Sie sind auf Seite 1von 6

MODUL

Oleh: Mesrawati Halawa

Modul pembelajaran : Katekisasi

Pertemuan ke : 1 dan 2

Tujuan Pembelajaran

1. Agar peserta katekumen memahami tanggungjawabnya untuk memelihra ciptaan Tuhan


dengan menjaga kesehatan lingkungan. (Spiritual)
2. Mendeskripsikan cirri-ciri lingkungan yang sehat. (Kognitif)
3. Agar peserta katekumen berperilaku menjaga kesehatan lingkungan sebagai wujud
memelihara ciptaan Tuhan. (Afektif)
4. MMempresentasikan contoh memelihara lingkungan secara bijak. (Psikomotorig)

Indikator

1. Memahami tanggungjawabnya dihadapan Tuhan melalui menjaga kesehatan lingkungan.


(Spiritual)
2. Memahami kesehatan lingkungan sebagai tanggungjawab yang harus diemban untuk
mewujudkan keutuhan ciptaan. (Kognitif)
3. Menjelaskan hakikat kesehatan lingkungan. (Afektif)
4. Menguraikan contoh-contoh menjaga kesehatan lingkungan. (Psikomotorig)

Materi Pokok: Menjaga kesehatan Lingkungan (Kej. 1:1,26; Kol 1:16; Amsal 3:19-22)

Sub Pokok Bahasan

1. Tanggungjawab manusia memelihara ciptaan Tuhan dengan menjaga kesehatan


lingkungan.
2. Ciri-ciri lingkungan yang sehat.
3. Bentuk perilaku menjaga kesehatan lingkungan.
4. Berbagai cotoh kehidupan katekisasi dalam menjaga kesehatan lingkungan untuk
memelihara ciptaan Tuhan.

Uraian Materi
MENJAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

(Kejadian 1:1,26; Kolose 1:16; Amsal 3:19-22)

Pendahuluan

Segala sesuatu yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tuhan. Manusia adalah ciptaan yang
unik segambar dan serupa dengan Tuhan, dimana manusia memiliki tanggungjawab untuk
memelihara ciptaan yang lain baik itu tumbuhan, hewan dan lain-lain. Manusia memiliki
tanggung jawab untuk memelihara alam ciptaan Tuhan dengan salah satu cara yaitu menjaga
kesehatan lingkungan secara khusus lingkungan dimana ia hidup. Menjaga kesehatan lingkungan
merupakan cerminan kita dalam memelihra alam ciptaan Tuhan. Lingkungan adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kehidupan makhluk-makhluk secara kolektif. Karena lingkungan
adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah,
air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun di dalam
lautan ciptaan Tuhan dan manusia mengambil keputusan untuk menggunakan lingkungan fisik
tersebut.1

Pembahasan

1. Tanggung jawab manusia memelihara ciptaan

Sebagai wakil Tuhan, yang diciptakan segambar dengan-Nya, ia harus menampakkan


citra Tuhan itu dalam segala sifatnya, khususnya sifat moral berupa tanggung jawab memelihara
dan merawat alam ini. Ia harus menampilkan citra Tuhan sebagai Maha Baik, termasuk dalam
menjaga seluruh ciptaan Tuhan. Tuhan memang menciptakan dunia dalam tujuh hari, tetapi tidak
melepaskan tanggung jawab untuk merawatnya. Tanggung jawab ini juga diwakilkan Tuhan
kepada manusia. Manusia tidak boleh bertindak sewenang-wenang untuk merusak alam semesta
melainkan mempunyai tanggung jawab dan kewajiban moral untuk memelihara, melayani,
menjaga, dan melindungi semua makhluk yang berada di bawah kekuasaanya. Jadi, dalam kitab
Kejadian 1:1,26 bisa dikatakan manusia diberi kewenangan untuk menguasai alam semesta,
manusia harus bertanggung jawab dan mempunyai kewajiban moral untuk menjaga dan
memelihara alam. Kekuasaan di sini bukan berarti bertindak sewenang-wenang tatapi kekuasaan
dalam hal ini yaitu menjaga, melindungi, dan melestarikan.2

