Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna melanjutkan penelitian dalam rangka
OLEH:
NIM: 1418003
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS SYARI’AH
2022
OUTLINE
BAB l PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
E. Penjelasan judul
F. Tinjauan pustaka
G. Metodologi penelitian
H. Sistematika penelitian
a. Pengertian Narkotika
b. Jenis-Jenis Narkotika
a. Dasar Hukum Dan Sanksi Tindak Pidana Narkotika Dalam Hukum Positif
b. Dasar Hukum Dan Sanksi Tindak Pidana Narkotika Dalam Hukum Islam
Positif
Islam
A. Bagaimana tinjauan hukum islam dan hukum positif terhadap penyalahgunaan narkotika
anak remaja
C. Analis penulis
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara Hukum dimana setiap kegiatan dan aktifitas hidup
yang dilakukan oleh setiap masyarakat didasari pada peraturan yang ada dan norma-
norma yang berlaku didalamnya. Hukum tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
hukum merupakan suatu aturan dalam mengatur tingkah laku manusia. Tanpa adanya
hukum kita tidak bisa membayangkan akan seperti apa Negara kita ini kelak.
Salah satu permasalahan hukum yang sampai dengan saat ini masih menjadi
narkotika telah menjadi masalah nasional dan juga masalah internasional yang tidak
pernah henti-hentinya dibicarakan. Hampir setiap hari terdapat berita mengenai masalah
Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa yunani narkoum, yang berarti
membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Pada dasarnya narkotika memiliki khasiat dan
bermanfaat digunakan dalam bidang kedokteran, kesehatan dan pengobatan serta berguna
bagi penelitian perkembangan, ilmu pengetahuan farmasi atau farmakologi itu sendiri.
Sedangkan dalam bahasa ingris narcotic lebih mengarah keobat yang membuat
tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke
dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan,
semangat dan halusinasi. Adanya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok
1
2
(obat). Adapun bahaya penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan aturan dapat
kelainan obat yang bersifat kroni/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap
dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan narkotika
pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama penggunaan obat
afek yang samadiperlukan dosis yang lebihtinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini
Salah satu efek dari narkotika atau obat-obatan itu sendiri yaitu Stimulan,
meningkatkan kerja otak, sehingga umumnya pengguna menjadi lebih waspada dan tidak
merasa kelelahan, suasanya hatinya pun lebih tenang. Dengan kondisi psikis seperti ini,
individu dapat memperpanjang waktunya untuk beraktifitas. Stimulan dalam dosis tinggi
hilangnya kontak dengan realitas yang ditandai oleh kecurigaan ekstrem individu bahwa
mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan damai. Pembangunan nasional
dapat dilakukan secara maksimal apabila seluruh lapisan baik itu dari masyarakat pada
umumnya dan aparat penegak hukum pada khususnya tunduk dan taat terhadap yang
1
Julianan Lisa FR dan Nengah Sutrisna W, Narkoba, Psikotropika dan Gangguan jiwatinjauan
kesehatan dan hukum, cet.1 (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), hal.1.
2
Reza Indragiri Amriel “Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba” hal 52
3
namanya norma hukum. Jika tidak, tentu pembangunan nasional akan sulit untuk
terlaksana. Pada faktanya, tidak semua lapisan tunduk dan taat pada aturan yang ada.
Terkait hal ini, maka para masyarakat yang melakukan penyalahgunaan narkotika
sejatinya telah melakukan perbuatan yang sifatnya melanggar hukum yang imbasnya
narkoba, sering terdengar beberapa akronim yang berkaitan erat dengan hal tersebut,
misalnya:
Akronim NAPZA pada dasarnya mempunyai arti lebih lengkap dibanding yang
pertama, sehingga jenis obat-obatan yang dianggap berbahaya adalah narkotika, alkohol,
psokotropika dan zat adiktif. Karena psikotropika dan narkotika digolongkan dalam obat-
obatan atau zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, maka mengenai produksi, pengadaan,
peredaran, penyaluran, penyerahan ekspor dan impor obat-obat tertentu diatur dalam
Psikotropika pada dasarnya merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun
sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku (Pasal 1 angka 1 UU No 5 Tahun 1997). Adapun Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang
4
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, (Pasal 1 angka
Tahun 1992). Terkait pengamanan penggunaan produksi dan peredaran ketiga macam zat
putusan antara satu kasus dengan kasus lain, yang terkadang kasusnya sejatinya sama
dengan barang bukti yang terkadang juga hampir sama. Dalam hal ini, penulis
Tersangka 1
Umur : 19 Tahun
Tapanuli Tengah
delapan belas)gram.
