Sie sind auf Seite 1von 18

SIKAP PELAKU BISNIS TERHADAP PENCEMARAN

LINGKUNGAN SEKITAR

Makalah Disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah: ETIKA BISNIS ISLAM
Dosen Pengampu: JUNIA FARMA S.H.I.,M.Ag

Disusun Oleh;
Liwaul Hamdi Siddiq (1605190006)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, hidayah, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk ,
maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami tentang Etika Bisnis Islam
yang berkaitan dengan Sikap Pelaku Bisnis terhadap Pencemaran Lingkungan
sekitar.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Batoh, 26 September 2018

Liwau Hamdi Siddiq

DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................. ii

Daftar isi ............................................................................................................. iii

BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3

A. Pengertian Sikap Pelaku Bisnis, Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan...4

B. Sikap Pelaku Bisnis Terhadap Pencemaran Lingkungan ……………....5

BAB III
PENUTUP…………........................................................................................... 12

A. Kesimpulan.................................................................................................. 12

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang diberikan kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Untuk
itu lingkungan yang baik dan sehat merupakan suatu hak mutlak yang
dikaruniakan bagi umat manusia untuk dinikmati. Karenanya hak untuk
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah sama bagi semua
manusia bahkan mahluk hidup yang ada didunia.

Dalam Islam, manusia mempunyai peranan penting dalam menjaga


kelestarian alam (lingkungan hidup). Islam merupakan agama yang
memandang lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keimanan
seseorang terhadap Tuhannya, manifestasi dari keimanan seseorang dapat dilihat
dari perilaku manusia, sebagai khalifah terhadap lingkungannya. Islam
mempunyai konsep yang sangat detail terkait pemeliharaan dan kelestarian alam
(lingkungan hidup).

Kesuksesan tertinggi yang diperoleh seorang muslim atau falah dalam


Islam adalah sama bagi setiap muslim baik dalam menjalankan bisnis ataupun saat
menjalankan aktivitas sehari- hari. Tanpa mengkhususkan diri pada suatu situasi
tertentu, Allah menggambarkan orang yang mencapai kesuksesan sebagai orang-
orang yang “mengarahkan semua tindakannya kepada kebaikan (khayr) ,
mendorong kepada yang benar (ma’ruf) dan melarangnya kepada yang salah
(munkar).[1] Kesadaran manusia dalam perannya sebagai khalifah yang telah
ditunjuk oleh Allah di muka bumi seharusnya mulai bertindak bijaksana dalam

1
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 2 .
mengelola kekayaan alam dan bumi sehingga terhindar dari kerusakan dan
kelestarian bumi dan lingkungan hidup tetap terjaga.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sikap pelaku Bisnis, lingkungan dan


pencemaran lingkungan?

2. Bagaimana sikap pelaku bisnis terhadap pencemaran lingkungan?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian sikap pelaku Bisnis, lingkungan dan


pencemaran lingkungan.

2. Untuk mengetahui sikap pelaku bisnis terhadap pencemaran lingkungan .


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap Pelaku Bisnis, Lingkungan dan Pencemaran


Lingkungan

Sikap pelaku bisnis adalah perilaku manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Manusia adalah
makhluk Allah yang terbaik diantara makhluk lainnya. Pada manusialah terletak
dimensi rohani, dan jasmani dengan kelengkapan akal, naluri, emosi dan hidayah
sebagai bagian dari amanah sang pencipta. Manusia mendapat tugas untuk
memakmurkan bumi dengan aktivitasnya yang membangun. Bukan hanya itu,
manusia juga mewakili dan menerapkan sifat- sifat Allah yang mulia diantaranya
adil, inisiatif, kreatif, mandiri, jujur, disiplin dan lainnya. Dengan menerapkan
sifat mulia maka bumi yang dipimpinnya menjadi makmur, aman dan damai. [2]

Setiap individu masuk ke dunia kerja dengan membawa nilai yang


berbeda- beda dan memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol berbagai hal
dalam kehidupannya, sehingga seseorang dapat bertanggung jawab terhadap
segala bentuk tindakannya.[3]

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup


keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Islam adalah agama
yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah lngkungan. Adapun
Sikap ramah lingkungan yang diajarkan oleh agama Islam kepada manusia
diantaranya dapat dengan manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah
lingkungan serta melestarikannya, tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan,
dan selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan. Melalui Kitab

2
Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung, Penerbit Alfabeta, 2011), hlm.2
3
Rafik Issa Beekun, Op Cit, hlm. 8
Suci Al-Qur’an, Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia
untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan
sinyalamen bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan
agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa yang Allah
berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah.Terdapat didalam
surat Ar Ruum ayat 9 :

Artinya : “Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi


dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum
mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah
mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah
mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim
kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.”

