Sie sind auf Seite 1von 16

AKUNTANSI PERHOTELAN

AKUNTANSI REKENING TAMU


AKUNTANSI KAS

OLEH KELOMPOK 6 :

KOMANG ENI CANDRANINGSIH 1517051019


LUH PUTU WINDIANI 1517051164
IDA AYU PUTU PRISKA DEWI 1517051316

KELAS : VI C

AKUNTANSI PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2018
1
AKUNTANSI REKENING TAMU

Rekening tamu merupakan rekening yang paling aktif. Dikatakan demikian karena
dalam satu hari bisa terjadi beberapa transaksi, debet dan kredit pada rekening ini. Sifat
rekening tamu memerlukan pencatatan dan pemantauan yang akurat dan ketat. Rekening
tamu ditutup setiap hari. Artinya, rekening ini berusia satu hari. Saldo rekening tamu hari ini
dilanjutkan keesokan harinya. Manajemen hotel memerlukan laporan harian mengenai
perkembangan setiap rekening tamu karena berkaitan dengan kebijakan hotel.
6.1. PENDAHULUAN
Transaksi-transaksi yang dicatat pada rekening tamu merupakan piutang hotel kepada
tamu-tamu yang masih tinggal di hotel. Sifat tagihan ini singkat sehingga piutang ini
diklasifikasi sebagai piutang tunai. Bila tamu telah meninggalkan hotel (check-out) dan
rekeningnya ditagihkan ke perusahaan/kantor dan atau diselesaikan dengan kartu kredit maka
piutang ini diklasifikasi sebagai city ledger. Pencatatan transaksi pada rekening tamu harus
segera dilakukan begitu transaksi terjadi sehingga data yang disajikan adalah data yang
muthakir. Pemutahiran rekening harus selalu dilakukan mengingat bahwa tamu bisa sewaktu-
waktu meninggalkan hotel (check-out) dan menyelesaikan rekeningnya.
Rekening tamu disiapkan setelah tamu mendaftar (check-in) dan melengkapi
registrasi. Berikut akan dibahas dokumen-dokumen pendukung untuk pencatatan rekening
tamu dan mekanisme pencatatan transaksi pada rekening tamu.

6.2. KARTU REGISTRASI


Kartu registrasi dilengkapi oleh tamu ketika mendaftar di hotel. Pada kartu ini
informasi yang di dapat :
(1) nama tamu
(2) jumlah orang
(3) tujuan berkunjung
(4) lama tinggal
(5) alamat tamu
(6) kebangsaan tamu
(7) tanda identitas tamu
(8) jenis kamar yang diminta
(9) harga kamar
2
(10) tanda tangan tamu
(11) tanda tangan karyawan yang melayani saat check-in
(12) syarat-syarat yang harus dipenuhi tamu selama tinggal di hotel.
Fungsi kartu registrasi bagi pihak hotel adalah sebagai berikut :
1. Sebagai dasar pembebanan jasa kamar dan jasa lainnya yang telah dinikmati oleh
tamu ke dalam rekeningnya selama tinggal di hotel.
2. Memudahkan petugas hotel membebankan biaya kamar ke rekening tamu sesuai
dengan harga kamar yang dicantumkan selama tinggal di hotel.
3. Dapat dijadikan alat informasi untuk mengetahui segmen tamu hotel degan perilaku
serta tujuan berkunjung.
4. Jika terjadi keraguan dalam pencatatan suatu transaksi lain di luar jasa kamar maka
petuga hotel dapat membandingkan tanda tangan tamu yang tercantum di kartu
resgistrasi dengan tanda tangan pada voucher jasa yang dinikmati tersebut.

6.3. REKENING TAMU


Pada rekening tamu, informasi yang dicantumkan diantaranya:
(1) nomor kartu
(2) nama tamu
(3) jumlah tamu dalam kamar yang dihuni
(4) kebangsaan tamu
(5) harga kamar per malam
(6) tanggal check-in dan check-out,
(7) alamat tamu
8) informasi lain seperti nomor kartu kredit, alamat perusahaan penanggung
rekening, dan lain sebagainya.
Bentuk rekening tamu berbeda-beda. Namun secara garis besar, rekening tamu
mencantumkan tanggal transaksi, keterangan untuk transaksi, debet, kredit, dan saldo. Hal
penting yang harus dicatat dalam penyiapan rekening tamu adalah bahwa tanggal check-out
harus dicantumkan di atas tanggal check-in tamu.

