Sie sind auf Seite 1von 9

PENGARUH KOMPRES SEREI HANGAT TERHADAP INTENSITAS

NYERI RHEMATOID ARTHRITIS DI RT 03 RW 16 WILAYAH


KERJA PUSKESMAS KURANJI PADANG TAHUN 2020

Jufrika Gusni
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Indonesia
Dosen Keperawatan STIKes Indonesia
Emaill : jufrikagusni22@gmail.com

ABSTRAK

Puskesmas kuranji menjadi cakupan penderita rhematoid arthritis terbanyak di


kota padang sebanyak 231 orang.Kecamatan kuranji memiliki 9 kelurahan,
kelurahan kuranji terdiri dari 18 RW dan 90 RT, angka kejadian rheumatoid
arthritis terbanyak di RT 03 RW 16. Kejadian rheumatoid arthritis terbanyak di
RT 03 RW 16 sebanyak 22 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Intensitas Nyeri.
Penelitian quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest-pottest design,
sampel sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive
sampling. Ada pengaruh kompres serei hangat terhadap intensitas nyeri
rheumatoid arthritis dengan nilai p-value .000 (p < 0.005). kompres serei dapat
dijadikan terapi non farmakologi oleh perawat dalam menurunkan nyeri
khususnya pada pasien rhematoid arthritis.

Kata Kunci : kompres serei hangat, nyeri, rhematoid arthritis

Abstract

The Kuranji Community Health Center has the highest coverage of people with
rhematoid arthritis in Padang City, as many as 231 people. Kuranji sub-district
has 9 sub-districts, Kuranji sub-district consists of 18 RW and 90 RT, the highest
incidence of rheumatoid arthritis is in RT 03 RW 16. The highest incidence of
rheumatoid arthritis is in RT 03 RW 16 as many as 22 people. The purpose of this
study was to determine the effect of warm lemongrass compresses on pain
intensity. A quasi-experimental study with one group pretest-pottest design, a
sample of 10 people. The sampling technique was purposive sampling. There was
an effect of warm lemongrass compresses on the pain intensity of rheumatoid
arthritis with a p-value of .000 (p <0.005). Serei compress can be used as non-
pharmacological therapy by nurses in reducing pain, especially in patients with
rhematoid arthritis.