Pencemaran lingkungan adalah perubahan pada lingkungan yang tidak


dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan
makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang
disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat
asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya
dan berada pada waktu yang tidak tepat.

Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah yang dihadapi


manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam
lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak
sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah
karena adanya pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup


dari anggota lingkungan tersebut. Perusahaan yang peka dan peduli terhadap
masalah-masalah sosial harus memprioritaskan pemeliharaan dan pembaharuan
lingkungan. Hal ini tidak berarti bahwa perusahaan boleh mengabaikan tanggung
jawab kepada stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bisnis)
lain. Pencemaran lingkungan oleh perusahaan dapat terjadi pada udara, air dan
tanah yang semuanya itu merupakan bagian pokok dimana manusia itu hidup.
Oleh karena itu setiap peembangunan berkaitan langsung dengan lingkungan yang
merupakan wadah pembangunan yang oleh karena proses pembangunan tersebut
mengakibatkan pencemaran lingkungan.

B. Sikap Pelaku Bisnis Terhadap Pencemaran Lingkungan

Berkembangnya bisnis, ternyata berdampak pada rusaknya lingkungan


alam, yang sebagian besar disebabkan oleh kegiatan bisnis, khususnya kegiatan
industri. Disinilah perlunya etika bisnis yang tidak saja mengatur hubungan antara
pelaku bisnis denganstakeholder, tetapi juga mengatur hubungan timbal-balik
antara manusia (dalam hal ini pelaku usaha) dengan lingkungannya. Inilah yang
kemudian kita kenal dengan etika ekobisnis.

Kepedulian terhadap lingkungan alam memang dapat saja dilihat tidak


dalam kaitan dengan perilaku organisasi bisnis, tetapi dengan perilaku individual,
karena akumulasi dari perilaku individual itu tidak jarang merusak lingkungan
(misalnya pembuangan limbah rumahtangga ke sungai-sungai). Namun kerusakan
berskala besar terutama disebabkan oleh perilaku perusahaan.

Bagaimanapun dikalangan industri kini sudah sangat jauh berkembang


kesadaran bahwa dalam usaha mencari laba mereka tidak hanya perlu
memperhatikan kepentingan pemilik (owner), pemegang saham (stockholder atau
shareholder) ataupun pemodal (investor) semata-mata, tetapi juga wajib
memikirkan pihak-pihak lain yang terkena dampak perilaku bisnis.

Sementara itu, di tingkat dunia, globalisasi bukan hanya mendorong para


pelaku bisnis untuk mampu berbisnis dengan tata cara global serta membangun
kompetensi untuk bersaing secara global, tetapi juga mengharuskan para pelaku
bisnis menyadari bahwa ada sebuah masalah baru yang harus diselesaikan pada
tingkat global, karena tidak bisa diatasi secara nasional, yaitu lingkungan hidup.

Didalam dunia bisnis yang makin mengglobal, yang semakin peduli


kepada lingkungan, citra perusahaan yang berwawasan lingkungan merupakan
asset yang tidak ternilai harganya. Kepedulian kepada lingkungan harus dinilai
sebagai investasi untuk pemupukan citra, dan bukan sebagai biaya.

Seandainya, sebuah perusahaan ditolak kehadirannya oleh masyarakat


karena ia merusak lingkungan, maka biaya untuk memperbaiki citra akan jauh
lebih mahal daripada biaya untuk melakukan investasi pengolahan limbah. Salah
satu asset penting dari perusahaan adalah nama baik atau goodwill. Penerimaan
bahwa sebuah perusahaan telah berwawasan lingkungan adalah sebuah kekayaan
yang sangat mahal.

Keputusan untuk taat kepada hukum lingkungan hidup berkaitan dengan


visi kepengelolaan bisnis. Bisnis dengan orientasi visi jangka pendek, biasanya
memiliki kecenderungan untuk mengabaikan masalah ini. Namun, perusahaan
yang mempunyai visi jangka panjang, dan mau hidup lama, akan
mempertimbangkan citra berwawasan lingkungan ini sebagai asetnya.

Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan bangsa


Indonesia secara langsung maupun tidak langsung mempunyai dampak negatif
pada sektor lain. Pembangunan akan selalu menyebabkan perubahan terhadap
lingkungan. Pembangunan khususnya dibidang industri banyak menghasilkan
limbah baik dalam hal jumlah maupun jenisnya. Limbah tersebut dapat
menimbulkan pencemaran yang merusak fungsi lingkungan hidup. Lingkungan
hidup yang mengalami pencemaran dari limbah rumah tangga, pestisida, logam
berat dan lain-lain makin nyata. Disamping itu pembangunan yang pesat juga
telah menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi mutu lingkungan
sosial.

