Sie sind auf Seite 1von 9

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Jogjakart, 28 April 2018


Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL


DOLANAN ANAK UNTUK MELATIH KECERDASAN VISUAL SPASIAL
PADA ANAK USIA DINI

Dwi Susanto
Moh. Rusnoto Susanto
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
dwi.susanto@ustjogja.ac.id

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penguatan model


pembelajaran permainan tradisional dolanan anak untuk melatih kecerdasan visual spasial
pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang
mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diteliti. Penelitian ini juga memakai metode pencermatan
secara holistic melalui pemaknaan pembelajaran permainan dolanan anak yang mampu
melatih visual, spasi anak. Subjek penelitian ini adalah siswa TKIT Al-Hikmah Secang,
Magelang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tradisional dolanan anak
mampu melatih kecerdasan visual spasial anak serta membangkitkan kembali permainan
tradisional dolanan anak. Penelitian yang dilakukan ini juga merupakan model pembelajran
permainan tradisional dolanan anak yang sarat dengan pendidikan moral dan sosial. Oleh
karena itu model permainan tradisional dolanan anak ini sangat penting untuk dikenalkan
pada anak usia dini untuk melatih kecerdasan visual spasial serta kecerdasan majemuk
lainnya.
Kata kunci: Permainan Tradisional dolanan anak, Kecerdasan Visual Spasial, Anak Usia
Dini

Abstrak
This study aims to describe the implementation of the reinforcement of traditional
children's game learning model to train spatial visual intelligence in early childhood. This
research uses descriptive qualitative method that describes the systematic, factual, and
accurate about the facts, properties, and the relationship between the phenomena studied.
This study also uses holistic methods of reflection through the meaning of learning games
for children who are able to train visual, children spaces. The subject of this research is
student TKIT Al-Hikmah Secang, Magelang. The results of this study indicate that the
traditional game of child polishing is able to train the spatial visual intelligence of children
as well as revive the traditional game of child polishing. This research is also a model of
learning traditional children's games that are loaded with moral and social education.
Therefore, this traditional model of child dressing is very important to be introduced in
early childhood to train spatial visual intelligence and other multiple intelligences.
Keywords:Traditional games for dolanan anak, Spatial Visual Intelligence, Early
Childhood

Peningkatan Kualitas Pendidikan


152
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

Pendahuluan sekali anak yang mengenal permainan


Pembelajaran anak usia dini tradisional dolanan anak karena tersaingi
merupakan proses interaksi antara anak, dan tersisihkan dengan datangnya media
orang tua, atau orang dewasa lainnya atau permainan digital.
dalam suatu lingkungan untuk mencapai Permainan tradisional dolanan
tugas perkembangan. Interaksi yang anak contohnya seperti congklak dan
dibangun tersebut merupakan faktor yang membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk
mempengaruhi tercapainya tujuan bali ternyata bisa mengasah kreativitas
pembelajaran. Hal ini disebabkan interaksi anak. Anak dilatih untuk menyusun
tersebut mencerminkan suatu hubungan strategi permainan agar bisa menang atau
diantara anak akan memperoleh menciptakan permainan permainan baru
pengalaman yang bermakna, sehingga dari bahan yang mudah ditemukan.
proses belajar dapat berlangsung dengan Permainan tradisional, memacu anak
lancar. Vygotsky berpendapat bahan untutk kreatif karna mereka terlatih untutk
pengalaman interaksi sosial merupakan membuat peraturan permainan sendiri,
hal yang penting bagi perkembangan sehingga anak tidak merasa dirinya
proses berpikir anak. Aktivitas mental belajar, malainkan bermain dan
yang tinggi pada anak dapat terbentuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
melalui interaksi dengan orang lain. Tentu saja permainan tradisional dolanan
Greeberg (Isjoni, 2006) melukiskan anak ini tetap harus didampingi oleh orang
bahwa pembelajaran dapat efektif jika tua atau guru dalam pelaksanaanya. Salah
anak dapat belajar melalui bekerja, satu sekolah yang menerapkan permainan
bermain dan hidup bersama dengan tradisional anak dalam pembelajaran Anak
lingkungannya. Usia Dini untuk melatih kecerdasan visual
Salah satu cara anak agar proses spasial melalui permainan tradisional
belajar mereka memperoleh pengetahuan dolanan anak adalah TKIT Al Hikmah
adalah melalui kegiatan bermain sambil yang terletak di Secang, Kabupaten
belajar. Dengan bermain dan belajar, Magelang.
seorang anak akan memperoleh Sebagai upaya untuk melestarikan
kesempatan untuk mempelajari berbagai budaya nasional, TKIT Al Hikmah
hal baru. Belajar dan bermain bagi mereka menerapkan permainan tradisional
juga merupakan sarana dalam dolanan anak dalam aktifitas belajar di
mengembangkan berbagai keterampilan sekolah. Upaya ini dilakukan selain
sosialnya. menghilangkan kebosanan dalam proses
Sejak kecil orang tua memberikan pembelajaran pada anak usia dini,
permainan-permainan yang dapat anakjuga akan mendapatkan pengalaman
mendidik sekaligus mengarahkan pola belajar yang menunjang bagi
pikir anak dalam cara menghafal. Salah perkembangan kecerdasan visual spasial
satu upaya yang dilakukan dan di anak.
kenalkan oleh anak adalah permainan
tradisional dolanan anak. Namun tidak Metode Penelitian
semua orang tua dan guru memahami Penelitian ini merupakan
bahwa perminan tradisional anak mampu penelitian kualitatif yang mendeskripsikan
melatih kecerdasan majemuk khususnya atau memotret secara menyeluruh tanpa
visual spasial anak. Selain itu sedikit melakukan intervensi dari peneliti.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
153
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

