Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
STRUKTUR GEDUNG
RUMAH SAKIT SAHABAT
6 LANTAI
Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM,
Klemring,
Embong Miring, Sukorejo,
Pasuruan – Jawa timur
TAHUN 2023
LEMBAR PERTANGGUNG JAWABAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,akan bertanggung jawab atas hasil
perhitungan Struktur Gedung Rumah Sakit Sahabat 6 Lantai, Jl. Raya Surabaya - Malang
No.KM, Klemring, Embong Miring, Sukorejo, Pasuruan – Jawa Timur.
C. Pondasi menggunakan Mini Pile 25x25 cm dengan kedalaman -18.00 m dari muka tanah asli
dengan spesifikasi material tiang pancang sebagai berikut :
Pijin 82 ton
Mcr 1.145 tonm
D. Berikut resume pembesian elemen - elemen struktur :
PEMBESIAN PILE CAP
TULANGAN ARAH X TULANGAN ARAH Y
NO. ITEM TUL. SAMPING
TOP BOTTOM TOP BOTTOM
1 PILE CAP P5 175x175x60 cm D16-150 D22-150 D22-150 D19-150 D13
PEMBESIAN KOLOM
TULANGAN LENTUR TULANGAN GESER SENGKANG
NO. ITEM
UTAMA TUMPUAN LAPANGAN EXTRA
1 K1 (60X60)
SECTION LT. Basement s/d LT. 2 20D22 D10 - 100 D10 - 150 -
SECTION LT. 2 s/d LT. 4 16D22 D10 - 100 D10 - 150 -
SECTION LT. 4 s/d LT. DAK 10D22 D10 - 100 D10 - 150 -
2 K2 (30X40) 8D22 D10 - 100 D10 - 150 -
3 K3 (20X40) 6D16 D10 - 100 D10 - 150 -
PEMBESIAN BALOK
TULANGAN LENTUR TULANGAN GESER TULANGAN
NO. BALOK
TUMPUAN LAPANGAN TUMPUAN LAPANGAN TORSI
1 B1 30X60 8D22 4D22 D10 - 100 D10 - 150 2D13
4D22 8D22
2 B2 25X50 5D16 3D16 D10 - 100 D10 - 150 2D13
3D16 5D16
3 B3 20X40 4D16 2D16 D10 - 150 D10 - 200 -
2D16 4D16
4 B.BORDES 20X40 4D16 2D16 D10 - 150 D10 - 200 -
2D16 4D16
2 Pelat Atap tbl. 12 cm φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 -
3 Pelat Tandon tbl. 12 cm φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 -
4 Pelat Outdoor AC tbl. 12 cm φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150 -
5 Pelat Tangga tbl. 15 cm D16 - 125 D16 - 125 φ10- 150 φ10- 150 φ10- 150
6 Dinding PIT LIFT tbl. 25 cm D13 - 150 D13 - 150 D13 - 150 D13 - 150 -
7 Dinding GWT dan STP tbl. 25 cm D13 - 150 D13 - 150 D16 - 150 D16 - 150 -
8 Pelat GWT dan STP tbl. 25 cm D13 - 150 D13 - 150 D13 - 150 D13 - 150 -
BAB I
PRELIMINARY DESIGN
3
Faktor Arah Angin diambil berdasarkan tabel 26.10-1
untuk atap dan dinding kd 0.85
Koefisien Exposure Velositas diambil berdasarkan tabel 26. 10-1 dengan ketinggian atap
80 ft atau 24 m
kz 1.38
4
24
untuk h/L = 0.667 diambil 0.7 maka koefisien pengali topografi adalah
36
19
untuk x/L = 0.528 diambil 0.5 maka koefisien pengali topografi adalah
36
k1 0.72
k2 0.88
k3 0.22
2
kzt ( 1 k1 k2 k3) 1.298
Perhitungan tekanan velositas untuk daerah Pandaan dengan kecepatan angin maksimum
60 km/jam.
m
Va 0.278 60 16.68
s
qz
0.613 kd kz kzt Va
2
25.971 kg/m2
10
b. Tekanan Angin Desain untuk SPBAU ( Sistem Penahan Beban Angin Utama )
24
Ketinggian Gedung : Ha 78.74 ft
0.3048 5
Dari tabel di atas di dapatkan untuk beban angin tekan eksternal
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.3 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 36/19 = 1.895 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 25.971 kg/m2
6
Tabel 27.6.2 untuk ketinggian 80 ft Eksposure D
Exp 1.141
ρd1 qz Exp G Cp1 20.151 kg /m2
ρa1 qz Exp G Cp1 4.534 kg /m2 ( Angin Hisap )
7
3. Beban Gempa
Lokasi Proyek : Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM, Klemring, Embong Miring,
Sukorejo, Pasuruan
Fungsi Bangunan : Gedung Fasilitas Kesehatan
Kategori Resiko : III untuk Fasilotas Kesehatan
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SE tanah lunak untuk Nspt N<15 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Tabel 5. Dalam hal ini, kelas situs dengan kondisi yang lebih buruk harus diberlakukan.
Apabila tidak tersedia data tanah yang spesifik pada situs sampai kedalaman 30 m,
maka sifat-sifat tanah harus diestimasi oleh seorang ahli geoteknik yang memiliki
sertifikat/izin keahlian dengan menyiapkan laporan penyelidikan tanah berdasarkan
kondisi geotekniknya. Jika sifat tanah yang memadai tidak tersedia untuk penentuan
kelas situs, maka kelas situs SE harus digunakan sesuai dengan persyaratan 0,
kecuali otoritas yang berwenang atau data geoteknik menunjukkan situs termasuk
dalam kelas situs lainnya. Penetapan kelas situs SA dan kelas situs SB tidak
diperkenankan jika terdapat lebih dari 3 m lapisan tanah antara dasar telapak atau rakit
fondasi dan permukaan batuan dasar
Dengan menggunakan hanya data tanah sondir dan tidak memadai maka kelas Situs
digunakan adalah kelas situs E
8
Jumlah Lantai : 6 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
9
Sistem Struktur : Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12
yang diijinkan SNI 1726-2019 )
10
Peta Zonasi Gempa ( CRs )
11
Peta Zonasi Gempa ( MCER,Ss )
Parameter Ss ( percepatan batuan dasar pada periode pendek ) dan S1 ( percepatan batuan
dasar periode 1 detik ) harus itetapkan masing - masing dari respon spektral percepatan 0.2
detik dan 1 detik dalam peta gempa dengan kemungkinan 1 % terlampaui dalam 50 tahun dan
dinyatakan dalam bilangan desimal terhadap percepatan gravitasi.
Grafik Respons Spektrum Daerah Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM, Klemring, Embong
Miring, Sukorejo, Pasuruan
12
1.4 Perencanaan Dimensi Pelat, Balok, dan Kolom Beton
1.4.1 Perencanaan Dimensi Pelat
Mengacu pada SNI 2847-2019 pelat solid non prategang yang tidak bertumpu atau
melekat pada partisi atau konstruksi lain yang mungkin rusak akibat lendutan yang besar,
ketebalan keseluruhan pelat h tidak boleh kurang dari batas minimum pada tabel 7.3.1.1,
kecuali jika hasil perhitungan batas lendutan 7.3.2 tidak terpenuhi.
13
Untuk komponen struktur Rangka pemikul momen Khusus diambil tinggi balok L/12 - L/14
untuk meningkatkan kekakuan struktur untuk mereduksi simpangan batas ultimate akibat
beban gempa terpenuhi.
Untuk balok primer dengan bentang 7 m :
700
h1 58.33 cm
12
Direncanakan dimensi balok B1 30/60
Untuk balok sekunder dengan bentang 6 m :
600
h2 42.86 cm
14
Direncanakan dimensi balok B2 25/50
14
BAB II
PERENCANAAN PELAT LANTAI
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.12 24 100 288 kg/m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wf ( 25 0.017 ) 100 42.5 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp ( 0.19 0.19) 100 38 kg/m2
Berat Subflooring 19 mm Wk 0.14 100 14 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl ( 0.072 0.1) 100 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
DL Wplt Wdp Wf Wk Wpl 399.7 kg/m2
Ly 330 cm
Lx 300 cm
30 25 302.5cm
Lyn Ly
2
25 20 277.5cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 1.09 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
15
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai :
Tebal pelat : tp 120 mm
Tebal decking s 20 mm
Diameter tulangan rencana ϕ 10 mm
Mutu tulangan baja fy 280 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp 20 ( 0.5 10) 95 mm
dy tp 20 10 ( 0.5 10) 85 mm
β 0.843
b1 1000 mm
qu 1260.884 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.051
fy
fc
ρmin 0.25 0.0048 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.005 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 11.34
0.85 fc
16
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 1.09
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 4078028.638 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 4078028.638 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 3592549.038 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 3592549.038 Nmm
Mu
Mn 5097535.797 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.565
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.002
m
Mu
Mn 4490686.298 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.622
2 2
b1 dy mm
17
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.002
m
18
BAB III
PERENCANAAN PELAT ATAP
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.12 24 100 288 kg/m2
Floor Fill 50 mm Cinder Concrete Wf ( 50 0.017 ) 100 85 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp ( 0.19 0.19) 100 38 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl ( 0.072 0.1) 100 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
DL Wplt Wf Wdp Wpl 428.2 kg/m2
Ly 300 cm
Lx 300 cm
30 20 275 cm
Lyn Ly
2
25 20 277.5cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 0.99 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
19
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.8425
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai
:
Tebal pelat : tp 120 mm
Tebal decking s 20 mm
Diameter tulangan rencana ϕ 10 mm
Mutu tulangan baja fy 280 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp 20 ( 0.5 10) 95 mm
dy tp 20 10 ( 0.5 10) 85 mm
β 0.8425
b1 1000 mm
qu 670.41 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0507
fy
fc
ρmin 0.25 0.0048 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.005 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 11.34
0.85 fc
20
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 0.99
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 1858541.0114 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 1858541.0114Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 1858541.0114 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 1858541.0114Nmm
Mu
Mn 2323176.264 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.2574
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0009
m
Mu
Mn 2323176.264 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.3215
2 2
b1 dy mm
21
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0009
m
22
BAB IV
PERENCANAAN PELAT TANDON
Beban - beban untuk kantor berdasarkan Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung
dan Struktur Lain SNI 1727 - 2020 :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.1 24 100 240 kg/m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wf [ ( 25 0.017 ) 100 ] 42.5 kg/m2
Berat Mechanical & Electrical Duct Wdp [ ( 0.19 0.19) 100 ] 38 kg/m2
Berat Gypsum Board Celling Wpl [ ( 0.072 0.1) 100 ] 17.2 kg/m2
& Suspended Steel Channel
Berat tandon + isi Wtd 1000 kg/m2
DL Wplt Wdp Wf Wpl Wtd 1337.7 kg/m2
Ly 300 cm
Lx 300 cm
30 20 275 cm
Lyn Ly
2
25 20 277.5cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 0.99 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
23
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.8425
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai
:
Tebal pelat : tp 120 mm
Tebal decking s 20 mm
Diameter tulangan rencana ϕ 10 mm
Mutu tulangan baja fy 280 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp 20 ( 0.5 10) 95 mm
dy tp 20 10 ( 0.5 10) 85 mm
β 0.8425
b1 1000 mm
qu 1761.8149 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0507
fy
fc
ρmin 0.25 0.0048 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.005 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 11.34
0.85 fc
24
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 0.99
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 4884147.3764 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 4884147.3764 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 4884147.3764 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 4884147.3764 Nmm