Pencemaran lingkungan akibat buangan industri, terutama dikota-kota


besar di Indonesia semakin dirasakan. Kegiatan industri yang semakin meningkat
sebagai akibat meningkatnya pola konsumsi masyarakat merupakan
kecenderungan secara potensial dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan
hidup, apabila tidak terkendali secara proporsional. [4]

Permasalahan pencemaran lingkungan dan usaha yang dilakukan untuk


menanggulangi pencemaran lingkungan:

1. Polusi udara, polusi ini timbul apabila beberapa unsur bergabung bersama
dan menurunkan kualitas udara. Seperti : asap-asap berbahan kimia yang
dikeluarkan pabrik, karbon monoksida yang dikeluarkan oleh mobil-mobil dan
kendaraan lainya yang dapat menimbulkan polusi udara. Sehingga para pelaku
bisnis harus menyediakan alat khusus yang digunakan untuk mambatasi jumlah
polutan yang mencemari udara. Polusi udara meliputi:

a. Pemanasan Global

Gas-gas seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, metana, dan


klorofluorokarbon adalah gas-gas yang menyerap dan menahan panas dari
matahari, dan mencegahnya kembali ke ruang angkasa sehingga suhu permukaan
bumi menjadi naik, seperti rumah kaca yang menyerap dan menahan panas
matahari.Penyebabnya diantaranya adalah karena pembakaran produk-produk
minyak bumi dan batu bara. Hal ini akan berdampak negatif yaitu memperluas
padang pasir, melelehnya lapisan es di kutub serta meningkatkan permukaan air
laut.

Untuk mengurangi terjadinya pemanasan global perlu adanya


penghematan energi. Manusia sebagai pelaku bisnis telah mengantisipasi hal
tersebut, dan mereka mulai menciptakan hal baru seperti memproduksi barang-
barang elektronik dengan terobosan-terobosan baru, seperti membuat produk yang
ramah lingkungan serta menggunakan konsumsi energi yang lebih sedikit.

4
A. Makarim dan Aboe Prajitno, Pengendalian Pencemaran oleh Industri, (Jakarta: Prisma, 1978),
hlm. 60
Contohnya, sekarang ini bermunculan netbook dengan menggunakan prosesor
intel atom yang hemat energi sampai mouse yang bertenaga surya.

b. Perusakan Lapisan Ozon

Penyusutan lapisan gas ozon secara bertahap di stratosfer yang disebabkan


oleh pelepasan gas klorofluorokarbon (CFC) ke udara. Ozon di lapisan stratosfer
bagian bawah berfungsi melindungi semua kehidupan bumi dari radiasi ultraviolet
yang berbahaya. Namun lapisan ozon ini hancur oleh gas CFC yang biasa dipakai
dalam kaleng aerosol, kulkas, AC, bahan pelarut, dan mesin industry.[5]

Untuk mengatasi perusakan lapisan ozon salah satunya yaitu manusia


harus memelihara hutan dan tidak lagi menebang hutan secara liar.

c. Hujan Asam

Asam dari emisi industri bergabung dengan air hujan, yang nantinya akan
masuk ke dalam tanah, danau ataupun sungai. Tentunya hal ini dapat
meng-akibatkan kerusakan hutan, merusak gedung, dan bahkan bisa menghancur-
kan logam-logam beracun karena derajat keasamannya. Cara untuk mengatasi
hujan asam ini salah satunya yaitu dengan memasang filter polusi di setiap pabrik.

2. Polusi air, Seringkali perusahaan membuang limbahnya ke sungai di


sekitarnya, tanpa terlebih dahulu mengolahnya menjadi tak beracun. Akibatnya air
sungai menjadi tercemar sehingga tidak layak dipakai, ikan-ikan menjadi mati,
bahkan limbah tersebut merembes ke air tanah mengakibatkan air tanah tidak
layak untuk dikonsumsi, dan tentu hal ini dapat membahayakan kesehatan
masyarakat. Apabila hal ini dibiarkan terus terjadi akan mengakibatkan banyak
timbulnya masalah yang akan merugikan manusia dan kehidupan ekosistem.

5
Manuel G. Velasquez, Etika Bisnis, Konsep dan Kasus, (ANDI, 2005), hlm. 253-255.
Cara mengatasi polusi air salah satunya dengan membuang limbah industri
pada tempat yang khusus agar tidak mencemari air dan lingkungan sekitar. Jadi
padA prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk menanggulangi
pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan
secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan
cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat
merencanakan,mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri
dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini
hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri
yang akan dilaksanakan, pengaturan dan pengawasan kegiatan, serta menanamkan
perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber kepada
industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses,
mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

3. Polusi tanah, kontaminasi akibat bahan-bahan kimia dan kurangnya


kesuburan tanah menjadi salah satu dampak akibat dari pembuangan limbah
secara sembarangan.

