Sie sind auf Seite 1von 23

MAKALAH PENELITIAN ALAT-ALAT OPTIK

DALAM MENUNJANGKEHIDUPAN
MANUSIA

Disusun Oleh :
Tazkia Maulida Fitri
XI IPA 1

SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat


Tahun Ajaran 2022/202
1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT zat penguasa alam semesta yang telah memberikan
taufiq, rahmat, hidayah, serta inayahnya sehingga saya dapat beraktivitas untuk menyusun
dan menyelesaikan makalah yang berjudul Alat-Alat Optik dalam Menunjang Kehidupan
Manusia ini. Walaupun banyak isi dari makalah ini saya kutip langsung dari sumber. Tapi
saya berharap makalah ini dapat membantu dan menambah wawasan siswa-siswi yang ingin
lebih memahami atau mengetahui sekilas tentang alat-alat optik.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas fisika yang diberikan oleh
Bapak Dodik. Makalah ini berisi informasi tentang alat-alat optik. Yang kami harapkan
pembaca dapat mengertahui berbagai aspek yang berhubungan dengan alat-alat optik yang
akan kami bahas ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.

Terima kasih,

2
Daftar Isi
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
A. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 4
C. Metode Penulisan ............................................................................................................ 5
D. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 5
E. Manfaat Penulisan........................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
A. Pengertian........................................................................................................................ 6
B. Macam-Macam Alat Optik ............................................................................................. 8
C. Manfaat Alat-Alat Optik ............................................................................................... 22
PENUTUP................................................................................................................................ 23
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 23
B. Saran.............................................................................................................................. 23

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang perkembangan optik semakin berkembang pesat.


Kita yang hidup di zaman modern tidak dapat menghindari perkembangan tersebut,
jadi kita harus mengikuti perkembangan tersebut agar tidak terlindas oleh
perkembangan zaman yang terus maju kedepan. Perkembangan alat optik sangatlah
bermanfaat dalam kehidupan kita seperti yang telah kita ketahui dalam bidang
pendidikan, kesehatan, dan sekitar lingkungan masyarakat pun juga telah
menggunakan perkembangan alat optik.

Dalam perkembangan optik yang sangat pesat ini memiliki dampak positif
maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan perkembangan alat optik ini adalah
banyak kemajuan yang telah diperoleh dibidang penelitian, terutama penelitian untuk
memajukan ilmu pengetahuan terutama dibidang kehidupan contohnya adalah adanya
bioteknologi yang telah kita rasakan manfaatnya. Dampak negatifnya adalah
penggunaan alat optik dalam jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan
menyebabkan kerusakan pada mata dan organ vital lainnya.

Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang utama
adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata,
mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop untuk melihat benda-benda yang tak
terlihat dengan mata telanjang. Selain mikroskop yang hanya digunakan beberapa
kalangan saja, ada alat optik yang paling banyak digunakan di kalangan masyarakat.
Alat optik tersebut sudah sangat banyak digunakan di masyarakat. Kacamata sangat
membantu seseorang yang mengalami kekurangan dalam melihat. Selain alat optik
yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi alat optik yang tidak bisa disebutkan
dalam latar belakang ini tetapi akan dibahas dalam makalah ini.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuska n rumusan masalah sebagai


berikut:

1. Apa pengertian dari alat optik?


2. Apa saja contoh alat optik ?
3. Apa saja manfaat dari adanya alat optik?

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi mengenai pengertian dan konsep dari alat-alat optik,


2. Memberikan informasi mengenai contoh-contoh alat optik dan mekanikanya,

4
3. Memberikan informasi mengenai manfaat dari adanya alat optik bagi kehidupan
manusia.

C. Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi adalah


penelitian arsip (archive research) yang dilakukan dengan cara membaca karya –
karya ilmiah di internet yang berhubungan dengan topik, tercantum pada daftar
pustaka.

D. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara ringkas inti dalam penulisan makalah ini, maka
digunakan sistematika penulisan yang bertujuan mempermudah pembaca menelusuri
dan memahami isi makalah dalam bentuk poin sebagai berikut.

Kata Pengantar : Penegasan makalah sebagai laporan hasil tugas penulis dan judul.
Daftar Isi : Tabel untuk mempermudah menemukan suatu bagian dalam makalah.

