Sie sind auf Seite 1von 7

Jati Diriku sebagai Seorang Insinyur Kimia yang Berpegang pada Nilai-nilai

Pancasila: Telaah Kode Etik Insinyur Kimia dan Nilai-nilai Pancasila

Farah Diba Ramadhanti, 2206025823

Pengantar
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak dan menempati posisi keempat di dunia (Data Indonesia, 2022) serta
masuk dalam urutan ketujuh dunia dengan ekonomi terbesar (IMF, 2022). Selain
itu, Indonesia juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang
konsisten. Dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi tentu didukung dengan
perencanaan pembangunan yang baik. Sebuah pembangunan seharusnya mampu
memberikan sebuah output yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Di sisi lain, setelah dilanda oleh pandemi Covid-19 pada 2020 lalu selama kurang
lebih dua tahun, sekarang Indonesia masuk pada era yang disebut sebagai New
Normal. New normal merupakan kebijakan yang mana aktivitas ekonomi, sosial,
dan kegiatan publik akan diperbolehkan Kembali secara terbatas dengan
menggunakan standar kesehatan yang telah ditetapkan. New normal menjadi
tahapan baru setelah kebijakan adanya stay at home atau work from home saat
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 lalu memberikan berbagai dampak pada
berbagai sektor di Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pembangunan
yang dapat menunjang dan membuat pertumbuhan sektor-sektor di Indonesia bisa
menjadi stabil kembali. Salah satu pembangunan yang dilaksanakan oleh
Indonesia untuk berkembang adalah pembangunan infrastruktur. Staf Ahli
Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Made Arya Wijaya menjelaskan
ada dua prioritas pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur di 2023.
Pertama, mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas
nasional. Kedua, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk
Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan baik, diperlukan peran


Insinyur dari berbagai bidang untuk melaksanakan dan melanjutkan pembangunan
yang ada di Indonesia. Pada pelaksanaan pembangunan infrastruktur, seorang
Insinyur berperan dalam merekayasa teknik dengan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) agar dapat meningkatkan nilai guna dan nilai tambah suatu
hal agar dapat menyejahterakan manusia. Fungsi dan peran Insinyur di Indonesia
sendiri diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
Pada UU tersebut, terdapat sebuah poin penting, yaitu seorang Insinyur
diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa dan negara dalam menggali
dan memberikan nilai tambah atas berbagai potensi yang dimiliki tanah air,
menjawab kebutuhan dalam mengatasi segala kendala dan masalah dari perubahan
global yang dihadapi. Dapat disimpulkan bahwa seorang Insinyur harus turut
berperan dalam persaingan global berbasis IPTEK agar dapat menciptakan SDM
yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Contohnya adalah Insinyur
Kimia, di mana banyak diperlukan oleh Industri proses.

Kode Etik Profesi Insinyur


Dalam menjalankan profesinya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur
di Indonesia, seorang Insinyur memerlukan sebuah kode etik yang dapat menjadi
pedoman baginya dalam berperilaku. Kode etik akan menjadi standar perilaku
seorang profesional untuk mengetahui segala batasan dan juga sebagai
pertanggung jawaban seseorang terhadap ketidak profesinalannya. Selain itu,
penerapa kode etik harus bersinergi dengan nilai Pancasila. Pancasila akan
berperan sebagai sistem etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada
nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Karena
seperti sifatnya, nilai-nilai yang ada pada Pancasila bersifat universal, dapat
diterima oleh siapapun dan juga kapanpun mengikuti dengan perkembangan
zaman.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seorang insinyur memiliki peran yang
penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Persatuan
Insinyur Indonesia (PII), Insinyur adalah orang yang melakukan reakyasa teknik
dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah atau
daya guna atau pelestarian demi kesejahteraan umat manusia. Seorang Insinyur
akan berhimpun di PII, untuk secara bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi
bangsa dan negara, serta penguasaan, pengembangan serta pemberdayaan IPTEK
dan kompetensi, untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada umumnya,
khususnya rakyat Indonesia. Selain itu, Insinyur biasa digunakan sebagai Sebutan
Gelar Profesi bagi seorang yang telah memiliki gelar akademik sebagai sarjana
teknik, sarjana pertanian dan atau sarjana teknik terapan, lulusan Program Studi
Teknik atau sarjana terapan dan sains terkait yang telah terakreditasi oleh lembaga
akreditasi perguruan tinggi yang berwenang, dan telah terdaftar sebagai anggota
PII.

