variabelyang di akibatkan variabel bebas,sehingga

variabelterikat pada percobaan iniadalah wangi pada ruangan. Variabel control

sendiri adalah variabelyang dapat dikendalikan atau dikontrol oleh penguji.


Variabel kontrolnya adalah penambahan atau pengurangan bibit pewangipada

kerang.

2.2TinjauanPustaka

Mario Molina dilahirkan di Mexico City pada tanggal

19 Maret 1943. Ayahnya Mario Molina Pasquel adalah

seorang pengacara dan pengajar di National University

of Mexico (

(UNAM) dan juga pernah menjalankan tugas sebagai

duta besar Meksiko untuk Ethiopia, Australia dan

Filipina.

Setelah beberapa tahun di Barkeley dengan riset di bidang dinamika kimia,

dia bergabung ke kelompok Professor F. Sherwood (Sherry) Rowland sebagai

mahasiswa postdoctoral di Irvine, CA. Rowland merupakan perintis penelitian

sifat kimia " ", meneliti sifat-sifat kimia atom dengan energi translasi

berlebih dan diproduksi melalui proses radioaktif. Salah satu bidang kajian

risetnyaberhubungan dengan (CFCs),

yang terakumulasi di atmosfer, dan pada saat itu tidak memiliki efek yang

signifikan pada lingkungan. Tiga bulan setibanya di Irvine, dia mengembangkan

teori penipisan lapisan ozon-CFC(CFC- ).

Pada tahun 1975, dia menjadi Asisten Profesor. Kemudian, dia memulai

program mandiri untuk meneliti sifat kimia dan spektroskopik senyawa atmosfer
yang penting, dengan fokus pada senyawa yang tidak stabil dan sulit ditangani di

laboratorium,seperti asam hipoklorida, klor nitrit, asam peroksinitrit, dan lain

sebagainya. Setelah menghabiskan waktu selama tujuh tahun di Irvine sebagai

Asisten Profesor dan kemudian Associate Professor, di bergabung ke bagian

Molecular Physics and Chemistry di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, CA.

Pada 1989, dia menjadi Profesor Kimia Atmosfer di Department of Earth,

Atmospheric and Planetary Sciences dan Department of Chemistry,

Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, yang mana ditempat

inilah dia melanjutkan penelitian mengenaiisu-isu kimia atmosfer global.

Dia adalah anggota United States National Academy of Sciences, Institute

of Medicine dan Pontifical Academy of Sciences. Dia menjabat sebagai United

States President’ s Committee of Advisors in Science and Technology, sekretaris

Lembaga Penasehat Energi, National Research Council Board dalam bidang

Environmental Studies and Toxicology, dan lembaga US-Mexico Foundation of

Science dan berbagai organisasi lingkungan non profit. Pada 1995, di berbagi

Nobel Prize bidang kimia dengan Paul Crutzen dan F. Sherwood Rowland untuk

penelitian mereka pada kimia atmosfer, khususnya pembentukan dan

dekomposisiozon.

Sekarang telah marak kembali penyelundupan cfc dikarenakan

pengurangan import cfc dari luar negeri sehingga banyak pihak yang ingin

mendapatkan cfc secara banyak dan mudah. Survei tersebut 'menggaruk' lebih

dari 4.000 bengkel airconditioner (AC) mobil di DKI Jakarta. Dari jumlah itu, 60

persen bengkel terbukti memakai hydrofluorocarbons (HFC) palsu. HFC adalah

bahan isi ulang ACyang ramahlingkungan.

Meski mengklaim HFC pada labelnya, isi tabung-tabung AC tersebut bukan

HFC, melainkan chlorofluorocarbons (CFC)-12 atau CFC-11. Ini adalah bahan


kimia pembobol lapisan ozon yang dilarang secara internasional. ITB menduga

praktik tipu-menipu --merusak ozon-- ini terjadi pula di kota-kota selain Jakarta.

Pelabuhan Belawan, Medan, awal Agustus 2006, bagai membuktikan dugaan

tersebut. Puluhan tabung HFC palsu dari Cina dan India berhasil diendus petugas.

Kendati mencantumkan label R-134 (nama sejenis HFC) di bagian luarnya,

instrumen indentifier digital menangkap basah tabung-tabung itu berbahan baku

CFC-11 atau CFC-12 yang maut. Sesuai aturan, HFC 'gadungan' itu langsung

dikembalikan ke negeri asalnya.