Keywords: warm lemongrass compress, pain, rhematoid arthritis


PENDAHULUAN peningkatan kejadian rematik,
dengan prevalensi 3 tertinggi yaitu
Penyakit kronis dapat dikatakan
Padang (26,3%), Pariaman (30,3%)
sebagai salah satu beban ganda
dan Pasaman Barat (29,5%). Angka
dibidang kesehatan. Penyakit kronis
kejadian rheumatoid arthritis di
menyebabkan masalah kesehatan dan
Puskesmas Kuranji pada tahun 2019
menimbulkan gejala-gejala atau juga
sebanyak 231 orang (DinKes,2019).
menimbulkan suatu kecacatan ada
penderitanya. Dalam hal ini individu Reumatoid arthritis biasanya
dengan penyakit kronis perlu disebabkan oleh faktor genetik,
melakukan penyesuaian terhadap faktor lingkungan termasuk infeksi
adanya keterbatasan yang bakteri atau virus, faktor hormon
ditimbulkan oleh adanya penyakit estrogen, faktor stres, penuaan dan
kronis. Salah satu penyakit kronis inflamasi. Lamanya rhematoid
yaitu Rheumatoid arthritis arthritis berbeda dari tiap orang
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan.
Rheumatoid Arthritis adalah suatu
Sementara ada orang yang sembuh
penyakit autoimun dimana
dari serangan pertama dan
persendian (biasanya sendi tangan
selanjutnya tidak terserang lagi. Ada
dan kaki) mengalami peradangan,
juga klien terutama yang mempunyai
sehingga terjadi pembengkakan,
faktor rhematoid (seropositif
nyeri dan seringkali akhirnya
gangguan rhematoid) gangguan akan
menyebabkan kerusakan bagian
menjadi kronis yang progresif
dalam sendi (Gordon, 2011)
(Handono, 2016).
Rheumatoid arthritis juga dapat
mempengaruhi jaringan lain di Gejala Reumatoid Arthritis dapat
seluruh tubuh, menyebabkan masalah ditandai dengan kaku pada pagi hari,
pada paru-paru, jantung dan arthritis pada 3 daerah, arthritis pada
mata(Center for Disease Control and persendian dan arthritis simetris.
Prevetion, 2017). World Health Rasa nyeri merupakan gejala rematik
Organization (WHO) menyatakan yang paling sering menyebabkan
bahwa angka kejadian rematik pada seseorang mencari pertolongan
tahun 2018 mencapai 20% dari medis. Gejala yang sering lainnya
penduduk dunia yang telah terserang mencakup pembengkakan sendi,
rematik, dimana 5-10% berusia 5-20 gerakan yang terbatas, kekakuan,
tahun dan 20% berusia 55 tahun kelemahan, dan perasaan mudah
sedangkan tahun 2019 meningkat lelah (Bunnner & Suddarth, 2011).
menjadi 25% penderita rematik yang
akan mengalami kecacatan akibat Masalah yang disebabkan oleh
kerusakan pada tulang dan gangguan penyakit Rheumatoid Arthritis tidak
pada persendian (WHO, 2019). hanya berupa keterbatasan yang
tampak jelas pada mobilitas dan
Indonesia kejadian rematik aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga
mengalami peningkatan dari 32,2% efek sistemik yang tidak jelas yang
menjadi 36,6% (Riskesdas, 2018). dapat menimbulkan kegagalan organ
Sumatera Barat juga mengalami mengakibatkan masalah seperti
nyeri, keadaan mudah lelah, pasien untuk menurunkan skala nyeri
perubahan citra diri serta gangguan rematik (Swales & Bulstrode, 2015).
tidur . (Smeltzer & Bare, 2012)
Kompres serei hangat merupakan
Nyeri adalah sensasi ketidaknya terapi alternatif yang dapat dilakukan
manan yang dimanifestasikan secara mandiri untuk mengurangi
sebagai penderita yang diakibatkan rasa nyeri, karena serei mengandung
oleh persepsi jiwa yang nyata, senyawa aktif yang dapat
ancaman, mengacu kepada teori dari menurunkan nyeri dan tanaman serei
asosiasi nyeri internasional, juga memiliki kandungan enzim
pemahaman tentang nyeri lebih siklooksigenase yang dapat
menitikberatkan bahwa nyeri adalah mengurangi peradangan pada
kejadian fisik, yang tentu saja untuk penderita rheumatoid arthritis, selain
penatalaksanaan nyeri yang itu serei juga memiliki efek
menitikberatkan pada manipulasi farmakologi yaitu rasa pedas yang
fisik (Thamsuri, 2013). bersifat hangat. Dimana efek panas
ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku
Dalam mengatasi nyeri tersebut dan spasme otot, karena terjadi
banyak teknik terapi yang dapat vasodilatasi pembuluh darah
dilakukan salah satu terapi (Smeltzer, 2010).
keperawatan. Terapi keperawatan
dapat berupa non steroidal anti Pemberian kompres serai hangat
inflamatory drugs (NSAID). Salah yang dilakukan untuk mengurangi
satu intervensi non farmakologi yang nyeri dapat terjadi karena terjadinya
dapat dilakukan perawat secara pemindahan panas dari kompres
mandiri dalam menurunkan skala kedalam tubuh sehingga akan
nyeri rematik, yaitu dengan menyebabkan pelebaran pembuluh
melakukan terapi herbal dengan darah, dan akan terjadi penurunan
menggunakan tanaman yang dapat ketegangan sehingga nyeri sendi
mengurangi nyeri seperti dengan yang dirasakan pada penderita
menggunakan serai hangat pada arthritis rheumatoid dapat berkurang
pasien untuk menurunkan skala nyeri bahkan menghilang. Dan kompres
rematik (Swales & Bulstrode, 2015). serai hangat berfungsi untuk
mengatasi atau mengurangi nyeri,
Penatalaksanaan nyeri dapat dimana panas dapat meredakan
dilakukan secara farmakologi dan iskemia dengan menurunkan
non farmakologi. Terapi farmakologi kontraksi otot dan melancarkan
dapat berupanon steroidal anti pembuluh darah sehingga dapat
inflamatory drugs (NSAID). Salah meredakan nyeri dengan mengurangi
satu intervensi non farmakologi yang ketengangan dan meningkatkan
dapat dilakukan perawat secara perasaan nyaman, meningkatkan
mandiri dalam menurunkan skala aliran darah pada persendian. Secara
nyeri rematik, yaitu dengan fisiologis respon tubuh terhadap
melakukan terapi herbal dengan panas yaitu menyebabkan pelebaran
menggunakan tanaman yang dapat pembuluh darah, menurunkan
mengurangi nyeri seperti dengan ketegangan otot, meningkatkan
menggunakan serai hangat pada
metabolisme jaringan dan setelah pemberian kompres serei
meningkatnya permeabilitas kapiler. hangat dengan p-value 0,000.