Mu
Mn 6105184.221 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.6765
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0025
m
Mu
Mn 6105184.221 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.845
2 2
b1 dy mm
25
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0025
m
26
BAB V
PERENCANAAN PELAT GWT & STP
Beban - beban untuk rumah tinggal berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk
Gedung 1983 ( PPIUG 1983 ) :
1. Beban Mati ( DL ) :
Berat sendiri pelat Wplt 0.25 2400 600 kg/m2
Berat Screed & Waterproofing ( 2 cm ) Wf 2 21 42 kg/m2
DL Wplt Wf 642 kg/m2
kombinasi pembebanan ( qu )
qu 1.6 Lhd DL 4158 kg/m2 ( Faktor beban tekanan air dengan pengaruh gempa
diambil 1.6 )
Ly 400 cm
Lx 400 cm
25 25 375 cm
Lyn Ly
2
25 25 375 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 1 > 2 ( pelat satu arah )
Lxn
27
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 28 < f'c < 55 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.8425
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai :
Tebal pelat : tp 250 mm
Tebal decking dc 75 mm
Diameter tulangan rencana db 13 mm
Mutu tulangan baja fy 420 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp dc ( 0.5 db) 168.5 mm
dy tp dc db ( 0.5 db) 155.5 mm
β 0.8425
b1 1000 mm
qu 4158 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0291
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.003 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
28
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 1
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 21049875 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 21049875 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 21049875 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 21049875 Nmm
Mu
Mn 26312343.75 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.9267
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0022
m
Mu
Mn 26312343.75 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.0882
2 2
b1 dy mm
29
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0027
m
30
BAB VI
PERENCANAAN DINDING GWT & STP
kombinasi pembebanan ( qu )
qu 1.6 Qt 1.6 Qw 11208 kg/m2
Ly 400 cm
Lx 300 cm
25 25 375 cm
Lyn Ly
2
25 25 275 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 1.36 < 2 ( pelat dua arah )
Lxn
31
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 28 < f'c < 55 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.8425
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai :
Tebal pelat : tp 250 mm
Tebal decking dc 70 mm
Diameter tulangan rencana db 16 mm
Mutu tulangan baja fy 420 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp dc ( 0.5 db) 172 mm
dy tp dc db ( 0.5 db) 156 mm
β 0.8425
b1 1000 mm
qu 11208 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0291
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.003 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
32
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 1.36
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 44923065 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 44923065 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 32208990 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 32208990 Nmm
Mu
Mn 56153831.25 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.8981
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0047
m
Mu
Mn 40261237.5 Nmm
0.8
Mn N
Rn 1.6544
2 2
b1 dy mm
33
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0041
m
34
BAB VII
PERENCANAAN DINDING PIT LIFT
Beban tekanan Lateral Fluida dengan kedalaman 1.5 m dari tanah eksiting :
qw 10 kN/m2 per meter kedalaman
hw 1.6 m
Qw ( qw hw) 100 1600 kg/m2
kombinasi pembebanan ( qu )
qu 1.6 Qt 1.6 Qw 5977.6 kg/m2
Ly 375 cm
Lx 150 cm
50 350 cm
Lyn Ly
2
50 125 cm
Lxn Lx
2
Lyn
β1 2.8 > 2 ( pelat satu arah )
Lxn
35
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 28 < f'c < 55 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.8425
7
Adapun data - data perencanaan untuk penulangan lantai :
Tebal pelat : tp 250 mm
Tebal decking dc 75 mm
Diameter tulangan rencana db 13 mm
Mutu tulangan baja fy 420 Mpa
Mutu beton fc 29.05 Mpa
dx tp dc ( 0.5 db) 168.5 mm
dy tp dc db ( 0.5 db) 155.5 mm
β 0.8425
b1 1000 mm
qu 5977.6 kg/m2
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.0291
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.003 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
36
Dengan menggunakan koefisien momen PBI 1971 tabel 13.3.2 didapat persamaan momen
Lyn
sebagai berikut : 2.8
Lxn
2
Mlx 0.001 qu Lxn x1 5884200 Nmm
2
Mtx 0.001 qu Lxn x2 5884200 Nmm
2
Mly 0.001 qu Lxn x3 1214200 Nmm
2
Mty 0.001 qu Lxn x4 3549200 Nmm
Mu
Mn 7355250 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.2591
2 2
b1 dx mm
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0006
m
Mu
Mn 1517750 Nmm
0.8
Mn N
Rn 0.0628
2 2
b1 dy mm
37
m Rn
1 1 12
ρperlu
fy 0.0001
m
38
BAB VIII
PERENCANAAN TANGGA
39
8.3 Perhitungan Penulangan Tangga
8.3.1 Penulangan Lentur Tangga
Mu 5317.378 kgm
fc 29.05 Mpa
fy 420 Mpa
β 0.85
0.85 β fc 600
ρbal 0.03
fy 600 fy
ρmaks 0.75 ρbal 0.02
1.4
ρmin 0.0033
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
Mu 9.81 1000
Mn 65204347.72 Nmm
0.8
40
1 δMn 2.63 N /mm2
Rn
2
1000 d
2m Rn
1 1
ρ ρaksen 0.0066
fy
m
δ Mn
ρaksen 0.0054
fy ( d daksen) 1000 d
1000
s1 125 mm dan smax 2 tp 10 300 mm
8
2 2
Asaksenpasang 0.785 13 7 928.65 mm
1000
s2 166.67 mm
71
smax 300 mm
2 2 2
As 0.785 10 7 549.5mm Asb 482.3 mm
41
BAB iX
PEMBEBAN DAN PEMODELAN STRUKTUR
42
2. Beban mati tambahan pada pelat Tangga :
Berat Anak Tangga ( 30x20 cm ) Wd1 0.5 0.3 0.2 24 0.72 kN /m2
Floor Fill 25 mm Cinder Concrete Wd2 ( 25 0.017 ) 0.43 kN /m2
Berat Subflooring 19 mm Wd3 0.14 0.14 kN /m2
Berat sendiri balok dan kolom utama akan dihitung oleh ETABS V 9.07
Berat jenis beton 2400 kg/m3
Ec 4700 fc ( SNI 03-2847-2019 pasal 10.5.1 untuk beton normal )
Es 200000 Mpa ( SNI 03-2847-2019 pasal 10.5.2 )
Beban dinding bata 250 kg/m2
Beban Tandon Air Fiber 4x2000 = 8000 Liter didistribusikan ke pelat sebagai berikut:
1.64 1000
qtandon 1007.51kg/m2
2
0.785 1.44
qdl 98 kg/m2
qtotal qtandon qdl 1105.51 kg/m2 diambil q 1100 kg/m2
Beban Outdoor AC dengan ukuran didistribusikan ke pelat lantai sebagai berikut :
400
qAC 416.67 kg/m2 diambil 500 kg/m2
1.2 0.8
B. Beban Angin ( Mengacu Pada SNI 1727 - 2020 Ps. 26 dan Ps. 27 )
Beban angin pada dinding
Angin datang
Cp1 0.8 ( untuk angin datang )
Cp2 0.2 ( untuk arah angin pergi ) ( L/B = 36/19 = 1.895 )
G 0.85 sesuai pasal 26.9.1 untuk gedung kaku efek tiup angin boleh diambil 0.85
qz 25.971 kg/m2
Exp 1.141
ρd1 qz Exp G Cp1 20.15 kg /m2
43
Beban angin pada atap
Untuk h/L > 0.7 dan sudut kemiringan atap 0 derajat maka koefisien tekanan angin diambil
sebagai berikut :
Angin datang
Untuk arah angin datang
Cp1 0.18
Cp2 1.3
ρa1 qz Exp G Cp1 4.53 kg /m2 ( Angin Hisap )
C. Pembebanan Gempa
Lokasi Proyek : Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM, Klemring, Embong Miring,
Sukorejo, Pasuruan
Fungsi Bangunan : Gedung Fasilitas Kesehatan
Kategori Resiko : III untuk Fasilotas Kesehatan
( Tabel 3 SNI 1726 - 2019 )
Faktor Keutamaan : 1.25 ( Tabel 4 SNI 1726 - 2019 )
Kelas Situs : SD tanah sedang untuk Nspt 15<N<50 ( Tabel 5 SNI 1726 - 2019 )
Jumlah Lantai : 6 Lantai
Kategori Desain : D ( Tabel 8 dan 9 SNI 1726-2019 )
Seismic SDS > 0.5 dan SD1 > 0.2
Sistem Struktur : Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus ( Tabel 12
yang diijinkan SNI 1726-2019 )
Koefisien Modifikasi :R=8
Response
Faktor Kuat Lebih Sistem : 3
Faktor Pembesaran : Cd = 5.5
Defleksi
Faktor Beban Gempa :
I 1.25
R 8
m
g 9.81
2
s
I g
Fx 1.533
R
Fy 0.3 Fx 0.46
44
Grafik Respons Daerah Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM, Klemring, Embong Miring,
Sukorejo, Pasuruan
45
9.3 Kombinasi Beban Struktur Mengacu SNI 2847-2019 Ps. 5.3
Dimana :
D adalah Beban Mati
L adalah Beban Hidup
Lr adalah Beban Hidup Atap
R adalah Beban Hujan
W adalah Beban Angin
E adalah Beban Gempa
46
2. Define Section & Reduce Inersia mengacu SNI 2847 : 2019 Ps. 6.6.3.1
Define Section K1A 60x60 cm
47
Define Section K2 30x40 cm
48
Define Section B2 25x50 cm
49
Define Section S1 30x50 cm
50
Define Section Pelat Lantai. 1, 2,3,4 dan 5 tbl. 12 cm
51
Define Section Pelat Tangga tbl. 15 cm
2. Peemodelan Struktur 3D
52
3. Denah Perletakan
4. Denah Sloof
53
6. Denah Kolom & Balok LT. 2
54
9. Denah Kolom & Balok LT. 5
55
12. Pembebanan Pelat LT. 2
Beban mati tambahan sebesar 1.12 kN/m2
Beban hidup R. VK dan R. ICU sebesar 2.87 kN/m2 dan untuk Koridor 4.79 kN/m2
Beban hidup R. SPA, R. Arsip, R. Panel sebesar 4.79 kN/m2
56
15. Pembebanan Pelat LT. 5
Beban mati tambahan sebesar 1.12 kN/m2
Beban hidup R. IRNA VVIP sebesar 2.87 kN/m2 dan untuk Koridor 4.79 kN/m2
Beban hidup R. Panel dan R. Berkas sebesar 4.79 kN/m2
57
17. Pembebanan Pelat Tangga
Beban mati tambahan sebesar 1.29 kN/m2
Beban hidup Tangga sebesar 4.79 kN/m2
58
R1 9600 kg
R2 7500 kg
Beban pada hook penggantung Car lift Pcar = 2400 kg terpusat pada balok penggantung
59
20. Pembebanan Gempa
Response Spektrum Function
Daerah Jl. Raya Surabaya - Malang No.KM, Klemring, Embong Miring, Sukorejo,
Pasuruan Tanah Sedang - Kategori Resiko IV
60
Faktor Skala Gempa Dinamis
I 1.25
m
g 9.81
2
s
R 8
I g m
1.532
R 2
s
Faktor Skala Gempa Arah X Faktor Skala Gempa Arah Y
61
2. Kombinasi 2 1.2DL + 1.6LL
3. Kombinasi 3 1.2DL + LL + Ex
4. Kombinasi 4 1.2DL + LL + Ey
62
5. Kombinasi 5 0.9DL + Ex
6. Kombinasi 6 0.9DL + Ey
63
BAB X
ANALISIS STRUKTUR
Simpangan didapatkan dari hasil analisis ETABS, Struktur yang dirancang untuk kategori desain
seismik C,D,E E atau F, dimana tipe 1a atau 1b ketdakberaturan tors terjadi seperti didefnisikan
dalam tabel 13 SNI 1726-2019 harus mempunyai pengaruh yang diperhitungkan dengan
mengalikan Mta ( Momen Torsi Tak Terduga ) di masing - masing tingkat dengan faktor
pembesaran torsi (Ax). Perhtiungan Faktor pembesaran Torsi dapat diselesakan menggunakan
Persamaan 5.1 sebagai berikut :
2
δmax
Ax
1.2 δavg
CEK TORSI ARAH X
ð1 ð2 ðavg 1.2ð 1.4ð ðmax
LANTAI CEK TORSI Ax
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
LT.6 26.358 26.358 26.358 31.630 36.901 26.358 TIDAK ADA 1.000
LT.5 24.420 24.420 24.420 29.303 34.187 24.420 TIDAK ADA 1.000
LT.4 20.897 20.897 20.897 25.076 29.255 20.897 TIDAK ADA 1.000
LT.3 15.846 15.846 15.846 19.015 22.184 15.846 TIDAK ADA 1.000
LT.2 9.689 9.689 9.689 11.626 13.564 9.689 TIDAK ADA 1.000
64
CEK TORSI ARAH Y
ð1 ð2 ðavg 1.2ð 1.4ð ðmax
LANTAI CEK TORSI Ax
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
LT.6 15.224 19.728 17.476 20.971 24.466 19.728 TIDAK ADA 1.274
LT.5 13.977 18.167 16.072 19.287 22.501 18.167 TIDAK ADA 1.278
LT.4 11.866 15.336 13.601 16.322 19.042 15.336 TIDAK ADA 1.271
LT.3 8.924 11.358 10.141 12.169 14.197 11.358 TIDAK ADA 1.254
LT.2 5.453 6.756 6.104 7.325 8.546 6.756 TIDAK ADA 1.225
Berdasarkan hasil analisis, dapt dilihat bahwa pada struktur Gedung RS SAHABAT 6 Lantai
tidak terdapat ketiakberaturan Torsi.
