Sie sind auf Seite 1von 9

MAKALAH MINI RISET

“PENGGUNA NARKOBA”
DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Rosmala Dewi M.Pd. Kons

OLEH :

TAMIA ANGGRAINI BR BARUS


4171141046
BIOLOGI DIK F 2017

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah, dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “MINI RISET “ ini sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan. Tak lupa pula, kami kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita
semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan seluruh sahabatnya.
Mini Riset ini hadir untuk memenuhi tugas matakuliah Psikologi Pendidikan. selain itu
sebagai syarat untuk mematuhi salah satu 6 tugas wajib dan tujuan rekayasa ide ini yaitu untuk
menambah wawasan dan memberikan inovasi.
Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih. kami menyadari, bahwa tugas ini
jauh dari kesempurnaan.

Medan, 03 Mei 2018

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan mewujudkan manusia Indonesia
seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang adil, makmur, sejahtera dan damai
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sejahtera tersebut pula peningkatan secara terus-menerus di bidang
pengobatan dan pelayanan kesehatan termasuk ketersediaan narkoba sebagai obat, di
samping usaha pengembangan ilmu pengetahuan meliputi penelitian, pengembangan,
pendidikan, dan pengajaran sehingga ketersediaannya perlu melalui kegiatan produksi dan
impor. Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang dilakukan melalui
berbagai upaya kesehatan, di antaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Meskipun narkoba sangat diperlukan untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan,
namun bila disalahgunakan atau digunakan sesuai dengan standar pengobatan, terlebih jika
disertai dengan peredaran narkoba secara gelap akan menimbulkan akibat yang sangat
merugikan perorangan ataupun masyarakat, khususnya generasi muda, Penyalahgunaan
narkoba di Indonesia sudah sampai ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan, fakta di
lapangan menunjukkan bahwa 50% penghuni LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan)
disebabkan oleh kasus narkoba. Berita criminal di media massa, baik media cetak maupun
elektronik dipenuhi oleh berita tentang penyalahgunaan narkoba.
Korban narkoba meluas ke semua lapisan masyarakat dari pelajar, mahasiswa, artis,
ibu rumah tangga, pedagang, supir angkot, anak jalanan, pekerja, dan lain sebagainya.
Narkoba dengan mudahnya diperoleh, bahkan dapat diracik sendiri yang sulit dideteksi,
pabrik narkoba secara ilegalpun sudah didapati di Indonesia.
Pemakaian narkoba di luar indikasi medik, tanpa petunjuk atau resep dokter, dan
pemakaiannya bersifat patologik (menimbulkan kelainan) dan menimbulkan hambatan
dalam aktivitas di rumah, sekolah atau kampus, tempat kerja dan lingkungan social.
Ketergantungan narkoba diakibatkan oleh penyalahgunaan zat yang disertai dengan adanya
toleransi zat (dosis semakin tinggi) dan gejala putus asa, yang memiliki sifat-sifat keinginan
yang tak terhankan, kecenderungan untuk menambah takaran (dosis), ketergantungan fisik
dan psikologis.
Kejahatan narkoba merupakan kejahatan international (International Crime), kejahatan
yang terkoorganisir (Organize Crime), mempunyai jaringan yang luas, mempunyai
dukungan dana yang besar dan sudah menggunakan teknologi yang canggih. Narkoba
mempunyai dampak negatif yang sangat luas ; baik secara fisik, psikis, ekonomi, sosial,
budaya, hankam, dan lain sebagainya. Bila penyalahgunaan narkoba tidak diantisipasi
dengan baik, maka akan rusak bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, diperlukan kerja
sama yang baik dari seluruh komponen bangsa untuk penanggulangan penyalahgunaan
narkoba. (Soedjono, 2000 : 41)
Dengan melihat pendahuluan di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui, Apakah usaha pencegahan dan penanggulangan dapat mengakibatkan
berkurangya pemakai dan pengedar narkoba ?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut :


1. Mengetahui ciri-ciri korban penyalahgunaan Narkoba
2. Mendeteksi penyelahgunaan Narkoba
3. Mengetahui model membangun ketahanan diri terhadap inisiasi penyalahgunaan Narkoba
4. Mengetahui penggunaan aplikasi Edu-DA dalam mendeteksi pembiasaan Narkoba
5. Untuk memenuhi salah satu 6 tugas yaitu tugas MINI RISET dalam mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang ditugaskan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut.