Menurut Tri Sulistyarini, Dkk METODE PENELITIAN


(2017), dikutip dalam Potter dan
Perry (2005), efek dari pemberian Jenis penelitian ini adalah Quasi-
kompres serei hangat yaitu dapat eksperimen dengan rancangan One
meningkatkan aliran darah keseluruh Group Pretest-Posttest design,
tubuh yang mengalami cidera dan Sampel diambil dengan cara
mengurangi kongesti vena di dalam purposive sampling sebanyak 10
jaringan yang mengalami cidera, orang sampel
meningkatkan relaksasi otot dan
mengurangi rasa nyeri akibat spasme HASIL PENELITIAN
atau kekakuan, metabolisme jaringan
dapat meningkat dan memberi rasa a. Rata-rata Intensitas Nyeri
hangat. Sebelum Dilakukan Kompres
Serei Hangat
Khasiat tanaman serai mengandung
minyak atsiri yang memiliki sifat Rata-Rata Skala Nyeri Sebelum
kimiawi dan efek farmakologi yaitu Dilakukan Kompres Serei Hangat
rasa pedas dan bersifat hangat
sebagai anti radang (anti inflamasi) Variabel Mean Std. Dev Min Max
dan menghilangkan rasa sakit atau
Intensitas 6.1 .87560 5.0 7.0
nyeri yang bersifat analgetik serta
melancarkan sirkulasi darah, yang di Nyeri
indikasikan untuk menghilangkan
nyeri otot dan nyeri sendi pada Dari tabel didapatkan nilai rata-rata
penderita Arthritis Rheumatoid, intensitas nyeri sebelum dilakukan
badan pengalinu dan sakit kepala kompres serei hangat yaitu 6.1
(Andriani, 2016). dengan standar deviasi .87560.
Intensitas nyeri Pre Test maksimum
Penelitian yang dilakukan Andriani
7.0 dan minimum adalah 5.0 pada
(2016) tentang pengaruh kompres
Rheumatoid Arthritis
serai hangat terhadap intensitas nyeri
pada arthritis rheumatoid di Padang,
b. Rata-rata Intensitas Nyeri
didapatkan hasil bahwa ada pengaruh
Sesudah Dilakukan Kompres
kompres serei hangat terhadap
Serei Hangat
intensitas nyeri arthritis rheumatoid
dengan p-value= 0.000. Penelitian
Rata-rata Skala Nyeri Sesudah
lain yang dilakukan Maita Sarah
Dilakukan Kompres Serei Hangat
(2013), tentang kompres serei hangat
Variabel Mean Std. Dev Min Max
terhadap intensitas nyeri arthritis
rheumatoid di sumatera utara, Intensita 4.8 1.03280 3.0 6.0
didapatkan hasil bahwa ada
s Nyeri
hubungan yang bermakna antara
tingkat intensitas nyeri sebelum dan Dari tabel didapatkan nilai rata-rata
intensitas nyeri setelah dilakukan
kompres serei hangat yaitu 4.8 nyeri tertinggi adalah 6 dan terendah
dengan standar deviasi 1.03280. 3.
Intensitas nyeri Post Test maksimum
adalah 6.0 dan minimum adalah 3.0 Hasil penelitian ini yang sama
pada Rheumatoid Arthritis. dengan penelitian yang di lakukan
Sarah (2016) tentang “Pengaruh
c. Rata-Rata Intensitas Nyeri Kompres Serei Hangat Terhadap
Sebelum dan Sesudah Pemberian Intensitas Nyeri Rheumatoid
Kompres Serei Hangat Terhadap Arthritis Pada Lanjut Usia” di
Intensitas Nyeri Rheumatoid dapatkan bahwa nyeri responden
Arthritis sebelum dilakukan kompres serei
d. hangat nilai rata-rata mencapaia 3.65
Variabel M N sd p-value 95%C dengan standar deviasi 0.93.
I Intensitas nyeri Pre Test maksimum
Pre 6.1 10 .875 .000 5.473 5 dan minimum 2. Penelitian yang
dilakukan Sarah (2016) tentang
Post 4.8 10 1.03 .000 4.061 “Pengaruh Kompres Serei Hangat
Terhadap Intensitas Nyeri
Rheumatoid Arthritis di Kelurahan
Pada tabel menunjukkan adanya Tarok Dipo Wilayah Kerja
perbedaan antara nyeri sebelum dan Puskesmas Guguk Panjang Bukit