3
6.4. MEKANISME PENCATATAN TRANSAKSI PADA REKENING TAMU
Pada rekening tamu, semua jasa hotel yang dinikmati oleh tamu dan dibebankan
rekening kamarnya merupakan transaksi debet. Penjelasannya adalah transaksi ini merupakan
beban yang harus diselesaikan oleh tamu saat check-out. Jasa hotel yang dibebankan dan
dicatat pada sisi debet pada rekening tamu diantaranya;
(1) kamar
(2) restoran
(3) room service
(4) laundry and dry cleaning
(5) telepon
(6) diskotik
(7) SPA dan jasa lainnya.

4
6.5. TRANSAKSI DEBET

Hotel Gandapura 210. Tn. Yakin H (1). 5/5/06


Jl. Pantai Melati 107 Indonesia 3/5/06
Seminyak Kuta Jl. Godilala 27
Bali-Indonesia Jakarta 10120
Rp 220.000
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
3/5/06 Room service 44.000 44.000
3/5/06 Kamar 220.000 220.000

Dari contoh transaksi pada rekening tamu, dapat dijelaskan bahwa pada 3 Mei 2006
Tuan Yakin H telah menikmati jasa room service sebesar Rp 44.000 yang dibebankan ke
rekening kamarnya. Jasa ini merupakan beban yang harus dibayar oleh Tuan Yakin H. oleh
karena itu, pada rekening kamarnya dicatat pada kolom debet. Perlakuan yang sama
diterapkan untuk transaksi kamar dan transaksi lain yang merupakan beban bagi Tuan Yakin
H. Dari contoh transaksi debet di atas, jumlah beban Tuan Yakin H sampai 3 Mei 2006
sebesar Rp 264.000. Dengan kata lain, piutang hotel kepada Taun Yakin H sampai dengan 3
Mei 2006 adalah Rp 264.000.

6.6. TRANSAKSI KREDIT


Pembayaran tunai merupakan transaksi kredit pada rekening tamu. Pembayaran tunai
dilakukan oleh tamu bila tamu membayar tunai seluruh rekeningnya (paid in full) saat check-
out, atau dapat membayar tunai sebagian rekeningnya karena masih tinggal di hotel dan
sisanya dilunasi saat check-out. Pembayaran tunai untuk pemesanan kamar dilakukan agar
kamar yang dipesan sudah pasti didapat oleh tamu saat check-in. Jenis pembayaran tunai
yang dilakukan untuk pemesanan kamar dalam bahasa inggris lazim disebut Advance
Reservation Deposit (ARD).

6.7. HAL-HAL YANG MUNGKIN TERJADI


1. Tamu Meninggalkan Hotel Tanpa Menyelesaikan Rekening
Ada kalanya tamu meninggalkan hotel tanpa alasan dan tanpa membayar rekeningnya
(skipper). Untuk menghindari hal ini, sebaiknya petugas hotel yang berhubungan dengan