Penelitian ini berupaya untuk Kegiatan program talent show


mengeksplorasi serangkaian sistem baik di TKIT Al Hikmah
aktivitas, peristiwa, proses atau orang Waktu pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan pengumpulan data yang permainan tradisional dolanan anak di
lengkap terhadap pelaksanaan TKIT Al Hikmah biasa dilakukan setiap
implementasi pembelajaran anak usia dini hari Sabtu. Hal ini dilakukan karena pada
untuk melatih kecerdasan visual spasial hari Sabtu anak-anak rutin mengikuti
melalui permainan tradisional dolanan program talent show yang didiikuti oleh
anak di TKIT Al hikmah. seluruh siswa. Kegiatan ini dimaksudkan
Hasil Penelitian dan Pembahasan agar anak diberikan hak serta kebebasan
untuk memilih jenis-jenis kegiatan yang
1. Perencanaan Model Pembelajaran diinginkan sebagai tujuan untuk melatih
Permianan Dolanan Tradisional kecerdasan majemuk anak termasuk
Anak kecerdasan visual spasial didalamnya. Hal
Sebelum pelaksanaan model ini sesuai dengan apa yang dikemukakan
pembelajaran permainan dolanan oleh Paul Suparno (2004:79)
tradisional anak, terlebih dahulu guru mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
menyiapkan dan merancang silabus, RPP langkah yang perlu diperhatikan dalam
dan SKH TKIT Al Himah yang berfungsi memperiapkan pembelajaran berbasis
sebagai acuan dalam pelaksanaan model multiple intelligences, antara lain:
pembelajaran permainan dolanan mengenal intelegensi ganda siswa,
tradisional anak. Hal tersebut sesuai mempersiapkan pengajaran, strategi
dengan yang digariskan oleh Peraturan pengajaran, dan menentukan evaluasi.
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV
Pasal 20 tentang Standar Nasional 2. Pelaksanaan Model Pembelajaran
Pendidikan yang menyatakan bahwa Permianan Dolanan Tradisional
perencanaan proses pembelajaran meliputi Anak
silabus dan rencana pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran yang memuat sekurang- diperoleh, telah diketahui bahwa guru
kurangnya tujuan pembelajaran, materi membagi tiga proses dalam pelaksanaan
ajar, metode pengajaran, sumber belajar model pembelajaran yaitu : a) kegiatan
dan penilaian hasil belajar. Perencanaan awal, meliputi pra-pembelajaran dan
yang dilaksanakan di TKIT Al Hikmah pemberian apersepsi, b) kegiatan inti,
tersebut dilakukan agar guru mampu meliputi kegiatan pembelajaran model
menentukan waktu pelaksanaan, jenis- dolanan tradisional anak, serta c) kegiatan
jenis permainan tradisional dan siswa- akhir. Pada kegiatan awal guru memulai
siswi yang akan melaksanakan permainan. dengan memimpin doa serta hafalan surat-
surat pendek. Kegiatan inti merupakan
kegiatan pelaksanaan pembelajaran
permainan tradisional dolanan anak dan
kegiatan akhir merupakan kegiatan
penutup sekaligus refleksi dan kegiatan
yang sudah dilakukan.
Beberapa permaian dolanan anak
yang dilaksanakan untuk melatih
Peningkatan Kualitas Pendidikan
154
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

