Sie sind auf Seite 1von 14

TUGAS SENI BUDAYA

KRITIK MUSIK

Disusun Oleh :

Nama : RAYHAN DZAKI PRATAMA


Kelas : XII IPS 4

Guru Seni Budaya :

IRA WARDIAN, S.Sn

SMA N 1 ENAM LINGKUNG


KABUPATEN PADANG PARIAMAN
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kritik Musik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Seni Budaya yang berjudul Makalah Kritik Musik ini. Dan
kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan Makalah Kritik Musik ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Kritik
Musik ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Padang Pariaman, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Kritik Musik........................................................................3
B. Fungsi Kritik Musik..............................................................................3
C. Tujuan Kritik Musik..............................................................................4
D. Jenis Kritik Musik.................................................................................4
1. Kritik Jurnalistik............................................................................4
2. Kritik Pedagogik............................................................................4
3. Kritik Ilmiah...................................................................................4
4. Kritik Populer.................................................................................4
E. Pendekatan dalam Kritik Musik............................................................5
1. Formalistik.....................................................................................5
2. Instrumentalistik.............................................................................5
3. Ekspresivistik.................................................................................5
F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik......................................5
1. Tahap Deskripsi.............................................................................6
2. Tahap Analisis Formal...................................................................6
3. Tahap Interpretasi..........................................................................6
4. Tahap Evaluasi...............................................................................6
G. Penyajian Kritik Musik.........................................................................7
1. Pendahuluan...................................................................................7
2. Deskripsi........................................................................................7
3. Analisis...........................................................................................7
4. Interpretasi.....................................................................................7
5. Evaluasi..........................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan
ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku
kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar
belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh.
Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif.
namun nilai kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui
seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif.
Situasi kondisi dalam hal ini. Sangat mudah kita saksikan. Baik itu di
wilayah publik, maupundalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya
lingkungan sekitar. Atau bisa juga dalamsebuah komunitas tertentu. Prilaku
kritik mengkritik sangat mudah di jumpai dimana saja. Dalam konteks sesuai
dengan wilayah masing-masing.
Mengkritik sebaiknya di barengi dengan semangat untuk membenahi.
Semangat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik daripada sebelumnya.
bukan sebaliknya. Jadi jikapun terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet
dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah yang musti dibenahi.
Dalam kehidupan sosial secara umum, kritik mengkritik kerap terjadi.
saya yakin dengan menjaga prinsip-prinsip saling menghormati, realistis dan
menggunakan teknik komunikasi yang cerdas, maka kritik akan menjadi
perbuatan yang menyenangkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang kritik musik ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kritik musik
2. Apa saja fungsi kritik musik
3. Apa tujuan kritik musik
4. Apa saja jenis kritik musik
5. Bagaimana pendekatan dalam kritik musik
6. Bagaimana langkah-langkah dan penulisan kritik musik
7. Bagaimana cara penyajian kritik musik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang kritik musik ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam pertunjukan musik sebagai
objek kritik musik.
2. Untuk mengidentifikasi beberapa kritik musik dalam kompetisi musik.
3. Untuk menguraikan dasar-dasar pengetahuan untuk melakukan kritik
musik.
4. Untuk membedakan jenis-jenis kritik musik.
5. Untuk membedakan langkah-langkah dalam kritik musik.
6. Untuk menguraikan hasil pengamatan sebagai bagian dari tahap deskripsi
dalam kritik musik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kritik Musik


Kritik musik adalah uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap
suatu hasil karya seni musik yang diiringi oleh pendapat untuk memperbaiki
atau sekedar memuji, dan sebagainya. Mungkin saat kita mendengar kritik
maka kita akan langsung mengartikannya pada sesuatu yang negatif seperti
kecaman. Padahal, kritik dapat bersifat membangun. Namun jika hanya
disampaikan secara subjektif dan tidak benar-benar menunjukkan apa yang
kurang justru dapat membuat orang takut, marah atau kehilangan motivasi.
Oleh karena itu, kritik haruslah objektif (tidak bersifat pribadi) dan harus
adil, sehingga kritik tidak akan bersifat menjatuhkan, namun justru menaikan
rasa percaya diri seseorang. Jika kita adalah pihak yang dikritik, bagaimana
respons kita ketika seseorang mengkritik kesalahan yang kita lakukan dalam
pertunjukan. Bagaimana perasaan kita ketika menerima kritik dari penonton
yang menganggap bahwa permainan musik kita tidak sebaik musisi
professional. Empati juga harus menjadi bagian dari kritik.
Namun sejatinya kritik dilakukan untuk mencari aspek-aspek apa saja
yang menarik dan membuat suatu karya tampak berbeda dari yang lain.
Karena berdasarkan pemilahan dan pengamatan terhadap aspek-aspek
tersebut kita dapat melakukan penilaian baik dan buruk secara objektif. Saat
kita menilai baik dan buruknya, maka kita juga mampu memberikan evaluasi
bermanfaat yang dapat membantu seniman atau dunia seni secara umum
dapat menelurkan karya yang lebih baik lagi.

