Sie sind auf Seite 1von 17

DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN DAN

PENGOLAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI


SEKITAR LOKASI PT. AGINCOURT RESOURCES

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Permohonan Kerja Praktik


Di PT. Agincourt Resources

Oleh :

Cindy Clarita Siregar 120370169


Liora Simbolon 120370149
Franky Samuel Panjaitan 120370040

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati kita dengan rahmat dan
karunia-Nya yang tak ternilai harganya sehingga penyusun dapat menyusun dan
menyelesaikan Proposal Pengajuan Kerja Praktik (KP) yang ditujukan untuk PT. Agincourt
Resources yang berjudul “Dampak Kegiatan Penambangan Terhadap Kualitas Air di Sekitar
Lokasi PT. Agincourt Resources”.

Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswaTeknik
Pertambangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bertujuan agar mahasiswa memahami
dan mengimplementasikan aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari selama proses
perkuliahan di dunia lapangan pekerjaan khususnya di dunia pertambangan. Selain itu,
dengan adanya Kerja Praktek ini diharapkan dapat membuat terjalinnya hubungan erat antara
Institut Teknologi Sumatera dengan perusahaan yang dituju yaitu PT. Agincourt Resources.

Penyusun menyadari proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Proposal Kerja Praktik ini. Demikian Proposal Pengajuan Kerja Praktik
(KP) ini dibuat dan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh semua pihak sehingga
proposal ini dapat terselesaikan.

Atas perhatian yang diberikan penyusun mengucapkan terima kasih.


LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
1. Judul : Dampak Kegiatan Penambangan Terhadap
Kualitas Air di Sekitar Lokasi PT. Agincourt
Resources

2. Pelaksana / Pengusul
a. Nama/NIM : Cindy Clarita Siregar/120370169
Liora Simbolon/120370149
Franky Samuel Panjaitan/120370040
b. Institusi : Teknik Pertambangan Institut Teknologi
Sumatera
3. Tempat Pelaksanaan : PT. Agincourt Resources
4. Waktu Pelaksanan : 18 Juni – 24 Juli 2023

Lampung Selatan, Maret 2023

Pengusul 1 Pengusul 2 Pengusul 3

Cindy Clarita Siregar Liora Simbolon Franky Samuel Panjaitan


NIM. 120370169 NIM. 120370149 NIM. 120370040

Mengetahui ;

Dosen Pembimbing

La Ode Arham, S.Pd., M.T.


NIP/ NRK : 1991090720181147
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL ................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2 Tujuan............................................................................................................................... 8
1.3 Dasar Pemikiran ............................................................................................................... 8
BAB II........................................................................................................................................ 9
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 9
2.1 Baku Mutu Air Sungai ..................................................................................................... 9
2.2 Standar Kualiatas Air Sungai ........................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 12
METODE PENGAMATAN .................................................................................................... 12
3.1 Metode Penelitian ........................................................................................................... 12
3.2 Tempat Pelaksanaan ....................................................................................................... 13
3.3 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................................ 14
3.4 Hasil Kerja...................................................................................................................... 14
BAB IV .................................................................................................................................... 15
PENUTUP................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertambangan merupakan suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan
bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada
permukaan bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan dari
pertambangan ini antara lain berupa produk minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi, bijih
timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan, dan lain-
lain.

Kegiatan penambangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil sumber daya alam
yang terdapat di dalam bumi. Sumber daya alam tersebut dapat berupa mineral, logam, batu
bara, minyak bumi, gas alam, dan sebagainya. Tujuan dari kegiatan pertambangan adalah
untuk mengambil sumber daya alam tersebut dan mengolahnya menjadi bahan baku yang
dapat digunakan dalam berbagai industri.

