Sie sind auf Seite 1von 10

Admisi & Bisnis Volume 19 No 3

MODEL PENGUKURAN SERVICE QUALITY PERFORMANCE


(SERVPERF) JASA TRANSPORTASI ONLINE: STUDI KASUS PADA
PERILAKU KONSUMEN GO-JEK DI KOTA SEMARANG
Rustono, Andi Setiawan, Sri Wahyuni, Rif’ah Dwi Astuti

Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Semarang, Semarang, Indonesia


email: rustono@polines.ac.id

ABSTRACT
The current study was conducted to increase of our understanding of factors performance-based
modeling measure of service quality (SERVPERF) can improve the orientation of consumer
behavior towards. An extensive review of the existing literature was used to identify 33 factors
that affect to consumer behavior. The sampling technique used in this study is the accidental
sampling method in this case, namely Go-Jek consumers in Semarang City. While for the number
of research samples were 109 samples from a total of 123 samples. This research technique will
use two approaches: 1). Confirmatory factor analysis, on Structural Equation Modeling (SEM);
and 2). Regression Weight on Structural Equation Modeling (SEM). Results from both the
qualitative and quantitative phases of the current study demonstrated that 33 factors that affect
to consumer behavior can be clustered into eight basic process and 10 hypothesis were accepted.
The model output in this study can provide a positive contribution to Go-Jek drivers in an effort
to be able to realize Service Quality Performance (SERVPERF). The sectors in which the Go-
Jek consumers in Semarang City were not completely representative of reviews their
demographics and geographical region. The findings suggest that, in order to increase of service
quality (SERVPERF) of Go-Jek, Then focus on mastery of special perceived of Quality the most
dominant variable that can affect the Customer Value, This is a strength study service quality
(SERVPERF) of Go-Jek, then the advice and recommendation is to maintain and emphasize the
element of access, which relate directly and indirectly to the mastery of service quality
(SERVPERF). This study contributes to the body of knowledge on the value of the Service
Quality Performance (SERVPERF).

Keywords - Service Quality Performance (SERVPERF), Perceived of Quality, Customer Value,


Customer Behavior

MODEL PENGUKURAN SERVICE QUALITY PERFORMANCE (SERVPERF) JASA


TRANSPORTASI ONLINE: STUDI KASUS PADA PERILAKU KONSUMEN GO-JEK
DI KOTA SEMARANG

ABSTRACT
The current study was conducted to increase of our understanding of factors performance-based
modeling measure of service quality (SERVPERF) can improve the orientation of consumer
behavior towards. An extensive review of the existing literature was used to identify 33 factors
that affect to consumer behavior. The sampling technique used in this study is the accidental
sampling method in this case, namely Go-Jek consumers in Semarang City. While for the
number of research samples were 109 samples from a total of 123 samples. This research

241
Rustono, dkk/AdBis 19 (3): 241 - 250

technique will use two approaches: 1). Confirmatory factor analysis, on Structural Equation
Modeling (SEM); and 2). Regression Weight on Structural Equation Modeling (SEM). Results
from both the qualitative and quantitative phases of the current study demonstrated that 33
factors that affect to consumer behavior can be clustered into eight basic process and 10
hypothesis were accepted. The model output in this study can provide a positive contribution to
Go-Jek drivers in an effort to be able to realize Service Quality Performance (SERVPERF). The
sectors in which the Go-Jek consumers in Semarang City were not completely representative of
reviews their demographics and geographical region. The findings suggest that, in order to
increase of service quality (SERVPERF) of Go-Jek, Then focus on mastery of special perceived
of Quality the most dominant variable that can affect the Customer Value, This is a strength
study service quality (SERVPERF) of Go-Jek, then the advice and recommendation is to
maintain and emphasize the element of access, which relate directly and indirectly to the mastery
of service quality (SERVPERF). This study contributes to the body of knowledge on the value of
the Service Quality Performance (SERVPERF).

