Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Skripsi
Oleh:
Marthania Rizqy Amalia
11171130000030
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
NIM : 11171130000030
Mengetahui, Menyetujui,
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
KONTRIBUSI JEMBER FASHION CARNAVAL BAGI DIPLOMASI BUDAYA
INDONESIA PERIODE 2016-2020
Oleh
Marthania Rizqy Amalia
11171130000030
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24
Januari 2022. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Faisal Nurdin Idris, M.Sc., Ph.D Dr. Rahmi Fitriyanti, S.Sos., M.Si
NIP. 197711032009121004 NIP. 197709142011012004
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 24 Januari 2022.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional
FISIP UIN Jakarta
iv
ABSTRAK
Kata kunci: diplomasi budaya, Indonesia, aktor negara, aktor non-negara, Jember
Fashion Carnaval.
v
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan karunia-Nya, sehingga
Sholawat serta salam selalu terurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.
Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan penuh hormat penulis
1. Keluarga Penulis, Ayah H. Baidowi S.Pd. dan Ibu Hj. Siti Bariroh yang
merupakan dunia dan akhirat bagi penulis, Adik Fitrotul Maulidia Al-
Magfira tersayang, Alm. Kakek Abdul Kamid Suwondo, Uti Hj. Siti
penulis. Terima kasih untuk doa, kasih sayang, pengorbanan dan segala
vi
perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi. Terima kasih atas kesempatan
proses perkuliahan hingga skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada jajaran staf FISIP UIN Jakarta yang selalu sabar
5. Alm. Bapak Dynand Fariz, Bapak Budi Setiawan, dan seluruh keluarga
besar JFC Center yang telah menciptakan dan merawat sebuah masterpiece
bagi Jember dan Indonesia yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC). Ucapan
menjadikan JFC sebagai objek penelitian yang sempurna dalam skripsi ini.
6. Support system penulis yaitu Alfiana Haznun N., Moh. Fadhil A., Mbak
Naily Azizin N., Aisyah Dwi Q., Hullatul Masruroh, Adelia Monika, dan
vii
7. Keluarga Besar kelas HI A 2017, beserta seluruh teman-teman HI UIN
besarnya apabila terdapat tindakan dan tingkah laku penulis yang kurang berkenan,
baik disengaja maupun tidak. Semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan
semua pihak yang telah banyak membantu. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena ini, saran dan masukan sangat diharapkan
oleh penulis, sehingga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... v
................................................................................................................ 19
ix
Jember Fashion Carnaval Center ............................................................ 25
B. Sejarah Jember Fashion Carnaval ........................................................... 27
C. Proses Penyelenggaraan ........................................................................... 30
D. Perkembangan Jember Fashion Carnaval Periode 2016-2020 ................. 31
1. Jember Fashion Carnaval Tahun 2016 ................................................ 31
2. Jember Fashion Carnaval Tahun 2017 ................................................ 33
3. Jember Fashion Carnaval Tahun 2018 ................................................ 34
4. Jember Fashion Carnaval Tahun 2019 ................................................ 35
5. Jember Fashion Carnaval Tahun 2020 ................................................ 37
BAB III INTERNASIONALISASI JEMBER FASHION CARNAVAL ......... 39
x
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 98
A. Kesimpulan ............................................................................................. 98
B. Saran ..................................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... cxi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.2 Liputan Buzz Feed News untuk JFC Tahun 2019 ................... 47
Gambar III.3 Liputan Getty Images untuk JFC Tahun 2017 ....................... 48
Gambar III.4 Liputan The Guardian untuk JFC Tahun 2019 ...................... 48
Gambar III.5 Liputan The Telegraph untuk JFC Tahun 2019 ..................... 49
Gambar IV.2 National Costume Garuda pada Miss Universe 2016 ............. 80
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini mengkaji tentang kontribusi Jember Fashion Carnaval (JFC)
ini adalah memahami bagaimana sebuah festival budaya yang awalnya bersifat
lokal dapat turut berperan penting dalam proses diplomasi budaya Indonesia baik
pesatnya perkembangan JFC pada periode tersebut. Bagian pendahuluan ini akan
macam tipe, salah satunya ialah diplomasi budaya. Diplomasi budaya merupakan
upaya yang dilakukan oleh aktor untuk membangun dan mengelola hubungan antar
bangsa melalui media seni dan budaya. Diplomasi budaya telah menjadi mode
komunikasi yang baik antara bangsa. Budaya telah digunakan sebagai cara bagi
dalam upaya diplomasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan
1
Kirsten Bound, Rachel Briggs, John Holden, dan Samuel Jones. Cultural Diplomacy.
(London: DEMOS, 2007), 11.
1
penyebaran dan pengenalan budaya melalui proses diplomasi2. Indonesia adalah
negara dengan kekayaan budaya sangat beragam baik dari segi bahasa, ras, suku,
dan agama. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia juga tertuang
dalam bentuk fashion. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya busana
tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu, kekayaan budaya
diorganisir oleh beberapa pihak ke dalam sebuah acara fashion karnaval salah
antara budaya tradisional dan kreativitas masyarakat. JFC merupakan sebuah seni
pertunjukan karnaval yang berbasis pada peragaan busana dengan arena catwalk
terpanjang di dunia yakni 3,6km. JFC telah menjadi event tahunan dalam ajang
karnaval busana terbesar di Indonesia. Sejak pertama kali digagas oleh Dynand
Fariz pada tahun 2003, JFC terus melakukan inovasi untuk memperbesar
menampilkan budaya dari negara-negara lain. Pada tahun 2018 bertepatan dengan
2
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
International Gamelan Festival 2018 di Solo” Padjadjaran Journal of International Relations, 1
(Agustus, 2019): 104-121.
2
terinspirasi dari budaya negara-negara Asia3. International event tersebut
mengangkat tema Asia Light yang berarti Cahaya Asia. Perhelatan tersebut bukan
hanya berupaya untuk menampilkan kekayaan sejarah dan budaya Asia namun juga
Diplomasi tidak hanya dapat dilakukan oleh negara namun para stakeholder
juga dapat berperan termasuk seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu, penting
untuk mengetahui bagaimana cara dan bentuk diplomasi yang dapat dilakukan oleh
masyarakat Indonesia terutama melalui diplomasi budaya. JFC yang dikelola oleh
Jember Fashion Carnaval Center (JFC Center), pada awalnya didirikan untuk
menjadi sebuah city branding bagi Kabupaten Jember. JFC berkembang dengan
sangat signifikan dimana skala penyelenggaraan event terus meningkat dan jumlah
kunjungan wisatawan juga semakin banyak. Wisatawan yang hadir juga bukan
hanya wisatawan domestik, namun juga dari mancanegara. Hal ini kemudian dilihat
pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event ini sejak tahun 2014 dan terus
berkecimpung didalamnya secara terus menerus sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC
internasional.
budaya bagi Indonesia menunjukkan adanya peran aktif dari setiap aktor yang
3
Francisca Christy Rosana, “Jember Fashion Carnaval 2018 Tampilkan simbol energy
Asia”, Tempo.co, 18 April 2018, diakses pada 5 desember 2020,
https://travel.tempo.co/read/1080659/jember-fashion-carnaval-2018-tampilkan-simbol-energi-
asia
3
terlibat di dalamnya. Event ini dapat terselenggara bukan hanya atas peranan
Dynand Fariz, maupun yayasan JFC Center, namun event ini juga terselenggara atas
Indonesia.
penyelenggaraan event ini seperti The Guardian, Buzz Feed News dan Getty
Images. Media membantu menyebarkan informasi tentang JFC kepada publik yang
lebih luas bahkan melewati batas negara. Media juga memungkinkan publik untuk
informasi mengenai diplomasi budaya Indonesia melalui event ini dapat lebih
massif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media secara tidak langsung telah
dilakukan melalui JFC telah membawa dampak positif bagi Indonesia khususnya
kabupaten Jember terutama di sektor pariwisata dan ekonomi. Hal ini dapat dilihat
dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang untuk melihat acara ini.
Selain itu, diplomasi budaya juga dapat berperan besar dalam membangun
citra Indonesia. JFC dapat menjadi sarana bagi Indonesia untuk memperkenalkan
4
Karnaval Internasional di Victoria, Seychelles sebagai karnaval terbesar ke-tiga di
Penelitian mengenai isu ini menjadi signifikan dikarenakan JFC saat ini
telah menjadi sebuah event yang dikenal di Internasional namun JFC dilaksanakan
tersebut.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, dalam penelitian ini penulis
akan menekankan pada kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi diplomasi budaya
Indonesia.. Oleh karena itu, rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah
“Apa saja kontribusi Jember Fashion Carnaval bagi diplomasi budaya Indonesia
4
“Jember Fashion Carnaval: Mengangkat Busana Nusantara ke Tingkat Dunia”,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 28 Oktober 2019,
diakses pada 29 Maret 2021, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-
carnaval-mengangkat-busana-nusantara-ke-tingkat-dunia/
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk:
E. Tinjauan Pustaka
Untuk memperdalam fokus kajian penulis dalam penelitian ini, maka
penulis berusaha mencari beberapa kajian pustaka yang dianggap relevan dengan
6
penelitian ini. Penelitian yang telah ada sebelumnya akan dijadikan sebagai
landasan dan tolak ukur penulis dalam mengembangkan isu yang akan dibahas
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis kemudian mengkaji tiga artikel jurnal
cultural diplomacy in Europe in the early 21st century: bridging the gap between
nations with international events”, dan (3) “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
approaches” ditulis oleh Hyungseok Kang dari King’s College London5. Artikel
jurnal ini dimuat dalam International Journal of Cultural Policy pada tahun 2015.
diplomasi budaya Korea Selatan baik secara eksplisit maupun implisit. Artikel
jurnal ini berpendapat bahwa dalam kasus Korea, diplomasi budaya telah
pemerintah untuk meningkatkan prestise nasional di luar negeri. Namun disisi lain
pendekatan implisit juga muncul. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan
5
Hyungseok Kang, “Contemporary cultural diplomacy in South Korea: explicit and implicit
approaches”, International Cultural Policy, 21 (2015): 433-447.
7
diplomasi budaya telah menyebabkan konvergensi bertahap dari pendekatan
menganalisis isu yang sedang diteliti. Namun juga ada hal yang membedakan
artikel jurnal ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ialah dari segi
objek penelitian. Artikel jurnal karya H. Kang meneliti tentang cultural diplomacy
Indonesia. Selain itu, artikel jurnal tersebut juga lebih berfokus pada konvergensi
yang akan dilaksanakan oleh penulis akan berfokus pada kontribusi Jember
“Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early 21st century: bridging the gap
between nations with international events”6. Penulis dari artikel ini ialah Leonardo
Boy dari University of Paris-Saclay dan Claries Menezes dari Rural Federal
University of Rio de Jeneiro. Artikel jurnal ini diterbitkan oleh European Journal
of Cultural Management & Policy pada tahun 2019. Artikel ini membahas
6
Leonardo Boy dan Clarice Menezes, “Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early
21st century: bridging the gap between nations with international events,” European Journal of
Cultural Management &Policy, 9 (2019): 18-37.
8
pemerintah daerah. Brazil merupakan negara yang memiliki budaya beragam yang
menarik perhatian negara lain dalam komunitas internasional yang dalam hal ini
Terdapat persamaan antara artikel jurnal ini dengan yang akan diteliti oleh
Namun artikel ini berfokus pada upaya Brazil untuk melakukan diplomasi budaya
terhadap Eropa. Sedangkan penelitian skripsi ini akan berfokus pada upaya
Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Jember Fashion Carnaval untuk
Tinjauan Pustaka yang ketiga diambil dari artikel jurnal yang berjudul
Solo”7. Artikel tersebut ditulis oleh Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam
2019. Artikel ini membahas mengenai acara International Gamelan Festival 2018
7
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
Internasional Gamelan Festival 2018 di Solo”, Padjadjaran Journal of International Relations
(PADJIR), 1 (2019): 104-121.
9
Indonesia mengemas prinsip-prinsip diplomasi budaya melalui kegiatan
terhadap citra Indonesia di dunia. Secara umum hasil dari penelitian artikel jurnal
Artikel jurnal ini memiliki kesamaan dengan skripsi yang akan ditulis di
mana kedua tulisan ini membahas mengenai diplomasi budaya Indonesia yang
dilaksanakan melalui event internasional. Namun disisi lain juga terdapat hal yang
membedakan antara artikel jurnal tersebut dengan skripsi yang akan dibuat yakni
dari segi objek penelitian, jika artikel jurnal ini meneliti tentang proses diplomasi
penulis akan meneliti mengenai proses diplomasi budaya Indonesia melalui Jember
Fashion Carnaval.
F. Kerangka Konseptual
Dalam menganalisis isu ini, penulis menggunakan konsep Diplomasi
Diplomasi Budaya
Diplomasi dalam kajian ilmu Hubungan Internasional diartikan sebagai
cara-cara dan mekanisme untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara baik
10
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan dan
militer. Adapun salah satu tipe dari diplomasi ialah diplomasi budaya. Diplomasi
budaya dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh aktor untuk membangun
dan mengelola hubungan antar bangsa melalui media seni dan budaya. Menurut
Bound et al. budaya memiliki peran penting dalam hubungan internasional. Budaya
telah digunakan sebagai cara bagi para pemimpin dan negara untuk menunjukkan
siapa mereka, menegaskan kekuatan mereka dan membangun hubungan yang erat 8.
kemudian disempurnakan oleh Cynthia P. Schneider dalam buku yang berjudul The
Terjemahan:
“Diplomasi budaya, pertukaran ide, informasi, seni, dan aspek budaya
lainnya di antara bangsa-bangsa dan masyarakatnya untuk menumbuhkan
saling pengertian, membentuk komponen penting dari upaya diplomasi
publik yang lebih luas, yang pada dasarnya mencakup semua yang
dilakukan suatu negara untuk menjelaskan dirinya sendiri kepada Dunia.”
8
Bound et al. Cultural Diplomacy, 11.
9
Milton C. Cummings, Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey
(Washington DC: Center for Arts and Culture, 2003), 1, www.culturalpolicy.org.
10
Cynthia P. Scheneider, “Culture Communicates: US Diplomacy That Works”, pada buku
The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York:
Palgrave Macmillan, 2005), 147.
11
kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan
kesenian, ataupun secara makro sesuai dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya
pengiriman misi kesenian ke negara lain. Diplomasi budaya yang dipimpin oleh
negara telah menjadi alat untuk mencapai kepentingan nasionalnya baik untuk
Kekayaan budaya yang dimiliki suatu negara dapat menjadi pendorong utama
maupun kelompok yang bergerak dalam bidang seni dan budaya dalam diplomasi
budaya. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa diplomasi budaya dapat
menjadi salah satu bentuk dari diplomasi publik. Semakin pentingnya diplomasi
budaya saat ini, sejalan dengan semakin luasnya konsep diplomasi publik. Budaya
mampu menjangkau banyak orang, yang menjadikannya sebagai media yang ideal
11
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi
Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia (Yogyakarta: Ombak, 2007), 4.
12
Bound et al. Cultural Diplomacy, 33.
13
Bound et al. Cultural Diplomacy, 35.
12
untuk diplomasi publik 14. Mark Leonard menyampaikan empat tujuan diplomasi
Anda dan membuat orang lain melihat masalah dari sudut pandang Anda
yang dilakukan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan bagi setiap
negara.
sebagai komunikator utama dalam diplomasi saat ini sering diragukan. Jian Wang
seorang pakar diplomasi menyatakan bahwa ada tiga level dalam kegiatan
aktor yang berbeda: mempromosikan tujuan nasional suatu negara dan serta
14
Bound et al. Cultural Diplomacy, 28.
15
Mark Leonardo, “Diplomacy by Other Means”, Foreign Policy, (2002): 48-56
13
kebijakannya dilakukan terutama oleh aktor nasional; mengkomunikasikan gagasan
dan cita-cita, serta falsafah dan nilai suatu bangsa dapat dilakukan oleh nasional
Diplomasi budaya dapat diperankan oleh berbagai aktor tidak terbatas pada
aktor negara saja. Aktor negara, non-negara, supranasional, dan sub national telah
dimaksud dalam hal ini diantaranya: swasta, non government organization (NGO),
media, dan individu. Menurut Jan Melissen, NGO sebagai aktor non negara juga
Konsep diplomasi budaya dinilai sangat tepat untuk menjadi alat analisis
dalam skripsi ini. Hal ini dikarenakan JFC dalam perkembangannya memiliki
fungsi penguatan proses diplomasi publik Indonesia maupun formal melalui produk
budaya. Pada JFC, aktor yang terlibat juga bukan hanya aktor negara namun justru
16
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
17
Jan Melissen, “The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice”, pada buku
The New Public Diplomacy: Soft Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York:
Palgrave Macmillan, 2005), 12.
18
Jan Melissen, “The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice”, 12.
