Sie sind auf Seite 1von 11

N U R U L FA D H I L A H A173002

I I N P R AT I W I A173007
ELINA DWISANTI A173010
SRI YULIA AZZAHRA A173013
V I V I N A N D I YA R A C H M AWAT I A173016
V E R AWAT I M A G D A L E N A S I A G I N A173024
Metode Penambahan Disintegran

 Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan


pecahnya atau hancurnya tablet ketika berkontak dengan
cairan saluran pencernaan. Dapat berfungsi menarik air ke
dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah
menjadi bagian-bagian. Fragmen-fragmen tablet itu
mungkin sangat menentukan kelarutan selanjutnya dari
obat dan tercapainya biovaibilitas yang diharapkan
(Lachman dkk., 1994).
 Bahan penghancur dimaksudkan untuk menarik air masuk
dalam tablet sehingga memudahkan hancurnya tablet
dalam medium cair sehingga dapat pecah menjadi granul
atau partikel penyusunnya (Banker dan Anderson, 1986)
Metode Penambahan Disintegran

a. Eksternal  bahan penghancur ditambahkan


bersama-sama bahan pelicin pada granul kering
yang sudah diayak
b. Internal  bahan penghancur dicampur dan
digranul bersama bahan obatnya
c. Kombinasi  bahan penghancur ditambahkan
pada 2 tahap tersebut, yaitu saat granulisasi dan
bersama-sama bahan pelicin
Superdisintegrant
 Bahan penghancur atau superdisintegrant agent
merupakan bahan utama dalam formulasi fast
disintegrating.
 Superdisintegrant ditambahkan untuk memudahkan
pecahnya atau hancurnya tablet saat kontak dengan air
dimana akan menaikkan luas permukaan dari fragmen-
fragmen tablet yang akan mempermudah lepasnya obat
dari tablet ( Alifah, 2002).
 Daya mengembang superdisintegrant sangat tinggi dan
cepat sehingga mampu mendesak kearah luar secara
cepat yang akan menyebabkan tablet cepat hancur
(Sulaiman, 2007).
 Tujuan: memudahkan pecahnya atau hancurnya saat
kontak dengan air
Mekanisme disintegrasi dari Superdisintegran:

1. Mengembang (swelling)
 Mengembang merupakan penjelasan yang umum dipakai untuk
mekanisme kerja dari disintegrant. Masuknya air ke dalam tablet
menyebabkan disintegrant mengembang dan tekanan diseluruh
bagian tablet mengakibatkan ikatan partikel dalam tablet akan
pecah.
 Sejumlah disintegrant akan mengembang hingga derajat tertentu,
tetapi swelling atau mengembang bukanlah menkanisme tunggal
dari sebuah disintegrant
2.Penyerapan air (wicking)
 Wicking merupakan kemungkinan lain dari mekanisme
aksi disintegrant. wicking merupakan kemampuan
menyerap air masuk ke dalam tablet.
3. Deformasi
 Partikel disintegrant akan berubah bentuk saat dikempa
menjadi tablet. Pada saat ada kelembapan, partikel
disintegrant akan kembali ke bentuk semula, sehingga
akan merubah bentuk (deformasi) dari tablet, sehingga
tablet pecah.
4. Perenggangan (Repulsion)
Teori ini menerangkan bahwa partikel tidak
mengembang tetapi dengan adanya air yang masuk
melalui jaringan kapiler yang tersusun didalam tablet
maka partikel akan tolak menolak sehingga akan
saling memisahkan diri kemudian lepas dari
susunannya di dalam tablet. Proses ini akan
menyebabkan tablet terdisintegrasi (Mangal dkk.,
2012).
CONTOH SUPERDISINTEGRAN

1.Crospovidone 2-5% untuk kempa langsung &


granulasi basah
MK: perembesan (wicking) dengan menyerap air yang
cepat mendesak partikel dalam tablet dengan adanya air
yang sangat banyak masuk kedalam tablet maka tablet
akan pecah/terlarut

Crospovidon mempunyai kemampuan wicking


(penyerapan air ) yang lebih dominan. Dengan adanya
kemampuan wicking tersebut, didalam tablet crospovidon
melakukan mekanisme penyerapan air yang cepat sehingga
mendesak partikel dalam tablet. Dengan Adanya air yang
sangat banyak masuk ke dalam tablet, maka tablet akan
pecah atau akan terlarut (sebagian besar bahan pengisi
dari ODT mudah larut dalam air).
CONTOH SUPERDISINTEGRAN
2. Ac di sol (Croscarmellose Sodium)
0.5–5.0% untuk kempa langsung 2-3% , granulasi basah 3%
MK: penyerapan air & swelling/ mampu mengembang dengan
cepat sehingga merubah formasi tablet lalu tablet tidak dapat
mempertahankan tabletnya  tablet terdisintegrasi (niraj,
2013)Sodium Starch Glycolate 2-8% untuk kempa langsung &
granulasi basah
MK: swelling
 Pada croscarmellose, kemampuan swelling lebih dominan.
Kemampuan swelling yaitu mampu mengembang dengan
cepat sehingga mampu merubah formasi dari tablet. Karena
adanya perubahan formasi yang begitu cepat di dalam tablet,
sehingga tablet tidak mampu mempertahankan bentuknya.
Hal ini menyebabkan tablet akan hancur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disintegran

1) tekanan pengempaan
2) suhu
3) kelembaban
4) Lubrikan
5) Zat aktif
6) Kombinasi disintegran
7) Konsentrasi
Akibatnya akan memperlama waktu disintegrasi
sehingga memperlambat waktu disolusi

Das könnte Ihnen auch gefallen