5
kondisi tersebut mengamati setiap pergerakan transaksi tamu hotel. Bila terjadi skipper,
maka penanganan rekening tamu dapat dilaksanakan seperti di bawah ini :
a. Koordinasikan dengan pejabat tata graha (house keeping) yang berkompeten.
b. Hubungi pejabat kantor depan (front office) yang berkompeten untuk memastikan
bahwa tamu memang merupakan seorang skipper.
c. Dapatkan persetujuan dari pejabat hotel yang berkompeten untuk mengeluarkan tami
skipper dimaksud dari kamar yang dihuni.
d. Rekening skipper dikeluarkan dari daftar rekening tamu dan dipindahkan ke rekening
city ledger untuk ditindak lanjti oleh petugas hotel yang berkompeten di bagian
akuntansi.
2. Salah Pembebanan Untuk Jasa-Jasa Hotel
Kekeliruan terjadi karena bersifat manusiawi. Tamu dari kamar 201 salah menulis
nomor kamar ketika makan malam di restoran, yaitu kamar 210. Oleh petugas hotel,
beban restoran akan dibebankan ke rekening kamar 210. Kamar 210 tentu akan menolak
beban ini. Untuk mengoreksi kekeliruan pembebanan ini, petugas hotel (kasir bagian
depan) dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Keluarkan beban restoran ini dari kamar 210.
b. Telusuri tanda tangan tamu yang tertera di rekening restoran dengan tanda tangan di
rekeneing kartu registrasi untuk semua tamu yang tinggal di hotel.
c. Bila tanda tangan di rekening restoran sesuai dengan yang tercantum pada kartu
registrasi maka petugas membebankan rekening restoran tersebut pada kamar
dimaksud.
3. Tamu memberikan Tips Pada Saat Check-out
Ada beberapa tamu yang memberikan tips (to improve prompt service) tunai pada saat
check-out dengan uang rupiah. Untuk pemberian tips ini, tamu memerlukan sejumlah
uang rupiah dari kasir kantor depan dan dibebankan ke rekening kamarnya. Untuk situasi
ini, kasir kantor depan dapat mengeluarkan uang tunai (kas) dengan beban paid-out.
Jumlah paid-out ini dicantumkan pada formulir paid-out dan harus ditandatangani oleh
tamu yang bersangkutan dan diotorisasi oleh pejabat hotel yang berkompeten, misalnya
front office manager. Uang tunai (paid-out) kemudian diberikan kepada tamu, dan jumlah
paid-out dibebankan pada rekening tamu pada sisi debet.
4. Penanganan Rekening Tamu Rombongan
Jumlah tamu dalam satu kelompok dikategorikan satu rombongan apabila jumlahnya

6
minimal 15 orang. Penanganan rekening tamu rombongan berbeda dengan tamu
individual. Perbedaannya yaitu untuk beban-beban yang terjadi selama rombongan
tersebut tingga di hotel. Misalnya, beban kamar akan ditanggung oleh
lembaga/perusahaan rombongan tersebut. Beban lain seperti telepon, cucian, makan
siang, dan lainnya menjadi tanggungan pribadi tamu rombongan tersebut. Bila hanya
beban kamar yang menjadi tanggungan lembaga/perusahaan rombongan maka harus
disiapkan dua jenis rekening tamu pada saat check-in.
a. Satu rekening untuk mencatat beban kamar (dan makan pagi) untuk seluruh anggota
rombongan selama tinggal di hotel. Rekening ini disebut dengan master bill,
diletakkan pada tempat rekening ketua rombongan.
b. Satu rekening mencatat beban lain selain beban kamar seperti restoran, cucian,
telepon, dan beban lain. Jenis rekening ini lazim disebut extra bill.
6.8. LAPORAN PENERIMAAN KAS
Hotel memberikan jasa 24 jam untuk tamunya yang dibagi menjadi tiga waktu (Shift).
Setiap akhir waktu tugas petugas kasir membuat laporan penerimaan kas (cash Receipt
Report). Laporan penerimaan kas dibuat oleh petugas kasir dengan sumber dokumen berikut:
(1) rekening tamu atau kuitansi penerimaan kas
(2) formulir (voucher) paid-out untuk kas yang dikeluarkan
(3) formulir penukaran uang asing untuk penerimaan uang asing.
Informasi yang dicantumkan dalam laporan penerimaan kas adalah:
(1) nomor kartu dan nama tamu
(2) jumlah dan jenis pembayaran yang diterima
(3) jumlah kas yang dikeluarkan (paid-out)
(4) jenis mata uang yang diterima
(5) nama petugas kasir depan
(6) waktu tugas (shift)
(7) hari/tanggal laporan.