Tersangka 2
3
Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, cet.1 (Bandung: Mandar Maju,
2003), hal.4
5
Umur : 20 Tahun
plastic es
Maret 2020
Tersangka 3
Umur : 22 Tahun
Barang Bukti : -1 (Satu) buah alat hisap bong terbuat dari gelas
Tersangka 4
Umur : 21 Tahun
kompeng.
plastik.
Tersangka 5
Umur : 20 Tahun
0,72gram.
Card 082362047671
Card 081265797884
ribu rupiah)
Tersangka 6
Umur : 21 Tahun
Tersangka 7
Umur : 21 Tahun
Alamat : Jl. Oswald Siahaan, Kel. Aek Tolang, Kec. Pandan, Kab.
Tapteng
Tersangka 8
Umur : 21 Tahun
Alamat : Jl. Horas, Kel. Pancuran Pinang, Kec. Sibolga Sambas, Kota
Sibolga
Barang Bukti : 2 (dua) bungkus kecil serbuk kristal putih (shabu) terbungkus
plastik bening
Tersangka 9
Umur : 20 Tahun
Tersangka 10
Umur : 20 Tahun
Alamat : Jl. Sari Dewa, Kel. Lubuk Tukko, Kec. Pandan, Kab. Tapteng
Negeri Sibolga terjadi disparitas putusan hakim. Terkait disparitas, pada dasarnya jika
telah diatur patokan bagi hakim untuk memberikan hukuman penjara selama di antara
paling singkat atau paling lama. Misalnya, apabila memperhatikan sanksi pidana yang
Narkotika (“UU Narkotika”):
“Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara,
bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000, 00
(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000, 00 (delapan miliar
rupiah).”
menjatuhkan hukuman di antara 4 - 12 tahun dan pidana denda antara Rp. 800 juta-Rp 8
miliar. Berdasarkan hal ini, maka hakim sebenarnya memiliki keleluasaan untuk
pertimbangan yang ada. Maka, terkait beberapa kasus di atas, maka rasanya penting
untuk menganalisis apa saja yang menjadi pertimbangan hakim dalam memutus tiap-tiap
Jika ditinjau dari kacamata Islam, maka terkait narkotika, Islam mengqiyaskannya
ِ Jُوْ نَ ۗە قJJُا َذا يُ ْنفِقJJاس َواِ ْث ُمهُ َمٓا اَ ْكبَ ُر ِم ْن نَّ ْف ِع ِه َم ۗا َويَ ْسـَٔلُوْ نَكَ َم
لJ ِ ۖ َّ۞ يَ ْسـَٔلُوْ نَكَ َع ِن ْالخَ ْم ِر َو ْال َم ْي ِس ۗ ِر قُلْ فِ ْي ِه َمٓا اِ ْث ٌم َكبِ ْي ٌر َّو َمنَافِ ُع لِلن
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari
keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya
kamu berfikir.” (QS. Al-Baqarah: 219)4
Berbicara masalah narkotika, maka yang paling meresahkan terkait hal ini adalah
banyak generasi muda (anak dibawah umur) zaman sekarang ini telah terjerumus di
dalamnya. Padahal generasi muda merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
sumberdaya bagi pembangunan nasional di masa depan. Maka dari itu diperlukan upaya
pembinaan dan perlindungan terhadap anak agar terhindar dari pengaruh narkotika yang
yang sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan yang ada disekitarnya. Pada masa
remaja seorang anak dalam suasana atau keadaan peka, karena kehidupan emosionalnya
yang sering berganti-ganti. Rasa ingin tahu lebih dalam lagi terhadap sesuatu yang baru,
kadangkala membawa mereka kepada hal-hal yang bersifat negatif. Remaja berada dalam
tahap pencarian identitas sehingga keingintahuan mereka sangat tinggi, apalagi iming-
iming dari teman merekabahwa narkoba itu nikmat dan menjadi lambang sebagai anak
gaul ditambah lagi lingkungan dikalangan anak remaja yang cenderung tidak baik maka
memudahkan para pengedar narkoba untuk memasarkan narkoba, bahkan juga ada
diantara anak muda tersebut yang tidak hanya menjadi pemakai narkoba, bahkan terlibat
dalam perdagangan jaringan narkoba seperti yang diberitakan dalam berbagai media
masa. Pada masa remaja inilah anak sering melakukan perbuatan-perbuatan menyimpang
remaja yang sedang dalam masa perkembangan antara anak-anak dan masa dewasa, yang
4
Qur’an Surat al-Baqarah ayat 219
12
masih memiliki emosi tak stabil, yang belum bisa berpikir secara baik, yang seringnya
hanya mengikuti orang lain tanpa berpikir panjang, biasanya remaja seperti itu yg rentan
