Sie sind auf Seite 1von 137

KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI

DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA PERIODE


2016-2020

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh


Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Marthania Rizqy Amalia
11171130000030

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1443 H./2022 M.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Marthania Rizqy Amalia

NIM : 11171130000030

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI DIPLOMASI BUDAYA


INDONESIA PERIODE 2016-2020

dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 13 Desember 2021

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Faisal Nurdin Idris, M.Sc., Ph.D Inggrid Galuh Mustikawati, MHSPS


NIP. 197711032009121004 NIP.

iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI
KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI DIPLOMASI BUDAYA
INDONESIA PERIODE 2016-2020

Oleh
Marthania Rizqy Amalia
11171130000030
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24
Januari 2022. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,

Faisal Nurdin Idris, M.Sc., Ph.D Dr. Rahmi Fitriyanti, S.Sos., M.Si
NIP. 197711032009121004 NIP. 197709142011012004

Penguji I, Penguji II,

Riana Mardila, MIR Mutiara Pertiwi, M.A


NIP. 199003012020122017 NIP. 198011292009122002

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 24 Januari 2022.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional
FISIP UIN Jakarta

Faisal Nurdin Idris, M.Sc., Ph.D


NIP: 197711032009121004

iv
ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji tentang kontribusi Jember Fashion Carnaval (JFC)


bagi diplomasi budaya Indonesia pada periode 2016-2020. Tujuan penelitian ini
adalah memahami bagaimana sebuah festival budaya yang awalnya bersifat lokal
dapat turut berperan penting dalam proses diplomasi budaya Indonesia baik di arena
publik domestik maupun internasional. Penulis juga mengidentifikasi para aktor
yang berpartisipasi dalam JFC tersebut untuk mendemonstrasikan sisi non
konvensional dari proses diplomasi budaya ini. Selain itu, skripsi ini mengungkap
proses pengadopsian JFC sebagai instrument diplomasi budaya Indonesia. Periode
2016-2020 dipilih berdasarkan pesatnya perkembangan JFC pada periode tersebut
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
sumber data primer dari hasil wawancara dengan President of Jember Fashion
Carnaval dan data sekunder berupa telaah pustaka pada sumber-sumber terkait.
Kerangka konseptual yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
konsep diplomasi budaya.
Dari hasil analisis, dipahami bahwa JFC telah berkontribusi memperkuat
diplomasi budaya Indonesia dengan cara: memperkaya materi diplomasi,
membentuk citra positif Indonesia, memperluas ruang sinergi multisektoral,
memperluas aktor diplomasi budaya, serta menunjukkan dimungkinkannya proses
diplomasi yang bersifat bottom-up. Keseluruhan kontribusi ini menguntungkan
kepentingan nasional Indonesia terutama di sektor pariwisata dan ekonomi

Kata kunci: diplomasi budaya, Indonesia, aktor negara, aktor non-negara, Jember
Fashion Carnaval.

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Kontribusi Jember

Fashion Carnaval Bagi Diplomasi Budaya Indonesia Periode 2016-2020”.

Sholawat serta salam selalu terurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan

memberikan dukungan kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan hingga

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan penuh hormat penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga Penulis, Ayah H. Baidowi S.Pd. dan Ibu Hj. Siti Bariroh yang

merupakan dunia dan akhirat bagi penulis, Adik Fitrotul Maulidia Al-

Magfira tersayang, Alm. Kakek Abdul Kamid Suwondo, Uti Hj. Siti

Qomariah, Kakek Khairoji, Nenek Sriyani serta seluruh keluarga besar

penulis. Terima kasih untuk doa, kasih sayang, pengorbanan dan segala

daya upaya yang telah dilakukan untuk mendukung Martha di setiap

langkah. Semoga keluarga penulis senantiasa diberi keberkahan, kesehatan

dan rezeki yang berlimpah oleh Allah SWT.

2. Ibu Inggrid Galuh Mustikawati, MHSPS, selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah membimbing dan mendidik penulis selama proses

vi
perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi. Terima kasih atas kesempatan

belajar yang diberikan, kesabaran dalam membimbing, dan waktu yang

telah diluangkan untuk mengarahkan penulisan skripsi ini. Selain itu,

penulis juga mengucapkan beribu terima kasih atas berbagai ilmu

kehidupan yang telah diberikan. Semoga ilmu yang diberikan dapat

bermanfaat dan berkah untuk penulis dan orang-orang sekitar.

3. Bapak Irfan Rachmad Hutagalung, SH, LLM sebagai Dosen Pembimbing

Akademik penulis yang telah mendidik dan membimbing penulis dengan

memberikan ilmu, saran dan motivasi selama menjalani perkuliahan.

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Hubungan Internasional FISIP UIN

Syarif Hidayatullah serta Jajaran Dosen Hubungan Internasional yang telah

memberikan ilmu serta pengalaman bermanfaat kepada penulis selama

proses perkuliahan hingga skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada jajaran staf FISIP UIN Jakarta yang selalu sabar

membantu segala administrasi selama proses perkuliahan.

5. Alm. Bapak Dynand Fariz, Bapak Budi Setiawan, dan seluruh keluarga

besar JFC Center yang telah menciptakan dan merawat sebuah masterpiece

bagi Jember dan Indonesia yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC). Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan karena telah memperkenankan penulis

menjadikan JFC sebagai objek penelitian yang sempurna dalam skripsi ini.

6. Support system penulis yaitu Alfiana Haznun N., Moh. Fadhil A., Mbak

Naily Azizin N., Aisyah Dwi Q., Hullatul Masruroh, Adelia Monika, dan

Alfiatul Rizqiyah, terima kasih atas kasih sayang dan dukungannya.

vii
7. Keluarga Besar kelas HI A 2017, beserta seluruh teman-teman HI UIN

Jakarta angkatan 2017. Terimakasih telah menghadirkan suasana kelas yang

luar biasa selama perkuliahan.

8. Keluarga Besar IKSAN JABODETABEK yaitu Kak Syaroni, Mbak Dina,

Kak Tadjuddin, Kak Iqbal, Warda, serta seluruh sahabat-sahabat IKSAN

JABODETABEK. Terimakasih atas persaudaraan, doa, dukungan, dan

pengalaman yang luar biasa. Tetap Solid Ya!

9. Keluarga Besar Ikatan Mahasiswa Alumni Nuris (IMAN) Indonesia dan

Keluarga Besar Pondok Pesantren Nuris Jember. Terimakasih atas doa,

dukungan, ilmu, dan pengalaman yang telah diberikan selama ini.

Perkenankan penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-

besarnya apabila terdapat tindakan dan tingkah laku penulis yang kurang berkenan,

baik disengaja maupun tidak. Semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan

semua pihak yang telah banyak membantu. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena ini, saran dan masukan sangat diharapkan

oleh penulis, sehingga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak

terutama bagi perkembangan ilmu Hubungan Internasional.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 Desember 2021

Marthania Rizqy Amalia

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ....................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah ................................................................................... 1


B. Pertanyaan Penelitian................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6
F. Kerangka Konseptual............................................................................... 10
Diplomasi Budaya ................................................................................... 10
G. Metode Penelitian .................................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan .............................................................................. 17
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JEMBER FASHION CARNAVAL

................................................................................................................ 19

A. Profil Jember Fashion Carnaval .............................................................. 19

ix
Jember Fashion Carnaval Center ............................................................ 25
B. Sejarah Jember Fashion Carnaval ........................................................... 27
C. Proses Penyelenggaraan ........................................................................... 30
D. Perkembangan Jember Fashion Carnaval Periode 2016-2020 ................. 31
1. Jember Fashion Carnaval Tahun 2016 ................................................ 31
2. Jember Fashion Carnaval Tahun 2017 ................................................ 33
3. Jember Fashion Carnaval Tahun 2018 ................................................ 34
4. Jember Fashion Carnaval Tahun 2019 ................................................ 35
5. Jember Fashion Carnaval Tahun 2020 ................................................ 37
BAB III INTERNASIONALISASI JEMBER FASHION CARNAVAL ......... 39

A. Gambaran Umum Diplomasi Budaya Indonesia ....................................... 39


B. Rekognisi Internasional terhadap Jember Fashion Carnaval .................... 43
1. Media .................................................................................................. 43
2. Non Governmental Organization (NGO).............................................. 50
3. Partisipan............................................................................................. 50
C. Peran Pemerintah Indonesia dalam Jember Fashion Carnaval ................. 52
1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ................................. 53
2. Kementerian Luar Negeri RI ................................................................ 57
3. Pemerintah Kabupaten Jember ............................................................. 59
D. Internasionalisasi Jember Fashion Carnaval ............................................. 62
BAB IV KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI

DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA PERIODE 2016-2020.............. 65

A. Jember Fashion Carnaval sebagai Instrumen Diplomasi Budaya


Indonesia ................................................................................................. 65
B. Kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi Diplomasi Budaya Indonesia
Periode 2016-2020................................................................................... 74
1. Memperkaya Dimensi Diplomasi Budaya Indonesia ............................ 75
2. Membentuk Citra Positif Indonesia ...................................................... 77
3. Perluasan Ruang Sinergi Multisektoral ................................................ 81
4. Perluasan Aktor Diplomasi Budaya ..................................................... 93
5. Pengadopsian Proses Diplomasi yang Bersifat Bottom-Up................... 95

x
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 98

A. Kesimpulan ............................................................................................. 98
B. Saran ..................................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... cxi

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Defile Garuda JFC-15 ........................................................... 22


Gambar II.2 Defile Sriwijaya JFC-16 ........................................................ 22
Gambar II.3 Defile Aztec Meksiko pada JFC Tahun 2019 ......................... 23
Gambar III.1 Kelompok Seniman Yogjakarta dalam
Misi Kebudayaan di RRC Tahun 1954 .................................. 40

Gambar III.2 Liputan Buzz Feed News untuk JFC Tahun 2019 ................... 47

Gambar III.3 Liputan Getty Images untuk JFC Tahun 2017 ....................... 48

Gambar III.4 Liputan The Guardian untuk JFC Tahun 2019 ...................... 48

Gambar III.5 Liputan The Telegraph untuk JFC Tahun 2019 ..................... 49

Gambar III.6 Partisipan Internasional pada JFC Tahun 2019 ...................... 51

Gambar III.7 JFC pada Promosi Wondeful Indonesia di Dubai ................... 56

Gambar IV.1 International Roadshow JFC di Kurukshetra ......................... 71

Gambar IV.2 National Costume Garuda pada Miss Universe 2016 ............. 80

Gambar IV.3 Grafik Kunjungan Wisatawan ke Kab. Jember


Periode 2016-2020................................................................ 83

Gambar IV.4 Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara


ke Kab. Jember Periode 2016-2020 ....................................... 85

Gambar IV.5 Grafik PAD Sektor Pariwisata Kab. Jember


Periode 2016-2020................................................................ 89

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara dengan Budi Setiawan selaku


President of Jember Fashion Carnaval .............................. cxi

xiii
DAFTAR SINGKATAN

AKARI Asosiasi Karnaval Republik Indonesia


BBJ Bulan Berkunjung Jember
BPS Badan Pusat Statistik
CoE Calender of Event
DITWDB Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya
JFC Jember Fashion Carnaval
KBRI Kedutaan Besar Republik Indonesia
KEMENPAREKRAF Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
KEMENDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PAD Pendapatan Asli Daerah
PEMKAB Pemerintah Kabupaten
PERMENDIKBUD Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
UNESCO United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization
WACI Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia
WKC World Kids Carnaval
YPI Yayasan Puteri Indonesia

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini mengkaji tentang kontribusi Jember Fashion Carnaval (JFC)

terhadap diplomasi budaya Indonesia pada periode 2016-2020. Tujuan penelitian

ini adalah memahami bagaimana sebuah festival budaya yang awalnya bersifat

lokal dapat turut berperan penting dalam proses diplomasi budaya Indonesia baik

di arena publik domestik maupun internasional. Periode analisis dipilih berdasarkan

pesatnya perkembangan JFC pada periode tersebut. Bagian pendahuluan ini akan

menjelaskan latar belakang dan rumusan masalah yang diteliti.

Diplomasi telah menjadi alat dalam hubungan internasional yang digunakan

antar bangsa sejak awal perkembangannya. Diplomasi merupakan cara-cara dan

mekanisme untuk mencapai tujuan suatu negara. Diplomasi memiliki berbagai

macam tipe, salah satunya ialah diplomasi budaya. Diplomasi budaya merupakan

upaya yang dilakukan oleh aktor untuk membangun dan mengelola hubungan antar

bangsa melalui media seni dan budaya. Diplomasi budaya telah menjadi mode

komunikasi yang baik antara bangsa. Budaya telah digunakan sebagai cara bagi

para pemimpin dan negara untuk menunjukkan siapa mereka, menegaskan

kekuatan mereka dan membangun hubungan yang erat1.

Berbagai negara telah menggunakan domain budaya sebagai alat vital

dalam upaya diplomasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan

1
Kirsten Bound, Rachel Briggs, John Holden, dan Samuel Jones. Cultural Diplomacy.
(London: DEMOS, 2007), 11.

1
penyebaran dan pengenalan budaya melalui proses diplomasi2. Indonesia adalah

negara dengan kekayaan budaya sangat beragam baik dari segi bahasa, ras, suku,

dan agama. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia juga tertuang

dalam bentuk fashion. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya busana

tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu, kekayaan budaya

fashion Indonesia juga ditunjang dengan kreativitas masyarakat Indonesia untuk

terus berinovasi menciptakan mode-mode fashion budaya khas Indonesia. Hasil-

hasil kreativitas masyarakat dilihat sebagai sebuah potensi dan kemudian

diorganisir oleh beberapa pihak ke dalam sebuah acara fashion karnaval salah

satunya ialah Jember Fashion Carnaval.

Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan sebuah bentuk perpaduan

antara budaya tradisional dan kreativitas masyarakat. JFC merupakan sebuah seni

pertunjukan karnaval yang berbasis pada peragaan busana dengan arena catwalk

terpanjang di dunia yakni 3,6km. JFC telah menjadi event tahunan dalam ajang

karnaval busana terbesar di Indonesia. Sejak pertama kali digagas oleh Dynand

Fariz pada tahun 2003, JFC terus melakukan inovasi untuk memperbesar

penyelenggaraan event ini.

JFC bukan hanya menampilkan budaya-budaya Indonesia, namun juga

menampilkan budaya dari negara-negara lain. Pada tahun 2018 bertepatan dengan

adanya penyelenggaraan Asian Games di Indonesia, JFC menampilkan busana yang

2
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
International Gamelan Festival 2018 di Solo” Padjadjaran Journal of International Relations, 1
(Agustus, 2019): 104-121.

2
terinspirasi dari budaya negara-negara Asia3. International event tersebut

mengangkat tema Asia Light yang berarti Cahaya Asia. Perhelatan tersebut bukan

hanya berupaya untuk menampilkan kekayaan sejarah dan budaya Asia namun juga

berupaya untuk memberikan kesan tersendiri bagi negara-negara Asia tersebut.

Diplomasi tidak hanya dapat dilakukan oleh negara namun para stakeholder

juga dapat berperan termasuk seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu, penting

untuk mengetahui bagaimana cara dan bentuk diplomasi yang dapat dilakukan oleh

masyarakat Indonesia terutama melalui diplomasi budaya. JFC yang dikelola oleh

Jember Fashion Carnaval Center (JFC Center), pada awalnya didirikan untuk

menjadi sebuah city branding bagi Kabupaten Jember. JFC berkembang dengan

sangat signifikan dimana skala penyelenggaraan event terus meningkat dan jumlah

kunjungan wisatawan juga semakin banyak. Wisatawan yang hadir juga bukan

hanya wisatawan domestik, namun juga dari mancanegara. Hal ini kemudian dilihat

sebagai sebuah peluang oleh pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan budaya

Indonesia lebih jauh lagi. Kemudian, Kementerian Pariwisata sebagai bagian

pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event ini sejak tahun 2014 dan terus

berkecimpung didalamnya secara terus menerus sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC

sering dikali ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia dalam berbagai event

internasional.

Keberhasilan penyelenggaraan JFC yang menjadi suatu bentuk diplomasi

budaya bagi Indonesia menunjukkan adanya peran aktif dari setiap aktor yang

3
Francisca Christy Rosana, “Jember Fashion Carnaval 2018 Tampilkan simbol energy
Asia”, Tempo.co, 18 April 2018, diakses pada 5 desember 2020,
https://travel.tempo.co/read/1080659/jember-fashion-carnaval-2018-tampilkan-simbol-energi-
asia

3
terlibat di dalamnya. Event ini dapat terselenggara bukan hanya atas peranan

Dynand Fariz, maupun yayasan JFC Center, namun event ini juga terselenggara atas

dukungan besar dari Pemerintah Kabupaten Jember beserta beberapa Kementerian

Indonesia.

JFC juga didukung oleh media-media internasional yang ikut meliput

penyelenggaraan event ini seperti The Guardian, Buzz Feed News dan Getty

Images. Media membantu menyebarkan informasi tentang JFC kepada publik yang

lebih luas bahkan melewati batas negara. Media juga memungkinkan publik untuk

mengakses informasi dengan waktu yang tidak terbatas sehingga persebaran

informasi mengenai diplomasi budaya Indonesia melalui event ini dapat lebih

massif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media secara tidak langsung telah

membantu mempromosikan JFC ke seluruh dunia.

Diplomasi budaya merupakan upaya yang sangat penting untuk

mengenalkan budaya Indonesia dimata dunia. Diplomasi budaya yang dilakukan

diharapkan dapat mencapai kepentingan nasional negara. Diplomasi budaya yang

dilakukan melalui JFC telah membawa dampak positif bagi Indonesia khususnya

kabupaten Jember terutama di sektor pariwisata dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat

dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang untuk melihat acara ini.

Selain itu, diplomasi budaya juga dapat berperan besar dalam membangun

citra Indonesia. JFC dapat menjadi sarana bagi Indonesia untuk memperkenalkan

budaya Indonesia ke negara-negara lain. JFC yang telah meraih banyak

penghargaan menunjukan adanya pengakuan dari dunia tentang budaya Indonesia.

Salah satunya, JFC berhasil mendapatkan penghargaan dari ajang perlombaan

4
Karnaval Internasional di Victoria, Seychelles sebagai karnaval terbesar ke-tiga di

dunia dan terbesar di Asia 4.

Penelitian mengenai isu ini menjadi signifikan dikarenakan JFC saat ini

telah menjadi sebuah event yang dikenal di Internasional namun JFC dilaksanakan

di dalam negeri tepatnya di Kabupaten Jember. JFC sebagai event berskala

internasional memiliki banyak hal yang dapat dieksplorasi guna memperkaya

kajian ilmu Hubungan Internasional terutama dalam bidang Diplomasi Budaya.

Peneliti memutuskan untuk mengambil periode penelitian pada 2016-2020

dikarenakan JFC mengalami perkembangan yang sangat signifikan pada periode

tersebut.

B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, dalam penelitian ini penulis

akan menekankan pada kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi diplomasi budaya

Indonesia.. Oleh karena itu, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah

“Apa saja kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi diplomasi budaya Indonesia

pada periode 2016-2020?”

4
“Jember Fashion Carnaval: Mengangkat Busana Nusantara ke Tingkat Dunia”,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 28 Oktober 2019,
diakses pada 29 Maret 2021, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-
carnaval-mengangkat-busana-nusantara-ke-tingkat-dunia/

5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan mengenai diplomasi budaya Indonesia

2. Menjelaskan mengenai proses internasionalisasi Jember Fashion Carnaval

3. Mendeskripsikan mengenai Jember Fashion Carnaval sebagai Instrumen

diplomasi budaya Indonesia periode 2016-2020

4. Menjelaskan secara mendalam mengenai kontribusi Jember Fashion

Carnaval terhadap diplomasi budaya Indonesia periode 2016-2020

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk:

1. Secara akademis, penelitian ini diarahkan untuk menghasilkan tulisan yang

dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan

terutama dalam disiplin Ilmu Hubungan Internasional yang berkaitan

dengan topik diplomasi budaya Indonesia melalui event internasional.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan kepada masyarakat dan peneliti berikutnya mengenai

diplomasi budaya sehingga dapat menciptakan cara-cara diplomasi budaya

Indonesia yang lebih bervariasi seperti Jember Fashion Carnaval.

E. Tinjauan Pustaka
Untuk memperdalam fokus kajian penulis dalam penelitian ini, maka

penulis berusaha mencari beberapa kajian pustaka yang dianggap relevan dengan

6
penelitian ini. Penelitian yang telah ada sebelumnya akan dijadikan sebagai

landasan dan tolak ukur penulis dalam mengembangkan isu yang akan dibahas

dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis kemudian mengkaji tiga artikel jurnal

sebagai tinjauan pustaka diantaranya dengan judul: (1) “Contemporary cultural

diplomacy in South Korea: explicit and implicit approaches”, (2) “Brazilian

cultural diplomacy in Europe in the early 21st century: bridging the gap between

nations with international events”, dan (3) “Diplomasi Budaya Indonesia melalui

International Gamelan Festival 2018 di Solo”

Tinjauan pustaka yang pertama ialah artikel jurnal dengan judul

“Contemporary cultural diplomacy in South Korea: explicit and implicit

approaches” ditulis oleh Hyungseok Kang dari King’s College London5. Artikel

jurnal ini dimuat dalam International Journal of Cultural Policy pada tahun 2015.

Artikel ini membahas tentang adanya pengembangan kelembagaan dalam

diplomasi budaya Korea Selatan baik secara eksplisit maupun implisit. Artikel

jurnal ini berpendapat bahwa dalam kasus Korea, diplomasi budaya telah

diimplementasikan secara eksplisit dalam pendekatan top-down dan unilateral oleh

pemerintah untuk meningkatkan prestise nasional di luar negeri. Namun disisi lain

pendekatan implisit juga muncul. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan

kapasitas industri budaya dalam negeri melalui “International cultural exchange”.

Oleh karena itu, kebijakan pembangunan di Korea Selatan dengan agenda

5
Hyungseok Kang, “Contemporary cultural diplomacy in South Korea: explicit and implicit
approaches”, International Cultural Policy, 21 (2015): 433-447.

7
diplomasi budaya telah menyebabkan konvergensi bertahap dari pendekatan

eksplisit dan implisit.

Artikel jurnal ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan

dilaksanakan yakni keduanya menggunakan konsep diplomasi budaya untuk

menganalisis isu yang sedang diteliti. Namun juga ada hal yang membedakan

artikel jurnal ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ialah dari segi

objek penelitian. Artikel jurnal karya H. Kang meneliti tentang cultural diplomacy

di Korea, sedangkan penelitian ini akan membahas mengenai cultural diplomacy di

Indonesia. Selain itu, artikel jurnal tersebut juga lebih berfokus pada konvergensi

pendekatan implisit dan eksplisit dalam diplomasi budaya, sedangkan penelitian

yang akan dilaksanakan oleh penulis akan berfokus pada kontribusi Jember

Fashion Carnaval terhadap diplomasi budaya Indonesia.

Artikel jurnal kedua yang digunakan sebagai tinjauan pustaka berjudul

“Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early 21st century: bridging the gap

between nations with international events”6. Penulis dari artikel ini ialah Leonardo

Boy dari University of Paris-Saclay dan Claries Menezes dari Rural Federal

University of Rio de Jeneiro. Artikel jurnal ini diterbitkan oleh European Journal

of Cultural Management & Policy pada tahun 2019. Artikel ini membahas

mengenai upaya Brazil dalam international event untuk mempromosikan dan

mengenalkan budayanya ke wilayah Eropa. Penelitian ini mengungkapkan bahwa

diplomasi budaya di Brazil bukan merupakan kebijakan negara namun kebijakan

6
Leonardo Boy dan Clarice Menezes, “Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early
21st century: bridging the gap between nations with international events,” European Journal of
Cultural Management &Policy, 9 (2019): 18-37.

8
pemerintah daerah. Brazil merupakan negara yang memiliki budaya beragam yang

membuatnya sulit mempromosikannya secara keseluruhan sehingga untuk

menanganinya setiap pemerintah daerah memiliki kebijakan yang berbeda.

Pemerintah Brazil harus berupaya untuk mengartikulasikan faktor internal dan

eksternal untuk merumuskan sebuah identitas nasional di tingkat domestik dan

menarik perhatian negara lain dalam komunitas internasional yang dalam hal ini

adalah Uni Eropa.

Terdapat persamaan antara artikel jurnal ini dengan yang akan diteliti oleh

penulis. Keduanya melakukan penelitian dengan menggunakan International

events sebagai objek penelitiannya dan menggunakan konsep diplomasi budaya.

Namun artikel ini berfokus pada upaya Brazil untuk melakukan diplomasi budaya

terhadap Eropa. Sedangkan penelitian skripsi ini akan berfokus pada upaya

Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Jember Fashion Carnaval untuk

mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia Internasional.

Tinjauan Pustaka yang ketiga diambil dari artikel jurnal yang berjudul

“Diplomasi Budaya Indonesia melalui International Gamelan Festival 2018 di

Solo”7. Artikel tersebut ditulis oleh Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam

yang diterbitkan oleh Padjajaran Journal of International Relations pada tahun

2019. Artikel ini membahas mengenai acara International Gamelan Festival 2018

yang digunakan sebagai media diplomasi budaya Indonesia untuk mencapai

kepentingan negara Indonesia. Artikel jurnal ini mengkaji tentang bagaimana

7
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
Internasional Gamelan Festival 2018 di Solo”, Padjadjaran Journal of International Relations
(PADJIR), 1 (2019): 104-121.

9
Indonesia mengemas prinsip-prinsip diplomasi budaya melalui kegiatan

International Gamelan Festival 2018 di Solo sehingga dapat memberikan pengaruh

terhadap citra Indonesia di dunia. Secara umum hasil dari penelitian artikel jurnal

tersebut menunjukan bahwa diplomasi budaya yang dilaksanakan melalui acara

tersebut telah berhasil mencapai kepentingan negara Indonesia yakni meningkatkan

citra positif Indonesia di mata masyarakat internasional khususnya para peserta

asing yang mengikuti acara tersebut.

Artikel jurnal ini memiliki kesamaan dengan skripsi yang akan ditulis di

mana kedua tulisan ini membahas mengenai diplomasi budaya Indonesia yang

dilaksanakan melalui event internasional. Namun disisi lain juga terdapat hal yang

membedakan antara artikel jurnal tersebut dengan skripsi yang akan dibuat yakni

dari segi objek penelitian, jika artikel jurnal ini meneliti tentang proses diplomasi

budaya Indonesia melalui event Festival Gamelan Internasional di Solo sedangkan

penulis akan meneliti mengenai proses diplomasi budaya Indonesia melalui Jember

Fashion Carnaval.