Kasir………… Waktu tugas………... Hari/tanggal……………


Penerimaan kas Pengeluaran kas

No No Nama Jumlah Ket. No. No. Nama Jumlah


Voucher Kamar Tamu Voucher Kamar Tamu
01245 623 Tn. Budi 875000 Dept. 0225 511 Mr Choi 200000
7
01246 603 Mr. Blurs 1235000 C/0 0226 408 Tn Toni 125000

Dst
Laporan Penukaran Uang Asing Rekapitulasi Penyetoran Uang
Asing
No No. Nama Jmlah Jumlah Jenis Jumlah Jumlah
Vcher Kmr Tamu Uang Rupiah Uang Uang Rupiah
Asing Asing Asing
0312 425 Mr Tanaka ¥5000 350000 € 5000 350000
0313 502 Mr Schartz €200 240000 USD 300 2700000
Dst € 200 240000
Dst

Kasir yang bertugas

(Mulyadi) (Hottani) (Ismail)


Gambar Contoh Isian Laporan Penerimaan Kas
Penjelasan gambar diatas untuk laporan penerimaan kas sebagai berikut:
Penerimaan Kas :
1. Nomor voucher, merupakan bukti pendukung untuk penerimaan tunai seperti kuitansi
dana tau rekening tamu.
2. Nomor kamar merupakan nomor kamar yang melakukan pembayaran tunai.
3. Nama tamu merupakan nama tamu yang menghuni kamar.
4. Jumlah merupakan jumlah uang yang diterima oleh kasir atau jumlah tunai yang
dibayarkan oleh tamu.
5. Keterangan merupakan keterangan yang dapat ditambahkan seperti misalnya ARD
untuk Advance Reservation Deposite, CL untuk pembayaran city ladger.
Pengeluaran Kas :
1. Nomor voucher merupakan bukti pendukung untuk mengeluarkan tunai seperti
formulir paid-out.
2. Nomor kamar merupakan nomor kamar tamu yang tinggal di hotel. Hotel hanya
melayani paid-out terutama untuk tamu hotel dan juga manajemen hotel. Dengan kata
lain hotel tidak memberikan paid-out.
3. Nama tamu merupakan nama tamu yang menerima paid-out dari hotel
4. Jumlah merupakan jumlah uang kas yang dikeluarkan oleh kasir, yang diterima tamu
hotel.
Laporan Penukaran Uang Asing
Hotel hanya memberika layanan pelayanan penukaran uang asing bagi tamu yang tinggal di
8
hotel. Layanan ini merupakan layanan tambahan bagi tamu hotel.
1. Nomor voucher merupakan bukti pendukung untuk penukaran.
2. Nomor kamar merupakan nomor kamar yang dihuni oleh tamu hotel.
3. Nama tamu merupakan nama tamu hotel yang menukarkan mata uang asing.
4. Jumlah uang asing merupakan jumlah uang asing yang ditukarkan dengan hotel.
5. Jumlah rupiah merupakan merupakan nilai tukar dalam rupiah. Misalkan jika pada
kolom jumlah uang asing yang tercantum USD 100 maka pada kolom ini
dicantumkan jumlah Rp900.000 artinya nilai tukar pada saat itu untuk 1 USD adalah
9.000.
Rekapitulasi Penyetoran Uang Asing
Pada contoh tadi rekapitulasi penukaran uang asing yang harus disetorkan oleh kasir
kantor depan pada akhir tugasnya. Misalnya pada saat itu diterima tiga jenis mata uang asing
yaitu USD, yen Jepang dan euro. Pada kolom jenis uang asing misalnya dicantumkan USD,
pada kolom jumlah uang asing dicantumkan 200 USD, dan pada kolom jumlah rupiah
dicantumkan Rp 1.800.000. hal yang sama dicantumkan untuk yen Jepang dan euro.

6.9. TRANSAKSI CITY LEDGER


Transaksi city ledger terjadi untuk transaksi-transaksi berikut;
1. Tamu hotel tidak menyelesaikan rekening kamarnya dengan tunai ketika check-out,
melainkan dibebankan ke perusahaannya dana tau dengan kartu kredit.
2. Tamu restoran menyelesaikan rekening restoran dengan kartu kredit dana tau
dibebankan ke perusahaannya.
City ledger merupakan terminology yng digunakan untuk menyatakan bahwa rekening ini
tidak aktif di piutang rekening tamu. City ledger merupakan rekening piutang hotel yang
dapat diklasifikasikan lebih lanjut diantaranya kartu kredit, perusahaan-perusahaan yang ada
kemitraan dengan hotel, dan sebagainya.

