Sie sind auf Seite 1von 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang sudah dikenal dan semakin
banyak diminati oleh masyarakat luas mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pola
konsumsi masyarakat yang berkembang membuat donat sering dikonsumsi sebagai sarapan
pagi, snack, teman minum kopi, atau makanan penutup (dessert). Donat adalah produk
bakery yang berbentuk bulat yang terbuat dari adonan manis yang dikembangkan baik oleh
yeast maupun baking powder kemudian digoreng dengan cara deep fried. Bahan utama
penyusun donat terdiri dari terigu, gula, telur, dan shortening.
Pembuatan donat memanfaatkan fermentasi sebagai salah satu metode pengembangan
adonan. Fermentasi adalah proses bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai
pelaku utama dalam suatu proses. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan donat
adalah Saccharomyces cereviciae, yang merupakan organisme bersel tunggang (uniselular)
jamur dari keluarga Ascomycota atau jamur kantong. Saccharomyces cereviciae dapat
melakukan fermentasi alkohol dari gula, sehingga menghasilkan gas karbon dioksida (CO2)
yang membuat adonan donat mengembang dan membentuk tekstur ringan dan aerasi.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja prinsip bioteknologi yang diterapkan dalam pembuatan donat goreng?
2. Bagaimana proses fermentasi oleh mikroorganisme Saccharomyces cereviciae dalam
pembuatan donat goreng?
3. Apa saja manfaat bioteknologi donat goreng bagi peningkatan nilai gizi, dan rasa.?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Makalah ini bertujuan untuk mendalami proses pembuatan donat goreng dengan fokus
pada penggunaan mikroorganisme Saccharomyces Cereviciae. Beberapa tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1. Memahami Peran Saccharomyces Cereviciae; Menggali lebih dalam tentang
bagaimana mikroorganisme ini berkontribusi dalam proses fermentasi adonan donat.
2. Menganalisis Proses Pembuatan Donat: Menjelaskan langkah-langkah yang terlibat
dalam pembuatan donat, termasuk persiapan bahan, fermentasi, dan tahap pasca
proses.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PRINSIP BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN DONAT


GORENG
Pembuatan donat goreng melibatkan penerapan prinsip-prinsip bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme, termasuk Saccharomyces Cereviciae. Berikut adalah
beberapa prinsip yang relevan:
A. Fermentasi
Fermentasi adalah proses bioteknologi yang melibatkan
mikroorganisme untuk mengubah bahan mentah menjadi produk yang lebih
bernilai. Dalam pembuatan donat, Saccharomyces Cereviciae digunakan
sebagai ragi untuk mengawali proses fermentasi. Ragi ini memecah gula
dalam adonan menjadi alkohol dan gas karbon dioksida, yang menghasilkan
pori-pori pada donat.
Saccharomyces Cereviciae, juga dikenal sebagai ragi roti, adalah
mikroorganisme yang berperan penting dalam pembuatan donat. Proses
fermentasi dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan donat (seperti tepung,
gula, telur, dan mentega) dengan ragi. Ragi mengubah gula menjadi alkohol
dan gas karbon dioksida. Gas ini menciptakan gelembung-gelembung udara
dalam adonan, menghasilkan tekstur pori-pori pada donat. Setelah fermentasi,
adonan donat diuleni dan dibentuk sebelum digoreng.

2.2. PROSES FERMENTASI OLEH SACCHAROMYCES


CEREVICIAE DALAM PEMBUATAN DONAT GORENG

1. Persiapan bahan: Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat donat goreng adalah
tepung terigu, gula, garam, telur, susu, mentega, dan ragi Saccharomyces cereviciae.
Bahan-bahan ini dicampur dan diuleni hingga menjadi adonan yang lembut dan
elastis.
2. Persiapan bahan: Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat donat goreng adalah
tepung terigu, gula, garam, telur, susu, mentega, dan ragi Saccharomyces cereviciae.
Bahan-bahan ini dicampur dan diuleni hingga menjadi adonan yang lembut dan
elastis.
3. Fermentasi: Adonan yang telah dibuat kemudian diberi ragi Saccharomyces
cereviciae dan didiamkan selama kurang lebih satu jam dalam wadah tertutup. Selama
waktu ini, ragi akan menguraikan gula yang ada dalam adonan menjadi etanol dan

2
karbon dioksida. Etanol akan menguap saat donat digoreng, sedangkan karbon
dioksida akan membentuk gelembung-gelembung udara yang membuat adonan
mengembang dan menjadi ringan. Selain itu, ragi juga akan menghasilkan senyawa
aromatik yang memberikan rasa dan aroma khas pada donat.