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang, alasan memilih topik alat-alat optik sebagai objek makalah.
1.2 Rumusan Masalah, masalah yang akan dibahas di makalah berupa pertanyaan.
1.3 Tujuan Penulisan, tujuan yang ingin disampaikan penulis melalui makalah.
1.4 Metode Penelitian, metode yang digunakan dalam penyusunan makalah.
1.5 Sistematika Penulisan, garis besar untuk memahami bagian-bagian dari makalah.
1.6 Manfaat Penulisan, manfaat yang akan dicapai setelah membaca makalah.

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, menjelaskan konsep alat-alat optik.


2.2 Macam-macam alat optik, menjelaskan berbagai macam alat optik.
2.3 Manfaat, menjelaskan kegunaan dari adanya alat optik bagi kehidupan manusia.

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan, intisari dari pembahasan yang dituangkan dalam bentuk teks.
3.2 Saran, rekomendasi dari penulis kepada pembaca.

E. Manfaat Penulisan

Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan,


referensi pembaca.

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah
cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi
cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejala-gejala optik Bidang
optika terbagi menjadi dua yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik geometri atau
optik sinar menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang disebut sinar melalui
gambar-gambar geometri dari berkas sinar tersebut. Sedangkan optik fisis
menjelaskan tentang gejala-gejala yang terjadi pada optik geometri dengan penjabaran
matematis sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya seperti ukuran posisi
dan pembesaran objek menjadi lebih jelas.

Seorang ilmuwan pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu


optik adalah seorang ilmuan muslim yaitu Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja
kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta
prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab
berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi
sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon. Tak heran, bila teori-teori
yang dicetuskannya tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era
Renaisans Eropa.

Secara logis, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan


Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk
yang diterima mata dari objek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi
penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke objek
dalam bentuk kerucut radiasi yang padat. Para ilmuan muslim yang memberikan
kontribusi lainnya di dunia optik yaitu Al Khaitam, kamaluddin al farisi, dan lainlain.
Banyak sekali tokoh-tokoh yang berjasa pada perkembangan ilmu optik, diantaranya
yaitu :

Euklides (hidup sekitar abad ke-4 SM)


Euklides ialah matematikawan dari Alexandria dikenal sebagai bapak
geometri. Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia mengemukakan teori bilangan
dan geometri. Menurutnya satu hal yang paling penting untuk dicatat, bahwa dalam
pembuktian teorema-teorema geometri tak diperlukan adanya contoh dari dunia nyata
tetapi cukup dengan deduksi logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah
dirumuskan.

Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630)


Johannes Kepler seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang
astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum

6
gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoritikal pertama",
meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Orang
Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu
sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di
langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam
tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe
meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan
Barahe sebagai matematikawan kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler
menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi
kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya.
Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz.

Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei. Pada awal karirnya,
Kepler adalah asisten Tycho Brahe. Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang
matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Meski
perawakannya kecil, Kepler memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik
Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat (diambil seperlunya dari Wikipedia).

Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626)


Willebrord Snellius (terlahir dengan nama Willebrord Snel van Royen lahir di
Leiden) adalah ilmuwan berkebangsaan Belanda dalam bidang astronomi dan
matematika. Willebrord Snellius dikenal dengan hukum pembiasan cahaya.

Christian Huygens (1629–8 Juli 1695)


Christiaan Huygens, merupakan ahli matematika Belanda dan ahli fisika; lahir
di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens. Ahli sejarah umumnya
mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah. Christiaan umumnya menerima
penghargaan minor atas perannya dalam perkembangan kalkulus modern. Ia juga
mendapatkan peringatan atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang.
Tahun 1655, ia menemukan bulan Saturnus, Titan.

Antoni Van Leeuwenhoek (1632 - 1723)


Leuweenhoek adalah seorang ahli fisika dan biologi, pelopor riset
mikroskopik yang dilahirkan di Delf, Belanda. Pada usia 21 tahun ia membuka toko
kain dan mulai menggunakan kaca pembesar sederhana buatannya sendiri untuk
memeriksa kualitas kainnya. Mikroskop Leuweenhoek tidak lebih besar daripada ibu
jari. Mikroskop tersebut terbuat dari logam, lensa tunggalnya mempunyai tebal kira-
kira 1 milimeter dan panjang fokusnya begitu pendek sehingga dalam
menggunakannya harus dipegang dekat sekali dengan mata. Pertama kali
Leuweenhoek membuat mikroskop hanya sebagai hobi.