6.10. PERLAKUAN REKENING CITY LEDGER UNTUK TAMU HOTEL


1. Pada saat check-out petugas kasir kantor depan hotel harus meneliti semua dokumen yang
diperlukan. Bila semua dokumen telah sesuai dengan ketentun hotel maka petugas kasir
kantor depan menyilakan tamu untuk menandatangani rekening kamarnya.
2. Selanjutnya petugas kasir kantor mengeluarkan rekening tamu untuk kemudian
dipindahkan ke rekening piutang lain yaitu city ledger.

6.11. PERLAKUAN CITY LEDGER UNTUK TAMU YANG TIDAK TINGGAL DI


9
HOTEL
Ada transaksi city ledger untuk tamu yang tidak tinggal di hotel. Misalnya tamu yang
makan di restoran dengan tujuan perjamuan pembebanan rekening restoranke kartu kreditnya.
Untuk transaksi ini ketika transaksi terjadi dibebankan sebagai penjualan restoran. Langkah
selanjutnya adalahmembebankan transaksi ke rekening city ledger untuk diproses lebih
lanjut.
Rekening city ledger dengan demikian terdiri dari beberapa rekening tamu yang
check-out yang membebankan rekeningnya ke perusahaan dan transaksi outlet hotel yang
juga diselesaikan tunai kemudian hari

6.12. NIGHT AUDITING


Night auding adalah proses pengujian kepatuhan transaksi agar sesuai dengan
ketentuan yang ditentukan oleh manajemen hotel. Proses night auditing merupakan bagian
dari kegiatan pengendalian internal. Night auditing dilakukan malam hari setelah proses
penjualan dalamsatu hari berakhir. Jangka waktu satu hari ditentukan dari pukul 07.00 sampai
pukul 23.00 dengan kata lain penjualan hotel ditutup pada pukul 23.00 dan laporan penjualan
dalam satu hari mencakup penjualan dari pukul 07.00 sampai 23 00
Dalam proses night auditing yang dilakukan adalah:
1. Membebankan harga kamar kepada setiap rekening tamu. Harga kamar dibebankan pada
malam hari karena jasa kamar akan baru dinikmati pada malam hari.bila belum sempat
menikmati kamar malam hari maka dibebankan sebagai day-use.
2. Menentukan neraca percobaan untuk piutang rekening tamu. Dengan neraca percobaan
akan didapat piutang hotel kepada tamu pada malam hari.
3. Meneliti jika semua laporan dalam satu hari telah dibuat dan dilengkapi dengan benar
dengan dokumen pendukung yang diperlukan oleh semua unit hotel yang menghasilkan
penjualan.
4. Meneliti jika semua dokumen pendukug yang disetarakan dalam laporan harian diatas
dicatat kronologisnya sesuai dengan nomor urut yang ada pada dokumen pendukung
setiap outlet hotel.
5. Membuat laporan penjualan pada hari itu yang lazi, disebut D card report. Dengan d card
report ini manajemen hotel mendapat informasi jumlah penjualan harian, penerimaan pad
akas pada hari tertentu dan sekaligus juga mengetahui jimlah piutang/tagihan hotel
kepada tamu pada tanggal tertentu.

6.13. UJI KETEPATAN PIUTANG REKENING TAMU

10
Dengan proses night auditing didapatkan jumlah piutang rekening tamu pada
hari/tanggal tertentu. Pada saat night auditing dilakukan pula proses neraca percobaan untuk
piutang rekening tamu hotel.
Transaksi debet minus transaksi kredit = saldo hari ini.
Saldo hari ini ditambah saldo kemarin = jumlah piutang rekening tamu hari ini.
Jumlah piutang rekening tamu sampai hari ini harus sama dengan jumlah saldo
seluruh rekening hari ini.
Bila formula diatas diterapkan pada julah kedua pendekatan telah sama, berarti ketepatan
piutang rekening tamu telah teruji dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

