Sie sind auf Seite 1von 19

BUSINESS PLAN

CREATING AND STARTING THE VENTURE

Tugas Kewirausahaan

Disusun oleh :
Habibah Sulaiman Fauziyyah
211015250029

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Makalh ini disusun dalam rangka melaksanakan tugas
dari dosen Ibu Dr. Ir. Hamsinah M.Si. selaku pengampu materi Kewirausahaan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Makalh ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan, 20 September 2023

Habibah Sulaiman Fauziyyah

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian ............................................................................................................... 3
B. Pentingnya Perencanaan Bisnis .............................................................................. 5
C. Standar Perencanaan Bisnis .................................................................................... 6
D. Kerangka Rencana Usaha ....................................................................................... 7
E. Melakukan perencanaan bisnis ............................................................................. 12
F. Pihak yang membutuhkan perencanan Bisnis ....................................................... 14
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menciptakan dan memulai usaha baru dapat menjadi hal yang
menakutkan bagi wirausahawan. Rencana bisnis merupakan dokumen
penting yang dapat membantu wirausahawan untuk mengorganisasikan ide-
idenya, menetapkan tujuan, dan mengembangkan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut.
Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan semua
elemen dan strategi internal dan eksternal yang relevan untuk memulai
usaha baru. Ini merupakan sebuah integrasi rencana fungsional yang
membahas pengambilan keputusan jangka pendek dan jangka panjang.
Rencana bisni awal diselesaikan seiring berjalannya waktu, dan merupakan
dokumen berkelanjutan yang membantu pengusaha untuk tetap berada pada
jalurnya dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.
Rencana bisnis juga merupakan dokumen terpenting bagi
wirausahawan pada tahap start-up. Ini adalah alat yang dapat membantu
wirausahawan mendapatkan pendanaan, menarik investor, dan tahap
komunikasi visi mereka kepada pemangku kepentingan. Menuli rencana
bisnis sebelum memulai usaha juga dapat memberikan banyak dampak pada
kinerja usaha baru. Dampak dari rencana bisnis bergantung pada kualitas
rencana, pengalaman wirausaha, dan industri dimana usaha tersebut
beroperasi.
Terkait pentingnya dilakukan perencanaan bisnis baik dalam
menciptakan dan memulai sebuah bisnis, maka melalui tugas kewirausahaan
ini makalah yang akan dibahas ialah mengenai “Busines Plan : Creating
and Starting The Venture”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :

1
1. Apakah Business Plan itu ?
2. Apakah ada standar dalam pembuatan Business Plan ?
3. Apakah pentingnya perencanaan bisnis ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas
kewirausahaan adapun juga dipergunakan untuk menjawab rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang Business Plan.
2. Untuk mengetahui standar dalam pembuatan Business Plan.
3. Untuk mengetahui pentingnya perencanaan bisnis.

D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa manfaat yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi Lingkungan Akademis
Bagi lingkungan akademis dapat memanfaatkan makalh ini sebagai
panduan ringkas menjadi seorang pembisnis. Selain itu, dapat dijadikan
tolak ukur ataupun evaluasi mengenai teknik-teknik memulai sebuah
usaha baru sehingga dapat menghindari kegagalan.