B. Fungsi Kritik Musik


Kritik musik memiliki empat fungsi utama, yakni:
1. Kritik musik berfungsi sebagai bentuk pengenalan akan sebuah
karya musik serta memperluas wawasan masyarakat.
2. Kritik musik merupakan upaya untuk menghubungkan pencipta
musik, penyaji musik serta pendengarnya.
3. Kritik musik berfungsi sebagai bentuk evaluasi terhadap pencipta
musik serta penyajinya.
4. Kritik musik dapat membantu mengembangkan kualitas sebuah
karya musik.

C. Tujuan Kritik Musik


Menurut Sem C. Bangun, tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi
seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya,
dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya
oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya
musik. Dengan demikian diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu
karya musik di masa yang akan datang. Tujuan dari kritik musik di antaranya
adalah:
1. Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
2. Jembatan antara pencipta, penyaji dan pendengar.
3. Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
4. Pengembangan mutu karya musik.

D. Jenis Kritik Musik


Berdasarkan prosedur atau landasan kerja, jenis atau tipe kritik seni
terdiri dari:

1. Kritik Jurnalistik
Jenis kritik musik ini biasanya mengandung aspek pemberitaan.
Bertujuan menginformasikan kepada publik tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan musik.

2. Kritik Pedagogik
Jenis kritik musik ini biasanya dilakukan oleh pengajar kesenian
dalam sebuah lembaga pendidikan. Tujuannya untuk mengembangkan
bakat peserta didik.

3. Kritik Ilmiah
Jenis kritik musik ini biasanya diterapkan oleh kalangan akademisi.
Jenis kritik ini hampir serupa dengan melakukan penelitian atau
pengkajian terhadap sebuah karya.

4. Kritik Populer
Jenis kritik musik ini biasanya dilakukan secara terus menerus, baik
secara langsung ataupun tidak. Kritik musik ini tidak menuntut adanya
keahlian kritis dalam melakukannya.
E. Pendekatan dalam Kritik Musik
Pendekatan yang umum digunakan dalam kritik seni terdiri dari
pendekatan formalistik, instrumentalistik, dan ekspresivistik. Pendekatan
berikut ini disarikan dari buku yang yang ditulis oleh Sem. C. Bangun (2011).
Pendekatan dapat diartikan dasar pijakan kritikus dalam menyusun kerangka
berpikirnya atau caranya menyajikan kritik.

1. Pendekatan Formalistik
Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki
kehidupanya sendiri, lepas dari kehidupan nyata sehari-hari. Kritik jenis
ini cenderung menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas. Kriteria
yang digunakan adalah tatanan yang terpadu (integratif ) antar unsur
formal atau unsur dasar pembangun karya seni (bunyi) dengan
menghindari unsur estetis yang tidak relevan, seperti deskripsi sosial,
kesejarahan dan lain-lain.

2. Pendekatan Instrumentalistik
Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau
instrumen untuk mengembangkan tujuan tertentu seperti moral, politik,
atau psikologi. Pada pendekatan ini, karya seni dianggap sebagai sarana
untuk mencapai tujuan. Karya seni bukan terletak pada bagaimana
penyajiannya tetapi apa dampak dari karya tersebut bagi kehidupan
masyarakat. Di sini, nilai seni ini terletak pada kegunaanya.

3. Pendekatan Ekspresivistik
Pendekatan kritik ini menganggap karya seni sebagai rekaman
perasaan yang diekspresikan penggubahnya. Jadi, karya seni ditempatkan
sebagai sarana komunikasi. Kritikus yang menggunakan pendekatan ini
melakukan aktivitas kritik berdasakan pengalaman pencipta suatu karya
seni dengan tetap memperhatikan aspek teknis dalam penyajian gagasan
sebagai pendukung emosi penciptanya.
F. Langkah-langkah dan Penulisan Kritik Musik
Pada hakikatnya, aktivitas kritik seni berhubungan dengan aktivitas
musik yang dilakukan secara konkret. Berdasarkan teori kritik yang
dikemukakan oleh Feldman (1967), sebagaimana dikutip oleh Bangun (2001),
dalam teori kritik seni dikenal empat tahap kegiatan, yaitu:

1. Tahap Deskripsi
Tahap deskripsi mengacu pada suatu proses pengumpulan data yang
secara langsung diperoleh oleh kritikus. Dalam tahap ini, kritikus hanya
mengemukakan hasil pengamatannya terhadap suatu objek, yaitu musik
atau pertunjukan musik. Penilaian bagus atau tidak bagus; benar atau
salah tidak termasuk pada tahap ini.