7
Pada tahun 1974, Leuweenhoek menemukan hewan-hewan bersel satu, yaitu
protozoa. Ia katakan bahwa setetes air bisa menjadi rumah satu juta hewan-hewan
kecil tersebut. Leuweenhoek hidup dalam ketenaran, ia dikunjungi raja-raja pada saat
itu. Menjelang kematiannya pada usia 90 tahun, ia telah membuat lebih dari 400
mikroskop.

Rangaku
Rangaku (arti harfiah: ilmu belanda; ran: Belanda) adalah sebutan untuk ilmu
pengetahuan, budaya, dan teknologi dari Eropa yang dikenal Jepang pada zaman Edo.
Ilmu-ilmu Barat didapat Jepang melalui kontak dengan orang Belanda di pos
perdagangan Belanda di Dejima. Studi ilmu-ilmu dari Barat yang didapat dari orang
Belanda memungkinkan Jepang mengejar ketinggalan di bidang teknologi dan
kedokteran Barat akibat politik isolasi yang dijalankan Keshogunan Tokugawa dari
1641 hingga 1853. Melalui rangaku, orang Jepang belajar berbagai aspek revolusi
ilmu pengetahuan yang berlangsung di Eropa pada waktu itu. Dengan mempelajari
ilmu-ilmu dari Barat, Jepang memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk melakukan modernisasi setelah dibukanya pelabuhan-pelabuhan di Jepang
untuk perdagangan dengan kapal-kapal asing pada tahun 1854.

Itulah beberapa orang yang telah berjasa terhadap kemajuan ilmu optika.

B. Macam-Macam Alat Optik

1. Lup

Untuk mengamati benda lebih teliti biasanya orang berusaha memperbesar


bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan mendekatkan benda itu pada mata.
Semakin dekat benda itu dengan mata, semakin besar bayangan tajam yang terbentuk
diretina. Namun harus diingat bahwa benda tidak boleh diletakan lebih dekat dari titik
dekat mata orang itu jika tidak bayangan yang terbentuk tidak akan tajam lagi. Jika
kita ingin memperbesar lagi ukuran bayangan yang terbentuk di retina, kita
membutuhkan suatu alat yang dinamakan lup atau kaca pembesar, alat ini sangat
sederhana sekali yaitu hanya terdiri dari satu lensa positif. Lensa positif inilah yang
membentuk bayangan lebih besar sehingga mata mendapat kesan melihat benda
nampak besar. Alat ini sudah dipakai sejak lama sekali. Pada tahun 1885 telah
ditemukan suatu lup direruntuhan istana kaisar Sanherib dari Syiria (707-681 SM)

Melukiskan bayangan yang dibentuk oleh lensa mata telanjang. Bayangan


kecil terbalik ini akan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita mendapat
kesan melihat benda tegak yang besarnya sebesar ukuran aslinya. Gambar b dan c
melukiskan bayangan yang terbentuk diretina dengan bantuan sebuah lup. Terlihat
babwa bayangan diretina lebih besar, ini akan diinterpretasikan oleh otak sehingga
kita mendapat kesan benda tampak lebih besar dari ukuran aslinya. Pada gambar b
dan c benda diletakan difokus lup, sehingga bayangan benda akan tampak tak hingga.
Mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam tanpa akomodasi Sedangkan
pada gambar c benda diletakan antara fokus dan pusat optik Lup. Bayangan yang
dibentuk Lup adalah maya, tegak dan diperbesar. Jika bayangan ini jatuh dititik dekat

8
dan titik jauh mata (25 cm), mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam
dengan berakomodasi maksimum. Dan jka bayangan ini jatuh diantara titik dekat dan
titik jauh mata bayangan akan tampak jelas ketika mata berakomodasi sebagian.

Tetapi jika bayangan ini jatuh diantara mata dan titik dekat, bayangan ini akan
tampak kabur. Karena itu orang yang menggunakan lup harus meletakkan benda
antara titik focus lup dengan pusat optik lup dan jangan diletakan terlalu dekat dengan
pusat optik. Sebagaimana dilihat melalui lup terhadap perbandingan bayangan
sebagaimana dilihat mata tanpa alat (dengan berakomodasi maksimum) Untuk
menghitung perbesaan sudut lup perhatikan gambar berikut.

