Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH KELOMPOK 6 :
KELAS : VI C
AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2018
1
AKUNTANSI REKENING TAMU
Rekening tamu merupakan rekening yang paling aktif. Dikatakan demikian karena
dalam satu hari bisa terjadi beberapa transaksi, debet dan kredit pada rekening ini. Sifat
rekening tamu memerlukan pencatatan dan pemantauan yang akurat dan ketat. Rekening
tamu ditutup setiap hari. Artinya, rekening ini berusia satu hari. Saldo rekening tamu hari ini
dilanjutkan keesokan harinya. Manajemen hotel memerlukan laporan harian mengenai
perkembangan setiap rekening tamu karena berkaitan dengan kebijakan hotel.
6.1. PENDAHULUAN
Transaksi-transaksi yang dicatat pada rekening tamu merupakan piutang hotel kepada
tamu-tamu yang masih tinggal di hotel. Sifat tagihan ini singkat sehingga piutang ini
diklasifikasi sebagai piutang tunai. Bila tamu telah meninggalkan hotel (check-out) dan
rekeningnya ditagihkan ke perusahaan/kantor dan atau diselesaikan dengan kartu kredit maka
piutang ini diklasifikasi sebagai city ledger. Pencatatan transaksi pada rekening tamu harus
segera dilakukan begitu transaksi terjadi sehingga data yang disajikan adalah data yang
muthakir. Pemutahiran rekening harus selalu dilakukan mengingat bahwa tamu bisa sewaktu-
waktu meninggalkan hotel (check-out) dan menyelesaikan rekeningnya.
Rekening tamu disiapkan setelah tamu mendaftar (check-in) dan melengkapi
registrasi. Berikut akan dibahas dokumen-dokumen pendukung untuk pencatatan rekening
tamu dan mekanisme pencatatan transaksi pada rekening tamu.
3
6.4. MEKANISME PENCATATAN TRANSAKSI PADA REKENING TAMU
Pada rekening tamu, semua jasa hotel yang dinikmati oleh tamu dan dibebankan
rekening kamarnya merupakan transaksi debet. Penjelasannya adalah transaksi ini merupakan
beban yang harus diselesaikan oleh tamu saat check-out. Jasa hotel yang dibebankan dan
dicatat pada sisi debet pada rekening tamu diantaranya;
(1) kamar
(2) restoran
(3) room service
(4) laundry and dry cleaning
(5) telepon
(6) diskotik
(7) SPA dan jasa lainnya.
4
6.5. TRANSAKSI DEBET
Dari contoh transaksi pada rekening tamu, dapat dijelaskan bahwa pada 3 Mei 2006
Tuan Yakin H telah menikmati jasa room service sebesar Rp 44.000 yang dibebankan ke
rekening kamarnya. Jasa ini merupakan beban yang harus dibayar oleh Tuan Yakin H. oleh
karena itu, pada rekening kamarnya dicatat pada kolom debet. Perlakuan yang sama
diterapkan untuk transaksi kamar dan transaksi lain yang merupakan beban bagi Tuan Yakin
H. Dari contoh transaksi debet di atas, jumlah beban Tuan Yakin H sampai 3 Mei 2006
sebesar Rp 264.000. Dengan kata lain, piutang hotel kepada Taun Yakin H sampai dengan 3
Mei 2006 adalah Rp 264.000.
5
kondisi tersebut mengamati setiap pergerakan transaksi tamu hotel. Bila terjadi skipper,
maka penanganan rekening tamu dapat dilaksanakan seperti di bawah ini :
a. Koordinasikan dengan pejabat tata graha (house keeping) yang berkompeten.
b. Hubungi pejabat kantor depan (front office) yang berkompeten untuk memastikan
bahwa tamu memang merupakan seorang skipper.
c. Dapatkan persetujuan dari pejabat hotel yang berkompeten untuk mengeluarkan tami
skipper dimaksud dari kamar yang dihuni.
d. Rekening skipper dikeluarkan dari daftar rekening tamu dan dipindahkan ke rekening
city ledger untuk ditindak lanjti oleh petugas hotel yang berkompeten di bagian
akuntansi.
2. Salah Pembebanan Untuk Jasa-Jasa Hotel
Kekeliruan terjadi karena bersifat manusiawi. Tamu dari kamar 201 salah menulis
nomor kamar ketika makan malam di restoran, yaitu kamar 210. Oleh petugas hotel,
beban restoran akan dibebankan ke rekening kamar 210. Kamar 210 tentu akan menolak
beban ini. Untuk mengoreksi kekeliruan pembebanan ini, petugas hotel (kasir bagian
depan) dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Keluarkan beban restoran ini dari kamar 210.
b. Telusuri tanda tangan tamu yang tertera di rekening restoran dengan tanda tangan di
rekeneing kartu registrasi untuk semua tamu yang tinggal di hotel.
c. Bila tanda tangan di rekening restoran sesuai dengan yang tercantum pada kartu
registrasi maka petugas membebankan rekening restoran tersebut pada kamar
dimaksud.