Pertambangan merupakan salah satu sektor penting dalam industri karena bahan tambang
yang dihasilkan digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai industri, seperti industri
konstruksi, elektronik, otomotif, dan sebagainya. Dalam mencapai tujuan ini, kegiatan
penambangan harus melakukan eksplorasi, pengolahan, dan eksploitasi sumber daya tambang
secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. ("Pengantar
Teknik Pertambangan" oleh J.A. Soeprijanto, 2012, hlm. 1)

Kegiatan pertambangan dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap pembangunan


ekonomi dan lingkungan. Di satu sisi, pertambangan dapat memberikan kontribusi positif
dalam perekonomian negara melalui peningkatan ekspor bahan tambang dan penerimaan
pajak, meningkatkan produksi industri dengan menyediakan bahan tambang sebagai bahan
baku, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembayaran royalti atau pajak oleh
perusahaan tambang kepada pemerintah daerah. (A.T.A. Irawati, et al. (2019)

Namun, kegiatan pertambangan juga dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan,
seperti kerusakan ekosistem akibat penggalian tanah dan penggunaan bahan kimia dalam
proses pengolahan bahan tambang, pencemaran air dan udara akibat limbah pertambangan
dan emisi dari kendaraan dan mesin yang digunakan dalam kegiatan tambang, degradasi
lahan akibat perubahan penggunaan lahan yang semula digunakan untuk pertanian atau hutan
menjadi lokasi tambang. Selain itu, kegiatan penambangan juga dapat menyebabkan tanah
menjadi longsor dan menyebabkan erosi. Hal ini dapat menyebabkan endapan bahan kimia
dan partikel-partikel logam berbahaya seperti timbal dan arsenik masuk ke dalam air. Jika air
ini digunakan untuk kegiatan pertanian atau sebagai sumber air minum, maka dapat
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, pengelolaan kegiatan pertambangan yang baik dan bertanggung jawab sangat
diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif kegiatan
pertambangan terhadap pembangunan ekonomi dan lingkungan. (A.T.A. Irawati, et al. (2019)

PT. Agincourt Resources adalah perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kabupaten
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 dan mulai
melakukan produksi emas pada tahun 2012. Perusahaan ini memiliki tambang emas yang
terletak di Desa Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. PT.
Agincourt Resources merupakan anak perusahaan dari perusahaan tambang asal Australia,
PT. United Tractors Tbk. Perusahaan ini mengelola tambang emas Martabe, yang merupakan
salah satu tambang emas terbesar di Indonesia. Saat ini, PT. Agincourt Resources memiliki
kapasitas produksi emas sekitar 250.000-300.000 troy ons per tahun.

Tambang Emas Martabe terletak dekat dengan masyarakat dan perkebunan. Area konsesi
tambang juga dilintasi oleh aliran air yang berasal dari kawasan hutan asli. Faktor-faktor
tersebut dan lainnya harus dipahami secara terpisah dan dikelola secara berbeda.
Meminimalkan dampak lingkungan negatif di sekitar tambang merupakan prioritas utama dan
persyaratan penting untuk pembangunan berkelanjutan guna memastikan kepatuhan terhadap
ketentuan perizinan pemerintah, mempertahankan izin sosial kami untuk beroperasi, dan
menegakkan praktik terbaik global.

Proses pengolahan bijih emas di PT. Agincourt Resources dilakukan dengan menggunakan
teknologi canggih yang dimana pada kegiatan grinding merupakan tahap awal dalam
pengolahan bijih emas, bijih emas yang sudah dihancurkan dari hasil penambangan kemudian
digiling menggunakan ball mill atau sag mill. Setelah bijih emas digiling, material tersebut
dicampur dengan bahan kimia tertentu dalam proses flotasi.

Proses ini bertujuan untuk memisahkan mineral berharga seperti emas dari mineral-mineral
lainnya yang tidak berharga. Proses ekstraksi emas dan perak dari bijih di Tambang
Emas Martabe menghasilkan bubur batuan atau lumpur yang dikenal sebagai tailing.
Semua tailing yang dihasilkan di site dibuang di TSF yang direkayasa. TSF Martabe telah
dirancang untuk tetap aman di bawah curah hujan ekstrem dan kondisi seismik serta
dioperasikan sesuai dengan praktik industri terkemuka. Setelah penutupan, permukaan TSF
akan direhabilitasi untuk mendukung tutupan hutan.