Seorang Insinyur dituntut untuk bekerja keras, disiplin, tidak asal jadi dan tuntas
yang harus di imbangi dengan kerja cerdas yaitu mengikuti perkembangan
teknologi dibidangnya, inovatif dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara
yang paling baik, bergerak cepat, tidak menunda pekerjaan sehingga visi, misi dan
tujuan cepat tercapai. Seorang Insinyur juga harus tanggap terhadap keinginan
masyarakat, bertindak tepat, melakukan pekerjaan sesuai prioritas, bekerja sesuai
keahlian dengan efektif, efisien dan baik dalam berkomunikasi, dapat bekerjasama
dengan pihak lain, berlaku jujur dan berdedikasi tinggi, serta tidak ragu dalam
mengerjakan keahliannya.

Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) sendiri secara


spesifik memberikan persyaratan akreditasi yang menyatakan bahwa setiap
mahasiswa teknik harus mengerti betul karakteristik etika profesi keinsinyuran
dan penerapannya. Dengan persyaratan ini, ABET menghendaki setiap mahasiswa
teknik untuk benar-benar memahami etika profesi, kode etik profesi dan
permasalahan yang timbul di seputar profesi yang akan mereka tekuni nantinya
sebelum mereka nantinya terlanjur melakukan kesalahan ataupun melanggar etika
profesinya. Langkah ini akan menempatkan etika profesi sebagai “preventive
ethics” yang akan menghindarkan segala macam tindakan yang memiliki risiko
dan konsekuensi yang serius dari penerapan keahlian profesional.

Kode Etik Profesi Insinyur Kimia


Salah satu bidang teknik yang dapat diberikan gelar profesi Insinyur adalah
sarjana Teknik Kimia, atau bisa disebut juga sebagai Insinyur kimia. Insinyur
Kimia adalah seorang Insinyur yang biasa dibutuhkan dalam Industri Proses.
Tugas seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia, yaitu melakukan penelitian proses,
pengembangan proses, rekayasa proses, Analisa ekonomi terkait barang yang
diproduksim rekayasa proyek dan konstruksi, serta melakukan operasional pabrik.

Diiringi dengan kode etik keinsinyuran, seorang Insinyur Kimia secara spesifik
juga memiliki kode etiknya sendiri. American Institute of Chemical Engineers
(AIChE) menyatakan bahwa, seorang Chemical Engineering harus menjunjung
tinggi integritas, kehormatan dan martabat dari profesi Insinyur dengan berlaku
jujur, netral/tidak berat sebelah, dan melayani baik majikannya, pelanggannya
maupun publik, dengan setia, dengan selalu berjuang untuk meningkatkan
kompetensi dan prestis dari profesi insinyur, dan menggunakan pengetahuan dan
keahliannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia (Patra, Tiffany, n.d).

Penerapan Nilai Pancasila dalam Profesi Insinyur


Selain menerapkan dan taat pada kode etik, seorang insinyur juga perlu
menerapkan nilai-nilai Pancasila. Peran nilai-nilai Pancasila dalam hal ini adalah
untuk menuntun seseorang untuk tetap berperilaku baik dalam beretika. Pancasila
sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga
merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah
laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan
dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan
menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pancasila sebagai sistem etika merupakan moral guidance yang dapat
diaktualisasikan ke dalam tindakan konkrit, yang melibatkan berbagai aspek
kehidupan. Oleh karena itu, sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan lebih lanjut
ke dalam putusan tindakan sehingga mampu mencerminkan pribadi yang saleh,
utuh, dan berwawasan moral-akademis.

