Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
MAKALAH
KETERAMPILAN MENYIMAK
Dosen pengampu: Zulfadli Hamdi, M. pd.
Disusun Oleh:
NAMA: M. SALEH AHMAD
NPM: 200102104
KELAS: 4C
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Tentang Keterampilan Menyimak. Solawat serta salam mari kia haturkan
pada nabi kita yaitu nabi Muhammad SAW. yang sudah membimbing kita kejalan
yang benar. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan sampai penulisan, saya
mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada teman-teman yang mendukung.
Saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata kesempurnaan. oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang, dan kami juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
PEMBAHASAN..........................................................................................................3
PENUTUP..................................................................................................................12
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Tujuan Menyimak
Menyimak mempunyai tujuan, tujuan tesebut terkait dengan kegiatan
yang dilakukan oleh penyimak. Penyimak harus mengerti dan memahami tutr
pesan oleh penutur. Setiap penyimak pasti mempunyai tujuannya masing-
masing. Tujuan menyimak antara lain:
1. Menyimak untuk mendapatkan fakta atau informasi
Menyimak untuk mendapatkan informasi dapat dilakukan dengan
menggunakan sarana dan prasarana. Sarana yang dapat digunkan dalam
menyimak untuk mendapatkan fakta dan informasi diantaranya
mendengarkan radio, menonton telivisi, mengikuti pertemuan ilmiah, dan
lain-lain. Dari berbagai sarana tersebut, dapat memperoleh fakta yang
sebenarnya. Para ahli juga mendapatkan fakta dan informasi dari
berbagai srana prasarana diatas.
2. Menyimak untuk menganalisis fakta
Menyimak untuk menganalisis fakta adalah menguraikan fakta atau
unsur-unsur untuk pemahaman secara menyuluruh. Tujuan utama
menganalisis fakta adalah untuk memahami makna dari segi yang kecil,
jadi penyimak dapat memahami setiap aspek fakta, sehingga fakta
tersebut dapat dipahami dengan baik oleh penyimak. Misalnya seorang
penyimak sedang menyimak pidato, maka pada umumnya rata-rata orang
tersebut akan menggunnakan sekitar 120-150 kata, sedangkan penyimak
dapat menggunakan kata sekitar 300-500 kata permenit, dengan adanya
perbedaan waktu tersebut bagi pendengar yang kritis akan
memanfaatkan waktu selisih itu untuk menganalisis ide- ide dan fakta
yang di dengarnya.
3. Menyimak untuk mengevaluasi fakta
Fungsi utama penyimak mengevaluasi fakta adalah memutuskan
apakah fakta-fakta tersebut akan diterima atau ditolak oleh penyimak.
Penyimak juga dapat berperasangka bahwa penutur mengadakan evaluasi
secara masak terhadap sasarannya, pembicara memahami secara seksama
apa yang dia kattakan. Penyimak juga harus dapat mengambil
kesimpulan dari beberapa perkataan penutur, misalnya kerangka statistik
yang penutur ajukan itu hannya terbatas pada tingkat pengolahan. Jadi
dapat disimpulkan penyimak menyuuguhkan pendapat, pertimbangan,
pernyataan, serta evaluasi terhadap fakta dan opini.
4. Menyimak untuk mendapatkan inspirasi
Istilah inspirasi sering digunnakan sebagai alasan seseorang untuk
mekakukann proses menyimak. Inspirasi biasanya di peroleh melaui
kegiatan menyimak ceramah, pertemuan illmiahh, pertemuan reuni,
pertemuan para bintang artis, diskusi, debat dan lain-lain.seorang penutur
yang inspiratif adalah penutur yang selalu memberikkan motivasi,
mengendaliikan emosi, memberikan semangat, dan membangkitkann
gairah penyimak untuk mendapatkan inspirasi. Jadi, inspirasi merupakan
alasan yang kuat paada seorang untuk melakukan kegiatan proses
menyimak.