F. Kerangka Konseptual
Dalam menganalisis isu ini, penulis menggunakan konsep Diplomasi

Budaya untuk memberikan penjelasan yang mendalam dan komprehensif terkait

Jember Fashion Carnaval sebagai bentuk implementasi budaya Indonesia.

Diplomasi Budaya
Diplomasi dalam kajian ilmu Hubungan Internasional diartikan sebagai

cara-cara dan mekanisme untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara baik

10
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan dan

militer. Adapun salah satu tipe dari diplomasi ialah diplomasi budaya. Diplomasi

budaya dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh aktor untuk membangun

dan mengelola hubungan antar bangsa melalui media seni dan budaya. Menurut

Bound et al. budaya memiliki peran penting dalam hubungan internasional. Budaya

telah digunakan sebagai cara bagi para pemimpin dan negara untuk menunjukkan

siapa mereka, menegaskan kekuatan mereka dan membangun hubungan yang erat 8.

Milton C. Cummings menjelaskan mengenai diplomasi budaya yang

kemudian disempurnakan oleh Cynthia P. Schneider dalam buku yang berjudul The

New Public Diplomacy: Soft Power in international Relation,

“Cultural diplomacy, the exchange of ideas, information, art and other


aspects of culture among nations and their peoples to foster mutual
understanding9, forms an important component of the broader endeavour
of public diplomacy, which basically comprises all that a nation does to
explain itself to the world”10.

Terjemahan:
“Diplomasi budaya, pertukaran ide, informasi, seni, dan aspek budaya
lainnya di antara bangsa-bangsa dan masyarakatnya untuk menumbuhkan
saling pengertian, membentuk komponen penting dari upaya diplomasi
publik yang lebih luas, yang pada dasarnya mencakup semua yang
dilakukan suatu negara untuk menjelaskan dirinya sendiri kepada Dunia.”

Sedangkan Diplomasi Kebudayaan menurut Tulus Warsito dan Wahyuni

Kartikasari dalam bukunya yang berjudul “Diplomasi Kebudayaan” ialah upaya

suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi

8
Bound et al. Cultural Diplomacy, 11.
9
Milton C. Cummings, Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey
(Washington DC: Center for Arts and Culture, 2003), 1, www.culturalpolicy.org.
10
Cynthia P. Scheneider, “Culture Communicates: US Diplomacy That Works”, pada buku
The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York:
Palgrave Macmillan, 2005), 147.

11
kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan

kesenian, ataupun secara makro sesuai dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya

propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap

sebagai bukan politik, ekonomi, ataupun militer 11.

Dalam proses perkembangan diplomasi budaya, diperlukan adanya

perhatian dan keterlibatan aktif pemerintah pada manajemen budaya dalam

hubungan internasional. Diplomasi budaya sering diartikan sebagai proses

diplomasi yang dilakukan dengan menggunakan kegiatan budaya melalui

pengiriman misi kesenian ke negara lain. Diplomasi budaya yang dipimpin oleh

negara telah menjadi alat untuk mencapai kepentingan nasionalnya baik untuk

memperkuat hubungan antar negara maupun untuk kepentingan ekonomi.

Kekayaan budaya yang dimiliki suatu negara dapat menjadi pendorong utama

pariwisata internasional/international tourism12. Hal ini juga akan memberikan

pengaruh pada perekonomian dan membentuk citra suatu negara13.

Diplomasi budaya lebih berorientasi pada tujuan untuk membidik khalayak

massa. Dengan tujuan itu, negara kemudian melibatkan lembaga, organisasi,

maupun kelompok yang bergerak dalam bidang seni dan budaya dalam diplomasi

budaya. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa diplomasi budaya dapat

menjadi salah satu bentuk dari diplomasi publik. Semakin pentingnya diplomasi

budaya saat ini, sejalan dengan semakin luasnya konsep diplomasi publik. Budaya

mampu menjangkau banyak orang, yang menjadikannya sebagai media yang ideal

11
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi
Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia (Yogyakarta: Ombak, 2007), 4.
12
Bound et al. Cultural Diplomacy, 33.
13
Bound et al. Cultural Diplomacy, 35.

12
untuk diplomasi publik 14. Mark Leonard menyampaikan empat tujuan diplomasi

publik pada abad ke-21 ini15, yaitu:

1. Increasing familiarity – membuat orang berpikir tentang negara anda

dan memperbarui gambaran mereka tentang negara anda

2. Increasing appreciation – menciptakan persepsi positif tentang negara

Anda dan membuat orang lain melihat masalah dari sudut pandang Anda

3. Engaging people – mendorong orang untuk melihat negara Anda

sebagai tujuan yang menarik untuk pariwisata dan belajar, serta

mendorong mereka untuk membeli produknya dan menghargai nilainya

4. Influencing people’s behaviour – mendorong perusahaan untuk

berinvestasi, mendorong dukungan publik untuk posisi negara Anda,

dan meyakinkan politisi untuk menjadikan negara anda sebagai sekutu.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa diplomasi budaya

yang dilakukan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan bagi setiap

negara.

Dengan adanya perkembangan teknologi dan fasilitas media serta

mudahnya akses informasi, maka kredibilitas dan kemampuan pemerintah nasional

sebagai komunikator utama dalam diplomasi saat ini sering diragukan. Jian Wang

seorang pakar diplomasi menyatakan bahwa ada tiga level dalam kegiatan

diplomasi publik, yang masing-masing membutuhkan keterlibatan dan peranan

aktor yang berbeda: mempromosikan tujuan nasional suatu negara dan serta

14
Bound et al. Cultural Diplomacy, 28.
15
Mark Leonardo, “Diplomacy by Other Means”, Foreign Policy, (2002): 48-56

13
kebijakannya dilakukan terutama oleh aktor nasional; mengkomunikasikan gagasan

dan cita-cita, serta falsafah dan nilai suatu bangsa dapat dilakukan oleh nasional

dan sub-nasional aktor; membangun pemahaman dan hubungan bersama dilakukan

terutama oleh para aktor sub-nasional16.

Diplomasi budaya dapat diperankan oleh berbagai aktor tidak terbatas pada

aktor negara saja. Aktor negara, non-negara, supranasional, dan sub national telah

mengembangkan kebijakan diplomasinya masing-masing17. Aktor non negara yang

dimaksud dalam hal ini diantaranya: swasta, non government organization (NGO),

media, dan individu. Menurut Jan Melissen, NGO sebagai aktor non negara juga

telah menunjukan bahwa mereka sangat mahir dalam mempengaruhi publik

internasional18. Diplomasi budaya juga dapat dilakukan melalui media untuk

menyebarluaskan dan menginformasikan tentang branding sebuah negara meliputi

budaya, pariwisata, olahraga dan lainnya 19.

Konsep diplomasi budaya dinilai sangat tepat untuk menjadi alat analisis

dalam skripsi ini. Hal ini dikarenakan JFC dalam perkembangannya memiliki

fungsi penguatan proses diplomasi publik Indonesia maupun formal melalui produk

budaya. Pada JFC, aktor yang terlibat juga bukan hanya aktor negara namun justru

menunjukkan keutamaan aktor non-negara sebagai inisiator dan juga

16
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
17
Jan Melissen, “The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice”, pada buku
The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York:
Palgrave Macmillan, 2005), 12.
18
Jan Melissen, “The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice”, 12.
19
Wally Olins, “Making a National Brand”, pada buku The New Public Diplomacy: Soft
Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York: Palgrave Macmillan, 2005), 178.

14
penyelenggara utama. Karakteristik inilah yang menjadi dasar pertimbangan

penulis untuk mengadopsi konsep diplomasi budaya sebagai alat analisis dalam

penelitian ini. Penulis akan memahami kontribusi event tersebut terhadap

pelaksanaan diplomasi dan pencapaian kepentingan nasional Indonesia.

G. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode

penelitian kualitatif. Metode ini menggunakan data yang bersifat non-numerik.

Penelitian kualitatif terpusat pada proses produksi dan analisis data berupa teks

seperti transkrips wawancara, catatan lapangan, dan bahan analisis lainnya. 20

Penelitian kualitatif didasarkan pada pemahaman tertentu pada objek penelitianya.

Penelitian ini bersifat mengkonstruksi realitas yang ada dan memahami maknanya.

Hal ini yang menyebabkan penelitian yang menggunakan metode kualitatif lebih

berfokus pada proses, peristiwa dan otentitas. Metode ini dinilai sangat relevan

untuk digunakan menganalisis mengenai diplomasi budaya Indonesia melalui

Jember Fashion Carnaval di mana proses yang terjadi dalam event ini menjadi

fokus analisis. Selain itu, peneliti juga akan menggunakan tipe penelitian deskriptif

analitis. Penelitian deskriptif menyajikan gambaran mengenai jenis orang atau

aktivitas sosial dan lebih mendalam untuk menyelidiki persoalan baru atau

menerangkan alasan terjadinya sesuatu hal. Tujuan dari penggunaan penelitian

20
Uwe Flick, An Introduction to Qualitative Research (4th Edition), (London: SAGE
Publications Ltd, 2009), 45.

15
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta dan korelasi antar data yang ada.

Dalam skripsi ini, penulis akan menggunakan data primer dan sekunder.

Menurut Ulber Silalahi, data primer adalah suatu objek atau dokumen orisinal-

material mentah dari pelaku yang disebut first hand information21. Data primer

diperoleh penulis dari wawancara yang dilakukan dengan aktor yang terlibat secara

langsung dalam penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval. Sedangkan, data

sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber-

sumber lain yang telah tersedia sebelum sebuah penelitian dilaksanakan. Data

sekunder akan diperoleh penulis dari berbagai sumber buku, jurnal, artikel,

dokumen, serta media cetak dan online yang berkaitan dengan diplomasi budaya

melalui Jember Fashion Carnaval.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam skripsi ini adalah

wawancara dan telaah pustaka. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak

Jember Fashion Carnaval Center (JFC Center) sebagai aktor utama dalam

diplomasi budaya melalui JFC. Selain itu, skripsi ini juga akan mengumpulkan data

dengan melakukan telaah pustaka melalui studi literatur. Teknik ini digunakan

dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang dapat mengembangkan teori

dan menganalisis berbagai temuan yang ada.

Data yang telah terkumpul akan di kelompokkan sesuai dengan fokus

penelitian. Kemudian data akan dianalisis dan dilihat korelasi yang terbentuk satu

sama lain dengan menggunakan konsep diplomasi budaya. Konsep diplomasi

21
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Rafika Aditama, 2012), 289.

16
budaya digunakan sebagai tool of analysis untuk menginterpretasikan data yang

ditemukan di lapangan. Dalam hal ini data-data mengenai JFC akan penulis analisis

dengan konsep diplomasi budaya. Dengan begitu berbagai data yang ada akan

membentuk tulisan yang komprehensif.

H. Sistematika Penulisan
Untuk memperjelas gambaran tentang penelitian yang dilakukan, maka

sistematika penulisan yang peneliti gunakan dibagi dalam 5 bab utama, yaitu:

1. BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini, penulis menjelaskan mengenai gambaran umum isu yang

akan dibahas serta pemahaman awal terhadap masalah penelitian, yang terdiri

dari latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

2. BAB II: Gambaran Umum tentang Jember Fashion Carnaval

Bab ini akan menjelaskan mengenai JFC yang digunakan sebagai sarana

diplomasi budaya Indonesia. Bab ini akan memberikan penjelasan secara umum

mengenai JFC yang meliputi profil, sejarah, proses penyelenggaraan, dan

perkembangannya dalam periode 2016-2020.

3. BAB III: Internasionalisasi Jember Fashion Carnaval

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai proses pengadopsian

JFC sebagai instrument diplomasi budaya bagi Indonesia. Bab ini akan

dijelaskan mengenai gambaran umum diplomasi budaya Indonesia, rekognisi

17
internasional terhadap JFC, peran pemerintah Indonesia terhadap JFC serta

pengadopsian JFC sebagai instrument diplomasi budaya Indonesia.

4. BAB IV: Kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi Diplomasi Budaya

Indonesia Periode 2016-2020

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana JFC berperan

sebagai instrumen diplomasi budaya Indonesia. Selain itu, penulis juga akan

berfokus untuk menganalisis apa saja kontribusi JFC terhadap Diplomasi

Budaya Indonesia yang dihasilkan dari diplomasi budaya melalui Jember

Fashion Carnaval periode 2016-2020. Kontribusi JFC yang dimaksud dalam

hal ini diantaranya memperkaya dimensi budaya dari diplomasi budaya

Indonesia, pembentukan citra Indonesia, perluasan ruang sinergi multisektoral,

perluasan aktor diplomasi budaya serta pengadopsian diplomasi bottom-up.

5. BAB V: Penutup

Pada bab ini memuat kesimpulan. Penulis menjabarkan kesimpulan dari

pembahasan pada bab sebelumnya dan mempertegas kembali temuan yang

didapatkan dari penelitian ini.

18
BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG JEMBER FASHION CARNAVAL

A. Profil Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan sebuah event fashion dengan

skala Internasional yang diadakan di Kabupaten Jember. JFC adalah sebuah

pertunjukan fashion caranaval yang menampilkan perpaduan seni tari, seni rupa,

seni musik, dan seni teater. Karnaval busana ini diiringi oleh marching band yang

juga mengenakan kostum sesuai dengan tema yang ditentukan. Karnaval ini

diselenggarakan dengan catwalk terpanjang di dunia yakni 3,6km. Lintasan JFC

tersebut membentang dijalan arteri mulai alun-alun Kabupaten Jember hingga

Gedung Olahraga Kaliwates Jember. Nama Jember Fashion Carnaval merujuk

pada tempat penyelenggaraan event yaitu Kabupaten Jember. Sedangkan

penggunakan kata Carnaval karena JFC merujuk pada konsep dari Perancis seperti

menggunakan kata defile untuk penyebutan kelompok. Sehingga JFC

menggunakan kata Carnaval bukan Carnival yang merujuk dari bahasa Inggris.

JFC didirikan oleh Dynand Fariz yang merupakan seorang perancang

busana dari Kabupaten Jember. Dynand Fariz merupakan anak ke 8 dari 11

bersaudara dari pasangan Bapak Tirto Sutowo dan Ibu Ahyani. Dynand lahir pada

23 Mei 1963 di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Dia berkuliah di jurusan Seni

Rupa IKIP Surabaya yang saat ini beralih nama menjadi Universitas Negeri
22
Surabaya . Sejak dinyatakan lulus pada tahun 1988, Dynand mulai menekuni

22
Candra Ayu Proborini, “Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di
Kabupaten Jember”, Mudra Jurnal Seni Budaya, 32 (2017), 262-275

19
bidang fashion dengan menjadi pengajar di IKIP Surabaya Jurusan Tata Busana.

Kemudian pada tahun 1966 Dynand mendapatkan beasiswa di Ecole Superieure

des Arts et Techniques de la Mode Established (ESMOD) Jakarta yang merupakan

sekolah mode yang berpusat di Paris Perancis. Dia mengemban pendidikan di

ESMOD selama 3 tahun. Selain itu, Dynand juga memperdalam ilmu Fashion

dengan mengikuti program beasiswa pelatihan mengajar di Paris selama 3 bulan.

Kemudian pada tahun 2000 Dyanand Fariz mendirikan sekolah mode bernama

Dynand Fariz International High Fashion Center dan menggagas penyelenggaraan

event JFC pada tahun 2003.

Dynand Fariz dikenal sebagai orang yang memiliki mobilitas sangat tinggi.

Selain menjadi Presiden JFC, Dynand juga merupakan staf ahli Menteri Pariwisata

Arief Yahya. Dynand Fariz juga merupakan Ketua Asosiasi Karnaval Republik

Indonesia (AKARI) dan konsultan dari sejumlah karnaval tematik di Indonesia

seperti Solo Batik Carnaval. Setelah 10 tahun perjalanan JFC, Dynand Fariz

menerbitkan buku yang berjudul ‘First Decade’ Eyes On Triumph Jember Fashion

Carnaval pada tahun 2011. Namun perjuangannya harus terhenti karena dia telah

berpulang ke Tuhan Yang Maha Esa pada 17 April 2019 di Usia 55 tahun23. Dynand

dimakamkan di Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember.

Jember Fashion Carnaval diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi

dari setiap lapisan masyarakat baik panitia maupun peserta. Peserta JFC berasal dari

berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, peserta

23
Sri Wahyunik, “Presiden JFC, Dynand Fariz Berpulang Sebelum Memilih Presiden
Pilihannya”, Surya.co.id, 17 April 2019, diakses pada 7 Juli 2021,
https://surabaya.tribunnews.com/2019/04/17/presiden-jfc-dynand-fariz-berpulang-sebelum-
memilih-presiden-pilihannya?page=2

20
JFC tidak hanya berasal dari Indonesia, namun juga berasal dari luar negeri. Peserta

diwajidkan untuk membuat, mendanai dan memakai kostum yang mereka buat

sendiri. Para peserta akan membuat kostum sesuai dengan tema yang telah

ditentukan oleh JFC.

Pada setiap pagelaran Jember Fashion Carnaval penyelenggara akan

memutuskan Tema Utama yang diusung. ”Save Our World” menjadi salah satu

tema utama yang pernah diusung JFC. Tema utama tersebut kemudian dipecah

menjadi beberapa defile atau kelompok yang mewakili tema yang diambil. Pada

setiap tahunnya JFC selalu menampilkan tema-tema yang sangat bervariasi mulai

dari budaya, film maupun isu-isu global.

Jember Fashion Carnaval berupaya untuk memperkenalkan budaya

Indonesia ke kancah Internasional melalui kreasi busana yang dibuat oleh para

peserta. Budaya Indonesia dikemas kedalam tema-tema kostum yang ditampilkan

di defile JFC. Keragaman tradisi dan budaya Indonesia dikolaborasikan dengan

unsur-unsur modern agar kostum yang dibuat menjadi lebih menarik. Defile yang

diambil dari budaya Indonesia diantaranya Archipelago Jawa pada JFC 4,

Archipelago Borneo pada JFC 6, Archipelago Papua pada JFC 7, Toraja pada JFC

10, Garuda pada JFC 15, serta defile Sriwijaya pada JFC 16 24.

24
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011).

21
Gambar II.1. Defile Garuda JFC-15

Sumber: Koran.tempo.co, 2016

Gambar II.2. Defile Sriwijaya JFC-16

Sumber: Antaranews.com, 2017

Selain bertemakan budaya Indonesia, kostum Jember Fashion Carnaval

juga sering mengangkat tema unik seperti isu-isu global yang sedang terjadi.

Beberapa tema unik diantaranya ialah tema lingkungan, bencana alam, teknologi,

film, kelompok-kelompok tertentu, bahkan kemiskinan. Contohnya pada

penyelenggaraan JFC ke 5 tema utama yang diangkat ialah “Anxiety and Spirit of

The World”. Salah satu defile yang ditampilkan pada parade tersebut adalah

22
Poverty. Kemiskinan diangkat menjadi salah satu tema JFC karna Dynand Fariz

selaku pendiri JFC ingin menunjukan bahwa tema kemiskinan juga dapat dikemas

secara indah25.

Selain itu, budaya dari negara lain juga menjadi ide tema kostum yang akan

diangkat oleh JFC. Tema ini dapat memberikan wawasan baru pada wisatawan

mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh negara-negara lain. Beberapa negara

telah menjadi tema kostum JFC adalah Spanyol, Inggris, dan Mesir pada JFC ke-4.

Contoh lainnya saat penyelenggaraan JFC ke-9 tema Thailand dan Aztec Meksiko

pada JFC tahun 2019.

Gambar II. 3. Defile Aztec Meksiko pada JFC Tahun 2019

Sumber: CNN Indonesia, 2019

JFC mengadakan Road Show dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai

acara bertaraf Internasional. JFC pernah diundang untuk tampil di beberapa negara

seperti London-Inggris, India, Sanghai-China, dan Paris. Selain itu, beberapa acara

Internasional yang diadakan Indonesia juga sering mengundang JFC untuk tampil.

25
Iman D. Nugroho, “Keceriaan Dunia dalam Jember Fashion Carnaval”, IDDAILYNET, 8
Agustus 2006, diakses pada 3 Juni 2021, http://www.iddaily.net/2006/08/keceriaan-dunia-dalam-
jember-fashion.html

23
Salah satunya adalah pada saat Pembukaan Asian Games 2018, JFC menampilkan

berbagai koleksi terbaiknya di acara tersebut.

Jember Fashion Carnaval memiliki visi untuk menjadikan Jember sebagai

kota wisata mode pertama yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Setiap wilayah

harus harus berusaha mengembangkan potensi yang ada di daerahnya dengan

menunjukan keistimewaan dari masing-masing wilayahnya. JFC menganggap

fashion carnaval sebagai sebuah potensi yang belum diangkat oleh wilayah

manapun. Oleh karena itu JFC bertekat untuk menjadikan Jember sebagai kota

fashion carnaval dunia. Sedangkan Misi JFC adalah membangun sebuah proses

atau perjalanan yang dapat membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia

pendidikan (SDM), kesenian, budaya dan perkembangan sejarah 26. Visi dan Misi

yang dimiliki JFC kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh JFC.

Jember Fashion Carnaval memiliki empat konsep yakni Education

(Pendidikan), Entertainment (Hiburan), Exhibition (Pameran), dan Economic

Benefit (Pengembangan Ekonomi). Education berarti JFC dapat memberikan

pengetahuan dan skill kepada peserta melalui in house training. Para peserta

dibekali berbagai ilu mulai dari merancang busana, make up, presenter, fashion

runway, hingga fashion dance. Dengan berbagai ilmu yang telah diberikan JFC

selama masa pelatihan, para peserta JFC telah banyak yg menjadi designer,

26
Jember Fashion Carnaval, “About Our Organization”, Jember Fashion Carnaval, diakses
pada 3 Juni 2021, https://www.jemberfashioncarnaval.com/about-2/about-organisation/

24
koreografer, presenter. Selain itu, para penonton juga bisa mendapatkan ilmu dan

wawasan mengenai kekayaan budaya Indonesia maupun dunia.

Konsep yang kedua adalah entertainment yang berarti bahwa JFC sebagai

event yang besar menjadi hiburan bagi seluruh masyarakat dari berbagai kalangan.

Kemudian, konsep yang ketiga adalah Exhibition dimana JFC dapat menjadi pusat

pameran untuk fashion Carnaval. JFC menjadi sebuah event besar bagi para

photographer untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Selain itu, JFC juga menjadi

tempat pemran untuk beberapa produk lokal Jember. Konsep terakhir yang diusung

oleh JFC adalah Economic Benefit. Economic Benefit berarti bahwa JFC dapat

memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi terutama bagi Kabupaten

Jember. Dengan adanya event JFC diharapakan akan dapat menggerakkan berbagai

sektor lain sehingga roda perekonomian juga bisa berjalan lebih baik. Keempat

konsep ini yang selalu diusung dalam setiap pelaksanaan JFC27.

Jember Fashion Carnaval Center

JFC dinaungi oleh sebuah yayasan yang bernama Jember Fashion Carnaval

Center. Jember Fashion Carnaval Center adalah sebuah lembaga nirlaba yang

didirikan untuk membentuk individu yang kreatif28. Jember Fashion Carnaval

Center atau biasa dikenal sebagai JFC Center didirikan oleh Dynand Fariz. Pada

awal berdirinya rumah mode ini dikenal sebagai Dynand Fariz International High

27
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)
28
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”, Liputan 6, 17 April 2019, diakses pada 15 Juni 2021,
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-besarkan-jember-
fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-dunia

25
Fashion Center. Rumah mode ini kemudian berkembang dan bertansformasi

menjadi sebuah yayasan yang menaungi Jember Fashion Carnaval sejak tahun

2004.

Struktur Organisasi JFC Center pada tahun 2001 hingga 2010 masih

terbilang sederhana dengan susunan Pembina, pengawas, ketua, sekretaris,

bendahara, anggota dan manajemen29. Namun setelah itu, struktur organisasi JFC

terus berkembang dengan susunan kepengurusan yang lebih lengkap. Di tahun 2011

sistem volunteer di setiap penyelenggaraan JFC juga di mulai. Rekrutment

volunteer dikarenakan jumlah peserta yang semakin banyak dan antusias penonton

yang terus meningkat. Rekrutmen volunteer dilakukan dengan menyebar informasi

perekrutan melalui berbagai platform, seperti website JFC, koran, maupun social

media.

Setelah kepergian pendiri JFC Dynand Fariz, kepengurusan JFC mengalami

perubahan yang signifikan. Pada tanggal 17 Agustus 2020, dilaksanakan pelantikan

untuk kepengurusan JFC Center 2021. Kepengurusan JFC Center 2020-2021

menunjuk Budi Setiawan sebagai President of JFC30. Berikut susunan

kepengurusan JFC Center 2020-2021:

1. Top Level Management: 1) Chairman; 2) CEO; 3) President JFC.

2. Ambassador: 1) Face of Ambassador; 2) Special Duty Ambassador;

3) International Ambassador.

29
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
30
Jember Fashion Carnaval, “Pelantikan Pengurus Organisasi JFC Periode 2020-2021”,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 29 Mei 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/08/23/pelantikan-pengurus-organisasi-jfc-
periode-2020-2021-pada-momentum-peringatan-hari-proklamasi-kemerdekaan-ri-ke-75/

26
3. Board of Event Director (BOED) JFC: 1) Recruitmen and Development;

2) Training and Education; 3) Roadshow and Social Responsibility;

4) Grand Carnival and Special Event; 5) Artwear and Creativity; 6) WACI,

Kids Carnaval, Pet Carnaval, Conference and Exhibition.

4. Administrative: 1) Secretary Director of BOED; 2) Information and

Technology; 3) Legal; 4) Finance; 5) Public Communication and Social

Media.

5. Deputy BOED JFC: 1) Deputy Recruitment and Development; 2) Deputy

Training and Education; 3) Deputy Roadshow and Social Responsbility;

4) Deputy Grand Carnival and Special Event; 5) Deputy Artwear and

Creativity; 6) Deputy WACI, Kids Carnaval, Pets Carnaval, Conference

and Exhibition; 7) Deputy Secretary of BOED; 8) Deputy IT; 9) Deputy

Legal; 10) Deputy Finance; 11) Deputy Publik Communication and Social

Media.

B. Sejarah Jember Fashion Carnaval

Pada tahun 1998 Dynand Fariz membuka rumah mode di kabupaten Jember.

Ide ini tercetus saat Suyanto kakak pertama Dynand Fariz membeli sebuah

bangunan di perumahan Gunung Batu Permai Jember. Saat itu, Suyanto berniat

membuka usaha bersama dengan Dynand Fariz yang telah menyelesaikan sekolah

mode di Paris. Kolaborasi Suyanto dan Dynand Fariz akhirnya berhasil mendirikan

rumah mode yang bernama Dynand Fariz International High Fashion Center.