Gambar a dan b melukiskan pembentukan bayangan yang dilihat dengan mata


telanjang. Letak bayangan sudah diketahui yaitu di retina. jadi untuk membentuk
bayangan kita cukup mcmbutuhkan satu sinar saja yaitu yang menuju pusat optik.

h : tinggi benda α dinamakan sudut penglihtan atau ukuran anguler.


S : jarak benda ketika S = Sp (Sp = jarak titik dekat) mata berakomodasi
maksimum tapi ketika S = SR (SR jarak titik jauh) mata tidak berakomodasi.

Sedangkan gambar 1.b melukiskan pembentukan bayangan benda di retina dengan


bantuan Lup. Mula-mula Lup membentuk bayangan titik β’. Kemudian lensa mata
membentuk bayangan β’ di retina. Perhatikan bahwa untuk membentuk bayangan di
retina kita hanya perlu satu sinar yang menuju pusat optik saja.

h : tinggi benda
h’ : tinggi bayangan yang di bentuk oleh lup
d : jarak mata lensa.
s’ : jarak bayangan yang di bentuk oleh lensa.
F : jarak fokus lensa positif.

2. Mata

Secara fisis mata rnerupakan alat optik yang lerdiri dari lensa mata yang
dilengkapi oleh diafragma dan retina yang terdapat pada makhluk hidup (hewan dan
manusia) (R). Diafragma berfungsi untuk rnengatur intensitas yang masuk,
maksudnya akan menyempit jika cahaya yang masuk / datang terlalu besar dan
sebaliknva. Retina berfungsi sebagai layar penangkap bayangan yang dihasilkan oleh
mata. Dengan dernikian agar suatu benda dapat dilihat oleh mata dengan jelas
bayangan yang dihasilkan oleh lensa mata harus tepat pada retina. Susunan mata
secara garis besarnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

9
Dalam batas-batas tertentu variasi jarak benda terhadap lensa mata dapat
diimbangi oleh otot mata yang mengatur ketebalan (yang berarti pula jarak fokus)
mata agar bayangan benda tepat pada retina proses penyesuaian ini disebut
akomodasi. Batas-batas yang dimaksud adalah titik dekat mata (punctum proximum)
dan titik jauh :nata (punctum remotum).

Titik dekat mata adalah larak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan
jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh
yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak
berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka
mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara
objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata Kemampuan
mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-
otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang
menggantung lensa pada posisinya.

gambar a dan gambar b

a. Melihat tanpa akomodasi lensa pipih


b. Melihat dengan akomodasi lensa mencembung

Pada mata normal titik dekat mata sekitar 25 cm, sedang titik jauh dapat
dianggap tak berhingga. Jika kita benar-benar mengukur jarak retina dengan Iebih
teliti kita akan memperoleh kuat lensa mata normal (tidak berakomodasi) sekitar 60
dioptri dan mata berakomodasi maksimum 64 dioptri. Karena pengaruh usia atau
kelainan bentuk bola mata, titik dekat, atau titik jauh mata berbeda harga-harga
tersebut secara garis besar, berdasarkan titik dekat dan titik jauhnya, maka dibedakan:

10
a. Mata Presbiopi

Akibat bertambahnya usia menjadikan lensa kita bertambah (kurarg kuat)


akibatnya tidak dapat melihat jarak jauh. Disamping itu lensa bertambah keras dan
kaku serta otot-otot siliar mejadi lemah akibatnya daya akomodasinya berkurang
sehingga sukar me1ihat jarak dekat. Mata jenis ini harus dibantu oleh kaca mata dua
fokus. Kaca mata bagian atas untuk melihat jarak jauh (minus) dan bagian bawah
menggunakan kaca mata untuk melihat jarak dekat (kaca mata plus).

b. Mata Miopi

Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga
mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat
mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di
depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi. Mata miopi tidak dapat melihat
benda jauh yaitu baangan selalu jatuh di depan retina. Titik jauhnya hanya beberapa.