2. Bagi Penulis
Bagi penulis hasil makalah ini memiliki manfaat untuk memenuhi tugas
kewirausahaan yang diampu oleh Ibu Dr. Ir. Hamsinah M.Si. selain itu
makalah ini juga dapat menjadi gambaran bahwa kalangan mahasiswa/i
juga belum tentu mempunyai kesadaran kritis dan keberanian untuk
selalu siap menjadi seorang wirausaha/pembisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Dalam menciptakan dan memulai sebuah bisnis diperlukannya
perencanan bisnis yang sangat matang, maka dari itu sebelum membuat
perencanaan bisnis seorang wirausaha harus melakukan riset bisnis (target,
pesaing, dan tren industri), menentukan visi misi dan tujuan yang ingin
dicapai dalam jangka pendek dan menengah, membuat profil perusahaan
(struktur organisasi, produk/layanan, keunggulan kompetitif), analisa pasar
(segmentasi, peluang, dan ancaman), serta perencanaan produksi atau
penyediaan layanan. Setelah melakukan langkah tersebut barulah seorang
wirausaha membuat perencanaan bisnis (Business Plan).
Menurut Bygrave (1994) a business plan is a selling document that
conveys the excitement and promise of yoyr business to any potential
backers or stakeholder. Business Plan (Perencanaan Bisnis) adalah sebuah
dokumen yang disediakan oleh etrepreneur yan disesuaikan dengan
pandangan penasihat profesional yang memuat rincian tentang masa lalu,
kedaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.
Dalam jurnal Dri Endah Setiarini (2013) menjelaskan bahwa
perencanan bisnis (Business Plan) adalah sebuah rencana untuk mengubah
ide bisnis menjadi suatu kesempatan (peluang bisnis) yang nyata dan
berkaitan dengan pengaturan/pengendalian risiko da pemberian upah serta
waktu yang tepat untuk menerapkannya sehingga dapat menghasilkan
sebuah profit yang hendak dicapai perusahaan.
Dari teori ahli tersebut dapat diartikan juga bahwa perencanaan bisnis
merupakan sebuah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha terkait
identifikasi usaha agar supaya memanfaatkan peluang semaksimal mungkin
dalam menghasilkan sebuah keuntungan (profit).
Perencanaan bisnis juga berisikan tentang rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun kedepan. Juga memuat
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini berkaitan dengan

3
strategi pencapaian perusahaan. Misal sebuah perencanaan bisnis dalam
mengoperasikan sebuah pabrik maka harus mencantumkan secara jelas dan
rinci informasi yang menyangkut lokasi pabrik, proses produksi, masalah
bahan baku, masalah mesin dan perlengkapan.
Business plan (perencanaan bisnis) sangat diperlukan oleh investor
yang potensial, perbankan, karyawan, konsultan, pemasok, dan juga
konsumen karena perencanaan bisnis ini dapat dinilai oleh pembaca dalam
memberikan bobot perusahaan (sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang
baik). Hal yang harus ada dalam perencanaan bisnis secara sederhana
dimulai dari ringkasan, statemen misi, faktor-faktor kunci, analisis pasar,
produksi, manajemen, dan analisis finansial.
1. Prinsip Perencanaan Bisnis
Dalam perencanaan bisnis maka diharuskan untuk memperhatikan
prinsip sebagai berikut :
a. Perencanaan harus dapat diterima oleh semua pihak.
b. Perencanaan harus fleksibel dan realistis.
c. Perencanaan harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
d. Perencanaan harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan
efisien.
2. Manfaat Perencanaan Bisnis
Adapun manfaat perencanaan bisnis yaitu sebagai gambaran yang
jelas dan sudah sangat dipertimbangkan tentang apa yang akan dilakukan
oleh seorang wirausaha dalam mempertimbangkan sasaran strategi baik
dari internal ataupun eksternal perusahaan dan perencanaan ini juga dapat
berfungsi sebagai dokumen penjualan yang dapat dibagikan kepada pihak
luar.
3. Kegiatan Perencanan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan sebuah selling document yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada
penyandang dana potensial. Hal tersebut disiapkan oleh seorang

4
wirausaha yang mengembangkan dan menggambarkan semua unsur yang
relevan, baik internal maupun eksternal untuk memulai suatu usaha.
Sehingga seorang wirausaha diharuskan untuk mengethaui berbagai
jenis kegiatan dalam perencanaan bisnis, diantaranya :
a. Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.
b. Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.
c. Membuat program kerja dan perhitungan usaha.
d. Menentukan prosedur kerja didalam usaha.
e. Menentukan rencana anggara usaha.
f. Membuat kebijaksanaan usaha.

