Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program
Diploma IV Pada Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Bandung
Disusun oleh:
Hathur Muntaha
NIM. P17325121472
Yang Menyatakan
Meterai
Rp. 10.000
Hathur Muntaha
NIM: P17325121472
LEMBAR PENGUJIAN SKRIPSI
NIM : P17325121472
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kesehatan Gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Hathur Muntahaˡ Siti Fatimah, S.Tr.KG.,MDSc² drg. Rr. Megananda HP, M,Kes³
Hathur Muntahaˡ Siti Fatimah, S.Tr.KG.,MDSc² drg. Rr. Megananda HP, M,Kes³
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga sayah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Laporan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Karena itu pada kesempatan ini sayah ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini
hingga selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
Bandung
8. Seluruh staf pengajar dan civitas akademik Jurusan Kesehatan Gigi yang telah
10. Seluruh terapis gigi dan mulut RSGM Maranatha yang telah banyak
membantu.
11. Kepada orang tua tersayang, mamah dan papah yang telah mendidik, selalu
12. Untuk isteri tercita, terimakasih banyak atas semua yang telah di berikan,
13. Teman-teman seluruh mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi ahli jenjang yang
saling membantu dan selalu memberi bantuan selama penyusunan skripsi ini.
14. Kepada diri saya sendiri, yang telah mampu kooperatif dalam mengerjakan
tugas akhir ini. Terima kasih karena sudah selalu berfikir positif ketika
keadaan yang sempat tidak berpihak, dan selalu berusaha mempercayai diri
sendiri, hingga akhirnya diri saya mampu membuktikan bahwa saya bisa
menyelesaikannya.
Kami menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
akhirnya laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan
Hathur Muntaha
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta operasi bedah
yang dilakukan setiap tahun di 56 negara dari 192 negara anggota WHO
operasi sebanyak 51,4 juta kali pada tahun 2010 (WHO, 2015). Indonesia
pada tahun 2017 telah melakukan operasi bedah pada hampir 1,2 juta jiwa
(Sartika, 2018). Untuk Provinsi Jawa Barat tindakan bedah dilakukan untuk
adanya kenaikan tindakan bedah sebesar 89, 95% jika dibandingkan dengan
pemasangan implan gigi, infeksi orofasial, dan lain sebagainya (Mehra &
tindakan bedah minor yang paling sering ditemui di klinik gigi. Impaksi gigi
sebagian besar terjadi pada gigi molar tiga, yaitu sebuah kondisi berupa gigi
tidak erupsi sama sekali atau gigi tidak erupsi dengan sempurna. Timbulnya
1
2
jaringan tulang yang terdapat di sekitar gigi, serta adanya lengkung rahang
yang sempit yang menjadikan gigi tidak memiliki cukup ruang untuk erupsi
didapatkan data bahwa dari 148 foto panoramik pasien, 81 pasien (54,7%)
impaksi gigi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, dari
gigi impaksi paling banyak pada tahun 2014 sebesar 7,5% (Kemenkes,
bedah minor untuk tindakan odontektomi pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut
sering terjadi dan menjadi salah satu pemicu timbulnya kecemasan (Betty,
sebanyak 69.80%. Penyebab pertama adalah rasa cemas dan takut ke dokter
3
gigi serta menjalani segala perawatan gigi sering dijumpai di tempat praktik
dari musik itu sendiri dengan kondisi fisik, mental, spiritual dan kebutuhan
(Morton, 2012).
dengan sebelum diberikan terapi musik. Hasil tersebut juga sejalan dengan
tegang.
4
kebutuhan akan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang komprehensif dan
kesehatan gigi dan mulut yang memerlukan tindakan bedah minor masih
cukup tinggi.
sebagai bentuk terapi dan relaksasi untuk pasien. Hal tersebut mendukung
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Maranatha.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
pelayanan.
6
2. Manfaat Teoritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Odontektomi
1. Definisi
bungsu atau geraham ketiga yaitu gigi terakhir yang tumbuh ke rongga
mulai dari rasa sakit yang mengganggu sampai gangguan yang lebih
hanya kulit atau selaput lendir dan jaringan ikat yang direseksi.
(Yarso, 2018).
miring atau yang tidak dapat tumbuh dan juga dapt dilakukan untuk
2. Tujuan
a. Mengidentifikasi Penyakit
9
bedah minor dan secara efektif menutup luka yang akan berada
lanjut.
3. Manfaat
diagnosis penyakit yang dialami pasien. Selain itu, prosedur ini juga
b. Penyakit gusi.