3. Tamu memberikan Tips Pada Saat Check-out
Ada beberapa tamu yang memberikan tips (to improve prompt service) tunai pada saat
check-out dengan uang rupiah. Untuk pemberian tips ini, tamu memerlukan sejumlah
uang rupiah dari kasir kantor depan dan dibebankan ke rekening kamarnya. Untuk situasi
ini, kasir kantor depan dapat mengeluarkan uang tunai (kas) dengan beban paid-out.
Jumlah paid-out ini dicantumkan pada formulir paid-out dan harus ditandatangani oleh
tamu yang bersangkutan dan diotorisasi oleh pejabat hotel yang berkompeten, misalnya
front office manager. Uang tunai (paid-out) kemudian diberikan kepada tamu, dan jumlah
paid-out dibebankan pada rekening tamu pada sisi debet.
4. Penanganan Rekening Tamu Rombongan
Jumlah tamu dalam satu kelompok dikategorikan satu rombongan apabila jumlahnya
6
minimal 15 orang. Penanganan rekening tamu rombongan berbeda dengan tamu
individual. Perbedaannya yaitu untuk beban-beban yang terjadi selama rombongan
tersebut tingga di hotel. Misalnya, beban kamar akan ditanggung oleh
lembaga/perusahaan rombongan tersebut. Beban lain seperti telepon, cucian, makan
siang, dan lainnya menjadi tanggungan pribadi tamu rombongan tersebut. Bila hanya
beban kamar yang menjadi tanggungan lembaga/perusahaan rombongan maka harus
disiapkan dua jenis rekening tamu pada saat check-in.
a. Satu rekening untuk mencatat beban kamar (dan makan pagi) untuk seluruh anggota
rombongan selama tinggal di hotel. Rekening ini disebut dengan master bill,
diletakkan pada tempat rekening ketua rombongan.
b. Satu rekening mencatat beban lain selain beban kamar seperti restoran, cucian,
telepon, dan beban lain. Jenis rekening ini lazim disebut extra bill.
6.8. LAPORAN PENERIMAAN KAS
Hotel memberikan jasa 24 jam untuk tamunya yang dibagi menjadi tiga waktu (Shift).
Setiap akhir waktu tugas petugas kasir membuat laporan penerimaan kas (cash Receipt
Report). Laporan penerimaan kas dibuat oleh petugas kasir dengan sumber dokumen berikut:
(1) rekening tamu atau kuitansi penerimaan kas
(2) formulir (voucher) paid-out untuk kas yang dikeluarkan
(3) formulir penukaran uang asing untuk penerimaan uang asing.
Informasi yang dicantumkan dalam laporan penerimaan kas adalah:
(1) nomor kartu dan nama tamu
(2) jumlah dan jenis pembayaran yang diterima
(3) jumlah kas yang dikeluarkan (paid-out)
(4) jenis mata uang yang diterima
(5) nama petugas kasir depan
(6) waktu tugas (shift)
(7) hari/tanggal laporan.
Dst
Laporan Penukaran Uang Asing Rekapitulasi Penyetoran Uang
Asing
No No. Nama Jmlah Jumlah Jenis Jumlah Jumlah
Vcher Kmr Tamu Uang Rupiah Uang Uang Rupiah
Asing Asing Asing
0312 425 Mr Tanaka ¥5000 350000 € 5000 350000
0313 502 Mr Schartz €200 240000 USD 300 2700000
Dst € 200 240000
Dst
10
Dengan proses night auditing didapatkan jumlah piutang rekening tamu pada
hari/tanggal tertentu. Pada saat night auditing dilakukan pula proses neraca percobaan untuk
piutang rekening tamu hotel.
Transaksi debet minus transaksi kredit = saldo hari ini.
Saldo hari ini ditambah saldo kemarin = jumlah piutang rekening tamu hari ini.
Jumlah piutang rekening tamu sampai hari ini harus sama dengan jumlah saldo
seluruh rekening hari ini.