Benda yang terletak antara titik dekat mata dengan titik jauhnya dapat dilihat
dengan berakomodasi sebagian titik dekatnya (titik dekat miopi sama dengan titik
dekat mata normal yaitu 25 cm). Benda dapat dilihat jelas jika mata berakomodasi
maksimum. Untuk menanggulangi mata miopi diperlukan alat bantu kaca yang
mempunyai lensa bersifat menyebarkan sinar kaca mata berfokus negatif. meter saja
(tidak tak hingga seperti pada mata normal). Benda yang terletak lebih jauh dan
titikjauh tidak dapat dilihatnya. Lensa mata seseorang miopi terlalu kuat sehingga
ketika tidak berakomodasi kuat lensanva 63 dioptri kuat lensa mata normal ketika
melihat tidak berakomodasi 60 dioptri . hitung berapa kuat lensa kaca mata yang
harus digunakan agar mata miopi ini dapat melihat normal.

c. Mata Hipermetropi

Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena
mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam keadaan tidak berakomodasi kurang dan 60
dioptri , katakanlah 57 dioptri untuk melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan
dengan berakomodasi sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57
dioptri menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya
pada jarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal) padahal ia
maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup untuk
melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri lagi yang diperoleh dan lensa
positif.
3. Mikroskop

11
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling
umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal
dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,


mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian
permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam
sel (anonim, 2011).

Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil.


Mikrokskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan
mikroskop stereo (Binokuler) (Suripto. 1994). Mikroskop biologi adalah mikroskop
yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah
dengan sinar alam atau lampu (M. Amin. 1994). Mikroskop binokuler adalah
mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,
transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan
sinar alam atau lampu (Tim Pengajar Jurusan Biologi 2011). Mikroskop merupakan
alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang biologi, karena dapat
digunakan untuk mempelajari struktur dari benda benda kecil. Ada 2 prinsip dasar
yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop
stereo.(Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP,2004)

Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan pembesaran sebagai berikut.
1. Objektif 4 x dengan okuler 10 x, pembesaran 40x
2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10 x, Pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
khusus pula. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa
cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mula, lalu yan menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar (Saras Dian Pramudita, 2012, 02).

Komponen – komponen pada mikroskop seperti pada gambar:

12
Keterangan komponen pada mikroskop :

Bagian-bagian optik pada mikroskop :

 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar,
pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya
memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskanminyak emersi ke
bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan
objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya
tersebut.

Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) adalah sebagai berikut :

 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa
objekti dan lensa okuler mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang
akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap
ditempat yang diinginkan.

13
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari
gambaran objek yang diinginkan.
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga
mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Bagaimana pembentukan bayangan pada mikroskop? Perhatikan gambar berikut ini !

Lensa objektif berfungsi membentuk bayangan


sejati, terbalik, dan diperbesar dari benda yang
diamati (AB) untuk memperoleh bayangan sejati,
benda yang diamati diletakkan diantara Fob an 2
Fob di depan lensa objektif. Bayangan A1 B1
yang dibentuk lensa objektif dan dianggap
sebagai benda bagi lensa okuler terletak antara
Fob dan O.

Lensa okuler berfungsi membentuk bayangan


maya, tegak dan memperbesar (A2 B2) dan
bayangan objektif A1 B1.

Perbesaran bayangan
a) Perbesaran lensa objektif :
b) Perbesaran lensa okuler
c) Perbesaran mikroskop
Untuk mata tidak berakomodasi
Untuk mata berakomodasi maksimum

4. Kamera

14
Kamera adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui
proses fotografi, yaitu proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada
kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga
bayanga yang jatuh di film sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada
jarak lebih besar daripada 2 f (2 kali jarak titik api) di depan lensa. Hal ini dimaksud
bahwa bayangan akan jatuh antara f dan 2 f yang memiliki sifat diperkecil, nyata dan
terbalik.

Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar
dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata
atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film
berupa celluloid, pelat itu dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya.
Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif.
Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.

Bagian – bagian kamera adalah sebagai berikut :


a. Lensa cembung (lensa positif) berfungsi untuk membentuk bayangan
b. Film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa
c. Diafragma adalah berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang mengenai film
d. Pengatur fokus adalah alat (bagian) untuk merubah jarak lensa pada kamera,
sehingga benda yang benda yang difoto terbentuk bayangan yang jelas di film.