27
Sekolah ini digunakan untuk mendidik dan mengajari anak-anak remaja agar lebih

mengenal busana tren di dunia mode.

Pada tanggal 1 Januari 2001 Dynand Fariz membuat acara bernama Pekan

Mode Dynand Fariz bertepatan dengan hari ulang tahun Kabupaten Jember yang

ke- 7231. Dynand Fariz meminta para pegawainya untuk mengenakan busana sesuai

dengan trend fesyen dunia selama satu pekan. Ternyata kegiatan ini diterima

dengan baik oleh orang-orang sekitar. Kegiatan tersebut diadaptasi dari tradisi

rumah mode di Paris yang sering mengadakan peragaan busana di setiap minggunya

dengan mewajibkan setiap karyawan ntuk memakai busana yang sedang menjadi

tren mode dunia32.

Kemudian di tahun 2002, Pekan Mode Dynand Fariz kembali dilaksanakan

dengan sedikit berbeda di mana peserta diwajibkan menggunakan pakaian seunik

mungkin33. Para karyawan Dynand Fariz mengusukan untuk menampilkan busana

yang mereka buat dalam bentuk parade dan disaksikan oleh lebih banyak orang.

Mereka mengusulkan untuk mengadakan parade tersebut di Alun-Alun untuk

menarik perhatian lebih banyak orang. Acara ini diikuti oleh lebih banyak orang

termasuk keluarga dan masyarakat sekitar. Acara ini dilakukan dengan melakukan

peragaan busana berkeliling kampung dan alun-alun Jember. Dari saat itu pula,

timbul gagasan untuk menyelenggarakan event serupa dengan skala yang lebih

besar yang kemudian diberi nama Jember Fashion Carnaval (JFC).

31
Raudlatul Jannah, “Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam Masyarakat
Jaringan”, Jurnal Sosiologi Masyarakat, 17 (2012): 135-151.
32
Ahmad Yogga Setiawan, “Perkembangan Industri Pariwisata di Kabupaten Jember
Tahun 2003-2014”, Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Jember, 2015.
33
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)

28
Pada 1 Januari tahun 2003 ide mengenai acara Jember Fashion Carnaval

akhirnya berhasil terlaksana. Penyelenggaraan JFC-1 memperagakan busana yang

dibuat dengan menggunakan bahan-bahan sederhana. Pada tahun ini JFC

mengangkat tema CowBoy, Punk, dan Gypsy. Kemudian pada 30 Agustus 2003

JFC 2 diselenggarakan bersamaan dengan beberapa event yang diadakan oleh

Pemerintah Kabupaten Jember untuk merayakan HUT RI yang ke-58. Saat itu, JFC

mengangkat tema Asia terutama Arab, Maroko, India, China, dan Jepang34. Tahun

2004 JFC kembali diselenggarakan pada 8 Agustus JFC 3 digelar dengan tema

Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic, dan Vintage. Sejak tahun 2004 JFC

dikelola oleh Jember Fashion Carnaval Center35.

Penyelenggaraan JFC terus berkembang semakin besar dan dikenal oleh

masyarakat luas. Bahan-bahan yang digunakan dalam pagelaran JFC terus

berkembang dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih bagus dan menarik

serta mengikuti trend mode busana yang terbaru36. Hingga kini JFC menjadi event

fashion Jember tahunan yang menarik wisatan dari dalam maupun luar negeri dan

dinobatkan menjadi karnaval terbesar di Asia pada tahun 2019 37.

34
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”, Liputan 6, 17 April 2019, diakses pada 15 Juni 2021,
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-besarkan-jember-
fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-dunia
35
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”.
36
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)
37
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, “Jember Fashion Carnaval: Mengangkat
Busana Nusantara ke Tingkat Dunia”, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Kebudayaan, 28 Oktober 2019, diakses pada 29 Maret 2021,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-carnaval-mengangkat-busana-
nusantara-ke-tingkat-dunia/

29
C. Proses Penyelenggaraan

Jember Fashion Carnaval diadakan dalam 4 bagian acara yang

dilaksanakan secara berturut-turut disetiap tahunnya diantaranya:

1. Kids Carnaval adalah rangkaian fashion Carnaval JFC yang menampilkan

peserta anak-anak yang berasal dari tingkat Taman kanak-kanak hingga

Sekolah Dasar. Para peserta Kids Carnaval juga diminta untuk merancang

dan membuat busana sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Kids

Carnaval ditujukan sebagai upaya regenerasi talent JFC ke masa

mendatang38.

2. Artwear Carnaval adalah karnaval yang mengambil tema desain fashion

dari konsep yang sedang tren di dunia.

3. Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia (WACI) adalah karnaval yang

diikuti oleh Anggota Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI). Karnaval ini

secara khusus menampilkan berbagai kebudayaan Indonesia. Acara ini

ditujukan untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia kepada seluruh dunia

terutama masyarakat Indonesia.

4. Grand Carnaval adalah Karnaval puncak dari runtutan kegiatan Jember

Fashion Carnaval. Pada Grand Carnaval jumlah peserta maupun

wisatawan yang hadir lebih banyak dari acara-acara sebelumnya.

38
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)

30
Dalam proses penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval terdapat

beberapa tahapan yang harus dilakukan baik oleh para penyelenggara, panitia dan

peserta. Beberapa tahapan tersebut diantaranya:

1. Penentuan tema utama dan defile yang akan ditampilkan berdasarkan trend

fashion dunia.

2. Riset musik dan tarian yang akan ditampilkan selama pertunjukan JFC yang

mewakili tema dan defile JFC

3. Pendaftaran Peserta dan volunteer JFC. Informasi mengenai pendaftaran

peserta JFC disebarkan melalui media cetak maupun elektronik.

4. Pelatihan peserta (in house training). Dalam proses ini setiap peserta akan

diberikan pengetahuan dan pelatihan untuk membuat kostum, make up, dan

fashion run way atau peragaan kostum.

5. Melakukan Audiensi dengan beberapa pihak terkait seperti Pemerintah

Kabupaten Jember, Dinas Pariwisata Jawa Timur, Kementerian Pariwisata,

dan beberapa pihak lainnya serta berbagai media yang akan meliput.

6. Pelaksanaan Kegiatan JFC

D. Perkembangan Jember Fashion Carnaval Periode 2016-2020

1. Jember Fashion Carnaval Tahun 2016

Pada tahun 2016, Jember Fashion Carnaval diadakan pada 24-28

Agustus. JFC tahun ini mengusung tema utama “Revival” yang bermakna

kebangkitan bagi Indonesia dalam berbagai aspek seperti sumber daya alam,

31
sumber daya manusia, pertanian, maritim, industry kreati, dan budaya. 39 Defile

yang diangkat pada tahun ini diantaranya Garuda, Hortus, Technocyber,

Chandelier, Wood, Olimpic, Paradise, Ocean, Refugees, dan Barong.

Pagelaran JFC tahun ini diikuti oleh kurang lebih 2000 peserta. Pada

tanggal 25 Agustus, diselenggarakan Kids Carnaval di mana anak-anak akan

mempergakan kostum buatannya sendiri. Lintasan Kids Carnaval tidak

sepanjang rangkaian Karnaval lain. Merka hanya akan melewati Jl. Sudirman-

Jl. Sultan Agung, Gajah Mada, SMP Santo Petrus. Kemudian pada tanggal 26

Agustus dilaksanakan Art Wear Carnival dan disusul parade WACI pada

tanggal 27 Agustus. Para peserta yang tampil di Art Wear Carnival

menampilkan koleksi art wear tren terbaru dengan menggunakan batik tulis

yang dibuat oleh para peserta.

Grand Carnival yang merupakan acara puncak diselenggarakan pada

tanggal 28 Agustus 2016 dengan julah peserta terbanyak dan kunjungan

wisatawan yang lebih besar. Pada penyelenggaraan JFC tahun 2016, JFC juga

menyelenggarakan exhibition dari berbagai daerah mulai tanggal 24 sampai 28

Agustus. Exhibition ini berisi produk fashion, kerajinan, budaya dan wisata,

serta kuliner.

39
Annisa Amalia Ikhsania, “Jember Fashion Carnaval 2016 Resmi Digelar”, Okezone, 24
Agustus 2016, diakses pada 5 Juli 2021,
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/24/194/1471818/jember-fashion-carnaval-2016-
resmi-
digelar#:~:text=JEMBER%20Fashion%20Carnaval%20(JFC)%202016,yang%20merupakan%20lamb
ang%20kebangkitan%20Indonesia.

32
2. Jember Fashion Carnaval Tahun 2017

Jember Fashion Carnaval pada tahun ini dilaksanakan dengan

mengangkat tema “Victory Unity in Diversity”. Tema ini memberi nilai bahwa

Indonesia sebagai negara yang penuh dengan keragaman harus dapat menjadi

kesatuan yang kuat. Tema ini juga merepresentasikan berbagai penghargaan

dan kemenangan JFC di dunia Internasional. Beberapa Defile yang tampail pada

pagelaran tahun ini diantanya Borneo, Bali, Sriwijaya Empire, King of Papua,

Mystical Toraja, Chronicle of Borobudur, Wonderful of Betawi, dan Unity in

Diversity.

Rangkaian acara JFC 2017 dilaksanakan pada tanggal 9-13 Agustus40.

Kids Carnaval dilaksanakan pada 10 Agustus, Artwear Carnival pada 11

Agustus, WACI Carnaval pada 12 Agustus, serta Grand Carnaval pada 13

Agustus 2018. Pada JFC tahun 2017 diikuti oleh kurang lebih 2000 peserta. JFC

tahun ini menjadi sangat spesial dengan kedatangan Presiden Joko Widodo

beserta Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri Pariwisata memberikan

pernyataan bahwa JFC telah menginspirasi perkembangan wisata di tanah air.

Pada tahun ini, Menteri Pariwisata juga menetapkan JFC sebagai Kota Karnaval

Internasional.

Salah satu rangkaian acara JFC yakni Wonderful Archipelago Carnaval

Indonesia (WACI) dilaksanakan pada Sabtu 12 Agustus 2017. Dalam pagelaran

WACI para peserta datang dari berbagai daerah diantaranya Kabupaten

40
“Pawai Jember Fashion Carnaval 2017 Sepanjang 3,6 Kilometer”, CNN Indonesia, 9
Agustus 2017, diakses 7 Juli 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170809103145-
269-233442/pawai-jember-fashion-carnaval-2017-sepanjang-36-kilometer

33
Bondowoso yang menamilakn busana bertema Islami Nusantara, Best

Situbondo Carnaval (BSC) Situbondo, Kepulauan Riau yang menampilkan

kostum bertema kerajaan Melayu dan Provinsi Gorontalo yang mengusung

busana bertema “MM Karawo Agensy Iksotika, Lo hulondalo” 41. Pada tahun

ini Situbondo dan Bondowoso mulai berpartisipasi dalam pagelaran WACI.

Tentu saja hal ini menunjukan sebuah kemajuan yang diharapkan dapat

memperkuat solidaitas dan kerja sama antar kabupaten terutama disektor

pariwisata dan ekonomi kreatif.

3. Jember Fashion Carnaval Tahun 2018

Penyelengaraan Jember Fashion Carnaval pada tahun ini dilakukan

sengan skala yang jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini

dikarenakan penyelenggaraan JFC bersamaan dengan Asian Games 2018. JFC

mengangkat tema Asia Light yang berarti Cahaya Asia Pada tahun 2018 JFC

banyak menampilkan 10 defile yang merepresentasikan budaya dari negara-

negara yang berpartisipasi sebagai peserta Asian Games 2018 seperti Silla

(Korea), Bian Lian (China), Ottoman Empire (Turki), Babilonia Empire (Iraq),

Saudi Arabia, Star, Thailand, India, Kujang (Indonesia) dan Shogun (Jepang).
42

41
"Indahnya Beragam Kostum Nusantara di Jember Fashion Carnaval ke-16”, Bisnis.com,
13 Agustus 2017, diakses pada 15 Juni 2021,
https://lifestyle.bisnis.com/read/20170813/104/680455/indahnya-beragam-kostum-nusantara-
di-jember-fashion-carnaval-ke-16
42
Ahmad Apriyono, “Angkat Tema Asian Games, Jember Fashion Carnaval 2018
Berlangsung Meriah”, Liputan6, 13 Agustus 2018, diakses pada 7 Juli 2021,

34
Terdapat sebuah parade baru yang ditampilkan oleh JFC yaitu Pets

Carnaval. Sesuai dengan namanya Pets Carnaval adalah karnaval

menampilkan hewan-hewan mulai dari anjing, kucing, musang, ular, iguana,

dan sebagainya dengan dandanan yang unik. Hewan-hewan tersebut melakukan

parade bersama dengan pemilik maupun pelatihnya 43. Pets Carnaval ini

dilaksanakan bersamaan dengan Kids Carnaval. Pets Carnaval dan Kids

Carnaval dilaksanakan pada Kamis 9 Agustus, Artwear Carnaval pada Jum’at

10 Agustus, Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (WACI) pada Sabtu 11

Agustus, dan Grand Carnaval pada Minggu 12 Agustus. Selain itu, pada

pelaksanaan JFC tahun ini juga diadakan JFC International Exhibition pada 10-

12 Agustus 2018. Acara ini diselenggarakan untuk mempromosikan berbagai

produk.

4. Jember Fashion Carnaval Tahun 2019

Penyelenggaraan JFC tahun 2019 dilakukan dengan suasana yg penuh

haru dikarenakan kepergian Dynand Fariz selaku Pendiri JFC. Dalam pegalaran

JFC tahun ini, penampilan yang disuguhkan di JFC ditujukan untuk mengenang

perjuangan Dynand Fariz dalam membangun JFC. Beberapa sahabatnya seperti

Anne Avanty turut menampilkan busana buatannya untuk mengenang

kepergian sang pendiri JFC. Anne Avantie menampilkan 25 busana kebaya

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3617377/angkat-tema-asian-games-jember-fashion-
carnival-2018-berlangsung-meriah
43
“Tamu Istimewa di Catwalk Jember Fashion Carnaval”, Liputan6.com, 9 Agustus 2018,
diakses pada 6 Juli 2021, https://www.liputan6.com/regional/read/3614261/tamu-istimewa-di-
catwalk-jember-fashion-carnaval-ke-17

35
buatannya yang dipersembahkan untuk mengenang dan bentuk penghormatan

terhadap Dynand Fariz. Selain itu, JFC ke 18 ini juga dimeriahkan oleh

kehadiran Bubah Alfian, Cinta Laura, dan Frederika Alexis Cull yang turut

memperagakan kostum JFC.

JFC ke-18 diselenggarakan dengan mengusung tema utama Tribal

Grandeur yang bermakna Keagungan Suku-suku Bangsa44. Defile yang menjadi

tema kostum peserta JFC tahun ini diantaranya: Aztec (Meksiko), Mongol

(Mongolia), Viking (Norwegia), Indonesia di representasikan oleh Hudoq

(Kalimantan Timur) dan Suku Minahasa (Sulawesi Utara), Zulu (Afrika

Selatan), Karen (Thaliand), serta Polynesia.

JFC tahun ini dibuka oleh Bupati Jember Faida bersama dengan Anne

Avantie tepatnya pada tanggal 31 Juli 2019. Pada pembukaan JFC 2019 Bupati

Jember menyampaikan bahwa akan terus melanjutkan Pagelaran JFC yang

selama ini telah dibangun oleh Dynand Fariz. JFC tahun 2019 dilaksanakan

pada tanggal 1-4 Agustus 2019. Rangkaian acara JFC dimulai dengan

pelaksanaan Pets Carnaval pada 1 Agustus, Kids & Art wear Carnival pada

tanggal 2 Agustus, kemudian WACI pada 3 Agustus, dan puncak acara yaitu

Grand Carnaval pada 4 Agustus 2019.

44
Rachmawati, “Jember Fashion Carnaval 2019, Parade “Tribute for Dynand Fariz””,
Kompas.com, 6 Agustus 2019, diakses 4 Juli 2021,
https://regional.kompas.com/read/2019/08/06/15283781/jember-fashion-carnaval-2019-
parade-tribute-for-dynand-fariz?page=all

36
5. Jember Fashion Carnaval Tahun 2020

Pada tahun 2020 pola penyelenggaraan JFC telah mengalami perubahan

yang signifikan. Virus Covid-19 yang mewabah diseluruh dunia telah memaksa

merubah segala aspek yang ada termasuk dalam penyelenggaraan Jember

Fashion Carnaval. Pada tahun ini, JFC mengubah sistem penyelenggaraan

Karnaval menjadi sistem online atau virtual. Para peserta tidak lagi berkumpul

dan tampil di Jember, tetapi melakukan pertunjukan busananya di negara

masing-masing dengan pengaturan waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Dengan adanya keterbatasan akibat pandemi Covid-19, Jember Fashion

Carnaval kemudian memprakarsai Karnaval virtual pertama dan terbesar di

dunia bernama World Kids Carnival (WKC). Acara ini bekerja sama dengan

NPO WKM (World Kids Museum) Jepang. Karnaval ini diikuti oleh 13 negara

dari 5 benua diantaranya Indonesia, Jepang, India, Filipina, Australia, Serbia,

Bosnia dan Herzegovina, Hungaria, Kanada, Afrika Selatan, Uganda, Senegal

dan Nigeria45. World Kids Carnival dilaksanakan pada 22 November 2020.

Masyarakat dapat menyaksikan event ini melalui Youtube Jember Fashion

Carnaval. WKC yang bertempat di Jember dilakukan dengan menerapkan

protokol kesehatan yang ketat.

Menurut Bapak Iwan selaku Presiden JFC, World Kids Carnival

diadakan dengan tujuan untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih

45
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara Virtual“,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 1 Juli 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/

37
bersatu dalam berbagi karya-karya serta menyuarakan pesan perdamaian antar

anak bangsa di seluruh dunia. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk

membangun organisasi internasional untuk anak yang berperan dalam kegiatan

exhibition dan event anak-anak dunia. 46 WKC diharapkan dapat

membangkitkan semangat untuk terus berkarya dimasa pandemic Covid-19.

Pada periode 2016-2019 perkembangan JFC terus meningkat dengan pesat

dengan ditandai antusias masyarakat terhadap JFC yang semakin tinggi. Jumlah

peserta dan wisatawan semakin banyak membuat skala penyelenggaraan event ini

juga semakin besar. Namun pada tahun 2020 acara JFC mengalami kendala

dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Meskipun demikian, hal ini dapat

diselesaikan dengan sebuah ide brilian. JFC mengadakan acara virtual carnaval

pertama di dunia yang melibatkan peserta dari berbagai negara dengan nama event

World Kids Carnival. Hal ini menunjukan bahwa JFC dapat terus mempertahankan

eksistensinya meskipun terdapat kendala dalam proses pelaksanaannya.

46
Eni Kartinah, “JFC Gelar World Kids Carnival 2020 secara Virtual”, Media Indonesia, 19
November 2020, diakses pada 25 Juni 2021,
https://m.mediaindonesia.com/infografis/detail_infografis/362343-jfc-gelar-world-kids-carnival-
2020-secara-virtual

38
BAB III

INTERNASIONALISASI JEMBER FASHION CARNAVAL

A. Gambaran Umum Diplomasi Budaya Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat

besar. Keragaman budaya Indonesia dapat dilihat dari banyaknya suku bangsa

masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei BPS tahun 2010 Indonesia memiliki

1340 suku bangsa47. Wujud keragaman budaya dari berbagai suku di Indonesia juga

tercermin dari rumah adat, upacara adat, tarian adat, pakaian tradisional, senjata

tradisional, makanan tradisional, alat musik dan lagu tradisional48. Selain itu, dari

segi bahasa daerah Indonesia juga memiliki keragaman yang besar. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga telah memetakan dan memverifikasi

bahwa terdapat 652 bahasa daerah yang tersebar diseluruh Indonesia 49. Jumlah

yang telah terverifikasi tersebut tidak termasuk dialek dan subdialek.

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya yang besar, telah

menjadikan diplomasi budaya sebagai salah stau metode untuk mencapai tujuan

negara. Sejak periode awal kemerdekaan Indonesia, diplomasi budaya telah

menjadi salah satu metode utama Indonesia untuk membangun hubungan dengan

47
“Suku Bangsa”, Indonesia.go.id, 3 Desember 2017, diakses pada 5 Juli 2021,
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa
48
“Mengenal 7 Wujud Keragaman Budaya Indonesia dan Contohnya”, CNN Indonesia, 23
Februari 2021, diakses 19 September 2021,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210222140901-31-609361/mengenal-7-wujud-
keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya
49
“Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia”, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, 24 Juli 2018, diakses pada 20 September 2021,
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-
di-indonesia

39
negara lain. Pada tahun 1950-1960an, Indonesia telah beberapa kali mengirimkan

misi kebudayaan ke beberapa negara diantaranya Colombia (1952); Republik

Rakyat China / RRC (1954); Pakistan Timur (1954); Hongaria, Cekoslovakia,

Polandia, Uni Soviet, Mesir (1957); Singapura (1959); Honolulu, Jepang, Hong

Kong, Filipina, Singapura (1961); Uni Soviet, RRC, Korea Utara (1961), Thailand

(1962); Filipina (1963); Pakistan (1964); Jepang dan Kamboja (1964); Amerika

Serikat, Perancis, dan Belanda (1964); Tanzania (1965); serta RRC, Korea Utara,

Jepang (1965)50.

Gambar III.1. Kelompok Seniman Yogjakarta dalam Misi Kebudayaan

di RRC Tahun 1954

Sumber: Jennifer Lindsay, “Performing Indonesia Abroad”.

Tingginya intensitas pelaksanaan misi kebudayaan ini menunjukan

pentingnya upaya diplomasi budaya Indonesia di mancanegara pada masa

50
Iva Rachmawati, “Film sebagai Diplomasi Budaya”, Jurnal Studi Diplomasi dan
Keamanan, 11 (2019): 19-33.

40
kepemimpinan Presiden Soekarno. Misi kebudayaan yang dilakukan oleh Presiden

Soekarno digunakan untuk memperkenalkan berdirinya Indonesia sebagai sebuah

negara baru. Menurut Jennifer Lindsay, misi kebudayaan Indonesia yang dijalankan

oleh Presiden Soekarno merupakan sebuah ekspresi kepercayaan diri dan

kebanggaan bangsa51.

Upaya diplomasi budaya pasca kepemimpinan Presiden Soekarno terus

dilaksanakan. Diplomasi budaya yang dijalankan oleh Indonesia juga terus

mengalami perkembangan baik metode maupun aktor yang berperan. Upaya

diplomasi budaya oleh aktor negara yang dalam hal ini adalah Pemerintah Indonesia

dilakukan melalui beberapa Instansi. Instansi yang terlibat dalam diplomasi budaya

Indonesia terdiri dari Pemerintah Pusat/Kementerian dan Pemerintah Daerah.

Instansi pemerintah yang berperan besar dalam diplomasi budaya Indonesia adalah

Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Aktor negara memegang kendali yang besar dalam pelaksanaan diplomasi budaya

karena Aaktor negara memiliki legalitas sehingga mereka memiliki aksesibilitas

yang lebih besar dibandingkan aktor non-negara. Aktor negara akan lebih mudah

membangun hubungan dengan negara lain sehingga proses diplomasi budaya dapat

berjalan lebih mudah.

Diplomasi terus mengalami penyesuaian sesuai perkembangan zaman, tidak

hanya melalui negosiasi antar aktor negara. Namun, setiap lapisan masyarakat dapat

berperan aktif dalam upaya diplomasi budaya Indonesia. Aktor non negara juga

51
Jennifer Lindsay, “Performing Indonesia Abroad”, 195-196.

41
memiliki peran krusial dalam penyelenggaraan diplomasi budaya. Diplomasi

budaya lebih menekankan pada mekanisme diplomasi government to people

bahkan people to people. Beberapa aktor non-negara yang terlibat dalam diplomasi

budaya diantaranya Non-Governmental Organization (NGO), Media dan Individu.

NGO dapat berperan sebagai aktor utama yang menginisiasi, mengkoordinir, dan

menjalankan sebuah kegiatan/event yang bertujuan untuk lebih mengenalkan

budaya Indonesia di mancanegara ataupun membantu terlaksana diplomasi budaya

yang dikoordinir oleh pihak lain. Selain itu, Media juga merupakan salah satu aktor

dalam diplomasi budaya. Melalui media, informasi dan nilai yang terkandung

dalam diplomasi budaya dapat disebarkan lebih luas dan tidak terbatas pada satu

negara saja, melainkan berada pada tataran global. Dengan demikian media juga

dapat membantu tercapainya kepentingan nasional suatu negara melalui informasi

yang disampaikan seperti membentuk citra positif Indonesia.

Pada periode kepemimpinan Presiden Jokowi upaya peningkatan citra

Indonesia di mata dunia terus dilakukan. Salah satu diplomasi budaya pada masa

kepemimpinan Presiden Jokowi adalah pendirian Rumah Budaya di sejumlah

negara diantaranya Perancis, Jepang, Mesir, Australia, Amerika Serikat, Inggris,

Timor Leste, China, India, Belanda, Jerman, Singapura, Turki, Filipina, Arab

Saudi, Myanmar, Malaysia, Papua Nugini, dan Thailand 52. Selain itu diplomasi

budaya juga dilakukan melalui berberapa cara lain seperti mendaftarkan warisan

budaya Indonesia di The United Nations Educational, Scientific, and Cultural

52
Augusty Vingalianti, “Diplomasi Indonesia Melalui Rumah Budaya Indonesia di
Singapura Periode 2013-2015”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, 2019

42
Organization (UNESCO), mengadakan festival budaya Indonesia di kantor-kantor

perwakilan Indonesia di luar negeri seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia

(KBRI), penyelenggaraan Opening dan Closing Ceremony Asian Games 2018 yang

penuh dengan penampian budaya 53, serta diplomasi batik di Kantor Dewan

Keamanan PBB pada tahun 2019 54.