6.14. TRANSKRIP REKENING TAMU


D card report melaporkan seluruh transaksi rekening tamu dalam sehari untuk debet
dan kredit. Untuk laporan yang lebih terperinci mengenai transaksi seluruh rekening tamu,
dapat diterapkan laporan transkrip rekening tamu. Fungsi transkrip ini tidak jauh berbeda
dengan D card report. Hanya saja, penyimpanannya dilakukan dengan manual. Dengan
transnkrip rekening tamu didapat pula jumlah piutang seluruh rekening tamu tersebut. Dalam
transkrip ini dilaporkan semua rekening tamu seperti rekening tamu aktif, yaitu untuk tamu
yang masih tinggal di hotel, rekening city ledger dan rekening tamu yang check-out dengan
membayar tunai.

AKUNTANSI KAS
7.1. PENDAHULUAN
Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang diibaratkan sebagai darahnya perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional termasuk juga usaha hotel. Dalam mencapai tujuan
operasional hotel diperlukan sistem pengendalian yang memadai untuk mengelola kas hotel,
yaitu penerimaan kas hotel dan pengeluaran kas hotel. Hotel menerima kas dari outlet cashier
dan front office cashier, sedangkan kas dikeluarkan untuk pembelian kebutuhan hotel,
pembayaran gaji, dan segala aspek yang berhubungan dengan pembayaran tunai sesuai dengan
jadwal yang ditentukan. Kas hotel ditangani oleh pejabat yang disebut kasir umum (general
11
cashier). Pengeluaran kas hotel memerlukan perhatian khusus dari manajemen hotel sehingga
tidak terjadi kekurangan atau kelebihan kas.

7.2. SUMBER – SUMBER PENERIMAAN KAS HOTEL


Sumber penerimaan kas hotel yang lain adalah pembayaran piutang hotel oleh pihak
ketiga. Hotel juga mendapatkan kas dari pembayaran di muka untuk pesanan kamae
(advanced reservation deposit), perjamuan (banquet), dan sewa/kontrak untuk ruangan toko/
perkantoran yang ada di area dan atau di lobi hotel. Selain dari kegiatan operasionalnya,
hotel juga menerima kas dari sumber pendanaan dari pihak ketiga (misalnya utang jangka
panjang) dan dari aktivitas investasi (misalnya penjualan saham).

7.3. PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN JASA HOTEL


Kas yang diterima dari penjualan kamar, makanan, minuman dan jasa terkait lainnya.
Penerimaan kas yang berasal dari penjualan jasa, kamar, makanan, minuman, dan jasa terkait
lainnya merupakan penjualan utama hotel (major revenue). Penerimaan kas yang berasal dari
penjualan telepon, kolam renang, cucian (laundry), dry cleaning dan penjualan jasa terkait
lainnya merupakan penjualan tambahan (minor revenue). Penerimaan kas dari penjualan jasa
hotel terjadi dan berlangsung di kantor depan dan di outlet hotel. Penerimaan kas di kantor
depan dicatat dan dilaporkan oleh kasir kantor depan dan penerimaan kas di outlet dicatat dan
dilaporkan oleh kasir outlet tersebut.
a. PENERIMAAN KAS OLEH KASIR KANTOR DEPAN
Kas yang diterima oleh kasir depan bersumber dari:
1. Tamu yang meninggalkan hotel (check out).
2. Pembayaran dimuka atas pemesanan kamar (advanced reservation deposit).
3. Pembayaran di muka untuk pesta perjamuan (banquet).
Semua kas yang diterima dicatat pada laporan penerimaan kas yang dikerjakan harian
atau setiap waktu tugas dengan dasar pengisian adalah rekening tamu dan kuitansi
penerimaan kas. Untuk tujuan pengendalian kas, semua rekening tamu dan kuitansi
penerimaan kas diberi nomor urut. Uang kas yang diterima disetorkan ke manajemen hotel
dimasukkan ke dalam amplop yang khusus melalui kasir umum sesuai dengan waktu tugas
dan dilakukan harian.
b. PENERIMAAN KAS DARI KASIR OUTLET
Penjualan makanan dan minuman terjadi di outlet makanan dan minuman (food and
beverage outlet) baik penjualan tunai maupun tidak tunai seperti di restoran, coffe shop,
layanan kamar, specialty restaurant dan bar. Semua transaksi yang terjadi dilaporkan harian