19
Wally Olins, “Making a National Brand”, pada buku The New Public Diplomacy: Soft
Power in International Relations oleh Jan Melissen, (New York: Palgrave Macmillan, 2005), 178.
14
penyelenggara utama. Karakteristik inilah yang menjadi dasar pertimbangan
penulis untuk mengadopsi konsep diplomasi budaya sebagai alat analisis dalam
G. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode
Penelitian kualitatif terpusat pada proses produksi dan analisis data berupa teks
Penelitian ini bersifat mengkonstruksi realitas yang ada dan memahami maknanya.
Hal ini yang menyebabkan penelitian yang menggunakan metode kualitatif lebih
berfokus pada proses, peristiwa dan otentitas. Metode ini dinilai sangat relevan
Jember Fashion Carnaval di mana proses yang terjadi dalam event ini menjadi
fokus analisis. Selain itu, peneliti juga akan menggunakan tipe penelitian deskriptif
aktivitas sosial dan lebih mendalam untuk menyelidiki persoalan baru atau
20
Uwe Flick, An Introduction to Qualitative Research (4th Edition), (London: SAGE
Publications Ltd, 2009), 45.
15
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat
Dalam skripsi ini, penulis akan menggunakan data primer dan sekunder.
Menurut Ulber Silalahi, data primer adalah suatu objek atau dokumen orisinal-
material mentah dari pelaku yang disebut first hand information21. Data primer
diperoleh penulis dari wawancara yang dilakukan dengan aktor yang terlibat secara
sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber-
sumber lain yang telah tersedia sebelum sebuah penelitian dilaksanakan. Data
sekunder akan diperoleh penulis dari berbagai sumber buku, jurnal, artikel,
dokumen, serta media cetak dan online yang berkaitan dengan diplomasi budaya
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam skripsi ini adalah
Jember Fashion Carnaval Center (JFC Center) sebagai aktor utama dalam
diplomasi budaya melalui JFC. Selain itu, skripsi ini juga akan mengumpulkan data
dengan melakukan telaah pustaka melalui studi literatur. Teknik ini digunakan
penelitian. Kemudian data akan dianalisis dan dilihat korelasi yang terbentuk satu
21
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Rafika Aditama, 2012), 289.
16
budaya digunakan sebagai tool of analysis untuk menginterpretasikan data yang
ditemukan di lapangan. Dalam hal ini data-data mengenai JFC akan penulis analisis
dengan konsep diplomasi budaya. Dengan begitu berbagai data yang ada akan
H. Sistematika Penulisan
Untuk memperjelas gambaran tentang penelitian yang dilakukan, maka
sistematika penulisan yang peneliti gunakan dibagi dalam 5 bab utama, yaitu:
1. BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini, penulis menjelaskan mengenai gambaran umum isu yang
akan dibahas serta pemahaman awal terhadap masalah penelitian, yang terdiri
sistematika penulisan.
Bab ini akan menjelaskan mengenai JFC yang digunakan sebagai sarana
diplomasi budaya Indonesia. Bab ini akan memberikan penjelasan secara umum
JFC sebagai instrument diplomasi budaya bagi Indonesia. Bab ini akan
17
internasional terhadap JFC, peran pemerintah Indonesia terhadap JFC serta
sebagai instrumen diplomasi budaya Indonesia. Selain itu, penulis juga akan
5. BAB V: Penutup
18
BAB II
pertunjukan fashion caranaval yang menampilkan perpaduan seni tari, seni rupa,
seni musik, dan seni teater. Karnaval busana ini diiringi oleh marching band yang
juga mengenakan kostum sesuai dengan tema yang ditentukan. Karnaval ini
penggunakan kata Carnaval karena JFC merujuk pada konsep dari Perancis seperti
menggunakan kata Carnaval bukan Carnival yang merujuk dari bahasa Inggris.
bersaudara dari pasangan Bapak Tirto Sutowo dan Ibu Ahyani. Dynand lahir pada
23 Mei 1963 di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Dia berkuliah di jurusan Seni
Rupa IKIP Surabaya yang saat ini beralih nama menjadi Universitas Negeri
22
Surabaya . Sejak dinyatakan lulus pada tahun 1988, Dynand mulai menekuni
22
Candra Ayu Proborini, “Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di
Kabupaten Jember”, Mudra Jurnal Seni Budaya, 32 (2017), 262-275
19
bidang fashion dengan menjadi pengajar di IKIP Surabaya Jurusan Tata Busana.
ESMOD selama 3 tahun. Selain itu, Dynand juga memperdalam ilmu Fashion
Kemudian pada tahun 2000 Dyanand Fariz mendirikan sekolah mode bernama
Dynand Fariz dikenal sebagai orang yang memiliki mobilitas sangat tinggi.
Selain menjadi Presiden JFC, Dynand juga merupakan staf ahli Menteri Pariwisata
Arief Yahya. Dynand Fariz juga merupakan Ketua Asosiasi Karnaval Republik
seperti Solo Batik Carnaval. Setelah 10 tahun perjalanan JFC, Dynand Fariz
menerbitkan buku yang berjudul ‘First Decade’ Eyes On Triumph Jember Fashion
Carnaval pada tahun 2011. Namun perjuangannya harus terhenti karena dia telah
berpulang ke Tuhan Yang Maha Esa pada 17 April 2019 di Usia 55 tahun23. Dynand
dari setiap lapisan masyarakat baik panitia maupun peserta. Peserta JFC berasal dari
berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, peserta
23
Sri Wahyunik, “Presiden JFC, Dynand Fariz Berpulang Sebelum Memilih Presiden
Pilihannya”, Surya.co.id, 17 April 2019, diakses pada 7 Juli 2021,
https://surabaya.tribunnews.com/2019/04/17/presiden-jfc-dynand-fariz-berpulang-sebelum-
memilih-presiden-pilihannya?page=2
20
JFC tidak hanya berasal dari Indonesia, namun juga berasal dari luar negeri. Peserta
diwajidkan untuk membuat, mendanai dan memakai kostum yang mereka buat
sendiri. Para peserta akan membuat kostum sesuai dengan tema yang telah
memutuskan Tema Utama yang diusung. ”Save Our World” menjadi salah satu
tema utama yang pernah diusung JFC. Tema utama tersebut kemudian dipecah
menjadi beberapa defile atau kelompok yang mewakili tema yang diambil. Pada
setiap tahunnya JFC selalu menampilkan tema-tema yang sangat bervariasi mulai
Indonesia ke kancah Internasional melalui kreasi busana yang dibuat oleh para
unsur-unsur modern agar kostum yang dibuat menjadi lebih menarik. Defile yang
Archipelago Borneo pada JFC 6, Archipelago Papua pada JFC 7, Toraja pada JFC
10, Garuda pada JFC 15, serta defile Sriwijaya pada JFC 16 24.
24
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011).
21
Gambar II.1. Defile Garuda JFC-15
juga sering mengangkat tema unik seperti isu-isu global yang sedang terjadi.
Beberapa tema unik diantaranya ialah tema lingkungan, bencana alam, teknologi,
penyelenggaraan JFC ke 5 tema utama yang diangkat ialah “Anxiety and Spirit of
The World”. Salah satu defile yang ditampilkan pada parade tersebut adalah
22
Poverty. Kemiskinan diangkat menjadi salah satu tema JFC karna Dynand Fariz
selaku pendiri JFC ingin menunjukan bahwa tema kemiskinan juga dapat dikemas
secara indah25.
Selain itu, budaya dari negara lain juga menjadi ide tema kostum yang akan
diangkat oleh JFC. Tema ini dapat memberikan wawasan baru pada wisatawan
mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh negara-negara lain. Beberapa negara
telah menjadi tema kostum JFC adalah Spanyol, Inggris, dan Mesir pada JFC ke-4.
Contoh lainnya saat penyelenggaraan JFC ke-9 tema Thailand dan Aztec Meksiko
acara bertaraf Internasional. JFC pernah diundang untuk tampil di beberapa negara
seperti London-Inggris, India, Sanghai-China, dan Paris. Selain itu, beberapa acara
Internasional yang diadakan Indonesia juga sering mengundang JFC untuk tampil.
25
Iman D. Nugroho, “Keceriaan Dunia dalam Jember Fashion Carnaval”, IDDAILYNET, 8
Agustus 2006, diakses pada 3 Juni 2021, http://www.iddaily.net/2006/08/keceriaan-dunia-dalam-
jember-fashion.html
23
Salah satunya adalah pada saat Pembukaan Asian Games 2018, JFC menampilkan
kota wisata mode pertama yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Setiap wilayah
fashion carnaval sebagai sebuah potensi yang belum diangkat oleh wilayah
manapun. Oleh karena itu JFC bertekat untuk menjadikan Jember sebagai kota
fashion carnaval dunia. Sedangkan Misi JFC adalah membangun sebuah proses
atau perjalanan yang dapat membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia
pendidikan (SDM), kesenian, budaya dan perkembangan sejarah 26. Visi dan Misi
yang dimiliki JFC kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam setiap kegiatan yang
pengetahuan dan skill kepada peserta melalui in house training. Para peserta
dibekali berbagai ilu mulai dari merancang busana, make up, presenter, fashion
runway, hingga fashion dance. Dengan berbagai ilmu yang telah diberikan JFC
selama masa pelatihan, para peserta JFC telah banyak yg menjadi designer,
26
Jember Fashion Carnaval, “About Our Organization”, Jember Fashion Carnaval, diakses
pada 3 Juni 2021, https://www.jemberfashioncarnaval.com/about-2/about-organisation/
24
koreografer, presenter. Selain itu, para penonton juga bisa mendapatkan ilmu dan
Konsep yang kedua adalah entertainment yang berarti bahwa JFC sebagai
event yang besar menjadi hiburan bagi seluruh masyarakat dari berbagai kalangan.
Kemudian, konsep yang ketiga adalah Exhibition dimana JFC dapat menjadi pusat
pameran untuk fashion Carnaval. JFC menjadi sebuah event besar bagi para
photographer untuk mendapatkan hasil foto terbaik. Selain itu, JFC juga menjadi
tempat pemran untuk beberapa produk lokal Jember. Konsep terakhir yang diusung
oleh JFC adalah Economic Benefit. Economic Benefit berarti bahwa JFC dapat
Jember. Dengan adanya event JFC diharapakan akan dapat menggerakkan berbagai
sektor lain sehingga roda perekonomian juga bisa berjalan lebih baik. Keempat
JFC dinaungi oleh sebuah yayasan yang bernama Jember Fashion Carnaval
Center. Jember Fashion Carnaval Center adalah sebuah lembaga nirlaba yang
Center atau biasa dikenal sebagai JFC Center didirikan oleh Dynand Fariz. Pada
awal berdirinya rumah mode ini dikenal sebagai Dynand Fariz International High
27
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)
28
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”, Liputan 6, 17 April 2019, diakses pada 15 Juni 2021,
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-besarkan-jember-
fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-dunia
25
Fashion Center. Rumah mode ini kemudian berkembang dan bertansformasi
menjadi sebuah yayasan yang menaungi Jember Fashion Carnaval sejak tahun
2004.
Struktur Organisasi JFC Center pada tahun 2001 hingga 2010 masih
bendahara, anggota dan manajemen29. Namun setelah itu, struktur organisasi JFC
terus berkembang dengan susunan kepengurusan yang lebih lengkap. Di tahun 2011
volunteer dikarenakan jumlah peserta yang semakin banyak dan antusias penonton
perekrutan melalui berbagai platform, seperti website JFC, koran, maupun social
media.
3) International Ambassador.
29
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
30
Jember Fashion Carnaval, “Pelantikan Pengurus Organisasi JFC Periode 2020-2021”,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 29 Mei 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/08/23/pelantikan-pengurus-organisasi-jfc-
periode-2020-2021-pada-momentum-peringatan-hari-proklamasi-kemerdekaan-ri-ke-75/
26
3. Board of Event Director (BOED) JFC: 1) Recruitmen and Development;
Media.
Legal; 10) Deputy Finance; 11) Deputy Publik Communication and Social
Media.
Pada tahun 1998 Dynand Fariz membuka rumah mode di kabupaten Jember.
Ide ini tercetus saat Suyanto kakak pertama Dynand Fariz membeli sebuah
bangunan di perumahan Gunung Batu Permai Jember. Saat itu, Suyanto berniat
membuka usaha bersama dengan Dynand Fariz yang telah menyelesaikan sekolah
mode di Paris. Kolaborasi Suyanto dan Dynand Fariz akhirnya berhasil mendirikan
rumah mode yang bernama Dynand Fariz International High Fashion Center.
27
Sekolah ini digunakan untuk mendidik dan mengajari anak-anak remaja agar lebih
Pada tanggal 1 Januari 2001 Dynand Fariz membuat acara bernama Pekan
Mode Dynand Fariz bertepatan dengan hari ulang tahun Kabupaten Jember yang
ke- 7231. Dynand Fariz meminta para pegawainya untuk mengenakan busana sesuai
dengan trend fesyen dunia selama satu pekan. Ternyata kegiatan ini diterima
dengan baik oleh orang-orang sekitar. Kegiatan tersebut diadaptasi dari tradisi
rumah mode di Paris yang sering mengadakan peragaan busana di setiap minggunya
dengan mewajibkan setiap karyawan ntuk memakai busana yang sedang menjadi
yang mereka buat dalam bentuk parade dan disaksikan oleh lebih banyak orang.
menarik perhatian lebih banyak orang. Acara ini diikuti oleh lebih banyak orang
termasuk keluarga dan masyarakat sekitar. Acara ini dilakukan dengan melakukan
peragaan busana berkeliling kampung dan alun-alun Jember. Dari saat itu pula,
timbul gagasan untuk menyelenggarakan event serupa dengan skala yang lebih
31
Raudlatul Jannah, “Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam Masyarakat
Jaringan”, Jurnal Sosiologi Masyarakat, 17 (2012): 135-151.
32
Ahmad Yogga Setiawan, “Perkembangan Industri Pariwisata di Kabupaten Jember
Tahun 2003-2014”, Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Jember, 2015.
33
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)
28
Pada 1 Januari tahun 2003 ide mengenai acara Jember Fashion Carnaval
mengangkat tema CowBoy, Punk, dan Gypsy. Kemudian pada 30 Agustus 2003
Pemerintah Kabupaten Jember untuk merayakan HUT RI yang ke-58. Saat itu, JFC
mengangkat tema Asia terutama Arab, Maroko, India, China, dan Jepang34. Tahun
2004 JFC kembali diselenggarakan pada 8 Agustus JFC 3 digelar dengan tema
Mali, Athena, Brazil, Indian, Futuristic, dan Vintage. Sejak tahun 2004 JFC
serta mengikuti trend mode busana yang terbaru36. Hingga kini JFC menjadi event
fashion Jember tahunan yang menarik wisatan dari dalam maupun luar negeri dan
34
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”, Liputan 6, 17 April 2019, diakses pada 15 Juni 2021,
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-besarkan-jember-
fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-dunia
35
Dinny Mutiah, “Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari Pesta
Kampung hingga Berkelas Dunia”.
36
Dynand Fariz, The Eyes On Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval, (Jember: Temprina Media Grafika, 2011)
37
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, “Jember Fashion Carnaval: Mengangkat
Busana Nusantara ke Tingkat Dunia”, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Kebudayaan, 28 Oktober 2019, diakses pada 29 Maret 2021,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-carnaval-mengangkat-busana-
nusantara-ke-tingkat-dunia/
29
C. Proses Penyelenggaraan
Sekolah Dasar. Para peserta Kids Carnaval juga diminta untuk merancang
dan membuat busana sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Kids
mendatang38.
38
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
30
Dalam proses penyelenggaraan Jember Fashion Carnaval terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan baik oleh para penyelenggara, panitia dan
1. Penentuan tema utama dan defile yang akan ditampilkan berdasarkan trend
fashion dunia.
2. Riset musik dan tarian yang akan ditampilkan selama pertunjukan JFC yang
4. Pelatihan peserta (in house training). Dalam proses ini setiap peserta akan
diberikan pengetahuan dan pelatihan untuk membuat kostum, make up, dan
dan beberapa pihak lainnya serta berbagai media yang akan meliput.
Agustus. JFC tahun ini mengusung tema utama “Revival” yang bermakna
kebangkitan bagi Indonesia dalam berbagai aspek seperti sumber daya alam,
31
sumber daya manusia, pertanian, maritim, industry kreati, dan budaya. 39 Defile
Pagelaran JFC tahun ini diikuti oleh kurang lebih 2000 peserta. Pada
sepanjang rangkaian Karnaval lain. Merka hanya akan melewati Jl. Sudirman-
Jl. Sultan Agung, Gajah Mada, SMP Santo Petrus. Kemudian pada tanggal 26
Agustus dilaksanakan Art Wear Carnival dan disusul parade WACI pada
menampilkan koleksi art wear tren terbaru dengan menggunakan batik tulis
wisatawan yang lebih besar. Pada penyelenggaraan JFC tahun 2016, JFC juga
Agustus. Exhibition ini berisi produk fashion, kerajinan, budaya dan wisata,
serta kuliner.
