Sie sind auf Seite 1von 3

Nama : Nabilah Putri Lumanauw

NIM : 045000099

MK : Hukum Telematika

Tugas 2

1. Klasifikasikan apa saja yang termasuk ujaran kebencian dan apa dasar hukumnya. Jelaskan

Jawaban :

Dalam surat Edaran Kapolri NOMOR SE/06/X/2015 tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech)
dijelaskan pengertian tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech) dapat berupa tindak pidana yang
di atur dalam KUHP dan ketentuan pidana lainnya di luar KUHP3, yang berbentuk yaitu:

1. Penghinaan
2. Pencemaran nama baik
3. Penistaan
4. Perbuatan tidak menyenangkan
5. Memprovokasi
6. Menghasut
7. Menyebarkan berita bohong

Semua tindakan di atas memiliki tujuan atau bisa berdampak pada tindak diskriminasi,
kekerasan, penghilangan nyawa dan atau konflik sosial. Selanjutnya dalam Surat Edaran (SE)
pada huruf (h) disebutkan, Ujaran Kebencian (Hate Speech) sebagaimana dimaksud diatas
dapat dilakukan melalui berbagai media,antara lain:

1. Dalam Orasi kegiatan kampanye


2. Spanduk atau banner
3. Jejaring media sosial
4. Penyampaian pendapat di muka umum (demonstrasi)
5. Ceramah keagamaan
6. Media masa cetak atau elektronik
7. Pamflet

Dasar hukumnya terdapat dalam :


a. KUHP
1. Pasal 156 KUHP : Barangsiapa di muka umum menyatakan perasaan permusuhan, kebencian
atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.
2. Pasal 157 ayat (1) dan (2) KUHP :

1) Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukan atau menempelkan tulisan atau lukisan di muka


umum, yang isinya mengandung pernyataan perasaan permusuhan, kebencian atau penghinaan
di antara atau terhadap golongan-golongan rakyat Indonesia, dengan maksud supaya isinya
diketahui oleh umum, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun enam bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

2) Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut pada waktu menjalankan pencariannya dan
pada saat itu belum lewat lima tahun sejak pemidanaannya menjadi tetap karena kejahatan
semacam itu juga, yang bersangkutan dapat dilarang menjalankan pencarian tersebut.

3. Pasal 310 ayat (1), (2) dan (3) KUHP :

1) Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan


menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam
karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran yang disiarkan, dipertunjukan atau
ditempel di muka umum, maka diancam karena pencemaran tertulis dengan pidana penjara
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus
rupiah.

3) Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi
kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.

4. Pasal 311 KUHP ayat (1) : Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau pencemaran
tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya
dan tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang diketahui, maka dia diancam melakukan
fitnah dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

b. UU No 11 tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik):

1. Pasal 28 ayat (1) dan (2) :

1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)

3) Pasal 45 ayat (2): Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
c. UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis:

1. Pasal 16: Setiap Orang yang dengan sengaja menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada
orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
b angka 1, angka 2, atau angka 3, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

2. Jika seseorang memberikan komentar negatif terhadap suatu konten di media sosial, apakah
termasuk ke dalam ujaran kebencian (hate speech). Berikan pendapat saudara disertai dengan
dasar hukumnya

Jawaban :

Menurut pendapat saya, jika seseorang memberikan komentar negatif terhadap suatu konten
di media sosial itu memang termasuk ke dalam ujaran kebencian atau hate speech karena
ujaran kebencian di media sosial termasuk ke dalam cyberbullying. Komentar jahat atau ujaran
kebencian memang ditujukan untuk menghina, merendahkan, membuat korban merasa
sakit. Yang mana sesuai dengan dasar hukumnya yaitu terdapat dalam surat edaran Kapolri
SE/6/X/2015, bentuk-bentuk ujaran kebencian yang harus dihindari adalah penghinaan, hasutan,
penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, pencemaran nama baik, dan hoaks. Selain itu, bagi
yang melakukan ujaran kebencian secara terang-terangan akan mendapat sanksi berupa pidana
penjara selama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar
rupiah), hal ini didasari oleh Pasal 45 ayat 2 UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE.

3. Termasuk ke dalam delik apakah ujaran kebencian? Apakah sama antara ujaran kebencian
dengan pencemaran nama baik? Jelaskan dan berikan dasar hukumnya

Jawaban :

Ujaran kebencian termasuk ke dalam delik aduan karena delik aduan itu merupakan delik
yang dapat dituntut dengan membutuhkan atau disyaratkan adanya pengaduan dari orang yang
dirugikan. Dalam artian apabila tidak ada aduan maka delik itu tidak dapat dituntut.

Antara ujaran kebencian dengan pencemaran nama baik itu berbeda. Karena sesuai dengan
Pasal 27 ayat (3) UU ITE yaitu Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Sedangkan Ujaran kebencian itu terdapat Pasal 28 ayat (2) UU ITE yaitu Setiap Orang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untukmenimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Yang dapat kita simpulkan perbedaannya Jika
pencemaran nama baik menyerang nama dan kehormatan orang lain atau suatu kelompok,
tetapi ujaran kebencian menyerang harkat dan martabat manusia

Das könnte Ihnen auch gefallen