B. Pentingnya Perencanaan Bisnis


Dalam menciptakan dan memulai sebuah bisnis maka perlu
diperhatikan betapa pentingnya sebuah perencanaan bisnis. Perencanaan
bisnis perlu disusun karena merupakan sebuah legitimasi dari sebuah usaha
yang akan didirikan. Karena orang lain perlu mengetahui segala sesuatu
tentang perusahaan sehingga memiliki daya tarik untu bekerjasama.
Maka dari itu, diketahui bahwa tujuan dibuatkannya perencanaan
bisnis (business plan) ialah sebagai berikut :
1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru yang yakin akan keberhasilan sebuah usaha
tersebut dan anda juga harus bisa meyakinkan orang lain bahwa tidak
akan merugi jika melakukan kerjasama. Adanya bantuan kerjasama dari
berbagai pihak maka diharapkan usaha berjalan maju dengan pesat.
Bantuan yang diharapkan berupa pinjaman melalui bank ataupun melalui
pihak lain yang potensial.
2. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain yang
diharapkan saling menguntungkan, seperti produsen yang diharapkan
dapat memasok barang dan juga perusahaan yang lebih besar yang dapat
bekerjasama dalam memberikan pekerjaan atau kontrak yang dapat
dikerjakan oleh perusahaan anda.

5
3. Perencanaan bisnis yang baik dan benar dapat mengundang orang-orang
tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung
bekerjasama dengan perusahaan yang akan didirikan. Namun, dalam hal
tersebut perusahaan harus lebih selektif lagi dikarenakan harus berhati-
hati dalam menerima orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan
perusahaan yang baru berdiri.
4. Perencanaan bisnis juga sangat berguna untuk melakukan merger dan
akuisisi.
5. Perencanaan bisnis ini juga memiliki tujuan untuk menjamin adanya
target tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan dalam
mencapai sebuah kesuksesan perusahaan.

C. Standar Perencanaan Bisnis


Dalam sebuah perencanan bisnis, normalnya memiliki serangkaian
elemen-elemen atau komponen standar. Format dan bentuk perencanaan
sangatlan bervariasi, tetapi pada dasarnya sebuah perencanaan bisnis akan
berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, spesifikasi produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan, target pasarnya, prediksi atau
ramalan-ramalan untuk masa yang akan datang, tim manajemen dan analisa
finansial/keuangannya.
Sebuah perencanaan bisnis tergantung pada situasi yang spesifik.
Sebagai contoh deskripsi dari tim manajemen sangatlah penting untuk
investor, demikian juga tentang kondisi keuangan masa lalu akan menjadi
penting untuk pihak bank atau kreditor. Akan tetapi jika pengembangan
sebuah perencanaan hanya akan digunakan oleh pihak internal, maka tidak
dibutuhan penjelasan secara detail karena semua pihak dalam perusahaan
sudah mengetahuinya, justru yang terpenting adalah kesamaan inti dari
perencanaan bisnis dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan.

6
Standarnya perencanaan bisnis dibuat untuk mengoperasikan sebuah
pabrik, yang tentunya akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi
yang menyangkut :
1. Lokasi pabrik
2. Proses produksi
3. Masalah bahan baku
4. Masalah mesin dan perlengkapan
5. Masalah karyawan yang terlatih
Perencanaan bisnis yang kurang baikakan menyebabkan kegagalan
dikemudian hari karena beberapa faktor, seperti :
1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha
kurang memiliki tanggung jawab.
2. Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
3. Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya
sendiri.
4. Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut.

D. Kerangka Rencana Usaha


Secara umum kerangka dari sebuah perencanaan bisnis yang dibuat
oleh seorang wirausaha akan diusahakan semaksimal mungkin untuk
merinci sebuah profit, neraca perusahaan, dan proyeksi aliran kas.
Sedangkan mengenai detail atau rincian perencanaan usaha sangat
tergantung pada luas tidaknya usaha yang ingin diciptakan.
Secara umum perencanaan bisnis sangat penting dalam menentukan
kerangka perencanaan terutama dalam melakukan analisis cash flownya
misal sebuah prediksi profit, detail pelaksanaan untuk melakukan prediksi
apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, dan bagaimana
anggarannya ? sehingga diperoleh sebuah hasil akhir dari perencanaan yang
mana memperlihatkan bagaimana kondisi perusahaan mengalami
peningkatan.