kecerdasan visual spasial di TKIT Al Kedua, untuk dapat bermain,


Hikmah adalah sebagi berikut: setiap anak harus mempunyai gacu
(berupa pecahan genting, pecahan
a. Engklek//Taplak Gunung/Sudamanda keramik, ataupun uang logam). Hal ini
Cara permainan ini pertama dilakukan sesuai dengan kemampuan anak yang bisa
adalah menggambar di atas tanah ataupun membuat beberapa benda yang ada di
di jalan dengan 8 kotak dan setengah sekitarnya dalam bentuk media yang lain,
lingkaran di bagian paling atas. Lalu seperti halnya balok, pecahan batu bata.
diberi nomor pada masing kotak. Selain bisa menggambar anak yang
Kemudian yang di gambar setengah memiliki kecerdasan visual juga bisa
lingkaran tersebut diberi nomor sembilan membuat beberapa bangunan atau benda
dengan media lainnya.
Ketiga, melalui permainan engklek
ini, anak akan berlatih untuk menemuan
strategi permainannya sendiri, cara untuk
mendapatkan sawah dengan posisi
melemparkan gacu pada tempat yang
tepat. Hal ini menunjukkan permainan ini
mampu melatih kemampuana anak untuk
mengasah kecerdasan keruangan atau
spasial. Semua manafaat tersesebut sesuai
dengan pendapat Gardner (1993: 17-
dan dibagian setengah lingkarannya diberi 25)yang mengungkapkan bahwa
nomor sepuluh. Setelah itu jika jumlah kemampuan yang tinggi di bidang
pemainnya hanya dua orang cukup pengamatan dan kemampuan untuk
melakukan suit untuk menentukan siapa berpikir, punya kemampuan
yang bermain terlebih dahulu. Tapi jika membayangkan ruang, melukiskan
lebih dari dua bisa lakukan dengan cara kembali, mengubah atau memodifikasi
hompimpa. Lalu setelah itu pemain mesti bayangan melalui ruangan. Kecerdasan ini
meloncat dari satu kotak ke kotak lainnya melibatkan kesadaran akan warna, garis,
dengan satu kaki, terserah mau kaki kanan bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan
atau kiri yang jadi tumpuannya. diantara elemen-elemen tersebut.
Media permainan engklek yang berada
di halaman TKIT Al Hikmah b. Permainan Dam-daman
Permainan tersebut bermanfaat Permainan dam – daman ini
untuk melatih kecerdasan visual spasial merupakan permainan mirip catur.
anak, hal ini terbukti karna pertamakali Setiap pemain harus bergantian
yang harus dilakukan sebelum melakukan menjalankan pionnya, namun
permaian tersebut anak harus perbedaan dari permainan ini tidak ada
menggambar bidang engklek terlebih skak math tetapi menggunkan istilah
dahulu. Anak akan dilatih kecerdasan makan/dimakan. Biasanya anak – anak
visualnya, karena mereka akan terbiasa dalam permainan ini cukup
menggambar sesuatu yang mereka lihat menggunakan kapur kemudian
dengan jelas. Bahkan anak terkagum digambarkan di lantai. Kemudian
ketika mereka bisa menggambar dalam
bentuk dimensi yang lain.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
155
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

pemain pertama menggunakan batu dan balik, dan untuk meraih kemenangan
pemain ke dua menggunakan pecahan seluruh anggota grup harus secara
genteng agar berbeda. lengkap melakukan proses bolak-balik
Media permainan Dam-daman dalam area lapangan yang telah
Dalam permainan dam – daman ditentukan.
semua pion dapat bergerak sama yaitu Media permainan Gobak Sodor
maju, mundur, serong dan kesamping. Manfaat dari permainan ini adalah
Biasanya untuk dapat memakan lawan mengajak anak aktif berkoordinasi
yang banyak maka harus mengumpan dengan temannya untuk mencapai
salah satu pion-nya. Saat diberi umpan kemenangan. Anak-anak secara tidak
maka lawan harus memakan dengan langsung terlatih untuk bekerja sama
cara melompati musuhnya. Permainan dan berkoordinasi dengan temannya.
ini yang kalah adalah yang habis pion- Sebab, bila tidak, mereka akan terkena
nya. lawan dan kalah. Karena permainan ini
Manfaat dari permainan ini adalah membutuhkan banyak orang. Menurut
untuk melatih daya ingat dan kepekaan Beredekamp dan Copple dalam
keruangan (spasial) serta melatih Musfiroh (2004: 86) menyatakan anak
ketelitian dan kecermatan dalam usia 4 tahun sudah dapat menunjukkan
menentukan keputusan anak dalam kemampuan memperkirakan secara
menentukan arah pion. Hal ini sesuai spasial yang masih terbatas. Maka
dengan pengertian kecerdasan visual selain manfaat tersebut mereka akan
spasial yang berarti kapasitas untuk memahami beberapa tata letak masing-
mengenali dan melakukan masing personal dimana mereka harus
penggambaran atas objek atau pola berdiri, bentuk dan arah suatu jalan
yang diterima otak. permainan yang pernah mereka lewati
“The ability to form a mental agar tidak tersentuh lawan permainan
model of a spasial world and to be able mereka.
to maneuver and operate using that
model” (Gardner, 1993:9). Kecerdasan d. Permainan Petak Umpet
visual spasial merupakan kemampuan Aturan permainan ini adalah satu
membentuk sebuah model secara orang pemain yang kalah akan
mental tentang dunia spasial dan dapat menutup matanya pada salah satu
memanuver serta mengoperasikan tempat yang dianggap sebagai benteng,
model tersebut. sementara yang lain mencari tempat
untuk bersembunyi. Setelah
c. Permainan Gobak Sodor/Galah Asin menghitung sampai jumlah tertentu,
Permainan ini adalah sebuah maka mulailah pemain yang menutup
permainan grup yang terdiri dari dua mata tersebut mencari tiap orang yang
grup, di mana masing-masing tim bersembunyi. Bila telah menemukan
terdiri dari 3 – 5 orang. Inti orang yang bersembunyi, pencari ini
permainannya adalah menghadang harus cepat-cepat berlari ke benteng
lawan agar tidak bisa lolos melewati sambil menyebut nama orang yang
garis ke baris terakhir secara bolak-

Peningkatan Kualitas Pendidikan


156
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

ketahuan persembunyiannya. Begitu oleh alam dan juga bahan yang tidak
juga dengan anak yang ketahuan, bisa dipakai kembali. Permainan ini
karena bila berhasil lebih dulu masih ada hingga saat ini, namun
menyentuh benteng, maka pada tahap jumlahnya sangat sedikit karena sudah
selanjutnya dia tidak akan jaga. Anak terintimidasi oleh permainan
lain yang bersembunyi dapat pula berteknologi tinggi yang ada.
menyentuh benteng agar tidak jaga Di TKIT Al Himah permainan ini di
pada tahap selanjutnya, asalkan tidak laksanakan sebaai upaya untuk melatih
ketahuan dengan pencari. kecerdasan majemuk khususnya
Permainan Petak Umpet kecerdasan visual spasial. Manfaat
Selain menyenangkan,permainan yang di dapakan oleh siswa adalah
daerah petak umpet ini juga bisa kreatifitas merangkai, memilih,
memberikan manfaat untuk melatih
kecerdasan visual spasial anak-anak.
Kemampuan untuk dapat bersembunyi
tanpa diketahui pemain yang berperan
mencari, masing-masing anak akan
berusaha mencari persembunyian
sendiri-sendiri. Masing-masing anak
harus kreatif mencari ide
persembunyian yang tidak sama menempatkan dan menhias mobil-
dengan pemain lainnya. Selain itu mobilan yang mereka ciptakan.
melatih keberanian, supaya tidak Mobil-mobilan Jeruk Bali
mudah ditangkap oleh lawan, dia harus Hal ini sejalan dengan
berani eksplor lingkungan tempat pendabatGamon dan Bragdon, (2005:
bermainnya. Maka hal ini merupakan 236) yang berarti bahwa kecerdasan
model permainan petak umpet yang visual spasial memiliki jenis
mempunyai manfaat untuk melatih kemampuan yang banyak dan berbeda-
anak akan kepekaan pada garis, warna, beda, dari menangkap secara detail
bentuk, ruang, keseimbangan, hingga memahami pengaturan menjadi
bayangan, harmoni, pola dan hubungan berbagai pola, sampai mencocokkan
antar unsur kecerdasan visual spasial pola-pola tersebut ke dalam suatu
benarbenar bertumpu pada ketajaman landasan pengetahuan sehingga tahu
melihat dan ketelitian pengamatan apa yang harus dilakukan dengannya
(Amstrong, 2008: 44).
3. Evaluasi Model Pembelajaran
e. Permainan mobil-mobilan dari kulit Permianan Dolanan Tradisional
jeruk bali Anak
Permainan ini menggunakan sebuah Evaluasi yang digunakan dalam
mainan daur ulang yaitu kulit jeruk bali pembelajaran di TKIT Al-Himah
yang dibentuk menyerupai mobil- adalah terdiri dari Rencana Kegiatan
mobilan.Permainan ini selain Harian dan Format Catatan Anekdot.
membutuhkan kreativitas pembuatnya Rencana Kegiatan Harian (RKH)
juga merupakan pendidikan mencintai merupakan penjabaran dari (Rencana
lingkungan dengan memanfaatkan Kegiatan Mingguan) RKM. Sedangkan
bahan-bahan yang sudah disediakan RKH memuat kegiatan-kegiatan
Peningkatan Kualitas Pendidikan
157
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

pembelajaran, baik yang dilaksanakan Daftar Pustaka


secara individual, kelompok, maupun Adi W. Gunawan. (2006). Genius
klasikal dalam satu hari. Sedangkan Learning Strategy. Jakarta:
RKH terdiri atas kegiatan pembukaan, Gramedia Pustaka Utama.
kegiatan inti, istirahat/makan, dan Amstrong, Thomas. (2002). 7 Kinds of
kegiatan penutup. Smart. Menemukan dan
Dalam prosesnya teknik penilaian Meningkatkan Kecerdasan Anda
yang digunakan yaitu dengan Berdasarkan Teori Multiple
observasi. Metode ini digunakan untuk Intelligence. Jakarta: Gramedia
mengetahui sikap dan proses Pustaka Utama.
pembelajaran anak didik di kelas
________________. 2. (2003). Sekolah
maupun di luar kelas termasuk Para Juara. Bandung: Mizan Media
pembelajaran permainan tradisional Utama.
dolanan anak. Catatan anekdot
digunakan untuk mencatat kegiatan dan ________________. (2003). Setiap Anak
peristiwa yang terjadi saat kegiatan Cerdas! Panduan membantu anak
pembelajaran berlangsung. Jika belajar dengan memanfaatkan
kegiatan pembelajaran yang dilkakukan multiple intelligence-nya. Jakarta:
menghasilkan sebuah karya maka, guru Gramedia Pustaka Utama.
akan mengumpulkan tugas-tugas anak Anastasi, Anne & Urbina, Susana. 7.
tersebut dalam satu portofolio. (2006). Tes Psikologi. Jakarta: PT.
Indeks
Simpulan Bobbi De Porter dan Mike Hernacki.
Berdasarkan data hasil penelitian (2000). Quantum Learning,
dan pembahasan. Dapat disimpulkan Bandung: Kaifa
bahwa telah berlangsung implementasi Borg,Walter and Gall, Meredith Damien.
model pembelajaran permainan tradisional (1989). Educational Research. New
dolanan anak di TKIT Al Hikmah untuk York & London : Longman.
melatih kecerdasan visual spasial.
Buzan, Tony.(2004). Use Both Side of
Kegiatan tersebut di mulai dari kegiatan
Your Brain. Surabaya: IKON.
apersepsi dan motivasi, kegiatan inti,
kegiatan akhir. Cris Pujiastuti (November 1994) Otak
Permainan tradisional dolanan anak Kiri dan Kanan Seimbang. Dalam
yang diterapkan untuk melatih kecerdasan Shinta Rahmawati (2001) Mencetak
visual spasial tersebut antara lain: Anak Cerdas dan Kreatif. (pp. 149-
Perminan tradisional engklek, permianan 151) Jakarta: Kompas
tradisional dam-daman, permainan Dakir. (1993). Dasar-dasar Psikologi.
tradisional gobak sodor, permainan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
tradisional petak umpet, permainan Depdikbud. (2013). Materi pelatihan guru
tradisional mobil-mobilan dari jeruk bali. implementasi kurikulum 2013 SMP,
Evaluasi yang digunakan dalam MTs Ilmu Alam (pp.1-366). Jakarta:
pelaksanaan pembelajaran di TKIT Al Badan Pengembangan Sumber Daya
Hikmah adalah terdiri dari observasi, Manusia Pendidikan dan
catatan anekdot dan portofolio. Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan, Kemendikbud.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
158
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