B. Rekognisi Internasional terhadap Jember Fashion Carnaval

Jember Fashion Carnaval yang merupakan sebuah acara fashion carnaval

terbesar di Indonesia juga telah mendapatkan pengakuan/rekognisi dari pihak-pihak

Internasional. Rekognisi internasional membatu JFC untuk menempatkan diri

sebagai event karnaval bertaraf dunia sebagaimana event karnaval lain di dunia

seperti Rio de Janeiro Carnival di Brazil. Selain itu, rekognisi internasional juga

dapat membantu mempromosikan JFC dan mengenalkan budaya Indonesia ke taraf

internasional sebagai bentuk diplomasi budaya Indonesia. Rekognisi internasional

yang didapatkan JFC berasal dari berbagai pihak diantaranya:

1. Media

Pesatnya arus globalisasi telah membentuk sebuah tatanan baru di mana

konektivitas masyarakat dunia semakin tidak terbatas. Perkembangan teknologi

53
“Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”, Kantor Staf Presiden Republik
Indonesia, 28 Juli 2016, diakses pada 10 Oktober 2021, https://www.ksp.go.id/asian-games-
2018-sebagai-nation-branding.html
54
“Diplomasi Batik Mewarnai Dewan Keamanan PBB”, Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia”, 08 Mei 2019, diakses pada 5 Oktober 2021,
https://kemlu.go.id/portal/id/read/247/berita/diplomasi-batik-mewarnai-dewan-keamanan-pbb

43
informasi pada saat terjadinya arus globalisasi telah berdampak pada setiap sisi

kehidupan termasuk pada hubungan antarnegara serta politik internasional.

Globalisasi yang terjadi telah memperpendek jarak antar negara, membuat

dunia lebih kecil, serta mengurangi kesenjangan yang terjadi antara para

pemimpin negara dan rakyatnya. Perkembangan teknologi telah mengubah

keterlibatan diplomatik yang saat ini tidak lagi terbatas melalui pembicaraan

dan diskusi antar pemimpin negara, namun juga mencakup platform berbagai

media untuk negosiasi ataupun upaya lainnya 55.

Media dapat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang tidak

berbatas pada ruang dan waktu. Media nasional maupun internasional dapat

membantu menyebarkan nilai-nilai budaya Indonesia. Penyelanggaraan JFC

yang semakin besar telah menarik perhatian media besar nasional dan

internasional untuk meliput acara ini. Media ini telah membantu mengenalkan

JFC dan budaya Indonesia yang ditampilkan kepada masyarakat baik di dalam

maupun luar negeri.

Jember Fashion Carnaval sebagai instrumen diplomasi budaya

mengalami perkembangan yang pesat dengan didukung pemberitaan tentang

JFC yang semakin massal baik dilakukan oleh media lokal, nasional maupun

internasional56. Media membantu proses publikasi JFC dengan lebih massive

dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Pada penyelenggaraan JFC-12, JFC

55
Jesica Ong Hai Liaw, Muhammad Firdaus bin Sa’ad, Wong Wai Loong, Nur Surayya Mohd
Saudi, Inderjit Singh, dan Sayuti Ab Ghani, “Digital Diplomacy: The Role Of Social Media”, Solid
State Technology, 63 (2020).
56
Ahmad Muslim, “Perkembangan Jember Fashion Carnaval (JFC) di Kabupaten Jember
Tahun 2001-2014”, Skripsi S1 FKIP Universitas Jember, 2016.

44
disebut sebagai peringkat 2 liputan berita karnaval dunia dan peringkat 1 untuk

liputan foto karnaval dunia 57. Dynand Fariz memberikan ruang yang sangat

besar pada media-media yang akan meliput acara JFC. Hal ini dilakukan karna

Dynand sangat menyadari pentingnya publikasi media untuk terus mengenalkan

JFC ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Menurut penuturan Budi Setiawan,

Dynand Fariz menempatkan kepentingan media di atas kepentingan sponsor.

Dynand Fariz sampai harus menolak sponsor yang siap menanggung

penyelenggaraan event secara keseluruhan karna pihak sponsor ingin logo-logo

mereka ada di area utama dimana hal ini dapat menganggu kualitas foto para

fotografer dan media. Dynand lebih memilih mewujudkan keinginan para

fotografer dan media meskipun JFC tidak mendapatkan sponsor58.

Dalam dokumen profil JFC, JFC center menyebutkan bahwa:

“Jember Fashion Carnival (JFC) has gained national and international


media exposure. Each activity of JFC is exposed by the international
media; electronic media, printed media, and online or digital media.
The coverage is not only from the conventional media, but also from the
social media enthusiasts that will be independently exposing and
spreading JFC worldwide.”

Sejak pertama kali diadakan JFC sudah berhasil menarik perhatian

media-media lokal Jember. JFC yang terus berkembang menjadi sebuah acara

besar kemudian juga membuat media-media besar nasional turut meliput event

ini. Beberapa media nasional yang meliput acara JFC adalah Metro TV,

Trans.corp, Tempo, Detik, Kompas, CNN Indonesia, MNC Group, Republika,

57
Istiqlaliah Dian Cahyani, “Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari
City Branding Kabupaten jember”, Jurnal Universitas Airlangga, 3 (2014): 145.
58
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

45
Antara, Viva News, Sekretariat Kabinet RI, dan beberapa media nasional

lainnya59.

Liputan mengenai event JFC juga dilakukan oleh media internasional.

Media internasional yang meliput JFC membuat liputan yang positif bagi

terlaksananya event ini. Media Internasional justru berperan sangat besar dalam

publikasi JFC. Liputan JFC pertama kali dilakukan oleh Reuters yang kemudian

diliput ulang oleh Kompas. Liputan Reuters pada acara JFC menjadi sebuah

gebrakan dalam proses publikasi JFC. Dimana sebuah event dalam negeri justru

diliput oleh Reuters sedangkan media nasional masih sedikit yang mengetahui

dan meliput JFC. Sejak saat itu, media-media nasional dan Internasional

berbondong-bondong untuk meliput dan menyiarkan secara langsung pagelaran

JFC disetiap tahunnya.

Reuters pertama kali meliput JFC pada penyelenggaraan JFC-3 tahun

2004. Liputan Reuters tentang JFC tidak lepas dari upaya Dynand Fariz dan tim

Jember Fashion Carnaval. Setahun sebelumnya, Dyannd Fariz mengirimkan

tim JFC pada pelaksanaan Bali Fashion Week (BFW) 60. Dynand Faris bersama

tim JFC berangkat ke Bali dengan uang pribadi Dynand. Pada event tersebut

JFC menampilkan foto dan video tentang Jember dan event JFC. Tim JFC juga

menggunakan kostum yang unik dan menampilkan tarian di depan stand

mereka. Hal ini kemudian menarik perhatian media-media asing yang meliput

BFW termasuk Reuters. Kemudian Reuters mencari tahu mengenai tanggal

59
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.
60
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

46
pelasanaan JFC dan datang meliput JFC-3 tahun 2004. Dari pemberitaan

Reuters kemudian Koran Kompas yang pada saat itu telah menjadi media besar

memuat berita JFC sebagai headline pada hari senin sehari setelah pagelaran

JFC-361.

Reuters menjadi media besar pertama yang menyebarkan pemberitaan

tentang JFC sehingga JFC dapat diliput oleh media-media besar nasional dan

internasional lainnya. Beberapa media Internasional lain yang meliput

penyelenggaraan JFC adalah The Guardian, The Wall Street Journal, The

Telegraph, Getty Images, The Times, Agence France-Presse (AFP), Associated

Press (AP), Nippon Hōsō Kyōka (NHK), Style Bistro, Gulf News, Epoch Times,

Daily Record, The News Daily, Demotix, Yahoo! News, Gulf News, Hungeree,

Burufly, Weezbo dan beberapa media internasional lainnya 62.

Gambar III.2. Liputan Buzz Feed News untuk JFC Tahun 2019

Sumber: Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 2019

61
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
62
“Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion Carnival &
Exhibition”, JFC Center.

47
Gambar III.3. Liputan Getty Images untuk JFC Tahun 2017

Sumber: Getty Images, 201763

Gambar III.4. Liputan The Guardian untuk JFC Tahun 2019

Sumber: Instagram Jember Fashion Carnaval, 2019

63
Suryanto Putramudji, “IDN: The 16th Jember Fashion Carnaval”, Getty Images, 2017,
diakses pada 2 Agustus 2021, https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/model-shows-
fashion-creations-during-grand-carnival-as-part-news-photo/831234776?adppopup=true

48
Gambar III.5. Liputan The Telegraph untuk JFC Tahun 2019

Sumber: Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 2019

Jika dikalkulasi pada tahun 2017 terdapat 1.036 media dan fotografer

nasional dan internasional yang meliput JFC. Hal ini kemudian mengalami

peningkatan pada tahun 2018 dimana terdapat 1285 media dan photographer

yang teregistrasi meliput JFC. Selain itu juga terdapat lebih dari 2500 media

dan fotografer yang tidak teregistrasi dalam setiap penyelenggaraan JFC.

Peran media nasional dan internasional dalam mempromosikan budaya

Indonesia yang ditampilkan pada JFC telah menunjukan adanya keterlibatan

aktif media dalam upaya diplomasi budaya. Hal ini sesuai dengan apa yang

disampaikan oleh Wally Olins bahwa kekuatan media dapat membantu negara

untuk memperkenalkan kekayaan budayanya 64. Media dapat menjangkau

masyarakat yang lebih luas tanpa terpengaruh oleh jarak dan waktu sehingga

diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia dapat berjalan secara

berkelanjutan.

64
Wally Olins, “Making a National Brand”, 178.

49
Startegi Dynand Fariz untuk menggencarkan publikasi JFC melalui

media berhasil membuat JFC lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun

internasional. Jika melihat berbagai kontribusi yang diberikan oleh media, maka

sangat penting bagi JFC untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan

media. Dengan mempertahankan hubungan dengan media itu berarti JFC juga

sedang mempertahakan dan meningkatkan eksistensi JFC. Rekognisi

Internasional terhadap JFC yang diberikan oleh media internasional telah

berhasil membawa JFC dikenal sebagai event karnaval Internasional oleh

masyarakat dunia.

2. Non Governmental Organization (NGO)

Tim JFC juga menjalin komunikasi dengan aktor internasional untuk

memperluas jangkauan JFC sehingga JFC bisa dikenal oleh lebih banyak

masyarakat Internasional. Hal ini dapat dilihat dari berbagai event dan

international roadshow yang pernah dijalankan oleh JFC. Salah satu pihak yang

menjalin komunikasi dengan JFC adalah NPO WKM (World Kids Museum)

Jepang. Komunikasi yang mereka jalankan menghasilkan kerjasama untuk

mengadakan event World Kids Carnaval 2020.

3. Partisipan

Untuk mewujudkan JFC sebagai fashion tourism, Dynand Fariz

memobilisasi masyarakat terutama masyarakat Jember untuk menjadi seorang

50
kreator65. JFC telah menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisiasi aktif

mengenalkan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Individu masyarakat secara

aktif turut berperan besar dalam diplomasi budaya melalui Jember Fashion

Carnaval. Masyarakat ikut berperan dalam proses diplomasi budaya melalui

JFC dengan menjadi peserta dan volunteer dalam penyelenggaraan acara

tersebut.

Setiap individu masyarakat yang menjadi peserta diharuskan untuk

merancang, membuat, memperagakan serta mendanai busana mereka masing-

masing setelah mengikuti proses in house training yang diadakan oleh JFC.

Peserta yang terlibat dalam acara JFC berasal dari berbagai kalangan mulai dari

anak-anak hingga dewasa. Partisipan dalam JFC selain berasal dari masyarakat

Indonesia itu sendiri, namun juga berasal dari luar negeri. Besarnya

penyelenggaraan event JFC, telah menarik perhatian masyarakat internasional

untuk turut terlibat dengan menjadi peserta JFC.

Gambar III.6. Partisipan Internasional pada JFC Tahun 2019

Sumber: Instagram Jember Fashion Carnaval, 2019


65
Lois Denisa, Pribadi Widodo, Nuning Damayanti Adisasmito, Yasraf Amir Piliang, “Public
Engagement and The making of Carnaval Place at Jember Fashion Carnaval”, Procedia – Social and
Behavioral Sciences, 184 (2015), 95-103.

51
Keterlibatan partisipan dari luar negeri dalam JFC membukitkan bahwa

JFC telah emndapatkan rekkognisi dari masyarakat internasional. JFC menjadi

role model partisipasi masyarakat domestik maupun mancanegara dalam

mengelola suatu event bertaraf Internasional di Indonesia.

C. Peran Pemerintah Indonesia dalam Jember Fashion Carnaval

Dalam diplomasi budaya salah satu karakteristiknya adalah adanya

keterlibatan negara didalam upaya diplomasi budaya tersebut 66. Negara diharapkan

dapat berperan aktif dalam setiap diplomasi budaya yang dilakukan baik dari segi

ideologi, finansial, maupun dalam berbagai bentuk dukungan yang lain. Pemerintah

memiliki legalitas sehingga mereka mempunyai aksesibilitas yang lebih besar

dalam dunia Internasional dibandingkan aktor-aktor non negara. Sebagai aktor

utama dalam hubungan Internasional, negara juga akan lebih mudah dalam

membangun hubungan dan mempromosikan budaya kepada negara lain. Sehingga

dengan demikian keterlibatan dan dukungan pemerintah dalam upaya diplomasi

budaya yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara seperti event JFC diharapkan

dapat memberi dampak yang lebih besar.

Pada tahun 2017, Presiden Jokowi beserta beberapa menteri hadir dalam

perhelatan ini dan menjadikan JFC lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada

kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga memberikan masukan agar JFC

66
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
Internasional Gamelan Festival 2018 di Solo”, Padjadjaran Journal of International Relations
(PADJIR), 1 (2019)

52
nantinya dapat dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan67. Kehadiran Presiden Jokowi pada acara

ini menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam penyelenggaraan event

JFC.

Keberhasilan penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval selama beberapa

tahun terakhir menggambarkan adanya keterlibatan aktif beberapa aktor

didalamnya baik negara maupun non negara. Pemerintah Indonesia berperan dalam

penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval melalui beberapa instansi

pemerintahan diantaranya:

1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI

Sejak penyelenggaraan JFC tahun 2014 Kemenparekraf telah

memberikan dukungan dalam berbagai bentuk. Pada tahun 2014, Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang pada saat itu masih disebut sebagai

Kementerian Pariwisata menginisiasi penyelenggaraan Wonderful Artchipelago

Carnival Indonesia (WACI) 68. Selain menginisiasi adanya penyelenggaraan

WACI yang menjadi salah satu rangkaian acara JFC International Event,

Kementerian Pariwisata juga memberi bantuan pendanaan untuk

67
“Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di
Pasadena Hingga Berlin”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agustus 2017, diakses pada
29 Maret 2021, https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-fashion-carnaval-tidak-kalah-
dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
68
“Jember Fashion Carnaval Digelar 21-24 Agustus”, Tempo.co, 8 Agustus 2014, diakses
pada 4 November 2021, https://gaya.tempo.co/read/598120/jember-fashion-carnival-digelar-21-
24-agustus/full&view=ok

53
penyelenggaraan WACI69. Setiap tahunnya WACI terus digelar dan menjadi

salah satu agenda wajib dalam penyelenggaraan JFC.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki beberapa

program strategis salah satunya adalah Calendar of Event (CoE) Wonderful

Indonesia. Program ini bertujuan yang bertujuan untuk mempromosikan

destinasi pariwisata melalui acara atraksi. CoE Wonderful Indonesia

diharapkan dapat berdampak besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan

mancanegara dan menggerakkan wisatawan nusantara ke destinasi wisata yang

tersebar di Indonesia. CoE Wonderful Indonesia merupakan bentuk

implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo pada saat penyelenggaraan

Sail Tomini 2015 70. Presiden mengarahkan agar penyelenggaraan acara

pariwisata di Indonesia mempunyai standar nasional dan internasional baik dari

segi koreografi, aransemen musik maupun penataan busana. CoE pertama kali

dibuat pada tahun 2017 dengan meminta usulan tiga event dari setiap provinsi

yang ada tanpa adanya kurator dalam pemilihan ajang 71. Melalui program ini

Kementrian Pariwisata telah menyediakan wadah bagi Jember Fashion

Carnaval untuk mempromosikan event JFC kepada masyarakat yang lebih luas

69
“Terus Selenggarakan JFC untuk Kemajuan Fesyen dan Karnaval”, Pemerintah
Kabupaten Jember, 4 Agustus 2019, diakses pada 29 Maret 2021,
https://www.jemberkab.go.id/terus-selenggarakan-jfc-untuk-kemajuan-fesyen-dan-karnaval/
70
Dimas Andika Fikri, “Gunakan Kurator, Kementerian Pariwisata Resmi Luncurkan
Calendar of Events (CoE) Nasional 2020”, Okezone, 16 Oktober 2019, diakses pada 4 November
2021, https://travel.okezone.com/read/2019/10/16/406/2117523/gunakan-kurator-
kementerian-pariwisata-resmi-luncurkan-calendar-of-events-coe-nasional-2020
71
Asni Ovier, “Angelica Tengker Sukses Bawa TIFF Masuk Top 10 Calendar of Event 2020
Indonesia”, Berita Satu, 16 Oktober 2019, diakses pada 3 April 2021,
https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/580323/angelica-tengker-sukses-bawa-tiff-masuk-top-
10-calendar-of-event-2020-indonesia

54
baik masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Jember Fashion Carnaval

berhasil masuk kedalam Top 10 Calendar of Events (CoE) Indonesia sejak

tahun 2018 hingga tahun 2020.

Pada tahun 2017, Kementrian Pariwisata juga telah menetapkan Jember

sebagai Kota Karnaval melalui Surat Keputusan Menteri Pariwisata72. Apresiasi

ini diberikan Kementerian Pariwisata untuk JFC atas konsistensinya dalam

menyelenggarakan event JFC selama ini dengan terus meningkatkan kualitas

JFC tiap tahunnya. Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata mengatakan bahwa

“Semua orang mengakui JFC sebagai karnaval berkelas dunia, dan untuk

mewujudkan hal tersebut Kementerian Pariwisata menetapkan Jember sebagai

Kota Karnaval”73. Penetapan Jember sebagai Kota Karnaval diharapkan dapat

membuat JFC semakin dikenal masyarakat.

Kementerian Pariwisata juga memberikan dukungan dengan membantu

mengenalkan JFC di luar negeri melalui acara promosi Wonderful Indonesia.

Kemenpar mengajak JFC ke berbagai travel market dunia untuk meramaikan

booth Wonderful Indonesia. Salah satu acara promosi Wonderful Indonesia

dilaksanakan pada 13 Desember 2017. Kemenpar memfasilitasi JFC untuk

melakukuan promosi di Hotel Dusit Tani Dubai, Uni Emirat Arab berkerjasama

dengan musafir.com74. Pada acara tersebut JFC menampilkan kostum bertema

72
Ardita Mustafa, “Jember Ditetapkan Sebagai Kota Karnaval”, CNN Indonesia, 21 Juli
2017, diakses pada 15 Juni 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170721152148-
269-229429/jember-ditetapkan-sebagai-kota-karnaval
73
“Jember Dinobatkan Jadi Kota Karnaval Internasional”, Tempo.co, 21 Juli 2017, diakses
pada 4 November 2021, https://nasional.tempo.co/read/893194/jember-dinobatkan-jadi-kota-
karnaval-internasional
74
Instagram resmi Jember Fashion Carnaval, 14 Desember 2017, diakses pada 5
November 2021, https://www.instagram.com/p/BcruH_rFfdG/?utm_medium=share_sheet

55
Sriwijaya, Borobudur, dan Lampung. JFC menjadi hal yang paling menonjol

selama pelaksanaan acara tersebut. Para travel blogger, fotografer dan

pengunjung acara tidak henti memfoto dan menyanjung keindahan kostum

rancangan Dynand Fariz tersebut. Corby, seorang travel blogger asal Manila

menyampaikan “Kostumnya bagus sekali, sangat unik. Saya pernah tau kalau

kostum ini sudah pernah menjuarai kontes kecantikan tingkat dunia” 75.

Gambar III.7. JFC pada Promosi Wondeful Indonesia di Dubai

Sumber: Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 2017

Selain mempromosikan JFC di Dubai, Kementerian Pariwisata juga

beberapa kali mengajak JFC dalam rangka promosi Wonderful Indonesia di

beberapa negara seperti di China, Taiwan, Myanmar dan beberapa negara lain.

Promosi Wonderful Indonesia di China dilaksanakan pada 22-23 April 201776.

75
Instagram resmi Jember Fashion Carnaval, 14 Desember 2017, diakses pada 8
September 2021, https://www.instagram.com/p/BcruH_rFfdG/?utm_medium=share_sheet
76
Dwi Murdaningsih, “Promosi Wonderful Indonesia Dibanjiri Pengunjung di Cina”,
Republika.co.id, 25 April 2017, diakses padaa 5 November 2021,

56
Acara ini diadakan di Xizhimen Capital Mall, Beijing dan dihibur oleh

penampilan JFC dan tim kesenian musik tradisional Sasando dan Biola. Pada

kesempatan itu, JFC menampilkan kreasi kostum dengan tema Toraja dan

Kencono Ungu.

Pada penyelenggaraan World Kids Carnaval (WKC) 2020, Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberikan dukungan kepada JFC.

Dalam event tersebut Kemenparekraf memberikan dukungan pendanaan untuk

event WKC77. Menurut JFC Center sebagai penyelenggara JFC, Kementerian

Pariwisata merupakan pihak yang secara konsisten memberikan dukungan

dalam setiap acara JFC baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun

beberapa event JFC di luar negeri.

2. Kementerian Luar Negeri RI

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berperan mendukung

penyelenggaraan World Kids Carnival (WKC) JFC tahun 2020. Dukungan yang

diberikan Kemlu pada JFC dikarenakan WKC dinilai dapat membangun soft

diplomacy melalui budaya berupa kegiatan fashion carnaval anak-anak yang

bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar negara78. Kemlu memberikan

https://www.republika.co.id/berita/ooyf1w368/promosi-wonderful-indonesia-dibanjiri-
pengunjung-di-cina
77
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
78
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

57
ruang bagi JFC untuk mengeksplor kegiatan ini melalui Direktorat Jenderal

Informasi dan Diplomasi Publik.

Kemlu membantu proses kerja sama JFC dengan beberapa negara lain

untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan WKC 2020. Kementerian Luar

Negeri membantu menghubungkan JFC dengan berbagai embassy Indonesia di

luar negeri. Terdapat 13 negara dari 5 benua yang berpartisipasi dalam acara

WKC diantarnya Indonesia, Jepang, India, Kanada, Filipina, Hungaria,

Australia, Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Afrika Selatan, Uganda, Senegal

dan Nigeria 79. Acara ini melibatkan peserta baik dari warga negara Indonesia

(WNI) maupun warga negara asing (WNA) dari masing-masing negara

partisipan.

Adanya peranan aktif Kementerian Luar Negeri dan Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukan adanya peranan aktif aktor negara

dalam diplomasi budaya yang dilaksanakan melalui Jember Fashion Carnaval.

Keterlibatan kedua instansi tersebut bertujuan untuk mengenalkan budaya

Indonesia dan mengenalkan pariwisata Indonesia yang kemudian diharapkan

dapat berdampak pada sektor ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa keterlibatan

aktor negara bertujuan untuk mempromosikan tujuan nasionalnya,

mengkomunikasikan nilai-nilai Indonesia sesuai dengan apa yang disebutkan

oleh Jian Wang. Dia menyebutkan bahwa aktor negara terlibat dalam upaya

79
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara Virtual“,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 31 Oktober 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/

58
diplomasi budaya untuk mempromosikan tujuan nasional suatu negara dan serta

kebijakannya, mengkomunikasikan gagasan dan cita-cita, serta falsafah dan

nilai suatu bangsa80.

3. Pemerintah Kabupaten Jember

Keterlibatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam

penyelenggaraan JFC dinilai penuh dinamika sejak awal pendirian JFC. Pada

saat pengajuan izin penyelenggaraan JFC-1 tahun 2003, beberapa pihak

pemerintah Kabupaten Jember sempat menolak memberikan izin dikarenakan

JFC tidak menampilkan kebudayaan Jember. Namun kemudian setelah

melakukan beberapa perundingan JFC-1 tetap diberikan izin penyelenggaraan

oleh Bupati Jember. Pada tahun-tahun berikutnya, pihak JFC Center terus

melakukan audiensi dengan Pemkab Jember setiap pagelaran JFC akan

diselenggarakan. Pemkab Jember juga terus memberikan dukungan untuk

terlaksananya JFC tiap tahunnya salah satunya dengan memberikan izin

penggunaan fasilitas publik seperti jalan, alun-alun, gelanggang olahraga serta

fasilitas lain untuk penyelenggaraan JFC81.

Keberhasilan penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval tentu saja

memberikan kebanggan tersendiri bagi Kabuaten Jember sebagai daerah

penyelenggara. Perkembangan JFC yang semakin pesat membuat Pemkab

80
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
81
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

59
Jember ingin berperan lebih besar dalam mendukung pelaksanaan JFC agar

manfaat yang dihasilkan bisa lebih optimal. Oleh karena itu, pada tahun 2012

Pemerintah Kabupaten Jember meresmikan kegiatan tahunan Jember yaitu

Bulan Berkunjung Jember atau BBJ dan memasukkan JFC sebagai salah satu

rangkaian event dalam BBJ. Dengan adanya program ini wisatawan tidak lagi

ragu untuk berkunjung ke Jember karena telah banyak event lain yang

diselenggarakan bersamaan dengan penyelenggaraan JFC. Dengan adanya

program ini, Pemkab Jember juga lebih memperhatikan sarana dan prasarana

bagi wisatawan yang datang.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Jember juga memberikan dana hibah

kepada JFC sejak tahun 2015-2016. Pemerintah Kabupaten Jember

memberikan dana hibah Rp. 1 Miliar kepada JFC 82. Dana tersebut digunakan

untuk membantu menunjang biaya operasional JFC yang semakin besar.

Namun pada tahun 2017, pemberian dana hibah Pemkab Jember terhenti

dikarenakan persoalan administrasi. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

mengeluarkan rekomendasi bahwa panitia tidak diperkenankan untuk

memperoleh dana hibah dari APBD Kabupaten Jember 201783. Hal ini

dikarenakan terdapat aturan yang menyatakan bahwa dana hibah bantuan sosial

82
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
83
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc

60
tidak bisa diberikan kepada sebuah lembaga secara terus-menerus84. Meski

demikian Pemkab Jember mengupayakan kebijakan lain agar JFC dapat

berjalan dengan maksimal. Pemkab Jember membebaskan pajak reklame

berupa baliho, spanduk kelas 1 dan 2 serta poster (selebaran). Selain itu, Bupati

Jember juga memerintahkan adanya pengamanan dan penertiban oleh Satuan

Polisi Pamong Praja selama berlangsungnya event JFC85.

Keterlibatan dan peran Pemkab Jember dalam JFC menunjukan adanya

peran aktif aktor sub-national dalam upaya diplomasi budaya. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Jian Wang mengenai aktor dalam diplomasi

budaya. Jian Wang menyebutkan bahwa aktor subnational juga dapat

berkontribusi dalam sebuah diplomasi budaya 86.