Sementara usia remaja, oleh para psikolog disebut sebagai masa yang serat akan
badai dan tekanan (strom and stress). Pada usia remaja individu sudah tidak dapat lagi
mengadopsi apalagi mempraktikan pola perilaku usia dewasa.5Secara real, situasi anak
remaja Indonesia masih dan terus memburuk. Untuk itu, demi menjaga dan merintis
SDM yang berkualitas, remaja dituntut untuk tidak melakukan tindakan yang
menyimpang dari norma dan orang tua menerapkan fungsinya dalam mendidik calon
Berdasarkan kenyataan ini, maka perlu ditinjau lebih jauh lagi mengenai
bagaimana hukum Islam memandang penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh para
remaja ini serta sanksi seperti apa yang menurut hukum Islam cocok dijatuhkan kepada
penyalahgunaan narkoba ini diqiyaskan kepada meminum khamr. Hal ini perlu dianalisis
lebih lanjut sebab hukuman yang dijatuhkan kepada orang dewasa, anak-anak dan juga
Jika dilihat dari sudut pandangan hukum pidana Islam, maka mengutip pendapat
Abdul Qadir Audah, menurutnya ada 3 masa yang dilalui manusia dalam hidupnya yang
5
Reza Indragiri Amriel “Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba” Hal 18
6
Abdul Qadir Audah, al-Tasyari’ al-Jina’i al-Islamy, (Beirut: Dar al-Kitab al-Araby, t.th), hal. 601-
602
13
Masa ini adalah masa di mana seseorang disebut belum baligh atau belum
mumayyiz. Karena pada masa ini bermula dari lahirnya seseorang sampai ia
mencapai umur 7 tahun, maka anak-anak pada dasarnya masuk pada kategori ini.
Pada masa ini anak dianggap belum mumayyiz atau belum dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk. Oleh sebab itu, jika seorang anak melakukan
jarimah sebelum mencapai usia 7 tahun maka ia tidak dikenakan sanksi pidana
begitupun sanksi pengajaran. Anak tersebut dikembalikan pada orang tuanya untuk
Masa ini dimulai dari usia 7 tahun sampai dengan seseorang menginjak usia
baligh. Secara umum, para ulama memberikan batasan kedewasaan pada usia 15
tahun. Pada masa ini seseorang dianggap sudah mendekati kedewasaan meskipun
fase ini melakukan jarimah, maka ia tidak diberikan sanksi pidana melainkan
hukuman. Namun hukuman di sini sifatnya bukan sanksi pidana melainkan bentuk
pengajaran. Dan hendaknya anak yang melakukan jarimah pada masa ini tidak diberi
Masa ini dimulai pada usia 15 tahun berdasarkan kesepakatan ulama secara
umum atau mencapai usia 18 tahun seperti batasan yang diberikan oleh Abu Hanifah
dan Imam Malik. Pada masa ini, jika seseorang melakukan jarimah, maka ia akan
diberikan sanksi pidana atas perbuatannya. Jika dia melakukan zina atau mencuri,
maka dikenai sanksi hudud, jika ia melakukan perbuatan yang dikenai sanksi qishash
sesuai dengan usianya mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa jika dilihat dari
sudut panjang hukum pidana Islam. Atas dasar ini, maka perlu dianalisis lebih lanjut
remaja pelaku penyalahgunaan narkoba jika dilihat dari kacamata hukum pidana Islam,
apakah telah sesuai dengan ketentuan syariat yang ada atau justru sebaliknya.
penulis tertarik untuk mendalami lagi permasalahan ini yang akan diteliti dan dituangkan
B. Rumusan Masalah
narkoba oleh anak remaja di kota sibolga dalam perkara penyalahgunaan narkoba
2. Bagaimana tinjauan hukum pidana islam terhadap putusan hakim dalam perkara
C. Tujuan Penelitian
kota sibolga.
D. Manfaat Penelitian
15
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi antara lain sebagai
berikut:
2. Dapat menunjang kepentingan studi atau penelitian lanjutan sebagai bahan acuan,
referensi dan sebagainya bagi para peneliti lain yang ingin mempelajari hukum dan
anak dibawah umur yang banyak terjadi, serta memberikan kesadaran terhadap
masyarakat luas untuk turut serta andil terhadap penanggulangan kasus tersebut.