Cara mengatasi polusi tanah ini sama dengan mengatasi polusi air yaitu
tidak membuang limbah pabrik secara sembarangan yang dapat merusak
kesuburan tanah, sebaiknya limbah pabrik dibuang pada tempat yang khusus dan
tidak mengganggu kelestarian lingkungan.

Dengan terjadinya pencemaran lingkungan tersebut, tentunya


menimbulkan dampak buruk bagi kelangsungan kehidupan manusia atau
masyarakan sekitarnya. Biasanya pencemaran lingkungan terjadi akibat proses
produksi suatu perusahaan. Oleh karena itu tentunya setiap masyarakat yang
mengalami dampak akibat pencemaran lingkungan itu mengajukan suatu
keberatan bahkan tuntutan kepada suatu perusahaan itu dengan dampak negatif itu
yang membuat ketidak nyamanan pada keadaan lingkungan sekitar.
Kepedulian manusia akan kelestarian sumber daya alam yang sangat
terbatas, sehingga manusia harus mengoptimalkan antara kebutuhan dan sumber
daya yang ada serta melestarikan dan menjamin tersedianya bidang ekonomi
maksudnya adalah penggunaan sumber daya modal secara efisien dan menjamin
produktivitas investasi dan pertumbuhan yang wajar dari seleuruh sektor.[6]

Upaya pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup manusia maka


pemerintah menegaskan mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,
dan penegakan hukum.

Dalam Pasal 3 UUPPLH menjelaskan bahwaPerlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup bertujuan:

a. Melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran


dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

b. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;

c. Menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem;

d. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;

e. Mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup;

f. Menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan;

g. Menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidupsebagai


bagian dari hak asasi manusia;

h. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

6
Faisal Badroen,Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta, Prenadamedia Group, 2006), hlm.189
i. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan

j. Mengantisipasi isu lingkungan global.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meliputi:

a. perencanaan;

b. pemanfaatan;

c. pengendalian;

d. pemeliharaan;

e. pengawasan; dan

f. penegakan hukum.

Analisis dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama


AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang
dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar
hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999
tentang Amdal.

Dalam Perusahaan industri mempunyai kewajiban dalam upaya


pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup
sebagaimana telah diatur dalamPasal 21 UU Perindustrianyang berbunyi:

1) Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan


kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan
pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang
dilakukannya

2) Pemerintah mengadakan pengaturan dan pembinaan berupa bimbingan dan


penyuluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan
pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri.

3) Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil.Sampah
dan pencemaran itu sendiri dapat mengganggu pihak-

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sikap pelaku bisnis adalah perilaku manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti
tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan. Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya
untuk bersikap ramah lngkungan. Adapun Sikap ramah lingkungan yang diajarkan
oleh agama Islam kepada manusia diantaranya dapat dengan manusia menjadi
pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta melestarikannya, tidak berbuat
kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu membiasakan diri bersikap ramah
terhadap lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah perubahan pada lingkungan
yang tidak dikehendaki karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan
keselamatan makhluk hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat
pencemar yang disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila
bahan atau zat asing tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang
tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak tepat.

Kepedulian manusia akan kelestarian sumber daya alam yang sangat


terbatas, sehingga manusia harus mengoptimalkan antara kebutuhan dan sumber
daya yang ada serta melestarikan dan menjamin tersedianya bidang ekonomi
maksudnya adalah penggunaan sumber daya modal secara efisien dan menjamin
produktivitas investasi dan pertumbuhan yang wajar dari seleuruh sektor. Upaya
pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup manusia maka pemerintah
menegaskan mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,
dan penegakan hukum.
DAFTAR PUSTAKA

Aedy, Hasan. 2011. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. Bandung. Penerbit
Alfabeta.

Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta. Prenadamedia Group.

G. Velasquez, Manuel. 2005. Etika Bisnis, Konsep dan Kasus. Jakarta. PT. Bumi
Aksara.

Issa Beekun, Rafik. 2004. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta.Pustaka Pelajar.

Makarim, A dan Aboe Prajitno. 1978. Pengendalian Pencemaran oleh Industri.


Jakarta. Prisma.

Http://ayuanastasiawulan.blogspot.com/2017/01/makalah-sikap-pelaku-bisnis-
terhadap.html

Das könnte Ihnen auch gefallen