Lingkungan dapat memberikan pengaruh bagi kesehatan manusia dan kelangsungan


hidup makhluk yang ada di dalamnya. Lingkungan yang kurang sehat mempengaruhi seluruh
kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Ketika manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa
penyakit semakin banyak bertumbuh dalam lingkungan yang tidak sehat, sehingga meningkatkan
angka kesakitan, dan kenyataan lainnya dimana komponen-komponen lingkungan tidak mampu

1
Marlinang I. Silalahi DKK. Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar, (Cirebon: IKAPI, Desember 2021), Hlm. 6.
2
A. Sonny Keraf. Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta:Kompas Media Nusantara, Oktober 2010), hlm. 61.
lagi memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti keterbatasan air sungai yang bersih, maka
manusia berpikir akan pentingnya lingkungan yang sehat, dan bersih.3

2. Ciri-ciri lingkungan yang sehat.

Lingkungan merupakan sebuah kondisi yang terikat langsung antara siapa saja yang
menepati daerah tersebut dan seluruh aspek yang berada di dalamnya. Lingkungan terdiri dari
dua komponen yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah semua yang memiliki nyawa
seperti manusia, tumbuhan, hewan dan berbagai mikro organisme lainnya. Sedangkan komponen
abiotik merupakan segala sesuatu yang ada tetapi tidak bernyawa seperti tanah, air hingga udara.
Kedua komponen ini bergbaung menjadi satu di dalam sebuah lingkungan dan bersama untuk
menciptakan situasi yang layak untuk ditinggali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan
sehat adalah sebuah lingkungan yang terhindar dari berbagai hal yang bisa menyebabkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau seluruh komponen biologis yang terdapat di
dalamnya.

Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah sebuah tugas yang sangat penting bagi setiap
manusia. Sehat dapat diartikan sebagai sebuah kondisi di mana keadaan yang terbebas dari
berbagai penyakit dan meliputi seluruh aspek kehidupan yang ada disekitarnya. Sehat juga
termasuk di dalamnya kesehatan secara emosional dan spiritual. Lingkungan merupakan keadaan
yang ada disekitar rumah, tidak hanya itu saja lingkungan yang lebih luas mencakup lingkungan
tetangga sekitar rumah bahkan lingkungan satu desa. Lingkungan yang sehat sangat penting
untuk menciptakan kesehatan, ketenangan dan jga kenyamanan agar tidak memberikan dampak
pencemaran udara.

Ciri-ciri lingkungan yang sehat antara lain:

1) Udara bersih dan segar. Jika lingkungan memiliki udara bersih, segar dan menyejukkan
hal itu menunjukkan lingkungan yang ada disekitar tersebut sehat. Udara yang bersih
tidak pernah menghambat saluran pernapasan akan tetapi bisa melegakan pernapasan.
2) Tanah yang subur. Tanaman yang akan ditanami akan cepat tumbuh dan subur.
3) Sumber air yang bersih.
4) Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.
5) Sampah tidak berserakan. Lingkungan yang sehat harus dilengkapi dengan pengelolaan
sampah. Misalnya pengelolaan sampah organik dan anogarnik. Jika tidak ada pengelolaan
sampah akibatnya sampah itu akan menumpuk dipembuangan sampah sehingga
menyebabkan lingkungan yang tidak sehat. Oleh sebab itu untuk menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat, maka sampak dedaunan, kertas, sisa sayuran dan lain-lain
dimasukan ke dalam tempat pembuangan sampah organik. Sedangkan sampah plastik
seperti pembungkus makanan, sedotan,, botol mineral dan lain sebagainya dimasukan ke
dalam sampak anorganik.

3
Marlinang I. Silalahi DKK. Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar, (Cirebon: IKAPI, Desember 2021), Hlm. 6.
6) Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur. Lingkungan yang bersih adalah
lingkungan yang tidak gersang sehingga pemandangan akan tampak hijau dilingkungan
tersebut. Penanaman pohon bisa dilakukan disetiap rumah sehingga memiliki tumbuhan
hijau yang terpelihara dan tertata rapi. Tumbuhan hijau juga menciptakan udara yang
bersih.4
3. Perilaku manusia yang menjaga kesehatan lingkungan.