Hampir semua batuan sisa yang dihasilkan oleh penambangan di site digunakan untuk
membangun tanggul fasilitas penyimpanan tailing di site. Batuan tersebut ditempatkan dalam
lapisan yang dipadatkan untuk memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan potensi
pembentukan asam, yang terjadi akibat oksidasi mineral alami saat terpapar ke atmosfer
setelah digali.

Selain menghasilkan emas, PT. Agincourt Resources juga melakukan program tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) dan program konservasi lingkungan. Perusahaan ini
mengoperasikan fasilitas pemrosesan emas yang modern dan berteknologi tinggi, serta
memperhatikan standar keselamatan kerja yang tinggi.

Tujuan pengelolaan lingkungan di Tambang Emas Martabe meliputi kepatuhan terhadap


undang-undang, peraturan, dan izin operasi lingkungan yang berlaku, pencegahan polusi,
pembuangan tailing dan batuan sisa yang aman, keberhasilan penutupan tambang,
perlindungan keanekaragaman hayati, perbaikan kinerja lingkungan yang berkelanjutan. (PT.
Agincourt Resources, Situs Resmi)
1.2 Tujuan

Tujuan dari Kerja Praktik ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan mempelajari kualitas atau baku mutu air sungai di sekitar PT.
Agincourt Resources.
2. Untuk mengetahui dampak penambangan terhadap kulaitas air sungai yang digunakan
untuk pertanian atau terhadap kondisi kesehatan ekosistem air yang ada di sekitar PT.
Agincourt Resources.

1.3 Dasar Pemikiran

Kegiatan Kuliah Praktik ini diselenggarakan berdasarkan:

1. Menerapkan ilmu yang telah didapat di perkuliahan untuk diterapkan di lapangan.


2. Ada kesenjangan antara pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dan praktik
secara langsung di lapangan, baik itu masalah industri, masyarakat atau profesi yang
terus berkembang.
3. Kurikulum yang berlaku di Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi
Sumatera yang menjadikan Kerja Praktik sebagai syarat untuk pengerjaan Tugas
Akhir dan kelulusan sarjana.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Baku Mutu Air Sungai

Baku mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air adalah ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau unsur pencemar yang keberadaannya ada di
dalam air sungai.

Standar baku mutu air sungai meliputi berbagai parameter seperti pH, kekeruhan, bau, rasa,
warna, zat zat organik dan organik, serta mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Setiap
negara memiliki standar baku mutu air sungai yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi
geografis, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakatnya. (Muharram H, 2021)

2.2 Standar Kualiatas Air Sungai

Untuk mengetahui hasil dari standar kualitas air sungai maka ada beberapa tahap yang harus
diketahui ialah:

1. Padatan Tersupsensi (TTS)

Total suspended solid atau padatan tersupsensi total (TTS) adalah residu dari padatan total
yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari
ukuran partikel koloid. TTS memberikan kontribusi untuk kekeruhan dengan membatasi
penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan vasibilitas di perairan. (Intan R, 2012)

Cara uji kerja TTS untuk menentukan standar kualitas air ialah contoh uji yang telah
homogen disaring dengan media penyaring yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada
media yang penyaring dikeringkan pada kisaran suhu 103°C sampai dengan 105° C hingga
mencapai berat tetap. Kenaikan berat saringan mewakili Padatan Tersupsensi Total (TTS).
(SNI 6989, 2019)

2. Kecerahan

Kecerahan adalah ukuran intesitas cahaya (transparansi) perairan atau sebagian cahaya yang
diteruskan. Kecerahan air dapat tergantung pada warna dan keruhan yang diungkapkan
dengan satuan meter yang sangat dipengaruhi oleh keadaan waktu cuaca, waktu dan padatan
tersupsensi. Faktor utama penyebab kekeruhan adalah pengerukan dasar perairan dan limbah
buangan sisa dari kegiatan penambangan.