65
Px 100
0 % 15 %
Lx
Py 100
0 % 15 %
Ly
Sehingga gedung RS SAHABAT 6 Lantai tidak memiliki ketidakberaturan sudut dalam.
3. Ketidakberaturan Dikontinuitas Diafragma
Ketidakberaturan diskontinuitas diafragma didefinisikan ada jika terdapat diafragma
dengan diskontinuitas atau varias kekakuan mendadak, termasuk yang mempunyai daerah
terpotong atau terbuka lebih besar dari 50 % daerah diafragma bruto yang melingkupi, atau
perbahan kekauan diafragma effektif lebih besar 50 % dari suatu tingkat ke tingkat selanjtnya.
Berikut di contohkan perhitungan diskontinuitas diafragma pada lantai 1.
Dari gambar di atas didapatkan luas bukaan total pada area tangga dan Lift adalah 20.5 m2 dan
luas bruto bangunan 19x36 = 2584 m2. Kntrol luas bukaan terhadap las Bruto :
20.5 100
0.793 % 50 % ( TIDAK memilki ketidakberaturan diskontinuitas
2584 Diafragma )
66
10.1.2 Ketidakberaturan Vertikal
1. Ketidakberaturan Kekakuan Tingkat Lunak
Ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak didefinisikan ada jika terdapat suatu tingkat dimana
kekakuan lateralnya kurang dari 70 % kekakuan lateral tingkat di atasnya atau kurang dari 80 %
kekakuan rata - rata tiga tingkat di atasnya. Nilai kekakuan didapatkan dari hasil analisa ETABS.
Nilai kekakuan pada masng -masing mode dapatt dlihat pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan prosentase kekakuan hanya pada lantai dak atap baik
arah X maupun arah Y kurang dari 70 % sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur tidak
memiliki ketidakberaturan kekakuan tingkat lunak.
2. Ketidakberaturan Berat dan Massa
Ketidakberaturan berat dan massa didefinisikan ada jika massa effektif di sembarang tingkat lebih
dari 150 % massa effektif tingkat di dekatnya. Atap yang lebih ringan dari lantai di bawahnya
tidak perlu di tinjau. dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
PROSENTASE PROSENTASE
Story Diaphragm MassX (kN) MassY (kN) KET.
DI ATAS (%) DI BAWAH (%)
LT.6 D1 428.84 428.84 150% 67% LT.6
LT.5 D1 644.16 644.16 99% 101% LT.5
LT.4 D1 636.72 636.72 100% 100% LT.4
LT.3 D1 636.45 636.45 114% 88% LT.3
LT.2 D1 726.21 726.21 100% 100% LT.2
LT.1 D1 723.12 723.12 100% 100% LT.1
Berdasarkan hasil dari tabel di atas, didapatkan nilai prosentase massa pada lantai atap lebih
dari 150 % sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur memiliki ketidakberaturan berat dan
massa.
3. Ketidakberaturan Geometri Vertikal
Ketidakberaturan geometri Vertikal didefinisikan ada jika dimensi horizontal sitem penahan beban
gaya gempa di semua tingkat lebih dari 130 % dimensi horizontal sistem penahan gaya gempa
tingkat didekatnya. Pada bangunan, tidak ada perubahan dimensi kolom dari LT. 1 s/d Atap.
Sehingga dapat dikatakan bahwa struktur tidak memiliki ketidakberaturan geometri Vertikal.
67
5. Diskontinuitas Dalam Ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat
Diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat didefinisikan ada jika kuat lateral
tingkat kurang dari 80 % kuat lateral tingkat di atasnya. Kuat lateral tingkat didapatkan dari
Analisa ETABS. Rekapitulasi pengecekan ketidakberaturan diskontinuitas dalam
ketidakberaturan kuat lateral tingkat dapat dilihat pada tabel berikut :
CEK KETRANGAN
Story VX (kN) VY (kN)
ARAH X ARAH Y ARAH X ARAH Y
ATAP 314.73 353.48 50% 48% NOT OK NOT OK
LT.5 631 737.36 73% 72% NOT OK NOT OK
LT.4 860.09 1028.97 83% 82% OK OK
LT.3 1039.86 1252.46 87% 87% OK OK
LT.2 1190.49 1437.31 100% 121% OK OK
LT.1 1274.45 1530.83 100% 120% OK OK
Berdasarkan hasil cek ketidakberaturan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kuat lateral
tingkat pada arah X dan Y pada Lantai tingkat 5 dan Atap kurang dari 80 % sehingga
struktur bangunan memiliki diskontinuitas dalam ketidakberaturan kuat lateral tingkat.
Dari cek ketidakberaturan Horizontal dan Vertikal struktur Gedung RS SAHABAT 6
Lantai tidak memiliki Ketidakberaturan Horizontal tetapi Memiliki Ketidakberaturan
Vertikal ( Ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat 5b ) sehingga proedur analisis yang
diizinkan berdasarkan tabel 16 SNI 1726 - 2019
Faktor redundansi, ρ, untuk kategori desain seismik D sampai F ( SNI 1729-2019 Ps.
7.3.4.2 )
Untuk struktur dengan kategori desain seismik D yang memiliki ketidakberaturan torsi
berlebihan sesuai Tabel 13, Tipe 1b, ρ harus sebesar 1,3. Kategori seismik desain E dan F
tidak diizinkan memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan (lihat 0). Untuk struktur yang tidak
memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan dengan kategori desain seismik D, E, atau F, ρ
harus sebesar 1,3, kecuali jika satu dari dua kondisi berikut dipenuhi, di mana ρ diizinkan
diambil sebesar 1,0:
a. Masing-masing tingkat yang menahan lebih dari 35 % geser dasar dalam arah yang
ditinjau harus sesuai dengan Tabel 15;
b. Struktur dengan denah beraturan di semua tingkat dengan sistem pemikul gaya seismik
terdiri dari paling sedikit dua bentang perimeter pemikul gaya seismik yang merangka pada
masing-masing sisi struktur dalam masing-masing arah ortogonal di setiap tingkat yang
menahan lebih dari 35% geser dasar. Jumlah bentang untuk dinding geser harus dihitung
sebagai panjang dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat atau dua kali panjang dinding
geser dibagi dengan tinggi tingkat, hsx, untuk konstruksi rangka ringan.
Dari persyaratan di atas maka Faktor Skala Beban Gempa dinamis harus dikalikan ρ =
1.3 untuk analisa struktur karena masuk dalam Kategori Seismik D.
68
10.3 Diafragma, Kord & Kolektor
10.3.1 Desain Diafragma
Mengacu pada SNI 1726 - 2019 Ps. 7.10.1
Diafragma harus didesain untuk tegangan geser dan lentur yang dihasilkan dari gaya desain.
Pada diskontinuitas diafragma, seperti bukaan dan sudut dalam, desain harus menjamin
bahwa disipasi atau transfer gaya tepi (kord) terkombinasi dengan gaya lainnya dalam
diafragma tidak boleh melebihi kapasitas geser dan tarik diafragma.
Gaya diafragma SNI 1726 - 2019 Ps. 7.10.1.1
Diafragma lantai dan atap harus didesain untuk menahan gaya seismik desain dari analisis
struktur, tetapi tidak boleh kurang dari yang ditentukan sesuai dengan persamaan (51) sebagai
berikut:
Keterangan:
pxF = gaya desain diafragma di tingkat-x;
iF = gaya desain yang diterapkan di tingkat- i
iw = tributari berat sampai tingkat- i
pxw = tributari berat sampai diafragma di tingkat- x .
Gaya yang ditentukan dari persamaan (51) tidak boleh kurang dari:
Semua diafragma harus didesain untuk gaya inersia yang dihitung dari persamaan (51), (52)
dan (53) untuk semua gaya transfer lainnya. Untuk struktur dengan ketidakberaturan
horizontal Tipe 4 pada Tabel 13, gaya transfer dari elemen vertikal pemikul gaya seismik di
atas diafragma ke elemen vertikal pemikul gaya seismik di bawah diafragma harus diperbesar
dengan faktor kuat lebih sesuai 0 sebelum ditambahkan dengan gaya inersia diafragma. Untuk
struktur dengan tipe-tipe ketidakberaturan struktur horizontal dan vertikal pada 0, maka
persyaratan pada pasal tersebut juga harus dipenuhi.