5. Teropong / Teleskop

Lup dan mikroskop adalah alat optik pandang dekat, yaitu untuk mengamati benda-
benda yang dekat letaknya. Teleskop atau teropong adalah alat optik pandang jauh,
yaitu untuk mengamati benda-benda yang jauh jaraknya. Teleskop adalah alat optik
untuk mengamati benda-benda di bumi atau di angkasa luar agar tampak lebih dekat
dan jelas. Teleskop memiliki beberapa bagian, yaitu :

1. Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya


(konvergen).
2. Lensa cekung adalah lensa yang bersifat menyebarkan cahaya (divergen).
3. Cermin cembung adalah cermin yang menyebarkan cahaya cahaya.
4. Cermin cekung adalah cermin yang mengumpulkan cahaya.
5. Bidang pandang adalah area langit yang dapat dilihat melalui teleskop.

15
6. Jarak fokus (focal length) adalah jarak yang dibutuhkan oleh sebuah lensa atau
cermin untuk membawa cahaya pada titik fokus.
7. Titik fokus atau fokus adalah titik dimana cahaya dari sebuah lensa atau
cermin datang bersama-sama menuju satu titik.
8. Perbesaran adalah panjang fokus teleskop dibagi dengan panjang fokus lensa
mata.
9. Resolusi adalah seberapa dekat dua objek namun masih dapat terdeteksi
sebagai objek yang terpisah.

Teleskop atau teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong bintang dan teropong
bumi.

Teropong bintang adalah alat untuk mengamati benda-benda angkasa luar, misalnya
bintang, planet-planet, dan bulan. Ada dua jenis teropong bintang, yaitu teropong bias
dan teropong pantul.

Teropong bias berupa tabung yang di dalamnya terdapat dua lensa positif, yaitu
lensa objektif dan lensa okuler. Jarak titik api lensa objektif lebih besar daripada
jarak titik api lensa okuler. Karena benda yang diamati berada di tempat yang
sangat jauh, berkas sinar yang melewati lensa objektif adalah berkas sinar sejajar.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif ialah nyata, terbalik, diperkecil, dan
terletak di titik apinya.

Teropong pantul berupa tabung yang di dalamnya terdapat cermin cekung dan
cermin datar sebagai reflektor atau pemantul, serta sebuah lensa cembung sebagai
okuler. Yang berfungsi sebagai objektif adalah cermin cekung.

Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut
yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas. Ada dua jenis teropong
bumi, yaitu teropong bias dan teropong prisma.

Teropong bumi (bias) yang termasuk teropong bias terdiri atasmtiga buah lensa
positif. Yaitu lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensampembalik
terletak di antara lensa objektif dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi
memperoleh bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Bayangan yang
dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler
selanjutnya membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar.

16
Teropong Prisma dibagi menjadi dua macam, yaitu teropong binokuler dan
periskop

Teropong binokuler menggunakan dua buah prisma sikusiku sama kaki


untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun
bersilangan satu dengan lainnya. Teropong itu disebut teropong binokuler
karena menggunakan dua buah lensa okuler.

Periskop menggunakan dua lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa
okuler, serta dua buah prisma siku-siku sama kaki sebagai reflektor.
Periskop digunakan sebagai teropong untuk mengamati benda-benda di
permukaan laut sehingga biasa dipasang pada kapal selam. Berkas cahaya
yang berasal dari benda-benda di permukaan laut setelah melewati lensa
objektif dipantulkan sempurna oleh sisi-sisi miring kedua prisma.

Perhatikan Gambar di bawah ini !


Periskop dapat diputar 3600 sehingga dapat digunakan
untuk mengamati seluruh medan di permukaan laut.

6. Proyektor

17
Proyektor adalah alat optik yang digunakan untuk memproyeksikan gambar pada
sebidang layar. Berdasarkan jenis gambar yang dapat diproyeksikan, proyektor
dibedakan menjadi dua, yaitu diaskop dan episkop.

Diaskop adalah alat untuk memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah gambar
diapositif. Gambar diapositif adalah gambar positif tembus cahaya. Termasuk diaskop
antara lain proyektor film, slide proyektor, dan overhead proyektor (OHP).

Proyektor film digunakan untuk memproyeksikan gambar tembus pandang.