Parameter untuk menentukan standar kecerahan kualitas air sungai ialah secara visual dengan
menggunakan Secchi Disk. Secchi Disk merupakan sebuah keping bulat dengan garis tengah
20 cm yang terbuat dari seng dan dicat putih atau hitam putih dengan diberi pemberat. Alat
ini diturunkan ke dalam air sampai tidak tampak, kedalamannya diukur, kemudian diturunkan
lebih dalam lagi. (Ahmad Fungky Andria, 2018)

3. Suhu

Kekeruhan yang ditimbulkan akibat buangan limbah pada kegiatan penambangan dapat
berdampak pada suhu. Hal ini di akibatkan oleh intensitas cahaya yang masukke dasar
perairan semakin berkurang sehingga suhu di dasar perairan akan lebih rendah. Menurut
Nybakken (1992), pengaruh suhu terbagi menjadi dua yaitu:

• Pengaruh suhu secara langsung

Pengaruh suhu secara langsung pada kehidupan sungai ialah mempengaruhi laju
fotosintesis tumbuh tumbuhan dan proses fisiologis dan hewan.

• Pengaruh suhu secara tidak langsung.

Pengaruh suhu secara tidak langsung terhadap kehidupan air sungai ialah mempengaruhi
daya larut CO2 yang digunakan untuk fotosintesis dan daya larut O2 yang digunakan
untuk respirasi hewan-hewan laut. Daya larut O2 akanberkurang jika suhu naik, dan
sebaliknya CO2 bertambah. Suhu air laut terutama dilapisan permukaan sangat
tergantung pada jumlah panas yang diterimanya dari matahari.

Nybakken (1988) menjelaskan bahwa suhu merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Kaidah
umum menyebutkan bahwa reaksi kimia dan biologi air (proses fisiologis) akan meningkat 2
kali lipat pada kenaikan suhu 100°C, selain itu suhu juga berpengaruh terhadap penyebaran
dan komposisi organisme. Kisaran suhu yang baik bagi kehidupan organisme perairan adalah
antara 18-300°C.
4. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman adalah kadar yang digunkan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Kandungan pH sangat penting sebagai parameter
kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan dalam air.
(Hamuna dkk, 2018)

Ada 2 fungsi dari pH yaitu sebagai faktor pembatas, setiap organisme mempunyai toleransi
yang berbeda terhadap pH maksimal, minimal serta optimal dan sebagai indeks keadaan
lingkungan. Nilai pH air yang normal yaitu antara 6-8, sedangkan pH air yang tercemar
beragam tergantung dari jenis buangannya. Batas organisme terhadap pH bervariasi
tergantung pada suhu air, oksigen terlarut, adanya berbagi anion dan kation serta jenis
organisme.
BAB III

METODE PENGAMATAN

3.1 Metode Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang akan dilakukan ialah:

1. Pengamatan Lapangan

Merupakan suatu metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan
secara cermat dan langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang aktual dengan
berpedoman kepada tujuan kerja praktik. Pengamatan lapangan ini diharapkan dapat
dilakukan secara intensif dan efektif selama waktu pelaksanaan kerja praktik yang diajukan.

2. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada karyawan di


departemen pengolahan yang berkompeten, dan berpengalaman serta merupakan pelaku dari
kegiatan yang sedang menjadi topik kerja praktik.

3. Analisis Sampel

Analisis Sampel adalah salah satu upaya atau kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium
yang bertujuan untuk menganalisis sampel air sungai sebelum dan sesudah proses kegiatan
penambangan dan pengolahan emas dilakukan, agar dapat mengetahui sampel yang diambil
apakah sesuai baku mutu air sungai.