69
Aplikasi Desain Diagragma pada Analisa Struktur
Untuk memenuhi aplikasi desain gaya diafragma pada analisa struktur yakni dengan mereduksi
faktor kekakuan lentur dan membrane pelat sebagai difragma menjadi 25 % seperti berikut :
70
Elemen-elemen kolektor yang memerlukan kombinasi beban dengan faktor kuat
lebih untuk kategori desain seismik C hingga F ( SNI 1726-2019 Ps. 7.10.2.1 )
Pada struktur yang didesain untuk kategori desain seismik C, D, E, atau F, elemen-elemen
kolektor dan sambungan-sambungannya, termasuk sambungan sambungan ke komponen
vertikal harus didesain untuk menahan nilai maksimum diantara nilai-nilai berikut:
1. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan pengaruh beban seismik, termasuk faktor kuat
lebih dalam 0 dengan gaya-gaya seismik ditetapkan berdasarkan prosedur gaya lateral
ekivalen dalam 0 atau prosedur analisis ragam respons spektra dalam 0;
2. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan pengaruh beban seismik, termasuk faktor kuat
lebih dalam 0 dengan gaya-gaya seismik ditetapkan berdasarkan persamaan (51);
3. Gaya-gaya yang dihitung menggunakan kombinasi beban dalam 0, dengan gaya seismik
ditetapkan oleh persamaan (52).
Element Kolektor pada Struktur Gedung RS SAHABAT dapat di lihat pada model analisa
struktur berikut, dimana balok pada posisi area void tangga dan lift berfungsi sebagai
elemen kolektor :
71
Dari balok di atas yang menerima gaya gempa paling signifikan adalah balok di area
sekitar void lift dan tangga dengan Geser maksimum.
Cu 1.4
Tmax Ta Cu 1.118 detik
72
Mode Period SumUX SumUY
1 1.164 65.84 1.22
2 1.020 68.90 73.99
3 0.830 77.76 78.16
4 0.364 87.88 78.34
5 0.341 88.61 89.24
6 0.299 90.33 90.38
7 0.200 94.47 90.42
8 0.194 94.57 94.63
9 0.173 94.74 94.91
10 0.133 97.10 94.94
11 0.128 97.16 97.37
12 0.112 97.34 97.42
13 0.099 99.10 97.43
14 0.097 99.14 99.30
15 0.088 99.51 99.34
16 0.083 99.58 99.84
17 0.082 99.95 99.96
18 0.074 99.95 99.97
19 0.035 99.95 99.97
73
89 0.00275 99.99 99.99 134 0.001283 100.00 100.00
90 0.002645 99.99 100.00 135 0.001281 100.00 100.00
91 0.002518 99.99 100.00 136 0.001278 100.00 100.00
92 0.002516 99.99 100.00 137 0.001272 100.00 100.00
93 0.002513 99.99 100.00 138 0.001239 100.00 100.00
94 0.002509 99.99 100.00 139 0.001209 100.00 100.00
95 0.002467 99.99 100.00 140 0.001208 100.00 100.00
96 0.002202 99.99 100.00 141 0.001208 100.00 100.00
97 0.002201 99.99 100.00 142 0.001208 100.00 100.00
98 0.0022 99.99 100.00 143 0.001207 100.00 100.00
99 0.002198 99.99 100.00 144 0.001198 100.00 100.00
100 0.002194 100.00 100.00 145 0.001198 100.00 100.00
101 0.002171 100.00 100.00 146 0.001198 100.00 100.00
102 0.001827 100.00 100.00 147 0.001197 100.00 100.00
103 0.001824 100.00 100.00 148 0.001193 100.00 100.00
104 0.001821 100.00 100.00 149 0.001046 100.00 100.00
105 0.001817 100.00 100.00 150 0.001045 100.00 100.00
106 0.001801 100.00 100.00 151 0.001045 100.00 100.00
107 0.001741 100.00 100.00 152 0.001044 100.00 100.00
108 0.001737 100.00 100.00 153 0.001042 100.00 100.00
109 0.001736 100.00 100.00 154 0.001036 100.00 100.00
110 0.001733 100.00 100.00 155 0.001036 100.00 100.00
111 0.001729 100.00 100.00 156 0.001035 100.00 100.00
112 0.001679 100.00 100.00 157 0.001035 100.00 100.00
113 0.001676 100.00 100.00 158 0.001034 100.00 100.00
114 0.001674 100.00 100.00 159 0.001011 100.00 100.00
115 0.001666 100.00 100.00 160 0.001011 100.00 100.00
116 0.00165 100.00 100.00 161 0.001011 100.00 100.00
117 0.00163 100.00 100.00 162 0.001011 100.00 100.00
118 0.001629 100.00 100.00 163 0.00101 100.00 100.00
119 0.001628 100.00 100.00 164 0.000892 100.00 100.00
120 0.001627 100.00 100.00 165 0.000891 100.00 100.00
121 0.001622 100.00 100.00 166 0.000889 100.00 100.00
122 0.001584 100.00 100.00 167 0.000887 100.00 100.00
123 0.001502 100.00 100.00 168 0.000883 100.00 100.00
124 0.001501 100.00 100.00 169 0.000783 100.00 100.00
125 0.001501 100.00 100.00 170 0.000783 100.00 100.00
126 0.001499 100.00 100.00 171 0.000783 100.00 100.00
127 0.001495 100.00 100.00 172 0.000783 100.00 100.00
128 0.001318 100.00 100.00 173 0.000781 100.00 100.00
129 0.001317 100.00 100.00 174 0.000727 100.00 100.00
130 0.001317 100.00 100.00 175 0.000727 100.00 100.00
131 0.001316 100.00 100.00 176 0.000727 100.00 100.00
132 0.001313 100.00 100.00 177 0.000727 100.00 100.00
133 0.001286 100.00 100.00 178 0.000726 100.00 100.00
74
10.5 Kontrol Gaya Geser Dasar ( Base Shear )
Apabila periode fundamental hasil analisis lebih besar dari CuxTa pada suatu arah tertentu,
maka periode struktur T harus diambil sebesar Ca x Ta. Apabila kombinasi response untuk
gaya geser dasar hasil analisis ragam (Vt) kurang dari 100 % dari gaya geser (V) yang
dihitung melalui metode statik ekivalen, maka gaya tersebut harus dikalikan dengan V/Vt,
dimana V adalah gaya geser dasar statik ekivalen yang dihitung sesuai pasal ini dan 0, dan Vt
adalah gaya geser dasar yang didapatkan dari hasil analisis kombinasi ragam.
( SNI 1726-2019 Ps. 7.9.1.4.1 )
V = Cs.W ( Pers. 30 SNI 1726 - 2019 )
Cs = SDS / ( R / Ie ) ( Pers. 31 SNI 1726 - 2019 )
sehingga dari kedua rumus di atas didapat :
V = SDS Ie W / R
Vx 3782.849 kN
Vy 3782.849 kN
75
OUTPUT Base Shear ETABS :
Kontrol Base Shear :
Base Shear arah X
Vtx = 1424.82 kN Vx 3782.849 kN NOT OK perlu pembesaran skala !!
Faktor skala pembesaran :
Story Point Load FX
BASE 1 EX 51.180 3782.849
FSX 2.655
BASE 2 EX 39.740 1424.82
BASE 3 EX 36.930
BASE 4 EX 29.380
BASE 5 EX 30.490
BASE 6 EX 42.230
BASE 7 EX 41.020
BASE 8 EX 32.950
BASE 9 EX 37.850
BASE 10 EX 48.050
BASE 11 EX 48.770
BASE 12 EX 38.800
BASE 13 EX 44.000
BASE 14 EX 56.520
BASE 15 EX 56.550
BASE 16 EX 44.050
BASE 17 EX 52.540
BASE 18 EX 66.990
BASE 19 EX 67.210
BASE 20 EX 52.860
BASE 21 EX 59.040
BASE 22 EX 75.81
BASE 23 EX 75.82
BASE 24 EX 59.000
BASE 37 EX 0.04
BASE 38 EX 26.13
BASE 39 EX 32.62
BASE 40 EX 32.58
BASE 41 EX 26.12
BASE 63 EX 10.32
BASE 65 EX 7.38
BASE 119 EX 0
BASE 121 EX 5.940
BASE 122 EX 4.95
BASE 124 EX 3.14
BASE 127 EX 2.63
BASE 274 EX 29.79
BASE 281 EX 29.93
BASE 289 EX 25.47
TOTAL 1424.820
76
Base Shear arah Y
Vty = 1570.53 kN Vy 3782.849 kN NOT OK perlu pembesaran skala !!
77
Pembesaran Skala Arah X Pembesaran Skala Arah Y
2. Simpangan antar lantai ijin Δa ditetapkan pada tabel 20 SNI 03-1726-2019, untuk kategori resiko
III dan sistem rangka pemikul momen maka batasan simpangan sebesar 0,015hsx, Dimana hsx
adalah tinggi tingkat di bawah tingkat x.
78
Hasil analisa Simpangan Antar Tingkat desain dengan batasan Simpangan antar tingkat izin sebagai
berikut :
79
BAB XI
PERHITUNGAN BALOK B1
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β1 0.85 0.84
7
fc 600 0.03
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
80
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mutump10
Mn 566682500 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0085
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0091
fy ( d daksen) b d
2
Asperlu ρ b d 2814.24 mm
2 2 2
As 0.785 db 8 3039.52 mm Asperlu 2814.24 mm
( b 2 dc 2 ds 4 db )
s1 37.33 mm 25 mm OK !!
3
2
Asaksenperlu ρaksen b d 1447.69 mm
2 2
Ast 0.785 db 4 1519.76 mm
2m Rn
1 1
fy 0.0058
( ρ ρaksen).
m
δ Mn
ρaksen 0.0063
fy ( d daksen) b d
81
ρ 0.0058 0.0063 0.0121 > ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρ b d 1934.79 mm
2 2 2
As 0.785 db 8 3039.52 mm Asperlu 1934.79 mm
( b 2 dc 2 ds 5 db )
s1 30 mm 25 mm OK !!
3
2
Asaksenperlu. ρaksen b d 1014.98 mm
2 2
Ast 0.785 db 4 1519.76 mm
db1
d h1 dcb ds1 539 mm
2
[ ( As) fy]
a 172.33 mm
0.85 fc b1
0.8 a
ϕMn ( As) fy d 462.47 kNm Mutump 453.35 kNm
1000000 2
82
E. Perhitungan Tulangan Geser (Transversal) Balok
Vu 278.22 1000 278220 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc b d
Vc 24418.51 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 24418.51 N
Vu
Vs Vc 346541.49 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan 2D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 420 Mpa
Av fy d
s . 101.42 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 100 dan lapangan D10 - 150
Persyaratan Struktur Tahan Gempa SNI 2847 Ps. 18.4.2.4
Pada kedua ujung balok, sengkang tertutup harus disediakan sepanjang tidak kurang dari 2h
diukur dari muka komponen struktur penumpu ke arah tengah bentang. Sengkang tertutup
pertama harus ditempatkan tidak lebih dari 50 mm dari muka komponen struktur penumpu.
Spasi sengkang pengekang tidak boleh melebihi nilai terkecil dari a) hingga d):
a) d/4
b) Delapan kali diameter batang tulangan longitudinal terkecil yang dilingkupi
c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang pengekang
d) 300 mm
d
so1 133.25 mm
4
so2 8 db 176 mm
so3 24 ds 192 mm
sd4 300 mm
83
F. Perhitungan Tulangan Torsi Balok ( SNI 2847 - 2019 Ps. 22.7 dan Ps. 9.6.4 )
Pcp 2 ( b h) 1800 mm
2
Aoh ( b 2 dc) ( h 2dc) 114400 mm
Tmin
0.083 fc Acp
2 38973465.75 Nmm ( SNI 2847-2019 Tabel 22.7.4.1 (a) )
Pcp
Vutum Vu 278220 N
Vc 24418.51 N
Mengacu pada SNI 2847-2019 Ps. 22.7.7.1 Dimensi penampang yang dipilih harus
memenuhi C1 < C2 )
2
Vu Tu Ph 2 Vc 0.66 fc 2.78
C1 6.01 C2 0.75
b d 1.7 Aoh2 bd
Tu
Tn Tmin 76343867.59 Nmm
0.75
At Tn mm2
0.93
s 2 Ao fy mm
s 100 mm
2
At 0.93 s 93 mm
Av s
2
Avs 154.8 mm
s.
