Sie sind auf Seite 1von 20

TUGAS Ke 2

MAKALAH
KETERAMPILAN MENYIMAK
Dosen pengampu: Zulfadli Hamdi, M. pd.

Disusun Oleh:
NAMA: M. SALEH AHMAD
NPM: 200102104
KELAS: 4C

Makalah disusun untuk memenuhi


Matakuliah: Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2021
KATA PENGHANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat, hidayah
serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Tentang Keterampilan Menyimak. Solawat serta salam mari kia haturkan
pada nabi kita yaitu nabi Muhammad SAW. yang sudah membimbing kita kejalan
yang benar. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan sampai penulisan, saya
mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada teman-teman yang mendukung.

Saya menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari kata kesempurnaan. oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang, dan kami juga berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

pringgasela, 28 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1


B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Makalah................................................................................................2
D. Manfaat Makalah..............................................................................................2
BAB II

PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Keterampilan Menyimak.................................................................3


B. Jenis-Jenis Menyimak.......................................................................................4
C. Proses Keterampillan Menyimak....................................................................10
BAB III

PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan
agar mahasiswa mampu menguasai Bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk
mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai oleh mahasiswa secara baik dan benar, ada 4
keterampilan menyimak yaitu (listening skill), keterampilan berbicara
(speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan
menulis (writing skill).
 Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang
dikemukakan di atas hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi
perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh
melalui keterampilan menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita
melalui media masa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu telah
berlangsung  pula kegiatan menyimak. Oleh karena itu, pengajaran
menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah
kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.
Apalagi dalam Era Globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), masyarakat dituntut
untuk mampu menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat,baik
melalui media maupun melalui tatapan muka secara langsung. Berbagai
lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering
mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang
dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan
rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam
kegiatan semacam itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan
menyimak yang memadai.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang keterampilan menyimak?
2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis keterampilan menyimak?
3. Jelaskan bagaimana proses menyimak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu keterampilann menyimak
2. Untuk engetahui jenis-jenis menyimak
3. Untuk mengetahui bagaimana proses menyimak
D. Manfaat
1. Mengetahui tentang keterampilan menyimak
2. Mengetahui tentang jenis-jenis menyimak
3. Mengetahui proses menyimak
4. Mampu menginplementasikan keterampilan menyimak dalm kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keterampilan menyimak


Menyimak adalah kegiatan meresepsi, mengolah serta menginterpretasi
suatu permasalahan dengan melibatkan pancaindra seseorang, menyimak
berhubungan dan bermanfaat dengan menyimak dan berbicar, menyimak dan
membaca, berbicara dan membaca serta ekspresi lisan dan ekspresi tulis
(Askarman lailla, 2020:2).
1. Pengertian menyimak menurut para ahli
a. Rusel dan Russel Menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh
pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
b. Anderson(1994:28) Menyimak sebagai proses besar
mendengarkan,mengenal,serta menginterpretasikan lambang-
lambang lisan.
c. Guntur Tarigan (1985 : 19)Menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interprestasi, untuk memperoleh
informasi, menangkapisi, serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaranatau bahasa lisan.
d. Djago Tarigan (1986)Menyimak dapat dikatakan mencakup
mendengar, mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada
peristiwa menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan
disertai dengan penuh perhatian dan minat.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas menyiamak adalah suatu
prooses kegiatan dengan sengaja atau direncanakan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh pemhaman, perhatian serta apresiasi.
Keterampilan menyimak sangat penting dalam proses belajar mengajar.