Jika ditarik hubungan antara insinyur kimia, kode etik, dan juga nilai-nilai
Pancasila, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan tugasnya untuk
berkonstribusi membangun Indonesia yang lebih baik melalui pembangunan
infrastruktur, seorang insinyur kimia perlu kode etik keprofesian dan nilai-nilai
Pancasila sebagai pedomannya dalam melakukan sebuah gerakan baru dan
melangkah ke arah yang lebih baik agar ia memiliki sebuah batasan yang dapat
mencegahnya melakukan suatu hal buruk yang tidak mencerminkan nilai-nilai
Pancasila. Pencegahan hal buruk ini juga nantinya akan berfungsi sebagai
pelindung seluruh insinyur Indonesia dari segala macam pandangan buruk
masyarakat terhadap profesi ini. Selain itu, kode etik dan nilai-nilai Pancasila
akan berguna bagi seorang insinyur kimia agar dapat menjauhi pelanggaran dari
kode etik keprofesian.

Contoh-contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik Profesi


Ada salah satu kasus pelanggaran kode etik profesi, yaitu pada kasus di Maputo,
Mozambik yang dilakukan oleh Mozal – salah satu perusahaan aluminium smelter
terbersar di dunia, yang merupakan anak perusahaan dari BHP Billiton. Sejak 17
November 2010 sampai dengan 29 Maret 2011, pabrik ini akan melepaskan
limbah gas tanpa filter dengan menggunakan cerobong setinggi 62 meter. Hal ini
harus dilakukan karena perusahaan harus merenovasi sistem Fume Treatment
Centre (FTC)-nya yang berfungsi sebagai filter polutan, kondisinya sudah
terkorosi dan rentan rubuh. Proses renovasi diperkirakan memakan waktu 6 bulan.
Salah satu kandungan utama dalam limbah gas yang tidak difilter adalah gas
Hidrogen Fluorida (HF) yang dapat menyebabkan iritasi parah pada kulit, mata
dan saluran pernapasan dan juga dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru.
Pelepasan ini telah mendapatkan izin dari departemen/kementrian lingkungan
Mozambik dengan alasan untuk menghindari bencana lingkungan dan
kemanusiaan akibat rubuhnya pabrik. Pengawasan dari Mozal menyatakan bahwa
bahkan tanpa filter pun konsentrasi polutan jauh di bawah ambang batar, dan
penyelidikan dari perusahaan Swiss SGS – perusahaan terbesar di dunia yang
memiliki spesialisasi dalam inspeksi, verifikasi dan sertifikasi, menyatakan bahwa
konsentrasi polutan tetap didalam ambang batas WHO dan kementrian lingkungan
hidup Mozambik, tetapi pernah pada suatu kali pengukuran berada jauh di
ambang batas. Organisasi lingkungan hidup dan industri sekitar menyayangkan
tidak adanya transparasi yang jelas dari pihak perusahaan.

Pada kasus ini dapat dilihat bahwa perusahaan telah melanggar kode etik yang
pertama yaitu mementingkan keamanan, kesehatan dan kesejahteraan dari publik
dan melindungi lingkungan sebagai bentuk dari tanggung jawab profesional.
Walaupun emisi tidak melampaui ambang batas, tetapi Sebagian dari zat yang
diemisikan merupakan zat karsinogenik yang bahkan pada konsentrasi sekecil
apapun dapat meningkatkan resiko penduduk sekitar terkena kanker yang
mematikan, dan dalam hal inilah perusahaan telah melanggar kode etik dengan
tidak melakukan perawatan berkala/pencegahan atau tindakan penanggulangan
sebelum kondisi sistem FTC berada pada tingkat yang membahayakan sehingga
membuat publik menghadapi resiko kesehatan, dll.