Keywords - Service Quality Performance (SERVPERF), Perceived of Quality, Customer Value,


Customer Behavior

PENDAHULUAN Hal tersebut dibenarkan oleh beberapa ahli


Go-Jek, Line Wheel, Antar.id, HandyMantis, seperti Deepa dan Jayaraman (2017); Ingaldi
Uber, dan grabtaxi (termasuk GrabBike) telah (2016); Seesaiprai, (2016) industri jasa,
membanjiri pasar transportasi urban di kualitas pelayanan dan analisisnya jauh lebih
Indonesia. Euforia keberadaan transportasi masalah kompleks daripada kualitas produk
online lebih didasari oleh perubahan perilaku (barang). Evaluasi tingkat kualitas pelayanan
konsumen di Indonesia. Kehadiran teknologi tergantung, antara lain pada: faktor obyektif
aplikasi di smartphone berbasis sistem operasi dan subyektif, tingkat persyaratan yang
andriod, windows atau ios telah membawa ditetapkan oleh pelanggan, titik referensi atau
perubahan signifikan di segala bidang, tak suasana hati pelanggan. Oleh karena itu,
terkecuali transportasi di Indonesia. Riset beberapa alat yang digunakan untuk
Utari dan Sharif (2016) menyatakan untuk mengevaluasi kualitas layanan diciptakan
membangun dapat berkesinambungan dan oleh perusahaan, seperti Service Quality
berkembang, sudah seharusnya Go-Jek yang (SERVQUAL), Performance-Based Measure
harus responsif terhadap layanan yang of Service Quality (SERVPERF), Pakistan
diberikan kepada konsumen. Kualitas dan Service Quality (PAKSERV), Marketing
layanan memainkan peran penting dalam Service Quality (MS-QUAL0, Electronic
pemasaran semua produk, terutama bagi Service Quality (e-SQ), Airline Service
banyak industri sebagai pembeda yang paling Quality dan masih banyak lagi.
efektif untuk sejumlah produk. perusahaan Pada sisi lain, transportasi online dituding
jasa semakin menyadari bahwa konsumen ilegal karena tidak mengantongi ijin-ijin
sangat berperan penting dalam menentukan seperti layaknya moda transportasi lain
masa depan perusahaan mereka (Seesaiprai, (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia-
2016). Oleh karena itu, perusahaan jasa perlu YLKI, 2017). Kondisi ini sangat
tahu bahwa setiap pelanggan memiliki mengkhawatirkan semua pihak. Jika usaha
pandangan atau persepsi yang berbeda dari Go-Jek tidak lagi menjadi mata pencaharian
layanan. Dengan memahami harapan dan yang dapat diharapkan. Maka dapat
keinginan konsumen dalam hal pelayanan, itu dibayangkan tumpukan permasalahan yang
akan mendapatkan nilai tambah bagi Go-Jek saat ini dihadapi pemerintah pusat dan daerah
dan mitranya. lain, khusus semarang. Mereka akan dibanjiri
242
Admisi & Bisnis Volume 19 No 3

permasalahan pengangguran dan pada mengukur kualitas layanan yang diberikan.