E. Penjelasan Judul
kepada arti yang dimaksud, maka penulis akan mencoba menjelaskan kata-kata yang
Pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses, cara, perbuatan
Hukum adalah peraturan atau adat secara resmi di anggap mengikat yang di kukuhkan
lainnya dengan maksud bukan untuk tujuan pengobatan dan atau penelitian serta
No.56/HUK/2009) (glosarium).9
7
Kbbi kemdikbut.go.id/senin, 11 oktober 2021/18:56 wib
8
Kbbi kemdikbut.go.id/senin, 11 oktober 2021/ 18:58 wib
9
Kamusbesar.com/senin, 11 oktober 2021/ 19:09 wib
16
Anak Remaja adalah seseorang yang secara umur dan mental sudah mulai dewasa atau
F. Tinjauan Pustaka
Pembahasan telaah pustaka adalah salah satu etika ilmiah yang dapat
dimanfaatkan untuk memberikan kejelasan atas informasi yang sedang dikaji dan diteliti
melalui khazanah pustaka yang dapat diperoleh kepastian keaslian tema yang dibahas dan
spesifikasi kajiannya. Maka penulis menelaah beberapa karya yang dianggap setema
narkotika, Julianan Lisa FR dan Nengah Sutrisna W, dalam buku yang berjudul Narkoba,
Psikotropika dan Gangguan Jiwa Tinjauan Kesehatan dan Hukum. Buku ini menguraikan
tentang narkotika secara rinci, pembagian, penyebab dan faktor yang menyebabkan
Sistem Peradilan Pidana Anak. Buku ini memberikan keterangan tentang Perlindungan
hukum terhadap anak dan asas-asas pengadilan anak menurut Undang-undang No.3
Tahun 1997.12Ahmad Hanafi, dalam buku yang berjudul Asas-Asas Hukum Pidana Islam.
Buku ini menguraikan tentang keterangan umur dewasa dalam Hukum Islam.13 M. Nurul
Irfan, dengan buku yang berjudul Hukum Pidana Islam. Buku ini menguraikan tentang
Selain buku adapun beberapa skripsi yang membahas tentang topik terkait, yaitu
M. Arif Rujianto, dengan skripsi yang berjudul Grasi Bagi Narapidana Narkoba dalam
Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif.15 Mimi Rahmawati, dengan skripsi yang
10
Kbbi kemdikbut.go.id/selasa, 1 Maret 2022/13:45
11
Julianan Lisa FR dan Nengah Sutrisna W, Narkoba Psikotropika dan Gangguan Jiwa, cet.I
(Yogyakarta: Nuha Medika, 2013)
12
Abintoro Prakoso. Pembaruan sistem peradilan pidana anak, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016),
13
Hanafi , A.Asas-asas Hukum Pidana Islam, ( Jakarta: Bulan bintang, 1976),
14
Nurul Irfan, Hukum Pidana Islam, cet.I (Jakarta: Amzah, 2016)
15
M. Arif Rujianto, “Grasi Bagi Narapidana Narkoba dalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum
Positif”, skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2012
17
berjudul Penjatuhan Pidana dan Pemidanaan Terhadap Remaja (Studi Komparasi Hukum
Pidana Islam dan Hukum Pidana Indonesia.16Adi Virdaus dengan skripsi berjudul
di Desa Way Urang, Padang Cermin, Peswaran). 17 Ahmad Ferdian dengan skripsi
yang Dilakukan oleh Anak.18 Adimas Bagus Mahendra dengan skripsi berjudul
Demikianlah beberapa karya tulis yang telah penyusun telaah dan masih ada
beberapa karya tulis lain baik buku-buku, jurnal maupun skripsi yang belum terjangkau
dari pengamatan ini. Dan dari hasil pengamatan penyusun, belum di temukan skripsi
mengenai Studi Komparatif Hukum Positif dan Hukum Islam tentang Hukuman terhadap
G. Metodologi Penelitian
harus senantiasa disesuaikan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya. Hal ini
metodologi, dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut kemudian diadakan analisis
1. Jenis Penelitian
16
Mimi Rahmawati, “Penjatuhan Pidana dan Pemidanaan Terhadap Anak dibawah Umur (Studi
Komparasi Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Indonesia” Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2006
17
Adi Virdaus, “Penyalahgunaan Narkoba/Narkotika Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja (Studi
Kasus di Desa Way Urang, Padang Cermin, Peswaran)”, Skripsi, Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018
18
Ahmad Ferdian, “Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Penyalahgunaan Narkotika yang
Dilakukan Oleh Anak”, Skripsi, Lampung: IAIN Raden Intan Bandar Lampung, 2017
19