39
Annisa Amalia Ikhsania, “Jember Fashion Carnaval 2016 Resmi Digelar”, Okezone, 24
Agustus 2016, diakses pada 5 Juli 2021,
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/24/194/1471818/jember-fashion-carnaval-2016-
resmi-
digelar#:~:text=JEMBER%20Fashion%20Carnaval%20(JFC)%202016,yang%20merupakan%20lamb
ang%20kebangkitan%20Indonesia.
32
2. Jember Fashion Carnaval Tahun 2017
mengangkat tema “Victory Unity in Diversity”. Tema ini memberi nilai bahwa
Indonesia sebagai negara yang penuh dengan keragaman harus dapat menjadi
dan kemenangan JFC di dunia Internasional. Beberapa Defile yang tampail pada
pagelaran tahun ini diantanya Borneo, Bali, Sriwijaya Empire, King of Papua,
Diversity.
Agustus 2018. Pada JFC tahun 2017 diikuti oleh kurang lebih 2000 peserta. JFC
tahun ini menjadi sangat spesial dengan kedatangan Presiden Joko Widodo
Pada tahun ini, Menteri Pariwisata juga menetapkan JFC sebagai Kota Karnaval
Internasional.
40
“Pawai Jember Fashion Carnaval 2017 Sepanjang 3,6 Kilometer”, CNN Indonesia, 9
Agustus 2017, diakses 7 Juli 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170809103145-
269-233442/pawai-jember-fashion-carnaval-2017-sepanjang-36-kilometer
33
Bondowoso yang menamilakn busana bertema Islami Nusantara, Best
busana bertema “MM Karawo Agensy Iksotika, Lo hulondalo” 41. Pada tahun
Tentu saja hal ini menunjukan sebuah kemajuan yang diharapkan dapat
sengan skala yang jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini
mengangkat tema Asia Light yang berarti Cahaya Asia Pada tahun 2018 JFC
negara yang berpartisipasi sebagai peserta Asian Games 2018 seperti Silla
(Korea), Bian Lian (China), Ottoman Empire (Turki), Babilonia Empire (Iraq),
Saudi Arabia, Star, Thailand, India, Kujang (Indonesia) dan Shogun (Jepang).
42
41
"Indahnya Beragam Kostum Nusantara di Jember Fashion Carnaval ke-16”, Bisnis.com,
13 Agustus 2017, diakses pada 15 Juni 2021,
https://lifestyle.bisnis.com/read/20170813/104/680455/indahnya-beragam-kostum-nusantara-
di-jember-fashion-carnaval-ke-16
42
Ahmad Apriyono, “Angkat Tema Asian Games, Jember Fashion Carnaval 2018
Berlangsung Meriah”, Liputan6, 13 Agustus 2018, diakses pada 7 Juli 2021,
34
Terdapat sebuah parade baru yang ditampilkan oleh JFC yaitu Pets
parade bersama dengan pemilik maupun pelatihnya 43. Pets Carnaval ini
Agustus, dan Grand Carnaval pada Minggu 12 Agustus. Selain itu, pada
pelaksanaan JFC tahun ini juga diadakan JFC International Exhibition pada 10-
produk.
haru dikarenakan kepergian Dynand Fariz selaku Pendiri JFC. Dalam pegalaran
JFC tahun ini, penampilan yang disuguhkan di JFC ditujukan untuk mengenang
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3617377/angkat-tema-asian-games-jember-fashion-
carnival-2018-berlangsung-meriah
43
“Tamu Istimewa di Catwalk Jember Fashion Carnaval”, Liputan6.com, 9 Agustus 2018,
diakses pada 6 Juli 2021, https://www.liputan6.com/regional/read/3614261/tamu-istimewa-di-
catwalk-jember-fashion-carnaval-ke-17
35
buatannya yang dipersembahkan untuk mengenang dan bentuk penghormatan
terhadap Dynand Fariz. Selain itu, JFC ke 18 ini juga dimeriahkan oleh
kehadiran Bubah Alfian, Cinta Laura, dan Frederika Alexis Cull yang turut
tema kostum peserta JFC tahun ini diantaranya: Aztec (Meksiko), Mongol
JFC tahun ini dibuka oleh Bupati Jember Faida bersama dengan Anne
Avantie tepatnya pada tanggal 31 Juli 2019. Pada pembukaan JFC 2019 Bupati
selama ini telah dibangun oleh Dynand Fariz. JFC tahun 2019 dilaksanakan
pada tanggal 1-4 Agustus 2019. Rangkaian acara JFC dimulai dengan
pelaksanaan Pets Carnaval pada 1 Agustus, Kids & Art wear Carnival pada
tanggal 2 Agustus, kemudian WACI pada 3 Agustus, dan puncak acara yaitu
44
Rachmawati, “Jember Fashion Carnaval 2019, Parade “Tribute for Dynand Fariz””,
Kompas.com, 6 Agustus 2019, diakses 4 Juli 2021,
https://regional.kompas.com/read/2019/08/06/15283781/jember-fashion-carnaval-2019-
parade-tribute-for-dynand-fariz?page=all
36
5. Jember Fashion Carnaval Tahun 2020
yang signifikan. Virus Covid-19 yang mewabah diseluruh dunia telah memaksa
Karnaval menjadi sistem online atau virtual. Para peserta tidak lagi berkumpul
dunia bernama World Kids Carnival (WKC). Acara ini bekerja sama dengan
NPO WKM (World Kids Museum) Jepang. Karnaval ini diikuti oleh 13 negara
diadakan dengan tujuan untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih
45
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara Virtual“,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 1 Juli 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/
37
bersatu dalam berbagi karya-karya serta menyuarakan pesan perdamaian antar
anak bangsa di seluruh dunia. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk
dengan ditandai antusias masyarakat terhadap JFC yang semakin tinggi. Jumlah
peserta dan wisatawan semakin banyak membuat skala penyelenggaraan event ini
juga semakin besar. Namun pada tahun 2020 acara JFC mengalami kendala
diselesaikan dengan sebuah ide brilian. JFC mengadakan acara virtual carnaval
pertama di dunia yang melibatkan peserta dari berbagai negara dengan nama event
World Kids Carnival. Hal ini menunjukan bahwa JFC dapat terus mempertahankan
46
Eni Kartinah, “JFC Gelar World Kids Carnival 2020 secara Virtual”, Media Indonesia, 19
November 2020, diakses pada 25 Juni 2021,
https://m.mediaindonesia.com/infografis/detail_infografis/362343-jfc-gelar-world-kids-carnival-
2020-secara-virtual
38
BAB III
besar. Keragaman budaya Indonesia dapat dilihat dari banyaknya suku bangsa
1340 suku bangsa47. Wujud keragaman budaya dari berbagai suku di Indonesia juga
tercermin dari rumah adat, upacara adat, tarian adat, pakaian tradisional, senjata
tradisional, makanan tradisional, alat musik dan lagu tradisional48. Selain itu, dari
segi bahasa daerah Indonesia juga memiliki keragaman yang besar. Kementerian
bahwa terdapat 652 bahasa daerah yang tersebar diseluruh Indonesia 49. Jumlah
menjadikan diplomasi budaya sebagai salah stau metode untuk mencapai tujuan
menjadi salah satu metode utama Indonesia untuk membangun hubungan dengan
47
“Suku Bangsa”, Indonesia.go.id, 3 Desember 2017, diakses pada 5 Juli 2021,
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa
48
“Mengenal 7 Wujud Keragaman Budaya Indonesia dan Contohnya”, CNN Indonesia, 23
Februari 2021, diakses 19 September 2021,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210222140901-31-609361/mengenal-7-wujud-
keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya
49
“Badan Bahasa Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia”, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, 24 Juli 2018, diakses pada 20 September 2021,
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-652-bahasa-daerah-
di-indonesia
39
negara lain. Pada tahun 1950-1960an, Indonesia telah beberapa kali mengirimkan
Polandia, Uni Soviet, Mesir (1957); Singapura (1959); Honolulu, Jepang, Hong
Kong, Filipina, Singapura (1961); Uni Soviet, RRC, Korea Utara (1961), Thailand
(1962); Filipina (1963); Pakistan (1964); Jepang dan Kamboja (1964); Amerika
Serikat, Perancis, dan Belanda (1964); Tanzania (1965); serta RRC, Korea Utara,
Jepang (1965)50.
50
Iva Rachmawati, “Film sebagai Diplomasi Budaya”, Jurnal Studi Diplomasi dan
Keamanan, 11 (2019): 19-33.
40
kepemimpinan Presiden Soekarno. Misi kebudayaan yang dilakukan oleh Presiden
negara baru. Menurut Jennifer Lindsay, misi kebudayaan Indonesia yang dijalankan
kebanggaan bangsa51.
diplomasi budaya oleh aktor negara yang dalam hal ini adalah Pemerintah Indonesia
dilakukan melalui beberapa Instansi. Instansi yang terlibat dalam diplomasi budaya
Instansi pemerintah yang berperan besar dalam diplomasi budaya Indonesia adalah
Aktor negara memegang kendali yang besar dalam pelaksanaan diplomasi budaya
yang lebih besar dibandingkan aktor non-negara. Aktor negara akan lebih mudah
membangun hubungan dengan negara lain sehingga proses diplomasi budaya dapat
hanya melalui negosiasi antar aktor negara. Namun, setiap lapisan masyarakat dapat
berperan aktif dalam upaya diplomasi budaya Indonesia. Aktor non negara juga
51
Jennifer Lindsay, “Performing Indonesia Abroad”, 195-196.
41
memiliki peran krusial dalam penyelenggaraan diplomasi budaya. Diplomasi
bahkan people to people. Beberapa aktor non-negara yang terlibat dalam diplomasi
NGO dapat berperan sebagai aktor utama yang menginisiasi, mengkoordinir, dan
yang dikoordinir oleh pihak lain. Selain itu, Media juga merupakan salah satu aktor
dalam diplomasi budaya. Melalui media, informasi dan nilai yang terkandung
dalam diplomasi budaya dapat disebarkan lebih luas dan tidak terbatas pada satu
negara saja, melainkan berada pada tataran global. Dengan demikian media juga
Indonesia di mata dunia terus dilakukan. Salah satu diplomasi budaya pada masa
Timor Leste, China, India, Belanda, Jerman, Singapura, Turki, Filipina, Arab
Saudi, Myanmar, Malaysia, Papua Nugini, dan Thailand 52. Selain itu diplomasi
budaya juga dilakukan melalui berberapa cara lain seperti mendaftarkan warisan
52
Augusty Vingalianti, “Diplomasi Indonesia Melalui Rumah Budaya Indonesia di
Singapura Periode 2013-2015”, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, 2019
42
Organization (UNESCO), mengadakan festival budaya Indonesia di kantor-kantor
(KBRI), penyelenggaraan Opening dan Closing Ceremony Asian Games 2018 yang
penuh dengan penampian budaya 53, serta diplomasi batik di Kantor Dewan
sebagai event karnaval bertaraf dunia sebagaimana event karnaval lain di dunia
seperti Rio de Janeiro Carnival di Brazil. Selain itu, rekognisi internasional juga
1. Media
53
“Asian Games 2018 sebagai Nation Branding”, Kantor Staf Presiden Republik
Indonesia, 28 Juli 2016, diakses pada 10 Oktober 2021, https://www.ksp.go.id/asian-games-
2018-sebagai-nation-branding.html
54
“Diplomasi Batik Mewarnai Dewan Keamanan PBB”, Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia”, 08 Mei 2019, diakses pada 5 Oktober 2021,
https://kemlu.go.id/portal/id/read/247/berita/diplomasi-batik-mewarnai-dewan-keamanan-pbb
43
informasi pada saat terjadinya arus globalisasi telah berdampak pada setiap sisi
dunia lebih kecil, serta mengurangi kesenjangan yang terjadi antara para
keterlibatan diplomatik yang saat ini tidak lagi terbatas melalui pembicaraan
dan diskusi antar pemimpin negara, namun juga mencakup platform berbagai
berbatas pada ruang dan waktu. Media nasional maupun internasional dapat
yang semakin besar telah menarik perhatian media besar nasional dan
internasional untuk meliput acara ini. Media ini telah membantu mengenalkan
JFC dan budaya Indonesia yang ditampilkan kepada masyarakat baik di dalam
JFC yang semakin massal baik dilakukan oleh media lokal, nasional maupun
dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Pada penyelenggaraan JFC-12, JFC
55
Jesica Ong Hai Liaw, Muhammad Firdaus bin Sa’ad, Wong Wai Loong, Nur Surayya Mohd
Saudi, Inderjit Singh, dan Sayuti Ab Ghani, “Digital Diplomacy: The Role Of Social Media”, Solid
State Technology, 63 (2020).
56
Ahmad Muslim, “Perkembangan Jember Fashion Carnaval (JFC) di Kabupaten Jember
Tahun 2001-2014”, Skripsi S1 FKIP Universitas Jember, 2016.
44
disebut sebagai peringkat 2 liputan berita karnaval dunia dan peringkat 1 untuk
liputan foto karnaval dunia 57. Dynand Fariz memberikan ruang yang sangat
besar pada media-media yang akan meliput acara JFC. Hal ini dilakukan karna
mereka ada di area utama dimana hal ini dapat menganggu kualitas foto para
media-media lokal Jember. JFC yang terus berkembang menjadi sebuah acara
besar kemudian juga membuat media-media besar nasional turut meliput event
ini. Beberapa media nasional yang meliput acara JFC adalah Metro TV,
57
Istiqlaliah Dian Cahyani, “Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari
City Branding Kabupaten jember”, Jurnal Universitas Airlangga, 3 (2014): 145.
58
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
45
Antara, Viva News, Sekretariat Kabinet RI, dan beberapa media nasional
lainnya59.
Media internasional yang meliput JFC membuat liputan yang positif bagi
terlaksananya event ini. Media Internasional justru berperan sangat besar dalam
publikasi JFC. Liputan JFC pertama kali dilakukan oleh Reuters yang kemudian
diliput ulang oleh Kompas. Liputan Reuters pada acara JFC menjadi sebuah
gebrakan dalam proses publikasi JFC. Dimana sebuah event dalam negeri justru
diliput oleh Reuters sedangkan media nasional masih sedikit yang mengetahui
dan meliput JFC. Sejak saat itu, media-media nasional dan Internasional
2004. Liputan Reuters tentang JFC tidak lepas dari upaya Dynand Fariz dan tim
tim JFC pada pelaksanaan Bali Fashion Week (BFW) 60. Dynand Faris bersama
tim JFC berangkat ke Bali dengan uang pribadi Dynand. Pada event tersebut
JFC menampilkan foto dan video tentang Jember dan event JFC. Tim JFC juga
mereka. Hal ini kemudian menarik perhatian media-media asing yang meliput
59
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.
60
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
46
pelasanaan JFC dan datang meliput JFC-3 tahun 2004. Dari pemberitaan
Reuters kemudian Koran Kompas yang pada saat itu telah menjadi media besar
memuat berita JFC sebagai headline pada hari senin sehari setelah pagelaran
JFC-361.
tentang JFC sehingga JFC dapat diliput oleh media-media besar nasional dan
penyelenggaraan JFC adalah The Guardian, The Wall Street Journal, The
Press (AP), Nippon Hōsō Kyōka (NHK), Style Bistro, Gulf News, Epoch Times,
Daily Record, The News Daily, Demotix, Yahoo! News, Gulf News, Hungeree,
Gambar III.2. Liputan Buzz Feed News untuk JFC Tahun 2019
61
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
62
“Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion Carnival &
Exhibition”, JFC Center.
47
Gambar III.3. Liputan Getty Images untuk JFC Tahun 2017
63
Suryanto Putramudji, “IDN: The 16th Jember Fashion Carnaval”, Getty Images, 2017,
diakses pada 2 Agustus 2021, https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/model-shows-
fashion-creations-during-grand-carnival-as-part-news-photo/831234776?adppopup=true
48
Gambar III.5. Liputan The Telegraph untuk JFC Tahun 2019
Jika dikalkulasi pada tahun 2017 terdapat 1.036 media dan fotografer
nasional dan internasional yang meliput JFC. Hal ini kemudian mengalami
peningkatan pada tahun 2018 dimana terdapat 1285 media dan photographer
yang teregistrasi meliput JFC. Selain itu juga terdapat lebih dari 2500 media
aktif media dalam upaya diplomasi budaya. Hal ini sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh Wally Olins bahwa kekuatan media dapat membantu negara
masyarakat yang lebih luas tanpa terpengaruh oleh jarak dan waktu sehingga
berkelanjutan.
64
Wally Olins, “Making a National Brand”, 178.