B. Tujuan Menyimak
Menyimak mempunyai tujuan, tujuan tesebut terkait dengan kegiatan
yang dilakukan oleh penyimak. Penyimak harus mengerti dan memahami tutr
pesan oleh penutur. Setiap penyimak pasti mempunyai tujuannya masing-
masing. Tujuan menyimak antara lain:
1. Menyimak untuk mendapatkan fakta atau informasi
Menyimak untuk mendapatkan informasi dapat dilakukan dengan
menggunakan sarana dan prasarana. Sarana yang dapat digunkan dalam
menyimak untuk mendapatkan fakta dan informasi diantaranya
mendengarkan radio, menonton telivisi, mengikuti pertemuan ilmiah, dan
lain-lain. Dari berbagai sarana tersebut, dapat memperoleh fakta yang
sebenarnya. Para ahli juga mendapatkan fakta dan informasi dari
berbagai srana prasarana diatas.
2. Menyimak untuk menganalisis fakta
Menyimak untuk menganalisis fakta adalah menguraikan fakta atau
unsur-unsur untuk pemahaman secara menyuluruh. Tujuan utama
menganalisis fakta adalah untuk memahami makna dari segi yang kecil,
jadi penyimak dapat memahami setiap aspek fakta, sehingga fakta
tersebut dapat dipahami dengan baik oleh penyimak. Misalnya seorang
penyimak sedang menyimak pidato, maka pada umumnya rata-rata orang
tersebut akan menggunnakan sekitar 120-150 kata, sedangkan penyimak
dapat menggunakan kata sekitar 300-500 kata permenit, dengan adanya
perbedaan waktu tersebut bagi pendengar yang kritis akan
memanfaatkan waktu selisih itu untuk menganalisis ide- ide dan fakta
yang di dengarnya.
3. Menyimak untuk mengevaluasi fakta
Fungsi utama penyimak mengevaluasi fakta adalah memutuskan
apakah fakta-fakta tersebut akan diterima atau ditolak oleh penyimak.
Penyimak juga dapat berperasangka bahwa penutur mengadakan evaluasi
secara masak terhadap sasarannya, pembicara memahami secara seksama
apa yang dia kattakan. Penyimak juga harus dapat mengambil
kesimpulan dari beberapa perkataan penutur, misalnya kerangka statistik
yang penutur ajukan itu hannya terbatas pada tingkat pengolahan. Jadi
dapat disimpulkan penyimak menyuuguhkan pendapat, pertimbangan,
pernyataan, serta evaluasi terhadap fakta dan opini.
4. Menyimak untuk mendapatkan inspirasi
Istilah inspirasi sering digunnakan sebagai alasan seseorang untuk
mekakukann proses menyimak. Inspirasi biasanya di peroleh melaui
kegiatan menyimak ceramah, pertemuan illmiahh, pertemuan reuni,
pertemuan para bintang artis, diskusi, debat dan lain-lain.seorang penutur
yang inspiratif adalah penutur yang selalu memberikkan motivasi,
mengendaliikan emosi, memberikan semangat, dan membangkitkann
gairah penyimak untuk mendapatkan inspirasi. Jadi, inspirasi merupakan
alasan yang kuat paada seorang untuk melakukan kegiatan proses
menyimak.
5. Menyimak untuk mendapatkan hiburan atau estetik
Hiburan dapat di peroleh dari menyimak lagu-lagu dari radio, film
dari telivisi, menonton pembacaan puisi dan drama dari suatu kegiatan
dan lain-lain. Tujuan utama dari menyimak untukk mmendapat hibuaran
ata estetik adalah untukk mendapatkan rasa senang, menikmati ketika
menyimak sesuatu hal. Kesengan merupakan kebutahan utama bagi
manusia, sesuatu hal yang digunakan unntuk melepaskan kejenuhan,
tekanan, emosional, kelelahan dalam kehidupann sehari-hari. Jadi
hiburan merupakan tujuan yang sangat penting bagi manusia sehingga
mau melakukan proses menyimak.
6. Mennyimak unutuk memperbaiki kemampuan berbicara
Menyimak juga dapat memperbaiki kemampuan berbicara karena
dengan menyimak, kita mendapatkan wawasan, pengetahuan, kosa kata
baru, pengalaman baru, gaya berbicara yang berbeda sehingga dapat
memperlancar ketika kita berbicara karena mempunyai banyak
pengalaman baru dari menyimak. Orang yang cerdikk dapat memperbaiki
gaya bicaranya lewat menyimak dari radio, telivisi, handphone , dan lain
sebagainya. Rencana itu akann melibatkan berbagai aspek yang telah
dipelajarinya selama ini, misalnya bagaimana pembicara itu memnuhi
standard komunikasi bicara yang efektif, bagaimana ia bias
menyesuaikan bicaranya dengan para hadiri, bagaiman ia menyusun
maateri yang akan disampaikan, dan tidak kalah penting bagai ia
berkoordinasi dengan para hadirin dalam memanfaatkan pikiran, jasmani,
suara, serta bahasa pada cara-cara berpidato.

bebrapa tujuan dari menyimak sudah di jelaskan , sebenarnya tujuan


menyimak tergantung terhadap penyimak itu sendiri, jadi masih banyak lagi
tujuan menyimak lainnya. Ada beberapa tujuan menyimak lainnya yaitu:

1. Tujuan Menyimak Menurut Logan dan Shrope


a. Ada orang yang menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara; dengan
perkataan lain, dia menyimak untuk belajar.
b. Ada orang yang menyimak dengan penekanan dan penikmatan
terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan
atau dipagelarkan (terutama sekali dalam bidang seni); pendeknya, dia
menyimak untuk menikmati keindahan audial.
c. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai
sesuatu yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-
tak logis, dan lain-lain); singkatnya, dia menyimak untuk
mengevaluasi.
d. Ada orang yang menyimak agar dia dapat menikmati serta menghargai
sesuatu yang disimaknya itu (misalnya, pembicaraan cerita,
pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan
perdebatan); pendek kata, orang itu menyimak untuk mengapresiasi
materi simakan.
e. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat
mengomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-
perasaannya kepada orang lain dengan lancer dan tepat. Banyak
contoh dan ide yang dapat diperoleh dari sang pembicara dan semua
ini merupakan bahan penting dan sangat menunjang dalam
mengomunikasikan ide-idenya sendiri.
f. Ada pula orang yang menyimak dengan maksud dan tujuan agar dia
dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang
membedakan arti (distignif), mana bunyi yang tidak membedakan arti;
biasanya, ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa
asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native
speaker).
g. Ada lagi orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat
memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari
pembicara, dia mungkin memperoleh masukan berharga.
h. Selanjutnya, ada lagi orang yang tekun menyimak pembicara untuk
meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang
selama ini diragukan; dengan perkataan lain, dia menyimak secara
persuasif.
C. Jenis –Jenis menyimak
Berikut ini beberapa jenis-jenis menyimak dalam pembelajaran berbahasa
Indonesia sebagai berikut:
1. Menyimmak ekstensif
Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak yang
berhubunngan dengan hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap
sesuatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru.
Penggunaan yang paling mendasar adalah untu menyajikan kembali
bahan yang telah dikettahui dalam suatu lingkungan yang baru. Selain itu
murid dibiarkan mendengarkan butir-butir kosakata bagi murid yang
terdapat dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk
menanganinya. Pada umumunya, sumber yang paling baik atau efektif
untuk menyima ekstensif adalah rekaman yang dibuat oleh guru itu
sendiri karena dengan dibuatnya rekaman oleh guru itu dendiri siswa
akan lebih pokus untuk mendengarkan apa yang telah dibuat oleh
gurunya, misalnya rekaman dari radio, televise, handphone dan lain
sebagainya. Yang penting isi rekaman tersebut menarik perhatian
penyimak.
2. Menyimak instensif (instensife listening)
Menyimak iintensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu
yang jauh lebih diawasi, di kontrol, terhadap suatu hal tertentu. Dalam
hal ini harus diadakan suatu pembagian penting yaitu diarahkann pada
butir-butir bahasa sebagai bagaian dari program pengajaran bahasa atau
pada pemahaman serta pengertian umum. Kemapuan menyimak intensif
ini merupakan kemampuan yang harus di kuuasai siswa karena dalam
proses pembelajaran, keamampuan ini sangat di butuhkan untuk
memahami materi atau apapun yang disampaikkan oleh guru. Jadi,
menyimak intensif ini adalah menyimak dengan penuh perhatian dan
memahami bahan yang disimak secara mendalam.
3. Menyiamak sosial
Menyimak sosial adalah proses kegiatan menyimak yang dilakukan
oleh masyarakat dalam kehidupan sosial seperti di terminal, pasar, kantor
pos, stasiun dan lain segainya. Menyimak sosial biasanya berlangsung
dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal
yang menarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama
lain untuk membuat respons-respons yang pantas dan memperhatikan
perhatian yang wajar terhadap yang di kemukakan oleh seorang rekan.
Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa mennyimak sosial
paling sedikit mencakup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan
santun dengan penuh perhatian percakapan atau konverasi dalam situasi-
situasi sosial degan suatu maksud. Dan kedua mengerti serta memahami
peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi
tersebut. Kegiatan menyimak sosial ini cenderung menekankan pada
status sosial, tinngkatan dalam masyarakat, dan unsur sopan santun.
Contohya saleh menyimak nasehat dari ibunya dengan sikap dan bahasa
yang santun. Anak merupakan peran sasaran, dan nenek memiliki peran
lebih utama.
4. Menyimak kritis (critical listening)
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara
sunguh-sungguh untuk dpat memberikan penilaian secara objektif,
menentukan kebenaran, menentukan keaslian, serta menentukan
kelebihan dan kekurangannya. Jadi menyimak kritis ini secara
sedehananya yaitu kegiatan menyimak yang didalamnya suatu
kebenaran. Murid-murid perlu banyak belajar tenyang menyimak dan
mendengarkan secara kritis unuk memperoleh suatu kebenaran. Hal yang
perlu diperhatikan dalam menyimak kritis adalah:
a. mengamati tepat atau tidaknya ujaran pembicara.
b. mencari jawaban atas pertanyaan "mengapa menyimak?", yaitu
apakah penyimak mampu membedakan antara opini dan fakta di
dalam bahan simakan? Apakah penyimak mampu mengambil
kesimpulan dari hasil menyimak? Apakah penyimak mampu
menafsirkan makna idiom, majas, dan ungkapan dalam kegiatan
menyimak.