Maka tak keliru betul jika dikatakan bahwa negeri ini adalah pasar gelap bahan

kimia pembolong ozon. Survei terpisah dari Jurusan Teknik Kimia ITB kian

menguatkan dugaan tersebut. Secara keseluruhan, menurut survei itu, kandungan

CFC impordiudaratercatat lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan.

''Di Indonesia hanya ada satu importir yang diperbolehkan mengimpor bahan CFC,

sehingga dapat terlacak mudah jumlahnya di udara. Tapi di lapangan, jumlahnya

jauh lebih besar. Ini jelas indikasi adanya penyelundupan,'' terang Redni Tota Sihite,

staf Asisten Deputi Urusan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Kementerian

Lingkungan Hidup, Rabu (30/8).

Di salah satu wilayah di Peru, Amerika Selatan, pemerintah setempat telah

memperingatkan warganya untuk selalu memakai kacamata hitam serta meluluri

kulit dengan sunblock setiap keluar rumah. Area tersebut disinyalir sebagai lokasi

dengan penipisan lapisan ozonnya paling parah di dunia. Indonesia ingin

menyusul?

Akibat tipisnya ozon Penipisan lapisan ozon memberi peluang radiasi ultraviolet B

(UV-B) dari sinar matahari mengguyur deras ke muka Bumi. Ini adalah sinar yang
berbahaya jika memapar dalam jumlah besar. Banyak riset soal itu, salah satunya

dari dr Nila J Moeloek (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia). Ia

menunjukkan bahwa radiasi UV-B berpotensi memicu katarak.

Katarak tercatat sebagai pemicu kebutaan nomor wahid di Indonesia (50 persen).

Penyakit ini terutama terjadi pada manula (1,6 juta orang), namun terbukti dapat

menyerang penduduk usia muda. Guyuran sinar UV-B dalam jumlah besar terbukti

sebagai salah satu pemicu katarak pada berbagai usia.

Bukan hanya itu. Sinar UV-B juga tercatat dapat menumbuhkan bibit-bibit bagi

terbentuknya tumor ganas pada mata. Jika terpapar kulit dalam jumlah besar dan

intens, sinar UV-B juga terbukti dapat memicu terjadinya kanker kulit.Tak cuma

berbahaya bagi kesehatan manusia, sinar UV-B dalam jumlah yang berlebihan

juga menyisakan petaka bagi flora dan fauna. Berdasarriset para pakar,kataRedni

Tota Sihite, paparan sinar UV-B dengan takaran berlebih dapat mengganggu

keseimbangan ekosistem laut.

''Sinar UV-B membunuh fitoplankton. Matinya fitoplankton jelas berpotensi

memicu kekacuauan dalam rantai makanan ekosistem laut,'' terang dia.

Di darat,sinarUV-Btercatat dapatmenciptakanpenurunan produktivitas tanaman.

''Tanaman jadi tumbuh kerdil,'' tambah dia mengungkap hasil riset para pakar.

Sumber pembolong ozon Sumber petaka itu adalah bahan kimia jenis klorin dan

bromida. Bahan-bahan kimia berbahaya itu mengapung ke angkasa, lantas

membuat kerusakan di stratosfer(lokasilapisan ozon), yaknidenganmenguraiO3

kembali menjadi O2. Rontoknya atom pada O3 membuat kemampuan lapisan ini
menapis sinar UV-B ikut rontok. Inilah awal mula petaka itu.

Di mana bahan perusak ozon (BPO) itu berada? ''Mereka ada di mana-mana dalam

keseharian kita sebagai manusia modern,'' terang Tota. Namun, para ahli

merangkum, bahan kimia CFC --pemicu utama bolongnya ozon-- terutama berasal

dari produksi busa (foam). Pembuatan busa, kata Tota, tidak bisa tidak

menggunakan CFC 11, sebab ia berperan sebagai media pengembang (blowing

agent). Nah, lewat cerobong pabrik, zat maut itu mengudara ke angkasa.

Selain itu, penyumbang CFC terbesar adalah AC atau pendingin ruangan

(refrigerator). Guna menghasilkan udara dingin, refrigerator memanfaatkan

CFC-11, CFC-12, dan CFC-115, yang berbahaya bagi ozon. Kontribusi AC dan

refrigerator dalam membolongi ozon adalah 31 persen, sementara produksi busa

45 persen.