5. Menyimak untuk mendapatkan hiburan atau estetik
Hiburan dapat di peroleh dari menyimak lagu-lagu dari radio, film
dari telivisi, menonton pembacaan puisi dan drama dari suatu kegiatan
dan lain-lain. Tujuan utama dari menyimak untukk mmendapat hibuaran
ata estetik adalah untukk mendapatkan rasa senang, menikmati ketika
menyimak sesuatu hal. Kesengan merupakan kebutahan utama bagi
manusia, sesuatu hal yang digunakan unntuk melepaskan kejenuhan,
tekanan, emosional, kelelahan dalam kehidupann sehari-hari. Jadi
hiburan merupakan tujuan yang sangat penting bagi manusia sehingga
mau melakukan proses menyimak.
6. Mennyimak unutuk memperbaiki kemampuan berbicara
Menyimak juga dapat memperbaiki kemampuan berbicara karena
dengan menyimak, kita mendapatkan wawasan, pengetahuan, kosa kata
baru, pengalaman baru, gaya berbicara yang berbeda sehingga dapat
memperlancar ketika kita berbicara karena mempunyai banyak
pengalaman baru dari menyimak. Orang yang cerdikk dapat memperbaiki
gaya bicaranya lewat menyimak dari radio, telivisi, handphone , dan lain
sebagainya. Rencana itu akann melibatkan berbagai aspek yang telah
dipelajarinya selama ini, misalnya bagaimana pembicara itu memnuhi
standard komunikasi bicara yang efektif, bagaimana ia bias
menyesuaikan bicaranya dengan para hadiri, bagaiman ia menyusun
maateri yang akan disampaikan, dan tidak kalah penting bagai ia
berkoordinasi dengan para hadirin dalam memanfaatkan pikiran, jasmani,
suara, serta bahasa pada cara-cara berpidato.
5. Menyimak skunder
menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak yang terjadi secara
kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu jika seseorang sedang
membaca di kamar, ia juga mampu mendengar percakapan di luar sana,
suara televisi, suara siaran radio, dan lain sebagainya. Suara tersebut
dapat didengar pembelajar namun suara lain tersebut tidak mengganggu
si pembelajar.
6. Menyimak estetik.
Menyimak estetik disebut juga menyimak apresiatif. Menyimak
estetika adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati
sesuatu. Menyimak skunder ini juga sejenis kegiatan menyimak secra
kebetulan dan secara ekstensif, menyimak estetik adalah fase terakhir
dari fase kebetulan. Contoh menyimak estetik misalnya menyimak
pembacaan puisi, cerita, syair lagu, rekaman drama, dan sebagainya.
Kegiatan menyimak estetik lebih menekankan aspek emosional si
penyimak seperti ketika menghayati dan memahami pembacaan puisi.
Pada menyimak estetik, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul
rasa senang pada puisi yang dibacakan. Contoh menyimak estetik lainnya
seperti pada pembacaan cerita pendek.
7. Menyimak Pasif
menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang
dilakukan tanpa upaya sadar . Contoh menyimak pasif misalnya dalam
kehidupan sehari-hari seseorang yang tidak bisa bahasa daerah namun
karena ia telah mendengar bahasa daerah tersebut dalam dua atau tiga
tahun maka akhirnya ia paham bahkan mahir dalam bahasa daerah.
Kemahiran dalam menggunakan bahasa daerah itu merupakan hasil
menyimak pasif. Pada umumnya kegiatan menyimak pasif itu terjadi
secara kebetulan dan dengan ketidaksengajaan.
8. Menyimak introgatif
menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak dengan tujuan
mendapatkan informasi melalui cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.dalam kegiatan
menyimak introgatif ini si penyimak mempersempit serta mengerahkan
perhatiannya pada pemerolehan informasi. Kegiatan menyimak
interogratif bertujuan untuk:
a. mendapatkan sejumlah fakta dari sumber informasi.
b. mendapatkan ide baru yang kemudian dapat dikembangkan menjadi
sebuah wacana lain yang menarik.
c. mendapatkan informasi tentang keaslian dari bahan yang disimak.