sesudah pemberian kompres serei Tinggi” setelah dilakukan kompres
hangat dengan nilai rata-rata 6.1 serei hangat didapatkan nilai rata-rata
dengan standar deviasi .87560 2.17 dengan standar devisiasi 1.19.
menjadi nilai rata-rata 4.8 dengan Intensitas nyeri Post Test maksimum
standar deviasi 1.03280. Hasil uji 4 dan minimum adalah 1.
statistik didapatkan nilai p value .000
(p < 0.05) yang berarti adanya Respon individu terhadap nyeri
pengaruh kompres serei hangat berbeda-beda, berbagai respon
terhadap intensitas nyeri pada fisiologis terhadap nyeri pada
rheumatoid arthritis. penderita rhematoid arthritis.
Respon fisiolgis terhadap nyeri
PEMBAHASAN dibagi menjadi 2 yaitu respon
stimulasi simpatik berupa
1. Univariat peningkatan ketegangan otot dan
respon stimulasi parasimpatik berupa
Hasil penelitian yang di dapatkan ketegangan otot. Apabila nyeri
bahwa nilai rata-rata pada intensitas berlangsung terus menerus, berat,
nyeri sebelum diberikan kompres dalam, dan melibatkan organ-organ
serei hangat adalah 6.1 dengan dalam atau visceral maka sistem
standar devisiasi .87560, nyeri saraf simpatis akan menghasilkan
tertinggi adalah 7 dan terendah 5. suatu aksi. Selain itu terdapat faktor-
Setelah di berikan kompres serei faktor yang mempengaruhi nyeri
hangat didapatkan nilai rata-rata 4.8 yaitu usia, jenis kelamin,
dengan standar devisiasi 1.03280 kebudayaan, makna nyeri, perhatian,
ansietas, pengalaman terdahulu, gaya
koping, keluarga dan dukungan serei hangat terhadap intensitas nyeri
sosial. (Perry & Potter,2006). rheumatoid arthritis didapatkan
bahwa uji statistik p-value 0.000
Analisa peneliti penurunan skala sehingga dapat disimpulkan bahwa
nyeri terjadi karena kompres serei kompres serei hangat yang diteliti
hangat bersifat vasodilatasi, mempunyai pengaruh terhadap
meredakan nyeri dengan merelaksasi penurunan intensitas nyeri
otot, meningkatkan aliran darah, dan rheumatoid arthritis. Penelitian yang
meredakan nyeri dengan sama dilakukan oleh Hyulita (2014)
menghilangkan sumber peradangan tentang Pengaruh Kompres Serei
yang menimbulkan nyeri. Dengan Hangat Terhadap Intensitas Nyeri
pemberian panas, pembuluh- Rheumatoid Arthritis dari hasil uji
pembuluh darah melebar sehingga statistik didapatkan bahwa terdapat
akan memperlancar peredaran darah pengaruh kompres serei hangat
didalam jaringan. Dalam tanaman terhadap intensitas nyeri rheumatoid
serei terkandung suatu enzim yaitu arthritis dengan nilai p-value 0.000
enzim siklo-oksigenase yang dapat (0.05).
mengurangi peradangan yang diserap
melalui kulit pada daerah yang Pemberian kompres serai hangat
meradang/bengkak pada penderita yang dilakukan untuk mengurangi
rhematoid arhtritis. Berdasarkan data nyeri dapat terjadi karena terjadinya
yang ditemukan pada responden, pemindahan panas dari kompres
skala nyeri mulai berkurang pada kedalam tubuh sehingga akan
pemberian kompres serei hangat menyebabkan pelebaran pembuluh
pada hari ke empat, ke lima, ke enam darah, dan akan terjadi penurunan
dan hari ke tujuh. ketegangan sehingga nyeri sendi
yang dirasakan pada penderita
2. Analisa Bivariat arthritis rheumatoid dapat berkurang
bahkan menghilang. Dan kompres
Hasil yang didapatkan bahwa serai hangat berfungsi untuk
perbedaan antara nyeri sebelum dan mengatasi atau mengurangi nyeri,
sesudah pemberian kompres serei dimana panas dapat meredakan