Selain ketiga pihak diatas, terdapat pihak lain yang turut mendukung JFC

yakni Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kemudian, dalam proses penyelenggaraan

World Kids Carnaval (WKC) tahun 2020 JFC Center mengatakan tidak hanya

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Kementerian Luar Negeri RI

yang terlibat namun terdapat 2 kementerian lain yaitu Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI 87.

84
“APBN akan Dukung Jember Fashion Carnaval 2018”, Bisnis.com, 14 Agustus 2017,
diakses pada 3 November 2021, https://m.bisnis.com/amp/read/20170814/531/759115/apbn-
akan-dukung-jember-fashion-carnaval-2018
85
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc
86
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
87
Wawancara dengan Budi Setiawa selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

61
Pada dasarnya keterlibatan aktor negara dalam penyelenggaraan Jember

Fashion Carnaval bersifat sangat krusial. Dalam periode 2016-2020 keterlibatan

aktor negara dalam JFC masih dinilai kurang. Kebijakan pemerintah Indonesia

dalam mendukung JFC berupa dukungan finansial, promosi dan legalitas

administrasi. Tetapi, dukungan finansial dari pemerintah untuk event JFC yang

telah bertaraf Internasional juga masih kecil dan belum bisa mencukupi semua

kebutuhan event. Dalam periode 2016-2020, JFC juga tidak selalu mendapatkan

bantuan dana dari pemerintah Indonesia setiap tahunnya.

D. Internasionalisasi Jember Fashion Carnaval

Pada awalnya JFC merupakan bentuk upaya city branding bagi Kabupaten

Jember. Dynand Fariz yang merupakan pendiri JFC merasa Jember pada tahun 90an

belum memiliki branding yang bagus dibanding daerah-daerah lain di Indonesia 88.

Pada saat itu, Jember juga dikenal sebagai kota dengan tingkat kriminalitas yang

cukup tinggi sehingga orang-orang enggan untuk datang ke Jember sekedar untuk

berwisata. Hal ini yang mendasari Dynand Fariz mencetuskan sebuah ide untuk

mengadakan acara fashion carnaval. Event ini yang diharapkan dapat membuat

Jember dikenal sebagai kota yang bagus dan menarik orang-orang untuk datang

berkunjung.

88
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

62
JFC pertama berhasil digelar pada 1 Januari 2003. Dynand Fariz terus

berupaya untuk mempromosikan JFC untuk meningkatkan popularitas JFC. JFC

berhasil diliput oleh Rueters pada penyelenggaraan JFC-3 tahun 2004. Sejak saat

itu, JFC mulai diliput oleh media-media besar nasional dan internasional setiap

tahunnya. Liputan-liputan media nasional dan internasional dalam event ini

membuat acara ini semakin dikenal secara luas oleh masyarakat. Branding yang

dibangun oleh Dynand Fariz melalui event JFC ternyata membuahkan hasil baik.

Acara ini tidak hanya menghasilkan branding yang baik untuk Kabupaten Jember,

namun juga untuk Dynand Fariz dan event JFC itu sendiri. Nama Jember mulai

dikenal dalam tataran nasional dengan adanya event karnaval ini. JFC terus

mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan menggait wisatawan domestik.

Progres positif yang diberikan oleh JFC membuat Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Jember menjadikan JFC sebagai bagian dari agenda Pemkab untuk

membawa city branding Kabupaten Jember 89. Pemkab Jember menjadikan JFC

sebagai icon utama dari Agenda Wisata dan Promosi Kabupaten Jember yaitu

program Bulan Berkunjung Jember (BBJ).

Skala penyelenggaraan JFC terus meningkat bersama dengan semakin

banyaknya liputan media mengenai JFC. Hal ini berkontribusi pada terus

meningkatnya Impresi masyarakat Indonesia dan luar negeri mengenai event JFC.

Sehingga jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat tidak hanya wisatawan

domestik namun juga wisatawan mancanegara. Wisatawan internasional yang

89
Cahyani, “Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari City Branding
Kabupaten jember”, 146

63
menghadiri event ini tidak hanya datang untuk menonton penyelenggaraan JFC,

namun juga terlibat sebagai peserta JFC dengan membuat dan memperagakan karya

kostumnya sendiri.

Hal ini kemudian dilihat sebagai sebuah peluang oleh pemerintah Indonesia

untuk memperkenalkan budaya Indonesia lebih jauh lagi. Pemerintah Indonesia

melihat bahwa JFC dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia

kepada masyarakat Internasional melalui diplomasi budaya. Kemudian

Kementerian Pariwisata sebagai pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event

ini sejak tahun 2014, dan terus berkecimpung didalamnya secara terus menerus

sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC sering dikali ditunjuk sebagai perwakilan

Indonesia dalam berbagai international event.

Posisi JFC sebagai instrumen diplomasi budaya Indonesia diperkuat oleh

pernyataan Presiden Joko Widodo. Pernyataan ini yang disampaikan pada saat

pidato kunjungan pertamanya ke acara JFC pada tahun 2017. Beliau menyatakan

bahwa, “Ini (JFC) bukan hanya menjadi icon bagi Jember, tetapi telah menjadi icon

yang membanggakan bangsa kita, negara kita Indonesia” 90.

90
“Sambutan Presiden Joko Widodo pada Jember Fashion Carnaval, 13 Agustus 2017, di Jember,
Jawa Timur”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agustus 2017, diakses pada 13 Februari
2022, https://setkab.go.id/sambutan-presiden-joko-widodo-pada-jember-fashion-carnaval-13-
agustus-2017-di-jember-jawa-timur/

64
BAB IV

KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI DIPLOMASI

BUDAYA INDONESIA PERIODE 2016-2020

A. Jember Fashion Carnaval sebagai Instrumen Diplomasi Budaya Indonesia

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya telah kita ketahui bagaimana

proses internasionalisasi JFC yang pada awalnya merupakan sebuah upaya city

branding kemudian bertransformasi menjadi instrument diplomasi budaya bagi

Indonesia. JFC sebagai sebagai salah satu acara tahunan terbesar di Indonesia

diharapakan dapat memberikan banyak pengaruh pada perkembangan diplomasi

budaya Indonesia di dunia internasional.

Jember Fashion Carnaval yang merupakan sebuah acara fashion carnaval

bertaraf internasional telah menjadi sebuah instrumen diplomasi budaya Indonesia.

Pesatnya perkembangan JFC menjadi momen yang tepat bagi pemerintah untuk

memperkenalkan Indonesia kepada seluruh masyarakat dunia. JFC mampu

mencakup berbagai lapisan masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sebagai fashion event yang diselenggarakan di Indonesia, JFC tidak menutup diri

dari budaya-budaya negara lain. Pada dasarnya Dynand Fariz mendirikan JFC

untuk menjadi event berkelas dunia. Oleh karena itu tema yang diusung juga tema-

tema dunia termasuk Indonesia di dalamnya 91. JFC berhasil menampilkan budaya

Indonesia dan budaya negara-negara lain dalam satu kegiatan. JFC menggunakan

tema budaya negara lain sebagai strategi untuk menarik perhatian masyarakat

91
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada tanggal 31
Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

65
Internasional untuk kemudian memperkenalkan budaya Indonesia juga di dalam

event JFC.

Jember Fashion Carnaval telah membantu menyebarkan nilai-nilai bangsa

Indonesia keseluruh dunia salah satunya adalah Unity in Diversity atau Bersatu

dalam Keberagaman. Nilai ini merupakan arti dari semboyan Indonesia yaitu

Bhineka Tunggal Ika. Ini mengandung makna bahwa berbagai perbedaan budaya,

agama, suku, dan ras yang ada di Indonesia dapat bersatu dan menjadi kekuatan

yang besar bagi Indonesia. Nilai ini dapat dilihat dari banyaknya keragaman budaya

yang ditampilkan dalam pagelaran JFC baik budaya Indonesia maupun budaya

asing dan semua budaya itu bersatu dalam event JFC di Indonesia. JFC juga pernah

mengusung Tema Utama Victory Unity in Diversity dengan salah satu Defile yang

ditampilkan adalah Unity in Diversity pada penyelenggaraan JFC-16 tahun 201792.

Tema ini diusung untuk menunjukan keberhasilan Indonesia dalam menyatukan

berbagai perbedaan yang ada dalam bingkai persatuan93. Hal ini sejalan dengan apa

yang dikemukakan oleh Bound et al. bahwa budaya dapat digunakan oleh negara

untuk menunjukan siapa mereka dan menegaskan kekuatan mereka 94. Tema-tema

yang diangkat oleh JFC telah menunjukan kepada dunia bahwa keragaman

Indonesia yang terbingkai dalam persatuan menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

92
“Jember Fashion Carnaval Tampilkan 10 Defile Rasa Nusantara”, Liputan 6, 9 Agustus
2017, diakses pada 25 Oktober 2021, https://www.liputan6.com/regional/read/3051825/jember-
fashion-carnaval-tampilkan-10-defile-rasa-nusantara
93
Syaiful Kumandani, “Jember Fashion Carnaval Usung Isu Keberagaman Lewat Busana”,
CNN Indonesia, 9 Agustus 2017, diakses pada 25 Oktober 2021,
https://www.cnnindonesia.com/tv/20170810001306-412-233618/jember-fashion-carnaval-
usung-isu-keberagaman-lewat-busana
94
Bound et al. Cultural Diplomacy, 11.

66
JFC juga terus menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan dunia melalui

event yang diadakan. Dalam beberapa acara yang diselenggarakan JFC secara jelas

menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan melalui Tema Utama dan kostum

yang diusung. Sebagai contohnya pada penyelenggaraan JFC ke 8 tahun 2009

dengan Tema Utama World Unity95. Tema tersebut diusung untuk menyampaikan

pesan bahwa dunia harus segera menghentikan konflik yang terjadi dan menjunjung

tinggi hak asasi manusia (HAM) untuk menciptakan perdamaian. JFC menunjukan

bahwa budaya dapat menciptakan dan menjaga stabilitas perdamaian dunia. Nilai-

nilai yang terkandung pada budaya dapat membangkitkan rasa solidaritas dan

kebersamaan antara masyarakat di seluruh dunia. Hal ini membuktikan bahwa

diplomasi budaya mampu berperan dalam mensukseskan proses peace building dan

conflict resolution pada berbagai konflik dunia.

Kehadiran Jember Fashion Carnaval juga sering menampilkan budaya-

budaya dari negara lain. Hal ini memberikan kesan yang baik kepada negara yang

budayanya juga ikut ditampilkan dalam penyelenggaraan JFC. Sebagai contohnya,

pada penyelenggaraan JFC-17 tahun 2018 yang bersamaan dengan

penyelenggaraan Asian Games defile yang ditampilkan dalam event tersebut adalah

budaya dari negara-negara Asia. Tema utama yang diangkat untuk pagelaran JFC-

17 adalah “Asia Light”. Sedangkan tema kostum JFC tahun 2018 diantaranya Sila

Korea, Ottoman Empire, Shogun, Star, India, Babylonia, Thaliand, dan Kujang.

95
Aditia Maruli, “Persembahan Mode dari Jember untuk Perdamaian Dunia”, Antara
News, 2 Agustus 2009, diakses pada 29 Mei 2021,
https://www.antaranews.com/berita/149556/persembahan-mode-dari-jember-untuk-
perdamaian-dunia

67
Contoh lainnya adalah pada penyelenggaraan JFC ke 18 di tahun 2019. Pada

tahun ini tema utama yang diusung oleh JFC adalah Tribal Grandeur yang berarti

keagungan suku-suku dunia 96. JFC mengusung 8 defile yang merepresentasikan 8

suku dunia yang terdiri dari Zulu (Afrika Selatan), Karen (Thailand), Viking

(Norwegia), Aztec (Meksiko), Mongol (Mongol), Polynesia, Hudoq (Kalimantan

Selatan, Indonesia) dan Minahasa (Sulawesi Utara, Indonesia). Hal ini tentu saja

semakin meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia sebagai negara yang

menjunjung tinggi kebudayaan dari seluruh dunia. Berbagai tema dan defile yang

ditampilkan oleh JFC menunjukan adanya ide dan nilai yang disampaikan oleh

Indonesia sesuai dengan konsep diplomasi budaya dimana diplomasi budaya juga

dapat diartikan sebagai sebuah proses pertukaran ide, informasi, dan nilai

kebudayaan dari sebuah negara ke negara lainnya.

Upaya event JFC untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada

khalayak massa melalui penyelenggaraan acara di Kabupaten Jember di dukung

oleh upaya tim JFC Center untuk memperkenalkan JFC dan budaya Indonesia

melalui berbagai hal. Tim JFC Center tidak hanya mengadakan acara sendiri di

Kabupaten Jember, namun tim JFC juga seringkali mengadakan dan/atau mengikuti

roadshow di dalam maupun luar negeri. International roadshow JFC dilakukan

dengan ikut berpartisipasi dalam berbagai acara bertaraf Internasional. Berikut

beberapa roadshow di luar negeri yang pernah diikuti oleh JFC:

96
Umi Soliha, “Jember Fashion Carnaval Usung Tema ‘Tribal Grandeur’”, Republika.co.id,
27 Februari 2019, diakses pada 10 Juli 2021, https://republika.co.id/berita/gaya-
hidup/travelling/pnjgry368/tradisi-ramadhan

68
1. International Roadshow di World Scout Competition London, Inggris pada

tahun 2007

2. Mumbai, India pada 15-20 Agustus tahun 2007

3. Shanghai, China di acara Shanghai Festival Tourism pada 2-16 September

tahun 2008

4. Chingay, Singapura pada tahun 2014

5. Chingay, Singapura pada tahun 2015

6. Beijing, China pada tahun 2015

7. Korea Selatan pada tahun 2015

8. Seychelles, Afrika pada tahun 2016

9. Pakistan pada tahun 2018

10. Khurukhsetra, India pada tahun 2017 dan 2018

11. Dubai, Uni Emirat Arab pada tahun 2017

12. Australia pada tahun 2018

13. Moscow, Rusia pada tahun 2018

Pada international roadshow di Kurukshetra tim JFC juga berhasil menarik

perhatian seluruh penonton yang hadir. Acara ini dilaksanakan pada 24-29

November 2017. Seluruh grup seniman yang hadir diminta untuk menampilkan

kisah Mahabarata dengan versi masing-masing dalam waktu 15 menit. Tim JFC

menampilkan kreasi teatrikal dengan kostum yang bertema tokoh-tokoh

mahabarata. Keesokan hari setelah menampilkan pertunjukan Mahabarata, tim JFC

diminta untuk hadir menemui Walikota Kurukshetra. Dalam pertemuan tersebut

beliau mengatakan:

69
“I know that Indonesia is a very big country consist of various religion and
the majority is Muslim. But what you already show here (Mahabarata
show) is so beautiful. It really shows that Indonesia is a country that highly
values tolerance and we really appreciate it”97.

Terjemahan:
“Saya tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar yang terdiri
dari berbagai agama dan mayoritasnya adalah Muslim. Tetapi apa yang
Anda tunjukkan di sini (pertunjukan Mahabarata) sangat indah. Ini benar-
benar menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat
menjunjung tinggi toleransi dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut”.

Hal ini menunjukan adanya apresiasi tinggi dari masyarakat negara lain untuk

Jember Fashion Carnaval yang berhasil merepresentasikan tingginya nilai toleransi

yang ada di Indonesia. Ini membuktikan bahwa masyarakat internasional telah

menerima nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang disampaikan oleh tim JFC, selaras

dengan apa yang dikemukakan oleh Milton C. Cummings dimana diplomasi budaya

menjadi metode bagi negara untuk menyebarkan aspek-aspek luhur kebudayaan

sebuah negara98.

97
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
98
Cummings, “Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey”, 1.

70
Gambar IV.1. International Roadshow JFC di Kurukshetra

Sumber: Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 2017

Tidak hanya melakukan promosi melalui acara-acara yang dilenggarakan di

luar negeri, tim JFC juga sering berpartisipasi dalam berbagai international event

yang di selenggarakan di Indonesia. Salah satunya adalah keterlibatan JFC pada

event Asian Games 2018 baik pada Opening maupun Closing Ceremony. JFC

menampilkan 50 kostum Garuda untuk mengawal kirab setiap negara kontingen

Asia Games dalam acara Opening maupun Closing Ceremony. JFC juga

menampilkan beberapa kostum lain dengan tema negara-negara Asia. Selain itu

JFC juga berpartisipasi pada beberapa international event lain di Indonesia seperti

Bali Fashion Week VII, Solo Batik Carnival 201799, dan Parade Badung

International Art Carnival 2018100.

99
Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 17 Juli 2017, diakses pada 20 Oktober 2021,
https://www.instagram.com/p/BWo7IhNBQE0/?utm_medium=share_sheet
100
Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 13 Mei 2018, diakses pada 20 Oktober
2021, https://www.instagram.com/p/Bit-oHAliZN/?utm_medium=share_sheet

71
Selain itu, tim JFC juga melakukan kerja sama dengan Yayasan yang

bergerak di dalam bidang Kontes Kecantikan Dunia. Salah satunya adalah Yayasan

Puteri Indonesia (YPI). Yayasan Puteri Indonesia adalah yayasan yang menaungi

kontes Puteri Indonesia sejak tahun 1992. Sejak 2014 Yayasan Putri Indonesia

(YPI) bekerja sama dengan Dynand Fariz sebagai official designer National

Costume YPI untuk kontes kecantikan dunia101. Dengan adanya kerja sama antara

Dynand Fariz dan YPI, maka tim JFC bertanggung jawab untuk membuat kostum

untuk perlombaan National Costume dalam setiap kompetisi Miss Universe, Miss

International serta Miss Supranational di tiap tahunnya.

National costume menjadi sebuah alat yang digunakan untuk

memperkenalkan budaya Indonesia dalam ajang internasional tersebut. Beberapa

kostumyang dibuat tim JFC untuk kontes kecantikan dunia diantaranya102:

1. Kostum Betawi pada Miss Tourism International 2016

2. Kostum Riyal Sigokh pada Miss Grand International 2016

3. Kostum Dewi Shinta pada Miss International 2016

4. Kostum Garuda pada Miss Universe 2016

5. Kostum Wayang Golek pada Miss Supranational 2016

6. Kostum Lembuswana pada Miss Supranational 2017

7. Kostum Bird of Paradise Cendrawasih pada Miss Universe 2018

101
“Dynand Fariz, Pendiri JFC dan Desainer Kostum Puteri Indonesia”, CNN Indonesia, 17
April 2019, diakses pada 21 Oktober 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190417190644-277-387382/dynand-farizpendiri-jfc-dan-desainer-kostum-puteri-
indonesia
102
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.

72
8. Kostum Dynamism of Rumah Gadang pada Miss Internasional 2018

9. Kostum Dayak The Sacred Hudoq pada Miss Supranational 2018

Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak untuk

lebih kreatif dan inovatif agar bisa bertahan ditengah berbagai batasan yang ada.

Oleh karena itu, JFC mengubah sistem penyelenggaraan acara dengan sistem

virtual. Inovasi yang dilakukan oleh JFC juga telah membuat semakin banyak pihak

yang dapat berpartisipasi dan berinteraksi tanpa dibatasi oleh jarak. Pada situasi ini,

diplomasi budaya JFC dijalankan dengan membentuk sebuah event bernama World

Kids Carnaval 2020 dimana para peserta menampilkan kreasi busananya dari

negara masing-masing. WKC disiarkan melalui Jember Fashion Canaval Youtube

Channel pada 22 November 2020. Acara ini diikuti oleh anak-anak dari 13 negara

diantaranya Indonesia, Filipina, Jepang, India, Australia, Kanada, Afrika Selatan,

Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Hungaria, Uganda, Senegal dan Nigeria 103. Situasi

ini menjadi momentum bagi JFC untuk menciptakan trobosan baru dalam gelaran

karnaval di dunia. Hal ini menunjukan bahwa JFC telah berhasil mempertahankan

eksistensinya di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sehingga

diplomasi budaya Indonesia melalui JFC dapat terus berjalan.

Melalui berbagai event yang telah dilaksanakan baik di dalam maupun luar

negeri, JFC dapat dikenal oleh dunia internasional. Sehingga keragaman budaya

Indonesia yang ditampilkan oleh JFC dapat dikenal oleh lebih banyak orang di

103
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara
Virtual“, Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 1 Juli 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/

73
seluruh dunia. Hal ini telah menunjukan adanya pertukaran ide, informasi, seni dan

aspek budaya lainnya dari Indonesia kepada bangsa lain dan masyarakat dunia

melalui event JFC. Pertukaran berbagai aspek budaya yang terjadi dalam event JFC

sesuai dengan yang disampaikan oleh Milton C. Cummings bahwa “Cultural

diplomacy, the exchange of ideas, information, art and other aspects of culture

among nations and their peoples”104. Ini membuktikan JFC telah berperan sebagai

intrumen diplomasi budaya bagi Indonesia di mata dunia.

B. Kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi Diplomasi Budaya Indonesia

Periode 2016-2020

Diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia dapat dilihat sebagai

serangkaian upaya untuk memberikan pemahaman atas negara Indonesia,

kepentingan nasional, sikap institusi, serta kebijakan Indonesia melalui pemahaman

seni dan budaya105. Indonesia sebagai tuan rumah dari sebuah acara berskala

Internasional akan mendapatkan berbagai manfaat dari terselenggaranya acara

tersebut. Hal ini dikarenakan negara akan memanfaatkan momentum tersebut untuk

mencapai kepentingan nasional, mendapatkan positive image dan menaikan citra

serta identitas nasional. Kekayaan budaya sebuah negara seringkali menjadi sebuah

faktor penilaian mengenai citra dan reputasi negara. Selain itu, diplomasi budaya

104
Cummings, “Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey”, 1.
105
Irham Suryo Susanto,“Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika Serikat Pada Masa
Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono”, JURNAL ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL, 12
(2015) 1-16

74
juga dapat memberikan dampak pada sektor ekonomi dan komersial yang ada di

sebuah negara106.

Diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia melalui Jember Fashion

Carnaval telah memberikan berbagai kontribusi terhadap diplomasi budaya

Indonesia seperti mencapai kepentingan nasional dan mengembangkan diplomasi

budaya Indonesia.

1. Memperkaya Dimensi Diplomasi Budaya Indonesia

Jember Fashion Carnaval berkontribusi untuk memperkaya materi

promosi dan dimensi budaya dari diplomasi Indonesia. Upaya diplomasi budaya

yang dilakukan oleh JFC memberikan sebuah formula baru dalam proses

diplomasi budaya Indonesia. Diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia

melalui JFC berusaha menggabungkan berbagai seni dan kebudayaan Indonesia

di dalamnya untuk diperkenalkan ke kancah internsional seperti seni tata busana

(fashion), seni musik, dan seni tari. Perpaduan berbagai unsur seni tersebut

kemudian dikolaborasikan dengan kreativitas dan modernitas yang dimiliki

oleh para peserta.

JFC membangkitkan unsur-unsur kebudayaan Indonesia yang mulai

hilang karena perkembangan zaman. Disisi lain JFC juga mengangkat isu-isu

global dan up-to-date untuk kemudian dikolaborasikan dengan seni budaya

Indonesia. Hal ini dapat memperkaya materi promosi dan dimensi kebudayaan

dari diplomasi budaya Indonesia agar tidak hanya berasal dari sisi tradisional

106
Boy dan Menezes, “Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early 21st century:
bridging the gap between nations with international events”, 19

75
budaya Indonesia. JFC menghadirkan materi budaya yang berbeda disetiap

event sehingga ini dapat menjadi rujukan bagi aktor-aktor lain dalam hal materi

budaya untuk diplomasi.

Kehadiran JFC sebagai acara fashion carnaval juga telah menjadi

inisiator bagi terbentuknya berbagai event Karnaval berkelas di Seluruh

Indonesia seperti Solo Batik Carnaval, Banyuwangi Etnic Carnaval, dan lain-

lain. Pada tahun 2017, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menyatakan bahwa

“Jember Fashion Carnaval ini pionir, sudah sejak 16 tahun lalu, paling awal dan

menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membuat karnaval!” 107. Berbagai

fashion carnaval lain yang ada di Indonesia seperti Banyuwangi Ethnic

Carnival (BEC) terus berkembang dan perlahan dapat memberikan kemajuan

bagi wilayahnya terutama dalam sektor pariwisata baik secara nasional maupun

internasional. Penyelenggaraan event tersebut yang diintegrasikan dengan event

internasional lain di Banyuwangi membuat BEC mulai didatangi oleh

wisatawan internasional.

Pelestarian budaya yang dibungkus dalam fashion menjadi sebuah

warna baru dalam dimensi budaya yang dapat dikembangkan untuk menjadi

metode diplomasi budaya. Hal ini tentu saja dapat membentuk cara-cara

diplomasi budaya baru yang kemudian bisa menjadi metode alternatif bagi

aktor-aktor lain dalam melakukan diplomasi budaya agar lebih bervariasi.

107
“Presiden Jokowi Titip Pesan di Jember Fashion Carnaval”, detik travel, 14 Agustus 2017,
diakses pada 11 Februari 2022, https://travel.detik.com/advertorial-news-block-travel/d-
3598949/presiden-jokowi-titip-pesan-di-jember-fashion-carnava

76
2. Membentuk Citra Positif Indonesia

Jember Fashion Carnaval sebagai sebuah event internasional telah

membawa dampak besar dalam pembentukan citra Kabupaten Jember maupun

Indonesia. JFC telah memenuhi tujuan utama pendiriannya yakni meningkatkan

branding Jember baik di Indonesia maupun dimata dunia. JFC pertama kali

didirikan oleh Dynand Fariz dengan tujuan untuk membangun branding Jember

agar masyarakat dapat mengenal Jember sebagai kota yang bagus dan menarik

utnuk didatangi108.

JFC telah berhasil membuat Kabupaten Jember disebut sebagai Kota

Karnaval Dunia (World Fashion Carnival City). Predikat ini disandang Jember

melalui Surat Keputusan Menteri Pariwisata yang dikeluarkan pada tahun 2017.

Hal ini juga menunjukan bahwa JFC telah bertransformasi menjadi sebuah

identitas bagi Jember sebagai kota dengan perkembangan fashion carnival yang

besar.

JFC tidak hanya menjadi branding bagi Kabupaten Jember, namun

acara ini juga telah berpengaruh bagi proses nation branding Indonesia. Dapat

diketahui bahwa nation branding adalah sebuah upaya untuk membentuk citra

dan reputasi sebuah negara di mata internasional109. Pada saat menghadiri event

JFC tahun 2017, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa JFC bukan hanya

menjadi icon bagi kabupaten Jember, namun telah menjadi icon yang

108
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
109
Miftahul Khausar, “Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian
Games 2018”, Skripsi S1 FISIP UIN Jakarta, 2020

77
membanggakan bagi bangsa dan negara Indonesia110. .JFC telah membentuk

image Indonesia sebagai negara yang sangat menghargai keragaman budaya.