Gambar yang satu dengan lainnya sebenarnya adalah gambar terputusputus dan
merupakan gambar mati. Namun, karena diputar dengan kecepatan tinggi, yakni
16 gambar setiap detik, kesan yang ditangkap oleh mata kita adalah sebagai
gambar hidup. Bayangan iring adalah kesan cahaya yang terjadi dalam mata dan
1
masih tetap berpengaruh lebih kurang 10 detik setelah cahaya yang
menyebabkannya sudah tidak ada lagi. Misalnya, apabila bara ujung lidi yang
dibakar dikibas-kibaskan dalam ruangan gelap, akan tampak kesan garis cahaya,
bukan titik cahaya. Oleh karena itu, apabila sejumlah gambar tembus cahaya
(gambar diapositif) diputar lebih dari 10 gambar setiap detik, kesan bayangan
yang diproyeksikan di layar adalah gambar hidup.

Slide proyektor adalah proyektor yang memproyeksikan slide (film) satu demi
satu ke bidang layar. Bagian-bagian slide proyektor adalah sebagai berikut.
 Lampu proyektor merupakan bagian utama. Lampu itu sangat kuat
memancarkan cahaya.
 Cermin cekung, berfungsi mengumpulkan cahaya agar daya pancar sinar
proyektor lebih kuat.
 Kondensor, berupa dua buah lensa cembung-datar yang disusun bertolak
belakang. Kondensor berfungsi agar sinar jatuh ke slide merata ke seluruh
permukaannya.
 Filter, berfungsi melindungi slide dari panas yang dihasilkan lampu
proyektor.
 Lensa proyektor, berupa lensa cembung yang berfungsi sebagai pembalik.
Oleh karena itu, untuk memperoleh bayangan tegak di layar, slide dipasang
terbalik.

Overhead proyektor (OHP) adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar


diapositif. Proyektor film dan slide proyektor hams digunakan di ruangan yang

18
gelap untuk memperoleh bayangan yang tajam. Bagian-bagian OHP sama seperti
slide proyektor. Bagian-bagian itu ialah dua buah cermin datar untu memantulkan
cahaya dan dua buah lensa cembung untuk lensa proyektor. Perhatikan Gambar di
bawah. Gambar yang akan diproyeksikan diletakkan di meja objek.

Episkop adalah proyektor untuk memproyeksikan gambar-gambar tidak tembus


cahaya. Episkop biasanya digunakan oleh seniman lukis untuk mereproduksi lukisan,
misalnya untuk membuat gambar pada billboard atau papan reklame. Gambar yang
akan diproyeksikan, misalnya foto seorang artis, diletakkan di meja objek. Sebagian
cahaya yang berasal dari dua buah lampu L1 dan L2 dipantulkan oleh gambar itu.
Seterusnya, cahaya tersebut ditangkap dan dipantulkan oleh cermin datar ke lensa
proyektor. Akhirnya, terbentuk bayangan sejati dan diperbesar pada layar Perhatikan
Gambar di bawah ini. Alat yang dapat dipakai, baik untuk episkop maupun diaskop,
dinamakan epidiaskop.

7. Lensa

Lensa adalah suatu komponen optik yang banyak di gunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti kacamata, mikroskop, teropong, lup
dan sebagainya. Permukaan pembias dari lensa berbentuk cekung atau disebut sebagai
lensa negatif (divergen) dan dapat pula berbentuk cembung atau sering disebut
sebagai lensa positif (konvergen). Lensa adalah suatu benda optik yang dibatasi oleh
bidang lengkung atau satu bidang dan satu bidang datar. Bila suatu berkas cahaya
jatuh pada salah satu permukaannya, maka cahaya cahaya teresbut akan terbias keluar
dari permukaan lainnya. Dengan sendirinya lensa akan membentuk bayangan dari
berkas tersebut. Pada umumnya lensa digolongkan atas dua jenis, yakni :

19
Lensa cembung atau lensa konveks atau lensa konvergen terdiri dari 3 macam
bentuk, yakni : lensa bikonveks, lensa plan konveks, dan lensa konveks-konkav.
Bentuk penampang lensa positif dan lensa negatif dapat dilihat pada gambar berikut,

Sinar istimewa utama lensa cembung untuk menentukan letak bayangan sebagai
berikut :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melaui pusat lensa diteruskan dengan arah tetap (tidak dibiaskan)