2
Ab 2At Avs 340.8 mm
bs
0.062 4.43 Ab 340.8 Ok ! ( SNI 2847-2019 Ps. 9.6.4.2 (a) )
fy
0.35 b s
25 Ab 340.8 Ok ! ( SNI 2847-2019 Ps. 9.6.4.2 (b) )
fy
84
fy 420 Mpa
fy 420 Mpa
fy 2
At 0.93 Ph 1 1376.4 mm2
fy
2
Ak Avs At 1531.2 mm
b
0.12 1.36
6 fy
Almin
5 fc Acp
0.5 fy
1.36 Ph 104.62 mm
2
Ak 1531.2 mm
2
Ok !
12 fy fy
2 2
Alt 2 0.785 22 759.88 mm
A1perlu Almin Alt 655.26 mm2
2 2 2
Alpas 2 0.785 13 265.33 mm Almin 104.62 mm
85
BAB XII
PERHITUNGAN BALOK B2
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β1 0.85 0.84
7
fc 600 0.03
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
86
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mutump10
Mn 136436250 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0035
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0039
fy ( d daksen) b d
2
Asperlu ρ b d 812.15 mm
2 2 2
As 0.785 db 5 1004.8 mm Asperlu 812.15 mm
( b 2 dc 2 ds 3 db )
s1 51 mm 25 mm OK !!
2
2
Asaksenperlu ρaksen b d 429.69 mm
2 2
Ast 0.785 db 3 602.88 mm
2m Rn
1 1
fy 0.0035
( ρ ρaksen).
m
δ Mn
ρaksen 0.0039
fy ( d daksen) b d
87
ρ 0.0035 0.0039 0.0074 > ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρ b d 812.15 mm
2 2 2
As 0.785 db 5 1004.8 mm Asperlu 812.15 mm
( b 2 dc 2 ds 3 db )
s1 51 mm 25 mm OK !!
2
2
Asaksenperlu. ρaksen b d 428.81 mm
2 2
Ast 0.785 db 3 602.88 mm
db1
d h1 dcb ds1 442 mm
2
[ ( As) fy]
a 68.36 mm
0.85 fc b1
0.8 a
ϕMn ( As) fy d 137.68 kNm Mulap 108.92 kNm
1000000 2
88
E. Perhitungan Tulangan Geser (Transversal) Balok
Vu 106.29 1000 106290 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc b d
Vc 16760.05 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 16760.05
N
Vu
Vs Vc 124959.95 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 420 Mpa
Av fy d
s . 231.66 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
d
smax 219.5 mm
2
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 100 dan lapangan D10 - 150
89
BAB XIII
PERHITUNGAN BALOK B3
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β1 0.85 0.84
7
fc 600 0.03
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
90
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mutump10
Mn 101285000 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0052
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0058
fy ( d daksen) b d
2
Asperlu ρ b d 767.8 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 803.84 mm Asperlu 767.8 mm
( b 2 dc 2 ds 2 db )
s1 88 mm 25 mm OK !!
1
2
Asaksenperlu ρaksen b d 404.62 mm
2 2
Ast 0.785 db 2 401.92 mm
2m Rn
1 1
fy 0.0024
( ρ ρaksen).
m
δ Mn
ρaksen 0.0028
fy ( d daksen) b d
91
ρ 0.0024 0.0028 0.0052 > ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρ b d 362.96 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 803.84 mm Asperlu 362.96 mm
( b 2 dc 2 ds 2 db )
s1 88 mm 25 mm OK !!
1
2
Asaksenperlu. ρaksen b d 192.52 mm
2 2
Ast 0.785 db 2 401.92 mm
db1
d h1 dcb ds1 342 mm
2
[ ( As) fy]
a 68.36 mm
0.85 fc b1
0.8 a
ϕMn ( As) fy d 83.14 kNm Mutump 81.03 kNm
1000000 2
92
E. Perhitungan Tulangan Geser (Transversal) Balok
Vu 76.6 1000 76600 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc b d
Vc 10659.24 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 10659.24 N
Vu
Vs Vc 91474.1 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 420 Mpa
Av fy d
s . 251.58 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
d
smax 174.5 mm
2
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 150 dan lapangan D10 - 200
93
BAB XIV
PERHITUNGAN BALOK BORDES TANGGA
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β1 0.85 0.84
7
fc 600 0.03
ρb 0.85 β1
fy 600 fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin. 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.01
0.85 fc
94
B. Perhitungan Tulangan Lentur (Longitudinal) Tumpuan
ambil δ 0.5 Rasio tulangan tekan di ambil 50 % untuk mengakomodasi Momen balik
akibat Gempa )
6
Mutump10
Mn 27866250 Nmm
0.8
2m Rn
1 1
fy 0.0015
( ρ ρaksen)
m
δ Mn
ρaksen 0.0018
fy ( d daksen) b d
2
Asperlu ρ b d 223.74 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 803.84 mm Asperlu 223.74 mm
( b 2 dc 2 ds 2 db )
s1 68 mm 25 mm OK !!
1
2
Asaksenperlu ρaksen b d 119.33 mm
2 2
Ast 0.785 db 2 401.92 mm
2m Rn
1 1
fy 0.0008
( ρ ρaksen).
m
δ Mn
ρaksen 0.001
fy ( d daksen) b d
95
ρ 0.0008 0.001 0.0018 > ρmin. 0.0033
2
Asperlu ρmin b d 217.52 mm
2 2 2
As 0.785 db 4 803.84 mm Asperlu 217.52 mm
( b 2 dc 2 ds 2 db )
s1 68 mm 25 mm OK !!
1
2
Asaksenperlu. ρaksen b d 66.19 mm
2 2
Ast 0.785 db 2 401.92 mm
db1
d h1 dcb ds1 342 mm
2
[ ( As) fy]
a 68.36 mm
0.85 fc b1
0.8 a
ϕMn ( As) fy d 83.14 kNm Mutump 22.29 kNm
1000000 2
96
E. Perhitungan Tulangan Geser (Transversal) Balok
Vu 28.87 1000 28870 N ( Gaya geser berfaktor maksimum hasil Analisa )
λ 1 ( untuk beton normal )
0.17 λ fc b d
Vc 10353.82 N ( SNI 2847-2019 Ps. 22.5.5.1 untuk komponen non
6 prategang tanpa aksial )
Vc 10353.82N
Vu
Vs Vc 28139.52 N Perlu tulangan geser !! ( SNI 2847-2019 Ps, 22.5.10.1 )
0.75
2 2
Bila dipasang tulangan D10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 420 Mpa
Av fy d
s . 794.39 mm (SNI 2847-2019 Ps. 22.5.10.5.3 )
Vs
d
smax 169.5 mm
2
sehingga dipakai tulangan geser tumpuan D10 - 150 dan lapangan D10 - 200
97
BAB XV
PERENCANAAN KOLOM K1
Check Kemampuan Kolom K1 LT. BASEMENT s/d LT. 2 dengan PCA COL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 20D22 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 22 20 7598.8 mm
Astmin 0.01 Ag 3600 mm
98
Check Kemampuan Kolom K1 LT. 2 s/d LT. 4 dengan PCA COL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 16D22 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 22 16 6079.04 mm
Astmin 0.01 Ag 3600 mm
Check Kemampuan Kolom K1 LT. 4 s/d LT. DAK ATAP dengan PCA COL
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 14D22 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 22 14 5319.16 mm
99
Astmin 0.01 Ag 3600 mm
Nu
Vc 0.17 1 λ fc bw d 508771.49 N ( SNI 03-2847-2019 Ps. 22.5.6.1 )
14Ag
Vu
Vs Vc 71491.49 N Perlu tulangan minimum !!
0.75
Mengacu pada SNI 2847 - 2019 Ps. 10.6.2.1 Bila tulangan geser diperlukan Avmin harus lebih
besar dari :
Vsmin1 0.35bw d 113190 N
Persyaratan " Strong Column Weak Beam " dipenuhi dengan persamaan 18.7.3.2 ( SNI
2847-2019 ) yaitu.
ΣMe adalah jumlah kekuatan lentur nominal kolom-kolom yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-muka joint.
ΣMg adalah jumlah kekuatan lentur nominal balok yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-mika joint.
100
Nilai ΣMg adalah jumlah Mg+ dan Mg- balok yang menyatu dengan kolom, yang dapat
dihitung dengan persamaan :
d a
Mg = As.fy.
2
As fy
dimana nilai a =
0.85.fc b
karena pada balok menyatu dengan pelat lantai, maka kuat nominal balok yang bertemu
pada HBK memperhitungkan kontribusi tulangan pelat lantai selebar beff, berikut ini gam-
bar detail balok yang digunakan untuk memperhitungkan nilai Mg :
Peninjauan " strong column weak beam " pada HBK pada keyplan
8D22 8D22
4D22 4D22
7000
h1 600 mm db1 22 mm beff 1750 mm
4
b1 300 mm ds 8 mm
beff sb 3000 mm
dcp 20 mm ds1 10 mm
jadi ambil beff 1750 mm
dcb 40 mm tp 120 mm
101
2 2
As 8 0.785 db1 3039.52 mm (Tulangan tarik 8D22 )
2 2
Asaksen 4 0.785 db1 1519.76 mm (Tulangan tekan 4D22 )
2
Astot As Asaksen 4559.28 mm
π ds12
y2 7 dcp ds 13194.69
4 2
4π ds2
y3 tp dcp ds1 19100.88
4 2
( y1 y2 y3)
ybar 47.77 mm
Astot
d1 b1 ybar 252.23 mm
db1
d2 h1 dcb ds1 539 mm
2
[ ( As) fy]
a 172.33 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg1 ( As) fy d2 462.47 kNm
1000000 2
( Asaksen fy)
a 86.17 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg2 ( Asaksen) fy d1 106.8 kNm
1000000 2
Nilai Me diperoleh dengan bantuan diagram interaksi kolom ( PCACOL ), yaitu mencari momen yang
dihasilkan dari kombinasi beban aksial terkecil kolom K1.