hangat dengan nilai rata-rata 6.1 iskemia dengan menurunkan
dengan standar deviasi .87560 kontraksi otot dan melancarkan
menjadi nilai rata-rata 4.8 dengan pembuluh darah sehingga dapat
standar deviasi 1.03280. Hasil uji meredakan nyeri dengan mengurangi
statistik didapatkan nilai p value .000 ketengangan dan meningkatkan
(p < 0.05) yang berarti adanya perasaan nyaman, meningkatkan
pengaruh kompres serei hangat aliran darah pada persendian.
terhadap intensitas nyeri pada (Smeltzer,2010)
rheumatoid arthritis Di Rt 03 Rw 16
Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Analisa peneliti penurunan skala
Padang 2020. nyeri terjadi karena tanaman serei
mengandung minyak atsiri yang
Penelitian yang dilakukan Andriani memiliki sifat kimiawi dan efek
(2016), tentang pengaruh kompres farmakologis yaitu rasa pedas dan
bersifat hangat sebagai anti radang 3. Ada pengaruh kompres serei
dan menghilangkan rasa sakit yang hangat terhadap intensitas nyeri
bersifat analgesik serta melancarkan rheumatoid arthritis tentang
sirkulasi darah yang diindikasikan Terapi Herbal Di Rt 03 Rw 16
untuk menghilangkan nyeri. Selain Wilayah Kerja Puskesmas
itu, menurut responden yang Kuranji Padang dengan hasil uji
mendapatkan intervensi kompres statistik p-vaue =.000.
serei hangat dapat meningkatkan rasa
nyaman pada area yang dikompres DAFTAR PUSTAKA
sehingga nyeri berkurang.
Berdasarkan data yang ditemukan Andriani .2016. Pengaruh Kompres
pada responden, pada hari ke empat Serai Hangat terhadap
terjadi penurunan sebanyak 0.4%, Intensitas Nyeri pada
pada hari kelima terjadi penurunan Arthritis Rheumatoid di
sebanyak 0.6%, pada hari ke enam Padang. Jurnal Keperawatan.
terjadi penurunan sebanyak 0.8% dan Syedza Saintika: Vol 1 No.2
pada hari ke tujuh terjadi penurunan Armando, R. 2011. Memproduksi 15
sebanyak 1,3%. Rata-rata skala nyeri minyak atsiri berkualitas.
pada responden sebelum diberikan Niaga Swadaya, Jakarta.
kompres serei hangat yaitu 6.1 dan Arzani, M. N dan Riyanto, R. 2013.
rata-rata skala nyeri pada responden Aktifitas antimikrobia
setelah diberikan kompres serei minyak atsiri daun beluntas,
hangat yaitu 4.8. Setelah pemberian daun sirih, biji pala, buah
kompres serei hangat, responden lada, rimpang bangle,
mengatakan kakinya tidak merasakan rimpang serei, rimpang laos,
nyeri, bengkak pada kaki sudah bawang merah dan bawang
berkurang, bisa tidur dengan putih secara in vitro. Laporan
nyenyak pada malam hari dan tidak Penelitian. Fakultas Farmasi
lagi merasakan nyeri pada saat UGM, Yogyakarta.
berjalan, baik itu pagi hari, siang Behzad 2011. Knee osteoarthritis
ataupun malam hari. prevalence, risk factors,
pathogenesis and features :
KESIMPULAN Part 1. Review article, 2 (2),
205-212.
Berdasarkan hasil penelitian Bhattacharyya, Debarshi. 2013.
dilakukan Rt 03 Rw 16 wilayah kerja Financial Statement Analysis
puskesmas kuranji padang tahun Noida: Doring Kimsdey,
2020, maka dapat di ambil Licensees of Pearson
kesimpulan sebagai berikut : Education in Sourth Asia.
1. Rata-rata nyeri pada rheumatoid Brunner & Suddarth. 2011. Buku
arthritis sebelum diberikan Ajar Keperawatan Medikal
kompres serei hangat adalah 6.1 Bedah Edisi 8 volume 2.
2. Rata-rata nyeri pada rheumatoid Jakarta EGC
arthritis setelah diberikan Burke dan Laramie .2013. Primary