49
Startegi Dynand Fariz untuk menggencarkan publikasi JFC melalui
media berhasil membuat JFC lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun
internasional. Jika melihat berbagai kontribusi yang diberikan oleh media, maka
sangat penting bagi JFC untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan
media. Dengan mempertahankan hubungan dengan media itu berarti JFC juga
masyarakat dunia.
memperluas jangkauan JFC sehingga JFC bisa dikenal oleh lebih banyak
masyarakat Internasional. Hal ini dapat dilihat dari berbagai event dan
international roadshow yang pernah dijalankan oleh JFC. Salah satu pihak yang
menjalin komunikasi dengan JFC adalah NPO WKM (World Kids Museum)
3. Partisipan
50
kreator65. JFC telah menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisiasi aktif
aktif turut berperan besar dalam diplomasi budaya melalui Jember Fashion
tersebut.
masing setelah mengikuti proses in house training yang diadakan oleh JFC.
Peserta yang terlibat dalam acara JFC berasal dari berbagai kalangan mulai dari
anak-anak hingga dewasa. Partisipan dalam JFC selain berasal dari masyarakat
Indonesia itu sendiri, namun juga berasal dari luar negeri. Besarnya
51
Keterlibatan partisipan dari luar negeri dalam JFC membukitkan bahwa
keterlibatan negara didalam upaya diplomasi budaya tersebut 66. Negara diharapkan
dapat berperan aktif dalam setiap diplomasi budaya yang dilakukan baik dari segi
ideologi, finansial, maupun dalam berbagai bentuk dukungan yang lain. Pemerintah
utama dalam hubungan Internasional, negara juga akan lebih mudah dalam
budaya yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara seperti event JFC diharapkan
Pada tahun 2017, Presiden Jokowi beserta beberapa menteri hadir dalam
perhelatan ini dan menjadikan JFC lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada
66
Siti Afifah Khatrunada dan Gilang Nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia melalui
Internasional Gamelan Festival 2018 di Solo”, Padjadjaran Journal of International Relations
(PADJIR), 1 (2019)
52
nantinya dapat dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan
JFC.
didalamnya baik negara maupun non negara. Pemerintah Indonesia berperan dalam
pemerintahan diantaranya:
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang pada saat itu masih disebut sebagai
WACI yang menjadi salah satu rangkaian acara JFC International Event,
67
“Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di
Pasadena Hingga Berlin”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agustus 2017, diakses pada
29 Maret 2021, https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-fashion-carnaval-tidak-kalah-
dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
68
“Jember Fashion Carnaval Digelar 21-24 Agustus”, Tempo.co, 8 Agustus 2014, diakses
pada 4 November 2021, https://gaya.tempo.co/read/598120/jember-fashion-carnival-digelar-21-
24-agustus/full&view=ok
53
penyelenggaraan WACI69. Setiap tahunnya WACI terus digelar dan menjadi
segi koreografi, aransemen musik maupun penataan busana. CoE pertama kali
dibuat pada tahun 2017 dengan meminta usulan tiga event dari setiap provinsi
yang ada tanpa adanya kurator dalam pemilihan ajang 71. Melalui program ini
Carnaval untuk mempromosikan event JFC kepada masyarakat yang lebih luas
69
“Terus Selenggarakan JFC untuk Kemajuan Fesyen dan Karnaval”, Pemerintah
Kabupaten Jember, 4 Agustus 2019, diakses pada 29 Maret 2021,
https://www.jemberkab.go.id/terus-selenggarakan-jfc-untuk-kemajuan-fesyen-dan-karnaval/
70
Dimas Andika Fikri, “Gunakan Kurator, Kementerian Pariwisata Resmi Luncurkan
Calendar of Events (CoE) Nasional 2020”, Okezone, 16 Oktober 2019, diakses pada 4 November
2021, https://travel.okezone.com/read/2019/10/16/406/2117523/gunakan-kurator-
kementerian-pariwisata-resmi-luncurkan-calendar-of-events-coe-nasional-2020
71
Asni Ovier, “Angelica Tengker Sukses Bawa TIFF Masuk Top 10 Calendar of Event 2020
Indonesia”, Berita Satu, 16 Oktober 2019, diakses pada 3 April 2021,
https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/580323/angelica-tengker-sukses-bawa-tiff-masuk-top-
10-calendar-of-event-2020-indonesia
54
baik masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Jember Fashion Carnaval
JFC tiap tahunnya. Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata mengatakan bahwa
“Semua orang mengakui JFC sebagai karnaval berkelas dunia, dan untuk
melakukuan promosi di Hotel Dusit Tani Dubai, Uni Emirat Arab berkerjasama
72
Ardita Mustafa, “Jember Ditetapkan Sebagai Kota Karnaval”, CNN Indonesia, 21 Juli
2017, diakses pada 15 Juni 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170721152148-
269-229429/jember-ditetapkan-sebagai-kota-karnaval
73
“Jember Dinobatkan Jadi Kota Karnaval Internasional”, Tempo.co, 21 Juli 2017, diakses
pada 4 November 2021, https://nasional.tempo.co/read/893194/jember-dinobatkan-jadi-kota-
karnaval-internasional
74
Instagram resmi Jember Fashion Carnaval, 14 Desember 2017, diakses pada 5
November 2021, https://www.instagram.com/p/BcruH_rFfdG/?utm_medium=share_sheet
55
Sriwijaya, Borobudur, dan Lampung. JFC menjadi hal yang paling menonjol
rancangan Dynand Fariz tersebut. Corby, seorang travel blogger asal Manila
menyampaikan “Kostumnya bagus sekali, sangat unik. Saya pernah tau kalau
kostum ini sudah pernah menjuarai kontes kecantikan tingkat dunia” 75.
beberapa negara seperti di China, Taiwan, Myanmar dan beberapa negara lain.
75
Instagram resmi Jember Fashion Carnaval, 14 Desember 2017, diakses pada 8
September 2021, https://www.instagram.com/p/BcruH_rFfdG/?utm_medium=share_sheet
76
Dwi Murdaningsih, “Promosi Wonderful Indonesia Dibanjiri Pengunjung di Cina”,
Republika.co.id, 25 April 2017, diakses padaa 5 November 2021,
56
Acara ini diadakan di Xizhimen Capital Mall, Beijing dan dihibur oleh
penampilan JFC dan tim kesenian musik tradisional Sasando dan Biola. Pada
kesempatan itu, JFC menampilkan kreasi kostum dengan tema Toraja dan
Kencono Ungu.
dalam setiap acara JFC baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun
penyelenggaraan World Kids Carnival (WKC) JFC tahun 2020. Dukungan yang
diberikan Kemlu pada JFC dikarenakan WKC dinilai dapat membangun soft
https://www.republika.co.id/berita/ooyf1w368/promosi-wonderful-indonesia-dibanjiri-
pengunjung-di-cina
77
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
78
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
57
ruang bagi JFC untuk mengeksplor kegiatan ini melalui Direktorat Jenderal
Kemlu membantu proses kerja sama JFC dengan beberapa negara lain
luar negeri. Terdapat 13 negara dari 5 benua yang berpartisipasi dalam acara
dan Nigeria 79. Acara ini melibatkan peserta baik dari warga negara Indonesia
partisipan.
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukan adanya peranan aktif aktor negara
dapat berdampak pada sektor ekonomi. Hal ini menunjukan bahwa keterlibatan
oleh Jian Wang. Dia menyebutkan bahwa aktor negara terlibat dalam upaya
79
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara Virtual“,
Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 31 Oktober 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/
58
diplomasi budaya untuk mempromosikan tujuan nasional suatu negara dan serta
penyelenggaraan JFC dinilai penuh dinamika sejak awal pendirian JFC. Pada
oleh Bupati Jember. Pada tahun-tahun berikutnya, pihak JFC Center terus
80
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
81
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
59
Jember ingin berperan lebih besar dalam mendukung pelaksanaan JFC agar
manfaat yang dihasilkan bisa lebih optimal. Oleh karena itu, pada tahun 2012
Bulan Berkunjung Jember atau BBJ dan memasukkan JFC sebagai salah satu
rangkaian event dalam BBJ. Dengan adanya program ini wisatawan tidak lagi
ragu untuk berkunjung ke Jember karena telah banyak event lain yang
program ini, Pemkab Jember juga lebih memperhatikan sarana dan prasarana
memberikan dana hibah Rp. 1 Miliar kepada JFC 82. Dana tersebut digunakan
Namun pada tahun 2017, pemberian dana hibah Pemkab Jember terhenti
memperoleh dana hibah dari APBD Kabupaten Jember 201783. Hal ini
dikarenakan terdapat aturan yang menyatakan bahwa dana hibah bantuan sosial
82
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion Carnaval”,
Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
83
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc
60
tidak bisa diberikan kepada sebuah lembaga secara terus-menerus84. Meski
berupa baliho, spanduk kelas 1 dan 2 serta poster (selebaran). Selain itu, Bupati
peran aktif aktor sub-national dalam upaya diplomasi budaya. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Jian Wang mengenai aktor dalam diplomasi
Selain ketiga pihak diatas, terdapat pihak lain yang turut mendukung JFC
World Kids Carnaval (WKC) tahun 2020 JFC Center mengatakan tidak hanya
yang terlibat namun terdapat 2 kementerian lain yaitu Kementerian Pendidikan dan
84
“APBN akan Dukung Jember Fashion Carnaval 2018”, Bisnis.com, 14 Agustus 2017,
diakses pada 3 November 2021, https://m.bisnis.com/amp/read/20170814/531/759115/apbn-
akan-dukung-jember-fashion-carnaval-2018
85
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc
86
Jian Wang, “Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in Nation
Branding”, Place Branding, Vol. 2, No. 1 (2016) 32-42.
87
Wawancara dengan Budi Setiawa selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
61
Pada dasarnya keterlibatan aktor negara dalam penyelenggaraan Jember
aktor negara dalam JFC masih dinilai kurang. Kebijakan pemerintah Indonesia
administrasi. Tetapi, dukungan finansial dari pemerintah untuk event JFC yang
telah bertaraf Internasional juga masih kecil dan belum bisa mencukupi semua
kebutuhan event. Dalam periode 2016-2020, JFC juga tidak selalu mendapatkan
Pada awalnya JFC merupakan bentuk upaya city branding bagi Kabupaten
Jember. Dynand Fariz yang merupakan pendiri JFC merasa Jember pada tahun 90an
belum memiliki branding yang bagus dibanding daerah-daerah lain di Indonesia 88.
Pada saat itu, Jember juga dikenal sebagai kota dengan tingkat kriminalitas yang
cukup tinggi sehingga orang-orang enggan untuk datang ke Jember sekedar untuk
berwisata. Hal ini yang mendasari Dynand Fariz mencetuskan sebuah ide untuk
mengadakan acara fashion carnaval. Event ini yang diharapkan dapat membuat
Jember dikenal sebagai kota yang bagus dan menarik orang-orang untuk datang
berkunjung.
88
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
62
JFC pertama berhasil digelar pada 1 Januari 2003. Dynand Fariz terus
berhasil diliput oleh Rueters pada penyelenggaraan JFC-3 tahun 2004. Sejak saat
itu, JFC mulai diliput oleh media-media besar nasional dan internasional setiap
membuat acara ini semakin dikenal secara luas oleh masyarakat. Branding yang
dibangun oleh Dynand Fariz melalui event JFC ternyata membuahkan hasil baik.
Acara ini tidak hanya menghasilkan branding yang baik untuk Kabupaten Jember,
namun juga untuk Dynand Fariz dan event JFC itu sendiri. Nama Jember mulai
dikenal dalam tataran nasional dengan adanya event karnaval ini. JFC terus
(Pemkab) Jember menjadikan JFC sebagai bagian dari agenda Pemkab untuk
membawa city branding Kabupaten Jember 89. Pemkab Jember menjadikan JFC
sebagai icon utama dari Agenda Wisata dan Promosi Kabupaten Jember yaitu
banyaknya liputan media mengenai JFC. Hal ini berkontribusi pada terus
meningkatnya Impresi masyarakat Indonesia dan luar negeri mengenai event JFC.
89
Cahyani, “Implementasi Jember Fashion Carnaval Sebagai Bagian Dari City Branding
Kabupaten jember”, 146
63
menghadiri event ini tidak hanya datang untuk menonton penyelenggaraan JFC,
namun juga terlibat sebagai peserta JFC dengan membuat dan memperagakan karya
kostumnya sendiri.
Hal ini kemudian dilihat sebagai sebuah peluang oleh pemerintah Indonesia
melihat bahwa JFC dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia
Kementerian Pariwisata sebagai pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event
ini sejak tahun 2014, dan terus berkecimpung didalamnya secara terus menerus
sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC sering dikali ditunjuk sebagai perwakilan
pernyataan Presiden Joko Widodo. Pernyataan ini yang disampaikan pada saat
pidato kunjungan pertamanya ke acara JFC pada tahun 2017. Beliau menyatakan
bahwa, “Ini (JFC) bukan hanya menjadi icon bagi Jember, tetapi telah menjadi icon
90
“Sambutan Presiden Joko Widodo pada Jember Fashion Carnaval, 13 Agustus 2017, di Jember,
Jawa Timur”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agustus 2017, diakses pada 13 Februari
2022, https://setkab.go.id/sambutan-presiden-joko-widodo-pada-jember-fashion-carnaval-13-
agustus-2017-di-jember-jawa-timur/
64
BAB IV
proses internasionalisasi JFC yang pada awalnya merupakan sebuah upaya city
Indonesia. JFC sebagai sebagai salah satu acara tahunan terbesar di Indonesia
Pesatnya perkembangan JFC menjadi momen yang tepat bagi pemerintah untuk
mencakup berbagai lapisan masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai fashion event yang diselenggarakan di Indonesia, JFC tidak menutup diri
dari budaya-budaya negara lain. Pada dasarnya Dynand Fariz mendirikan JFC
untuk menjadi event berkelas dunia. Oleh karena itu tema yang diusung juga tema-
tema dunia termasuk Indonesia di dalamnya 91. JFC berhasil menampilkan budaya
Indonesia dan budaya negara-negara lain dalam satu kegiatan. JFC menggunakan
tema budaya negara lain sebagai strategi untuk menarik perhatian masyarakat
91
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada tanggal 31
Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
65
Internasional untuk kemudian memperkenalkan budaya Indonesia juga di dalam
event JFC.
Indonesia keseluruh dunia salah satunya adalah Unity in Diversity atau Bersatu
dalam Keberagaman. Nilai ini merupakan arti dari semboyan Indonesia yaitu
Bhineka Tunggal Ika. Ini mengandung makna bahwa berbagai perbedaan budaya,
agama, suku, dan ras yang ada di Indonesia dapat bersatu dan menjadi kekuatan
yang besar bagi Indonesia. Nilai ini dapat dilihat dari banyaknya keragaman budaya
yang ditampilkan dalam pagelaran JFC baik budaya Indonesia maupun budaya
asing dan semua budaya itu bersatu dalam event JFC di Indonesia. JFC juga pernah
mengusung Tema Utama Victory Unity in Diversity dengan salah satu Defile yang
berbagai perbedaan yang ada dalam bingkai persatuan93. Hal ini sejalan dengan apa
yang dikemukakan oleh Bound et al. bahwa budaya dapat digunakan oleh negara
untuk menunjukan siapa mereka dan menegaskan kekuatan mereka 94. Tema-tema
yang diangkat oleh JFC telah menunjukan kepada dunia bahwa keragaman
92
“Jember Fashion Carnaval Tampilkan 10 Defile Rasa Nusantara”, Liputan 6, 9 Agustus
2017, diakses pada 25 Oktober 2021, https://www.liputan6.com/regional/read/3051825/jember-
fashion-carnaval-tampilkan-10-defile-rasa-nusantara
93
Syaiful Kumandani, “Jember Fashion Carnaval Usung Isu Keberagaman Lewat Busana”,
CNN Indonesia, 9 Agustus 2017, diakses pada 25 Oktober 2021,
https://www.cnnindonesia.com/tv/20170810001306-412-233618/jember-fashion-carnaval-
usung-isu-keberagaman-lewat-busana
94
Bound et al. Cultural Diplomacy, 11.
66
JFC juga terus menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan dunia melalui
event yang diadakan. Dalam beberapa acara yang diselenggarakan JFC secara jelas
menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan melalui Tema Utama dan kostum
dengan Tema Utama World Unity95. Tema tersebut diusung untuk menyampaikan
pesan bahwa dunia harus segera menghentikan konflik yang terjadi dan menjunjung
tinggi hak asasi manusia (HAM) untuk menciptakan perdamaian. JFC menunjukan
bahwa budaya dapat menciptakan dan menjaga stabilitas perdamaian dunia. Nilai-
nilai yang terkandung pada budaya dapat membangkitkan rasa solidaritas dan
diplomasi budaya mampu berperan dalam mensukseskan proses peace building dan
budaya dari negara lain. Hal ini memberikan kesan yang baik kepada negara yang
penyelenggaraan Asian Games defile yang ditampilkan dalam event tersebut adalah
budaya dari negara-negara Asia. Tema utama yang diangkat untuk pagelaran JFC-
17 adalah “Asia Light”. Sedangkan tema kostum JFC tahun 2018 diantaranya Sila
Korea, Ottoman Empire, Shogun, Star, India, Babylonia, Thaliand, dan Kujang.