4. Tahap pasca proses: Setelah adonan mengembang, adonan kemudian dibentuk


menjadi bulat-bulat kecil dan diberi lubang di tengahnya. Adonan yang sudah
dibentuk kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berwarna kuning
kecokelatan. Setelah matang, donat dapat diberi topping sesuai selera, seperti gula
halus, cokelat, selai, atau keju.

2.3. MANFAAT BIOTEKNOLOGI DONAT GORENG BAGI


PENINGKATAN NILAI GIZI DAN RASA

1. Nilai gizi: Bioteknologi donat goreng dapat meningkatkan nilai gizi donat dengan
cara menambahkan bahan-bahan yang mengandung protein, vitamin, mineral, atau
serat. Misalnya, menambahkan telur, susu, keju, kacang-kacangan, buah-buahan, atau
sayuran ke dalam adonan atau topping donat. Selain itu, bioteknologi donat goreng
juga dapat mengurangi kandungan lemak dan kalori donat dengan cara mengganti
minyak goreng dengan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, minyak
kelapa, atau minyak canola. Atau dengan cara menggoreng donat dengan suhu yang
lebih rendah dan waktu yang lebih singkat, sehingga minyak tidak terlalu banyak
terserap ke dalam donat.
2. Rasa: Bioteknologi donat goreng dapat meningkatkan rasa donat dengan cara
menambahkan bahan-bahan yang memiliki rasa yang kuat, manis, asam, pedas, atau
gurih. Misalnya, menambahkan gula, madu, sirop, cokelat, selai, keju, krim, atau saus
ke dalam topping donat. Atau dengan cara menambahkan rempah-rempah, seperti
kayu manis, vanili, jahe, atau cengkeh ke dalam adonan donat. Selain itu,
bioteknologi donat goreng juga dapat menciptakan rasa-rasa baru yang unik dan
menarik, seperti donat rasa durian, donat rasa pizza, donat rasa sushi, atau donat rasa
es krim.

2.4. PROSEDUR PEMBUATAN DONAT GORENG

A. Bahan – Bahan :
1. Tepung terigu setengah Kg
2. 1 butir telur
3. 1 bungkus susu dancow saschet
4. 1 pcs Ragi (dipakai setengah)
5. Blue band 1 (dipakai 2 sendok makan)
6. Gula pasir 1/4 (dipakai 2 sendok makan)

3
7. Air hangat 1 gelas kecil
8. Gula halus (topping)
9. Minyak 1/4 (untuk menggoreng)

B. Alat :
1. Wadah kecil
2. Sendok
3. Gelas
4. Sarung tangan plastik (buat aduk²)
5. Nampan (buat taro donat yg sudah di bentuk)
6. Penggorengan
7. Kompor

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN :

No Prosedur Gambar
.

Siapkan wadah kecil masukan


permifan setengah, gula pasir, susu
1.
bubuk dan air hangat yang sudah di
siapkan.

Aduk hingga merata, lalu masukan


2. 1 butir telur kemudian aduk lagi
hingga merata dengan cepat.

Selanjutnya masukan tepung terigu


½ Kg, dan tambahkan blue band
3.
aduk lagi menggunakan sendok
hingga merata.

4
Setelah itu aduk dengan tangan
yang sudah menggunakan sarung
4.
tangan plastik hingga adonan
menjadi kalis.

Setelah semua sudah tercampur rata


5.
tutup adonan dengan tutup wadah.

Diamkan hingga 1 jam sampai


6. adonan mengembang seperti di
gambar.

Setelah itu bentuk bulat-bulat


7. adonan dan tunggu hingga
mengembang.

5
Goreng donat dalam api kecil
8.
hingga berwarna coklat keemasan.

9. Donat siap di santap.

BAB III
PENUTUP
3.3. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan donat goreng dengan
menggunakan mikroorganisme Saccharomyces cereviciae adalah salah satu contoh penerapan
bioteknologi konvensional di bidang pangan. Bioteknologi donat goreng memiliki manfaat
bagi peningkatan nilai gizi dan rasa donat, serta memberikan variasi produk donat yang lebih
beragam dan kreatif. Bioteknologi donat goreng juga merupakan salah satu cara untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Dengan demikian, bioteknologi donat
goreng dapat menjadi salah satu alternatif pangan yang sehat, lezat, dan ekonomis.

Das könnte Ihnen auch gefallen