7
Kerangka rencana usaha yang akan disusun memuat pokok pikiran
perencanaan yang mencakup :
1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan dapat berdampak pada citra perusahaan yang mana
pada sebuah nama perusahaan harus dipikirkan baik-baik dikarenakan
juga nama perusahaan memiliki dampak jangka panjang. Oleh sebab itu,
nama yang diberikan jangan hanya ber-orientasi pada faktor yang sedang
hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan proyek masa
depannya.
Adapun menurut Canon dan Wichert menyatakan bahwa ciri-ciri merk
atau nama perusahaan yang baik ialah :
a. Pendek
b. Sederhana
c. Mudah di eja
d. Mudah diingat
e. Enak dibaca
f. Tak ada nada sumbang
g. Tak ketinggalan zaman
h. Berhubungan dengan jenis barang dagang
i. Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain atau negatif
j. Memberikan sugesti penggunaan produk tersebut
2. Lokasi
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu :
a. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
b. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya
mengelola perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman
berarti tempat perusahaan tersebut beroperasi. Antara tempat kedudukan
dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan yaitu :
a. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk
perusahaan.

8
b. Memilih tempat badan usaha lebih mudah daripada memiih tempat
perusahaan.
c. Suatu badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih
tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor
yang mempengaruhi tiap perusahaan berbeda (ada pertimbangan yang
berbeda).
d. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan
oleh proses produksi, murahnya bahan baku, transport tenaga kerja,
dan sebagainya.
3. Komoditi yang akan diusahakan
Pemilik usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh
informasi dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan
komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi khusus untuk
mengusahakan komoditi tersebut. Misal, seorang penuli akan
menerbitkan bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang
bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian membuka usaha
penerbitan dan percetakan sendiri.
Jadi, kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat
mempertimbangkan hal berikut :
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha
tertentu, baik berupa barang maupun jasa.
b. Terindetifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang
atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan
orang lain dalam mengembangkan bidang usaha yang sama.
4. Konsumen yang dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika
jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan
konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha

9
bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan
konsumen dari lingkungan toko.
5. Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar
(market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung
pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar
dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga,
membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar. Pemimpin
pasar harus berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang pasar merupakan sebuah perusahaan yang berada dibawah
pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan
melampaui pemimpin pasar.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan
pelanggan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru.
Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi
pemimpin pasar di pasar kecil atau memasuki relung pasar.
6. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini
menyangkut masalah karakter, kejujuran, dan kemampuan seseorang.
Adakalanya sulit mencari orang jujur dikarenakan kejujuran merupakan
modal utama dalam menjalankan perusahaan.
7. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim
atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan
tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari
tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya.
Jika modalnya sangat kecil maka dapat dilakukan kerjasama partner,
yang masing-masing menyetorkan modalnya.
8. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