95
Aditia Maruli, “Persembahan Mode dari Jember untuk Perdamaian Dunia”, Antara
News, 2 Agustus 2009, diakses pada 29 Mei 2021,
https://www.antaranews.com/berita/149556/persembahan-mode-dari-jember-untuk-
perdamaian-dunia
67
Contoh lainnya adalah pada penyelenggaraan JFC ke 18 di tahun 2019. Pada
tahun ini tema utama yang diusung oleh JFC adalah Tribal Grandeur yang berarti
suku dunia yang terdiri dari Zulu (Afrika Selatan), Karen (Thailand), Viking
Selatan, Indonesia) dan Minahasa (Sulawesi Utara, Indonesia). Hal ini tentu saja
semakin meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia sebagai negara yang
menjunjung tinggi kebudayaan dari seluruh dunia. Berbagai tema dan defile yang
ditampilkan oleh JFC menunjukan adanya ide dan nilai yang disampaikan oleh
Indonesia sesuai dengan konsep diplomasi budaya dimana diplomasi budaya juga
dapat diartikan sebagai sebuah proses pertukaran ide, informasi, dan nilai
oleh upaya tim JFC Center untuk memperkenalkan JFC dan budaya Indonesia
melalui berbagai hal. Tim JFC Center tidak hanya mengadakan acara sendiri di
Kabupaten Jember, namun tim JFC juga seringkali mengadakan dan/atau mengikuti
96
Umi Soliha, “Jember Fashion Carnaval Usung Tema ‘Tribal Grandeur’”, Republika.co.id,
27 Februari 2019, diakses pada 10 Juli 2021, https://republika.co.id/berita/gaya-
hidup/travelling/pnjgry368/tradisi-ramadhan
68
1. International Roadshow di World Scout Competition London, Inggris pada
tahun 2007
tahun 2008
perhatian seluruh penonton yang hadir. Acara ini dilaksanakan pada 24-29
November 2017. Seluruh grup seniman yang hadir diminta untuk menampilkan
kisah Mahabarata dengan versi masing-masing dalam waktu 15 menit. Tim JFC
beliau mengatakan:
69
“I know that Indonesia is a very big country consist of various religion and
the majority is Muslim. But what you already show here (Mahabarata
show) is so beautiful. It really shows that Indonesia is a country that highly
values tolerance and we really appreciate it”97.
Terjemahan:
“Saya tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar yang terdiri
dari berbagai agama dan mayoritasnya adalah Muslim. Tetapi apa yang
Anda tunjukkan di sini (pertunjukan Mahabarata) sangat indah. Ini benar-
benar menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat
menjunjung tinggi toleransi dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut”.
Hal ini menunjukan adanya apresiasi tinggi dari masyarakat negara lain untuk
menerima nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang disampaikan oleh tim JFC, selaras
dengan apa yang dikemukakan oleh Milton C. Cummings dimana diplomasi budaya
sebuah negara98.
97
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
98
Cummings, “Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey”, 1.
70
Gambar IV.1. International Roadshow JFC di Kurukshetra
luar negeri, tim JFC juga sering berpartisipasi dalam berbagai international event
event Asian Games 2018 baik pada Opening maupun Closing Ceremony. JFC
Asia Games dalam acara Opening maupun Closing Ceremony. JFC juga
menampilkan beberapa kostum lain dengan tema negara-negara Asia. Selain itu
JFC juga berpartisipasi pada beberapa international event lain di Indonesia seperti
Bali Fashion Week VII, Solo Batik Carnival 201799, dan Parade Badung
99
Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 17 Juli 2017, diakses pada 20 Oktober 2021,
https://www.instagram.com/p/BWo7IhNBQE0/?utm_medium=share_sheet
100
Instagram Resmi Jember Fashion Carnaval, 13 Mei 2018, diakses pada 20 Oktober
2021, https://www.instagram.com/p/Bit-oHAliZN/?utm_medium=share_sheet
71
Selain itu, tim JFC juga melakukan kerja sama dengan Yayasan yang
bergerak di dalam bidang Kontes Kecantikan Dunia. Salah satunya adalah Yayasan
Puteri Indonesia (YPI). Yayasan Puteri Indonesia adalah yayasan yang menaungi
kontes Puteri Indonesia sejak tahun 1992. Sejak 2014 Yayasan Putri Indonesia
(YPI) bekerja sama dengan Dynand Fariz sebagai official designer National
Costume YPI untuk kontes kecantikan dunia101. Dengan adanya kerja sama antara
Dynand Fariz dan YPI, maka tim JFC bertanggung jawab untuk membuat kostum
untuk perlombaan National Costume dalam setiap kompetisi Miss Universe, Miss
101
“Dynand Fariz, Pendiri JFC dan Desainer Kostum Puteri Indonesia”, CNN Indonesia, 17
April 2019, diakses pada 21 Oktober 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190417190644-277-387382/dynand-farizpendiri-jfc-dan-desainer-kostum-puteri-
indonesia
102
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.
72
8. Kostum Dynamism of Rumah Gadang pada Miss Internasional 2018
Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak untuk
lebih kreatif dan inovatif agar bisa bertahan ditengah berbagai batasan yang ada.
Oleh karena itu, JFC mengubah sistem penyelenggaraan acara dengan sistem
virtual. Inovasi yang dilakukan oleh JFC juga telah membuat semakin banyak pihak
yang dapat berpartisipasi dan berinteraksi tanpa dibatasi oleh jarak. Pada situasi ini,
diplomasi budaya JFC dijalankan dengan membentuk sebuah event bernama World
Kids Carnaval 2020 dimana para peserta menampilkan kreasi busananya dari
Channel pada 22 November 2020. Acara ini diikuti oleh anak-anak dari 13 negara
Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Hungaria, Uganda, Senegal dan Nigeria 103. Situasi
ini menjadi momentum bagi JFC untuk menciptakan trobosan baru dalam gelaran
karnaval di dunia. Hal ini menunjukan bahwa JFC telah berhasil mempertahankan
Melalui berbagai event yang telah dilaksanakan baik di dalam maupun luar
negeri, JFC dapat dikenal oleh dunia internasional. Sehingga keragaman budaya
Indonesia yang ditampilkan oleh JFC dapat dikenal oleh lebih banyak orang di
103
“World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara dari 5 Benua Digelar secara
Virtual“, Jember Fashion Carnaval, 22 November 2020, diakses pada 1 Juli 2021,
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-2020-jember-diikuti-
13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/
73
seluruh dunia. Hal ini telah menunjukan adanya pertukaran ide, informasi, seni dan
aspek budaya lainnya dari Indonesia kepada bangsa lain dan masyarakat dunia
melalui event JFC. Pertukaran berbagai aspek budaya yang terjadi dalam event JFC
diplomacy, the exchange of ideas, information, art and other aspects of culture
among nations and their peoples”104. Ini membuktikan JFC telah berperan sebagai
Periode 2016-2020
seni dan budaya105. Indonesia sebagai tuan rumah dari sebuah acara berskala
tersebut. Hal ini dikarenakan negara akan memanfaatkan momentum tersebut untuk
serta identitas nasional. Kekayaan budaya sebuah negara seringkali menjadi sebuah
faktor penilaian mengenai citra dan reputasi negara. Selain itu, diplomasi budaya
104
Cummings, “Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey”, 1.
105
Irham Suryo Susanto,“Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika Serikat Pada Masa
Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono”, JURNAL ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL, 12
(2015) 1-16
74
juga dapat memberikan dampak pada sektor ekonomi dan komersial yang ada di
sebuah negara106.
budaya Indonesia.
promosi dan dimensi budaya dari diplomasi Indonesia. Upaya diplomasi budaya
yang dilakukan oleh JFC memberikan sebuah formula baru dalam proses
(fashion), seni musik, dan seni tari. Perpaduan berbagai unsur seni tersebut
hilang karena perkembangan zaman. Disisi lain JFC juga mengangkat isu-isu
Indonesia. Hal ini dapat memperkaya materi promosi dan dimensi kebudayaan
dari diplomasi budaya Indonesia agar tidak hanya berasal dari sisi tradisional
106
Boy dan Menezes, “Brazilian cultural diplomacy in Europe in the early 21st century:
bridging the gap between nations with international events”, 19
75
budaya Indonesia. JFC menghadirkan materi budaya yang berbeda disetiap
event sehingga ini dapat menjadi rujukan bagi aktor-aktor lain dalam hal materi
Indonesia seperti Solo Batik Carnaval, Banyuwangi Etnic Carnaval, dan lain-
lain. Pada tahun 2017, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya menyatakan bahwa
“Jember Fashion Carnaval ini pionir, sudah sejak 16 tahun lalu, paling awal dan
menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membuat karnaval!” 107. Berbagai
bagi wilayahnya terutama dalam sektor pariwisata baik secara nasional maupun
wisatawan internasional.
warna baru dalam dimensi budaya yang dapat dikembangkan untuk menjadi
metode diplomasi budaya. Hal ini tentu saja dapat membentuk cara-cara
diplomasi budaya baru yang kemudian bisa menjadi metode alternatif bagi
107
“Presiden Jokowi Titip Pesan di Jember Fashion Carnaval”, detik travel, 14 Agustus 2017,
diakses pada 11 Februari 2022, https://travel.detik.com/advertorial-news-block-travel/d-
3598949/presiden-jokowi-titip-pesan-di-jember-fashion-carnava
76
2. Membentuk Citra Positif Indonesia
branding Jember baik di Indonesia maupun dimata dunia. JFC pertama kali
didirikan oleh Dynand Fariz dengan tujuan untuk membangun branding Jember
agar masyarakat dapat mengenal Jember sebagai kota yang bagus dan menarik
utnuk didatangi108.
Karnaval Dunia (World Fashion Carnival City). Predikat ini disandang Jember
melalui Surat Keputusan Menteri Pariwisata yang dikeluarkan pada tahun 2017.
Hal ini juga menunjukan bahwa JFC telah bertransformasi menjadi sebuah
identitas bagi Jember sebagai kota dengan perkembangan fashion carnival yang
besar.
acara ini juga telah berpengaruh bagi proses nation branding Indonesia. Dapat
diketahui bahwa nation branding adalah sebuah upaya untuk membentuk citra
dan reputasi sebuah negara di mata internasional109. Pada saat menghadiri event
JFC tahun 2017, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa JFC bukan hanya
menjadi icon bagi kabupaten Jember, namun telah menjadi icon yang
108
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
109
Miftahul Khausar, “Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian
Games 2018”, Skripsi S1 FISIP UIN Jakarta, 2020
77
membanggakan bagi bangsa dan negara Indonesia110. .JFC telah membentuk
Event ini kerap kali menampilkan budaya dari negara lain sebagai bentuk
Pengaruh JFC bagi citra Indonesia salah satunya dapat diukur dari
pencapaian dan penghargaan yang telah diraih oleh JFC terutama dalam periode
2016-2020. Hal ini dikarenakan penghargaan yang diperoleh oleh JFC dapat
Dalam perlombaan ini JFC mendapatkan posisi sebagai 2nd Runner up.111 JFC
karnaval dari Perancis112. Indonesia yang diwakili oleh JFC menjadi satu-
satunya negara dari Asia yang berhasil masuk Top-3. Dalam perlombaan
110
“Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di
Pasadena Hingga Berlin”, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 13 Agusts 2017, diakses pada 29
Maret 2021, https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-fashion-carnaval-tidak-kalah-
dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
111
“Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia ”, Kompas.com, 3 Mei
2016, diakses pada 6 Juli 2021,
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jember.Carnaval.Raih.Ju
ara.Tiga.Dunia
112
“Wah, Jember Fashion Canival Kini Diakui Dunia”, CNN Indonesia, 13 Agustus 2017,
diakses pada 23 Oktober 2021, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170813170404-
307-234396/wah-jember-fashion-carnival-kini-diakui-dunia
78
tersebut JFC menampilkan kreasi busana etnik khas Indonesia. Kemenangan
JFC pada event tersebut akan menaikkan citra Indonesia karena terdapat lebih
dari 100 jurnalis internasional yang meliput 113. Kemenangan JFC sebagai
kepada dunia sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Cynthia P. Schneider
Citra Indonesia dan JFC semakin meningkat dengan upaya tim JFC
ajang kecantikan dunia. Karya tim JFC telah membawa Indonesia berhasil
2016-2020, diantaranya:
Serikat
113
“Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia ”, Kompas.com, 3 Mei
2016, diakses pada 15 November 2021,
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jember.Carnaval.Raih.Ju
ara.Tiga.Dunia
114
Scheneider, “Culture Communicates: US Diplomacy That Works”, 147.
79
d. Best National Costume Miss Supranational 2018 dengan menampilkan
sebelumnya tim JFC sebagai tim yang membuat kostum nasional Indonesia juga
Kemenangan sebagai tim JFC sebagai Best National Costume telah membuat
kancah internasional.
80
yang ditampilkan oleh JFC. Keberhasilan JFC dalam membentuk citra positif
Indonesia sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Bound et al. dimana
diplomasi budaya dilakukan suatu negara untuk menunjukan siapa mereka dan
dengan baik dan memberikan manfaat yang besar bagi Kabupaten Jember.
Sejalan dengan apa yang telah dijelaskan pada Bab III, pemerintah
81
mendukung terselenggaranya event ini. Hal ini menunjukan bahwa JFC mampu
Jember. Berikut keuntungan yang dihasilkan JFC pada sektor pariwisata dan
ekonomi:
a) Pariwisata
oleh publik tentu menarik minat publik untuk menyaksikan acara tersebut
para wisatawan tertarik untuk datang kembali dan membuat JFC memiliki
115
Chandra Ayu Proborini, “Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata Di
Kabupaten Jember”, MUDRA Jurnal Seni Budaya, 32 (2017), 262-275
82
Gambar IV.3. Grafik Kunjungan Wisatawan ke Kab. Jember Periode
2016-2020
lebih 1,3 juta wisatawan116. Kemudian pada 2017 jumlah wisatawan yang
Jokowi bersama ibu negara dan beberapa jajaran Menteri pada event ini.
116
Kurniawan Yuda Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth
Terhadap Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UNEJ, 2020, 8.
117
Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkung Wisata Pantai Papuma Jember”, 8.
83
Kehadiran Predisen Jokowi merupakan momentum pertama pagelaran JFC
wisatawan dimana jumlah ini menurun dari tahun 2017118. Berdasarkan data
wisatawan ke Jember mencapai 1,5 juta. Tetapi, jumlah ini menurun dratis
118
Duwi Yunitasari, Ines Cynthia Theresia dan Nanik Istiyani, “Determinan Preferensi
Konsumen Memilih Hotel Syariah di Kabupaten Jember”, JESYA Jurnal Ekonomi dan Ekonomi
Syariah, 4 (2021)
119
Oryza A. Wirawan, “Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022”,
Beritajatim.com, 9 November 2021, diakses pada 18 November 2021,
https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/pariwisata-program-unggulan-apbd-jember-2022/
120
Hazliansyah, “Makin Populer, Jember Kini Punya 90 Objek Wisata”, Republika.co.id, 27
Desember 2017, diakses pada 18 November 2021,
https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/27/p1ma7v280-makin-populer-jember-
kini-punya-90-objek-wisata
84
Gambar IV.4. Grafik Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kab.
Jember Periode 2016-2020
pada tahun 2017 dan 2018 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung
pandemi Covid-19123.
121
Krisdianto, “Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of Mouth Terhadap
Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember”, 8.
122
Helmi Agus Salim, “Analisa Faktor Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan
Penginapan Hotel Terhadap Penerimaan Sub Sektor PDRB pada Industri Parwisata di Kabupaten
Jember Tahun 2008-2018”, WIGA Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 9 (2019)
123
Wirawan, “Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022”.
85
JFC Center mencatat setiap tahunnya ada sekitar 250.000-500.000
wisatawan yang datang melihat parade JFC yang ada di sepanjang lintasan
cat walk JFC yang memiliki panjang 3,6km124. JFC Center juga
dari area utama. Menurut Mentri Pariwisata Arief Yahya, JFC dapat
tourism bagi sebuah negara sesuai dengan yang disampaikan oleh Bound et
Jember Fashion Carnaval menunjukan bahwa JFC menjadi salah satu faktor
124
JFC Center, Jember Fashion Carnaval International Event 2021: International Fashion
Carnival & Exhibition.
125
“Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia”, Kompas.com, 13 Agustus 2018,
diakses pada 17 November 2021,
https://travel.kompas.com/read/2018/08/13/120300527/menpar--jember-fashion-carnaval-
berkelas-dunia
126
Bound et al. Cultural Diplomacy, 33.