akhirnya akan berdampak multi dimensi dari Hasil ditentukan oleh persepsi pelanggan,
aspek ekonomi, budaya, keamanan dan lain sehingga pelanggan dan penyedia layanan
sebagainya. Selain itu YLKI (2017) mencatat mungkin berbeda dalam hal tingkat dirasakan
sejumlah persoalan transportasi online terkait tentang kualitas layanan (Gencer & Akkucuk,
dengan kualitas pelayanan mereka kepada 2017). Pengukuran dan pencapaian kualitas
konsumen potensial dan pelanggannya. layanan telah menguntungkan bagi
Merujuk pada fenomena tersebut diatas, maka perusahaan. Karena beberapa alasan seperti
selanjutnya penelitian ini mengusul biaya yang lebih rendah, loyalitas pelanggan
permasalahan penelitian yaitu Bagaimana dan meningkatkan pangsa pasar (Rodríguez-
sebuah permodelan Performance-Based gonzález & Segarra, 2016). Selanjutnya skala
Measure of Service Quality (SERVPERF) pengukuran Service Quality Performance
mampu meningkatkan orientasi perilaku adalah tangibility, reliability, Assurance,
konsumen terhadap Go-Jek secara jangka Sincerity, personalization, formality, safety
panjang. Hasil penelitian empiris ini akan dan access.
menjadi sebuah model kebijakan yang secara Tangibles adalah mewakili layanan secara
empiris mampu menjadikan pijakan kebijakan fisik. Tangibles didefinisikan sebagai
baik bagi bidang penelitian dan pengambilan tampilan fasilitas fisik, peralatan, personel,
kebijakan public dan perusahaan akan dan materi komunikasi. Tangibles
fenomena transportasi online khususnya Go- memberikan representasi fisik atau gambar
Jek. Sementara dari sisi pelanggan, fenomena dari layanan yang pelanggan, terutama
Go-Jek memiliki permasalahan laten terkait pelanggan baru, akan digunakan untuk
dengan pelayanan Go-Jek kepada pelanggan mengevaluasi kualitas. (Zeithaml et al 2018).
dan konsumen potensialnya. Reliability dapat diartikan sebagai upaya
perusahaan untuk menyampaikan janji kepada
Tinjauan Pustaka konsumen potensial dan pelanggan mereka.
Pada industri jasa, SERVPERF memiliki pengertiannya yang luas, kehandalan berarti
menciptakan Perceived of Quality perusahaan memberikan janjinya - janji
keseluruhan kesan yang dibuat berdasarkan tentang pengiriman, penyediaan layanan,
pengalaman mereka setelah mempergunakan masalah resolusi, dan harga (Zeithaml et al
jasa tersebut. Hasil positip dan negative akan 2018). Assurance adalah instrumen yang
lahir dari proses ini, jika itu mengarah pada akan menginspirasi Kepercayaan dan
sikap positif maka akan membentuk sebuah Keyakinan. Jaminan didefinisikan sebagai
hubungan baik antara perusahaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan dan
konsumen. Namun apabila yang dirasakan kemampuan perusahaan dan karyawannya
adalah kesan negatip, maka dalam benak yang untuk menginspirasi kepercayaan dan
dipersepsikan pelanggan akan terjadi kepercayaan pelanggan. Di konteks layanan
penolakan untuk bekerja sama dikemudian seperti itu, perusahaan berusaha membangun
hari (Babic-Hodovic, Arslanagic-Kalajdzic, & kepercayaan dan kesetiaan antara kontak
Imsirpasic, 2017). kunci orang dan pelanggan perorangan
Service Quality Performance (SERVPERF) (Zeithaml et al 2018). Sincerity adalah
merupakan kerangka yang dapat diandalkan ditunjukan dari bagaimana pelanggan
dan berlaku untuk sektor jasa dan siap untuk merasakan atas kesungguhan perusahaan
penggunaan perusahaan dan organisasi yang dalam memberikan layanan kepadanya.
bekerja di sektor jasa. Pengukuran kualitas Dimensi ini merupakan wujud budaya
layanan lebih sulit daripada produksi sehingga kualitas layanan yang penting, ketika
pentingnya Service Quality Performance pelanggan dievaluasi pertemuan. Karena
terutama hasil dari kemampuan untuk kualitas tidak akan dapat dihandarkan
243
Rustono, dkk/AdBis 19 (3): 241 - 250

