Sie sind auf Seite 1von 11

PERAN PERAWAT DALAM

PENALAKSANAAN DIET SALURAN


PENCERNAAN (LAMBUNG)

OLEH:
RISAL (21200003)
Definisi Peran Perawat
• Perawat adalah salah satu profesi tenaga kerja kesehatan yang
memberika pelayanan kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga,
dan masyarakat. Sebagai salah satu tenaga professional, keperawatan
menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan
menggunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

• Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap sesorang sesuai dengan kedudukan dan sistem, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Peran Perawat Dalam
Pelaksanaan Diet Pasien
• Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan
• Sebagai Advocat Klien
• Sebagai Edukator
• Sebagai Koordinator
• Sebagai Kolaborator
• Sebagai Konsultan
• Sebagai Pembaharuan
Diet Saluran Pencernaan
Definisi diet menurut para ahli:
1. Muda (2003)
Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas
petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk
kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan atau
karena penyakit.
.2. Kim dan Lennon (2006)
Diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangi berat badan.
3.Hawks (2008)
Diet merupakan usaha sadar seseorang dalam membatasi dan mengontrol makanan yang
akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan.
Diet Saluran Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-
zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,


usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu pankreas, hati dan kandung
empedu.

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
saluran pencernaan. Penderita dapat mengalami gangguan pencernaan
walaupun penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan tersebut secara pasti
belum diketahui secara pasti, namun gangguan tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor psikologis.
GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
1.Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)
Gangguan pencernaan bagian atas yang secara umum
dikenal sebagai penyakit “maag” merupakan gangguan
saluran cerna yang cukup sering dikeluhkan. Selain
disebabkan oleh faktor organik seperti adanya
luka/peradangan pada saluran cerna bagian atas (lambung),
gangguan ini juga dihubungkan dengan faktor psikologis
mendasarinya. Gangguan ini ditandai antara lain oleh
adanya rasa sakit dan atau rasa penuh di daerah
epigastrium (ulu hati), kanan atau kiri di bawah lengkung
iga.
2. Sindrom Fungsional Hypogastrium (Lower
Abdominal Syndrom)
Gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna
bagian bawah ini juga dikenal sebagai spastic colon,
irritable colon, colitis nervosa, dan obstipasi spastic.
Penderita penyakit ini akan mengeluhkan rasa sakit pada
perut, biasanya di bawah pusat, diare atau obsitipasi
(sembelit). Bila terjadi obsipasi, feses penderita dapat
keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambing (obstipasi
spastik).
DIET PADA PENYAKIT SALURAN
PENCERNAAN

1. Diet Saluran Cerna Atas


Diet Penyakit Lambung: Penyakit lambung atau gastrointestinal
meliputi gastritis akut dan kronis, ukus peptikum, pasca-operasi
lambung yang sering diikuti dengan “dumping syndrome” dan
kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering
dihubungankan dengan emosi atau psikoneurosis dan makan
terlalu cepat karena kurang di kunyah serta terlalu banyak
merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma
distepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah,
nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa
cepat kenyang.
2. Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah

a. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)


Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan
usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen,
berat badan berkurang, demam dan kemungkinan terjadi streatorea
(adanya lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif
dan Chron’s Disease.

b. Diet Penyakit Divertikular


Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis.
Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang
terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang
tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut
yang makanannya rendah serat. Penyakit Divertikulitis terjadi bila
penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan.
Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual,
kembung, muntah, konstipase atau diare, menggigil dan demam.
KESIMPULAN

Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
saluran dan mekanisme pencernaan dalam tubuh manusia. Gangguan
atau kelainan dalam sistem pencernaan antara lain:
a. Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)
b. Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)
Diet pada gangguan saluran cerna dibagi menjadi 2 yaitu: Diet pada
saluran cerna atas dan diet pada saluran cerna bawah. Diet pada saluran
cerna atas meliputi diet disfagia, diet pasca hematemesis-melena dan diet
penyakit lambung. Sedangkan pada saluran cerna bawah meliputi diet
penyakit usus inflamatorik dan diet divertikular.
TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen