Sie sind auf Seite 1von 2

ISLAM NUSANTARA

Andre Julian pratama

Ada sesuatu yang menarik di salah satu Negara asia bagian tenggara. Tepatnya Indonesia, Salah
satu Negara dengan populasi terbanyak, dan juga salah satu Negara penyumbang oksigen terbanyak.
Populasi manusia yang jumlahnya sampai pada angka 270,2 juta jiwa di tahun 2020 menunjukan
bahwasanya ternyata memang benar populasi manusia di Indonesia ini teramat banyak. Menariknya dari
banyaknya populasi manusia di Indonesia tersebut terdapat sekitar 87% yang beragama islam (muslim).
Itu adalah suatu prestasi untuk umat islam.

Di dalam tulisan ini saya sedangn tidak ingin membahahas tentang banyaknya umat muslim di
bandingkan agama lain, melainkan pada tulisan kali ini saya akan membahas tentang suatu yang lebih
menarik, sesuatu yang lebih beragam lagi, yaitu ISLAM NUSANTARA.

Penyebaran Islam di Indonesia adalah proses yang perlahan, bertahap, dan berlangsung secara
damai. Satu teori menyebutkan bahwa Islam datang secara langsung dari jazirah Arab sebelum abad ke-9
M, sementara pihak lain menyebutkan peranan kaum pedagang dan ulama Sufi yang membawa Islam ke
Nusantara pada kurun abad ke-12 atau ke-13, baik melalui Gujarat di India atau langsung dari Timur
Tengah .Pada abad ke-16, Islam menggantikan agama Hindu dan Buddha sebagai agama mayoritas di
Nusantara. Islam tradisional yang pertama kali berkembang di Indonesia adalah cabang dari Sunni Ahlus
Sunnah wal Jamaah, yang diajarkan oleh kaum ulama, para kiai di pesantren . Model penyebaran Islam
seperti ini terutama ditemukan di Jawa. Beberapa aspek dari Islam tradisional telah memasukkan
berbagai budaya dan adat istiadat setempat.

Setelah sekian banyak sejarah islam di Indonesia, pada tahun 2015 Nu secara resmi menyebutkan
satu karakteristik islam di Indonesia yaitu islam nusantara. Islam nusantara ini juga di sebut sebai islam
yang modetrat dan di anggap cocok dengan nilai budaya dan jiwa Indonesia. Hal ini di sampaikan oleh
presiden Joko Widodo.
Beriringan dengan berjalannya waktu dari tahun 2015 sampai 2021, islam nusantara ini sendiri
ternya mulai muncul penolakan-penolakan dari berbagai macam pihak,hal ini lebih di karenakan kesalah
pahaman antara umat islam. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah Negara penuh keberagaman.
Bukan hanya suku, bahasa, budaya, dan agama saya, bahkan sampai golongan di dalam agama di
Indonesia juga beragam jenisnya. Nah di dalam kontek islam nusantara ini, kebetulan sekali di usung
okel Nahdlatul Ulama dan juga beberapa pihak mengaggap bahwasanya islam nusantara ini adalah islam
nahdlatul ulama. Padahal adanya islam nusantara ini bertujuan untuk mempersatukan keberagaman umat
islam di Indonesia, agar umat islam di Indonesia juga tidak melupakan nilai-nilai ke-indonesiaanya.

Tak hanya di antar kalangan, bahkan di kalangan Nahdlatul Ulama saja islma Nusantara pernah menjadi bahan
pembicaraan dan diskusi. Hal ini di karenakan beberapa pihak pernah berargumen bahwasanya islam itu pertama
kali muncul di Negara timur. Oleh karena itu apabila kita menyebutkan islam Nusantara berarti membuat agama
islam sendiri, dan keluar dari ajaran agama islam. Hal ini langsung di bantah oleh Prof DR Azhari Ibrahim, beliau
menjelaskan, bahwasanya kesalah pahaman tentang islam nusantara ini begitu menyebar, salah satunya
argument-argumen yang menolak islam nusantara. Menurut beliau pelebelan islam nusantara ini bermaksudan
sebagai islam yang empiric bukan islam yang normatif. Hal ini yang sering kali menjadi kesalah pahaman

Das könnte Ihnen auch gefallen