berkualitas dan bernilai jika tidak ada pelayanan dan nilai ditingkatkan. Perilaku
kesungguhan dari perusahaan untuk konsumen dan orientasi mereka untuk terus
memberikan pelayanan yang terbaik. memakai jasa merupakan sebuah evaluasi
Kesungguhan ini dapat mempengaruhi emosional atas pengalaman yang mereka
dengan kuat keinginan konsumen dimasa rasakan. Setiap dimensi dari layanan ang
depan (Kashif, Abdur Rehman, & Pileliene, diasakan, kemudian membandingan dengan
2016). layanan serupa dikelasnya menjadi sebuah
Dimensi Personalization merupakan kesimpulan yang tertanam kuat dalam benak
gambaran penyedia layanan membayar karena setiap konsumen. Kebanyakan dari komplen
perhatian individu dan layanan. Sebagian dari ketidakpuasan pada industri jasa tidak
pelanggan kata “customize” adalah mutlak, disampaikan, ini berbeda dengan produk yang
dana menjadi dasar penilaian pelanggan akan lebih mudah disampaikan (Goplani,
sangat disesuaikan (Kashif et al., 2016). 2017); (Kukanja,et al(2017); (Elmelegy, et al
Kuatnya budaya dalam ketimuran, menjadi 2017).
unsur lain dalam menghandarkan dimensi
kualitas itu sendiri. Formalitas diartikan jarak METODE PENELITIAN
sosial dipertahankan dan ritual budaya Desain penelitian ini adalah kausalitas yaitu
dilakukan dengan baik dalam menghantarkan untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan
pelayanan yang berkualitas dan bernilai bagi akibat antar variabel. Di mana variabel yang
pelanggan (Kashif et al., 2016). Dimensi akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel
Safety-rasa aman dan nyaman, adalah kunci SERVPERF (tangibility, reliability,
berikutnya yang harus ditanamkan perusahaan Assurance, Sincerity, personalization,
kepada pelanggannya. Apalagi Go-Jek adalah formality, safety dan access), Perceived of
moda transportasi darat dengan Quality, Customer Value dan customer
mempergunakan kendaraan roda dua, maka behavior. Populasi dan sampel, di mana
dimensi ini bersifat mutlak dihadirkan (Utari populasi penelitian ini adalah pelanggan Go-
dan Sharif 2016). Dimensi Access-akses Jek di Kota Semarang. Sedangkan Teknik
menghantarkan kualitas dan nilai layanan Go- pengambilan sampel yang digunakan dalam
Jek dapat diperoleh dengan cepat. Selain itu penelitian ini adalah Metode accidental
ada unsur mudah dipergunakan dan sampling dalam hal ini yaitu pelanggan Go-
dioperasikan system aplikasi Go-Jek oleh Jek di Kota Semarang. Untuk jumlah sampel
konsumen (Seesaiprai, 2016): (Septian et al merujuk pada Hair et al. (1995; dalam,
2018). Ferdinand, 2014) adalah 123 responden,
Customer Value Zeithaml (1988 dalam Wu namun hanya 109 yang memenuhi syarat
2014) mendefinisikan nilai yang dirasakan kelayakan uji (good fit indexs). Penelitian ini
sebagai “keseluruhan penilaian konsumen menggunakan metode survei dengan
dari utilitas dari suatu produk atau jasa mempergunakan kuesioner sebagai media
berdasarkan persepsi dari apa yang diterima bantu baik metode tertutup maupun terbuka.
dan apa yang diberikan”. Nilai yang dirasakan Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini
diasumsikan sangat terkait dengan kualitas dibuat dengan menggunakan skala 1–10
pelayanan dan perilaku konsumen (kepuasan (Sangat tidak setuju, Tidak setuju,
pelanggan)(Ingaldi, 2016). Customer Kecenderungan setuju lebih kecil,
Behavior memandang jasa dalam hal kualitas Kecenderungan setuju kecil, Kecenderungan
layanan dan bagaimana mereka puas dengan setuju, Keyakinan setuju, Kecenderungan
pengalaman mereka. Perusahaan saat ini setuju besar, Kecenderungan setuju sangat
mengakui bahwa mereka dapat bersaing besar, Setuju dan Sangat setuju) untuk
secara efektif dengan membedakan diri mendapatkan data yang bersifat interval dan
mereka sehubungan dengan kualitas diberi skor atau nilai. Dimensi penelitian ini
244
Admisi & Bisnis Volume 19 No 3