Sumber-sumber polusi ozon lainnya adalah produksi bahan cair pemadam

kebakaran yang memanfaatkan Halon 1211 atau Halon 1301; aerosol (seperti

parfum, spray, pengharum ruangan) yang menggunakan CFC-12; pabrik rokok

mild yang menggunakan CFC-11 dalam produksinya; pabrik elektronik yang

menggunakan CFC-113, CTC, atau TCA pada proses pelarutan; serta sektor

pertanian yang menggunakan methyl bromidauntuk fumigasitanah.

SIAPA bilang Anda dijamin telah bebas polusi setelah berada di dalam

rumah yang nyaman? Beginilah nasib menjadi orang modern, terlebih di kota-kota

besar. Di luar rumah terpapar polusi, di dalam ruangan seperti rumah pun tak

bebas dari polusi. Keduanya pun sama-sama berbahaya. Ruangan yang terasa
sejuk-karena berpendingin udara-sebenarnya bisa juga terpolusi dan menjadi

sumberpenyakit.

Bahkan, studi United State Environmental Protection Agency (US EPA) tentang

peluang manusia terpapar polusi malah mengindikasikan bahwa derajat polusi

dalam ruang bisa dua sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi

luar ruang. Lembaga EPA tersebut juga menempatkan polusi udara dalam ruang

sebagai satu dari lima besar polusi yang berisiko mengancam kesehatan

masyarakat modern.

Selama beberapa dekade terakhir, peluang manusia terpapar polusi udara dalam

ruang diyakini meningkat karena bermacam faktor. Misalnya, konstruksi

bangunan yang tertutup rapat, penggunaan material sintetis untuk perabot dan

bangunan, penggunaan formula kimia untuk berbagai produk perawatan,

pestisida dan insektisida, hingga beragam pembersih barang-barang rumah

tangga.

“ Suatu penelitian pada tahun 1990-an di Indonesia pernah menyebutkan bahwa

pencemaran udara yang berasal dari dalam gedung (ruang) berkontribusi

sebanyak 17 persen, luar gedung 11 persen, gangguan ventilasi 52 persen, dan

sisanya bahan bangunan, mikroorganisme, dan yang belum diketahui

penyebabnya,” papar spesialis okupasi, dr Hendrawati Utomo, MS, SpOk, yang

juga ahli masalah polusiudara dalam ruang.


Polusi dalamruang bisa terjadipada bangunan apa saja,mulaidari rumah,sekolah,

kantor, hotel, juga mal. Beberapa golongan polusi dalam ruang, yaitu fisiologi,

kimia, juga mikroorganisme. Penyebab yang digolongkan sebagai polusi fisiologi,

misalnya, gangguan ventilasi atau ventilasi yang selalu tertutup, debu, pendingin

udara (AC) yang tidak terawat, karpet yang tak terawat, hingga paparan

gelombang elektromagnetik darikomputer atau barang-barang elektronik.

Di kantor, di rumah, hingga di dalam lift kerap kali kita mencium bau pewangi. Tak

jarang pula baunya begitu menusuk hidung hingga membuat kepala menjadi

pening. Tak terkecuali pula pembersih dan pewangi telepon. Tampaknya, ada saja

produk yang dibuatuntuk mewangikansegala sesuatu.

Tak hanya pewangi ruangan dan telepon, ada juga pewangi kamar mandi, pewangi

lemari, pewangi mobil, pewangi pakaian. Pewangi-pewangi macam itu ternyata

juga penyumbang polusi dalam ruang yang bersifat kimiawi. “ Penggunaan

pewangi ruangan salah satu penyebab polusi dalam ruang karena dia

memaparkan bermacam bahan yang serba kimiawi. Ada yang bisa menyebabkan

alergi, pusing, hingga mual. Selain itu, juga penyemprot nyamuk, rokok, mesin

fotokopi yang mengeluarkan ozon (O3), penggunaan berbagai desinfektan,

hingga tanaman hidup yang tidak pernah dikeluarkan dari ruangan,” tutur

Hendrawati.

