Sie sind auf Seite 1von 11

Diskusi.

1
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 28
Selamat pagi/sore/malam Rekan-rekan mahasiswa
Pada inisiasi 1 ini mari kita berdiskusi mengenai materi perspektif baru dalam pemasaran jasa, kembali saya ingatkan untuk tidak
COPY-PASTE dari sumber bacaan mana pun. Dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang
teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Jangan lupa untuk mencantumkan referensi untuk
menghindari plagiasi. Selamat belajar bersama!
TOPIK DISKUSI 1
Mari kita berdiskusi mengenai konsep Service Dominant Logic (SDL) dan bagaimana praktiknya yang saudara mahasiswa
ketahui?
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi
tersebut.
CATATAN:
Diskusilah dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau Sumber lainnya yang kredibel

Tanggapan:

Menurut Vargo dan Lusch (2004) Perspektif pemasaran lebih diarahkan ke konsumen, dengan konsepnya Service Dominant
Logic/SDL berpandangan bahwa konsumen yang selama ini pasif, saat ini dapat menjadi pemain aktif yang bersama-sama
perusahaan dapat menciptakan nilai bersama.
Konsep ini diperkuat oleh Prahalad dan Ramaswamy (2004) yang berpandangan pada pentingnya melibatkan konsumen
dalam menciptakan nilai (co-creation value).
Jasa berbeda dengan produk karena mempunyai beberapa keunikan karakteristik yaitu tak berwujud (intangibility), tak terpisahkan
(inseparability), bervariasi (variability) dan dapat musnah (perishability). Karakteristik jasa memberikan implikasi terhadap
marketing seperti jasa tidak dapat disimpan, adanya konsumen yang berpartisipasi dan mempengaruhi proses transaksi,
tindakan konsumen mempengaruhi kualitas jasa dan tingkat kepuasan serta sulitnya mensikronisasi antara permintaan dan
penawaran.
Berdasarkan kedua konsep dan penjelasan tersebut, menurut saya Service Dominant Logic dapat mendorong orientasi pola
pemasaran yang baru dari produsen ke konsumen, dimana dalam perkembangan perubahan pola kompetisi bisnis kedepan
akan dimenangkan oleh perusahaan atau pihak yang berfokus pada konsumen. (“Competitive Strategy In The Age Of The
Customer”, Forrester Research, Inc. 2013)
Jika menilik pada perkembangan saat ini, praktik melibatkan konsumen dalam menciptakan nilai sudah banyak dijumpai
melalui e-commerce, dimana konsumen bisa memberikan penilaian berdasarkan dengan pengalaman yang diperoleh selama
bertransaksi baik itu terhadap produk maupun jasa yang diperolehnya.
Demikian pendapat saya, mohon bimbingan dan koreksinya. Terima
kasih.

Sumber:
BMP EKMA4568 – Edisi 2, Modul 1;
Journal “PERUBAHAN PERSPEKTIF DOMINANT LOGIC SEBAGAI KEKUATAN BERSAING” – Dien Mardhiyah
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga);
Oct 10, 2013 “Competitive Strategy In The Age Of The Customer”, Forrester Research, Inc. Report.

Diskusi.2
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 26
DISKUSI 2
Selamat datang pada forum inisiasi kedua, setelah minggu kemarin kita mengikuti inisiasi kesatu. kembali saya
mengingatkan teman-teman untuk tidak COPY-PASTE dalam memberikan tanggapan. Dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan
berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Jangan
lupa untuk mencantumkan referensi ya !
TOPIK DISKUSI 2
STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) merupakan strategi perusahaan. Bagaimana aplikasinya pada perusahaan jasa
berikan contoh masing-masing untuk memperjelas penjelasan saudara tersebut.
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi
tersebut.