adalah: Tangible terdiri dari : Aplikasi layanan (X24). Dan Indikator dari Perceived of
Modern (X1), Jenis Kendaraan Bervariasi (X2) Quality yaitu Kualitas interaksi (X25),
dan Bahasa Aplikasi (X3). Indikator dari Kualitas hasil (X26) dan Keseluruhan layanan
variable reliability keahlian khusus ini adalah (X27). Serta Indikator dari Customer Value
: Tepat Waktu (X4), Tepat Aturan (X5) dan yaitu Nilai ekonomis (X28), Nilai sosial (X29)
Bebas Kesalahan (X6). Indikator dari dan Nilai kemudahan (X30).
Assurance adalah: Aplikasi aman (X7), Driver Tehnik analisis data pada penelitian ini akan
Go-Jek terpercaya(X8), dan Driver Go-Jek mengunakan dua pendekatan: 1).
menguasai lokasi (X9). Indikator dari Sincerty Confirmatory factor analysis, pada Structural
adalah sebagai berikut: Setulus hati (X10), Equation Modeling (SEM) yang mengunakan
Proaktif Memberi Saran (X11) dan Santun paket komputerisasi AMOS 22.0 dalam hal
(X12). Indikator dari personalization yaitu ini untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang
Perhatian Pribadi (X13), Menyebut Nama paling dominan dalam satu kelompok
Mereka (X14) dan Solusi Khusus (X15). variabel. 2). Regression Weight pada
Indikator dari Formality yaitu Bahasa (X16), Structural Equation Modeling (SEM) yang
Perhatian Penuh (X17) dan Seragam Resmi digunakan untuk meneliti seberapa besar
(X18). Indikator dari Safety yaitu Gaya hubungan antar variabel. Selain dua
Mengemudi (X19), Kondisi Kendaraan (X20) pendekatan di atas, penelitian ini juga
dan Kelengkapan Mengemudi (X21). Indikator melakukan uji reliabilitas, uji validitas, uji
dari Acces yaitu Aksesbilitas geografi (X22), analisis dekripsi indek, dan lain-lain.
Aksesbilitas waktu (X23), dan Aksesbilitas

Gambar 1
Hasil Uji Structural Equation Modelling

Sumber: data primer yang diolah, 2018

ANALISIS HASIL uji kesesuaian model dan uji signifikansi


Analisis Structural Equation Modelling kausalitas melalui uji koefisien regresi.
Pengujian model dalam Structural Equation Berdasarkan Gambar 1 berupa analisis full
Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu model, dapat dilihat bahwa tingkat
245
Rustono, dkk/AdBis 19 (3): 241 - 250

signifikansi sebesar 0,061 menunjukkan kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari
bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan hasil perhitungan sebagian besar memenuhi
bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kriteria (baik) atau layak full model. Hasil
kovarians sampel dengan matriks kovarians tersebut menunjukkan bahwa model
populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. keseluruhan memenuhi kriteria model fit.
Pada gambar 1 grafik analisis full model
dapat ditunjukkan bahwa model memenuhi

Tabel 1
Hasil Regression Weights Analisis Struktural Equation Modeling
Estimate S.E. C.R. P Label
Perceivedof_Quality <--- Assurance .129 .058 2.219 .026 par_23
Perceivedof_Quality <--- Sincerity .122 .059 2.062 .039 par_24
Perceivedof_Quality <--- Personalization .130 .064 2.017 .044 par_25
Perceivedof_Quality <--- Formality .139 .068 2.027 .043 par_26
Perceivedof_Quality <--- Safety .146 .071 2.035 .042 par_27
Perceivedof_Quality <--- Access .256 .081 3.167 .002 par_28
Perceivedof_Quality <--- Tangible .101 .049 2.057 .040 par_29
Perceivedof_Quality <--- Reliability .144 .072 1.995 .046 par_30
Customer_Value <--- Perceivedof_Quality .754 .103 7.289 *** par_59
Customer_Behavior <--- Customer_Value .250 .102 2.440 .015 par_31
Sumber : data primer yang diolah, 2018

Pada Tabel 1 bahwa setiap indikator bahwa model yang dipakai dalam penelitian
pembentuk variabel laten menunjukkan hasil ini dapat diterima.
yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas
1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan Pengujian Hipotesis
nilai lambda atau factor loading yang lebih Selanjutnya hasil uji dari tiap-tiap hipotesis di
besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan muka akan disajikan secara ringkas pada
Tabel 2 tentang kesimpulan hipotesis.

246
Admisi & Bisnis Volume 19 No 3

Tabel 2
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Nilai CR dan HASIL
HIPOTESIS
P UJI
Hipotesis 1 Tangible berpengaruh positif terhadap CR = 2,057 Diterima
Perceived of Quality P = 0,040
Hipotesis 2 Reliability berpengaruh positif terhadap CR = 1,995 Diterima
Perceived of Quality P = 0,046
Hipotesis 3 Assurance berpengaruh positif terhadap CR = 2,219 Diterima
Perceived of Quality P = 0.026
Hipotesis 4 Sincerity berpengaruh positif terhadap CR = 2,062 Diterima
Perceived of Quality P = 0.039
Hipotesis 5 Personalization berpengaruh positif terhadap CR = 2,017 Diterima
Perceived of Quality P = 0.044
Hipotesis 6 Formality berpengaruh positif terhadap CR = 2,027 Diterima
Perceived of Quality P = 0.043
Hipotesis 7 Safety berpengaruh positif terhadap CR = 2,035 Diterima
Perceived of Quality P = 0.042
Hipotesis 8 Access berpengaruh positif terhadap CR = 3,167 Diterima
Perceived of Quality P = 0.002
Hipotesis 9 Perceived of Quality berpengaruh positif CR = 7,289 Diterima
terhadap Customer Value P = 0,000
Hipotesis 10 Customer Value berpengaruh positif CR = 2,440 Diterima
terhadap Customer Behavior P = 0,015
Sumber: data primer yang diolah, 2018

KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan orientasi perilaku konsumen


Kesimpulan terhadap Go-Jek secara jangka panjang.
Berdasarkan analisis data yang telah Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan
dilakukan dan pengujian terhadap 10 hasil analisis data yang tergambar pada grafik
(sepuluh) hipotesis sesuai model teoritis analisis full model (Gambar 1) membuktikan
penelitian. Model ini telah diuji dengan dan memberi kesimpulan yaitu melalui 8
kriteria goodness of fit dan kuat lemahnya (delapan) proses dasar orientasi perilaku
dimensi-dimensi untuk membentuk faktor konsumen akan dapat meningkat sesuai
latennya dapat dianalisis dengan dengan harapan.
menggunakan uji t terhadap Regression
Weights, di mana berdasarkan kedua uji Saran
tersebut telah mendapatkan hasil yang baik. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif
Kesimpulan atas masalah penelitian yang bersifat strategis:
didasarkan atas temuan permasalahan a. Berhubungan dengan indikator
penelitian yang teridentifikasi dan tersusun Aksesbilitas waktu (X23). Hal inilah
pada sebelumnya. Dimana tujuan dari menjadi kekuatan Go-Jek, maka saran
penelitian ini adalah mencari jawaban atas dan rekomendasi adalah pelayanan 24
rumusan masalah yang diajukan dalam non stop merupakan wujud dari kualitas
penelitian ini yaitu Bagaimana sebuah pelayanan terbaik Go-Jek. Untuk itu Go-
permodelan Performance-Based Measure of Jek 1). Perlu lebih diperhatikan
Service Quality (SERVPERF) mampu manajemen permintaan dan penawaran,
247
Rustono, dkk/AdBis 19 (3): 241 - 250

terkait jam-jam sibuk dimana pelayanan d. Berhubungan dengan indikator Setulus


Go-Jek dibutuhkan, misal jam berangkat hati (X10). Hal inilah menjadi kekuatan
kerja, sekolah dll; 2) membagi dan Go-Jek, maka saran dan rekomendasi
mendistribusikan pelayanan Driver Go- adalah 1). Menetapkan SOP S,5
Jek yang lebih merata pada jam-jam (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
sibuk; dan 3) Go-Jek memfasilitasi dan Santun) bagi setiap Driver saat bertemu
menjamin serta memberi informasi dengan konsumen; 2). Melatih dan
situasi keamanan bagi Driver dan melakukan sosialiasi akan pelayanan
Pelanggan pada pelayanan di malam hari. prima, dimana kuncinya adalah
b. Berhubungan dengan indikator Tepat pelayanan dengan setulus hati; dan 3).
Aturan (X5). Hal inilah menjadi kekuatan Jadikan dan berikan poin tambahan bagi
Go-Jek. Salah satu kesulitan manajemen Driver yang dipandang atau dinilai
jasa adalah melakukan standardisasi mutu memberikan pelayanan setulus hati.
jasa. Hal tersebut dikarenakan output jasa
sangat bervariasi, sangat tergantung dari
unsur orang (People). Hal ini juga
dihadapi oleh Go-Jek, merujuk pada
temuan-temuan responden bahwa Driver Keterbatasan Penelitian
Go-Jek masih ada yang tidak taat aturan Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat
LALIN, memainkan HP saat melayani ditarik dari penelitian ini adalah sebagai
konsumen dll. Oleh karena itu, saran dan berikut :
rekomendasi adalah 1). Aturan dan sanksi 1. Hasil penelitian ini terbatas pada studi
harus dipertegas terkait laporan dan empiris Go-Jek di wilyah kotamadya
keluhan konsumen, misal mencabutan Semarang, sehingga hasilnya tidak dapat
lisensi anggota Go-Jek; 2). Bekerja sama digeneralisasi pada studi empiris yang
dengan pihak Kepolisian terkait lain. Namun demikan rujukan teoritis dan
sosialisasi aturan lalu lintas; dan 3) hasilnya diharapkan dapat memperkuat
Perlunya kerjasama dengan Jasa Raharja terori dan riset terdahulu.
terkait informasi besaran dan proses 2. Penelitian ini juga menunjukkan masih
mendapatkan pertanggungan asuransi. ditemukan nilai koefisien pada ke semua
c. Berhubungan dengan indikator Driver variabel eksogen seperti SERVPERF
Go-Jek menguasai lokasi (X9). Hasil (tangibility, reliability, Assurance,
jejaring pendapat responden ditemukan Sincerity, personalization, formality,
masih banyak Driver Go-Jek yang tidak safety dan access), kurang yang sesuai
menguasai lokasi, maka saran dan loading factor yang ideal yaitu ≥ 0.50.
rekomendasi adalah 1). Salah satu syarat 3. Penelitian ini menghadapi kendala pada
tambahan untuk menjadi Driver Go-Jek pengukuran Perceived of Quality sebagai
adalah menguasai lokasi, karena salah satu tahapan mencapai Customer
keberadaan Maps hanya bersifat Value dan customer behavior dimana
mendukung saja; 2). Perlu adanya berdasarkan hasil pengamatan pada
pengenalan yang dilakukan oleh pihak gambar pada grafik analisis full model
manajemen kepada Driver yang tidak Gambar 1 besarnya nilai R Square (R2)
mengenal lokasi di area Semarang, konstruk customer behavior sebesar 0,07
khususnya mereka yang baru dan berasal artinya konstruk customer behavior
dari luar Semarang; dan 3). Adanya mampu dijelaskan oleh konstruk
larangan bagi Driver untuk melakukan Customer Value sebesar 7 %, selebihnya
aktivitas mencarian lokasi (scroll sebesar 93 % dipengaruhi oleh konstruk
maps/IG) saat berkendara.
248
Admisi & Bisnis Volume 19 No 3