Event ini kerap kali menampilkan budaya dari negara lain sebagai bentuk

kecintaan Indonesia terhadap berbagai budaya.

Pengaruh JFC bagi citra Indonesia salah satunya dapat diukur dari

pencapaian dan penghargaan yang telah diraih oleh JFC terutama dalam periode

2016-2020. Hal ini dikarenakan penghargaan yang diperoleh oleh JFC dapat

menjadi bukti adanya apresiasi yang diberikan oleh masyarakat internasional

sehingga citra posistif Indonesia dimata dunia juga terbentuk.

Pada 22-24 April 2016 JFC mengikuti perlombaan Karnaval

Internasional di Victoria, Seychelles-Afrika. Karnaval Internasional de Victoria

merupakan salah satu ajang perlombaan festival busana terbesar di dunia.

Dalam perlombaan ini JFC mendapatkan posisi sebagai 2nd Runner up.111 JFC

telah berhasil menempatkan diri sebagai karnaval terbesar ketiga di dunia

setelah NottingHill dari Amerika Serikat dan Reunion yang merupakan

karnaval dari Perancis112. Indonesia yang diwakili oleh JFC menjadi satu-

satunya negara dari Asia yang berhasil masuk Top-3. Dalam perlombaan

110
“Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di
Pasadena Hingga Berlin”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agusts 2017, diakses pada 29
Maret 2021, https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-fashion-carnaval-tidak-kalah-
dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
111
“Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia ”, Kompas.com, 3 Mei
2016, diakses pada 6 Juli 2021,
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jember.Carnaval.Raih.Ju
ara.Tiga.Dunia
112
“Wah, Jember Fashion Canival Kini Diakui Dunia”, CNN Indonesia, 13 Agustus 2017,
diakses pada 23 Oktober 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170813170404-
307-234396/wah-jember-fashion-carnival-kini-diakui-dunia

78
tersebut JFC menampilkan kreasi busana etnik khas Indonesia. Kemenangan

JFC pada event tersebut akan menaikkan citra Indonesia karena terdapat lebih

dari 100 jurnalis internasional yang meliput 113. Kemenangan JFC sebagai

karnaval terbesar ke-3 dunia telah berhasil menjelaskan bagaimana Indonesia

kepada dunia sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Cynthia P. Schneider

bahwa sebuah negara melakukan diplomasi budaya untuk menjelaskan kepada

dunia tentang bagaimana negaranya 114.

Citra Indonesia dan JFC semakin meningkat dengan upaya tim JFC

untuk membuat National Costume bagi Indonesia yang dibawakan di berbagai

ajang kecantikan dunia. Karya tim JFC telah membawa Indonesia berhasil

meraih beberapa penghargaan untuk national costume terutama pada periode

2016-2020, diantaranya:

a. Best National Costume Miss Grand International 2016 dengan

menampilkan kostum Royal Sigokh yang diselenggarakan di Amerika

Serikat

b. Best National Costume Miss Tourism International 2016 dengan

menampilkan kostum Betawi yang diselenggarakan di Malaysia

c. Top 5 National Costume Miss Universe 2016 dengan menampilkan

Kostum Garuda yang diselenggarakan di Filipina

113
“Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia ”, Kompas.com, 3 Mei
2016, diakses pada 15 November 2021,
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jember.Carnaval.Raih.Ju
ara.Tiga.Dunia
114
Scheneider, “Culture Communicates: US Diplomacy That Works”, 147.

79
d. Best National Costume Miss Supranational 2018 dengan menampilkan

kostum Dayak The Sacred Hudoq yang diselenggarakan di Polandia

Gambar IV.2. National Costume Garuda pada Miss Universe 2016

Sumber: Miss Universe Organization, 2016


Selain keempat penghargaan national costume di atas, pada tahun-tahun

sebelumnya tim JFC sebagai tim yang membuat kostum nasional Indonesia juga

telah mendapatkan 7 penghargaan internasional untuk kostum yang dibuat.

Kemenangan sebagai tim JFC sebagai Best National Costume telah membuat

nama Indonesia sangat disegani sekali dalam karya kostum nasionalnya di

kancah internasional.

Diplomasi budaya Indonesia melalui JFC ditujukan untuk membentuk

pemahaman mengenai budaya Indonesia pada mindset masyarakat

internasional. Melalui beberapa international roadshow yang dilakukan,

banyak masyarakat internasional yang terkesan dengan penampilan JFC.

Mereka memberikan apresiasi dan kesan positif untuk kebudayaan Indonesia

80
yang ditampilkan oleh JFC. Keberhasilan JFC dalam membentuk citra positif

Indonesia sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bound et al. dimana

diplomasi budaya dilakukan suatu negara untuk menunjukan siapa mereka dan

menegaskan kekuatan mereka dengan kekayaan budaya yang dimiliki.

Berdasarkan beberapa hal di atas, dapat diketahui bahwa JFC sebagai

instrumen diplomasi budaya telah membentuk citra Indonesia di dunia

internasional sebagai negara dengan kekayaan budaya yang sangat besar.

3. Perluasan Ruang Sinergi Multisektoral

Selain memberikan kontribusi bagi sektor budaya dan pembentukan

citra Indonesia, Jember Fashion Carnaval juga berkontribusi pada perluasan

ruang sinergi multisektoral di Indonesia terutama pada Kabupaten Jember.

Dalam proses pengelolaan sebuah international event yang diselenggarakan di

sebuah kabupaten, maka pemerintah kabupaten yang bertugas untuk mengelola

wilayah administrasinya perlu melakukan sinergi agar pengaruh yang

dihasilkan oleh event tersebut dapat maksimal. Dinas-dinas terkait melakukan

sinergi dibawah kepemimpinan bupati untuk memastikan JFC dapat berjalan

dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi Kabupaten Jember.

Sejalan dengan apa yang telah dijelaskan pada Bab III, pemerintah

Indonesia khusunya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta

Kementerian Luar Negeri RI juga melakukan berbagai upaya bersama guna

81
mendukung terselenggaranya event ini. Hal ini menunjukan bahwa JFC mampu

menjadi wadah yang memperluas ruang sinergi multisektoral Indonesia.

Sinergi multisektoral yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah

meningkatkan berbagai pengaruh pada sektor pariwisata dan ekonomi.

Pelaksanaan acara JFC yang secara rutin diselenggarakan di Kabupaten Jember,

menjadikan proses pengukuran pengaruh JFC terhadap keuntungan

multisektoral yang didapatkan akan lebih tepat bila dilakukan di Kabupaten

Jember. Berikut keuntungan yang dihasilkan JFC pada sektor pariwisata dan

ekonomi:

a) Pariwisata

JFC berhasil berdampak pada sektor-sektor turunan salah satunya

sektor Pariwisata. Kemegahan penyelenggaraan JFC yang telah diketahui

oleh publik tentu menarik minat publik untuk menyaksikan acara tersebut

secara langsung di Kabupaten Jember. Tim JFC juga selalu memberikan

tampilan pertunjukan yang berbeda pada setiap tahunnya sehingga membuat

para wisatawan tertarik untuk datang kembali dan membuat JFC memiliki

daya saing global115. Untuk mengukur pengaruh yang dihasilkan dari

penyelenggaraan JFC terhadap sektor pariwisata periode 2016-2020,

penulis menggunakan indikator Tourist Arrival.

115
Chandra Ayu Proborini, “Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di
Kabupaten Jember”, MUDRA Jurnal Seni Budaya, 32 (2017), 262-275

82
Gambar IV.3. Grafik Kunjungan Wisatawan ke Kab. Jember Periode
2016-2020

Kunjungan Wisatawan ke Kab. Jember Periode 2016-


2020
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Sumber: Dari berbagai sumber


Menurut Data dari BPS Kabupaten Jember, pada tahun 2016 jumlah

kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara sebesar kurang

lebih 1,3 juta wisatawan116. Kemudian pada 2017 jumlah wisatawan yang

datang ke Jember juga mengalami peningkatan dengan menembus angka

1,9 sampai 2 juta wisatawan117. Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun

ini mengalami kenaikan dengan jumlah yang cukup besar karena di

pengaruhi oleh besarnya pemberitaan media mengenai JFC tahun 2017.

Banyak media yang memberitakan bahwa pada pemerintah Indonesia

menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval Dunia. Selain itu antusiasme

masyarakat untuk menyaksikan JFC meningkat karena hadirnya Presiden

Jokowi bersama ibu negara dan beberapa jajaran Menteri pada event ini.

116
Kurniawan Yuda Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth
Terhadap Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UNEJ, 2020, 8.
117
Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkung Wisata Pantai Papuma Jember”, 8.

83
Kehadiran Predisen Jokowi merupakan momentum pertama pagelaran JFC

dihadiri dan disaksikan oleh Presiden RI sejak pertama kali diadakan.

Kemudian pada tahun 2018, Jember menerima kunjungan 1,4 juta

wisatawan dimana jumlah ini menurun dari tahun 2017118. Berdasarkan data

dari Dinas Pariwisata Jember, pada tahun 2019 jumlah kunjungan

wisatawan ke Jember mencapai 1,5 juta. Tetapi, jumlah ini menurun dratis

pada tahun 2020 diakibatkan adanya penyebaran virus Covid-19 sehingga

kunjungan wisatawan ke Jember hanya berjumlah sekitar 80 ribu orang119.

Jumlah kunjungan wisatawan diatas juga mencakup jumlah

kunjungan wisatawan mencanegara ke Kabupaten Jember. Menurut Arief

Tjahyono yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Jember, kunjungan wisatawan terbanyak terjadi saat

penyelenggaraan JFC yang digelar setiap tahunnya. Banyak wisatawan

mancanegara yang merencanakan kunjungannya ke jember jauh-jauh hari

saat momentum tersebut 120.

118
Duwi Yunitasari, Ines Cynthia Theresia dan Nanik Istiyani, “Determinan Preferensi
Konsumen Memilih Hotel Syariah di Kabupaten Jember”, JESYA Jurnal Ekonomi dan Ekonomi
Syariah, 4 (2021)
119
Oryza A. Wirawan, “Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022”,
Beritajatim.com, 9 November 2021, diakses pada 18 November 2021,
https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/pariwisata-program-unggulan-apbd-jember-2022/
120
Hazliansyah, “Makin Populer, Jember Kini Punya 90 Objek Wisata”, Republika.co.id, 27
Desember 2017, diakses pada 18 November 2021,
https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/27/p1ma7v280-makin-populer-jember-
kini-punya-90-objek-wisata

84
Gambar IV.4. Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kab.
Jember Periode 2016-2020

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kab. Jember


Periode 2016-2020
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Menurut data dari BPS Kabupaten Jember, pada tahun 2016 Jember

menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 2751121. Kemudian

pada tahun 2017 dan 2018 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke Jember secara berturut-turut adalah 3.178 dan 3.058 wisatawan122. Pada

tahun 2019 data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember

menyebutkan terjadi kenaikan untuk kunjungan wisatawan mancanegara

menjadi 5.620 wisatawan. Namun pada tahun 2020 jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara menurun drastis yakni 254 dikarenakan situasi

pandemi Covid-19123.

121
Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember”, 8.
122
Helmi Agus Salim, “Analisa Faktor Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan
Penginapan Hotel Terhadap Penerimaan Sub Sektor PDRB pada Industri Parwisata di Kabupaten
Jember Tahun 2008-2018”, WIGA Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 9 (2019)
123
Wirawan, “Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022”.

85
JFC Center mencatat setiap tahunnya ada sekitar 250.000-500.000

wisatawan yang datang melihat parade JFC yang ada di sepanjang lintasan

cat walk JFC yang memiliki panjang 3,6km124. JFC Center juga

menyediakan tribun khusus bagi penonton yang ingin menyaksikan JFC

dari area utama. Menurut Mentri Pariwisata Arief Yahya, JFC dapat

mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Jember dengan jumlah

kunjungan 2000-3000 orang pada tahun 2016-2017125. Keberhasilan JFC

dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jember

menunjukan bahwa budaya dapat menjadi pendorong utama international

tourism bagi sebuah negara sesuai dengan yang disampaikan oleh Bound et

al. 126. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Jember saat pelasanaan

Jember Fashion Carnaval menunjukan bahwa JFC menjadi salah satu faktor

yang mendukung akselerasi pariwisata bagi Kabupaten Jember.

Penyelenggaraan JFC tahun 2020 yang dilaksanakan secara virtual

menyebabkan tidak adanya event besar yang dapat menarik kunjungan

wisatawan ke Jember. Hal ini sejalan dengan menurunnya jumlah

kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jember pada tahun 2020. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa JFC dapat memberikan pengaruh terhadap

jumlah kunjungan wisatawan tiap tahunnya ke Jember.

124
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.
125
“Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia”, Kompas.com, 13 Agustus 2018,
diakses pada 17 November 2021,
https://travel.kompas.com/read/2018/08/13/120300527/menpar--jember-fashion-carnaval-
berkelas-dunia
126
Bound et al. Cultural Diplomacy, 33.

86
Kedatangan ribuan wisatawan berpengaruh besar pada penambahan

tingkat hunian dan okupansi hotel di Kabupaten Jember 127. Banyak

wisatawan yang memilih untuk menginap di hotel selama berkunjung ke

Jember. Selain itu, restoran-restoran di Jember juga mengalami peningkatan

penjualan selama pelaksanaan JFC.

JFC yang merupakan salah satu rangkaian program Bulan

Berkunjung di Jember (BBJ) juga menarik wisatawan yg telah datang ke

Jember untuk berkunjung di berbagai tempat dan atraksi pariwisata lain di

Jember. JFC sebagai branding utama Kabupaten Jember, JFC memiliki daya

tarik yang besar untuk pariwisata Jember. Banyaknya wisatawan yang

berasal dari luar Jember dan mancanegara juga berdampak pada

peningkatan tingkat hunian hotel, penjualan di restora-restoran Jember dan

penjualan berbagai tiket transportasi publik seperti pesawat, kereta, serta

bus ke arah Jember

b) Ekonomi

JFC telah berdampak besar bagi peningkatan sektor ekonomi bagi

Indonesia terutama di Kabupaten Jember. Event JFC berhasil menggerakan

berbagai sektor di Jember sehingga berpengaruh pada kenaikan

perekonomian Jember. Memberikan manfaat secara ekonomi juga menjadi

127
“Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak Perekonomian”,
Bisnis.com, 24 Agustus 2014, diakses pada 15 Juli 2021,
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-carnaval-pesta-seni-ini-
mampu-dongkrak-perekonomian

87
tujuan dari adanya JFC agar Jember dapat berkembang menjadi kota yang

lebih besar lagi.

Sektor pariwisata yang telah dibahas sebelumnya merupakan salah

satu sektor utama yang berguna meningkatkan pendapatan suatu daerah.

Kedatangan ribuan wisatawan berpengaruh besar pada penambahan tingkat

hunian dan okupansi hotel di Kabupaten Jember 128. Banyak wisatawan yang

memilih untuk menginap di hotel selama berkunjung ke Jember. Restoran-

restoran di Jember juga mengalami peningkatan penjualan selama

pelaksanaan JFC. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di

Kabupaten Jember juga berpengaruh ada kenaikan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) sektor pariwisata Jember di setiap tahunnya. Kenaikan PAD

pariwisata salah satunya dari hasil pembayaran pajak hotel dan restoran.

Tingkat okupansi hotel dan kunjungan restoran yang meningkat akan

meningkatkan jumlah pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah. Pajak

hotel dan restoran di Jember menjadi sumber pendapatan terbesar untuk

PAD sektor Pariwisata.

128
“Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak Perekonomian”. Radar
Jember, 24 Agustus 2014, diakses pada 15 Juli 2021,
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-carnaval-pesta-seni-ini-
mampu-dongkrak-perekonomian

88
Gambar IV.5. Grafik PAD Sektor Pariwisata Kab. Jember Periode

2016-2020

PAD Sektor Pariwisata Kab. Jember


Periode 2016-2020
50
40
30
20
10
0
2016 2017 2018 2019 2020

PAD Sektor Pariwisata Kab. Jember

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Pada tahun 2016 PAD Pariwisata Kabupaten Jember sebesar Rp. 17

miliar dari total PAD Kabupaten Jember yang berjumlah Rp. 524 miliar.

Kemudian pada tahun 2017 PAD Pariwisata mencapai Rp. 20 miliar dari

total PAD Jember yaitu Rp. 719 miliar129. Sedangkan pada tahun 2018, PAD

sektor Pariwisata sebesar Rp. 25 miliar dari total PAD Kabupaten Jember

Rp. 597 miliar. Menurut keterangan Arief Tjahyono yang merupakan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember PAD sektor pariwisata

pada tahun 2019 telah mencapai Rp. 39 miliar dari keseluruhan PAD Jember

Rp. 1,045 triliun. Namun pada tahun 2020, PAD sektor pariwisata Jember

129
Fawaidul Khoir, “Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Jember Tahun 2011-2017”, Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember, 2018.

89
menurun drastis menjadi Rp. 17 miliar130 dari total PAD Jember sebesar Rp.

593 miliar131. Hal ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang

mengharuskan banyak tempat wisata dan festival dan pagelaran budaya

seperti JFC tidak dapat digelar.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahi bahwa nilai PAD sektor

Pariwisata Kabupaten Jember terus mengalami kenaikan pada periode

2016-2019. Peningkatan pada PAD sektor Pariwisata menunjukan adanya

laju perkembangan pariwisata di Jember yang turut dipengaruhi oleh

eksistensi JFC sebagai wajah utama pariwisata Jember dan menjadi fashion

carnaval terbesar di Indonesia. Skala penyelenggaraan JFC yang semakin

besar memberikan dampak positif bagi perekonomian Jember. Penurunan

terjadi pada 2020 dimana PAD sektor Pariwisata hanya menghasilkan Rp.

17 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi.

Data ini sejalan dengan data yang disajikan pada subbab pariwisata yang

telah dijelaskan sebelumnya dimana juga terjadi penurunan pada tahun

2020. Pengaruh JFC pada peningkatan PAD sektor Pariwisata sesuai dengan

apa yang disampaikan oleh Bound et al. dimana kekayaan budaya yang

dapat mengembangkan pariwisata di suatu wilayah juga akan berdampak

pada peningkatan perekonomian132.

130
“PAD Anjlok, Pariwisata Didorong Bangkit”, Jawapos, 11 Maret 2021, diakses pada 18
November 2021, https://radarjember.jawapos.com/ekonomi-bisnis/11/03/2021/pad-anjlok-
pariwisata-didorong-bangkit/
131
“Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)”, BPS Kabupaten Jember, 27
Oktober 2021, diakses pada 19 November 2021,
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2021/10/27/296/target-dan-realisasi-pendapatan-asli-
daerah-pad-di-kabupaten-jember-2020.html
132
Bound et al. Cultural Diplomacy, 35.

90
Kehadiran JFC tidak hanya berdampak bagi peningkatan PAD

Kabupaten Jember, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakat

Jember. Momentum ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat seperti

para penjual makanan, penjual pernak-pernik kerajianan dan souvenir,

tukang parkir serta orang-orang yang menawarkan jasa foto/video 133.

Banyaknya wisatawan yang hadir mempercepat laju perputaran

perekonomian masyarakat terutama yang berada di sekitar area

penyelenggaraan JFC. Namun sayangnya momentum ini hanya berlangsung

beberapa hari dalam satu tahun mulai dari sebelum event hingga selesainya

event JFC.

JFC telah membantu mengenalkan produk-produk UMKM di

Indonesia melalui International Exhibition salah satunya pada

penyelenggaraan JFC tahun 2018. Pada tahun 2018, JFC berhasil

menyelenggarakan International Exhibition dengan dukungan dari

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Industri. Acara ini telah

membantu mempromosian produk UMKM lokal sampai ke level

internasional. Banyaknya wisatawan yang hadir membuat penjualan

UMKM di Jember juga mengalami peningkatan pada setiap

penyelenggaraan JFC.

Selain itu, menurut Budi Setiawan, hadirnya JFC menjadi pemicu

untuk munculnya hotel-hotel besar di Jember. Sebelum ada JFC hanya ada

133
Ria Angin dan Berry Balafif, “Peran Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam
Meningkatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember (Sektor Pariwisata 2011-2015)”,
Jurnal Politico, Vol. 17 No.1 (2017), 53-72.

91
beberapa hotel kelas menengah di Jember. Kemudian saat JFC hadir dan

menjadi sebuah potensi wisata, mulai muncul hotel-hotel besar di Jember

salah satunya Hotel Aston Jember. Hal ini menunjukan bahwa JFC memacu

pertumbuhan sektor investasi di Jember karena Jember dianggap sebagai

kota yang terus bertumbuh dan berpeluang besar dapat menguntungkan para

investor134.

Dalam bidang ekonomi, JFC telah memberikan pengaruh pada

peningkatan pendapatan masyarakat maupun PAD sektor pariwsata di Kab.

Jember. Namun, dampak ekonomi dan pariwisata bagi Jember dan

Indonesia meningkat secara signifikan hanya dalam beberapa hari saja

dalam satu tahun mulai dari beberapa hari sebelum sampai sesudah

penyelenggaraan JFC. Pengaruh pada bidang ekonomi yang dihasilkan JFC

belum terjadi dalam jangka panjang dan luas. Mengingat JFC hanya

diadakan beberapa hari dalam satu tahun. Selain itu, pendapatan masyarakat

yg terpengaruh dengan adanya JFC hanya yg berada di sekitar area acara

tidak secara luas di seluruh Kabupaten Jember. Setelah acara tersebut usai,

pengaruh JFC untuk sektor pariwisata dan ekonomi juga menurun.

Beberapa hari selanjutnya Jember kembali seperti hari-hari biasa tanpa riuh

gelar Jember sebagai kota karnaval Internasional.

134
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval, pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.

92
4. Perluasan Aktor Diplomasi Budaya

Jember Fashion Carnaval menjadi sebuah instrumen diplomasi budaya

yang memungkinkan setiap pihak dapat berpartisipasi di dalamnya. JFC

menjadi wadah yang dapat menggabungkan peranan aktor negara dan non

negara untuk mengupayakan diplomasi budaya dapat berjalan maksimal. Pada

penyelenggaraan JFC, aktor yang terlibat bukan hanya aktor negara seperti

diplomasi budaya pada umumnya, namun aktor non-negara justru menunjukkan

keutamaan dalam diplomasi budaya ini. Upaya diplomasi budaya JFC yang

dilakukan oleh aktor non negara menunjukan bahwa JFC berkontribusi untuk

memperluas aktor yang dapat terlibat dalam diplomasi budaya.

JFC Center sebagai NGO yang merupakan aktor utama dalam

penyelenggaraan melalui JFC memiliki peranan yang besar dalam upaya

diplomasi budaya ini. JFC Center menjadi aktor utama pelaksanaan parade JFC

setiap tahunnya. JFC Center berperan mulai dari proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas penyelenggaraan event

JFC. JFC Center berperan dalam berbagai aspek mulai dari penentuan tema

event hingga pelaksanaan Grand Carnaval sebagai puncak acara JFC.

JFC Center sebagai aktor utama dalam JFC juga berperan dalam segi

pendanaan berbagai event JFC. Kebutuhan pendanaan untuk penyelenggaraan

JFC terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan semakin besarnya skala

penyelenggaraan acara. JFC memenuhi kebutuhan finansial acara melalui

93
keuangan yayasan JFC Center, dan donatur135. Selain itu, keuangan JFC juga

didukung dari penjualan tiket event JFC dan hasil roadshow di sejumlah event

nasional dan internasional. Pada tahun 2017, dana hibah dari Pemkab Jember

untuk JFC terhenti sedangkan kebutuhan finansial JFC juga semakin besar.

Biaya operasional yang semakin besar tidak dapat dipenuhi hanya melalui

keuangan pribadi JFC. Hal ini kemudian diatasi dengan menaikkan harga

penjualan tiket acara JFC dan mengurangi jumlah tiket yang diberikan secara

gratis136.

JFC Center aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dari dalam

negeri baik pemerintah maupun organisasi lain di luar pemerintahan. JFC

Center menggerakkan berbagai organisasi non-birokrasi dalam event ini.

Mereka terlibat baik sebagai peserta ataupun sebagai panitia acara. Beberapa

organisasi tersebut diantarannya PMI, komunitas radio antar penduduk,

komunitas pecinta hewan, himpunan dokter hewan, serta organisasi security

guard yang turut menjadi volunteer dalam penyelenggaraan event JFC. Mereka

terlibat baik sebagai peserta ataupun sebagai panitia acara.

Berbagai upaya JFC Center dalam mengembangkan JFC baik dari

dalam dan luar negeri sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Jan Melissen

dimana NGO dapat mengembangkan kebijakan dan metode diplomasinya

135
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion
Carnaval”, Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
136
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc

94
masing-masing. Dalam diplomasi budaya tidak ada pedoman khusus mengenai

bagaimana metode diplomasi budaya harus dilakukan. Oleh karenanya, upaya

JFC Center mengenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional melalui

international fashion carnaval event juga dapat disebut sebagai diplomasi

budaya. Hal ini juga dapat menjadi sebuah rujukan baru mengenai cara-cara

alternatif bagi aktor-aktor lain dalam melakukan diplomasi budaya agar lebih

bervariasi.

Sejak pertama kali didirikan, JFC Center terus mengembangkan JFC

hingga ke taraf Internasional. Dynand Fariz melalui JFC Center dapat

mewujudkan Ide kreativnya untuk dapat mendorong kreativitas golongan muda

yang kemudian berkembang menjadi sebuah pertunjukan bertaraf Internasional.

JFC Center terus berupaya agar eksistensi dan kontinuitas JFC terus berjalan.

Keberhasilan JFC Center dalam mengelola Jember Fashion Carnaval yang

menjadi instrumen diplomasi budaya Indonesia menjadi bukti bahwa NGO

sebagai aktor non negara mahir dalam mempengaruhi publik internasional

sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Jan Melissen.

5. Pengadopsian Proses Diplomasi yang Bersifat Bottom-Up

Diplomasi budaya yang dilakukan melalui JFC dilaksanakan oleh aktor

non-negara JFC Center yang berperan sebagai inisiator sekaligus penyelenggara

utama JFC. Materi diplomasi dirumuskan oleh JFC Center melalui media

fashion dimana JFC Center bukan merupakan aktor negara sehingga hal ini

95
menunjukan bahwa materi diplomasi ini bukan dirumuskan oleh para elit

negara. Sehingga diplomasi budaya yang dilakukan oleh JFC Center dapat

menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat tanpa terbentur batasan politik dan

tidak bersifat elitis.

Materi diplomasi budaya melalui JFC yang pada awalnya ditujukan

sebagai city branding kemudian bertranformasi menjadi instrument diplomasi

budaya bagi Indonesia, mengindikasikan bahwa materi JFC merupakan bentuk

pengadopsian diplomasi bottom-up. Hal ini dapat menjadi rujukan bagi aktor-

aktor diplomasi budaya lainnya bahwa materi diplomasi budaya juga dapat

dirumuskan secara bottom-up.

Berbagai kontribusi yang dihasilkan oleh Jember Fashion Carnaval seperti:

memperkaya dimensi budaya dari diplomasi budaya Indonesia, pembentukan citra

Indonesia, perluasan ruang sinergi multisektoral, perluasan aktor diplomasi budaya,

dan pengadopsian diplomasi bottom-up telah menunjukan bahwa JFC berhasil

menjadi instrumen diplomasi budaya Indonesia untuk mencapai kepentingan

nasional Indonesia dan mengembangkan serta memperkuat diplomasi budaya

Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tulus Warsito dan

Wahyuni Kartikasari dimana diplomasi budaya dilakukan untuk mencapai

kepentingan nasional suatu negara melalui dimensi kebudayaan 137.

137
Warsito - Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang:
Studi Kasus Indonesia , 4

96
Pengaruh yang dihasilkan oleh JFC juga telah memenuhi empat tujuan

diplomasi budaya yang merupakan bagian dari diplomasi publik seperti yang

disebutkan oleh Mark Leonardo. JFC mampu mencapai empat tujuan yakni:

1. Increasing familiarity, JFC telah membuat orang memiliki gambarang

tentang keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia saat orang berpikir

tentang negara Indonesia

2. Increasing appreciation, JFC mampu menciptakan persepsi, dan citra

positif tentang negara Indonesia

3. Engaging people, JFC telah mendorong banyak orang atau wisatawan untuk

melihat Indonesia sebagai negara yang menarik untuk pariwisata dan

belajar, serta mendorong mereka untuk membeli berbagai produk dari

Indonesia.

4. Influencing people’s behavior, melalui penyelenggaraan JFC yang

melibatkan negara lain dan citra positif Indonesia yang dihasilkan maka

secara tidak langsung JFC juga berpengaruh untuk memperkuat hubungan

Indonesia dengan negara lain.

Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa JFC sebagai instrumen diplomasi

budaya bermanfaat untuk mencapai berbagai tujuan nasional bagi Indonesia.

97
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan sebuah seni pertunjukan

karnaval yang berbasis pada peragaan busana bertaraf Internasional yang

diselenggarakan di Kabupaten Jember setiap tahunnya. JFC yang pertama kali

diselenggarakan pada 1 Januari 2003 memiliki arena catwalk terpanjang di dunia

yakni 3,6km. JFC didirikan oleh Dyannd Fariz seorang perancang busana yang

berasal dari Kabupaten Jember dan dinaungi oleh Jember Fashion Carnaval

Center. JFC selalu mengangkat tema utama yang berbeda setiap tahunnya salah

satunya adalah Victory Unity in Diversity. Selain itu, JFC juga menampilkan

beberapa defile yang menjadi tema kostum-kostum yang akan dibuat oleh para

peserta seperti defile budaya-budaya Indonesia dan negara lain, lingkungan,

bencana alam, teknologi, film bahkan kemiskinan. Pada periode 2016-2020 JFC

mengalami perkembangan yang cukup signifikan meskipun pada tahun 2020 terjadi

pandemic Covid-19.

Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat

besar menggunakan diplomasi budaya sebagai salah satu metode untuk mencapai

kepentingan nasionalnya. Diplomasi budaya Indonesia salah satunya dilakukan

melalui Jember Fashion Carnaval. JFC yang dikelola oleh Jember Fashion

Carnaval Center (JFC Center), pada awalnya didirikan untuk menjadi sebuah city

branding bagi Kabupaten Jember oleh Dynand Fariz. Dyannd Fariz terus

memepromosikan JFC hingga JFC mendapatkan rekognisi internasional. Rekognisi

98
internasional yang didapatkan oleh JFC melalui media dan partisipan internasional

telah mendorong JFC untuk lebih dikenal di tataran global. JFC berkembang

dengan sangat signifikan dimana skala penyelenggaraan event terus meningkat dan

jumlah kunjungan wisatawan juga semakin banyak. Wisatawan yang hadir juga

bukan hanya wisatawan domestik, namun juga dari mancanegara. Hal ini kemudian

dilihat sebagai sebuah peluang oleh pemerintah Indonesia untuk memperkenalkan

budaya Indonesia lebih jauh lagi. Kemudian Kementerian Pariwisata sebagai

pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event ini sejak tahun 2014 dan berperan

aktif didalamnya secara terus menerus sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC sering

dikali ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia dalam berbagai international event.

Kehadiran negara dalam upaya diplomasi budaya Indonesia melalui JFC

menunjukan adanya peran negara di dalamnya.

JFC menjalankan diplomasi budaya dengan menampilkan kreasi busana

yang dibuat kepada wisatawan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri,

baik yang datang secara langsung maupun menyaksikan melalui liputan media-

media. Melalui kreasi busana yang diperagakan, JFC menyampaikan nilai-nilai

luhur kebudayaan bangsa Indonesia kepada masyarakat Internasional. Hal ini telah

menunjukan adanya pertukaran ide, informasi, seni dan aspek budaya lainnya dari

Indonesia kepada bangsa lain dan masyarakat dunia melalui event JFC sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Milton C. Cummings tentang diplomasi budaya.

Ini menunjukan JFC telah berperan penting dalam upaya diplomasi budaya bagi

Indonesia di mata dunia.

99
JFC sebagai instrument diplomasi budaya telah memberikan kontribusi bagi

diplomasi Indonesia terutama dalam periode 2016-2020, diantaranya:

1) Memperkaya dimensi diplomasi budaya Indonesia. Kebudayaan yang

ditampilkan oleh JFC menggabungkan seni tata busana (fashion), seni musik,

dan seni tari dengan kreativitas dan modernitas yang ada;

2) Membentuk citra positif Indonesia. JFC meningkatnya citra positif Indonesia

dengan adanya berbagai pengahargaan internasional yang diraih oleh JFC;

3) Perluasan ruang sinergi multisektoral dimana hal ini juga memberikan

keuntungan pada sektor pariwisata dan ekonomi. JFC membuka ruang bagi para

aktor untuk bersinergi untuk melaksanakan diplomasi budaya ini. Keuntungan

Pariwisata yang didapatkan adalah peningkatan jumlah wisatawan domestik

dan mancanegara. Sedangkan keuntungan dari sektor ekonomi adalah adanya

peningkatan PAD sektor pariwisata Jember, peningkatan pendapatan

masyarakat yang berada di sekitar area pelaksanaan JFC, dan adanya wadah

untuk mempromosikan produk UMKM melalui International Exhibition JFC;

4) Perluasan aktor diplomasi budaya. JFC menjadi wadah yang dapat

menggabungkan peranan aktor negara dan non negara untuk mengupayakan

diplomasi budaya dapat berjalan maksimal. Pada JFC, aktor yang terlibat bukan

hanya aktor negara seperti diplomasi budaya pada umumnya, namun aktor non-

negara justru menunjukkan keutamaan dalam diplomasi budaya ini yakni JFC

Center yang merupakan aktor utama dalam JFC;

5) Pengadopsian proses diplomasi yang bersifat bottom-up. Diplomasi budaya

melalui JFC yang diadopsi dari city branding Kabupaten Jember kemudian

100
bertransformasi menjadi instrument diplomasi budaya Indonesia menunjukan

bahwa diplomasi ini diadopsi secara bottom-up. Materi diplomasi dirumuskan

oleh JFC Center melalui media fashion dimana JFC Center bukan merupakan

aktor negara sehingga hal ini menunjukan bahwa materi diplomasi ini tidak

bersifat elitis.

Semua kontribusi JFC terhadap diplomasi budaya Indonesia pada periode

2016-2020 menunjukan bahwa JFC berhasil menjadi instrumen diplomasi budaya

Indonesia untuk mencapai kepentingan nasional Indonesia dan mengembangkan

serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari dimana diplomasi

budaya dilakukan untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara melalui

dimensi kebudayaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memiliki saran untuk pemerintah

Indonesia. Saran ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan dan

memperkuat diplomasi budaya Indonesia. Penulis menyarankan agar pemerintah

Indonesia dapat lebih melibatkan aktor non negara dalam upaya diplomasi publik

di bidang budaya. Selama ini upaya diplomasi budaya seringkali hanya melibatkan

aktor negara saja. Namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pelibatan aktor

non negara dalam aktifitas diplomasi budaya dapat memperkuat pencapaian

kepentingan nasional. Selain itu, pengadopsian materi diplomasi secara bottom-up

juga dapat memperkaya materi diplomasi dan menjadi metode diplomasi budaya

baru agar metode diplomasi budaya dapat lebih bervariasi.

101
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Bound, Kirsten, Rachel Briggs, Jhon Holden, and Samuel Jones. Cultural
Diplomasi. London: Demos, 2007.
Cummings, Milton C. Cultural Diplomacy and the United States Government: A
Survey . Washington DC: Center for Arts and Culture, 2003.
Jember Fashion Carnaval Center, JFC Center, Jember Fashion Carnaval
International Event 2021: International Fashion Carnival & Exhibition.
Fariz, Dynand. The Eyes O Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval. Jember: Temprina Media Grafika, 2011.
Flick, Uwe. An Introduction to Qualitative Research. 4th. London: SAGE
Publications Ltd, 2009.
Gass, Robert H., and Seiter Jhon S. "Credibility and Public Diplomacy." In
Routledge Handbook of Public Diplomacy, edited by Nancy Snow, & Philip
M. Taylor. New York: Routledge, 2008.
Khausar, Miftahul. Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan
Asian Games 2018. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Jakarta, 2020.
Khoir, Fawaidul. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Jember Tahun 2011-2017. Skripsi S1 FKIP Universitas Jember,
2018.
Krisdianto, Kurniawan Yuda. Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of
Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember.
Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, 2020.
Lindsay, Jennifer. "Performing Indonesia Abroad." In Heirs to World Culture:
Being Indonesian, 1950-1965, by Jennifer Lindsay, & Maya H.T. Liem,
195. Leiden: Brill, 2012.
Melissen, Jan. "The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice." In The
New Public Diplomacy: Sost Power in International Relations, by Jan
Melissen. New York: Palgrave Macmillan, 2005.
Muslim, Ahmad. Perkembangan Jember Fashion Carnaval (JFC) di Kabupaten
Jember Tahun 2001-2014. Skripsi S1 FKIP Universitas Jember, 2016.
Neuman, Lawrence W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. 7th. Edinburgh: Pearson Education, 2014.

cii
Olins, Wally. "Making National Brand." In The New Public Diplomacy: Soft Power
in International Relations, by Jan Melissen, 169-179. New York: Palgrave
Macmillan, 2005.
Schneider, Cynthia P. "Culture Communicates: US Diplomacy That Works." In The
New Public Diplomacy Soft Power in International Relations, by Jan
Melissen. New York: Palgrave Macmillan, 2005.
Setiawan, Ahmad Yoga. Perkembangan Industri Pariwisata di Kabupaten Jember
Tahun 2003-2014. Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Jember, 2015.
Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditama, 2012.
Vingalianti, Augusty. Diplomasi Indonesia melalui Rumah Budaya Indonesia di
Singapura Periode 2013-2015. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UIN Jakarta, 2019.
Warsito, Tulus, and Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Konsep dan
Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Yogjakarta:
Ombak, 2007.
Wibowo, Bimo Aryo. Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Eropa melalui
Europalia 2017. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Jakarta, 2020.

Jurnal
Akil, Salsabila Andi, and Indra Kusumawardhana. "Diplomasi Budaya Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Festival Banjar." Wacana: Jurnal
Ilmiah Ilmu Komunikasi 20 (2021): 41-55.
Angin, Ria, and Berry Balafif. "Peran Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam
Meningkatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember (Sektor
Pariwisata 2011-2015)." Jurnal Politico 17, no. 1 (2017): 53-72.
Boy, Leonardo, and Menezes Clarice. "Brazilian cultural diplomacy in Europe in
the early 21st century: bridging the gab between nations with international
events." European Journal of Cultural Management & Policy 9, no. 1
(2019): 18-37.
Cahyani, Istiqlaliah Dian. "Implementasi Jember Fashion Carnaval sebagai Bagian
dari City Branding Kabupaten Jember." Jurnal Universitas Airlangga 3
(2014).
Denisa, Lois, Pribadi Widodo, Nuning Damayanti Adisasmito, and Yasraf Amir
Piliang. "Public Engagement and The Making of Carnaval Place at Jember

ciii
Fashion Carnaval." Procedia-Social and Behavioral Science 184 (2015):
95-103.
Hennida, Citra. "Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri." Jurnal UNAIR:
Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik 22, no. 1 (2009): 17-23.
Jannah, Raudlatul. "Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam
Masyarakat Jaringan." Jurnal Sosiologi Masyarakat 17, no. 2 (2012): 135-
151.
Kang, Hyungseok. "Contemporary Cultural Diplomacy in South Korea: Explicit
and Implicit Approaches." International Cultural Policy (Routledge) 21
(2015): 433-447.
Khatrunada, Siti Afifah, and Gilar Nur Alam. "Diplomasi Budaya Indonesia
melalui International Gamelan Festival 2018 di Solo." Padjajaran Journal
of International Relations (PADJIR) 1 (2019): 104-121.
Leonardo, Mark. "Diplomacy by Other Means." Foreign Policy, 2002: 48-56.
Liaw, Jesica Ong Hai, Muhammad Firdaus Sa'ad, Wong Wai Loong, Nur Surayya
Mohd Saudi, Inderjit Singh, and Sayuti Ab Ghani. "Digital Diplomacy: The
Role of Social Media." Solid State Technology 63 (2000).
Permata, Violeta Wosi. "Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion
Carnaval." Jurnal Tata Kelola Seni 3 (2017): 20-30.
Proborini, Candra Ayu. "Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata
Di Kabupaten Jember." Mudra Jurnal Seni Budaya 32 (2017): 261-275.
Rachmawati, Iva. "Film sebagai Diplomasi Budaya." Jurnal Studi Diplomasi dan
Keamanan 11 (2019): 19-33.
Salim, Helmi Agus. "Analisa Faktor Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan
Penginapan Hotel Terhadap Penerimaan Sub Sektor PDRB pada Industri
Parwisata di Kabupaten Jember Tahun 2008-2018." Wiga: Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi 9 (2019).
Schneider, Cynthia P. "The Unrealized Potential of Cultural Diplomacy: Best
Practice and What it could be, If Only..." The Journal of Arts Management,
Law, and Society 39, no. 4 (2009): 269.
Susanto, Irham Suryo. "Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika Serikat Pada Masa
Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono." Jurnal Ilmu Hubungan
Internasional 12 (2015): 1-16.
Tampubolon, Agustinus. "Fashion budaya Nasional dalam Konteks Wawasan
Kebangsaan: Studi Kasus pada Jember Fashion Carnaval." Journal of
Urban Society's Art 3 (2016): 19-26.

civ
Wang, Jian. "Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in
Nation Branding." Place Branding 2, no. 1 (2016): 32-42.
Yunitasari, Duwi, Ines Cynthia Theresia, and Nanik Istiyani. "Determinan
Preferensi Konsumen Memilih Hotel Syariah di Kabupaten Jember." Jurnal
Ekonomi dan Ekonomi Syariah 4 (2021).

Internet
Apriyono, Ahmad. "Angkat Tema Asian Games, Jember Fashion Carnaval 2018
Berlangsung Meriah". Liputan 6, 13 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3617377/angkat-tema-asian-
games-jember-fashion-carnival-2018-berlangsung-meriah
Badan Pusat Statistik. "Hasil Sensus Penduduk 2020". 21 Januari 2021.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-
penduduk-2020.html
Bisnis.com. "APBN akan Dukung Jember Fashion Carnaval 2018". 14 Agustus
2017. https://m.bisnis.com/amp/read/20170814/531/759115/apbn-akan-
dukung-jember-fashion-carnaval-2018
Bisnis.com."Indahnya Beragam Kostum Nusantara di Jember Fashion Carnaval ke-
16". 13 Agustus 2017.
https://lifestyle.bisnis.com/read/20170813/104/680455/indahnya-beragam-
kostum-nusantara-di-jember-fashion-carnaval-ke-16
Bisnis.com. "Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak
Perekonomian". 24 Agustus 2014.
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-
carnaval-pesta-seni-ini-mampu-dongkrak-perekonomian
BPS Kabupaten Jember. "Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)". 27
Oktober 2021.
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2021/10/27/296/target-dan-
realisasi-pendapatan-asli-daerah-pad-di-kabupaten-jember-2020.html
CNN Indonesia. "Dynand Fariz, Pendiri JFC dan Desainer Kostum Puteri
Indonesia". 17 April 2019. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190417190644-277-387382/dynand-farizpendiri-jfc-dan-
desainer-kostum-puteri-indonesia
CNN Indonesia. "Mengenal 7 Wujud Keragaman Budaya Indonesia dan
Contohnya". 23 Februari 2021.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210222140901-31-
609361/mengenal-7-wujud-keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya

cv
CNN Indonesia. "Pawai Jember Fashion Carnaval 2017 Sepanjang 3,6 Kilometer".
9 Agustus 2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20170809103145-269-233442/pawai-jember-fashion-carnaval-
2017-sepanjang-36-kilometer
CNN Indonesia. "Wah, Jember Fashion Carnaval Kini Diakui Dunia". 13 Agustus
2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170813170404-307-
234396/wah-jember-fashion-carnival-kini-diakui-dunia
Direktorat Jenderal Kerjasama Multilateral. "Rencana Strategis Direktorat Sosial
Budaya dan Organisasi Internasiona Negara Berkembang 2020-2024."
Kementerian Luar Negeri RI.
https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9
BS0lQL0RpcmVrdG9yYXQlMjBKZW5kZXJhbCUyME11bHRpbGF0Z
XJhbC8yMDIwL1JlbnN0cmElMjBTb3NidWQlMjBPSU5CJTIwMjAyM
C0yMDI0LnBkZg
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. "Jember Fashion Carnaval:
Mengangkat Busana Nusantara ke Tingkat Dunia". 28 Oktober 2019.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-carnaval-
mengangkat-busana-nusantara-ke-tingkat-dunia/
Fajriana, Meita. "Tari-Tarian Nusantara Memukau di Pembukaan Asian Games
2018". Liputan 6, 18 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3622424/tari-tarian-nusantara-
memukau-di-pembukaan-asian-games-2018
Fikri, Dimas Andika. "Gunakan Kurator, Kementerian Pariwisata Resmi
Luncurkan Calendar of Events (CoE) Nasional”. Okezone, 16 Oktober
2019. https://travel.okezone.com/read/2019/10/16/406/2117523/gunakan-
kurator-kementerian-pariwisata-resmi-luncurkan-calendar-of-events-coe-
nasional-2020
Hanliansyah. "Makin Populer, Jember Kini Punya 90 Objek Wisata". Republika, 27
Desember 2017.
https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/27/p1ma7v280-makin-
populer-jember-kini-punya-90-objek-wisata
IDN Times. "Anak Muda Solo Antusias Sambut International Gamelan Festival
2018". 10 Agustus 2018.
https://www.idntimes.com/news/indonesia/jcnd/anak-muda-solo-antusias-
sambut-international-gamelan-festival-c1c2-1/1
Ikhsania, Annisa Amalia. "Jember Fashion Carnaval 2016 Resmi Digelar".
Okezone, 24 Agustus 2016.
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/24/194/1471818/jember-

cvi
fashion-carnaval-2016-resmi-
digelar#:~:text=JEMBER%20Fashion%20Carnaval%20(JFC)%202016,ya
ng%20merupakan%20lambang%20kebangkitan%20Indonesia.
Indonesia.go.id. "Suku Bangsa". 3 Desember 2017.
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa
Jember Fashion Carnaval. "About Our Organization". Diakses pada 3 Juni 2021.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/about-2/about-organisation/
Jember Fashion Carnaval. "Pelantikan Pengurus Organisasi JFC Periode 2021-
2022". 22 November 2020.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/08/23/pelantikan-pengurus-
organisasi-jfc-periode-2020-2021-pada-momentum-peringatan-hari-
proklamasi-kemerdekaan-ri-ke-75/
Jember Fashion Carnaval. "World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara
dari 5 Benua Digelar secara Virtual". 22 November 2020.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-
2020-jember-diikuti-13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. "Asian Games 2018 sebagai Nation
Branding". 28 Juli 2016. https://www.ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-
nation-branding.html
Kantor Wakil Republik Indonesia (KWRI) UNESCO. "Sejarah". diakses pada 25
september 2021. http://kwriu.kemdikbud.go.id/tentang-kami/sejarah/
Kartinah, Eni. "JFC Gelar World Kids Carnival 2020 secara Virtual". Media
Indonesia, 19 November 2020.
https://m.mediaindonesia.com/infografis/detail_infografis/362343-jfc-
gelar-world-kids-carnival-2020-secara-virtual
Kawilarang, Renne R.A. "Memperkenalkan 'Rumah Budaya' di Belanda". KWRIU,
26 Juni 2015. https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/memperkenalkan-
rumah-budaya-indonesia-di-belanda/
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Diplomasi Batik Mewarnai Dewan
Keamanan PBB". 8 Mei 2019.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/247/berita/diplomasi-batik-mewarnai-
dewan-keamanan-pbb
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. "Badan Bahasa
Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia". 24 Juli 2018.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-
652-bahasa-daerah-di-indonesia

cvii
Kompas.com. "Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia". 13 Agustus
2018. https://travel.kompas.com/read/2018/08/13/120300527/menpar--
jember-fashion-carnaval-berkelas-dunia
Kompas.com. "Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia". 3
Mei 2016.
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jem
ber.Carnaval.Raih.Juara.Tiga.Dunia (accessed Juli 6, 2021).
Kumandani, Syaiful. "Jember Fashion Carnaval Usung Isu Keberagaman Lewat
Busana". CNN Indonesia, 9 Agustus 2017.
https://www.cnnindonesia.com/tv/20170810001306-412-233618/jember-
fashion-carnaval-usung-isu-keberagaman-lewat-busana
Liputan 6. "Jember Fashion Carnaval Tampilkan 10 Defile Rasa Nusantara”. 9
Agustus 2017. https://www.liputan6.com/regional/read/3051825/jember-
fashion-carnaval-tampilkan-10-defile-rasa-nusantara
Liputan 6. "Tamu Istimewa di Catwalk Jember Fashion Carnaval". 9 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/regional/read/3614261/tamu-istimewa-di-
catwalk-jember-fashion-carnaval-ke-17
Maruli, Aditia. "Persembahan Mode dari Jember untuk Perdamaian Dunia”. Antara
News, 2 Agustus 2009.
https://www.antaranews.com/berita/149556/persembahan-mode-dari-
jember-untuk-perdamaian-dunia
Murdaningsih, Dwi. "Promosi Wonderful Indonesia Dibanjiri Pengunjung di Cina".
Republika, 25 April 2017.
https://www.republika.co.id/berita/ooyf1w368/promosi-wonderful-
indonesia-dibanjiri-pengunjung-di-cina
Mustafa, Ardita. "Jember Ditetapkan Sebagai Kota Karnaval". CNN Indonesia, 21
Juli 2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170721152148-
269-229429/jember-ditetapkan-sebagai-kota-karnaval
Mutiah, Dinny. "Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari
Pesta Kampung hingga Berkelas Dunia". Liputan 6, 17 April 2019.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-
besarkan-jember-fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-
dunia
Nugroho, Imam D. "Keceriaan Dunia dalam Jember Fashion Carnaval". Iddaily.net,
8 Agustus 8, 2006. http://www.iddaily.net/2006/08/keceriaan-dunia-dalam-
jember-fashion.html

cviii
Ovier, Asni. "Angelica Tengker Sukses Bawa TIFF Masuk Top 10 Calendar of
Event 2020 Indonesia". Berita Satu, 16 Oktober 2019.
https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/580323/angelica-tengker-sukses-
bawa-tiff-masuk-top-10-calendar-of-event-2020-indonesia
Pemerintah Kabupaten Jember. "Terus Selenggarakan JFC untuk Kemajuan Fesyen
dan Karnaval”. 4 Agustus 2019. https://www.jemberkab.go.id/terus-
selenggarakan-jfc-untuk-kemajuan-fesyen-dan-karnaval/
Putramudji, Suryanto. "IDN: The 16th Jember Fashion Carnaval". Getty Images,
2017. https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/model-shows-
fashion-creations-during-grand-carnival-as-part-news-
photo/831234776?adppopup=true
Rachmawati. "Jember Fashion carnaval 2019, Parade Tribute for Dynand Fariz".
Regional Kompas, 6 Agustus 2019.
https://regional.kompas.com/read/2019/08/06/15283781/jember-fashion-
carnaval-2019-parade-tribute-for-dynand-fariz?page=all
Radar Jember. "PAD Anjlok, Pariwisata Didorong Bangkit". 11 Maret 2021.
https://radarjember.jawapos.com/ekonomi-bisnis/11/03/2021/pad-anjlok-
pariwisata-didorong-bangkit/
Rosana, Francisca Christy. "Jember Fashion Carnaval 2018 Tampilkan Simbol
Energi Asia". Tempo.co, 18 Apri 2018.
https://travel.tempo.co/read/1080659/jember-fashion-carnaval-2018-
tampilkan-simbol-energi-asia
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. "Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion
Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di Pasadena Hingga Berlin".
Agustus 13, 2017. https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-
fashion-carnaval-tidak-kalah-dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
Solichah, Zumrotun. "Pemkab Jember Tidak Bisa Cairkan Dana Hibah JFC".
Antara News, 13 Juli 2017.
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-
bisa-cairkan-dana-hibah-jfc
Soliha, Umi. "Jember Fashion Carnaval Usung Tema 'Tribal Grandeur'". Republika,
27 Februari 2019. https://republika.co.id/berita/gaya-
hidup/travelling/pnjgry368/tradisi-ramadhan
Tempo.co. "Jember Dinobatkan Jadi Kota Karnaval Internasional". 21 Juli 2017.
https://nasional.tempo.co/read/893194/jember-dinobatkan-jadi-kota-
karnaval-internasional

cix
Tempo.co. "Jember Fashion Carnaval Digelar 21-24 Agustus". 8 Agustus 2014.
https://gaya.tempo.co/read/598120/jember-fashion-carnival-digelar-21-24-
agustus/full&view=ok
Wahyunik, Sri. "Presiden JFC, Dynand Fariz Berpulang Sebelum Memilih Presiden
Pilihannya". Tribun News, 17 April 2019.
https://surabaya.tribunnews.com/2019/04/17/presiden-jfc-dynand-fariz-
berpulang-sebelum-memilih-presiden-pilihannya?page=2
Wirawan, Oryza A. "Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022".
November 9, 2021. https://beritajatim.com/politik-
pemerintahan/pariwisata-program-unggulan-apbd-jember-2022/

Wawancara
Hasil wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion
Carnaval, pada tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor Jember Fashion
Carnaval (JFC) Center.

cx
LAMPIRAN

Lampiran 1:

Narasumber Wawancara: Bapak Budi Setiawan

Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Bapak Budi Setiawan. Beliau merupakan


Presiden Jember Fashion Carnaval Pada Periode Kepengurusan 2020-2021.
Wawancara dilakukan pada pukul 09.00 WIB tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor
Jember Fashion Carnaval (JFC) Center yang beralamat di Gunung Batu Permai A
1.B, Sawahan Cantian, Kepatihan, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur
68131, Indonesia.