5. Menyimak skunder
menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak yang terjadi secara
kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu jika seseorang sedang
membaca di kamar, ia juga mampu mendengar percakapan di luar sana,
suara televisi, suara siaran radio, dan lain sebagainya. Suara tersebut
dapat didengar pembelajar namun suara lain tersebut tidak mengganggu
si pembelajar.
6. Menyimak estetik.
Menyimak estetik disebut juga menyimak apresiatif. Menyimak
estetika adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati
sesuatu. Menyimak skunder ini juga sejenis kegiatan menyimak secra
kebetulan dan secara ekstensif, menyimak estetik adalah fase terakhir
dari fase kebetulan. Contoh menyimak estetik misalnya menyimak
pembacaan puisi, cerita, syair lagu, rekaman drama, dan sebagainya.
Kegiatan menyimak estetik lebih menekankan aspek emosional si
penyimak seperti ketika menghayati dan memahami pembacaan puisi.
Pada menyimak estetik, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul
rasa senang pada puisi yang dibacakan. Contoh menyimak estetik lainnya
seperti pada pembacaan cerita pendek.
7. Menyimak Pasif
menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang
dilakukan tanpa upaya sadar . Contoh menyimak pasif misalnya dalam
kehidupan sehari-hari seseorang yang tidak bisa bahasa daerah namun
karena ia telah mendengar bahasa daerah tersebut dalam dua atau tiga
tahun maka akhirnya ia paham bahkan mahir dalam bahasa daerah.
Kemahiran dalam menggunakan bahasa daerah itu merupakan hasil
menyimak pasif. Pada umumnya kegiatan menyimak pasif itu terjadi
secara kebetulan dan dengan ketidaksengajaan.

8. Menyimak introgatif
menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak dengan tujuan
mendapatkan informasi melalui cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.dalam kegiatan
menyimak introgatif ini si penyimak mempersempit serta mengerahkan
perhatiannya pada pemerolehan informasi. Kegiatan menyimak
interogratif bertujuan untuk:
a. mendapatkan sejumlah fakta dari sumber informasi.
b. mendapatkan ide baru yang kemudian dapat dikembangkan menjadi
sebuah wacana lain yang menarik.
c. mendapatkan informasi tentang keaslian dari bahan yang disimak.
9. Menyimak eksploratif
menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara penuh perhatian guna mendapatkan informasi yang baru. Setelah
selesai menyimak, penyimak eksploratif akan:
a. menemukan gagasan/ide baru.
b. menemukan informasi baru sekaligus memberikan informasi
tambahan dari bidang tertentu.
c. menemukan topik-topik baru yang kemudian dapat dikembang pada
masa selanjutnya.
d. menemukan unsur bahasa yang bersifat baru.
10. Menyimak kreatif
menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan kretifitas dan daya imajinasi kesenangan—kesenangan
terhadap bunyi, visual, atau pengliahatan, gerakan, serta perasaan-
perasaan kinestetik yang disarankan apa-apa yang di dengarnya.
Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara:
a. menirukan lafal atau bunyi bahasa daerah atau bahasa asing,
misalnya bahasa belanda, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa
jawa, bahasa sunda, dan lainnya.
b. mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara, namun
dengan pilihan kata dan struktur yang berbeda.
c. membangun kembali atau merekonstruksi pesan yang telah
disampaikan penyimak.
d. menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah
disimak.
11. Menyimak konsentratif
menyimak konsentratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara penuh perhatian guna memperoleh pemahaman yang baik
terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif
bertujuan untuk:
a. mengikuti petunjuk-petunjuk.
b. mencari hubungan antar unsur dalam menyimak.
c. mencari hubungan kualitas dan kuantitas dalam komponen.
d. mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak.
e. mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak.
f. mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak.
12. Menyimak selektif
menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara terfokus dan selektif guna mengenal bunyi-bunyi asing, suara
dan nada, bunyi-bunyi homogen, frasa-frasa, kata-kata, bentuk-bentuk,
dan kalimat-kalimat bahasa yang dipelajarinya. Menyimak selektif
memiliki ciri-ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak
yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah:
a. menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada
bagian tertentu yang diinginkan.
b. menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu.
c. menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
D. Proses Keterampilan Menyimak
1. Tahap mendengar (hearing)
Dalam tahap mendengar kita dapat mendengar segala sesuatu yang di
kemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran tau pembicaraanya,
sehingga dalam tahap ini, si pendengar masih dalam tahap hearing.
2. Tahap memahami (understanding)
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari mendengar. Setelah kita
mendengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti dan memahami
denagan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara.
3. Tahap menginterpretasi
Penyimak yang baik, cermat, dan juga teliti, belum puas jika hanya
mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang
terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang
penyimak telah tiba pada tahap interpretting.
4. Tahap mengevaluasi
Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi
pembicaraan, sang penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi
pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan
kelemahan, di mana kebaikan serta kekurangan sang pembicara
dievaluasi. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahapan
evaluating.
5. Tahap menanggapi
Tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak.
sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran
atau pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap
menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986: 58-59).