yang lainnya yang tidak diteliti dalam Deepa, M. V., & Jayaraman, K. (2017). Scale
penelitian ini. measurements for airline service
quality to secure passenger
Penelitian Mendatang confidence in air travel. The Quality
Beberapa agenda penelitian mendatang yang Management Journal, 24(3), 31-
dapat diberikan dari penelitian ini antara lain, 53,4-5.
adalah : Elmelegy, A. R., Ponnaiyan, S., & Alnajem,
1. Penelitian ke depan dapat diperluas uji M. N. (2017). Antecedents of
kepuasan pengguna Go-Jek dari sisi hypermarket service quality in the
mitra Go-Jek yaitu Driver dan atau mitra united arab emirates. The Quality
Go-Food dll, sehingga hasilnya dapat Management Journal, 35.
lebih memperkaya, memperkuat terori Ferdinand, Augusty, (2014), Structural
dan riset terdahulu. Equation Modeling Dalam
2. Untuk memperbaiki koefisiensi persepsi Penelitian Manjajemen, Aplikasi
SERVPERF (tangibility, reliability, Model-Model Rumit Dalam
Assurance, Sincerity, personalization, Penelitian Untuk Tesis Magister &
formality, safety dan access) yang sesuai Disertasi Doktor, Badan Penerbit
loading factor yang ideal yaitu ≥ 0.50, Universitas Diponegoro
misalnya ke depan perlu memperluas dan Gencer, Y. G., & Akkucuk, U. (2017).
menambah variabel seperti ragam jasa MEASURING QUALITY IN
lain yang ditawarkan Go-Jek dalam AUTOMOBILE AFTERSALES:
penelitian yang akan datang. Autoservqual SCALE. Amfiteatru
3. Penelitian ke depan perlu mengupayakan Economic, 19(44), 110-123
agar instrumen pengujian kesesuaian Goplani, R. (2017). Service Quality
model penelitian dapat memenuhi Management in Retail Banking with
setidak-tidaknya kriteria nilai R Square Reference to Satisfaction and
(R2) yang lebih tinggi atau dengan Switching Intentions of the
menemukan variabel intervening lain Customers. IUP Journal of Marketing
untuk menjadi baik, melakukan Management, 16(4), 7-19.
penambahan dan pengurangan baik Ingaldi, M. K. (2016). USE OF THE
variabel dan indikator dalam penelitian SERVPERF METHOD TO
ini, khususnya Customer Value. Salah EVALUATE SERVICE QUALITY
satu variabel yang dapat diusulkan untuk IN THE TRANSPORT COMPANY.
dikaji akan datang seperti kualitas Independent Journal of Management
hubungan dan manajemen hubungan & Production, 7(1), 168-177.
pelanggan. Kashif, M., Abdur Rehman, M., & Pileliene,
L. (2016). Customer perceived service
DAFTAR PUSTAKA quality and loyalty in Islamic banks.
Babic-Hodovic, V., Arslanagic-Kalajdzic, M., TQM Journal, 28(1), 62-78.
& Imsirpasic, A. (2017). Kukanja, M., Omerzel, D. G., & Bukovec, B.
PERCEIVED QUALITY AND (2017). A RESTAURANT QUALITY
CORPORATE IMAGE IN MODEL BASED ON MARKETING
MOBILE SERVICES: THE ROLE FACTORS. E+M Ekonomie a
OF TECHNICAL AND Management, 20(1), 157-171.
FUNCTIONAL QUALITY. South Rodríguez-gonzález, F. G., & Segarra, P.
East European Journal of (2016). Measuring academic service
Economics and Business (Online), performance for competitive
12(1), 114-125 advantage in tertiary education
249
Rustono, dkk/AdBis 19 (3): 241 - 250

institutions: the development of the Journal of Business and Management


TEdPERF scale. International Review (IOSR-JBM), Volume 18, Issue 4 .Ver.
on Public and Non - Profit Marketing, III pp 93-98
13(2), 171-183. Wu, H. (2014). The effects of customer
Seesaiprai, S. (2016). The Effects of Service satisfaction, perceived value,
Innovation and Service Quality on corporate image and service quality on
Customer's Loyalty in Small Service behavioral intentions in gaming
Enterprise: A Case Study on Car Care establishments.Asia Pacific Journal of
Business in Bangkok. Review of Marketing and Logistics, 26(4), 540-
Integrative Business and Economics 565.
Research, 5(1), 296-305. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
Septiani, Rizky., Putu Wuri Handayani., and (2017)” Transportasi Online;
Fatimah Azzahro (2017)”, Factors that Kawan atau Lawan?”,
Affecting Behavioral Intention in http://ylki.or.id/2017/07/warta-
Online Transportation Service: Case konsumen-transportasi-online-kawan-
study of GO-JEK “, ScienceDirect atau-lawan/ diunduh 14 Februari 2018
Procedia Computer Science 124, pp. Zeithaml, Valarie A., author., Bitner, Mary
504–512 Jo, author., Gremler, Dwayne D.,
Utari, Ni Luh Putu Wirya Sri., and Osa Omar (2018),”Services Marketing-
Sharif (2016),” Analysis of Service Integrating Customer Focus Across
Quality of Go-Jek Indonesia in the Firm”, Seventh edition. McGraw-
Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Hill Education
Bali, and Makassar 2015”, IOSR

250

Das könnte Ihnen auch gefallen