Adimas Bagus Mahendra, “Penyalahgunaan Narkotika Oleh Anak Dalam Perspektif Kriminologi”,
Skripsi, Magelang” Universitas Muhammadiyah Magelang, 2020
20
Hafidh Firmanuddin, “Pemidanaan Terhadap Pelajar yang Melakukan Tindak Pidana Narkotika
(Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)”, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009
18
dokumentasi sebagai metode pengumpulan data yang utama yang nantinya akan
ditunjang dengan metode wawancara sebagai data penunjang di mana dalam hal ini
akan dilakukan serangkaian wawancara dengan para hakim yang ada di Pengadilan
Negeri Sibolga. Data-data yang terkumpul nantinya akan dianalisis secara kualitatif
2. Metode Pendekatan
sosiologis, yaitu penelitian ini hanya mengutamakan pada hasil wawancara pada
Hakim. Dalam hal ini akan meneliti berbagai masalah yang menyangkut dengan
3. Spesifikasi Penelitian
menggunakan teori-teori ilmu hukum, ilmu sosial, dan pendapat para ahli, dan aturan-
berikut:
Sumber data yang di maksud dalam penelitian ini adalah sumber dimana
dapat diperoleh berdasarkan hasil wawancara maka yang menjadi sumber data
dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya melalui salah satu upaya wawancara langsung dengan sumber atau
esponden yang bersangkutan yaitu dengan beberapa anggota Hakim Kota Sibolga.
Sumber data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisa
bahan hukum. Adapun jenis bahan hukum dalam penelitian ini di kelompokan
1) Sumber Data Primer yaitu terdiri dari beberapa putusan perkara pidana
2) Sumber Data sekunder yaitu sebagai penjelasan dari sumber data primer yang
buku, skripsi, jurnal dan media internet serta pendapat serta pandangan dari
berbagai ahli hukum yang digunakan dalam penelitian ini yang berkaitan
3) Sumber Data tersier yaitu sumber data yang memberikan petunjuk ataupun
penjelasan terhadap sumber data primer dan sekunder yang berupa Kamus
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
yang diperoleh selama proses penelitian di susun secara sistematis dan dianalisis
sedemikian rupa sehingga mencapai kejelasan permasalahan yang di bahas yaitu yang
berkaitan dengan pelaku penyalahgunaan narkotika oleh anak dibawah umur di Kota
H. Sistematika Pembahasan
diangkat, maka penyusun menyajikan skripsi ini kedalam lima bab dengan sistematika
sebagai berikut:
umum karena menjadi dasar-dasar penyusunan skripsi ini. Pendahuluan sendiri terdiri
dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah
Bab kedua, penulis memaparkan tentang landasan teori yang berhubungan dengan
hukuman terhadap penyalahgunaan narkotika oleh anak dibawah umur ditinjauan dari
prespektif hukum Islam dan hukum positif. Landasan teori terdiri dari hukum dan
hukuman, pengertian umum narkotika, narkotika dalam Islam, dan anak dibawah umur.
Bab ketiga, akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan skripsi yang terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian, pengumpulan
anak dibawah umur dalam perspektif hukum positif dan hukum Islam serta analisis
Dan bab kelima sebagai penutup, akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari apa
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Audah, Abdul Qadir. Tth. al-Tasyari’ al-Jina’i al-Islamy, Beirut: Dar al-Kitab al-Araby.
Djazuli. 1997. Fiqh Jina̅yah: Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin. 2000. Fiqh Madzhab Syafi’I, Bandung: Pustaka Setia.
Muslich, Ahmad Wardi. 2016. Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika.
Prakoso, Abintoro. 2016 Pembaruan sistem peradilan pidana anak, Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Sasangka, Hari. 2003. Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana, Bandung: Mandar
Maju.
Internet
Hafizah, Fithri Dzakiyyah, “Contoh Proposal Library Research”, dikutib dari
https://hidrosita.wordpress.com/2013/02/17/contoh-proposal-library-research/ 17
Februari 2013
Putranto, Andhika Dwi “Definisi atau Pengertian Hukum Pidana Menurut ParaAhli”, dikutip
darihttp://dwiikeyen.blogspot.com/2012/07/definisi-atau-pengertian-hukum-
pidana.html#ixzz4rdNMGZYN 9 juli 2012