2. Tahap Analisis Formal


Analisis formal adalah suatu proses analisis yang dilakukan oleh
seseorang yang memberi kritik terhadap musik yang dimainkan. Dalam
tahap ini, kritikus mengemukakan hasil analisisnya tentang bunyi yang
dihasilkan, baik nada, ritme, harmonisasi akor, dinamika, atau warna
suara dari musik atau lagu yang dimainkan. Dengan kata lain, tahap
analisis formal ini lebih menekankan pada elemen-elemen musik yang
ada dalam suatu musik, seperti bagaimana nada atau ritme yang
disajikan, dsb.

3. Tahap Interpretasi
Interpretasi mengacu pada tahap ketika kritikus memaknai musik
berdasarkan pemahaman dan analisis yang telah dilakukannya dengan
teliti. Menurut Bangun (2011), tahap ini juga tidak bertujuan untuk
menilai musik yang diamati. Misalnya, seperti apa ekspresi, emosi, atau
pesan yang disampaikan oleh suatu musik pada pendengar.

4. Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses ketika kritikus menyatakan pandangan
atau kritiknya terhadap musik yang dimainkan. Pada tahap ini lah kritikus
memberi penilaian. Namun, penilaian yang diberikan oleh seorang
kritikus bukan penilaian subjektif yang tidak berdasar, tetapi penilaian
yang dilatarbelakangi oleh pemahaman mendalam terhadap musik,
kemampuan menganalisis musik, dan kemampuan memaknai musik yang
dimainkan.
Inti pada tahap evaluasi ini adalah untuk menentukan ‘baik’ atau
‘buruk’, ‘benar’ atau ‘salah’, atau ‘berhasil’ atau ‘gagal’. Penilaian
terhadap ‘baik’, ‘benar’, atau ‘berhasil’ berhubungan dengan penilaian-
penilaian positif yang ditemukan kritikus, sedangkan penilaian terhadap
‘buruk’, ‘salah’, atau ‘gagal’ berhubungan dengan penilaian-penilaian
negatif.
G. Penyajian Kritik Musik
Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Pada
awal tulisan perlu kiranya ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan
demikian penyajian kritik dalam bentuk tulisan meliputi:

1. Pendahuluan
Pada bagian ini kemukakan latar belakang kritik yang berhubungan
dengan pengalaman yang diperoleh setelah menyaksikan suatu konser
musik. Dalam konser musik itu, kita berperan sebagai pendengar, bukan
pemain. Genre musik dalam konser itu sebaiknya merupakan genre
musik yang dipahami dengan baik.

2. Deskripsi
Pada bagian ini tuliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan
pertunjukan atau konser musik itu. Misalnya, tuliskan tanggal, waktu dan
lokasi pertunjukan. Siapa pemain musiknya, apa yang disaksikan dalam
pertunjukan itu, jenis atau genre musik apa yang dimainkan, kondisi
akustik ruang pertunjukan, tata panggung dan sebagainya yang dapat
diamati secara konkret.

3. Analisis
Pada bagian ini fokuskan pada musik yang dimainkan. Kita amati
bagaimana cara pemain musik memainkan karya-karya musik atau lagu
mereka, seperti kemampuan musikal masing-masing pemain dalam
memainkan musik, mengekspresikan musik, menginterpretasikan musik,
keharmonisan dan keseimbangan permainan musik, pengalimatan
(phrasing) lagu, intonasi dan lain-lain.
4. Interpretasi
Pada bagian ini harus dapat memaknai musik atau lagu yang
dimainkan dalam pertunjukan musik tersebut. Pemaknaan musik yang
dimainkan dalam pertunjukan yang disaksikan tidak dapat terjadi apabila
tidak memiliki pemahaman yang cukup dalam tentang musik, pencipta,
nilai-nilai estetik dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik
dihasilkan. Dalam bagian ini, dituntut untuk memiliki beragam referensi
yang diperoleh dari beragam sumber untuk melengkapi pengetahuan
yang dimiliki sebagai upaya untuk mengungkapkan makna dari musik
yang dimainkan.

5. Evaluasi
Pada bagian ini baru dapat memberi penilaian terhadap pertunjukan
atau konser musik yang disaksikan. Namun, seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, penilaian yang dituliskan pada bagian ini
bukan berupa penilaian-penilaian pribadi atau subjektif, tetapi
dilandaskan pada analisis dan interpretasi yang telah dilakukan dalam
tahap sebelumnya.