10
Peralatan perusahaan yang perlu disediakan disesuaikan dengan
kepentingan usaha. Peralatan pertokoan berbeda dengan peralatan usaha
kerajinan dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha diharuskan
memikirkan peralatan yang sangat diperlukan dan sangat berguna, diluar
itu sebaiknya jangan dibeli karena akan mengganggu pergerakan modal
yang dimiliki. Dalam menyediakan peralatan yang harus
dipertimbangkan ialah Ekonomis dan Praktis.
9. Penyebaran promosi
Sebagai usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat luas. Oleh
sebab itu, harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan atau
dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan
bentuk promosi, tempat/media, keunggulan yang ditawarkan, apakah
akan memperlihatkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategi, dan
sebagainya.
Dengan pertimbangan komponen rencana usaha yang utama
dianjurkan dalam sebuah perencanaan bisnis dan garis besar isinya ialah
sebagai berikut :
1. Ringkasan (Executive Summary)
Berisikan gambaran singkat mengenai latar belakang proyek,
penggagasan proyek, pasar yang menjadi sasaran, pengelolaan proyek
sampai dengan sebuah kelayakan proyek dalam finansial, dan kelayakan
proyek secara umum.
2. Deskripsi Perusahaan (Company Description)
Berisikan gambaran singkat perusahaan (profil) yang akan menjalankan
proyek, misalkan profil perusahaan berdasarkan aspek hukum/legal dari
bentuk badan usahanya apa? Sejarah/historis perusahaan, visi, misi,
tujuan, sasaran, kepemilikan dalam perusahaan dan lainnya.
3. Barang atau Jasa yang diproduksi atau dipasarkan
Berisikan gambaran barang/jasa apa yang akan diproduksi atau
dipasarkan, alasan barang/jasa tersebut diproduksi dan manfaat/benefit
yang dapat diperoleh konsumen/customer atas barang/jasa tersebut.

11
4. Analisis Aspek Pasar
Analisis ini berisikan gambaran tentang :
a. Peluang bisnis dan prospeknya.
b. Kondisi persaingan.
c. Posisi perusahaan dalam pasar
d. Usaha-usaha pemasarannya.
5. Analisis Aspek Teknik/Produksi
Analisis ini berisikan gambaran tentang :
a. Lokasi.
b. Layout.
c. Luas atau skala produksi.
d. Pemilihan mesin atau teknologi.
6. Analisis Aspek Manajemen
Analisis ini berisikan gambaran tentang :
a. Bisnis/proyek dalam masa pembangunan.
b. Bisnis/proyek sudah berjalan atau beroperasi.
7. Analisis Aspek Finansial / Keuangan
Analisis ini berisikan gambaran tentang :
a. Kebutuhan dana.
b. Sumber dana.
c. Menghitung aliran kas/cash flow.
d. Menilai kelayakan bisnis/proyek.
Tujuan dari dibuatkannya kerangka rencana usaha ialah untuk dapat
ditinjau kembali aspek ekonomi makro/nasional, aspek hukum, aspek sosial
budaya, dan juga aspek dampak terhadap lingkungan.

E. Melakukan perencanaan bisnis


Usaha atau bisnis adalah sebuah kegiatan yang dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok yang dilaksanakan secara legal dengan
menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya atau faktor-faktor
produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

12
tujuan memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau usaha laba.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan
visi, misi, dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan
anggaran.
Proses perencanaan usaha juga berkaitan dengan :
1. Mengidentifikasi peluang usaha, yang mana pada umumnya suatu produk
berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila terdapat
penawaran untuk produk.
2. Jika permintaan masih kecil maka peluang usaha muncul ketika
permintaan pasar lebih besar dari penawaran.
3. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan berdasarkan langkah
identifikasi dan akan diperoleh berbagai alternative jenis usaha yang akan
dipilih.
4. Melakukan studi kelayakan usaha, dengan cara penentuan atau studi
pasar bahwa produk/jasa tersebut dapat diterima masyarakat atau tidak.
5. Membuat proposal usaha
Dalam mengembangkan kegiatan kewirausahaan dan proses
perencanaan bisnis, tahapan penting yang harus diperhatikan meliputi :
1. Tahapan memulai usaha, pada tahapan ini seorang wirausahawan hatus
mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan usaha/bisnis.
2. Tahapan melakukan usaha, pada tahapan ini seorang wirausahawan harus
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usaha yang dipiluh. Aspek
ini mencakup manajerial kepemimpinan, permodalan, SDM pendukung,
pengelolaan usaha hingga ke pemasarannya.
3. Tahap mempertahankan usaha, dalam menjalankan bisnis/usaha harus
bisa memberi kepuasan pada peanggan dengan cara menyediakan barang
atau jasa yang berkualitas dan bermanfaat dengan waktu tepat sesuai
dengan kebutuhan.
4. Tahap mengembangkan usaha/bisnis, dalamtahapan ini seorang
wirausaha dapat mengembangkan dan membuka usaha baru yang
memiliki unsur ketidakpastian antara ide wirausaha dengan peluang.