4. Metode Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dengan penelusuran literatur yang bersumber dari
buku, media, ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar
teori dalam mendukung argumen kerja praktik.
Gambar 1. Diagram alir dari kegiatan kerja praktik

3.2 Tempat Pelaksanaan

Nama Instansi/Perusahaan : PT Agincourt Resources


Alamat Perusahaan : Jl. Merdeka Barat Km 2.5 Kecamatan, Desa Aek Pining,
Batangtoru, Batu Hula, Kec. Batang Toru, Kabupaten Tapanuli
Selatan, Sumatera Utara 22738 (Martabe Gold Mine) - Wisma
Pondok Indah 2 Suite 1201 Jl Sultan Iskandar Muda Kav VTA
Pondok Indah – Jakarta 12310 (Jakarta Office)
Website : https://www.agincourtresources.com/
3.3 Waktu Pelaksanaan

Sesuai dengan surat permohanan yang diajukan, maka kami bermaksud untuk melaksanakan
Kerja Praktik pada 18 Juni – 24 Juli 2022 yang memakan waktu kurang lebih enam minggu.
Adapun perincian kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6

1. Pengenalan Lapangan

2. Pengamatan Lapangan

3. Pengumpulan Data Lapangan

4. Penyusunan Laporan

(*) Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan dari pihak PT.
Agincourt Resources.

3.4 Hasil Kerja

Hasil kerja praktik yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang kondisi langsung dalam dunia industri dan memiliki
pengalaman terlibat langsung dalam aktivitas industri.
2. Mendapatkan gambaran nyata tentang wujud dari kegiatan produksi dan pengolahan
bijih emas di PT. Agincourt Resources.
3. Setelah menjalani semua rangkaian rencana kegiatan kerja praktik mahasiswa akan
menyusun laporan hasil akhir yang akan disahkan oleh pihak Institut Teknologi
Sumatera dan diketahui oleh PT. Agincourt Resources.
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun serta ajukan sebagai bahan pertimbangan dari pihak PT.
Agincourt Resources agar dapat menerima kami dalam melaksanakan kerja praktik. Besar
harapan kami sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan agar dapat bergabung dan
melaksanakan program kerja praktik di PT. Agincourt Resources. Menyadari banyak
kekurangan dan keterbatasan, maka kami berharap untuk mendapat bimbingan dari pihak PT.
Agincourt Resources.

Atas perhatian dan kesediaan PT. Agincourt Resources untuk menerima pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan, penyusun ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.agincourtresources.com/

https://agincourtresources.com/id/pengelolaan-lingkungan/

https://www.journal.ubb.ac.id/index.php/akuatik/article/view/967/742

https://bpusdataru-bk.jatengprov.go.id/index.php/informasi-sda/kualitas-air/93-das/kualitas-
air/157-do-dissolved-oxygen

http://www.ejurnal.umri.ac.id/index.php/photon/article/view/718

https://agincourtresources.com/id/2021/05/17/pengelolaan-lingkungan-tambang-emas-
martabe-kualitas-biota-air-di-sungai-batangtoru-masih-terjaga/

https://petroenergy.id/article/pengelolaan-lingkungan-berkelanjutan-agincourt-resources-
untuk-menuju-proper-hijau--

https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JRL/article/download/4678/3971

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Baku
Mutu Air Limbah bagi Kegiatan Usaha Pertambangan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi
Kegiatan Usaha Pertambangan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.

Maulana, A. (2020). Analisis Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 pada PT.
X yang Bergerak di Bidang Pertambangan Batubara. Jurnal Teknik Lingkungan, 9(1),
78-88.

Muharram, H. (2021). Analisis Penerapan Baku Mutu Air Limbah pada Kegiatan
Pertambangan Batubara di Kabupaten Berau. Jurnal Teknik Lingkungan, 10(1), 12-
20Sumadi, H. (2019). Pencemaran Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan di
Indonesia: Tinjauan dari Perspektif Hukum. Jurnal Hukum Lingkungan, 6(1), 1-13.

Hamuna B, Tanjung RHR, Suwito, Maury HK, Alianto. 2018. Kajian Kualitas Air Laut dan
Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika Kimia di Perairan Distrik Depapre,
Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan 16 (1): 35-43
[SNI] Standar Nasional Indonesia Nomor 06-7016-2004. 2004. Tata Cara Pengambilan
Contoh dalam rangka Pemantauan Kualitas Air pada Suatu Daerah Pengaliran Sungai.
Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional

Das könnte Ihnen auch gefallen