Lensa cekung atau lensa konkaf atau lensa divergen dapat dilihat seperti Gambar di
bawah ini :

Rumus yang berlaku pada lensa cembung berlaku pula untuk lensa cekung, yang
membedakan adalah bahwa titik api lensa cekung adalah fokusnya negatif (-f) Sinar
istimewa pada lensa cekung adalah :
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan berasal dari fokus F1
2. Sinar yang datang melalui F2 dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar yang lewat titik optik tidak dibiaskan

Perbesaran bayangan pada lensa adalah:

20
Untuk menentukan sifat bayangan dari pembiasan oleh lensa dipergunakan juga
rumusan yang digunakan pada cermin yakni :

Gambar Posisi ruang benda dan ruang bayangan


[] = Posisi ruang benda
{} = Posisi ruang bayangan

8.Cermin

Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya yang mengenai permukaan tersebut. Berikut adalah macam cermin

Cermin datar adalah yang permukaannya rata/datar. Banyak digunakan untuk


berhias maupun komponen alat-alat tertentu seperti periskop. Bayangan yang
terbentuk adalah maya, tegak, sama besar. Proses pembentukan bayangan berdasarkan
hukum pemantulan cahaya Snellius. Bayangan yang terbentuk merupakan
perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.

Hukum Pemantulan Cahaya (Snellius) :


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Cermin cekung adalah yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang
mengkilap bagian dalamnya. Cermin cekung disebut cermin positif (+) karena jari-
jarinya nyata. Cermin cekung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Proses
pembentukan bayangan oleh cermin cekung berdasarkan sinar-sinar istimewa pada
cermin cekung. Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan
sinar-sinar istimewa tersebut. Sinar-sinar Istimewa pada cermin cekung :

1. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus


2. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan

21
Cermin cembung adalah yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang
mengkilap bagian luarnya. Cermin cembung disebut cermin negatif (-) karena
mempunyai jari-jari maya (di belakang cermin). Cermin cembung bersifat divergen
(menyebarkan sinar). Proses pembentukan banyangan pada cermin cembung
berdasarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Bayagan yang terbentuk
merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar istimewa tersebut. Sinar-sinar
Istimewa pada cermin cembung :

1. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah dari titik focus
2. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan.

C. Manfaat Alat-Alat Optik

Digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen mapun untuk memantau


mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu obyek serta persitiwa yang
ada.
1. Cermin digunakan untuk melihat pantulan gambar suatu obyek, seperti penyakit
cacar, jerawat, dll
2. Lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan orang yang mengalami rabun
jauh (miopi).
3. Lensa cembung digunakan untuk membantu penglihatan orang mengalami rabun
dekat (hipermetropi).
4. Mikroskop digunakan untuk melihat obyek kecil seperti kuman, bakteri, jaringan,
organisme mikro dan makro
5. Foto Rontgen digunakan untuk memotret struktur tulang didalam tubuh manusia
dan dilakukan ketika ada kerusakan tulang.
6. Sinar laser di gunakan sebagai pengganti pisau untuk membedah

22
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah cabang
fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya
dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejala-gejala optik.
2. Terdapat berbagai macam alat alat optik, yaitu : lup, mikroskop, kamera digital,
periskop, teleskop, mata, lensa, cermin, dll.
3. Ada beberapa manfaat dan kerugian dari optik itu sendiri.
4. Manfaatnya yaitu digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen mapun
untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu
obyek serta persitiwa yang ada.
5. Kerugiannya yaitu apabila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan
kerusakan pada kesehatan jaringan maupun organ tubuh.
B. Saran
Agar di dalam karya tulis ini bisa bermanfaat, kami sebagai penulis
menyarankan belajar dan tahu mengenai optik, macam – macam alat – alat optik,
manfaat dan kerugiannya.

Semoga perkembangan optik pada zaman sekarang ini dapat memberikan


bantuan kepada yang membutuhkan. Dan lebih menggunakan kegiatan positif dari
penggunaan perkembangan alat optik ini dari pada kerugiannya, terutama dalam
bidang penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan dan dibidang kehidupan
lainnya. Serta lebih mengurangi atau membatasi penggunaan alat optik ini dalam
jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan pada
mata dan organ vital lainnya.

23

Das könnte Ihnen auch gefallen