Tanggapan:

Segmenting merupakan proses mengkategorikan, mengklasifikasikan, menggolongkan semua target potensial produk yang akan
dipasarkan. Kemudian membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan kebutuhan, karakteristik atau
perilakunya, dan lain sebagainya.
Contoh penerapannya:
Dalam dunia perbankan, jenis layanan yang diberikan beragam. Hal ini tentunya didasarkan pada kajian terhadap
karakteristik nasabah. Perbedaan layanan dalam penyediaan jenis kartu kredit, ada berbagai macam kartu kredit, misalkan
kartu kredit bagi nasabah yang suka traveling, ada pula yang didasarkan pada hobi olah raga atau bahkan perbedaan jenis kartu
berdasarkan tingkat pengeluaran nasabah secara rutin
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi berbagai segmen tersebut
untuk memutuskan segmen mana yang akan menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan
harus melihat beberapa faktor yaitu tujuan, daya tarik pasar secara keseluruhan, dan resource perusahaan.
Contoh penerapan:
Berdasarkan hasil segmentasi pasar seperti contoh diatas, maka target pasar jenis kartu kredit travel pastinya menyasar
nasabah/konsumen yang memiliki hobi berlibur atau melancong.
Positioning merupakan proses mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi bagaimana sebuah segmen
pasar tertentu memandang sebuah barang atau jasa dibandingkan dengan kompetisi atau pesaing.
Contoh penerapan:
Perusahaan penerbit kartu kredit yang saat ini banyak digunakan misalnya Visa atau MasterCard, keduannya memiliki positioning
yang berbeda. Visa diciptakan untuk meningkatkan kehidupan dan perekonomian di seluruh dunia. Sedangkan MasterCard
dengan produk-produk inovatifnya, MasterCard Worldwide bertujuan guna mengubah cara hidup masyarakat dengan transaksi
elektronik dengan teknologi yang canggih.

Sumber: BMP EKMA4568, https://www.jurnal.id/id/blog/implementasi-strategi-pemasaran-stp-bisnis-online/


https://www.cermati.com/artikel/jenis-kartu-kredit-yang-mesti-anda-ketahui ; https://www.cekaja.com/info/kartu-kredit-
visa-atau-mastercard-mana-yang-lebih-menguntungkan/

Diskusi.3
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 32
DISKUSI 3
Teman-teman tuton yang saya banggakan, minggu ini kita sudah memasuki inisiasi ke-3. Saya mengingatkan bahwa pada inisasi
ke-3 ini teman-teman mempunyai tugas yang harus dikerjakan. Pada inisiasi ke-3 ini dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan
berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Selamat belajar
bersama !
TOPIK DISKUSI 3
Menurut anda, apa saja dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0?
Jelaskan per elemen marketing mix (product, price, promotion, place, process, physical evidence, dan people).
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi
tersebut.
Dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0.
Menurut pendapat saya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada berbagai bidang, tak luput juga bauran pemasaran, dampak
disini bisa positif maupun negatif. Bisa berdampak positif bagi pihak yang jeli, kreatif dan berani mengubah mindset-nya dalam
menjalankan strategi bauran pemasaran. Dan akan berdampak negatif bagi pihak yang masih enggan untuk beradaptasi dalam
kondisi pandemi terlebih lagi yang berkaitan dengan era industry 4.0.
Bauran pemasaran di era industri 4.0 harus mau mengarah pada pemanfaatan teknologi, internet of things, Artificial Intelligent dan
banyak hal lainya. Beberapa hal yang sangat terlihat dampaknya diantaranya: Price bisa ditekan hingga ke titik efisiensi tertentu,
karena dengan pemanfaatan teknologi proses bisa semakin efektif. Place orang bisa berusaha dari manapun dan kapanpun,
Promotion hal ini juga menjadi penting dan sangat berdampak karena dengan pemanfaatan teknologi maka produk/jasa yang
ditawarkan sangat mudah menjangkau banyak orang dengan waktu yang singkat. Selanjutnya People, diera masa kini yang
serba online maka SDM juga haruslah orang – orang yang melek teknologi dan mampu menguasai teknologi tersebut dengan
cepat, Process seperti yang disebutkan sebelumnya dengan teknologi proses bisa jadi lebih efektif dan efisien, misalkan
proses pemesanan suatu produk, saat ini cukup dengan sekali click sudah bisa sampai ke penyedia produk/jasa dan sangat bisa
dipantau progress-nya. Berikutnya Physical Evidence hal ini meski semua daring dan konsumen mungkin tidak perlu
mengunjungi lokasi fisik dalam bentuk bangunan, namun dalam konteks pemasaran online, tampilan tempat usaha baik dalam
bentuk website maupun media social lainya akan berdampak pada keyakinan calon konsumen. Artinya jika tampilannya
tidak meyakinkan, maka konsumen pun akan ragu dalam bertransaksi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai elemen bauran pemasaran 7P:


a.Product (The Services) / Produk atau Jasa
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan
konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang
ditawarkan.
b.Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena
penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu positioning
produk dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
c.Place / Lokasi Usaha
Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang, tempat-tempat yang strategis tentu memiliki
peluang akses publik yang lebih baik, namun biaya sewa dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan sebagai konsekuensi
dari kemudahan akses ke konsumen.
d.Promotion / Strategi Promosi
Promosi merupakan prinsip marketing dasar dimana perusahaan dituntut untuk dapat memberikan insentif bagi calon pembeli
produk atau jasa yang ditawarkan. Insentif ini dapat berupa potongan harga, menyampaikan product knowledge dengan
cara yang menarik, sampai memberikan contoh produk/jasa secara cuma-cuma. Penggunaan influencer untuk
mengkomunikasikan secara persuasi tentang produk yang ditawarkan juga merupakan salah satu bentuk promosi dalam
rangka pemasaran.
e.People / Sumber Daya Manusia (SDM)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan sumber daya dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen untuk berhadapan dengan karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
f. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat
bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance),
seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g.Physical Evidence / Bukti Fisik Perusahaan
Physical evidence adalah bukti fisik yang dapat dirasakan oleh indra manusia baik dengan penglihatan, perabaan, serta
penciuman. Bukti fisik ini melingkupi bangunan kantor serta elemen pendukung lain seperti toko, kedai, dan semacamnya.
Building merupakan contoh bagian dari bukti fisik, karakteristik ini bisa menjadi nilai tambah bagi konsumen sebagai perusahaan
jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang
yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.

Sumber: EKMA4568, Slide Insiasi Tuton ke-3, https://karinov.co.id/pengertian-bauran-pemasaran-7p/,


https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-bauran-pemasaran/,
https://www.wartaekonomi.co.id/read280988/di-tengah-covid-19-pemasaran-online-dan-digital-branding-jadi-pilihan,

Diskusi.4
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 32
DISKUSI 4
Mahasiswa yang berbahagia.
Saya berharap anda tidak melewatkan tugas 1 yang dilaksanakan pada inisiasi ke-3 pada minggu kemarin. Pada inisiasi ke-4
minggu ini didalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis
konstruktif, dan bersikap akademis. Selamat belajar bersama !
TOPIK DISKUSI 4
Dimasa Pandemi ini permintaan akan produk mengalami fluktuatif. sehingga tidak daapt diprediksi dengan sempurna. Oleh karena
itu diskusikan bagaimana perusahaan menyesuaikan kapasitasnya pada kondisi tersebut. Cantumkanlah sumber referensi jika anda
mengutipnya, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi tersebut.
Tanggapan:
Dalam situasi pandemi seperti saat ini, memang sangat disadari bahwa permintaan mengalami fluktuasi dan tidak dapat
diprediksi. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan penyesuaian kapasitasnya. Hal – hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan
dalam menghadapi hal ini diantaranya:

 Memperkuat strategi berbasis data (Data driven strategy)


Karena dengan data keputusan dapat diambil lebih cepat dan disesuaikan dengan skala prioritas. Hal ini tentunya akan sangat
berdampak terhadap efektifitas dan efisiensi perusahaan.

 Menerapkan pendekatan “Just in time”


Dengan pendekatan “Just in time”, maka dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan
jumlah yang dikehendakinya. Dengan pendekatan ini maka perusahaan dapat memastikan jumlah produksi maupun stok
yang dimiliki tidak terlalu berlebihan atau kekurangan.

 Membangun atau meningkatkan “Agility” perusahaan


Agility adalah kemampuan untuk berpikir dan memahami keadaan dengan cepat. Dengan demikian perusahaan akan dapat
mengambil sikap dan keputusan yang cepat dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Tentunya hal ini juga tidak lepas
dengan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan keputusan – keputusan yang inovatif.