12
disertai dengan dokumen pendukung dan uang kas disetorkan pada setiap akhir tugas. Uang
kas yang diterima disetorkan ke manajemen hotel dimasukkan ke dalam amplop yang khusus
melalui kasir umum.
Uang kas dilaporkan secara rinci sesuai dengan jumlah uang kas yang diterima dan
mata uang yang digunakan. Jika uang kas diterima terdiri traveler cheque maka traveller’s
cheque ini harus dilaporkan pada amplop setoran kas. Laporan mengenai uang yang
dimasukkan sesuai dengan pecahan uang kas. Misalnya, bila dalam amplop dimasukkan
pecahan lima ribu sebanyak 2 (dua) lembar maka pada amplop ditulis 2 x Rp5000 =
Rp10.000, demikian selanjutnya sampai semua uang yang dimasukkan ke dalam amplop
dilaporkan kasir kantor depan/kasir outlet.

7.4. MEKANISME PENYETORAN KAS


Kas yang diterima oleh kasir kantor depan dan outlet disetorkan ke manajemen melalui
kasir umum. Agar kas yang diterima terkendali dan sampai pada manajemen diperlukan
mekanisme penyetoran kas dari kasir ke general cashier. Mekanisme ini penting mengingat
kasir kantor depan dan kasir outlet memiliki memiliki tiga waktu kerja sesuai operasional
hotel selama 24 jam dalam sehari.
Mekanisme yang ditentukan oleh manajemen dalam penyetoran kas yang diterima
dapat menentukan titik pusat untuk semua setoran kas. Pusat penyetoran ini dapat berlokasi di
kantor depan atau dimana saja di hotel dalam kotak kas yang memadai dari segi ukuran dan
keamanan serta dapat dijangkau oleh kasir selama 24 jam.

7.5. REKAPITULASI PENERIMAAN KAS


Dalam sehari ada beberapa amplop setoran kas yang diterima oleh kasir umum
(general cashier) dari beberapa kasir. Untuk tujuan pelaporan kepada manajemen semua
amplop setoran kas harus dilaporkan dalam bentuk rekapitulasi penerimaan kas. Di sisi lain
rekapitulasi merupakan salah satu dokumen untuk melengkapi jurnal penerimaan kas dengan
tanggung jawab kasir umum.
Pada rekapitulasi penerimaan kas, jumlah yang disetor oleh setiap kasir dicantumkan
kembali oleh kasir umum. Secara teknis, setiap perhitungan ulang jumlah kasyang disetor
harus disaksikan oleh pejabat lain misalnya staf Income Audit. Tujuannya adalah untuk
mendapat jumlah kas yang benar diterima dan dicatat oleh kasir umum.

7.6. JURNAL PENERIMAAN KAS

13
Jurnal penerimaan kas merupakan buku unutk mencatat semua setoran kas yang
diterima oleh hotel. Pada jurnal ini dibukukan penerimaan kas secara kronologis. Artinya,
sesuai dengan urutan penerimaan kas. Pada jurnal ini dapat dikaji bahwa transaksi debet
unutk kas atau rekening bank hotel, sedangkan transaksi kredit unutk piutang tamu atau city
leadger. Rekening bank didebet karena jumlah kas meningkat.

7.7. VOUCHER JURNAL PENERIMAAN KAS


Pada akhir periode akuntansi, misalnya sebulan, jurnal penerimaan kas ditutup.
Penutupan jurnal penerimaan kas dilaporkan dan diringkas pada voucher, yaitu voucher jurnal
penerimaan kas. Untuk tujuan penilaian internal, data pada jurnal penerimaan kas diringkas
pada voucher jurnal ini untuk kemudian ditindak lanjuti oleh fungsi atau jabatan yang lain.
Seperti halnya jurnal penerimaan kas, pada voucher jurnal penerimaan kas turut mencangkup
transaksi debet dan kredit. Transaksi debet untuk rekening kas atau bank, sedangkan transaksi
kredit untuk piutang rekening tamu dan atau city ledger. Voucher jurnal yang diterapkan di
hotel bernomor urut untuk identifikasi dan pengendalian.

