Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh:
LAILA RISATUL AFANDA
(1920073)
Laporan Pendahuluan dan Resume Keperawatan Jiwa di Klinik Jiwa RSUD Kanjuruhan
Kab. Malang , yang Dilakukan Oleh :
NIM : 21920073
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Progam Pendidikan Profesi
Ners Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2021 yang
telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Jumat
Mengetahui,
(.............................................) (.............................................)
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI
A. Pengertian Halusinasi
mengalami perubahan dalam hal orientasi realitas (Yusuf, PK, & Nihayati,
2015).
dialami oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,
a. Respon Adaptif
berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam batas normal jika
b. Respon Psikososial
panca indera.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
5) Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindar interaksi dengan
c. Respon Maladaptif
(Stuart, 2017).
C. Etiologi Halusinasi
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor pengembangan
tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi hilang percaya diri.
b. Faktor sosiokultural
c. Faktor biokimia
d. Faktor psikologis
kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam khayal.
a. Dimensi fisik
yang lama.
b. Dimensi emosional
c. Dimensi Intelektual
kontrol diri dan harga diri yang tidak di dapatkan dalam dunia nyata.
individu cenderung untuk itu. Oleh karena itu, aspek penting dalam
e. Dimensi spiritual
D. Klasifikasi Halusinasi
1) Halusinasi Pendengaran
Data objektif antara lain: bicara atau tertawa sendiri, marah tanpa
berbahaya.
2) Halusinasi Penglihatan
sesuatu yang tidak jelas. Data subjektif anatar lain: melihat bayangan,
3) Halusinasi Penciuman
tertentu dan menutup hidung. Data subjektif antara lain: mencium bau-
bau seperti bau darah, feses, dan kadang-kadang bau itu menyenagkan.
4) Halusinasi Pengecapan
5) Halusinasi Perabaan
sebagai berikut :
a. Data Objektif :
bercakap-cakap.
orang lain.
4 tahap, yaitu :
a. Tahap I (Comforting)
pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat, diam dan
berkonsentrasi.
b. Tahap II (Condeming)
realitas.
Perilaku klien pada tahap III ini adalah perintah halusinasi ditaati,
terhadap lingkungan.
(2016), diantaranya:
a. Regresi
ansietas.
b. Proyeksi
c. Menarik diri
psikologis.
Reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindar sumber
apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan
bermusuhan.
H. Penatalaksanaan Halusinasi
1. Penatalaksanaan Medis
a. Psikofarmakoterapi
obatannya seperti :
promactile.
100 mg pada malam hari saja, atau sesuai dengan advis dokter
(Yosep, 2016).
b. Terapi Somatis
untuk melindungi cedera fisik pada klien sendiri atau orang lain.
frontalis) klien.
klien dengan risiko bunuh diri, klien agitasi yang disertai dengan
menyimpang.
Terapi deprivasi tidur adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan mengurangi
jumlah jam tidur klien sebanyak 3,5 jam. cocok diberikan pada klien dengan depresi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Aktifitas Kelompok
afektif tetapi saat ini telah dikembangkan untuk klien yang resisten
terhadap pengobatan.
Adapun mekanisme pelaksanaan implementasi keperawatan
halusinasi.
Family Psycho Education (FPE) yang terdiri dari lima sesi yaitu
mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal yang
dll).
2. Penderita gangguan jiwa cenderung asyik dengan dirinya sendiri
orang lain.
penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga ikut
terganggu.
gangguan jiwa :
reinforcement.
sebelum kita support dengan terapi – terapi lain, jika pasien masih
korban.