10
2021)
B. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
dari luar drinya dan mekanisme diri yang digunakan untuk mengatasi
ansietas, yaitu:
a. Teori psikoanalisis
b. Teori interpersonal
orang lain. Hal ini juga dapat dihubungkan dengan trauma pada
antar manusia.
c. Teori perilaku
a. Kecemasan ringan
12
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan Berat
d. Kecemasan Panik
3. Karakteristik Kecemasan
a. Kecemasan ringan
sehari-hari
meninggi.
b. Kecemasan sedang
14
dan letih.
dari luar.
c. Kecemasan berat
menyempit.
d. Panik
15
2018).
a. Faktor internal
1) Usia
nasehat.
2) Pengalaman
16
3) Aset fisik
b. Faktor eksternal
1) Pengetahuan
2) Pendidikan
3) Finansial/ material
kekacauan finansial.
4) Keluarga
5) Obat
(Natalina, 2013):
a. Faktor-faktor genetis
pembangkit ketakutan.
b. Neurotransmitter
secara klinis karena banyak alat ukur yang dibuat oleh para pakar
Subscale.
karena rasa sakit yang dialami saat pemberian anastesi lokal bervariasi
kecemasan yang dialami. Selain itu, rentang 1-5 pada skala kecemasan
a. Jika Anda diberitahu bahwa salah satu gigi Anda harus dicabut,
b. Jika besok Anda akan pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi,
perasaan Anda?
akibat pembedahan merupakan suatu hal yang tidak jelas yang dialami
jelas.
22
ketidakmampuan permanen.
2009).
untuk perawatan atau pencegahan ataupun terapi dan rasa cemas tidak
gigi atau ketakutan terhadap dokter gigi. Pasien yang merasa cemas
cemas.
23
C. Terapi Musik
1. Definisi
bahwa musik dan lagu merupakan dua hal yang berkaitan erat satu
sama lain. Pengertian musik lebih luas daripada pengertian lagu. Ada
(Cholifah, 2019).
terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik
dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan
masalah atau tujuan yang ingin kita capai (Aizid, 2012). Musik sangat
dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun
indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur, maka perasaan akan
lebih terasa enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit
dengan komposisi yang tepat antara tempo, ritme dan harmoni yang
25
(Djohan, 2009).
alunan melodi, ritme, dan harmonisasi suara dengan tepat. Terapi ini
bagian tengah otak yang disebut sistem limbik yang mengatur emosi
2. Aliran Musik
didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik. Jenis
aliran musik sangat berfariasi hal ini dapat kita lihat baik dari
salah satu ilmu yang dipelajari dan ditetapkan oleh para ahli musik
musiknya:
a. Musik Klasik
b. Musik Gospel
True Worshippers.
c. Jazz
d. Blues
banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big
band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.
e. R&B
f. Funk
Family Stone.
g. Rock
semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal,
Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh
menjadi populer.
h. Pop
rock, hip hop, country, dan sebagainya. Musik pop diambil dari
28
2016).
suara alam seperti suara air terjun, suara angin, kicauan burung
yang lebih universal, yaitu suara alam, suara alam ini adalah
perpaduan dari musik dengan beat yang pelan dengan suara air
4 menit)
(Wijayanti, 2019)
30
otak, semakin santai, puas, dan damailah perasaan (De Niet G, 2011).
otak.
darah.
(Harmat L, 2008).
K, 2009).
BAB III
METODE PENELITIAN
yang akan dilakukan tindakan bedah minor. Rancangan penelitian ini adalah
one group pre and post test design karena akan dibandingkan tingkat
1. Populasi
odontektomi.
2. Sampel
33
34
1) Kriteria Inklusi
Maranatha.
2) Kriteria Eksklusi
sebagai berikut :
35
σ
𝑛∗ = ( zα/2 )2
d
6,35 2
𝑛∗ = ( 1,96 )
3,1115
𝑛∗ = ( 4 )2
𝑛∗ = 16
Keterangan
n : besar sampel
D. Kerangka Konsep
E. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut.
Mulut Maranatha.
37
F. Definisi Operasional
skala masing-masing.
0,60.
c. Prosedur Penelitian
1) Tahapan persiapan
2) Tahap pelaksanaan
assessment
berkomunikasi
manfaat penelitian
40
responden
intervensi
tunggu tindakan
p) Melakukan evaluasi
3) Tahap akhir
analisa data.
2. Pengolahan Data
1) Editing
2) Coding
lembar observasi.