7.8. AKUNTANSI PENGELUARAN KAS


Pengeluaran kas di hotel dilakukan secara terpusat. Artinya, kas hanya keluar dari satu
pintu, yaitu dari departemen akuntansi dengan jabatan kasir umum (general cashier). Dengan
pengeluaran kas secara terpusat, pengendalian kas hotel dapat lebih mudah dilaksanakan
secara lebih berhasil guna.
Pengeluaran kas dalam jumlah kecil dan bersifat mendesak dapat dilakukan atau
dibayar dengan kas kecil (petty cash) yang ada pada kasir umum. Adapun kas unutk
pengeluaran operasional rutin dan dala jumlah yang relative besar dikeluarkan melalui
rekening bank hotel. Pengeluaran kas melalui bank hotel harus disesuaikan dengan prosedur
pengeluaran kas yang telah di standardisas/dibakukan oleh manajemen hotel. Dokumen-
dokumen pendukung harus lengkap dan benar sebagai dasar oleh kasir umum mengeluarkan
kas atau melakukan pembayaran unutk utang-utang hotel. Dokumen-dokumen pendukung
dimaksud antara lain :
(1) permintaan pembelian barang dari gudang (storeroom requisition)
(2) order pembelian (purchase order)
(3) laporan penerimaan (receiving report)
(4) nota dari rekanan (invoice).

14
7.9. PEMBUKUAN PENGELUARAN KAS
Setelah meneliti bahwa dokumen-dokumen pendukung unutk pembayaran untuk
pembayaran uang sudah lengkap dan benar, kasir umum kemudian menyiapkan cek sebesar
tagihan yang diajukan oleh bagian utang. Kasir umum hanya mengeluarkan dan melengkapi
formulir cek. Cek hotel baru dapat diungkapkan oleh rekanan setelah ditandatangani oleh
pejabat hotel yang berkompeten untuk itu. Lazimnya cek, untuk pembayaran utang-utang
atau yang lain ditandatangani oleh general manager dan chief accountant (atau pejabat hotel
yang lain).
Dari ilustrasi di atas, dapat dinyatakan prosedur pembayaran uang hotel sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung seperti tersebut diatas diajukan oleh bagian utang dalam
voucher pembayaran ke kasir umum
2. Atas dasar dokumen pendukung yang diterima , kasir umum kemudian menyiapkan
cek sejumlah yang ditagih.
3. Cek disampaikan kepada pejabat hotel yang berkompeten untuk ditandatangani
4. Akhirnya cek disampaikan kepada rekanan. Rekanan membubuhkan tanda tangan
pada formulir penerimaan cek.
Setelah cek dibayarkan kepada rekanan, langkah selanjutnya adalah membukukan cek
tersebut pada jurnal pengeluaran kas. Pada jurnal pengeluaran kas, cek yang dibayarkan ke
rekanan dibukukan pada sisi kredit unutk rekening bank (sesuai dengan nomor rekening bank
hotel). Pada sisi debet dibukukan rekening bank dikredit. Jadi, pada saat cek dibayarkan
rekening utang hotel didebet dan rekening bank di kredit. Secara lebih rinci, utang hotel
didebet unutk setiap rekanan hotel.
Pada setiap akhir periode, jurnal pengeluaran kas dirirngkas dalam voucher jurnal
pengeluaran kas. Voucher jurnal pengeluaran kas selanjutnya disampaikan pada fungsi lain
unutk dibukukan pada buku besar (general ledger). Istilah teknis pembukuan pada buku besar
disebut posting, fungsi yang membukukan voucher jurnal disebut book keeper, tergantung
jenjang pada organisasi hotel.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan – Penerapan Uniform System of Accounts for
The Lodging Industry. Yogyakarta : ANDI.
Soewirjo, Herdi S. Darmo. 2008. Teori & Praktik Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta :
ANDI.

Dewi, Ni Wayan Yulianita. 2017. Buku Ajar Akuntansi Perhotelan. Singaraja : Jurusan
Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.

Das könnte Ihnen auch gefallen