Demikian pendapat saya, mohon bimbingan dan arahannya.

Terima kasih.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/08/28/103331926/strategi-berbasis-data-topang-perusahaan-
bertahan-dan-tumbuh-di-tengah-pandemi?page=all, https://ipqi.org/pengertian-sistem-produksi-just-in-time-jit/,
http://shiftindonesia.com/menjadi-agile-agar-lebih-produktif/,

Diskusi.5
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
DISKUSI 5
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Pada inisiasi ke-5 minggu ini, jangan lupa mengerjakan tugas 2.
Untuk diskusi kali ini, kita akan berdiskusi mengenai cara membangun relationship da loyalitas konsumen dimasa Pandemi.
Didalam berdiskusi, mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan
bersikap akademis. Selamat belajar bersama !
TOPIK DISKUSI 5
Jika Loyalitas konsumen itu penting, bagaimana seharusnya perusahaan membangun loyalitas konsumen di masa Pandemi Covid-
19 pada era society 5.0. Silahkan menuliskan referensi jika anda mengutip referensi tersebut, dan gunakan kata-kata anda
sendiri dalam menyimpulkan referensi tersebut.
CATATAN:
Diskusilah dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau Sumber lainnya yang kredibel

Society 5.0 adalah era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Internet bukan hanya sekedar untuk berbagi
informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.
Di Society 5.0, manusia, benda dan system semuanya terhubung di dunia maya dan hasil optimal yang diperoleh oleh Al
(melebihi kemampuan manusia) diberi feedback ke ruang fisik. Proses ini membawa nilai baru bagi industri dan masyarakat
dengan cara yang tidak mungkin dilakukan di era sebelumnya.
Beberapa langkah strategis untuk mempertahankan loyalitas konsumen mereka saat ini:
Tunjukan Sensitivitas dan Kepedulian
Di tengah situasi krisis seperti sekarang, menunjukkan sensitivitas dan kepedulian adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan.
Lakukan Personalized Marketing
Ketika berbelanja secara online, konsumen cenderung ingin menemukan langsung apa yang mereka ingin beli. Lain halnya dengan
belanja offline yang mana biasanya konsumen juga melakukan window shopping. Oleh karena itu, pendekatan personal
diperlukan untuk mempercepat keputusan pembelian konsumen.
Adaptasi dengan Perubahan
Saat ini perilaku konsumen mendadak berubah setelah diberlakukannya pembatasan sosial. Konsumen cenderung menginginkan
harga produk yang lebih murah. Mereka juga lebih memprioritaskan kebutuhan pokok dan produk- produk kesehatan. Untuk
membuat konsumen tetap berbelanja produk yang ditawarkan, maka pelaku usaha harus melakukan beberapa penyesuaian.
Tingkatkan Social Media Presence
Karena pelaku usaha tidak dapat melayani konsumen secara langsung, maka penting untuk memberitahu mereka bahwa
bisnis yang dijalankan tetap aktif. Media sosial merupakan medium terbaik untuk menghubungkan bisnis dengan konsumen.
Postingan di media sosial akan mengingatkan konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Buat Konten yang Relevan & Edukatif
Konsumen akan lebih tertarik pada brand suatu produk apabila mereka bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat darinya. Oleh
karena itu, jangan hanya fokus pada penjualan, tetapi juga pada solusi yang bisa diberikan. Tingkatkan customer engagement
dengan mengirimi konsumen mengenai konten blog yang relevan dan edukatif. Mengadakan webinar juga bisa menjadi opsi
yang patut dicoba.
Tingkatkan Customer Experience
Saat ini, konsumen membutuhkan cara yang mudah dan cepat untuk berbelanja. Jika konsumen saat ini kesulitan membeli
produk atau layanan, mereka mungkin akan mencari brand lain yang memberikan kemudahan berbelanja.
Jaga Loyalitas Konsumen Lewat Komunikasi
Menjaga komunikasi dengan konsumen sekalipun dalam keadaan krisis dapat membantu meningkatkan brand
perception.