Sejalan dengan pendapat di atas, Syarifah (2009: 91-92) menuturkan ada


empat tahap dalam proses menyimak. Keempat tahap tersebut adalah: (1)
tahap mendengarkan, (2) tahap memahami, (3) tahap interpretasi, dan (4)
tahap evaluasi.
Penyimak yang baik akan melakukan proses penyimakan secara
sistematis. Proses yang sistematis ini akan menghasilkan hasil simakan yang
baik dan berkualitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menyimak adalah kegiatan meresepsi, mengolah serta menginterpretasi
suatu permasalahan dengan melibatkan pancaindra seseorang, menyimak
berhubungan dan bermanfaat dengan menyimak dan berbicar, menyimak dan
membaca, berbicara dan membaca serta ekspresi lisan dan ekspresi tulis
(Askarman lailla, 2020:2).
Tujuan Menyimak setiap manusia itu berbeda-beda ada yang Menyimak
untuk mendapatkan fakta atau informasi, Menyimak untuk menganalisis
fakta, Menyimak untuk mengevaluasi fakta, Menyimak untuk mendapatkan
inspirasi, Menyimak untuk mendapatkan hiburan atau estetik, Mennyimak
unutuk memperbaiki kemampuan berbicara.
Ada beberapa jenis menyimak yang perlu kita kuasai seperti Menyimmak
ekstensif, Menyimak instensif, Menyiamak sosial, Menyimak kritis,
Menyimak skunder, Menyimak estetik, Menyimak Pasif, Menyimak
introgatif, Menyimak eksploratif, Menyimak kreatif, Menyimak selektif.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyususunan
makalah diatas masih banayak ada kesalahan serta jauh dari kta sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segara melakukan perbaikan susunan makalah
itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bias
membangun dari para pembaca. Oleh karna itu, untuk lebih meluasnya
tentang keterampilan menyimak ini, perlu tindak lanjut dari para pembaca
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Laila, A. (2020). Menyimak Efektif. jawa tengah. Lutfi Gilang
Sorraya A. & Anas Y. (2019). Menyimak Apresiatif. Malang. Media Nusa
Creative

Ulifatus Pebriana, Dyah Woro Wirastri Ekowati,& Frendy Aru Fantiro.2017. Peningkatan
Keterampilan MenyimakMelalui Model Pembelajaran Artikulasi dan Media Boneka Tangan pada
Pembelajaran Tematik Kelas 1 SDN PEJOK II KEDUNGADEM BOJONEGORO. Jurnal Pemikiran
dan Pengembangan SD.Volume 5, Nomor 2, (Halaman 766-772).
Lira Hayu Afdetis Mana & Titiek Fujita Yusandra.2016. Pengembangan RPKPS
dan SAP Menyimak Berbasis Pendekatan Contekstual Teacing and Learning (CTL).
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal. 84-100 .
Rosdia.2013. Peningkatan Kemampuan Menyimak Melalui Metode
Mendongeng Siswa Kelas VI SDN Sese. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 4 No. 8,
hal. 250-267
Nurbiana Dhinie, dkk. 2006. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka

Das könnte Ihnen auch gefallen