86
Kedatangan ribuan wisatawan berpengaruh besar pada penambahan
Jember. JFC sebagai branding utama Kabupaten Jember, JFC memiliki daya
b) Ekonomi
127
“Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak Perekonomian”,
Bisnis.com, 24 Agustus 2014, diakses pada 15 Juli 2021,
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-carnaval-pesta-seni-ini-
mampu-dongkrak-perekonomian
87
tujuan dari adanya JFC agar Jember dapat berkembang menjadi kota yang
hunian dan okupansi hotel di Kabupaten Jember 128. Banyak wisatawan yang
pariwisata salah satunya dari hasil pembayaran pajak hotel dan restoran.
128
“Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak Perekonomian”. Radar
Jember, 24 Agustus 2014, diakses pada 15 Juli 2021,
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-carnaval-pesta-seni-ini-
mampu-dongkrak-perekonomian
88
Gambar IV.5. Grafik PAD Sektor Pariwisata Kab. Jember Periode
2016-2020
miliar dari total PAD Kabupaten Jember yang berjumlah Rp. 524 miliar.
Kemudian pada tahun 2017 PAD Pariwisata mencapai Rp. 20 miliar dari
total PAD Jember yaitu Rp. 719 miliar129. Sedangkan pada tahun 2018, PAD
sektor Pariwisata sebesar Rp. 25 miliar dari total PAD Kabupaten Jember
pada tahun 2019 telah mencapai Rp. 39 miliar dari keseluruhan PAD Jember
Rp. 1,045 triliun. Namun pada tahun 2020, PAD sektor pariwisata Jember
129
Fawaidul Khoir, “Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Jember Tahun 2011-2017”, Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember, 2018.
89
menurun drastis menjadi Rp. 17 miliar130 dari total PAD Jember sebesar Rp.
eksistensi JFC sebagai wajah utama pariwisata Jember dan menjadi fashion
terjadi pada 2020 dimana PAD sektor Pariwisata hanya menghasilkan Rp.
Data ini sejalan dengan data yang disajikan pada subbab pariwisata yang
2020. Pengaruh JFC pada peningkatan PAD sektor Pariwisata sesuai dengan
apa yang disampaikan oleh Bound et al. dimana kekayaan budaya yang
130
“PAD Anjlok, Pariwisata Didorong Bangkit”, Jawapos, 11 Maret 2021, diakses pada 18
November 2021, https://radarjember.jawapos.com/ekonomi-bisnis/11/03/2021/pad-anjlok-
pariwisata-didorong-bangkit/
131
“Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)”, BPS Kabupaten Jember, 27
Oktober 2021, diakses pada 19 November 2021,
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2021/10/27/296/target-dan-realisasi-pendapatan-asli-
daerah-pad-di-kabupaten-jember-2020.html
132
Bound et al. Cultural Diplomacy, 35.
90
Kehadiran JFC tidak hanya berdampak bagi peningkatan PAD
beberapa hari dalam satu tahun mulai dari sebelum event hingga selesainya
event JFC.
penyelenggaraan JFC.
untuk munculnya hotel-hotel besar di Jember. Sebelum ada JFC hanya ada
133
Ria Angin dan Berry Balafif, “Peran Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam
Meningkatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember (Sektor Pariwisata 2011-2015)”,
Jurnal Politico, Vol. 17 No.1 (2017), 53-72.
91
beberapa hotel kelas menengah di Jember. Kemudian saat JFC hadir dan
salah satunya Hotel Aston Jember. Hal ini menunjukan bahwa JFC memacu
kota yang terus bertumbuh dan berpeluang besar dapat menguntungkan para
investor134.
dalam satu tahun mulai dari beberapa hari sebelum sampai sesudah
belum terjadi dalam jangka panjang dan luas. Mengingat JFC hanya
diadakan beberapa hari dalam satu tahun. Selain itu, pendapatan masyarakat
tidak secara luas di seluruh Kabupaten Jember. Setelah acara tersebut usai,
Beberapa hari selanjutnya Jember kembali seperti hari-hari biasa tanpa riuh
134
Wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion Carnaval, pada
tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor JFC Center.
92
4. Perluasan Aktor Diplomasi Budaya
menjadi wadah yang dapat menggabungkan peranan aktor negara dan non
penyelenggaraan JFC, aktor yang terlibat bukan hanya aktor negara seperti
keutamaan dalam diplomasi budaya ini. Upaya diplomasi budaya JFC yang
dilakukan oleh aktor non negara menunjukan bahwa JFC berkontribusi untuk
diplomasi budaya ini. JFC Center menjadi aktor utama pelaksanaan parade JFC
JFC. JFC Center berperan dalam berbagai aspek mulai dari penentuan tema
JFC Center sebagai aktor utama dalam JFC juga berperan dalam segi
JFC terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan semakin besarnya skala
93
keuangan yayasan JFC Center, dan donatur135. Selain itu, keuangan JFC juga
didukung dari penjualan tiket event JFC dan hasil roadshow di sejumlah event
nasional dan internasional. Pada tahun 2017, dana hibah dari Pemkab Jember
untuk JFC terhenti sedangkan kebutuhan finansial JFC juga semakin besar.
Biaya operasional yang semakin besar tidak dapat dipenuhi hanya melalui
keuangan pribadi JFC. Hal ini kemudian diatasi dengan menaikkan harga
penjualan tiket acara JFC dan mengurangi jumlah tiket yang diberikan secara
gratis136.
JFC Center aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dari dalam
Mereka terlibat baik sebagai peserta ataupun sebagai panitia acara. Beberapa
guard yang turut menjadi volunteer dalam penyelenggaraan event JFC. Mereka
dalam dan luar negeri sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Jan Melissen
135
Violeta Wosi Permata, “Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion
Carnaval”, Jurnal Tata Kelola Seni, 3 (2017)
136
Zumrotun Solichah, “Pemkab Jember Tidak Bisa Carikan Dana Hibah “JFC””, Antara
Jatim, 13 Juli 2017, diakses pada 3 November 2021,
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-bisa-cairkan-dana-
hibah-jfc
94
masing-masing. Dalam diplomasi budaya tidak ada pedoman khusus mengenai
budaya. Hal ini juga dapat menjadi sebuah rujukan baru mengenai cara-cara
alternatif bagi aktor-aktor lain dalam melakukan diplomasi budaya agar lebih
bervariasi.
JFC Center terus berupaya agar eksistensi dan kontinuitas JFC terus berjalan.
utama JFC. Materi diplomasi dirumuskan oleh JFC Center melalui media
fashion dimana JFC Center bukan merupakan aktor negara sehingga hal ini
95
menunjukan bahwa materi diplomasi ini bukan dirumuskan oleh para elit
negara. Sehingga diplomasi budaya yang dilakukan oleh JFC Center dapat
pengadopsian diplomasi bottom-up. Hal ini dapat menjadi rujukan bagi aktor-
aktor diplomasi budaya lainnya bahwa materi diplomasi budaya juga dapat
Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tulus Warsito dan
137
Warsito - Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang:
Studi Kasus Indonesia , 4
96
Pengaruh yang dihasilkan oleh JFC juga telah memenuhi empat tujuan
diplomasi budaya yang merupakan bagian dari diplomasi publik seperti yang
disebutkan oleh Mark Leonardo. JFC mampu mencapai empat tujuan yakni:
tentang keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia saat orang berpikir
3. Engaging people, JFC telah mendorong banyak orang atau wisatawan untuk
Indonesia.
melibatkan negara lain dan citra positif Indonesia yang dihasilkan maka
Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa JFC sebagai instrumen diplomasi
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yakni 3,6km. JFC didirikan oleh Dyannd Fariz seorang perancang busana yang
berasal dari Kabupaten Jember dan dinaungi oleh Jember Fashion Carnaval
Center. JFC selalu mengangkat tema utama yang berbeda setiap tahunnya salah
satunya adalah Victory Unity in Diversity. Selain itu, JFC juga menampilkan
beberapa defile yang menjadi tema kostum-kostum yang akan dibuat oleh para
bencana alam, teknologi, film bahkan kemiskinan. Pada periode 2016-2020 JFC
mengalami perkembangan yang cukup signifikan meskipun pada tahun 2020 terjadi
pandemic Covid-19.
besar menggunakan diplomasi budaya sebagai salah satu metode untuk mencapai
melalui Jember Fashion Carnaval. JFC yang dikelola oleh Jember Fashion
Carnaval Center (JFC Center), pada awalnya didirikan untuk menjadi sebuah city
branding bagi Kabupaten Jember oleh Dynand Fariz. Dyannd Fariz terus
98
internasional yang didapatkan oleh JFC melalui media dan partisipan internasional
telah mendorong JFC untuk lebih dikenal di tataran global. JFC berkembang
dengan sangat signifikan dimana skala penyelenggaraan event terus meningkat dan
jumlah kunjungan wisatawan juga semakin banyak. Wisatawan yang hadir juga
bukan hanya wisatawan domestik, namun juga dari mancanegara. Hal ini kemudian
pemerintah pusat mulai ikut beperan dalam event ini sejak tahun 2014 dan berperan
aktif didalamnya secara terus menerus sampai saat ini. Sejak saat itu, JFC sering
yang dibuat kepada wisatawan baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri,
baik yang datang secara langsung maupun menyaksikan melalui liputan media-
luhur kebudayaan bangsa Indonesia kepada masyarakat Internasional. Hal ini telah
menunjukan adanya pertukaran ide, informasi, seni dan aspek budaya lainnya dari
Indonesia kepada bangsa lain dan masyarakat dunia melalui event JFC sesuai
Ini menunjukan JFC telah berperan penting dalam upaya diplomasi budaya bagi
99
JFC sebagai instrument diplomasi budaya telah memberikan kontribusi bagi
ditampilkan oleh JFC menggabungkan seni tata busana (fashion), seni musik,
keuntungan pada sektor pariwisata dan ekonomi. JFC membuka ruang bagi para
masyarakat yang berada di sekitar area pelaksanaan JFC, dan adanya wadah
diplomasi budaya dapat berjalan maksimal. Pada JFC, aktor yang terlibat bukan
hanya aktor negara seperti diplomasi budaya pada umumnya, namun aktor non-
negara justru menunjukkan keutamaan dalam diplomasi budaya ini yakni JFC
melalui JFC yang diadopsi dari city branding Kabupaten Jember kemudian
100
bertransformasi menjadi instrument diplomasi budaya Indonesia menunjukan
oleh JFC Center melalui media fashion dimana JFC Center bukan merupakan
aktor negara sehingga hal ini menunjukan bahwa materi diplomasi ini tidak
bersifat elitis.
serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang
dimensi kebudayaan.
B. Saran
Indonesia dapat lebih melibatkan aktor non negara dalam upaya diplomasi publik
di bidang budaya. Selama ini upaya diplomasi budaya seringkali hanya melibatkan
aktor negara saja. Namun hasil penelitian ini menunjukan bahwa, pelibatan aktor
juga dapat memperkaya materi diplomasi dan menjadi metode diplomasi budaya
101
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bound, Kirsten, Rachel Briggs, Jhon Holden, and Samuel Jones. Cultural
Diplomasi. London: Demos, 2007.
Cummings, Milton C. Cultural Diplomacy and the United States Government: A
Survey . Washington DC: Center for Arts and Culture, 2003.
Jember Fashion Carnaval Center, JFC Center, Jember Fashion Carnaval
International Event 2021: International Fashion Carnival & Exhibition.
Fariz, Dynand. The Eyes O Triumph: Celebrating One Decade of Jember Fashion
Carnaval. Jember: Temprina Media Grafika, 2011.
Flick, Uwe. An Introduction to Qualitative Research. 4th. London: SAGE
Publications Ltd, 2009.
Gass, Robert H., and Seiter Jhon S. "Credibility and Public Diplomacy." In
Routledge Handbook of Public Diplomacy, edited by Nancy Snow, & Philip
M. Taylor. New York: Routledge, 2008.
Khausar, Miftahul. Strategi Nation Branding Indonesia melalui Penyelenggaraan
Asian Games 2018. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Jakarta, 2020.
Khoir, Fawaidul. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Jember Tahun 2011-2017. Skripsi S1 FKIP Universitas Jember,
2018.
Krisdianto, Kurniawan Yuda. Pengaruh Citra Destinasi dan Harga Serta Word of
Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Wisata Pantai Papuma Jember.
Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, 2020.
Lindsay, Jennifer. "Performing Indonesia Abroad." In Heirs to World Culture:
Being Indonesian, 1950-1965, by Jennifer Lindsay, & Maya H.T. Liem,
195. Leiden: Brill, 2012.
Melissen, Jan. "The New Public Diplomacy: Between Theory and Practice." In The
New Public Diplomacy: Sost Power in International Relations, by Jan
Melissen. New York: Palgrave Macmillan, 2005.
Muslim, Ahmad. Perkembangan Jember Fashion Carnaval (JFC) di Kabupaten
Jember Tahun 2001-2014. Skripsi S1 FKIP Universitas Jember, 2016.
Neuman, Lawrence W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. 7th. Edinburgh: Pearson Education, 2014.
cii
Olins, Wally. "Making National Brand." In The New Public Diplomacy: Soft Power
in International Relations, by Jan Melissen, 169-179. New York: Palgrave
Macmillan, 2005.
Schneider, Cynthia P. "Culture Communicates: US Diplomacy That Works." In The
New Public Diplomacy Soft Power in International Relations, by Jan
Melissen. New York: Palgrave Macmillan, 2005.
Setiawan, Ahmad Yoga. Perkembangan Industri Pariwisata di Kabupaten Jember
Tahun 2003-2014. Skripsi S1 Fakultas Sastra Universitas Jember, 2015.
Silalahi, Ulber. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditama, 2012.
Vingalianti, Augusty. Diplomasi Indonesia melalui Rumah Budaya Indonesia di
Singapura Periode 2013-2015. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UIN Jakarta, 2019.
Warsito, Tulus, and Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Konsep dan
Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. Yogjakarta:
Ombak, 2007.
Wibowo, Bimo Aryo. Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Eropa melalui
Europalia 2017. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN
Jakarta, 2020.
Jurnal
Akil, Salsabila Andi, and Indra Kusumawardhana. "Diplomasi Budaya Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Festival Banjar." Wacana: Jurnal
Ilmiah Ilmu Komunikasi 20 (2021): 41-55.
Angin, Ria, and Berry Balafif. "Peran Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam
Meningkatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jember (Sektor
Pariwisata 2011-2015)." Jurnal Politico 17, no. 1 (2017): 53-72.
Boy, Leonardo, and Menezes Clarice. "Brazilian cultural diplomacy in Europe in
the early 21st century: bridging the gab between nations with international
events." European Journal of Cultural Management & Policy 9, no. 1
(2019): 18-37.
Cahyani, Istiqlaliah Dian. "Implementasi Jember Fashion Carnaval sebagai Bagian
dari City Branding Kabupaten Jember." Jurnal Universitas Airlangga 3
(2014).
Denisa, Lois, Pribadi Widodo, Nuning Damayanti Adisasmito, and Yasraf Amir
Piliang. "Public Engagement and The Making of Carnaval Place at Jember
ciii
Fashion Carnaval." Procedia-Social and Behavioral Science 184 (2015):
95-103.
Hennida, Citra. "Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri." Jurnal UNAIR:
Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik 22, no. 1 (2009): 17-23.
Jannah, Raudlatul. "Jember Fashion Carnaval: Konstruksi Identitas dalam
Masyarakat Jaringan." Jurnal Sosiologi Masyarakat 17, no. 2 (2012): 135-
151.
Kang, Hyungseok. "Contemporary Cultural Diplomacy in South Korea: Explicit
and Implicit Approaches." International Cultural Policy (Routledge) 21
(2015): 433-447.
Khatrunada, Siti Afifah, and Gilar Nur Alam. "Diplomasi Budaya Indonesia
melalui International Gamelan Festival 2018 di Solo." Padjajaran Journal
of International Relations (PADJIR) 1 (2019): 104-121.
Leonardo, Mark. "Diplomacy by Other Means." Foreign Policy, 2002: 48-56.
Liaw, Jesica Ong Hai, Muhammad Firdaus Sa'ad, Wong Wai Loong, Nur Surayya
Mohd Saudi, Inderjit Singh, and Sayuti Ab Ghani. "Digital Diplomacy: The
Role of Social Media." Solid State Technology 63 (2000).
Permata, Violeta Wosi. "Strategi Pengembangan Manajemen Jember Fashion
Carnaval." Jurnal Tata Kelola Seni 3 (2017): 20-30.
Proborini, Candra Ayu. "Jember Fashion Carnaval (JFC) Dalam Industri Pariwisata
Di Kabupaten Jember." Mudra Jurnal Seni Budaya 32 (2017): 261-275.
Rachmawati, Iva. "Film sebagai Diplomasi Budaya." Jurnal Studi Diplomasi dan
Keamanan 11 (2019): 19-33.