Literasi lingkungan adalah pengetahuan dasar seseorang tentang apa saja yang dapat
dilakukan dan mencoba untuk membantu melindungi lingkungan dengan mempromosikan
perilaku komitmen mereka untuk membeli produk hijau. Ini bermakna bahwa pengetahuan
terkait dengan lingkungan yang dimiliki oleh seseorang. Tentang bagaimana cara memanfaatkan
lingkungan dengan baik dan benar, tentang bagaimana mencegah kepunahan, dan lai-lain yang
berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Pengetahuan akan lingkungan adalah pengetahuan
dasar seseorang tentang sesuatu yang dapat dilakukan untuk melindungi lingkungan.
Pengetahuan yang baik akan lingkungan akan berdampak pada perilaku manusia yang baik.
Sikap terhadap lingkungan bisa dapat didasarkan pada tiga komponen, yaitu: pengetahuan dan
persepsi tentang masalah lingkungan, komponen afektif (perasaan terhadap lingkungan), dan
komponen konatif (kecenderungan untuk hidup dilingkungan), perilaku atau tindakan terhadap
lingkungan. Lingkungan yang bersih berarti bebas dari kotoran, seperti debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk melindungi dirinya dan lingkungannya dari segala hal
yang kotor dan menjijikan. Hal ini guna mencapai dan memelihara kehidupan yang sehat dan
nyaman. Dengan demikian berada dilingkungan sekitar menjadi kenyamanan tersendiri.

Dalam UUD No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan


lingkungan hidup, dijelaskan bahwa kesehatan lingkungan adalah satu kondisi lingkungan yang
mampu mendukung keseimabangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung ketercapaiannya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia. Sebagian
dari tanggung jawab dalam menjaga kesehatan lingkungan, para tenaga kesehatan perlu
menegakkan aspek etika dalam kesehatan lingkungan. Dengan tujuan mengingatkan anggota
masyarakat bahwa setiap orang perlu berpartisipasi menjaga kesehatan lingkungan yang hasilnya
akan dinikmati oleh masyarakat luas. Menyampaikan hal yang sederhana seperti tidak
membuang sampah sembarangan, tidak mebiarkan genangan air dalam wadah yang dapat
menjadi sarang jentik, dan perlunya menanam pohon bagian dari menjaga kesehatan lingkungan.
Perlu pendekatan yang bersifat penyadaran pentingnya menjaga kesehatan lingkungan yang baik,
agar anggota masyarakat dapat berintegrasi sehingga tercipta kesehatan lingkungan yang sehat.5

Paradigma perilaku manusia terhadap lingkungan seharusnya memiliki karakteristik


menyukai lingkungan, mencintai alam, percaya pada batas-batas pertumbuhan, yakni bahwa
manusia adalah bagian dari ekosistem, dan sadar bahwa terdapat saling ketergantungan dan
4
Sihadi Darmo dan Henita Rahmayanti. Pendidikan Lingkungan Hidup, (Jawa Tengah: IKAPI, Februari 2021),
Hlm. 3-8.
5
Jusuf Hanafiah dan Amri Amir. Etika kedokteran dan hukum kesehatan, (Jakarta: IKAPI, 2009), Hlm. 130.
keterkaitan antara manusia dengan alam. Manusia tergantung pada keberlanjutan ekosistem yang
sehat, apabila kesehatan ekosisten terganggu, maka juga dapat mengganggu kehidupan manusia.
Ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi. Ekploitasi sumber daya alam yang terkendali, dan kualitas
lingkungan yang baik membuat suatu lingkungan dapat memenuhi preferensi imajinasi ideal
seseorang atau sekelompok orang, sehingga peningkatan kualitas lingkungan sejalan dengan
prinsip-prinsip menuju masyarakat yang berwawasan lingkungan.6