Bila kita tinjau ulang kasus di atas, dapat dilihat bahwa pengoperasian tanpa filter
dapat terjadi karena ada izin dari pemerintah sekitar yang menganggap bahwa
resiko pencemaran sementara lebih dapat ditolerir dibandingkan resiko bencana
besar yang mungkin terjadi akibat rubuhnya pabrik. Pertimbangan seperti ini
dapat muncul sebagai akibat dari lemahnya peraturan terkait perawatan sistem dan
sistem pengolahan limbah yang baik sebagai syarat operasi suatu pabrik. Menurut
kami, solusi yang tepat agar kasus seperti diatas tidak terulang adalah adanya
pengawasan yang ketat dari pemerintah terhadap kondisi sistem pengolahan
limbah suatu pabrik, maupun adanya syarat perawatan sistem dan sistem
pengolahan limbah yang memadai sebagai bagian dalam kelayakan suatu operasi
pabrik yang krusial dalam mendapatkan izin operasi, sehingga pihak perusahaan
tidak dapat menjadikan alasan keadaan sistem yang sudah sangat kritis dan rawan
rubuh sebagai alasan untuk melakukan polusi.

Penutup
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam upaya mempercepat
pembangunan infrastruktur Indonesia, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan
peningkatan jumlah serta kualitas insinyur profesional agar pembangunan
infrastruktur dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta memiliki kualitas yang
baik. Maka dari itu peran seorang insinyur sangat diperlukan. Seiring dengan
pembangunan infrastruktur di Indonesia, kualitas para insinyur Indonesia akan
menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan. Untuk itu peran dan
kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi
perencanaan dan pengawasan dengan berpedoman kepada kode etik dan nilai-nilai
Pancasila.
DAFTAR PUSTKA

Gessy, N. M. M., & Salahudin, S. (2021). Perencanaan Pembangunan


Infrastruktur Pasca Era New Normal di Kotawaringin Timur Provinsi
Kalimantan Tengah. Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, 21(1), 28-45.
Hasan, A. (2022). Indonesia Raih Peringkat Tujuh PDB Tebesar di Dunia. Good
news from Indonesia.com. Diakses 2 Mei 2023. [online]. Available at:
<https://www/goodnewsfromindonesia.id/2022/10/31/indonesia-raih-
peringkat-tujuh-pdb-terbesar-di-dunia>
Indonesia, Data (n.d). 8 Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunis. Indonesia
keempat. Dataindonesia.id. Diakses 2 Mei 2023. [online]. Available at:
<https://dataindonesia.id/varia/detail/8-negara-dengan-penduduk-terbanyak-
di-dunia-Indonesia-keempat>
Kemenkeu. (2022). Pembangunan Infrastruktur jadi Salah Satu Fokus APBN
2023. Kemenkeu.go.id. Diakses 27 Maret 2023. [online]. Available at:
<https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-
utama/Fokus-APBN-2023>
Mahyuddin, M., Tumpu, M., Makbul, R., Setiawan, A. M., Hasibuan, A.,
Sudirman, S., ... & Aprianti, E. (2021). Insinyur Indonesia. Yayasan Kita
Menulis.
Patra, Tiffany. (n.d). Kode Etik Profesi Insinyur Teknik Kimia beserta Kasus
Pelanggarannya. Scribd.id. Diakses 27 Maret 2023. [online]. Available at:
<https://www.scribd.com/doc/223398393/Kode-Etik-Profesi-Insinyur-
Teknik-Kimia-Beserta-Kasus-Pelanggarannya>
Pusdatin. (2021). Bagaimana Pancasila menjadi Sistem Etika? Bpip.go.id. Diakses
27 Maret 2023. [online]. Available at:
<https://bpip.go.id/berita/1035/804/bagaimana-pancasila-menjadi-sistem-
etika-simak-selengkapnya-berikut ini.html#:~:text=Jakarta%3A%2D%20
Pancasila%20sebagai%20sistem,indonesia%20dalam%20semua%20aspek
%20kehidupannya>
UMY. (2016). Insinyur Harus Bisa Merevitalisasi Pembangunan di Indonesia.
umy.ac.id. Diakses 27 Maret 2023. [online]. Available at:
<https://www.umy.ac.id/insinyur-harus-bisa-merevitalisasi-pembangunan-
di-indonesia>

Das könnte Ihnen auch gefallen