Salim, Helmi Agus. "Analisa Faktor Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan
Penginapan Hotel Terhadap Penerimaan Sub Sektor PDRB pada Industri
Parwisata di Kabupaten Jember Tahun 2008-2018." Wiga: Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi 9 (2019).
Schneider, Cynthia P. "The Unrealized Potential of Cultural Diplomacy: Best
Practice and What it could be, If Only..." The Journal of Arts Management,
Law, and Society 39, no. 4 (2009): 269.
Susanto, Irham Suryo. "Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika Serikat Pada Masa
Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono." Jurnal Ilmu Hubungan
Internasional 12 (2015): 1-16.
Tampubolon, Agustinus. "Fashion budaya Nasional dalam Konteks Wawasan
Kebangsaan: Studi Kasus pada Jember Fashion Carnaval." Journal of
Urban Society's Art 3 (2016): 19-26.
civ
Wang, Jian. "Localising Public Diplomacy: The Role of Sub-National Actors in
Nation Branding." Place Branding 2, no. 1 (2016): 32-42.
Yunitasari, Duwi, Ines Cynthia Theresia, and Nanik Istiyani. "Determinan
Preferensi Konsumen Memilih Hotel Syariah di Kabupaten Jember." Jurnal
Ekonomi dan Ekonomi Syariah 4 (2021).
Internet
Apriyono, Ahmad. "Angkat Tema Asian Games, Jember Fashion Carnaval 2018
Berlangsung Meriah". Liputan 6, 13 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3617377/angkat-tema-asian-
games-jember-fashion-carnival-2018-berlangsung-meriah
Badan Pusat Statistik. "Hasil Sensus Penduduk 2020". 21 Januari 2021.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-
penduduk-2020.html
Bisnis.com. "APBN akan Dukung Jember Fashion Carnaval 2018". 14 Agustus
2017. https://m.bisnis.com/amp/read/20170814/531/759115/apbn-akan-
dukung-jember-fashion-carnaval-2018
Bisnis.com."Indahnya Beragam Kostum Nusantara di Jember Fashion Carnaval ke-
16". 13 Agustus 2017.
https://lifestyle.bisnis.com/read/20170813/104/680455/indahnya-beragam-
kostum-nusantara-di-jember-fashion-carnaval-ke-16
Bisnis.com. "Jember Fashion Carnaval: Pesta Seni Ini Mampu Dongkrak
Perekonomian". 24 Agustus 2014.
https://m.bisnis.com/amp/read/20140824/230/252134/jember-fashion-
carnaval-pesta-seni-ini-mampu-dongkrak-perekonomian
BPS Kabupaten Jember. "Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)". 27
Oktober 2021.
https://jemberkab.bps.go.id/statictable/2021/10/27/296/target-dan-
realisasi-pendapatan-asli-daerah-pad-di-kabupaten-jember-2020.html
CNN Indonesia. "Dynand Fariz, Pendiri JFC dan Desainer Kostum Puteri
Indonesia". 17 April 2019. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190417190644-277-387382/dynand-farizpendiri-jfc-dan-
desainer-kostum-puteri-indonesia
CNN Indonesia. "Mengenal 7 Wujud Keragaman Budaya Indonesia dan
Contohnya". 23 Februari 2021.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210222140901-31-
609361/mengenal-7-wujud-keragaman-budaya-indonesia-dan-contohnya
cv
CNN Indonesia. "Pawai Jember Fashion Carnaval 2017 Sepanjang 3,6 Kilometer".
9 Agustus 2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20170809103145-269-233442/pawai-jember-fashion-carnaval-
2017-sepanjang-36-kilometer
CNN Indonesia. "Wah, Jember Fashion Carnaval Kini Diakui Dunia". 13 Agustus
2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170813170404-307-
234396/wah-jember-fashion-carnival-kini-diakui-dunia
Direktorat Jenderal Kerjasama Multilateral. "Rencana Strategis Direktorat Sosial
Budaya dan Organisasi Internasiona Negara Berkembang 2020-2024."
Kementerian Luar Negeri RI.
https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9
BS0lQL0RpcmVrdG9yYXQlMjBKZW5kZXJhbCUyME11bHRpbGF0Z
XJhbC8yMDIwL1JlbnN0cmElMjBTb3NidWQlMjBPSU5CJTIwMjAyM
C0yMDI0LnBkZg
Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. "Jember Fashion Carnaval:
Mengangkat Busana Nusantara ke Tingkat Dunia". 28 Oktober 2019.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-carnaval-
mengangkat-busana-nusantara-ke-tingkat-dunia/
Fajriana, Meita. "Tari-Tarian Nusantara Memukau di Pembukaan Asian Games
2018". Liputan 6, 18 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3622424/tari-tarian-nusantara-
memukau-di-pembukaan-asian-games-2018
Fikri, Dimas Andika. "Gunakan Kurator, Kementerian Pariwisata Resmi
Luncurkan Calendar of Events (CoE) Nasional”. Okezone, 16 Oktober
2019. https://travel.okezone.com/read/2019/10/16/406/2117523/gunakan-
kurator-kementerian-pariwisata-resmi-luncurkan-calendar-of-events-coe-
nasional-2020
Hanliansyah. "Makin Populer, Jember Kini Punya 90 Objek Wisata". Republika, 27
Desember 2017.
https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/12/27/p1ma7v280-makin-
populer-jember-kini-punya-90-objek-wisata
IDN Times. "Anak Muda Solo Antusias Sambut International Gamelan Festival
2018". 10 Agustus 2018.
https://www.idntimes.com/news/indonesia/jcnd/anak-muda-solo-antusias-
sambut-international-gamelan-festival-c1c2-1/1
Ikhsania, Annisa Amalia. "Jember Fashion Carnaval 2016 Resmi Digelar".
Okezone, 24 Agustus 2016.
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/08/24/194/1471818/jember-
cvi
fashion-carnaval-2016-resmi-
digelar#:~:text=JEMBER%20Fashion%20Carnaval%20(JFC)%202016,ya
ng%20merupakan%20lambang%20kebangkitan%20Indonesia.
Indonesia.go.id. "Suku Bangsa". 3 Desember 2017.
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa/kebudayaan/suku-bangsa
Jember Fashion Carnaval. "About Our Organization". Diakses pada 3 Juni 2021.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/about-2/about-organisation/
Jember Fashion Carnaval. "Pelantikan Pengurus Organisasi JFC Periode 2021-
2022". 22 November 2020.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/08/23/pelantikan-pengurus-
organisasi-jfc-periode-2020-2021-pada-momentum-peringatan-hari-
proklamasi-kemerdekaan-ri-ke-75/
Jember Fashion Carnaval. "World Kids Carnival 2020 Jember Diikuti 13 Negara
dari 5 Benua Digelar secara Virtual". 22 November 2020.
https://www.jemberfashioncarnaval.com/2020/11/23/world-kids-carnival-
2020-jember-diikuti-13-negara-dari-5-benua-digelar-secara-virtual/
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. "Asian Games 2018 sebagai Nation
Branding". 28 Juli 2016. https://www.ksp.go.id/asian-games-2018-sebagai-
nation-branding.html
Kantor Wakil Republik Indonesia (KWRI) UNESCO. "Sejarah". diakses pada 25
september 2021. http://kwriu.kemdikbud.go.id/tentang-kami/sejarah/
Kartinah, Eni. "JFC Gelar World Kids Carnival 2020 secara Virtual". Media
Indonesia, 19 November 2020.
https://m.mediaindonesia.com/infografis/detail_infografis/362343-jfc-
gelar-world-kids-carnival-2020-secara-virtual
Kawilarang, Renne R.A. "Memperkenalkan 'Rumah Budaya' di Belanda". KWRIU,
26 Juni 2015. https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/memperkenalkan-
rumah-budaya-indonesia-di-belanda/
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Diplomasi Batik Mewarnai Dewan
Keamanan PBB". 8 Mei 2019.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/247/berita/diplomasi-batik-mewarnai-
dewan-keamanan-pbb
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. "Badan Bahasa
Petakan 652 Bahasa Daerah di Indonesia". 24 Juli 2018.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/07/badan-bahasa-petakan-
652-bahasa-daerah-di-indonesia
cvii
Kompas.com. "Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia". 13 Agustus
2018. https://travel.kompas.com/read/2018/08/13/120300527/menpar--
jember-fashion-carnaval-berkelas-dunia
Kompas.com. "Wow, Kostum Jember Fashion Carnaval Raih Juara Tiga Dunia". 3
Mei 2016.
https://travel.kompas.com/read/2016/05/03/100600927/Wow.Kostum.Jem
ber.Carnaval.Raih.Juara.Tiga.Dunia (accessed Juli 6, 2021).
Kumandani, Syaiful. "Jember Fashion Carnaval Usung Isu Keberagaman Lewat
Busana". CNN Indonesia, 9 Agustus 2017.
https://www.cnnindonesia.com/tv/20170810001306-412-233618/jember-
fashion-carnaval-usung-isu-keberagaman-lewat-busana
Liputan 6. "Jember Fashion Carnaval Tampilkan 10 Defile Rasa Nusantara”. 9
Agustus 2017. https://www.liputan6.com/regional/read/3051825/jember-
fashion-carnaval-tampilkan-10-defile-rasa-nusantara
Liputan 6. "Tamu Istimewa di Catwalk Jember Fashion Carnaval". 9 Agustus 2018.
https://www.liputan6.com/regional/read/3614261/tamu-istimewa-di-
catwalk-jember-fashion-carnaval-ke-17
Maruli, Aditia. "Persembahan Mode dari Jember untuk Perdamaian Dunia”. Antara
News, 2 Agustus 2009.
https://www.antaranews.com/berita/149556/persembahan-mode-dari-
jember-untuk-perdamaian-dunia
Murdaningsih, Dwi. "Promosi Wonderful Indonesia Dibanjiri Pengunjung di Cina".
Republika, 25 April 2017.
https://www.republika.co.id/berita/ooyf1w368/promosi-wonderful-
indonesia-dibanjiri-pengunjung-di-cina
Mustafa, Ardita. "Jember Ditetapkan Sebagai Kota Karnaval". CNN Indonesia, 21
Juli 2017. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170721152148-
269-229429/jember-ditetapkan-sebagai-kota-karnaval
Mutiah, Dinny. "Perjalanan Dynand Fariz Besarkan Jember Fashion Carnaval, dari
Pesta Kampung hingga Berkelas Dunia". Liputan 6, 17 April 2019.
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3943757/perjalanan-dynand-fariz-
besarkan-jember-fashion-carnaval-dari-pesta-kampung-hingga-berkelas-
dunia
Nugroho, Imam D. "Keceriaan Dunia dalam Jember Fashion Carnaval". Iddaily.net,
8 Agustus 8, 2006. http://www.iddaily.net/2006/08/keceriaan-dunia-dalam-
jember-fashion.html
cviii
Ovier, Asni. "Angelica Tengker Sukses Bawa TIFF Masuk Top 10 Calendar of
Event 2020 Indonesia". Berita Satu, 16 Oktober 2019.
https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/580323/angelica-tengker-sukses-
bawa-tiff-masuk-top-10-calendar-of-event-2020-indonesia
Pemerintah Kabupaten Jember. "Terus Selenggarakan JFC untuk Kemajuan Fesyen
dan Karnaval”. 4 Agustus 2019. https://www.jemberkab.go.id/terus-
selenggarakan-jfc-untuk-kemajuan-fesyen-dan-karnaval/
Putramudji, Suryanto. "IDN: The 16th Jember Fashion Carnaval". Getty Images,
2017. https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/model-shows-
fashion-creations-during-grand-carnival-as-part-news-
photo/831234776?adppopup=true
Rachmawati. "Jember Fashion carnaval 2019, Parade Tribute for Dynand Fariz".
Regional Kompas, 6 Agustus 2019.
https://regional.kompas.com/read/2019/08/06/15283781/jember-fashion-
carnaval-2019-parade-tribute-for-dynand-fariz?page=all
Radar Jember. "PAD Anjlok, Pariwisata Didorong Bangkit". 11 Maret 2021.
https://radarjember.jawapos.com/ekonomi-bisnis/11/03/2021/pad-anjlok-
pariwisata-didorong-bangkit/
Rosana, Francisca Christy. "Jember Fashion Carnaval 2018 Tampilkan Simbol
Energi Asia". Tempo.co, 18 Apri 2018.
https://travel.tempo.co/read/1080659/jember-fashion-carnaval-2018-
tampilkan-simbol-energi-asia
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. "Presiden Jokowi Sebut Jember Fashion
Carnaval Tidak Kalah Dengan Karnaval di Pasadena Hingga Berlin".
Agustus 13, 2017. https://setkab.go.id/presiden-jokowi-sebut-jember-
fashion-carnaval-tidak-kalah-dengan-karnaval-di-pasadena-hingga-berlin/
Solichah, Zumrotun. "Pemkab Jember Tidak Bisa Cairkan Dana Hibah JFC".
Antara News, 13 Juli 2017.
https://jatim.antaranews.com/amp/berita/201253/pemkab-jember-tidak-
bisa-cairkan-dana-hibah-jfc
Soliha, Umi. "Jember Fashion Carnaval Usung Tema 'Tribal Grandeur'". Republika,
27 Februari 2019. https://republika.co.id/berita/gaya-
hidup/travelling/pnjgry368/tradisi-ramadhan
Tempo.co. "Jember Dinobatkan Jadi Kota Karnaval Internasional". 21 Juli 2017.
https://nasional.tempo.co/read/893194/jember-dinobatkan-jadi-kota-
karnaval-internasional
cix
Tempo.co. "Jember Fashion Carnaval Digelar 21-24 Agustus". 8 Agustus 2014.
https://gaya.tempo.co/read/598120/jember-fashion-carnival-digelar-21-24-
agustus/full&view=ok
Wahyunik, Sri. "Presiden JFC, Dynand Fariz Berpulang Sebelum Memilih Presiden
Pilihannya". Tribun News, 17 April 2019.
https://surabaya.tribunnews.com/2019/04/17/presiden-jfc-dynand-fariz-
berpulang-sebelum-memilih-presiden-pilihannya?page=2
Wirawan, Oryza A. "Pariwisata, Program Unggulan APBD Jember 2022".
November 9, 2021. https://beritajatim.com/politik-
pemerintahan/pariwisata-program-unggulan-apbd-jember-2022/
Wawancara
Hasil wawancara dengan Budi Setiawan selaku President of Jember Fashion
Carnaval, pada tanggal 31 Agustus 2021 di Kantor Jember Fashion
Carnaval (JFC) Center.
cx
LAMPIRAN
Lampiran 1:
Hasil Wawancara
cxi
penyelenggaraan JFC sebagai salah satu bentuk diplomasi budaya
Indonesia? Instansi mana saja yang telah berperan dalam proses
penyelenggaraan JFC? Dan bagaimana peran masing-masing instansi
tersebut dalam penyelenggaraan JFC?
Saya akan menjawab ini dari kegiatan yang kita bangun di tahun 2020
kemarin. Pada tahun 2020 saat pandemi dan pembatasan kegiatan orang dalam
jumlah banyak, kita menggelar sebuah kegiatan dengan tetap menghadirkan
konten dalam skala Internasional. Dengan segala keterbatasan yang ada kita
dapat menggelar World Kids Carnaval 2020. Siapa yang ada dibalik
terselenggaranya 4 itu? JFC membangun komunikasi dengan 4 kementerian
yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Komunikasi dan
Informatika. Dengan keterlibatan 4 kementerian tersebut maka kegiatan ini
menjadi sebuah kegiatan negara.
Kementerian Luar Negeri bahkan secara spesifik memberi ruang bagi JFC
untuk mengeksplor kegiatan ini melalui Direktrat Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik. Hal ini dikarenakan pada acara WKC, JFC bertujuan untuk
membangun soft diplomacy melalui budaya. Jadi kegiatan anak-anak yang
dibangun untuk meningkatkan hubungan antar negara. WKC menjadi inisiator
penyelenggaraan event yang diikuti oleh 13 negara dari 5 benua yang pada
akhirnya menghubungkan beberapa embassy kedalam sesuatu kegiatan yang
dihadirkan di Indonesia. Peserta WKC berasal dari WNI dan WNA dari masing-
masing negara yang berpartisipasi.
Selain itu, Kemenparekraf juga memberikan dukungan pendanaan untuk
kegiatan ini. Artinya besar sekali peran negara pada kegiatan World Kids
Canaval itu.
cxii
atas untuk Calendar of Event Indonesia. Jadi Kemenparekraft yang memang
selalu intens mendukung JFC. Kalau Kemenlu, Kominfo dan Kemendikbud
berperan setelah kita membuat event World Kids Carnaval.
Jadi memang keterlibatan mereka yang paling kita rasakan berdampak besar
dalam kegiatan yang dibangun JFC. Sedangkan pihak pemerintah sangat vital
sekali keterlibatannya dalam hal legalitas karena kita menggunakan akses
publik seperti jalan dan lain sebagainya.