Tanaman yang jarang dikeluarkan dariruangan juga tidak baik karena pada malam

hari tanaman mengeluarkan karbondioksida dan mengonsumsi oksigen. Terlebih

jika tanaman hias tersebut berada di dalam ruangan kantor yang jarang dibuka

ventilasi udara segarnya.

“ Selain polusi karena faktor kimiawi dan fisiologis, juga karena faktor

mikroorganisme,” tambah Hendrawati. Polusi mikroorganisme yang dimaksud


adalah penyebaran bakteri, virus, dan jamur di dalam ruang. Salah satu yang

berkontribusidalam penyebarannya adalah pendingin udara (airconditioner/AC).

PENDINGIN udara diklasifikasikan menjadi pendingin udara lokal dan sentral.

Pendingin udara lokal, yaitu pendingin udara seperti yang umum digunakan di

rumah- rumah. Adapun pendingin udara sentral adalah pendingin udara yang

dikendalikan dari satu tempat tersendiri oleh operator khusus. Biasanya hotel-

hotel, pusat perbelanjaan, dan gedung perkantoran menggunakan sistem AC

sentral.

Kedua macam pendingin udara tersebut berpeluang besar dalam menyebarkan

berbagai virus dan bakteri. Jika operator AC sentral lengah sedikit saja merawat

cooling tower AC, kemungkinan virus dan bakteri menyebar luas di seluruh

ruangan gedung sangatbesar.

Kasus yang cukup fenomenal mengenai penyebaran bakteri melalui AC sentral

terjadi di Philadelphia, Amerika Serikat, tahun 1976 saat 34 orang meninggal

secara misterius. Belakangan diketahui penyebabnya adalah terinfeksi bakteri

legionella dalam suatu hotel karena sistem cooling tower AC sentral yang kurang

baik.

Sejak itu perhatian dunia terhadap bakteri legionella sangat besar, terlebih

kasus-kasus serupa di Philadelphia kemudian bermunculan di berbagai negara.

Kontributorpenyebaran bakteri ini nyaris selalu cooling towerAC.

Penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan bakteri itu kemudian populer

disebut sebagai legionella disease (penyakit legionella). Oleh karena itu, AC

sentral sangat membutuhkan perawatan secara cermat. Bakteri legionella sangat

umum di lingkungan dan terdapat di mana-mana. Namun, ketika menyebar dalam


ruang tertutup melalui AC sentral, efeknya bisa sangat fatal, terlebih bagi orang

yang kekebalan tubuhnya sedang menurun.

“ Oleh karena itu, saya lebih senang menyekolahkan anak saya di sekolah yang

tak ber-AC. Karena di sekolah-sekolah yang masih memakai AC lokal,

perawatannya kadang justru terabaikan. Sebab, enggak ada operator khusus AC

kan?” ujar Hendrawati.

Keluhan-keluhan yang disinyalir karena paparan polusi dalam ruang sering kali

disebut sebagai sick building syndrome. Keluhan umumnya tidak spesifik, seperti,

pegal,linu,pusing, migren,kelelahan,kaku otot, dan sebagainya.

“ Polusi dalam ruang yang disebabkan berbagai faktor tadi dalam jangka pendek

memang hanya menimbulkan keluhan- keluhan semacam itu. Namun, dalam

jangka panjang diyakini menjadi penyebab berbagai penyakit yang lebih serius

termasuk kanker,” tutur Hendrawati, sambil menambahkan, kanker umumnya

muncul 15-20 tahun sejak terpapar penyebabnya.

Lalu,bagaimana mengantisipasi paparan berbagaipolusi dalamruang tersebut?

Hendrawati memberi saran untuk menghindari penyebabnya. Saran-saran

tersebut, misalnya, menghindari berbagai produk desinfektan yang tak perlu di

rumah, menghindari berbagai produk pewangi kimiawi meskipun mengklaim


beraroma alami,membersihkan ACdan karpetsesering mungkin,termasuk karpet

mobil,serta tidak menggunakan berbagaiwujud obat nyamuk.

Pewangi ruangan mengandung zat- zat seperti imonene, benzyl acetate,

linalool, citronellol, ocimene,butane, propane, amonia, fenol, dan

formaldehyde.Pengharum ruangan bekerja dengan mengganggu daya cium.

Pengharum tersebut melapisi saluran hidung dengan selaput minyaknya, atau

melepaskan zat pemati saraf pencium. Efeknya pada kesehatan manusia antara

lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing,

perdarahan,hilang ingatan,kankerdan tumor,kerusakan hati, menyebabkan iritasi

ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.

