Sie sind auf Seite 1von 2

Pendidikan Sebagai Jalan Berkontribusi Bagi Negeri

Pendidikan berperan penting dalam setiap era perkembangan


zaman di Indonesia. Hal ini nyata terbukti, dengan munculnya kaum
terpelajar pribumi yang membawa kontribusi bagi Indonesia hingga
mengukir prestasi di kancah dunia Internasional. Dalam mengukir prestasi
tidak hanya pria yang memberi kontribusi, bahkan wanita juga mampu
menunjukan kapasitas diri yang mampu bersaing. Sebelum Indonesia
merdeka, sosok wanita dipandang sebelah mata. Wanita zaman dahulu
memiliki kodrat yang lebih rendah. Wanita dianggap hanya layak dijadikan
sebagai pembantu laki-laki. Setiap pergerakan di hidup perempuan hanya
bisa dibawah laki-laki. Misalnya perempuan hanya diperbolehkan
mengerjakan pekerjaan rumah saja seperti, membersihkan rumah,
mencuci, memasak, mengurus anak, melayani suami dan sebagainya.
Banyak hak dan kebebasan yang terbatas. Nasib wanita zaman dahulu
terbatas dalam mengenyam pendidikan. Pendidikan hanya diwajibkan
untuk pria dan wanita bangsawan. Dahulu mayoritas sekolah hanya
menerima pria sebagai murid. Kemudian, muncullah Dewi Sartika yang
meluluhlantakkan batasan tersebut dengan membuka akses pendidikan
untuk semua kalangan, terutama bagi perempuan.
Dewi Sartika tokoh panutan dalam ranah pendidikan bagi kaum
perempuan Jawa Barat. Minat Dewi Sartika terhadap dunia pendidikan
sudah terlihat sejak masih anak-anak. Dewi Sartika memiliki misi mulia
dalam merintis pendidikan bagi perempuan, khususnya di tanah Sunda. Di
Bandung, Dewi Sartika mendirikan sekolah bernama Sakola Istri, lalu
berkembang dan berubah nama menjadi Sakola Kautamaan Istri.
Istimewanya, sekolah ini dikhususkan bagi kaum perempuan Gagasan
Raden Dewi Sartika ini bukan hal yang mudah untuk diwujudkan, karena
dalam mendirikan sebuah sekolah membutuhkan proses yang cukup
panjang. Selain itu, gagasan beliau akan dipersulit oleh pihak Pemerintah
Hindia-Belanda dan Pemerintah Indonesia, apalagi sekolah khusus
perempuan yang pada dasarnya perempuan pada masa itu tidak wajib
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dibangku sekolah. Tetapi Raden
Dewi Sartika mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-citanya.
Dewi Sartika mengemukakan bahwa pendidikan sangat penting.
Pendidikan susila dan pendidikan kejuruan sama pentingnya untuk
dikuasai oleh perempuan. Dengan adanya pendidikan tampak jelas
perubahan yang terjadi pada wanita
Zaman sekarang wanita sudah disetarakan dengan laki-laki dari
segala sisi. mulai dari pendidikan, pekerjaan sampai kepemimpinan.
Wanita menjadi bebas mengenyam pendidikan, bebas memilih pekerjaan
bahkan bisa menjadi pemimpin dalam segala hal. Buktinya Megawati
Soekarno Putri bisa menjadi presiden kelima Indonesia dan merupakan
presiden wanita pertama bahkan satu-satunya di Indonesia. Bahkan saat
ini kursi lembaga-lembaga tinggi yang ada di Indonesia sudah banyak
ditempati oleh wanita Indonesia. Karena memang wanita tidak jauh lebih
bijak daripada pria.
Bahkan sekarang sudah banyak wanita yang memilih mengenyam
pendidikan sampai ke luar negeri hingga mengukir prestasi yang gemilang
dan membuat harum nama tanah air tercinta ini. Salah satu contohnya
Maudy Ayunda dan Sherly Annavita Rahmi yang menjadi sosok wanita
yang menjadi motivasi bagi generasi muda. Berikan kontribusi terbaik
untuk negeri, jadikan pendidikan sebagai jalan untuk berproses dan raih
cita-cita setinggi mungkin. Perjuangan para pahlawan tidak akan lekang
oleh waktu, dan tidak boleh patah di satu generasi.

Nama : Beatric E.R. Sinambela


Tempat,tanggal lahir : Medan, 30 Agustus 2003
Asal Perguruan Tinggi: Politeknik Pembangunan Pertanian Medan
Email : beatricsinambela@gmail.com
Whatsapp : 081264300759

Das könnte Ihnen auch gefallen