Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pengantar
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak dan menempati posisi keempat di dunia (Data Indonesia, 2022) serta
masuk dalam urutan ketujuh dunia dengan ekonomi terbesar (IMF, 2022). Selain
itu, Indonesia juga mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang
konsisten. Dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi tentu didukung dengan
perencanaan pembangunan yang baik. Sebuah pembangunan seharusnya mampu
memberikan sebuah output yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Di sisi lain, setelah dilanda oleh pandemi Covid-19 pada 2020 lalu selama kurang
lebih dua tahun, sekarang Indonesia masuk pada era yang disebut sebagai New
Normal. New normal merupakan kebijakan yang mana aktivitas ekonomi, sosial,
dan kegiatan publik akan diperbolehkan Kembali secara terbatas dengan
menggunakan standar kesehatan yang telah ditetapkan. New normal menjadi
tahapan baru setelah kebijakan adanya stay at home atau work from home saat
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 lalu memberikan berbagai dampak pada
berbagai sektor di Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pembangunan
yang dapat menunjang dan membuat pertumbuhan sektor-sektor di Indonesia bisa
menjadi stabil kembali. Salah satu pembangunan yang dilaksanakan oleh
Indonesia untuk berkembang adalah pembangunan infrastruktur. Staf Ahli
Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara, Made Arya Wijaya menjelaskan
ada dua prioritas pemerintah yang berkaitan dengan infrastruktur di 2023.
Pertama, mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas
nasional. Kedua, mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, termasuk
Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seorang insinyur memiliki peran yang
penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Persatuan
Insinyur Indonesia (PII), Insinyur adalah orang yang melakukan reakyasa teknik
dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah atau
daya guna atau pelestarian demi kesejahteraan umat manusia. Seorang Insinyur
akan berhimpun di PII, untuk secara bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi
bangsa dan negara, serta penguasaan, pengembangan serta pemberdayaan IPTEK
dan kompetensi, untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusia pada umumnya,
khususnya rakyat Indonesia. Selain itu, Insinyur biasa digunakan sebagai Sebutan
Gelar Profesi bagi seorang yang telah memiliki gelar akademik sebagai sarjana
teknik, sarjana pertanian dan atau sarjana teknik terapan, lulusan Program Studi
Teknik atau sarjana terapan dan sains terkait yang telah terakreditasi oleh lembaga
akreditasi perguruan tinggi yang berwenang, dan telah terdaftar sebagai anggota
PII.
Seorang Insinyur dituntut untuk bekerja keras, disiplin, tidak asal jadi dan tuntas
yang harus di imbangi dengan kerja cerdas yaitu mengikuti perkembangan
teknologi dibidangnya, inovatif dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara
yang paling baik, bergerak cepat, tidak menunda pekerjaan sehingga visi, misi dan
tujuan cepat tercapai. Seorang Insinyur juga harus tanggap terhadap keinginan
masyarakat, bertindak tepat, melakukan pekerjaan sesuai prioritas, bekerja sesuai
keahlian dengan efektif, efisien dan baik dalam berkomunikasi, dapat bekerjasama
dengan pihak lain, berlaku jujur dan berdedikasi tinggi, serta tidak ragu dalam
mengerjakan keahliannya.
Diiringi dengan kode etik keinsinyuran, seorang Insinyur Kimia secara spesifik
juga memiliki kode etiknya sendiri. American Institute of Chemical Engineers
(AIChE) menyatakan bahwa, seorang Chemical Engineering harus menjunjung
tinggi integritas, kehormatan dan martabat dari profesi Insinyur dengan berlaku
jujur, netral/tidak berat sebelah, dan melayani baik majikannya, pelanggannya
maupun publik, dengan setia, dengan selalu berjuang untuk meningkatkan
kompetensi dan prestis dari profesi insinyur, dan menggunakan pengetahuan dan
keahliannya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia (Patra, Tiffany, n.d).
Jika ditarik hubungan antara insinyur kimia, kode etik, dan juga nilai-nilai
Pancasila, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan tugasnya untuk
berkonstribusi membangun Indonesia yang lebih baik melalui pembangunan
infrastruktur, seorang insinyur kimia perlu kode etik keprofesian dan nilai-nilai
Pancasila sebagai pedomannya dalam melakukan sebuah gerakan baru dan
melangkah ke arah yang lebih baik agar ia memiliki sebuah batasan yang dapat
mencegahnya melakukan suatu hal buruk yang tidak mencerminkan nilai-nilai
Pancasila. Pencegahan hal buruk ini juga nantinya akan berfungsi sebagai
pelindung seluruh insinyur Indonesia dari segala macam pandangan buruk
masyarakat terhadap profesi ini. Selain itu, kode etik dan nilai-nilai Pancasila
akan berguna bagi seorang insinyur kimia agar dapat menjauhi pelanggaran dari
kode etik keprofesian.
Pada kasus ini dapat dilihat bahwa perusahaan telah melanggar kode etik yang
pertama yaitu mementingkan keamanan, kesehatan dan kesejahteraan dari publik
dan melindungi lingkungan sebagai bentuk dari tanggung jawab profesional.
Walaupun emisi tidak melampaui ambang batas, tetapi Sebagian dari zat yang
diemisikan merupakan zat karsinogenik yang bahkan pada konsentrasi sekecil
apapun dapat meningkatkan resiko penduduk sekitar terkena kanker yang
mematikan, dan dalam hal inilah perusahaan telah melanggar kode etik dengan
tidak melakukan perawatan berkala/pencegahan atau tindakan penanggulangan
sebelum kondisi sistem FTC berada pada tingkat yang membahayakan sehingga
membuat publik menghadapi resiko kesehatan, dll.
Bila kita tinjau ulang kasus di atas, dapat dilihat bahwa pengoperasian tanpa filter
dapat terjadi karena ada izin dari pemerintah sekitar yang menganggap bahwa
resiko pencemaran sementara lebih dapat ditolerir dibandingkan resiko bencana
besar yang mungkin terjadi akibat rubuhnya pabrik. Pertimbangan seperti ini
dapat muncul sebagai akibat dari lemahnya peraturan terkait perawatan sistem dan
sistem pengolahan limbah yang baik sebagai syarat operasi suatu pabrik. Menurut
kami, solusi yang tepat agar kasus seperti diatas tidak terulang adalah adanya
pengawasan yang ketat dari pemerintah terhadap kondisi sistem pengolahan
limbah suatu pabrik, maupun adanya syarat perawatan sistem dan sistem
pengolahan limbah yang memadai sebagai bagian dalam kelayakan suatu operasi
pabrik yang krusial dalam mendapatkan izin operasi, sehingga pihak perusahaan
tidak dapat menjadikan alasan keadaan sistem yang sudah sangat kritis dan rawan
rubuh sebagai alasan untuk melakukan polusi.
Penutup
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam upaya mempercepat
pembangunan infrastruktur Indonesia, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan
peningkatan jumlah serta kualitas insinyur profesional agar pembangunan
infrastruktur dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta memiliki kualitas yang
baik. Maka dari itu peran seorang insinyur sangat diperlukan. Seiring dengan
pembangunan infrastruktur di Indonesia, kualitas para insinyur Indonesia akan
menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan. Untuk itu peran dan
kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi
perencanaan dan pengawasan dengan berpedoman kepada kode etik dan nilai-nilai
Pancasila.
DAFTAR PUSTKA