Djauhar Siddiq. 2005. “Pembelajaran Repro-duction Service No ED-256-


Visual Model Video Critique”. 622.
Majalah ilmiah Pembelajaran, 1, 57- Isjoni. (2006). Model Pembelajaran yang
72 Efektif bagi Pendidikan Anak Usia
Dzilhijjah Pradini Sarah. (2016). ” Dini.www.isjoni.net/web/content/vi
Implementasi Pembelajaran ew/44/4/-44k-Tembolok-Laman
Berbasis Multiple Intelegences pada sejenis: 17 Oktober 2007
Siswa Kelas III di SD Jogja Green Joan Freeman & Utami Munandar.
School”. JurnalPendidikan Guru (1994). Cerdas dan Cemerlang. Kiat
Sekolah Dasar Edisi 20 Tahun ke-5 Menemukan Bakat Anak Usia 0-5
Fudyartanta. (2004). Tes Bakat dan tahun. Jakarta: PT. Gramedia
Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta Pustaka Utama
: Pustaka Pelajar. Khamid Wijaya, dr. Audrey Luize, dkk.
Gardner, Howard. (1993). Multiple (February 2004) Mencetak Anak
Intelligences (The Theory in Cedas?...Gampang!.
Practice). New York: Basic Books www.balitacerdas.com: 20 Mei
Gagne, Robert M. Briggs Leslie J. Wager 2007
Walter W. (1992). Principles of Lexy Moleong. (2007). Metodologi
Instructional Design. (2ed). Penelitian Kualtitatif. Bandung:
Orlando: Harccourt Brace Jvanovich Remaja Rosdakarya
College Publisher. Misni Irawati. Menggali Kecerdasan
Gardner, Howard. Multiple Intelligences. Jamak Melalui Bermain. (January
USA: Basic Books, 1993. Gardner. 2006)
Howard Muliple Intelligences: www.freelists.org/archives/ppi/01-
Kecerdasan Majemuk Teori dalam 2006/msg00651.html-20k-
Praktek. Alih Bahasa Alexander Tembolok-Laman Sejenis: 15
Sindoro. Batam: Interaksara, 2003. Agustus 2007
Gardner, Howard. Kecerdasan Onong Uchjana Effendy. 15. (2001). Ilmu
Majemuk Teori dalam Praktek. Alih Komunikasi Teori dan Praktek.
Bahasa Alexander Sindoro. Batam: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Interaksara, 2003. Gamon, David Paramata, Y. (2001). Pengembangan
dan Allen D. Bragdon. Cara Baru model so-sialisasi inovasi dan
Mengasah Otak dengan Asyik. supervisi pembelajaran
Bandung: Kaifa, 2005. ilmupengetahuan alam. (Disertasi
Gopnik,Alison, dkk. (2006). Keajaiban Dok-tor. Universitas Pendidikan
Otak Anak: Rahasia cara balita Indone-sia). Hal 2.
mempelajari benda, bahasa, dan Pradiansyah Arvan. (2008) The 7 Laws of
manusia. Bandung: Mizan Media Happiness. Bandung: PT. Mizan
Utama. Pustaka.
Hamm, R.W. (1985). A Systematic Provus, M., Malcolm. (1969). The
evaluation of an environmental discrepancy evaluation models. An
invertigation course. (Doctoral approach to local program
dissertation.Georgia State improvement and development.
University). ERIC Document. Pitaburgh Public School.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
159
Tinggi, Dasar dan Menengah
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Jogjakart, 28 April 2018
Ruang Ki Sarino Mangunsaskoro
Direktorat Pascasarjana UST

Raharja, J. T., & Retnowati, T. H. (2013). Sri Rumini, dkk. (1993). Psikologi
Evaluasi Pelaksanan Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Unit
Seni Budaya SMA di Kabupaten Percetakan dan Penerbitan (UPP)
Lombok Timur, NTB.Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Stake, R E. (1967). Forward technology
Vol. 17, No. 2, (pp.287-258). for the evaluation of educational
Romdoni, M & Supriyoko, (2017). programs. In R W Tyler, R M
Penerapan model pbl dengan video Gagne, & M Scriven. (Eds).
untuk meningkatkan minat dan Perpectives of curriculum
prestasi belajar matematika siswa evaluation. (pp.1-12). Chicago:
kelas xmipa 2 sman 1 minggir pada Rand McNally.
pokok bahasan eksponen dan Stake, R E. (1967). The countenance of
logaritma tahun 2016/2017, Jurnal educational evaluation. Teacher’s
Wiyata Dharma Vol. 6 No 2. (pp.3- Coole-ge Record. Vol. 68, no:7.
5). Jogjakarta: Prodi PEP Stake, R E. (1977).The Countenance of
Direktorat Pascasarjana UST edu-cational evaluation.In A.A.
Rosidah Laily, (2014). Peningkatan Bellack & H.M Kliebard. Eds 1.
Kecerdasan Visual Spasial Anak Curriculum and evaluation (pp.
Usia Dini Melalui Permainan Maze. 372-390).Berkeley.CA McCutehan.
Jurnal Pendidikan Usia Dini
Volume 8 Edisi 2 Stufflebeam, D. L., & Shinkfield, A.J.
(1984). Systematic evaluation a self-
Rustaman, N.Y. (2010). Kemampuan instructional guide to theory and
Dasar Bekerja Ilmiah dalam practice. Boston: Kluwer-Nijhoff
Pendidikan Sains dan
Publishing.
Asessmentnya. Makalah Universitas
Indonesia.http://file.upi. Suharsono. (2004). Melejitkan IQ, IE, dan
edu/direktori/sps/prodi.pendidikan_i IS. Depok: Inisiasi Press
pa/195012311979032_nuryani_rusta Syamsu Yusuf. 7. (2006). Psikologi
man/kdbi_dalamdiksainsfinal.pdf Perkembangan Anak dan Remaja.
(diakses 08 April 2014) Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sardiman A. M., 9. (2001) Interaksi dan Taufan Surana. Meningkatkan kecerdasan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: anak balita dengan cepat dan pasti.
PT. Raja Grafindo Persada www.balitacerdas.com: Kamis, 18
Scriven, M. (1967). The methodology of Desember 2003
eva-luation.In R.W.Tyler.R M. Tom Schrand. 2008. Tapping Into Active
Gagne, & M Scriven Learning And Multiple Intelligences
(Eds).Perspectrives of curri-culum With Interactive Multimedia: A
evaluation. (pp.39-83). Chicago: Low-Threshold Classroom
Rand McNally. Approach. Electronical Journal. Vol.
56, Iss. 2; pg. 78, 7 pgs.
Slamet Suyanto. (2003). Konsep Dasar www.proquest.uni.com/pqdweb: 20
Pendidikan Anak Usia Dini. Juni 2008
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta

Peningkatan Kualitas Pendidikan


160
Tinggi, Dasar dan Menengah

Das könnte Ihnen auch gefallen