kompres serei hangat adalah 4.8 care for the older adult : a
multidiciplynery approach. Public Health. New York:
Philadephia Mosby. LLC.
Centers for disease control and Maita Sarah .2013. Kompres Serei
prevention (CDC). Hangat terhadap Intensitas
Rheumatoid arthritis.2017 Nyeri Arthritis Rheumatoid di
[cited 2020 28 mei 2020]; Sumatera Utara. Jurnal
available from: Keperawatan: Vol 1 No. 1
www.cdc.gov/arthritis/basics/ Mohamad. 2012. Medical Bedah
rheumatoid.htm. Untuk Mahasiswa. Jogjakarta
Chooi, O. H. 2014. Rempah ratus: : DIVA Ekspres.
khasiat makanan dan ubatan. Potter, Perry. 2010. Fundamental Of
Prin-AD SDN. BHD, Kuala Nursing: Consep, Proses and
Lumpur. Hal: 202-203.. Practice. Edisi 7. Vol. 3.
Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Jakarta : EGC
2019. Profil Kesehatan Price, S.A., Wilson, L.M. 2015.
Sumatera Barat Tahun 2019. Patofisiologi Konsep Klinis
Padang. Dinkes Sumbar Proses-Proses Penyakit.
Gibofsky, A. 2014. Epidemiology, Edisi VI. Jakarta: EGC.
pathophysiology, and Riskesdas. 2018. Badan Penelitian
diagnosis of rheumatoid Pengembangan Kesehatan
arthritis: A synopsis. Kementrian Kesehatan.
American Journal of Jakarta: Balitbang
Managed Care, 20(7
SUPPL.), 128–135. Santjaka. (2011). Statistik untuk
Gordon, M.M., Hampson, R., Capell, Penelitian Kesehatan.
H.A., & Madhok, R. 2011. Yogyakarta: Nuha Medika
Illiteracy in Rheumatoid Santoso, H. 2014. Sereh Wangi,
Arthritis Patients as Bertanam dan Penyulingan.
Determined by the Rapid Kanisius: Jakarta
Estimate of Adult Literacy in Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu
Medicine (REALM) Score, Bedah, Edisi II. Jakarta :
British Society for EGC
Rheumatology, 41:750-754. Smeltzer & Bare. 2012. Buku Ajar
Handono, S. 2016. Upaya Keperawatan Medikal Bedah
Menurunkan Keluhan Nyeri Brunner dan Suddarth (Ed.8,
Sendi Lutut pada Lansia di Vol. 1,2). Jakarta : EGC.
Posyandu Lansia Sejahtera. Stanhope, M. dan Lancaster, J. 2013.
Jurnal STIKES Volume 6, Foundations of Nursing in the
No. 1, Juli 2016 Community. 4th ed. Elsevier:
Kementerian Kesehatan RI. 2013. America
Sistem Kesehatan Nasional. Suarjana I.N. 2014. Buku Ajar Ilmu
Jakarta: Departemen Penyakit Dalam Edisi V,
Kesehatan Republik Interna Publishing, Jakarta.
Indonesia. Swales, Catherine,. & Bulstrode,
Loue & Sajatovic. 2011. Christopher. 2015. At a
Encyclopedia of Aging and Glance Reumatologi,
Ortopedi dan Trauma.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Syamsuhidayat, S dan Hutapea, J. R.
2010. Inventaris tanaman
obat Indonesia. Jakarta:
Depkes RI. Badan Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan Jakarta.
Tamsuri, Anas. 2013. Konsep dan
Penatalaksanaan Nyeri.
Jakarta: EGC.
Taylor, C.N.,Lilis,C., Et all. 2011.
Fundamental Of Nursing The
Art And Science Of Nursing
Care (8th ed ) : USA :
Lippincott Williams&
Wilkins.
Tetty, S. 2015. Konsep Dan Aplikasi
Relaksasi Dalam
Keperawatan Maternitas. PT
Refika Adiwijaya. Bandung
Tora, N., 2013. Klasifikasi dan
Morfologi Tanaman Serai
Wangi. (http://www.
Klasifikasi tanaman serai
wangi.com).
WHO. 2019. Prevalensi Rhematoid
Arthritis. www .who. int
/mediacentre/
news/releases /2017/
prevalensi-rhematoid
arthritis/en/- Diakses Maret
2020
Wijayakusuma, H. M. H. 2015.
Tumbuhan berkhasiat obat
Indonesia: rempah, rimpang,
dan umbi. Milenia popular.
Jakarta.

Das könnte Ihnen auch gefallen