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Memberitahukan kepada pembaca dan masyarakat bagaimana mendeteksi
penyalahgunaan Narkoba
2. Memberitahukan ciri-ciri seorang pemakai Narkoba
3. Dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca terkait membangun ketahanan diri
terhadap Inisiasi dan Pembiasaan Narkoba dengan menggunakan Aplikasi Edu-DA
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM

A. Uraian Permasalahan
Bagaimana telah dijelaskan pada Bab pertama dimana penelitian ini mencari sampel
pengguna Narkoba. Adapun sampel tersebut berkaitan dengan tujuan dan manfaat yang ada
pada penelitian ini. Bagaimanakah ciri-ciri seorang pengguna atau pemakai Narkoba pada
umumnya. Kemudian bagimanakah cara mendeteksi dini penyalahgunaan Narkoba serta
bagaimanakah sikap maupun model membangun ketahanan diri terhadap inisiasi dan juga
pembiasaan Narkoba menggunakan Aplikasi Edu-DA.

B. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah 2 orang siswa di SMA yang dipilih secara purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan mengkhususkan pada subyek yang
mengalami masalah yang diteliti. Kriteria yang dipakai memilih subyek penelitian ini yakni
subyek yang mengalami masalah penyalahgunaan NAPZA. Kedua subjek ini dipilih dalam
meneliti gejala yang dialami karena penggunaan NAPZA.
Selanjutnya subjek yang terdiri dari 3 orang yang dipilih secara acak yang dimana subjek
dijumpai di tempat yang berbeda dan diberikan angket dan subjek bersedia mengisi angket
yang diberikan. Adapun isi dalam angket yaitu tentang model membangun ketahanan diri
terhadap inisiasi dan pembiasaan Narkoba menggunakan aplikasi Edu-DA.
C. Assesment Data
Adapun hasil assesment data yang didapatkan dari perumusan mini riset ini adalah :
Siswa SMP : 2 orang
Remaja Pria : 3 orang
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Metode Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer. Data primer diperoleh
dari responden melalui pengisian kuisioner dan hasil wawancara. Kuisioner dan wawancara
berisi sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan karakteristik responden
(internal maupun eksternal).

B. Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian Mini Riset ini ialah
dengan mencari dan menemukan sujek penelitian yang dimana akan diberikan angket sebagai alat
pengumpul data mengenai NAPZA. Setelah proses pengisian angket selesai peneliti akan
mengumpulkan data, kemudian membuat laporan serta menyimpulkan apa yang menjadi inti dari
penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pendekatan terlebih dahulu terhadap
subjek yang ingin diwawancarai. Yaitu dengan menyanyakan nama, sekolah kelas berapa, alamat.
Setelah melakukan pendekatan, baru lah peneliti memberikan angket yang berisi pertanyaan yang
dimana subjek akan mengisi setiap pertanyaan yang ada pada angket.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisa Pembahasan/ penyelesaian masalah


NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya
meliputi zat alami atau sintesis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan
psikis serta menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan adalah suatu keadaan dimana telah
terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang
makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau deberhentikan akan timbul
gejala putus zat (withdrawl symtom). Oleh karena itu ia selalu berusaha memperoleh NAPZA
yang dibutuhkannya dengan cara apapun, agar dapat melakukan kegiatannya sehari-hari secara
normal. Berikut ini keterangan dari 2 subjek pengguna atau ketergantungan NAPZA pada usia
remaja :
 Subyek pertama berusia 18 tahun merupakan anak sulung dari dua bersaudara, adiknya duduk
dibangku kelas dua sekolah menengah pertama sementara AD sekarang dikelas dua Madrasah.
Kehidupan keluarga AD sangat sederhana, Ibu bekerja sebagai penjual ikan di pasar raya Bima
sementara bapak bekerja sebagai petani. Orang tua pun sangat mendukung penuh pendidikan
AD dengan memberikan fasilitas kendaraan bermotor untuk memudahkan semua aktifitas AD
di sekolah. AD mengenal dan mencoba rokok saat kelas dua sekolah menengah pertama
kemudian kelas satu Madrasah mulai mengkonsumsi alkohol dan mengenal obatobatan.
Sebelum menggunakan NAPZA AD adalah anak yang rajin ibadah, sopan, jujur dan tidak
pernah meninggalkan sekolah serta memiliki kepribadian yang baik. Namun setelah terlibat
dalam penyalahgunaan NAPZA AD berubah menjadi malas untuk belajar, sering mengantuk
dan bosan di dalam kelas, jadi brutal dan jarang beribadah. Tahapan pemakaian NAPZA pada
subyek pertama AD adalah Social Use (pemakaian sosial), tujuannya untuk bersenang-senang
pada saat rekreasi atau santai dan karena terpengaruh lingkungan sosial atau pergaulan. Jenis
NAPZA yang dipakai oleh AD adalah tramadol merupakan salah satu obat analgesik/anti sakit
opiate (mirip morfin), termasuk psikotropika golongan IV yang memiliki daya adiksi ringan.
 AN berusia 17 tahun merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Orang tua berpisah sejak
tahun 2009 saat AN duduk dikelas empat sekolah dasar. AN dibesarkan dalam keluarga yang
broken home (bercerai) sementara bapak bekerja sebagai pegawai Negeri sipil dan ibu
wiraswasta. Sejak orang tua berpisah AN kehilangan figur dan sosok seorang bapak sehingga
tumbuh dan besar tanpa pengawasan orang tua dan menjadikan AN anak yang sulit diatur. AN
mengenal dan mulai merokok saat kelas dua sekolah menengah pertama kemudian berlanjut
dikelas tiga mencoba obat-obatan dan alkohol. Sebelum menggunakan NAPZA. AN adalah
anak yang aktif dan sering terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga basket tetapi
jarang melaksanakan ibadah. Setelah menggunakan NAPZA berubah menjadi anak yang sangat
tertutup dan pendiam, menjadi malas ke sekolah, sering berbohong dan malas untuk belajar
sehingga banyak mata pelajaran yang tidak tuntas dan berpengaruh pada nilai hasil belajarnya
serta semakin jauh dari agama. Tahapan pemakaian NAPZA pada AN adalah Situasional Use
yaitu penggunaan zat pada saat mengalami ketegangan, kekecewaan, kesedihan dan sebagainya
dengan maksud menghilangkan perasaan-perasaan tersebut. Jenis NAPZA yang dipakai oleh
AN adalah ganja termasuk narkotiika golongan I, memiliki daya adiksi sangat tinggi.

B. Kelebihan Penelitian
Adapun kekuatan dari penelitian miniriset ini adalah yang dapat saya paparkan ialah
dengan adanya pengisian angket yang dilakukan oleh responden. Angket berisi pertanyaan-
pertanyaan mengenai gejala-gejala yang timbul akibat menggunakan NAPZA.

C. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah mungkin kurangnya subjek yang ingin diteliti. Karena
sangat sulit menemukan pecandu NAPZA dilingkungan yang sangat luas ini. yang ditakutkan
peneliti ialah ketidaksediaan subjek untuk ditanya tentang hal yang menjadi momok ataupun
aib bagi subjek. .
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya
meliputi zat alami atau sintesis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik
dan psikis serta menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan adalah suatu keadaan
dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah
NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau
deberhentikan akan timbul gejala putus zat (withdrawl symtom). Oleh karena itu ia selalu
berusaha memperoleh NAPZA yang dibutuhkannya dengan cara apapun, agar dapat
melakukan kegiatannya sehari-hari secara normal.
Melalui miniriset ini dapat diketahui bagaimana remaja yang telah menggunakan
NAPZA. Bagiumana keseharian dan kebiasaannya yang menjadi berubah secara drastis
akibat pemakaian NAPZA.

B. Saran
Penulis menyarankan jauhi NAPZA. Kita sebagai guru, orang tua dan juga teman
sebaya haruslah lebih peka lagi terhadap teman dan orang yang ada disekitar kita. NAPZA
merupakan produk penghancur masa depan, maka dari itu gunakan masa mudamu sebaik-
baiknya dengan berprestasi tanpa melibatkan NAPZA.

Das könnte Ihnen auch gefallen