102
Dari diagram interaksi di atas diperoleh Me1 700 kNm
Me2 700 kNm
Metot Me1 Me2 1400 kNm
Karena digram diatas menggunakan momen ultimate kolom, maka untuk momen nominal kolom
dibagi dengan faktor reduksi ϕ 0.65 (SNI 2847 - 2019, Ps. 21.2.1)
Metot
ΣMe 2153.85 kNm
ϕ
103
SNI 2847-2019 Ps. 18.7.5.3
Spasi tulangan transversal tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
h
s1 150 mm
4
s2 6 db1 132 mm
s3 150 mm
Ash 0.3 50 ( 600 2 40 38)
29 600 600 1 165.42mm2
420 ( 600 2 40) ( 600 2 40)
Ash 0.09 50 ( 500 2 40 38)
29 2
118.69 mm
420
2 2
Untuk memenuhi Pasal 18.7(5(1)) dipasang Ash 3D10 Ash . 3 0.785 10 235.5 mm
> 165.42 mm2
Mb
Mpr 1200 kNm ( momen nominal kolom )
0.65
104
2 Mpr
Ve 600 kNm
( 4000)
1000
554.209 560.855
Vu 278.77 kNm < Ve 600 kNm
( 4000)
1000
karena beban aksial berfaktor kolom interior ini ( 3613.49 kN ) dari hasil analisa lebih besar Agf'c/20
Nu 3613.49 kN
0.17 Nu
Vc 1 λ fc bw d 296.53 kN
1000 14Ag
berdasarkan Ash D10 = 157 mm2 dan s terpasang = 100 mm ( tulangan pengekangan )
Ash fy d
Vs
s
Ash. 420 d1 249.48
Vs. kN
100 1000
0.75 Vc Vs. 409.51 kN > Vu 278.77 kN
berarti Ash terpasang berdasarkan persyaratan ( Pasal 18.7.(6(1)) sudah cukup menahan geser
sisa panjang kolom harus tetap di beri tulangan dengan ketentuan sebagai berikut :
105
λ 1
Ψs 1
cb Ktr
2 < 2.5 ( diambil 2 )
db
fy Ψt Ψc Ψs 35.42 mm
Ld
1.1 λ fc 2
Ld db 779.25 mm dipakai 800 mm
106
BAB XVI
PERENCANAAN KOLOM K2
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 8D22 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 22 8 3039.52 mm
Astmin 0.01 Ag 1200 mm
107
16.1.2 Tulangan geser kolom
Mnl 128.638 10000 1286380 kgcm
Mnr 133.527 10000 1335270 kgcm
Ln 400 60 340 cm
Nu λ fc bw d 156529.27 N
Vc 0.17 1 ( SNI 03-2847-2019 Ps. 22.5.6.1 )
14Ag
Vu
Vs Vc 53719.47 N Perlu tulangan minimum !!
0.75
Mengacu pada SNI 2847 - 2019 Ps. 10.6.2.1 Bila tulangan geser diperlukan Avmin harus lebih
besar dari :
Vsmin1 0.35bw d 35752.5 N
Persyaratan " Strong Column Weak Beam " dipenuhi dengan persamaan 18.7.3.2 ( SNI
2847-2019 ) yaitu.
ΣMe adalah jumlah kekuatan lentur nominal kolom-kolom yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-muka joint.
ΣMg adalah jumlah kekuatan lentur nominal balok yang merangka ke dalam joint, yang
dievaluasi di muka-mika joint.
Nilai ΣMg adalah jumlah Mg+ dan Mg- balok yang menyatu dengan kolom, yang dapat
dihitung dengan persamaan :
d a
Mg = As.fy.
2
108
As fy
dimana nilai a =
0.85.fc b
karena pada balok menyatu dengan pelat lantai, maka kuat nominal balok yang bertemu
pada HBK memperhitungkan kontribusi tulangan pelat lantai selebar beff, berikut ini gam-
bar detail balok yang digunakan untuk memperhitungkan nilai Mg :
Peninjauan " strong column weak beam " pada HBK pada keyplan
8D22 8D22
4D22 4D22
6000
h1 600 mm db1 22 mm beff 1500 mm
4
b1 300 mm ds 10 mm
beff sb 3000 mm
dcp 20 mm ds1 10 mm
jadi ambil beff 1500 mm
dcb 40 mm tp 120 mm
2 2
As 8 0.785 db1 3039.52 mm (Tulangan tarik 8D22 )
2 2
Asaksen 4 0.785 db1 1519.76 mm (Tulangan tekan 4D22 )
2
Astot As Asaksen 4559.28 mm
109
Titik berat tulangan atas terhadap serat teratas
8 π db12 dcb ds1 db1 185504.76
y1
4 2
π ds12
y2 7 dcp ds 13744.47
4 2
4π ds2
y3 tp dcp ds1 29845.13
4 2
( y1 y2 y3)
ybar 50.25 mm
Astot
d1 b1 ybar 249.75 mm
db1
d2 h1 dcb ds1 539 mm
2
[ ( As) fy]
a 172.33 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg1 ( As) fy d2 462.47 kNm
1000000 2
( Asaksen fy)
a 86.17 mm
0.85 fc b1
0.8 a
Mg2 ( Asaksen) fy d1 105.53 kNm
1000000 2
Nilai Me diperoleh dengan bantuan diagram interaksi kolom ( PCACOL ), yaitu mencari momen yang
dihasilkan dari kombinasi beban aksial terkecil kolom K2.
110
Dari diagram interaksi di atas diperoleh Me1 230 kNm
Me2 230 kNm
Metot Me1 Me2 460 kNm
Karena digram diatas menggunakan momen ultimate kolom, maka untuk momen nominal kolom
dibagi dengan faktor reduksi ϕ 0.65 (SNI 2847 - 2019, Ps. 21.2.1)
Metot
ΣMe 707.69 kNm
ϕ
111
SNI 2847-2019 Ps. 18.7.5.3
Spasi tulangan transversal tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
h
s1 100 mm
4
s2 6 db1 132 mm
s3 150 mm
Ash 0.3 50 ( 400 2 40 38)
29 300 400 1 205.78mm2
420 ( 400 2 40) ( 300 2 40)
Ash 0.09 50 ( 400 2 40 38)
29 2
87.62 mm
420
2 2
Untuk memenuhi Pasal 18.7(5(1)) dipasang Ash 3D10 Ash . 3 0.785 10 235.5 mm
> 205.78 mm2
Mb
Mpr 276.92 kNm ( momen nominal kolom )
0.65
112
2 Mpr
Ve 138.46 kNm
( 4000)
1000
128.638 133.527
Vu 65.54 kNm < Ve 138.46 kNm
( 4000)
1000
karena beban aksial berfaktor kolom interior ini ( 1129.60 kN ) dari hasil analisa lebih besar Agf'c/20
( 300 400 ) 29
174 kN
20 1000
Nu 1129.60 kN
0.17 Nu
Vc 1 λ fc bw d 93.66 kN
1000 14Ag
berdasarkan Ash D10 = 157 mm2 dan s terpasang = 100 mm ( tulangan pengekangan )
Ash fy d
Vs
s
Ash. 420 d1 247.03
Vs. kN
100 1000
0.75 Vc Vs. 255.52 kN > Vu 65.54 kN
berarti Ash terpasang berdasarkan persyaratan ( Pasal 18.7.(6(1)) sudah cukup menahan geser
sisa panjang kolom harus tetap di beri tulangan dengan ketentuan sebagai berikut :
113
λ 1
Ψs 1
cb Ktr
2 < 2.5 ( diambil 2 )
db
fy Ψt Ψc Ψs 35.42 mm
Ld
1.1 λ fc 2
Ld db 779.25 mm dipakai 700 mm
114
BAB XVII
PERENCANAAN KOLOM K3
Dengan menggunakan tulangan longitudinal 6D16 cukup untuk menahan beban yang bekerja
Syarat luas tulangan longitudinal kolom (SNI 2847-2019 Ps. 18.7.4) tidak boleh kurang dari
0,01Ag dan tidak boleh lebih besar dari 0,06 Ag.
Luas tulangan longitudinal kolom yang dipakai : 2
Ast 0.785 16 6 1205.76 mm
Astmin 0.01 Ag 800 mm
115
17.1.2 Tulangan geser kolom
Mnl 21.88 10000 218800 kgcm
Mnr 27.141 10000 271410 kgcm
Ln 400 40 360 cm
Nu λ fc bw d 86379.15
Vc 0.17 1 N ( SNI 03-2847-2019 Ps. 22.5.6.1 )
14Ag
Vu
Vs Vc 68223.22 N Perlu tulangan minimum !!
0.75
Mengacu pada SNI 2847 - 2019 Ps. 10.6.2.1 Bila tulangan geser diperlukan Avmin harus lebih
besar dari :
Vsmin1 0.35bw d 23940 N
116
SNI 2847-2019 Ps. 18.7.5.3
Spasi tulangan transversal tidak boleh melebihi nilai terkecil dari :
h
s1 100 mm
4
s2 6 16 96 mm
s3 150 mm
Pasang tulangan geser D10-100 untuk tumpuan dan D10-150 untuk lapangan.
λ 1
Ψs 1
cb Ktr
2 < 2.5 ( diambil 2 )
db
fy Ψt Ψc Ψs 35.45 mm
Ld
1.1 λ fc 2
Ld db 567.21 mm dipakai 600 mm
117
BAB XVIII
PERENCANAAN PONDASI
Ap CN
Daya dukung ujung tiang (konus) : Q1
3
Kp JHP
Daya dukung friction (JHP) : Q2
3
Daya dukung ijin pondasi Qall = Q1 + Q2
Data tanah :
Direncanakan kedalaman pondasi untuk kolom utama adalah pada kedalaman -18 m dengan
data tanah berupa DCPT yang dilakukan pada 2 titik di lokasi.