H. Contoh Kritik Musik


Orang Gila ( Iwan Fals )
Orang gila di lampu penyeberangan, jam dua malam
Lewat pada saat lampu sedang merah, tepat di tengah-tengah zebra cross
Irama langkahnya tidak berubah, seperti lagu lama
Yang aku dengar menuju pulang, sendirian
Orang gila di lampu penyeberangan, rambutnya gimbal
Kumis dan jenggotnya jarang-jarang, membawa gendolan
Atau gombalan, atau makanan
melangkah terus lurus ke depan, melangkah terus lurus ke depan
Reff:
Orang gila di lampu penyeberangan, Apa kabar?
Aku sapa kamu diam, tersenyum tidak menangis tidak
Kamu sapa siapa saja selamat malam…selamat malam…
1. Deskripsi
Lagu “Orang Gila“ karya Iwan Fals dibuka dengan intro dari
perkusi. Kemudian perlahan masuk vokal Iwan Fals yang langsung
bernyanyi dengan oktaf tinggi. Instrument musik yang digunakan antara
lain: keyboard, gitar akustik, gitar listrik, bass, drum, perkusi set. Pada
lagu ini Iwan Fals banyak bernyanyi dengan range vocal yang tinggi dan
berteriak. Ini adalah ciri khas dan karakter bernyanyi dari seorang Iwan
Fals.
2. Analisis
Tema dari lagu ini adalah perasaan seseorang ketika berjumpa
dengan orang gila di tengah malam. Rupa serta tingkah orang gila ini
dituangkan ke dalam syair lagu. Syair yang dibuat oleh Iwan Fals sangat
sederhana tetapi memiliki makna yang dalam. Ia dapat melukiskan
perjumpaannya dengan orang gila dengan kalimat yang indah, tanpa ada
kesan ketakutan atau jengkel.
Semua yang digambarkan dari lirik lagu ini sangat sesuai dengan apa
yang penulis bayangkan tentang seseorang yang tidak waras. Kreativitas
dari keseluruhan personel band Iwan Fals sangat bagus dan hebat.
Ekspresi Iwan Fals sangat terbaca pada lagu ini. Dan hal ini memang
salah satu kepiawaian seorang Iwan, selalu bernyanyi dengan penuh
penghayatan dan perasaan.
3. Interpretasi
Pesan yang ingin disampaikan dalam lagu ini adalah kedamaian juga
dapat dirasakan oleh orang yang tidak waras sekalipun. Ada kritik sosial
yang tersirat, yaitu mengapa kita yang memiliki jiwa dan kehidupan
sosial yang normal tidak bisa menikmati hidup yang tenang dan tentram,
padahal orang gila saja bisa.
4. Evaluasi
Kritik seni dalam lagu ini ialah kritik Jurnalistik, karena ada
informasi dan pesan yang disampaikan didalam lagu ini. Lagu ini
bercorak ekspresionis. Di dalam lagu ini terdapat pesan moral dari
tingkah-laku orang gila yang ditangkap oleh penulis lagu.
Kelebihan lagu ini adalah setiap orang bisa menangkap secara langsung
apa yang ingin disampaikan oleh Iwan Fals. Harmonisasi pada lagu ini cukup
baik. Instrumen dan vokal menyatu sehingga harmonisasi sangat terjaga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting untuk
dilibatkan dalam pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat
memperoleh pengalaman empiris dalam mengaplikasikan pengetahuan dan
wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu pertunjukan musik.
Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi
siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu
memotivasi dan meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.
Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi
menjadi empat tahap, yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi dan
evaluasi. Dalam tahap deskripsi, siswa hanya menggambarkan fakta-fakta
yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser musik.
Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk
memfokuskan perhatian pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. Tahap
interpretasi memperlihatkan kemampuan siswa untuk menafsirkan atau
memaknai simbol-simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam suatu
pertunjukan. Dalam tahap interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi
penafsirannya berdasarkan pemahaman mereka atas musik yang dimainkan
dalam suatu pertunjukan.

B. Saran
Pemahaman untuk melakukan kritik musik sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai memperlihatkan kemampuan siswa untuk menghargai
pengetahuan dan wawasan musik pihak yang dikritik, toleransi antar-siswa,
peduli, santun, responsif, kerja sama, sikap santun, jujur, cinta damai dan
merefleksikan pula sikap anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Sem C. 2011. Kritik Seni Rupa. Cetakan Ketiga. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Hardjana, Suka. 2004. Esai dan Kritik Musik. Yogyakarta: Galang Press.

Das könnte Ihnen auch gefallen