1. Apa Tujuan Dasar diadakannya event Jember Fashion Carnaval?


Dynand Fariz sebagai Founder JFC merasa bahwa Jember tidak punya
branding yang bagus dimata daerah-daerah lain di Indonesia. Karena pada saat
itu Jember memiliki branding yang membuat orang-orang takut untuk datang.
Pada akhir tahun 90an daerah tapal kuda terutama Jember dikenal sebagai
daerah yang menyeramkan. Media banyak meliput soal kriminalitas yang
terjadi di Jember. Hal ini tentu saja membawa branding yang sebetulnya tidak
menguntungkan untuk Jember.
Oleh karena itu, Dynand Faris kemudian berfikir untuk membuat sesuatu
agar orang mengenal Jember sebagai kota yang bagus dan menarik orang-orang
untuk datang ke Jember. Setelah JFC diadakan branding Jember menjadi sangat
baik. Sebagai contohnya saat Bupati Jalal ke kedutaan besar Indonesia di China
dan Eropa, pembicaraan pada saat itu pasti mengarah pada Jember sebagai kota
Karnaval. Jadi pada dasarnya JFC diadakan untuk memunculkan sebuah
branding baru tentang Jember yang bagus

2. Karakteristik utama dari diplomasi budaya adalah adanya keterlibatan


negara baik dari segi ideologi maupun finansial. Oleh karena itu, menurut
bapak bagaimana peran pemerintah Indonesia dalam proses

cxi
penyelenggaraan JFC sebagai salah satu bentuk diplomasi budaya
Indonesia? Instansi mana saja yang telah berperan dalam proses
penyelenggaraan JFC? Dan bagaimana peran masing-masing instansi
tersebut dalam penyelenggaraan JFC?
Saya akan menjawab ini dari kegiatan yang kita bangun di tahun 2020
kemarin. Pada tahun 2020 saat pandemi dan pembatasan kegiatan orang dalam
jumlah banyak, kita menggelar sebuah kegiatan dengan tetap menghadirkan
konten dalam skala Internasional. Dengan segala keterbatasan yang ada kita
dapat menggelar World Kids Carnaval 2020. Siapa yang ada dibalik
terselenggaranya 4 itu? JFC membangun komunikasi dengan 4 kementerian
yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Komunikasi dan
Informatika. Dengan keterlibatan 4 kementerian tersebut maka kegiatan ini
menjadi sebuah kegiatan negara.
Kementerian Luar Negeri bahkan secara spesifik memberi ruang bagi JFC
untuk mengeksplor kegiatan ini melalui Direktrat Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik. Hal ini dikarenakan pada acara WKC, JFC bertujuan untuk
membangun soft diplomacy melalui budaya. Jadi kegiatan anak-anak yang
dibangun untuk meningkatkan hubungan antar negara. WKC menjadi inisiator
penyelenggaraan event yang diikuti oleh 13 negara dari 5 benua yang pada
akhirnya menghubungkan beberapa embassy kedalam sesuatu kegiatan yang
dihadirkan di Indonesia. Peserta WKC berasal dari WNI dan WNA dari masing-
masing negara yang berpartisipasi.
Selain itu, Kemenparekraf juga memberikan dukungan pendanaan untuk
kegiatan ini. Artinya besar sekali peran negara pada kegiatan World Kids
Canaval itu.

3. Dalam periode 2016-2020 apakah 4 instansi tersebut selalu terlibat?


Tidak selalu, yang paling utama adalah Kemenparekraf tentu saja. Karna
kurang lebih 3 tahun sebelum mas Dynand Wafat, beliau aktif sebagai salah
satu kurator untuk event-event nasional dan JFC selalu berada dalam peringkat

cxii
atas untuk Calendar of Event Indonesia. Jadi Kemenparekraft yang memang
selalu intens mendukung JFC. Kalau Kemenlu, Kominfo dan Kemendikbud
berperan setelah kita membuat event World Kids Carnaval.

4. Bagaimana peran pihak Pemkab Jember dalam pelaksanaan event ini?


Dinamika keterlibatan Pemkab naik turun dalam event ini. Pihak pemkab
Jember membantu dalam batas yang mereka berkenan untuk membantu.

5. Menurut Cyntia P. Schneider diplomasi budaya tidak hanya melibatkan


negara, namun juga melibatkan unsur-unsur non negara seperti swasta,
NGO (non government organization), media, dan individu. Oleh karena
itu, bagaimana keterlibatan unsur-unsur non negara dalam
penyelenggaraan JFC?
Tentu saja JFC Center sebagai yayasan non birokrasi yang menaungi
Jember Fashion Carnaval berperan sangat besar dalam penyelenggaraan event
ini. Memang pada dasarnya kita menggerakan elemen-elemen non birokrasi
dalam event ini diantaranya:
1. Peserta yang dalam hal ini keterlibatannya secara suka rela.
2. Organisasi-organisasi masyarakat yang lain juga terlibat mulai dari PMI,
Radio antar penduduk, Komunitas pecinta hewan, termasuk juga
himpunan dokter hewan, teman-teman mediagram, dan juga teman-teman
security guard yang turut menjadi volunteer pada saat penyelenggaraan
event.

Jadi memang keterlibatan mereka yang paling kita rasakan berdampak besar
dalam kegiatan yang dibangun JFC. Sedangkan pihak pemerintah sangat vital
sekali keterlibatannya dalam hal legalitas karena kita menggunakan akses
publik seperti jalan dan lain sebagainya.

6. Aktor non negara lain dalam diplomasi budaya adalah Media. Lantas
bagaimana pengaruh keterlibatan Media dalam diplomasi budaya yang

cxiii
dilakukan oleh JFC? Serta Media Nasional dan Internasional mana saja
yang telah meliput kegiatan JFC?
Media dan fotografer justru menjadi point yang mendapatkan tempat
istimewa di JFC sejak JFC 1. Mas Dynand bahkan menempatkan level media
di atas sponsor. Artinya, apa yang menjadi keinginan teman-teman media pasti
akan dipenuhi oleh Dynand Fariz. Teman-teman media dan fotografer
menginginkan gambar yang bersih dimana tidak ada umbul-umbul merek maka
hal ini akan dipenuhi oleh Mas Dynand. Beliau sampai harus menolak sponsor
yang siap menanggung penyelenggaraan event secara keseluruhan karna pihak
sponsor ingin logo-logo mereka ada di area utama. Mas Dynand lebih memilih
mewujudkan keinginan Media meskipun JFC tidak mendapatkan sponsor.
Hal ini pada akhirnya terbukti dengan publikasi JFC yang luar biasa. Pada
JFC ke-3, JFC sudah diliput oleh Kantor berita Reuters. Dari Reuters kemudian
Koran Kompas yang pada saat itu menjadi media paling besar memuat berita
JFC sebagai Headline pada hari Senin sehari setelah pagelaran JFC 3. Setelah
liputan Reuters dan Kompas, tahun-tahun berikutnya meia besar nasional dan
Internasional berbondong-bondong untuk meliput JFC.
Para Fotografer mengatakan bahwa JFC adalah surganya fotografer.
Mereka bisa mendapatkan gambar yang kaya warna dan tidak terganggu dengan
logo-logo sponsor. Mereka mengatakan bahwa acara JFC membuat mereka
tidak sempat lagi untuk berfikir karena aka nada banyak moment yang hilang
kalau terlalu banyak berfikir. Bahkan dalam satu event JFC mereka bisa
mendapatkan 2000-3000 foto.
Pada saat itu, informasi digital masih belum seperti sekarang. Pada saat itu
informasi hanya bisa diakses melalui media cetak, media televisi dan kantor
berita. Mas Dynand memiliki sasaran untuk publikasi JFC seluas-luasnya.
Karna hal ini berkaitan soal branding, dimana hal ini berbicara tentang
informasi yang disampaikan di luar dengan menampilkan gambar-gambar JFC
yang beautiful. Seperti yang pihak Kompas sampaikan kepada Mas Dynand
pada saat itu, mereka kaget karna tahu foto itu ada di Reuters dan ternyata

cxiv
berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Sedangkan mereka tidak
mendapatkan informasi tentang ini.
Reuters tahunya dari mana? Mas Dynand mengirimkan tim JFC setahun
sebelumnya waktu itu di Bali Fashion Week yang menjadi tempat konten-
konten Fashion yang telah diliput oleh media-media internasional. Mas Dynand
bersama dengan tim JFC berangkat ke Bali Fashion Week dengan uang pribadi
Mas Dynand. Tim JFC tampil disana dan semua yang berangkat volunteer
semua. Saat stand lain menjual pakaian dan aksesoris, JFC justru menjual kota
Jember. JFC menampilkan video dan foto-foto JFC, Jadi kalau ada pengunjung
yang tanya “Apa disini yang kamu jual?” kita menjawab “Kita menjual kota
kita, Kota Jember adalah kota yang bagus untuk datang, liburan, dan lihat event
kita satu tahun sekali”. Disana kantor-kantor media melihat stand kita satu-
satunya stand yang unik. Karena yang jaga stand pakai kostum yang unik.
Setiap beberapa jam kita memutar music di depan stand kita dan menari. Jadi
stan kita paling ramai. Akhirnya dari situ reuters akhirnya penasaran, apa iya di
Jember ada event ini. Jadi mereka mencari tahu tanggalnya dan benar pas hari
event kita disini mereka datang. Waktu itu hanya reuters yang masuk di sini.
Tapi setelah itu, setelah berita yang reuters naik, semua media nasional dan
inetrnasional masuk disini. Kalau dilihat di Internet liputan JFC ada dimana
saja.

7. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mempromosikan JFC kepada


negara-negara lain. Negara mana saja yang telah terafiliasi dengan JFC?
Promosi JFC jelas melalui liputan media dan fotografer. Makanya kita harus
berusaha untuk meng-create konten untuk memberikan ruang media, fotografer
serta mediagram agar mereka punya bahan untuk mereka buat konten.
Selain itu JFC juga pernah melakukan beberapa roadshow. Show
Internasional pertama dilakukan pada tahun 2007 JFC dilakukan di London
bertepatan dengan World Scout Jambore yang ke 21. Di sana bertemu dengan
partisipan-partisipan world scout dari sekitar 180 negara dengan seragam
pramuka yang berbeda2. JFC dihadirkan disana untuk malam Indonesia Show.

cxv
Ini menjadi road show pertama kali JFC. Perform JFC disana luar biasa menarik
atensi kontingen lain. Karna setiap negara berusaha membuat konten show yang
bagus dan asik di depan tenda masing-masing. setelah itu baru disusul oleh
roadshow lainya seperti ke India, Korea, Rusia, Australia, Sigapura, China,
Dubai, Afrika, Mauritius, Seychelles, dan beberapa negara lain. Nah ini kan
berarti diplomasi publik dengan merepresentasikan Indonesia.
Kita pernah ke india, kita datang khusus diundang oleh EO yang
menyelenggarakan berbagai festival di hari besar India. Kita di sana 10 hari dan
bertempat di Kurukshetra. Pertama kali tiba disana kita sangat amaze ketika
masuk ke area exhibition. Area exhibition itu dipenuhi dengan karpet dan tirai-
tirai. Disana kita perform dan mendapatkan hasil yang menarik. Pertama, saat
kita selesai perform dan kembali ke hotel kita berpapasan dengan seorang
bapak-bapak yang hadir saat kita perform disana. Dia bilang berbicara dalam
bahasa Inggris yang kira-kira artinya begini. “waahhh yang kalian tadi tunjukan
tadi luar biasa, kalian menampilkan kisah Mahabarata dalam 15 menit dan
kalian menggabungkan teatrikal dan fashion. Padahal kita yang disini tidak
terpikirkan untuk melakukan itu. Sema hal yang kalian tampilkan itu menarik
banget”. Pada saat itu kita merasa value added Indonesia sangat bagus. Kita
memberikan hal yang baru bagi mereka di tempat mereka sendiri.
Kita bawa kostum kesana tanpa dikasih tau bahwa kita disana diminta untuk
menampilkan kisah Mahabarata. Kebetulan kita kesana bawa kostum
Mahabarata 1 dan beberapa kostum lain yang tidak terkait dengan tema
Mahabarata. Tiba-tiba saat kita sudah di India, beberapa hari sebelum Show kita
dikasih tau kalau inspirasinya dari kisah Mahabarata. Akhirnya semua kostum
itu kita rekondisikan sebisa mungkin supaya bisa menjadi tokoh-tokoh yang ada
di Mahabarata. Kostum yang ada gajahnya jadi Ganesha dan kostum lainnya
jadi tokoh-tokoh lainnya sampai akhirnya kita berhasil membuat kostum untuk
masing-masing tokoh Mahabarata dan menampilkan teatrikal Mahabarata.
Disana semua grup seni juga menampilkan kisah Mahabarata tetapi dengan
versi mereka masing-masing.

cxvi
Keesokan harinya ada hal yang membuat kita bangga juga karna tampilan
kita yang begitu bagus, akhirnya kita dipanggil untuk hadir di tempat
Walikotanya. Disana kita satu tim ditemuin sama beliau, kemudian kita dikasih
plakat satu-satu. Trus kemudian beliau menyampaikan kepada kita di ruang
tersebut “I know that Indonesia is a very big country consist of various religion
and the majority is Muslim but what you already show here (Mahabarata show)
is so beautiful. It really shows that Indonesia is a country that highly values
tolerance and we really appreciate it”. Semua tim JFC pada saat itu sangat
bahagia dan terkesan atas apresiasi dari beliau. Kita bangga karna berhasil
membawa wajah yang Indah tentang Indonesia pada kesempatan ini.

8. Dalam pelaksanaanya JFC seringkali menampilkan budaya-budaya


negara lain, apa yang menjadi tujuan dari hal tersebut?
Pada dasarnya Jember Fashion Canaval ini oleh Mas Dynand harus berkelas
dunia. Maka kita harus mengambil tema-tema dunia. Apa yang sedang
fenomenal di dunia saat itu harus menjadi isu di JFC. Harus ada pesan edukasi
untuk di delivered. Oleh karena itu, konten yang diambil adalah konten dunia
dan Indonesia juga merupakan bagian dari dunia. Karena hal ini, menjelang JFC
1 tantangannya sangat keras agar event ini bisa terselenggara. Semua bertanya-
tanya kenapa yang diangkat tema dunia, tema luar negeri, dan mengapa bukan
tema Indonesia terutama Jember. Tema JFC 1 pada saat itu adalah Punk, Gypsy
dan Cowboy yang terinspirasi dari Amerika. Padahal pada saat itu sedang
marak-maraknya isu perang Irak-Amerika dan orang-orang pada saat itu agak
sensitif dengan isu ini. Pihak birokrasi pada saat itu resistennya tinggi banget.
Kenapa tidak ada tema Jember, harus masuk dong tema Jember. Tapi ternyata
Bapak bupati justru membukakan jalan untuk terselenggaranya JFC.

9. Menurut Boy Leonardo dan Clarice Menezes diplomasi budaya dapat


memberikan dampak yang besar bagi negara seperti meningkatkan
hubungan antar negara maupun memberi keuntungan ekonomi dan
komersial. Oleh karena itu, bagaimana berpengaruh yang dihasilkan oleh

cxvii
Penyelenggaraan JFC terutama dalam bidang pariwisata, ekonomi dan
sosial budaya?
Hal ini sudah nampak di permukaan artinya kunjungan wisatawan nasional
maupun mancanegara, liputan kantor berita internasional, dampaknya terhadap
Jember dan Indonesia luar biasa. Berbicara soal tema-tema global tadi, ada hal
yang tidak bisa dilihat orang lain namun Mas Dynand bisa lihat. Waktu itu Mas
Dynand berfikir kalau kita mengangkat konten daerah sekarang, orang luar
negeri tidak akan mau datang. Karena semua daerah lain di Indonesia mereka
juga mengangkat daerahnya masing-masing. Pada saat itu kesenia di Jember
juga belum bisa menandingi kesenian daeri kota-kota lain seperti Yogjakarta
dan Bali. Jika dilihat dari kekayaan alamnya daerah-daerah lain juga
mempunyai kekayaan alamnya. Oleh karena itu, Jember harus membuat sesuatu
yang berbeda. Orang akan lebih mudah menerima pada saat dunia mereka
diangkat. Jadi konten itu, benar-benar mencuri perhatian “kok bisa ya karnaval
ini diselenggarakan di Jember?”. Sehingga kompas pada saat itu pernah
membuat ulasan JFC dari sisi behind the scene. Ulasannya waktu itu “Kalau
bandung yang punya Fashionnya, maka Jember yang punya Karnavalnya”.
Secara Ekonomi, hadirnya JFC menjadi trigger untuk hadirnya hotel-hotel
besar yang lain di Jember. Sebelum JFC hanya ada beberapa hotel menengah,
dan hadirnya JFC menginisiasi hadirnya Aston. Aston Hotel background
inspirasi mereka adalah JFC. Artinya gelaran JFC ini membuat Jember secara
etalase menjadi etalase yang bagus sehingga investor ingin masuk di dalam
karena Jember dianggap sebagai kota yang bertumbuh dan membuat orang
ingin datang ke Jember. Bupati Jalal pada saat pertemuan dengan para kepala
dinas pada saat JFC Audiensi menyampaikan “suka atau tidak suka, diterima
atau tidak diterima oleh masyarakat Jember, pertumbuhan Jember ini tidak
terlepas dari benang merah keberadaan Jember Fashion Carnaval dalam
beberapa tahun belakangan ini”. Kalau dulu kita masih bisa cari sawah 1 hektar
dengan uang dibawah 100 juta dan sekarang sudah tidak bisa karna harga sudah
meningkat drastis.

cxviii
10. Menurut Bound et al., citra dan reputasi sebuah negara dapat ditunjukan
melalui budayanya. Kemudian, bagaimana pengaruh JFC yang
merupakan bentuk kekayaan budaya Indonesia dalam membentuk citra /
image Indonesia dimata dunia? Menurut bapak hadirnya JFC ini
memberikan pengaruh seberapa signifikan untuk pembentukan image
Indonesia di mata dunia?
Bapak Hermawan Katajaya seorang founder MarkPlus dan pakar marketing
Indonesia berkelas dunia. Mas Dynand menjadi kesempatan dalam beberapa
kali kesempatan seminar bersama dengan beliau. Apa yang disampaikan oleh
bapak Hermawan Kartajaya? Beliau menyampaikan bahwa Mas Dynand
dengan JFC nya ini satu-satunya yang pegang 4 brand sekaligus.
1. Branding Personal yaitu Mas Dynand sendiri, orang sudah kenal dengan
mas dynand dengan JFC dan Karnavalnya.
2. Branding Event, kalau bicara tentang Karnaval orang pasti mengacu pada
JFC.
3. Branding City, Pada saat orang sudah masuk ke pembicaraan dari mana?
“Dari Jember”. “Ooohh yang ada karnavalnya yaa”.
4. Branding Country. Branding Country ini didapat melalui apa? Melalui
international competition yang menghasilkan Best National Costume
beberapa kali di tingkat dunia dengan kostum-kostum terbaik. Sekarang
Indonesia sangat disegani sekali dalam karya kostumnya untuk National
Costume. Padahal sebelumnya bahkan tidak pernah masuk nominasi.
Akhirnya hadir penghargaan tertinggi pertama di Miss Universe 2014
“Chronicle of Borobudur”. Setelah masuk disana kemudian langsung
berturut-turut Best National Costume Miss Supranational, Miss
International dipegang oleh Indonesia dengan karya nya tim kreatif
Jember Fashion Carnaval dalam arahan Mas Dynand. Akhirnya posisi ini
menjadi posisi yang sekarang Indonesia memiliki image kuat di dalam
karya kostum.
Seminggu lalu, JFC mendapatkan suatu komunikasi dari salah satu
kontestan Miss Global dari salah satu negara besar di Eropa yang akan

cxix
berlangsung di bali beberapa waktu ini. Kontestan ini berharap JFC dapat
meng-create sebuah Kostum untuk dia. Miss Global Indonesia tentu saja
sudah bermaksud untuk menggandeng JFC. Tapi yang mengagetkan kita
justru yang dari Eropa ini. Dia (Kontestan Eropa) bilang “kostum-kostum
yang kalian buat Awesome banget, kita sangat ingin kalian bisa
membuatkan kostum untuk kita”. Dan saat ini kita sedang ada di dilemma
antara Nasionalisme dan Keinginan untuk selalu berkarya di tingkat dunia
dan nantinya kita akan memrikan kabar lebih lanjut yang pasti kita sangat
berterima kasih sekali atas apa yang sudah disampaikan dankita juga
sangat berkeinginan untuk mengahsilkan karya bagi mereka. Keinginan
kita nanti untuk yang kompetisinya kita tetep konsen ke Miss Global
Indonesia.Tapi kita ingin menawarkan untuk sesi di luar kompetisi itu
mereka (Kontestan Eropa) bisa berfoto dengan kostum yang di buat oleh
Jember Fashion Carnaval.

11. Dalam situasi pandemi, bagaimana startegi JFC ke depannya agar


eksistensi JFC dapat terus terjaga?
Pertama strategi dari JFC, sejak Mas Dynand berpulang, Mas Dynand ini
figure Superman. Dia bisa lakukan begitu banyak hal yang orang lain tidak
mampu. Setelah Mas Dynand berpulang tentu saja kita tidak mudah untuk
menemukan Superman yang lain. Sampai sekarang belum ada orang seperti
Mas Dynand yang hidupnya 100% apa yang dia miliki dilebur untuk JFC ibarat
tidak meninggalkan harta kekayaan berupa materi jadi semua dilebur untuk
kegiatan sosial JFC. Setelah Mas Dynand berpulang kita harus membentuk tim
yang bisa mengisi peran-peran Mas Dynand yang selama ini melekat di satu
orang (Mas Dynand). Ini yang harus bisa kita delivered ke tim. Maka langkah
awal adalah membentuk tim yang kita sebut sebagai tim quantum jumping. Tim
ini fungsinya untuk melanjutkan visi misi yang sudah dibangun oleh Mas
Dynand sejak awal kemudian membangun konten-konten lompatan baru ke
depan, Jadi tidak hanya melanjutkan tapi juga melakukan trobosan-trobosan
baru ke depan. Maka disitu disusun kedalam struktur yang lebih detail termasuk

cxx
didalamnya terdapat International Ambassador ada Special Duty Ambassador,
ada Fashion Ambassador, ada Direktorat Recruitment, Direktorat Edukasi,
Direktorat Research and Development, dan lainnya. Isinya semua terdiri
volunteer baik ada di Jember, ada di Indonesia, maupun di mancanegara.
Kemudian ada satu divis yang namanya Board Counselor Of Art Science &
Culture (BCASC) JFC yang berisi berbagai profesi seperti fotografer, pelukis,
budayawan, dokter, dan lain sebagainya pokoknya yang punya ranah
ketertarikan terhadap Art Science & Culture.
Strategi lainnya, kalau dulu JFC catwalknya di Jalan, dengan kondisi
pandemi ini kita harus bisa menemukan Catwalk yang baru. Lalu salah satunya
adalah Catwalk digital. Tapi konten visi misi JFC untuk membawa Jember
menjadi kota wisata karnaval dunia harus tetap diteruskan. Maka jangkauan
kegiatannya dilebarkan kedalam kegiatan pemberdayaan masyarakat juga.
Artinya berusaha untuk memperluas potensi sumber daya manusia melalui
kegiatan-kegiatan yang masuk di ranah kegiatan masyarakat. Karena itu, Bupati
Hendy juga sangat menaruh harapan dan ruang “Ayok JFC bareng dengan
pemerintah Kabupaten melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan di tingkat
kecamatan dan desa untuk nanti bisa menjadi event-event kecil trus kemudian
nanti bisa hadir Calender of Event.” Event kecil ini dijadikan trigger untuk
memunculkan tourism destination di wilayah masing-masing itu. Potensi-
potensi lain seperti wisata alam dan kuliner nantinya akan digali. Jadi
strateginya memang mempersiapkan sumber daya manusia agar ini bisa
menjadi sebuah kegiatan yang bisa bergerak dinamis mengikuti perubahan yang
ada. Termasuk kemarin International Exhibition and Webinar yang sasaran
utamanya dari webinar ini akan terbentuk sesuatu kekuatan baru lagi yang kita
susun dalam makalan dan akan kita serahkan ke Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kretaif yang berisi langkah untuk menjadikan meteorit artefak
sebagai pengungkit kegiatan wisata artefak. Jadi nanti ini juga akan bekerja
sama dengan lintas komuniti termasuk travel, jurnalis, dan lain sebagainya
untuk membangun sesuatu yang selama ini belum dibangun oleh orang dan
bahwa artefak bisa dijadikan sebagai kegiatan wisata. Kegiatan wisatanya

cxxi
seperti apa? Bukan hanya mengunjungi tempat wisatanya saja, tetapi
memperkenalkan orang dengan sesuatu yang selama ini mereka belum pernah
merasakan menemukan itu ditempat lain. Misalkan kalau wisatawan larinya ke
5 S yaitu Something to see, Something to do, Something to learn, Something to
try, dan Something to buy. Dari sana nanti bisa dibangun kegiatannya, “See”
apa yang bisa dilihat? Artefaknya. Kalau Artefak ini ada di Jember, maka kita
juga bisa mengajak wisatawan untuk Ayo Jember juga punya Kopi,
Rembangan, Papuma. Trus kemudian Something to do, mereka bisa disuguhi
perform temen-temen JFC. Something to try, kasih kegiatan yang
menyenangkan seperti challenge seberapa lama mereka bisa mengangkat satu
Artefak. Jadi seperti itu startegi JFC ke depannya.

Dokumentasi Wawancara dengan Bapak Budi Setiawan

cxxii
cxxiii

Das könnte Ihnen auch gefallen