DATA SONDIR S1
118
DATA SONDIR S2
Daya Dukung Mini Pile Penampang Persegi 25x25 cm
Dimensi b 25 cm h 25 cm
2
Luas pondasi Ap b h 625 cm
2
Kp 2 ( b h) 100 cm
Keliling dasar pondasi
185 200 250
CN 211.667kg/cm2
3
JHP 1046 kg/cm
Ap CN
Daya dukung ujung tiang (konus) : Q1 44.097 ton
3 1000
Kp JHP
Daya dukung friction (JHP) : Q2 34.867 ton
3 1000
Daya dukung ijin pondasi Qall Q1 Q2 78.964 ton
Dari daya dukung tanah pondasi tiang di atas yakni data sondir S1, S2 untuk pondasi Mini Pile
25x25 cm dengan kedalaman 18 m dari muka tanah asli adalah
Qall 78.964 ton
119
Daya dukung material Mini Pile 25x25 cm
Pijin 82 ton
Mcr 1.145 tonm
sehingga untuk daya dukung pondasi digunakan Qall 78.964 ton Pijin 82 ton
120
OUTPUT PERLETAKAN
Story Point Load FX FY FZ MX MY
BASE 1 PONDASI MAX 7.84 10.67 145.74 8.547 14.393
BASE 2 PONDASI MAX 4.38 4.98 108.95 15.198 11.615
BASE 3 PONDASI MAX 5.39 6.05 150.27 15.383 12.157
BASE 4 PONDASI MAX 1.25 6.66 110.03 16.835 8.792
BASE 5 PONDASI MAX 5.52 5.98 165.05 16.123 12.747
BASE 6 PONDASI MAX 5.27 7.79 202.01 14.083 13.096
BASE 7 PONDASI MAX 4.99 6.85 215.27 15.978 13.568
BASE 8 PONDASI MAX 1.82 6.42 139.57 16.962 10.451
BASE 9 PONDASI MAX 6.4 5.83 136.86 13.461 15.195
BASE 10 PONDASI MAX 6.94 5.87 238.34 14.65 16.538
BASE 11 PONDASI MAX 4.92 6.05 237.5 16.005 14.904
BASE 12 PONDASI MAX 2.73 6.44 137.86 16.981 12.988
BASE 13 PONDASI MAX 7.33 5.65 138.61 13.657 18.041
BASE 14 PONDASI MAX 8.13 5.9 235.67 14.525 19.7
BASE 15 PONDASI MAX 5.71 6.23 232.89 15.689 17.594
BASE 16 PONDASI MAX 3.52 6.5 138.69 16.824 15.66
BASE 17 PONDASI MAX 8.49 5.81 145.73 13.642 21.336
BASE 18 PONDASI MAX 9.41 6.13 230.28 14.456 23.136
BASE 19 PONDASI MAX 7.2 6.41 229.39 15.711 21.274
BASE 20 PONDASI MAX 4.55 6.63 146.81 16.893 18.809
BASE 21 PONDASI MAX 8.35 3.63 95.01 12.26 23.186
BASE 22 PONDASI MAX 10.09 2.79 136.16 14.319 25.952
BASE 23 PONDASI MAX 8.79 3.03 141.21 15.392 25.184
BASE 24 PONDASI MAX 6.36 4.26 96.31 15.154 22.978
BASE 38 PONDASI MAX 3.82 4.9 35.11 12.274 9.397
BASE 39 PONDASI MAX 4.29 5.93 55.48 12.121 10.657
BASE 40 PONDASI MAX 3.57 6.27 58.34 12.913 10.569
BASE 41 PONDASI MAX 2.15 5.61 33.87 14.736 9.561
BASE 63 PONDASI MAX 1.32 3.26 70.54 1.394 2.078
BASE 65 PONDASI MAX 1.06 0.81 53.79 3.548 1.457
BASE 121 PONDASI MAX 0.73 1.81 46.97 2.233 1.538
BASE 122 PONDASI MAX 0.37 1.94 51.04 3.149 0.893
BASE 124 PONDASI MAX 0.46 0.23 29.03 0.377 0.727
BASE 127 PONDASI MAX 0.34 0.23 23.94 0.446 0.687
121
EFISIENSI TIANG PONDASI KELOMPOK 5 TIANG
D 25 cm Diameter / lebar tiang pondasi
Ntotal 5 tiang Jumlah tiang total
m 2 tiang Jumlah tiang dalam 1 baris
n 2 tiang Jumlah baris tiang
S 100.00 cm Jarak antar tiang
Arctan ( D/S )/90 0.156 - -
ή 0.844 - 1-((Arctan(D/S)/90)x(2-1/m-1/n))
EFISIENSI TIANG PONDASI KELOMPOK 4 TIANG
D 25 cm Diameter / lebar tiang pondasi
Ntotal 4 tiang Jumlah tiang total
m 2 tiang Jumlah tiang dalam 1 baris
n 2 tiang Jumlah baris tiang
S 75.00 cm Jarak antar tiang
Arctan ( D/S )/90 0.205 - -
ή 0.795 - 1-((Arctan(D/S)/90)x(2-1/m-1/n))
EFISIENSI TIANG PONDASI KELOMPOK 3 TIANG
D 25 cm Diameter / lebar tiang pondasi
Ntotal 3 tiang Jumlah tiang total
m 2 tiang Jumlah tiang dalam 1 baris
n 1 tiang Jumlah baris tiang
S 75.00 cm Jarak antar tiang
Arctan ( D/S )/90 0.205 - -
ή 0.898 - 1-((Arctan(D/S)/90)x(2-1/m-1/n))
122
KEBUTUHAN PONDASI
Joint F3 MX MY Xmax Ymax ∑X2 ∑Y2 Pmax Qijin Qeff
n Ƞ Check
Text Tonf Tonf-m Tonf-m m m m2 m2 Ton Ton Ton
1 145.74 8.547 14.393 4 0.375 0.375 0.56 0.56 51.73 79.00 0.795 62.81 OK
2 108.95 15.198 11.615 5 0.5 0.5 1.00 1.00 35.20 79.00 0.844 66.68 OK
3 150.27 15.383 12.157 5 0.5 0.5 1.00 1.00 43.82 79.00 0.844 66.68 OK
4 110.03 16.835 8.792 4 0.375 0.375 0.56 0.56 44.59 79.00 0.795 62.81 OK
5 165.05 16.123 12.747 4 0.375 0.375 0.56 0.56 60.51 79.00 0.795 62.81 OK
6 202.01 14.083 13.096 5 0.5 0.5 1.00 1.00 53.99 79.00 0.844 66.68 OK
7 215.27 15.978 13.568 5 0.5 0.5 1.00 1.00 57.83 79.00 0.844 66.68 OK
8 139.57 16.962 10.451 4 0.375 0.375 0.56 0.56 53.17 79.00 0.795 62.81 OK
9 136.86 13.461 15.195 4 0.6 0.6 1.44 1.44 46.16 79.00 0.795 62.81 OK
10 238.34 14.65 16.538 5 0.5 0.5 1.00 1.00 63.26 79.00 0.844 66.68 OK
11 237.50 16.005 14.904 5 0.5 0.5 1.00 1.00 62.95 79.00 0.844 66.68 OK
12 137.86 16.981 12.988 4 0.375 0.375 0.56 0.56 54.44 79.00 0.795 62.81 OK
13 138.61 13.657 18.041 4 0.375 0.375 0.56 0.56 55.78 79.00 0.795 62.81 OK
14 235.67 14.525 19.70 5 0.5 0.5 1.00 1.00 64.25 79.00 0.844 66.68 OK
15 232.89 15.689 17.594 5 0.5 0.5 1.00 1.00 63.22 79.00 0.844 66.68 OK
16 138.69 16.824 15.66 4 0.375 0.375 0.56 0.56 56.33 79.00 0.795 62.81 OK
17 145.73 13.642 21.336 4 0.375 0.375 0.56 0.56 59.75 79.00 0.795 62.81 OK
18 230.28 14.456 23.136 5 0.5 0.5 1.00 1.00 64.85 79.00 0.844 66.68 OK
19 229.39 15.711 21.274 5 0.5 0.5 1.00 1.00 64.37 79.00 0.844 66.68 OK
20 146.81 16.893 18.809 4 0.375 0.375 0.56 0.56 60.50 79.00 0.795 62.81 OK
21 95.01 12.26 23.186 4 0.375 0.375 0.56 0.56 47.38 79.00 0.795 62.81 OK
22 136.16 14.319 25.952 4 0.375 0.375 0.56 0.56 60.89 79.00 0.795 62.81 OK
23 141.21 15.392 25.184 4 0.375 0.375 0.56 0.56 62.35 79.00 0.795 62.81 OK
24 96.31 15.154 22.978 4 0.375 0.375 0.56 0.56 49.50 79.00 0.795 62.81 OK
38 35.11 12.274 9.397 4 0.375 0.375 0.56 0.56 23.22 79.00 0.795 62.81 OK
39 55.48 12.121 10.657 4 0.375 0.375 0.56 0.56 29.06 79.00 0.795 62.81 OK
40 58.34 12.913 10.569 4 0.375 0.375 0.56 0.56 30.24 79.00 0.795 62.81 OK
41 33.87 14.736 9.561 4 0.375 0.375 0.56 0.56 24.67 79.00 0.795 62.81 OK
63 70.54 1.394 2.078 2 0.375 0.375 0.14 0.28 41.76 79.00 1.000 79.00 OK
65 53.79 3.548 1.457 2 0.375 0.375 0.28 0.14 35.51 79.00 1.000 79.00 OK
121 46.97 2.233 1.538 2 0.375 0.375 0.28 0.14 30.56 79.00 1.000 79.00 OK
122 51.04 3.149 0.893 2 0.375 0.375 0.28 0.14 32.10 79.00 1.000 79.00 OK
124 29.03 0.377 0.727 1 0.375 0.375 0.14 0.14 31.97 79.00 1.000 79.00 OK
127 23.94 0.446 0.687 1 0.375 0.375 0.14 0.14 26.96 79.00 1.000 79.00 OK
123
18.3 Kapasitas Daya Dukung Lateral Bore Pile Metode Broms
1. Menentukan kriteria jenis tiang panjang dan pendek
Dengan Ketentuan
1. Tiang ujung bebas dan ujung jepit dianggap tiang pendek apabila α.L < 2
2. Tiang ujung bebas dan ujung jepit dianggap tiang panjang apabila α.L > 4
Dimana :
( Nh)
α
1
5
( Ep Ip)
Ip
b1
4
0.0003 m
4
12
( nh )
α 44.02908 4 ( kategori tiang panjang dan tidak kaku )
1
5
( Ep Ip)
Beban Lateral Ijin Tiang Akibat Defleksi Ujung Terjepit dengan Metode Broms
( Hardiyatmo 2010, 332 )
124
Defleksi tiang maksimum pada bangunan gedung menurut SNI 8640 - 2017 :
yo 0.12 m
3 2
5 5
yo ( nh ) ( Ep Ip)
Hu 149.165 kN Hmax 26.68 kN
0.93
My/Cu.d3 = 34
3
My Cu d 34 10.625 kNm
My 10.625 kNm
125
Spesifikasi Material Mini Pile yang digunakan adalah sebagai berikut :
126
BAB XIX
PERENCANAAN PILE CAP P5
Perhitungan Momen Pile Cap akibat beban reaksi dari tiang pancang :
127
Penulangan Arah X :
Reaksi dari pondasi P 64.85 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
128
Mn
Rn 0.976 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00237 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρmin b d 2885.792 mm
Pasang tulangan lentur D22-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 1750 150 ) 2 2 2
As 0.785 22 4052.693 mm Asperlu 2885.792 mm
150
Penulangan Arah Y :
Reaksi dari pondasi P 62.85 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
129
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
Mn
Rn 1.033 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00251 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρmin b d 2762.275 mm
Pasang tulangan lentur D22-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 1750 150 ) 2 2 2
As 0.785 22 4052.693 mm Asperlu 2762.275 mm
150
d h dc 0.5 22 514 mm
Daerah pembebanan yang diperhitungkan untuk geser
penulangan satu arah
130
G 250 mm
Vu1
σ Lp G 516.21 kN
1000000
vc2 0.083 2
as d fc bo d
λ 6776.788 kN
bo 1000
131
BAB XX
PERENCANAAN PILE CAP P4
Perhitungan Momen Pile Cap akibat beban reaksi dari tiang pancang :
132
Penulangan Arah X :
Reaksi dari pondasi P 62.35 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
133
Mn
Rn 0.408 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00098 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρmin b d 2480.754 mm
Pasang tulangan lentur D22-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 1500 150 ) 2 2 2
As 0.785 22 3419.46 mm Asperlu 2480.754 mm
150
Penulangan Arah Y :
Reaksi dari pondasi P 62.35 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
134
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
Mn
Rn 0.448 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00108 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρmin b d 2367.664 mm
Pasang tulangan lentur D22-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 1500 150 ) 2 2 2
As 0.785 22 3419.46 mm Asperlu 2367.664 mm
150
d h dc 0.5 19 515.5 mm
135
G 250 mm
Vu1
σ Lp G 377.173 kN
1000000
vc2 0.083 2
as d fc bo d
λ 6813.168 kN
bo 1000
136
BAB XXI
PERENCANAAN PILE CAP P2
Perhitungan Momen Pile Cap akibat beban reaksi dari tiang pancang :
137
Penulangan Arah X :
Reaksi dari pondasi P 41.76 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
138
Mn
Rn 1.751 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00433 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρ b d 1024.139 mm
Pasang tulangan lentur D19-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 750 150 ) 2 2 2
As 0.785 19 1133.54 mm Asperlu 1024.139 mm
150
Penulangan Arah Y :
Reaksi dari pondasi P 41.76 ton
Harga β tergantung dari mutu beton, yaitu menurut SNI 2847-2019 Ps. 22.2.2.4.3
maka untuk 17 < f'c < 28 Mpa
0.05 ( fc 28)
untuk fc = 29.05 Mpa ----> β 0.85 0.843
7
139
Berdasarkan SNI 2847 pasal 10.4.3 :
0.85 β fc
600
ρbalance
600 fy 0.029
fy
fc
ρmin 0.25 0.0032 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus a)
fy
1.4
ρmin 0.0033 (SNI 2847-2019 Ps. 9.6.1.2 rumus b)
fy
fy
m 17.009
0.85 fc
Mn
Rn 0.551 N /mm2
2
b d
2m Rn
1 1
ρ
fy
0.00133 ρmin 0.0032
m
2
Asperlu ρmin b d 1426.855 mm
Pasang tulangan lentur D19-150 untuk tulangan tarik & D16-150 untuk tulangan tekan
( 1500 150 ) 2 2 2
As 0.785 19 2550.465 mm Asperlu 1426.855 mm
150
d h dc 0.5 19 315.5 mm
Daerah pembebanan yang diperhitungkan untuk geser
penulangan satu arah
140
G 250 mm
Vu1
σ Lp G 117.178 kN
1000000
vc2 0.083 2
as d fc bo d
λ 2589.075 kN
bo 1000
141
BAB XXII
PERENCANAAN SLOOF S1
4700 fc kN
Ec 25.332
1000 2
m
3
b h 4
Ib 3125 m
12 1000000
Momen akibat beban dinding & berat sendiri hasil analisa ETABS
Mu2 28.535 kNm
Mu Mu1 Mu2 151.641 kNm
Gaya tekan akibat beban lateral Gempa diterima balok pengikat sebesar 25% SNI
1726-2019
Pu 3613.49 kN
0.25 Pu 903.372 kN
142
22.2 Kontrol Tulangan Lentur Sloof menggunakan interaki Tekan Lentur dengan PCA COL
Dengan menggunakan pembesian terpasang atas 4D19 dan bawah 4D19 + 2D13 mampu
menahan beban maksimum dan penurunan yang akan terjadi.