4. Perilaku katekisasi dalam menjaga kesehatan lingkungan untuk memelihara ciptaan


Tuhan

Katekumen yang menjaga kesehatan lingkungan sebagai wujud memelihara dan menjaga
alam ciptaan Tuhan, di mana firman Tuhan mengatakan dalam Amsal 3:19-22 dengan Himat
Tuhan telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, dengan
pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikan embun. Hai anak-Ku,
janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, maka itu
akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu. Seorang katekumen harus
menyadari dirinya sebagai ciptaan yang unik segambar dan serupa dengan Tuhan, di mana ia
memiliki tanggun jawab untuk memelihara alam ciptaan Tuhan.

Seorang katekumen harus bijak dalam berperilaku menjaga kesehatan lingkungan agar
tetap sehat dan nyaman untuk memelihara ciptaan yang lain, seperti menjadi contoh yang baik
dengan menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, mengelompokkan sampah,
mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang, dan lain-lain. Untuk menjaga kesehatan
lingkungan agar tetap bersih harus dimulai dari diri sendiri dan kesadaran akan pentingnya
lingkungan yang sehat, karena manusia dan alam saling ada keterkaitan dan ketergantungan.

Penutup

Sebagai wakil Tuhan, yang diciptakan segambar dengan-Nya, ia harus menampakkan


citra Tuhan itu dalam segala sifatnya, khususnya sifat moral berupa tanggung jawab memelihara
dan merawat alam ini. Manusia tidak boleh bertindak sewenang-wenang untuk merusak alam
semesta melainkan mempunyai tanggung jawab dan kewajiban moral untuk memelihara,
melayani, menjaga, dan melindungi semua makhluk yang berada di bawah kekuasaanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan sehat adalah sebuah lingkungan yang terhindar
dari berbagai hal yang bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat atau seluruh
komponen biologis yang terdapat di dalamnya. Lingkungan yang sehat sangat penting untuk
menciptakan kesehatan, ketenangan dan juga kenyamanan agar tidak memberikan dampak
pencemaran udara.

Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah sebuah tugas yang sangat penting bagi setiap
manusia. Dengan pengetahuan akan lingkungan menjadi pengetahuan dasar seseorang tentang
6
Anjar Astuti, DKK. Pendidikan dan promosi kesehatan,
sesuatu yang dapat dilakukan untuk melindungi lingkungan. Pengetahuan yang baik akan
lingkungan akan berdampak pada perilaku manusia yang baik, dimana kebersihan merupakan
upaya manusia untuk melindungi dirinya dan lingkungannya dari segala hal yang kotor dan
menjijikan. Untuk mencapai dan memelihara kehidupan yang sehat dan nyaman. Dengan
demikian berada dilingkungan sekitar menjadi kenyamanan tersendiri. Seorang katekumen
menjadi contoh yang baik dalam menjaga kesehatan lingkungan, hal ini harus didasari oleh
kesadaran diri dan pemahaman akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat untuk
kelangsungan hidupnya.

Referensi

Alkitab

1. Etika Lingkungan Hidup.


2. Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar.
3. Pendidikan Lingkungan Hidup.
4. Etika kedokteran dan hukum kesehatan.
5. Pendidikan dan promosi kesehatan.
Penilaian

a. Instrument test: Menjawab pertanyaan (essay)


1. Tuliskan pengertian kesehatan lingkungan dan tanggung jawab manusia sebagai ciptaan
Tuhan untuk memelihara ciptaan dengan menjaga kesehatan lingkungan.
2. Tuliskan ciri-ciri lingkungan yang sehat, baik yang sudah dipelajari maupun yang anda
ketahui.
3. Tuliskan mengapa manusia berperilaku harus menjaga kesehatan lingkungan.
4. Tuliskan apa yang kamu lakukan sebagai ciptaan Tuhan untuk menjaga kesehatan
lingkungan sebagai wujud memelihara ciptaan Tuhan yang lain.

b. Scord
1. 25
2. 25
3. 25
4. 25

Das könnte Ihnen auch gefallen