Bila formula diatas diterapkan pada julah kedua pendekatan telah sama, berarti ketepatan
piutang rekening tamu telah teruji dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
AKUNTANSI KAS
7.1. PENDAHULUAN
Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang diibaratkan sebagai darahnya perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional termasuk juga usaha hotel. Dalam mencapai tujuan
operasional hotel diperlukan sistem pengendalian yang memadai untuk mengelola kas hotel,
yaitu penerimaan kas hotel dan pengeluaran kas hotel. Hotel menerima kas dari outlet cashier
dan front office cashier, sedangkan kas dikeluarkan untuk pembelian kebutuhan hotel,
pembayaran gaji, dan segala aspek yang berhubungan dengan pembayaran tunai sesuai dengan
jadwal yang ditentukan. Kas hotel ditangani oleh pejabat yang disebut kasir umum (general
11
cashier). Pengeluaran kas hotel memerlukan perhatian khusus dari manajemen hotel sehingga
tidak terjadi kekurangan atau kelebihan kas.
12
disertai dengan dokumen pendukung dan uang kas disetorkan pada setiap akhir tugas. Uang
kas yang diterima disetorkan ke manajemen hotel dimasukkan ke dalam amplop yang khusus
melalui kasir umum.
Uang kas dilaporkan secara rinci sesuai dengan jumlah uang kas yang diterima dan
mata uang yang digunakan. Jika uang kas diterima terdiri traveler cheque maka traveller’s
cheque ini harus dilaporkan pada amplop setoran kas. Laporan mengenai uang yang
dimasukkan sesuai dengan pecahan uang kas. Misalnya, bila dalam amplop dimasukkan
pecahan lima ribu sebanyak 2 (dua) lembar maka pada amplop ditulis 2 x Rp5000 =
Rp10.000, demikian selanjutnya sampai semua uang yang dimasukkan ke dalam amplop
dilaporkan kasir kantor depan/kasir outlet.
13
Jurnal penerimaan kas merupakan buku unutk mencatat semua setoran kas yang
diterima oleh hotel. Pada jurnal ini dibukukan penerimaan kas secara kronologis. Artinya,
sesuai dengan urutan penerimaan kas. Pada jurnal ini dapat dikaji bahwa transaksi debet
unutk kas atau rekening bank hotel, sedangkan transaksi kredit unutk piutang tamu atau city
leadger. Rekening bank didebet karena jumlah kas meningkat.
14
7.9. PEMBUKUAN PENGELUARAN KAS
Setelah meneliti bahwa dokumen-dokumen pendukung unutk pembayaran untuk
pembayaran uang sudah lengkap dan benar, kasir umum kemudian menyiapkan cek sebesar
tagihan yang diajukan oleh bagian utang. Kasir umum hanya mengeluarkan dan melengkapi
formulir cek. Cek hotel baru dapat diungkapkan oleh rekanan setelah ditandatangani oleh
pejabat hotel yang berkompeten untuk itu. Lazimnya cek, untuk pembayaran utang-utang
atau yang lain ditandatangani oleh general manager dan chief accountant (atau pejabat hotel
yang lain).
Dari ilustrasi di atas, dapat dinyatakan prosedur pembayaran uang hotel sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung seperti tersebut diatas diajukan oleh bagian utang dalam
voucher pembayaran ke kasir umum
2. Atas dasar dokumen pendukung yang diterima , kasir umum kemudian menyiapkan
cek sejumlah yang ditagih.
3. Cek disampaikan kepada pejabat hotel yang berkompeten untuk ditandatangani
4. Akhirnya cek disampaikan kepada rekanan. Rekanan membubuhkan tanda tangan
pada formulir penerimaan cek.
Setelah cek dibayarkan kepada rekanan, langkah selanjutnya adalah membukukan cek
tersebut pada jurnal pengeluaran kas. Pada jurnal pengeluaran kas, cek yang dibayarkan ke
rekanan dibukukan pada sisi kredit unutk rekening bank (sesuai dengan nomor rekening bank
hotel). Pada sisi debet dibukukan rekening bank dikredit. Jadi, pada saat cek dibayarkan
rekening utang hotel didebet dan rekening bank di kredit. Secara lebih rinci, utang hotel
didebet unutk setiap rekanan hotel.
Pada setiap akhir periode, jurnal pengeluaran kas dirirngkas dalam voucher jurnal
pengeluaran kas. Voucher jurnal pengeluaran kas selanjutnya disampaikan pada fungsi lain
unutk dibukukan pada buku besar (general ledger). Istilah teknis pembukuan pada buku besar
disebut posting, fungsi yang membukukan voucher jurnal disebut book keeper, tergantung
jenjang pada organisasi hotel.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan – Penerapan Uniform System of Accounts for
The Lodging Industry. Yogyakarta : ANDI.
Soewirjo, Herdi S. Darmo. 2008. Teori & Praktik Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta :
ANDI.
Dewi, Ni Wayan Yulianita. 2017. Buku Ajar Akuntansi Perhotelan. Singaraja : Jurusan
Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.