Sumber: https://yonulis.com/2020/09/24/society-5-0-for-better-life-enhancement-or-disruption/,
https://www.hashmicro.com/id/blog/menjaga-loyalitas-konsumen-saat-covid-19/,

DISKUSI 6
Mahasiswa yang saya hormati,
Saya berharap anda tidak melewatkan tugas 2 yang dilaksanakan pada inisiasi ke-5 pada minggu kemarin karena nilai tugas akan
mempengaruhi nilai tutorial. Pada inisiasi ke-6 minggu ini didalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun,
memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Selamat belajar bersama !
TOPIK DISKUSI 6
Diskusikan mengenai konsep dan penerapan SERVQUAL (Reliability, Responsiveness, Accuracy, Emphaty, dan Tangible)
pada perusahaan jasa dimasa pandemi covid-19! Anda diharuskan mencantumkan referensi jika anda mengutip referensi
tersebut.

Tanggapan:

Pada masa pandemic Covid-19 seperti saat ini, konsep dan penerapan SERVQUAL dapat dilakukan dengan
mengkombinasikan dengan protokol kesehatan yang berlaku:
Contoh penerapan 5 dimensi SERVQUAL dimasa pandemic Covid-19 diantaranya adalah sbb:
Tangibles, atau berwujud yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak
eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan harus dapat diandalkan keadaan lingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.

Contoh penerapan dimasa pandemi: Faktor tangible dapat ditunjukkan dengan penyediaan hand sanitizer, tempat untuk
mencuci tangan, penyediaan alat pengukur suhu tubuh, tanda khusus untuk memastikan Physical Distancing.

Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan
secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
Contoh penerapan dimasa pandemi: Hal ini harus benar – benar diwujud nyatakan dalam pelayanan kepada konsumen.
Untuk memastikan kehandalan pelayanan, maka penyedia jasa bisa memberikan jaminan ketepatan pelayanan.
Sehingga konsumen yakin bahwa pandemi tidak mempengaruhi kualitas pelayanan.

Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

Contoh penerapan dimasa pandemi: Penyedia jasa bisa mengoptimalkan teknologi yang ada dengan menyediakan
informasi real time kepada konsumen tentang tindak lanjut (progress) dari setiap permintaan konsumen tersebut dari
awal hingga terpenuhinya permintaan.

Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.

Contoh penerapan dimasa pandemi: Dimasa seperti ini, konsumen perlu diyakinkan bahwa setiap proses pelayanan
yang diberikan selalu aman dari paparan Covid-19. Untuk itu tidak ada salahnya bila penyedia jasa bisa memberikan
informasi mengenai protokol kesehatan yang diterapkan kepada konsumen (seperti: jadwal rutin sterilisasi fasilitas, hasil
tes kesehatan staf yang melayani, adanya satuan tugas khusus untuk penanganan Covid-19, dll) agar konsumen merasa
terjamin bahwa pelayanan yang diterimanya aman dari paparan Covid-19.

Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para
pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.

Contoh penerapan dimasa pandemi: Sebagai bentuk perhatian kepada konsumen, maka penyedia jasa perlu juga
mengetahui setiap kekhawatiran konsumen akan penularan Covid-19 sehingga penyedia jasa bisa mengingatkan
akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan mencuci tangan/penggunaan hand sanitizer,
penggunaan masker baik bagi konsumen maupun staf penyedia jasa itu sendiri. Atau bisa juga memberikan anjuran
agar dapat membersikan diri kembali ketika konsumen telah sampai dirumah.

Sumber: BMP EKMA4568

DISKUSI 7
Mahasiswa yang berbahagia
TOPIK DISKUSI 7
Jika vaksin covid-19 pada Januari 2021 sudah dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat. Mari kita diskusikan strategi pemulihan
jasa dari sisi konsumen dan sisi produsen setelah masa pandemi covid-19. Jangan lupa mencantumkan referensi jika anda
mengutip dari referensi tersebut, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi tersebut.
Dampak pandemi Covid-19, banyak mengubah perilaku konsumen. Selama masa pandemi masyarakat lebih memilih untuk
bertansaksi secara online hal ini juga merupakan dampak dari pembatasaan sosial yang diterapkan oleh pemerintah.