6. Aktor non negara lain dalam diplomasi budaya adalah Media. Lantas
bagaimana pengaruh keterlibatan Media dalam diplomasi budaya yang
cxiii
dilakukan oleh JFC? Serta Media Nasional dan Internasional mana saja
yang telah meliput kegiatan JFC?
Media dan fotografer justru menjadi point yang mendapatkan tempat
istimewa di JFC sejak JFC 1. Mas Dynand bahkan menempatkan level media
di atas sponsor. Artinya, apa yang menjadi keinginan teman-teman media pasti
akan dipenuhi oleh Dynand Fariz. Teman-teman media dan fotografer
menginginkan gambar yang bersih dimana tidak ada umbul-umbul merek maka
hal ini akan dipenuhi oleh Mas Dynand. Beliau sampai harus menolak sponsor
yang siap menanggung penyelenggaraan event secara keseluruhan karna pihak
sponsor ingin logo-logo mereka ada di area utama. Mas Dynand lebih memilih
mewujudkan keinginan Media meskipun JFC tidak mendapatkan sponsor.
Hal ini pada akhirnya terbukti dengan publikasi JFC yang luar biasa. Pada
JFC ke-3, JFC sudah diliput oleh Kantor berita Reuters. Dari Reuters kemudian
Koran Kompas yang pada saat itu menjadi media paling besar memuat berita
JFC sebagai Headline pada hari Senin sehari setelah pagelaran JFC 3. Setelah
liputan Reuters dan Kompas, tahun-tahun berikutnya meia besar nasional dan
Internasional berbondong-bondong untuk meliput JFC.
Para Fotografer mengatakan bahwa JFC adalah surganya fotografer.
Mereka bisa mendapatkan gambar yang kaya warna dan tidak terganggu dengan
logo-logo sponsor. Mereka mengatakan bahwa acara JFC membuat mereka
tidak sempat lagi untuk berfikir karena aka nada banyak moment yang hilang
kalau terlalu banyak berfikir. Bahkan dalam satu event JFC mereka bisa
mendapatkan 2000-3000 foto.
Pada saat itu, informasi digital masih belum seperti sekarang. Pada saat itu
informasi hanya bisa diakses melalui media cetak, media televisi dan kantor
berita. Mas Dynand memiliki sasaran untuk publikasi JFC seluas-luasnya.
Karna hal ini berkaitan soal branding, dimana hal ini berbicara tentang
informasi yang disampaikan di luar dengan menampilkan gambar-gambar JFC
yang beautiful. Seperti yang pihak Kompas sampaikan kepada Mas Dynand
pada saat itu, mereka kaget karna tahu foto itu ada di Reuters dan ternyata
cxiv
berasal dari salah satu daerah di Indonesia. Sedangkan mereka tidak
mendapatkan informasi tentang ini.
Reuters tahunya dari mana? Mas Dynand mengirimkan tim JFC setahun
sebelumnya waktu itu di Bali Fashion Week yang menjadi tempat konten-
konten Fashion yang telah diliput oleh media-media internasional. Mas Dynand
bersama dengan tim JFC berangkat ke Bali Fashion Week dengan uang pribadi
Mas Dynand. Tim JFC tampil disana dan semua yang berangkat volunteer
semua. Saat stand lain menjual pakaian dan aksesoris, JFC justru menjual kota
Jember. JFC menampilkan video dan foto-foto JFC, Jadi kalau ada pengunjung
yang tanya “Apa disini yang kamu jual?” kita menjawab “Kita menjual kota
kita, Kota Jember adalah kota yang bagus untuk datang, liburan, dan lihat event
kita satu tahun sekali”. Disana kantor-kantor media melihat stand kita satu-
satunya stand yang unik. Karena yang jaga stand pakai kostum yang unik.
Setiap beberapa jam kita memutar music di depan stand kita dan menari. Jadi
stan kita paling ramai. Akhirnya dari situ reuters akhirnya penasaran, apa iya di
Jember ada event ini. Jadi mereka mencari tahu tanggalnya dan benar pas hari
event kita disini mereka datang. Waktu itu hanya reuters yang masuk di sini.
Tapi setelah itu, setelah berita yang reuters naik, semua media nasional dan
inetrnasional masuk disini. Kalau dilihat di Internet liputan JFC ada dimana
saja.
cxv
Ini menjadi road show pertama kali JFC. Perform JFC disana luar biasa menarik
atensi kontingen lain. Karna setiap negara berusaha membuat konten show yang
bagus dan asik di depan tenda masing-masing. setelah itu baru disusul oleh
roadshow lainya seperti ke India, Korea, Rusia, Australia, Sigapura, China,
Dubai, Afrika, Mauritius, Seychelles, dan beberapa negara lain. Nah ini kan
berarti diplomasi publik dengan merepresentasikan Indonesia.
Kita pernah ke india, kita datang khusus diundang oleh EO yang
menyelenggarakan berbagai festival di hari besar India. Kita di sana 10 hari dan
bertempat di Kurukshetra. Pertama kali tiba disana kita sangat amaze ketika
masuk ke area exhibition. Area exhibition itu dipenuhi dengan karpet dan tirai-
tirai. Disana kita perform dan mendapatkan hasil yang menarik. Pertama, saat
kita selesai perform dan kembali ke hotel kita berpapasan dengan seorang
bapak-bapak yang hadir saat kita perform disana. Dia bilang berbicara dalam
bahasa Inggris yang kira-kira artinya begini. “waahhh yang kalian tadi tunjukan
tadi luar biasa, kalian menampilkan kisah Mahabarata dalam 15 menit dan
kalian menggabungkan teatrikal dan fashion. Padahal kita yang disini tidak
terpikirkan untuk melakukan itu. Sema hal yang kalian tampilkan itu menarik
banget”. Pada saat itu kita merasa value added Indonesia sangat bagus. Kita
memberikan hal yang baru bagi mereka di tempat mereka sendiri.
Kita bawa kostum kesana tanpa dikasih tau bahwa kita disana diminta untuk
menampilkan kisah Mahabarata. Kebetulan kita kesana bawa kostum
Mahabarata 1 dan beberapa kostum lain yang tidak terkait dengan tema
Mahabarata. Tiba-tiba saat kita sudah di India, beberapa hari sebelum Show kita
dikasih tau kalau inspirasinya dari kisah Mahabarata. Akhirnya semua kostum
itu kita rekondisikan sebisa mungkin supaya bisa menjadi tokoh-tokoh yang ada
di Mahabarata. Kostum yang ada gajahnya jadi Ganesha dan kostum lainnya
jadi tokoh-tokoh lainnya sampai akhirnya kita berhasil membuat kostum untuk
masing-masing tokoh Mahabarata dan menampilkan teatrikal Mahabarata.
Disana semua grup seni juga menampilkan kisah Mahabarata tetapi dengan
versi mereka masing-masing.
cxvi
Keesokan harinya ada hal yang membuat kita bangga juga karna tampilan
kita yang begitu bagus, akhirnya kita dipanggil untuk hadir di tempat
Walikotanya. Disana kita satu tim ditemuin sama beliau, kemudian kita dikasih
plakat satu-satu. Trus kemudian beliau menyampaikan kepada kita di ruang
tersebut “I know that Indonesia is a very big country consist of various religion
and the majority is Muslim but what you already show here (Mahabarata show)
is so beautiful. It really shows that Indonesia is a country that highly values
tolerance and we really appreciate it”. Semua tim JFC pada saat itu sangat
bahagia dan terkesan atas apresiasi dari beliau. Kita bangga karna berhasil
membawa wajah yang Indah tentang Indonesia pada kesempatan ini.
cxvii
Penyelenggaraan JFC terutama dalam bidang pariwisata, ekonomi dan
sosial budaya?
Hal ini sudah nampak di permukaan artinya kunjungan wisatawan nasional
maupun mancanegara, liputan kantor berita internasional, dampaknya terhadap
Jember dan Indonesia luar biasa. Berbicara soal tema-tema global tadi, ada hal
yang tidak bisa dilihat orang lain namun Mas Dynand bisa lihat. Waktu itu Mas
Dynand berfikir kalau kita mengangkat konten daerah sekarang, orang luar
negeri tidak akan mau datang. Karena semua daerah lain di Indonesia mereka
juga mengangkat daerahnya masing-masing. Pada saat itu kesenia di Jember
juga belum bisa menandingi kesenian daeri kota-kota lain seperti Yogjakarta
dan Bali. Jika dilihat dari kekayaan alamnya daerah-daerah lain juga
mempunyai kekayaan alamnya. Oleh karena itu, Jember harus membuat sesuatu
yang berbeda. Orang akan lebih mudah menerima pada saat dunia mereka
diangkat. Jadi konten itu, benar-benar mencuri perhatian “kok bisa ya karnaval
ini diselenggarakan di Jember?”. Sehingga kompas pada saat itu pernah
membuat ulasan JFC dari sisi behind the scene. Ulasannya waktu itu “Kalau
bandung yang punya Fashionnya, maka Jember yang punya Karnavalnya”.
Secara Ekonomi, hadirnya JFC menjadi trigger untuk hadirnya hotel-hotel
besar yang lain di Jember. Sebelum JFC hanya ada beberapa hotel menengah,
dan hadirnya JFC menginisiasi hadirnya Aston. Aston Hotel background
inspirasi mereka adalah JFC. Artinya gelaran JFC ini membuat Jember secara
etalase menjadi etalase yang bagus sehingga investor ingin masuk di dalam
karena Jember dianggap sebagai kota yang bertumbuh dan membuat orang
ingin datang ke Jember. Bupati Jalal pada saat pertemuan dengan para kepala
dinas pada saat JFC Audiensi menyampaikan “suka atau tidak suka, diterima
atau tidak diterima oleh masyarakat Jember, pertumbuhan Jember ini tidak
terlepas dari benang merah keberadaan Jember Fashion Carnaval dalam
beberapa tahun belakangan ini”. Kalau dulu kita masih bisa cari sawah 1 hektar
dengan uang dibawah 100 juta dan sekarang sudah tidak bisa karna harga sudah
meningkat drastis.
cxviii
10. Menurut Bound et al., citra dan reputasi sebuah negara dapat ditunjukan
melalui budayanya. Kemudian, bagaimana pengaruh JFC yang
merupakan bentuk kekayaan budaya Indonesia dalam membentuk citra /
image Indonesia dimata dunia? Menurut bapak hadirnya JFC ini
memberikan pengaruh seberapa signifikan untuk pembentukan image
Indonesia di mata dunia?
Bapak Hermawan Katajaya seorang founder MarkPlus dan pakar marketing
Indonesia berkelas dunia. Mas Dynand menjadi kesempatan dalam beberapa
kali kesempatan seminar bersama dengan beliau. Apa yang disampaikan oleh
bapak Hermawan Kartajaya? Beliau menyampaikan bahwa Mas Dynand
dengan JFC nya ini satu-satunya yang pegang 4 brand sekaligus.
1. Branding Personal yaitu Mas Dynand sendiri, orang sudah kenal dengan
mas dynand dengan JFC dan Karnavalnya.
2. Branding Event, kalau bicara tentang Karnaval orang pasti mengacu pada
JFC.
3. Branding City, Pada saat orang sudah masuk ke pembicaraan dari mana?
“Dari Jember”. “Ooohh yang ada karnavalnya yaa”.
4. Branding Country. Branding Country ini didapat melalui apa? Melalui
international competition yang menghasilkan Best National Costume
beberapa kali di tingkat dunia dengan kostum-kostum terbaik. Sekarang
Indonesia sangat disegani sekali dalam karya kostumnya untuk National
Costume. Padahal sebelumnya bahkan tidak pernah masuk nominasi.
Akhirnya hadir penghargaan tertinggi pertama di Miss Universe 2014
“Chronicle of Borobudur”. Setelah masuk disana kemudian langsung
berturut-turut Best National Costume Miss Supranational, Miss
International dipegang oleh Indonesia dengan karya nya tim kreatif
Jember Fashion Carnaval dalam arahan Mas Dynand. Akhirnya posisi ini
menjadi posisi yang sekarang Indonesia memiliki image kuat di dalam
karya kostum.
Seminggu lalu, JFC mendapatkan suatu komunikasi dari salah satu
kontestan Miss Global dari salah satu negara besar di Eropa yang akan
cxix
berlangsung di bali beberapa waktu ini. Kontestan ini berharap JFC dapat
meng-create sebuah Kostum untuk dia. Miss Global Indonesia tentu saja
sudah bermaksud untuk menggandeng JFC. Tapi yang mengagetkan kita
justru yang dari Eropa ini. Dia (Kontestan Eropa) bilang “kostum-kostum
yang kalian buat Awesome banget, kita sangat ingin kalian bisa
membuatkan kostum untuk kita”. Dan saat ini kita sedang ada di dilemma
antara Nasionalisme dan Keinginan untuk selalu berkarya di tingkat dunia
dan nantinya kita akan memrikan kabar lebih lanjut yang pasti kita sangat
berterima kasih sekali atas apa yang sudah disampaikan dankita juga
sangat berkeinginan untuk mengahsilkan karya bagi mereka. Keinginan
kita nanti untuk yang kompetisinya kita tetep konsen ke Miss Global
Indonesia.Tapi kita ingin menawarkan untuk sesi di luar kompetisi itu
mereka (Kontestan Eropa) bisa berfoto dengan kostum yang di buat oleh
Jember Fashion Carnaval.
cxx
didalamnya terdapat International Ambassador ada Special Duty Ambassador,
ada Fashion Ambassador, ada Direktorat Recruitment, Direktorat Edukasi,
Direktorat Research and Development, dan lainnya. Isinya semua terdiri
volunteer baik ada di Jember, ada di Indonesia, maupun di mancanegara.
Kemudian ada satu divis yang namanya Board Counselor Of Art Science &
Culture (BCASC) JFC yang berisi berbagai profesi seperti fotografer, pelukis,
budayawan, dokter, dan lain sebagainya pokoknya yang punya ranah
ketertarikan terhadap Art Science & Culture.
Strategi lainnya, kalau dulu JFC catwalknya di Jalan, dengan kondisi
pandemi ini kita harus bisa menemukan Catwalk yang baru. Lalu salah satunya
adalah Catwalk digital. Tapi konten visi misi JFC untuk membawa Jember
menjadi kota wisata karnaval dunia harus tetap diteruskan. Maka jangkauan
kegiatannya dilebarkan kedalam kegiatan pemberdayaan masyarakat juga.
Artinya berusaha untuk memperluas potensi sumber daya manusia melalui
kegiatan-kegiatan yang masuk di ranah kegiatan masyarakat. Karena itu, Bupati
Hendy juga sangat menaruh harapan dan ruang “Ayok JFC bareng dengan
pemerintah Kabupaten melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan di tingkat
kecamatan dan desa untuk nanti bisa menjadi event-event kecil trus kemudian
nanti bisa hadir Calender of Event.” Event kecil ini dijadikan trigger untuk
memunculkan tourism destination di wilayah masing-masing itu. Potensi-
potensi lain seperti wisata alam dan kuliner nantinya akan digali. Jadi
strateginya memang mempersiapkan sumber daya manusia agar ini bisa
menjadi sebuah kegiatan yang bisa bergerak dinamis mengikuti perubahan yang
ada. Termasuk kemarin International Exhibition and Webinar yang sasaran
utamanya dari webinar ini akan terbentuk sesuatu kekuatan baru lagi yang kita
susun dalam makalan dan akan kita serahkan ke Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kretaif yang berisi langkah untuk menjadikan meteorit artefak
sebagai pengungkit kegiatan wisata artefak. Jadi nanti ini juga akan bekerja
sama dengan lintas komuniti termasuk travel, jurnalis, dan lain sebagainya
untuk membangun sesuatu yang selama ini belum dibangun oleh orang dan
bahwa artefak bisa dijadikan sebagai kegiatan wisata. Kegiatan wisatanya
cxxi
seperti apa? Bukan hanya mengunjungi tempat wisatanya saja, tetapi
memperkenalkan orang dengan sesuatu yang selama ini mereka belum pernah
merasakan menemukan itu ditempat lain. Misalkan kalau wisatawan larinya ke
5 S yaitu Something to see, Something to do, Something to learn, Something to
try, dan Something to buy. Dari sana nanti bisa dibangun kegiatannya, “See”
apa yang bisa dilihat? Artefaknya. Kalau Artefak ini ada di Jember, maka kita
juga bisa mengajak wisatawan untuk Ayo Jember juga punya Kopi,
Rembangan, Papuma. Trus kemudian Something to do, mereka bisa disuguhi
perform temen-temen JFC. Something to try, kasih kegiatan yang
menyenangkan seperti challenge seberapa lama mereka bisa mengangkat satu
Artefak. Jadi seperti itu startegi JFC ke depannya.
cxxii
cxxiii