fc b d
Vc 118710.459 N
6
Mu
Vu 1000 21663.025 N
Lb
Vc 118710.459 N
Vu
Vs Vc 93224.547 N Perlu tulangan geser minimum !!
0.85
b d
Vsmin 44050 N Vs 93224.547 N
3
2 2
Bila dipasang tulangan Φ10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s. 439.6 mm
Vsmin
d
smax 220.25 mm
2
sehingga dengan tulangan geser terpasang tumpuan ϕ10 - 150 dan lapangan ϕ10 - 200
masih memenuhi
143
BAB XXIII
PERENCANAAN SLOOF S2
4700 fc kN
Ec 25.332
1000 2
m
3 4
b h m 4
Ib 1066.667 m
12 1000000
Gaya tekan akibat beban lateral Gempa diterima balok pengikat sebesar 25% SNI
1726-2019
Pu 3613.49 kN
0.25 Pu 903.372 kN
144
23.2 Kontrol Tulangan Lentur Sloof menggunakan interaki Tekan Lentur dengan PCA COL
Dengan menggunakan pembesian terpasang atas 3D16 dan bawah 3D16 mampu menahan
beban maksimum dan penurunan yang akan terjadi.
fc b d
Vc 61443.779 N
6
Mt
Vu 1000 9234.985 N
Lb
Vc 61443.779 N
Vu
Vs Vc 50579.091 N Perlu tulangan geser minimum !!
0.85
b d
Vsmin 22800 N Vs 50579.091 N
3
2 2
Bila dipasang tulangan Φ10 sebagai sengkang, Av 2 0.785 10 157 mm
fy 280 Mpa
Av fy d
s. 659.4 mm
Vsmin
d
smax 171 mm
2
sehingga dengan tulangan geser terpasang tumpuan ϕ10 - 150 dan lapangan ϕ10 - 200
masih memenuhi
145
11/04/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 1
21:43:58 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 29.05 MPa fy = 420 MPa
Ec = 25332.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.839339
Section:
========
Rectangular: Width = 600 mm Depth = 600 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 7740 mm^2 at 2.15%
20 #22 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 -475.5 106.9 123.3 407.9 470.6 3.817
2 -488.1 107.9 44.1 567.8 231.8 5.260
3 -326.3 194.1 79.1 595.6 242.7 3.069
4 -326.7 183.7 75.6 594.9 244.7 3.239
5 -339.7 142.9 84.4 554.2 327.5 3.878
6 2116.2 -171.6 -158.3 -574.2 -529.4 3.345
7 2099.4 -57.6 -41.0 -643.5 -457.7 11.172
8 1876.4 -178.1 -101.5 -699.7 -398.7 3.929
9 1875.8 -169.0 -96.6 -698.9 -399.5 4.136
10 1858.6 -171.0 -58.5 -803.1 -274.8 4.698
11 -513.6 270.8 273.6 432.6 437.0 1.597
12 -525.4 145.5 92.4 516.0 327.5 3.546
13 -530.4 109.7 59.1 535.0 288.1 4.875
14 -408.0 181.7 80.9 575.7 256.2 3.168
15 -414.9 54.6 28.5 557.7 291.1 10.212
11/04/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
21:43:58 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 29.05 MPa fy = 420 MPa
Ec = 25332.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.839339
Section:
========
Rectangular: Width = 600 mm Depth = 600 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 6192 mm^2 at 1.72%
16 #22 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 -138.4 32.0 40.7 347.8 442.1 10.865
2 -150.9 79.8 152.5 258.2 493.6 3.236
3 55.5 104.4 120.8 390.7 452.0 3.742
4 55.1 99.7 115.9 389.6 453.0 3.907
5 42.1 85.5 66.2 469.6 363.6 5.495
6 1060.4 -103.6 -57.0 -623.3 -343.1 6.016
7 1043.6 -35.3 -118.1 -213.6 -714.9 6.054
8 706.9 -126.1 -165.1 -408.7 -535.3 3.242
9 706.3 -120.1 -158.7 -406.7 -537.1 3.385
10 689.0 -64.0 -54.3 -511.1 -433.4 7.988
11 -404.8 45.6 85.6 238.3 446.9 5.223
12 -417.4 77.4 159.0 220.3 452.4 2.846
13 -151.1 180.9 186.4 390.5 402.5 2.159
14 -151.5 173.9 179.5 390.1 402.8 2.243
15 -164.5 92.0 77.6 427.3 360.1 4.642
11/04/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
23:31:06 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 29.05 MPa fy = 420 MPa
Ec = 25332.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.839339
Section:
========
Rectangular: Width = 600 mm Depth = 600 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: Sides Different (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 5418 mm^2 at 1.50%
Top Bottom Left Right
-------- -------- -------- --------
Bars 4 #22 4 #22 3 #22 3 #22
Cover(mm) 40 40 40 40
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 44.1 14.0 55.0 131.4 516.2 9.380
2 31.5 25.3 46.1 256.9 467.5 10.134
3 20.0 30.1 18.5 448.6 275.4 14.905
4 19.6 30.6 17.9 453.8 265.1 14.827
5 6.6 67.1 34.6 464.5 239.6 6.927
6 207.9 -79.0 -87.4 -378.8 -419.4 4.798
7 191.1 -39.1 -16.3 -509.8 -212.0 13.044
8 137.4 -32.6 -63.6 -252.6 -492.8 7.753
9 136.9 -31.2 -60.8 -252.9 -492.5 8.100
10 119.6 -4.3 -3.9 -410.0 -365.8 94.470
11/04/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
23:33:15 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 29.05 MPa fy = 420 MPa
Ec = 25332.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.839339
Section:
========
Rectangular: Width = 400 mm Depth = 300 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: All Sides Equal (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 3096 mm^2 at 2.58%
8 #22 Cover = 40 mm
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 46.0 8.9 31.0 46.8 162.7 5.246
2 41.7 -0.3 5.0 -9.7 184.7 37.003
3 37.3 16.6 30.2 71.2 129.7 4.297
4 88.9 -22.2 -40.8 -72.0 -131.9 3.236
5 83.2 -3.0 -6.1 -67.0 -139.2 22.645
6 77.4 -9.7 -22.7 -62.3 -146.3 6.434
7 103.5 17.5 59.9 48.3 165.5 2.762
8 99.2 2.2 9.3 40.7 173.3 18.667
9 94.8 24.6 47.8 69.8 135.8 2.838
10 280.1 -31.7 -70.3 -66.2 -147.0 2.092
11 274.4 -3.6 -11.4 -52.2 -165.6 14.489
12 268.6 -13.2 -41.8 -52.4 -165.2 3.954
13 162.7 25.6 88.1 48.7 167.3 1.900
14 158.4 3.3 13.7 41.9 174.9 12.788
15 154.1 28.3 69.0 61.4 149.8 2.170
11/04/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
23:52:02 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled
========================================================================
Computer program for the Strength Design of Reinforced Concrete Sections
========================================================================
General Information:
====================
File Name: untitled.col
Project:
Column: Engineer:
Code: ACI 318-02 Units: Metric
Material Properties:
====================
f'c = 29.05 MPa fy = 420 MPa
Ec = 25332.1 MPa Es = 199955 MPa
Ultimate strain = 0.003 mm/mm
Beta1 = 0.839339
Section:
========
Rectangular: Width = 400 mm Depth = 200 mm
Reinforcement:
==============
Rebar Database: ASTM A615M
Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2) Size Diam (mm) Area (mm^2)
---- --------- ----------- ---- --------- ----------- ---- --------- -----------
# 10 10 71 # 13 13 129 # 16 16 199
# 19 19 284 # 22 22 387 # 25 25 510
# 29 29 645 # 32 32 819 # 36 36 1006
# 43 43 1452 # 57 57 2581
Confinement: User-defined; #10 ties with #32 bars, #13 with larger bars.
phi(a) = 0.8, phi(b) = 0.9, phi(c) = 0.75
Layout: Rectangular
Pattern: Sides Different (Cover to longitudinal reinforcement)
Total steel area, As = 1194 mm^2 at 1.49%
Top Bottom Left Right
-------- -------- -------- --------
Bars 3 #16 3 #16 0 #16 0 #16
Cover(mm) 40 40 40 40
Factored Loads and Moments with Corresponding Capacities: (see user's manual for notation)
=========================================================
Pu Mux Muy fMnx fMny
No. kN kN-m kN-m kN-m kN-m fMn/Mu
--- ----------- ----------- ----------- ----------- ----------- --------
1 21.8 2.7 6.6 23.2 55.7 8.460
2 19.5 0.3 0.3 29.8 37.1 112.301
3 17.3 5.3 10.9 24.8 51.5 4.716
4 85.4 -5.8 -14.2 -24.4 -59.4 4.183
5 82.5 -0.3 -1.6 -13.8 -77.7 47.273
6 79.5 -2.2 -5.9 -23.3 -61.6 10.386
7 58.1 6.2 12.7 25.8 53.0 4.178
8 55.8 0.5 1.1 25.3 54.0 47.165
9 53.5 6.7 16.3 23.6 58.0 3.549
10 133.5 -8.0 -19.7 -25.0 -61.8 3.140
11/05/23 pcaColumn V3.63 - PORTLAND CEMENT ASSOCIATION - Page 3
00:10:58 Licensed to: KLEVE ENGINEERING untitled