Sedangkan bahan lainnya seperti benzyl acetate, benzyl alcohol, ethanol,

limonene, dan linalool bisa menyebabkan muntah, turunnya tekanan darah,

merusak sistem kekebalan tubuh, menurunkan kemampuan motorik spontan, dan

depresi.
Contoh – contoh pewangi ruangan
2.3Manfaatpengharumkerang

Manfaatnya adalah memberikan keharuman pada ruangan yang sangat

ramah lingkungan dan memanfaatkan kerang sebagai tempat pewanginya. Dan

tidak mengandung cfc sehingga ozon dibumi kita tetap aman dan menjaga

kesehatanmanusiapula.

2.4RancanganPercobaan

Kerang ini wanginya berasal dari bibit pewangi yang di rendam oleh air dan

di campur oleh busa. Kemudian kerang di rendam dalam beberapa hari sehingga

wangi menyeap kepada kerang tersebut. Dan dapat di taruh di ruangan mana saja

setelah direndam

2.5sasaran percobaan
Sasaran percobaan kami adalah untuk membuat pewangi ruangan yang

ramah lingkungan dantanpa bahankimiayang terlalu berbahaya bagilingkungan.

2.6Alatdanbahan

● Berbagaimacamkerang
● Sabun cuci.
● Pemutih pakaian.
● Handuk.
● Kapas bekas pewangi mobil.
● Bibitwangi-wangian atau aromatherapi.
● Kotak makan dari plastikatau bekas tempates krim.
● Baskom sedang.
● Mangkuk hiasuntuk tempat menata kerang.
● Sikatgigiuntuk mebersihkan kerang.

2.7carakerja

1. Siapkan larutan, campur sabun cuci dengan air secukupnya, tambahkan


sedikit pemutih pakaian didalamnya. Kemudian masukkan kerang
kedalam larutan tersebut. Tunggu beberapa saat sampai bau amis pada
kerang hilang.
2. Gosok kerang satu persatu dengan sikat gigi untuk menghilangkan
kotoran yang melekat di kerang. Kemudian cuci bersih. Ulangi 2-3 kali
sampai bau amis kerang benar-benar hilang.
3. Keringkan kerang dengan mengunakan handuk satu persatu sampai
benar-benar kering. Karena jika ada bagian yang masih lembab akan
membuat kerang tersebut berjamur dan bau.
4. Ambil busa yang sudah dicuci, teteskan dengan bibit pewangi.
5. Masukkan busa tersebut ke dalam kotak atau tempat es krim, lalu
masukkan juga kerang-kerang diatasnya. Kemudian tutup rapat dan
simpan di tempat kering sampai kurang lebih 4 minggu. Sesekali aduk
kerang-kerang tersebut agar bau merata.
6. Setelah 4 minggu, keluarkan sebagian kerang tersebut. Tempatkan di
mangkuk hias. Bisa diletakkan di tempat ruang tamu, kamar atau kamar
mandi.
7. Bila bau wangi sudah berkurang, tukar kerang dengan sebagian kerang
yang ada di tempat es krim. Jangan lupa memberikan bibit pewangi di
busa secara berkala. agar menjaga agar busa tersebut tetap wangi.

BAB 3

Penutup

3.1 kesimpulan
Dari percobaan pewangi kerang tersebut yang telah kita coba
buat dapat disimpulakn bahwa kerang tersebut wangi disebabkan oleh bibit
pewangi yang di campur kedalam busa yang kemudian di rendam dalam air
bersama campuran larutan pewangi tersebut.

Semakin banyak jumlah bibit pewangi yang di masukan ke dalam


air makan semakin lama pula ketahanan wangi pada kerang tersebut
sehingga dapat menghemat pengeluaran. Serta tidak mengandung bahan
kimia yang berbahya untuk ozon serta kesehatan organ manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.univ-ekasakti-pdg.ac.id/content/view/167/32/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081113072
115AAMljqb

http://belair.blogsome.com/2005/06/05/lebih-berbahayapolusi-
di-dalam-rumah/

http://www.chem-is-try.org/tokoh_kimia/mario-molina-penyusun-
teori-penipisan-lapisan-ozon-cfc/

Das könnte Ihnen auch gefallen