3) Scoring
Tidak cemas =1
Sedikit cemas =2
Cemas =3
Cemas sekali =4
Sangat cemas sekali = 5
0-5 = Tidak Cemas
6-10 = Cemas Ringan
11-15 = Cemas Sedang
16-20 = Cemas Tinggi
21-25 = Kecemasan Berat (atau fobia).
4) Tabulating
2012).
3. Analisa Data
1) Analisa Univariat
frekuensi.
2) Analisa Bivariat
Sample T Test.
BAB IV
A. HASIL
44
45
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Usia di Poli Gigi RSGM Maranatha
Usia Frekuensi %
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin di Poli Gigi RSGM Maranatha
Variable Frekuensi %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 9 30
Perempuan 21 70
Total 30 100
46
(70%).
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Sebelum dan Sesudah
Diberikan Terapi Musik Alam
Odontektomi
Tabel 4.5
Perlakuan Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Sampel T tes.
Tabel 4.6
Hasil Analisis Paired Sampel Statistik Perubahan Tingkat Kecemasan
Sebelum dan Sesudah diberikan Terapi Musik
Tabel 4.7
Hasil Analisis Paired Sampel Test Perubahan Tingkat Kecemasan Sebelum
dan Sesudah diberikan Terapi Musik
B. PEMBAHASAN
menemukan kasus impkasi paling banyak terjadi pada perempuan. Hal ini
dapat dipengerahui oleh jumlah populasi perempuan yang lebih besar dari
ada pada rentang usia 22-25 tahun sebanyak 12 orang (40%). Gigi impaksi
paling banyak terjadi pada gigi bungsu atau molar ketiga. Proses
pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi
pasien yang tidak cemas setelah intervensi musik alam, yaitu sebanyak 6
pasien (20%). Namun, tidak ada pasien yang mengalami tingkat kecemasan
tinggi atau berat setelah intervensi musik alam. Hal ini menunjukkan bahwa
relaksasi, bahagia, atau tenang. Musik juga dapat mengalihkan perhatian dari
kortisol. Ini berarti tubuh akan mengalami perubahan positif yang mengarah
postpartum blues. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Aulia (2022) yang
pada pasien pre operatif di rsud kota bogor Tahun 2022, Penelitian lain yang
51
dilakukan oleh Kurniadi (2022) juga menyatakan hal yang sama, dengan
Tangerang.
mendengarkan musik alam adalah 11,70. Dari hasil analisis, diperoleh nilai
secara statistik, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini sesuai
dengan penelitian Yuni (2022) yeng meneliti efektifitas terapi musik alam
Penelitian juga didukung oleh Safitri (2023) yang meneliti pengaruh terapi
desa batu belah wilayah kerja puskesmas air tiris kecamatan kampar tahun
2022
BAB V
A. SIMPULAN
(73,3%).
musik alam diperoleh nilai signifikasi p-value 0,000 (p< 0,05), artinya
B. SARAN
kecemasan
penggunaan musik alam sebagai salah satu alternative jenis musik yang
Aulia, Nur. Rahma and Imam, Makhrus (2022). Penerapan Terapi Musik
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operatif Di Rsud Kota
Bogor Tahun 2022. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Bandung..
Basri, L. D. (2019). Pasien Pre Operasi Di Instalasi Bedah Pusat Rsup H . Adam
Malik Medan Tahun 2018. . Keperawatan Priority, 2(2), 41–50.
Betty. (2020). Factors Affecting Children's Fear of Milk Tooth Extraction at the
Oesapa Health Center, Kupang City. DENTAL THERAPIST JOURNAL
VOL. 2 NO. 2, -.
Chang ET, L. H. (2012). The effects of musik on the sleep quality of adults with
chronic insomnia using evid ence from polysomnographic and self-reported
analysis: a randomized control trial. Int J Stud, 49, 921–930.
55
56
Faradisi, F. (2018). Efektivitas Terapi Murotal dan Terapi Musik Klasik terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Vol V No 2 September , -.
Gabela, E. S. (2014). Analisis Fraktal Sinyal Berbagai Jenis Musik. Jurnal Prisma
Fisika. 2(3), 67-73.
Harmat L, T. J. (2008). Musik improves sleep quality in students. J Adv Med, 62,
327–335.
Handayani, Reska. (2023). Studi Kasus : Terapi Musik Klasik Untuk Menurunkan
Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. Vol 1 No 2 (2023): Jurnal
Keperawatan
Ilmiyah, Vina Azizatul, 2022. Efektifitas Terapi Musik Suara Alam / Music
Nature Sound Untuk Menurunkan Kecemasan Sedang Pada Pasien Post
Stroke Lebih Dari 6 Bulan. Jurnal Kesehatan D-III Keperawatan Alkautsar
Temanggung Vol III No 1
Lita, Ardianti, M. D. (2019). The Effects of Nature Sound to Blood Pressure. 5(3),
132–138.
Long, B. C. (1996). Perawatan Medical Bedah Jilid III. Bandung: Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan.
Marwan, N. I., Wa Ode Sri Asnaniar, & Al Ihksan Agus. (2022). Aromaterapi
Chamomile Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Kanker . Window of
Nursing Journal, 3(2), 161–170. https://doi.org/10.33096/won.v3i2.667
Mulyadi, E. (2010). Pengaruh Musik Suara Alam Terhadap Tekanan Darah Ibu
Hamil Di Polindes Pagar Batu Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.
Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika,” 3–9
Putra, I Putu Very Triana, 2022. Efek Terapi Musik Dalam Menurunkan
Kecemasan Pasien Selama Pemeriksaan Mri, Jurnal Kesehatan Medika
Udayana Vol.08 No.02 Oktober 2022
Safitri, Yenny. 2022. Pengaruh Terapi Musik Islami Terhadap Kecemasan Pada
Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di Desa Batu Belah Wilayah Kerja
Puskesmas Air Tiris Kecamatan Kampar Tahun 2022. Jurnal Ners Volume 6
Nomor 2 Tahun 2022 Halaman 138 – 143 Research & Learning in Nursing
Science http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Stuart, G. W. (2011). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta, EGC. Jakarta: EGC.
Suddarth, B. &. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa. Jakarta:
EGC.
Trappe, H. (2012). Music and medicine: The effect of music on the human being.
Department of Cardiology and Angiology, University of Bochum Germany,
Vol. 16, 133-142.
Wijayanti, K., Johan, A., Rochana, N., Anggorowati, & Chasani, S. (2016). Musik
Suara Alam Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Kritis. Jurnal
Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah, 2(3), 1–10
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 :
Informed Consent
Hathur Muntaha
62
Nama :
Umur :
Alamat :
NIM : P17325121472
Maranatha
Bandung,…………………….2023
Peneliti Responden
PETUNJUK:
Gambarkanlah mengenai kecemasan Anda, jika Anda akan melakukan
pengobatan
gigi Berilah tanda “X” pada kotak di depan pilihan jawaban yang sesuai
I. Jika Anda diberitahu bahwa salah satu gigi Anda harus dicabut, bagaimana
perasaan Anda?
1. Tidak cemas
2. Sedikit cemas
3. Cemas
4. Cemas sekali
5. Sangat cemas sekali
II. Jika besok Anda akan pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi, bagaimana
perasaan Anda?
1. Tidak cemas
2. Sedikit cemas
3. Cemas
4. Cemas sekali
5. Sangat cemas sekali
III. Jika Anda sedang duduk di ruang tunggu menunggu prosedur pencabutan gigi,
bagaimana perasaan Anda?
1. Tidak cemas
2. Sedikit cemas
3. Cemas
4. Cemas sekali
5. Sangat cemas sekali
64
IV. Jika Anda akan disuntik bius lokal pada gusi, bagaimana perasaan Anda?
1. Tidak cemas
2. Sedikit cemas
3. Cemas
4. Cemas sekali
5. Sangat cemas sekali
V. Jika gigi geraham ketiga Anda hendak dicabut melalui prosedur pembedahan,
bagaimana perasaan Anda?
1. Tidak cemas
2. Sedikit cemas
3. Cemas
4. Cemas sekali
5. Sangat cemas sekali
Total Skore adalah jumlah dari kelima item, kisaran 5 sampai 25, dengan cut off
di
skore 20 atau di atas menunjukkan pasien yang sangat cemas sekali, kemungkinan
dental phobia yang memerlukan bantuan seorang terapis
65
Statistics
Valid 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0
Mean 27.17 11.70 7.77
Median 25.00 12.00 8.00
Std. Deviation 8.141 2.973 1.870
Minimum 15 6 5
Maximum 53 19 12
Tests Of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Descriptives
Median 12.00
Variance 8.838
Minimum 6
Maximum 19
Range 13
Interquartile Range 4
Median 8.00
Variance 3.495
Minimum 5
Maximum 12
Range 7
Interquartile Range 2
sebelum -
Pair 1 3.933 1.929 .352 3.213 4.653 11.171 29 .000
sesudah