Dengan melihat fenomena dan perubahan perilaku dari konsumen ini, bukan tidak mungkin jika kedepannya konsumen akan
meneruskan pola seperti ini karena sudah terbiasa dan mungkin merasa nyaman. Oleh sebab itu, untuk menghadapi era
kenormalan baru, maka penyedia jasa harus bisa cepat beradaptasi dan menyiapkan strategi untuk go digital. Selain itu
penyedia jasa juga harus tetap mempertimbangkan untuk penyiapan sumberdaya dalam memberikan pelayanan secara
langsung (on site) karena tidak menutup kemungkinan juga bahwa konsumen sudah sangat ingin untuk keluar rumah dan
bersosialisi seperti sebelum adanya pademi.

Demikian pendapat yang dapat disampaikan.

Terima kasih.

Sumber: https://www.sirclo.com/bagaimana-perubahan-pola-konsumsi-masyarakat-indonesia-selama-pandemi-
covid-19/

TOPIK DISKUSI 8

Diskusikan mengenai 4 perspektif dalam Balance Score Card dan implikasinya terhadap perusahaan? Jangan lupa mencantumkan
referensi jika anda mengutipnya.

Balanced scorecard merupakan suatu pendekatan dalam ranah manajemen strategi yang dikembangkan oleh Dr. Robert
Kaplan dan David Norton pada tahun 1990. Balanced scorecard pertama kali digunakan untuk mengukur kinerja sektor bisnis.

Terdapat 4 perspektif dalam balanced scorecard sebagai berikut:

1.Perspektif Keuangan (Finance)

Indicator kinerja keuangan yang secara umum dipakai oleh perusahaan, seperti laba bersih dan ROI (return on investment.
Meskipun demikian indicator tersebut tidak berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari aspek lain.

Kinerja keuangan bisa dianggap sebagai akibat dari kinerja aspek non keuangan. Peningkatan laba perusahaan, berkaitan
langsung dengan peningkatan produktifitas dan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan salah satunya muncul karena para
karyawan memiliki kompetensi yang handal dalam melayani pelanggan.

2.Perspektif Pelanggan (Customer)

Dalam perspektif ini, yang pertama kali harus dilakukan oleh perusahaan adalah penentuan segmen pasar pelanggan yang akan
menjadi target yang ingin disasar oleh perusahaan.

Setelah segmen pasar ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan tolok ukur kinerja dari tiap unit kerja dengan untuk
mencapai target finansial yang telah ditetapkan.
Beberapa aspek pelanggan yang diukur kinerjanya adalah sebagai berikut:
a. Customer acquisition, seberapa banyak pelanggan yang dapat diperoleh.
b. Customer retention, seberapa banyak pelanggan yang mampu dipertahankan.
c. Customer satisfaction, seberapa puas pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
d. Customer profitability, keuntungan khususnya dari sisi finansial, yang diperoleh customer.
e. Market share, pangsa pasar yang dikuasai dalam industry sejenis.

3.Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process)

Perspektif merefleksikan proses – proses kunci dalam perusahaan yang dapat dioptimalkan yang dapat meningkatkan value
proposisi yang dapat menarik dan mempertahankan pelanggan.

Dengan kondisi pelanggan yang puas dengan layanan dan produk yang diberikan, diharapkan adanya financial return
yang baik pula, sehingga dapat memuaskan harapan pemegang saham.

4.Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth)

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merefleksikan kapabilitas perusahaan dalam mengembangkan 3 jenis sumber daya
atau capital sebagai berikut:
a. Human capital, yaitu sumber daya manusia.
b. Organizational capital, yaitu sumber daya organisasi.
c. Information capital, yaitu sumber daya informasi.

Dalam perspektif ini perusahaan dituntut untuk mampu membangun sistem yang memungkinkan adanya pengembangan
SDM, sistem organisasi dan sistem informasi sebagai kunci peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan.

Sumber: https://www.jurnal.id/id/blog/balanced-scorecard/ , http://manajemen-sdm.com/balanced-scorecard/4- perspektif-


balanced-scorecard/

Das könnte Ihnen auch gefallen