13
Oleh karena itu seroang wirausaha dituntut siap mengahadapi tantangan
dan mampu mengambil resiko.

F. Pihak yang membutuhkan perencanan Bisnis


Perencanaan dilakukan karena diibaratkan sebuah peta dan kompas
untuk menjalankan bisnis, sehingga tanpa perencanaan bisnis maka
perjalanan bisnis yang lakukan diibaratkan seseorang berjalan di kegelapan.
Dengan sebuah perencanaan seorang wirausahawan dapat menetapkan
tujuan utama bisnis, skala prioritas, dan menetapkan cash flow.
Disisi lain perencanaan bisnis diperlukan untuk dapat
dikomunikasikan kepada semua pihak, baik pihak internal maupun pihak
eksternal/luar perusahaan, komunikasi ini dibutuhkan untuk :
1. Mencari pinjaman dana ke bank
2. Mencari investor
3. Mengkomunikasikan dengan pihak manajemen
4. Pihak lainnya.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam praktek sehari-hari masih banyak kendala yang ditemui dalam
membuat perencanaan bisnis baik dari mulai merencanakan sampai dengan
memulai. Pada dasarnya terdapat kendaka yang sering ditemui seperti
sulitny amenemukan ide yang dapat dijadikan proyek bisnis yang
menguntungkan. Kendala pada lahirnya ide kreatif yang punya nilai
ekonomis ini banyak terjadi karena kita sendiri sering kali kurang myadari
bahwa ide adalah hasil proses alam bawah sadar sehingga ide tidak dapat
hadir berkali-kali.
Setelah mampu membuat business plan pun seringkali terdapat
kendala dalam upaya implementasinya dengan alasan utama ialah modal.
Kadangkala modal tidak menjadi masalah tetapi keberanian untuk memulai
yang belum ada atau nyaris tidak ada. Ada banyak faktor lain yang
menyebabkan memulai sebuah usaha adalah hal yang sulit seperti konsisten
dan ada juga faktor lain di luar ekonomi yaitu kultur. Terutama kultur di
Indonesia lebih mempentingkan kepastian kerja yang dateng, pulang,
sebulan sekali dapat gaji, tanpa harus dihantui kegagalan atau kerugian
dimasa mendatang.
Harapan penulis bagi pembaca yang membaca tulisan ini semoga
tertarik untuk menuangkan ide cemerlangnya menjadi sebuah rencana
usaha/business plan yang layak diimplementasikan, memiliki profit dan
prospek yang cerah, sehingga hasil akhirnya akan mampu melahirkan
wirausahawan yang berhasil.

15
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Andrias. (2008). Berwirausaha dari Nol, 10 Kiat Sukses dengan Modal Seadanya.
Jakarta: Gramedia.
Bygrave, W.D. (1994). The Portable MBA in Entrepreneurship. New York: John.
Willey & Sons, Inc
Ismail. (2007). Memahami Business Plan. Jakarta: Salemba.
Setiarini, E.S. (2013). Business Plan Sebagai Implementasi Kewirausahaan pada
pembelajaran Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan.
VIII (2), 146-155.
Supriyanto. (2009). Business Plan : Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha.
Jurnal ekonomi & Pendidikan. Yogyakarta. 6 (1).
Suryana. (2003). Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses) Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Internet
Https://pt.scribd.com/document/415585605/Menciptakan-Dan-Memulai-Usaha
Https://www.jurnal.id/id/blog/2018-persiapkan-3-jenis-modal-usaha-ini-untuk-
membuka-suatu-bisnis/

16

Das könnte Ihnen auch gefallen