9. Menyimak eksploratif
menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara penuh perhatian guna mendapatkan informasi yang baru. Setelah
selesai menyimak, penyimak eksploratif akan:
a. menemukan gagasan/ide baru.
b. menemukan informasi baru sekaligus memberikan informasi
tambahan dari bidang tertentu.
c. menemukan topik-topik baru yang kemudian dapat dikembang pada
masa selanjutnya.
d. menemukan unsur bahasa yang bersifat baru.
10. Menyimak kreatif
menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan kretifitas dan daya imajinasi kesenangan—kesenangan
terhadap bunyi, visual, atau pengliahatan, gerakan, serta perasaan-
perasaan kinestetik yang disarankan apa-apa yang di dengarnya.
Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara:
a. menirukan lafal atau bunyi bahasa daerah atau bahasa asing,
misalnya bahasa belanda, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa
jawa, bahasa sunda, dan lainnya.
b. mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara, namun
dengan pilihan kata dan struktur yang berbeda.
c. membangun kembali atau merekonstruksi pesan yang telah
disampaikan penyimak.
d. menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah
disimak.
11. Menyimak konsentratif
menyimak konsentratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara penuh perhatian guna memperoleh pemahaman yang baik
terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif
bertujuan untuk:
a. mengikuti petunjuk-petunjuk.
b. mencari hubungan antar unsur dalam menyimak.
c. mencari hubungan kualitas dan kuantitas dalam komponen.
d. mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak.
e. mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak.
f. mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak.
12. Menyimak selektif
menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara terfokus dan selektif guna mengenal bunyi-bunyi asing, suara
dan nada, bunyi-bunyi homogen, frasa-frasa, kata-kata, bentuk-bentuk,
dan kalimat-kalimat bahasa yang dipelajarinya. Menyimak selektif
memiliki ciri-ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak
yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah:
a. menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada
bagian tertentu yang diinginkan.
b. menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu.
c. menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
D. Proses Keterampilan Menyimak
1. Tahap mendengar (hearing)
Dalam tahap mendengar kita dapat mendengar segala sesuatu yang di
kemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran tau pembicaraanya,
sehingga dalam tahap ini, si pendengar masih dalam tahap hearing.
2. Tahap memahami (understanding)
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari mendengar. Setelah kita
mendengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti dan memahami
denagan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara.
3. Tahap menginterpretasi
Penyimak yang baik, cermat, dan juga teliti, belum puas jika hanya
mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang
terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang
penyimak telah tiba pada tahap interpretting.
4. Tahap mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi
pembicaraan, sang penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi
pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan
kelemahan, di mana kebaikan serta kekurangan sang pembicara
dievaluasi. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahapan
evaluating.
5. Tahap menanggapi
Tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran
atau pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap
menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986: 58-59).
Ulifatus Pebriana, Dyah Woro Wirastri Ekowati,& Frendy Aru Fantiro.2017. Peningkatan
Keterampilan MenyimakMelalui Model Pembelajaran Artikulasi dan Media Boneka Tangan pada
Pembelajaran Tematik Kelas 1 SDN PEJOK II KEDUNGADEM BOJONEGORO. Jurnal Pemikiran
dan Pengembangan SD.Volume 5, Nomor 2, (Halaman 766-772).
Lira Hayu Afdetis Mana & Titiek Fujita Yusandra.2016. Pengembangan RPKPS
dan SAP Menyimak Berbasis Pendekatan Contekstual Teacing and Learning (CTL).
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal. 84-100 .
Rosdia.2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Metode
Mendongeng Siswa Kelas VI SDN Sese. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 4 No. 8,
hal. 250-267
Nurbiana Dhinie, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka