Sie sind auf Seite 1von 3

Sambutan

Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila


Pada Simposium Nasional dan Pelatikan Korps Muslimah, Korps Brigade, dan Korps
Peduli Kemanusiaan Cendikiawan Muda Muslim Indonesia:
“Membaca Arah Politik Indonesia Guna Merawat Pancasila dan Kebhinnekaan”
Jakarta, 28 Desember 2022

Assalamualaikum, Wr. Wb.


Salam sejahtera,
Shalom,
Namo Budhhaya,
Rahayu-rahayu-rahayu,
Salam Kebajikan
Dan
Salam Pancasila!

Yang Kami hormati,

 Ketua Umum DPP CMMI, Bapak Anhar Tanjung, S.Pd.


 Dewan Pembina DPP CMMI, Bapak Troy Evelon Pomalingo
 Dan yang kami banggakan para peserta Simposium Nasional dan Pelatikan Korps Muslimah,
Korps Brigade, dan Korps Peduli Kemanusiaan Cendikiawan Muda Muslim Indonesia.

Pertama-tama, marilah kita semua memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan kita begitu besar limpahan nikmat, sehingga kita dapat
berkumpul bersama pada Simposium Nasional dan pelantikan di lingkungan CMMI yang
mengambil tema “Peran Ortom CMMI Dalam Membaca Arah Politik Indonesia Guna Merawat
Pancasila dan Kebhinnekaan” dalam keadaan sehat. Selain itu, izinkanlah saya mewakili Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila, khususnya dari Direktorat Sosialisasi dan Komunikasi
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para panitia, dan seluruh anggota
Organisasi Otonom Cendikia Muslim Muda Indonesia (CMMI) yang telah mengundang kami
dalam kegiatan yang amat mulia ini. Sungguh kehormatan besar bagi kami dapat bersama-
sama dengan Ibu/Bapak sekalian berkumpul pada Simposium Nasional dan pelantikan di
lingkungan CMMI ini. Satu giat yang tidak saja penting untuk meneguhkan peran para
cendikiawan muda mulim demi persatuan dan kesatuan bangsa di tengah dinamika politik
nasional yang kian memanas, tetapi juga sebagai bagian penting untuk menegakkan ikhtiar
gotong royong BPIP bersama seluruh elemen bangsa dalam membumikan Pancasila di seluruh
Indonesia yang sama-sama kita cintai.

Bapak/Ibu Hadirin yang saya banggakan

Kita harus menyadari bahwa upaya pembumian nilai-nilai Pancasila bukanlah tugas yang
mudah. Terlepas dari dampak pandemi covid-19 yang masih dirasakan, saat ini kita masih
menyaksikan sendiri keberadaan sejumlah tantangan besar yang menghalangi aktualnya
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Maka dari itu, Sebagai
satu lembaga yang diberi amanah untuk mengaktualkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, BPIP tidak mungkin melakukan pekerjaan itu
sendiri. Diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh komponen bangsa untuk secara
bergotong royong menghadirkan tugas-tugas mulia itu. Terlebih, BPIP menyadari bahwa
program pembinaan ideologi Pancasila bukanlah program yang bersifat top-down dan struktural
semata. Pembinaan Ideologi Pancasila merupakan kerja kolaboratif (collaborative governance)
yang dapat diinisiasi oleh dan dari komponen masyarakat secara sukarela untuk ikut berperan
dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, dimanapun berada, dari mulai tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota hingga seluruh desa-desa di Indonesia.

Dengan mengedepankan semangat gotong-royong, pembinaan ideologi Pancasila merupakan


wujud paradigma baru yang bersifat bottom up dengan menciptakan kolaborasi diantara BPIP
dengan seluruh stakeholder, baik itu pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha, media,
organisasi/kelompok masyarakat, termasuk diantaranya organisasi yang melingkupi para
cendikiawan muslim muda di Indonesia, tak terkecuali CMMI untuk bersama-sama
melaksanakan program-program strategis pembinaan Ideologi Pancasila. Sebagaimana
dituliskan dalam Rencana Strategis Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Tahun 2020 - 2004,
Program-program strategis tersebut adalah: Pertama, mewujudkan revitalisasi dan reaktualisasi
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Kedua,
melembagakan Pancasila pada setiap peraturan perundang-undangan. Ketiga, meningkatkan
aktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui peningkatan peran dan fungsi BPIP hingga daerah dan
desa untuk mewujudkan keteladanan Pancasila. Keempat, mempromosikan inklusi sosial di
kalangan masyarakat. Kelima, meningkatkan keadilan sosial melalui pembangunan berbasis
Pancasila

Bapak/Ibu Hadirin yang saya muliakan

Seperti kita ketahui bersama, bahwa Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) adalah
Organisasi Kepemudaan muslim yang berazas Pancasila dan UUD 1945 yang didirikan tanggal
25 September 2019 di Gedung Stovia Jakarta. Kelahiran tersebut tentu bukan merupakan
sebuah kebetulan, melainkan erat kaitannya dengan perkembangan politik indonesia saat itu
yang ramai dengan penggunaan tafsiran-tafsiran agama Islam yang serampangan sebagai
senjata untuk menyerang lawan-lawan politik, baik kepada umat beragama lain, maupun
sesama muslim. Kala itu, kita banyak melihat ataupun mendengar betapa piciknya ayat-ayat
suci Al-Qur’an dipelintir sedemikian rupa menjadi argumen untuk memperoleh kekuasaan
dengan menciptakan perpecahan diantara bangsa Indonesia. Hal tersebut jelas sangat tidak
dibenarkan dalam ajaran Rasulullah SAW. Maka dari itu, dalam kesempatan yang sangat mulia
ini, izinkanlah kami mewakili Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, menyampaikan dukungan
yang penuh kepada Cendekia Muda Muslim Indonesia (CMMI) dalam menjalankan sikap politik
agamanya yang selama ini mengarah pada “ummatan wasathan”. Artinya tidak memihak ke kiri
dan kekanan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, melainkan rahmatan lil alamin, demi
terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dalam naungan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Para penyelenggara, dan Peserta Simposium Nasional yang dimuliakan Allah SWT.
Seperti yang mungkin kita sadari, dinamika demokrasi di Indonesia sejak reformasi 1998 belum
berjalan pada arah yang dikehendaki Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Selain masih
diwarnai praktik-praktik korupsi, polarisasi primordialitas, pemahaman terhadap politik, partai
politik, pemilu, dan esensi demokrasi itu sendiri mengalami pendangkalan yang luar biasa
selama satu dekade terakhir. Sebagian sumber pendangkalan pemahaman politik itu adalah
berbagai distorsi yang diwariskan rejim otoriter Orde Baru, namun sebagian lainnya adalah
produk dari transisi demokrasi yang berlangsung tanpa komitmen etis yang jelas dan terarah
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendangkalan pemahaman terhadap politik tersebut tidak hanya berdampak pada terjadinya
krisis etika dan kepemimpinan sangat serius yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan cita-
cita masyarakat yang adil dan makmur, melainkan juga polarisasi berbasis identitas primordial
yang makin menjauh dari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan berbagai
kampanye hitam yang kerapkali di suarakan, rakyat justru diajak berkembang menjadi
kelompok-kelompok.penekan yang dimanipulasi identitas kultural dan primordialnya. Hampir
tidak ada upaya dari para pemimpin politik untuk mendidik rakyat agar menjadi partisipan politik
yang rasional. Di sisi lain, sebagian partai-partai malah justru makin terperangkap ke dalam
kepemimpinan yang oligarkis, sehingga komitmen terhadap segenap proses demokratis
acapkali berhenti sebagai jargon yang bahkan tidak terwujud dalam kehidupan demokrasi di
Indonesia.

Ibu/Bapak Hadirin Halaqah Kebangsaaan yang saya muliakan

Maka dalam rangka menyambut “Simposium Nasional: Peran Ortom CMMI Membaca Arah
Politik Indonesia Guna Merawat Pancasila dan Kebhinnekaan”, kami atas nama Badan
Pembinaan Ideologi Pancasila betul-betul sangat mengapresiasi atas apa yang akan dilakukan.
Dalam pandangan kami, forum yang sangat mulia ini tidak saja berperan penting guna
merumuskan sikap dan pandangan keagamaan para cendikiawan muda muslim Indonesia
mengenai isu-isu aktual terkait demokrasi dan dinamika politik Indonesia yang
berparadigmakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, tetapi juga satu wadah bagi munculnya gerakan-gerakan kolaboratif yang berdampak
nyata bagi upaya pembumian Pancasila yang nilai-nilainya di inspirasi oleh Islam, agama yang
rahmatan lil alamin.

Maka dari itu, melalui kesempatan ini, saya mewakili Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas atensi, komitmen, hingga peran besar
para cendikiawan muda muslim yang terlibat dalam kegiatan simposium nasional dan
pelantikan Korps Muslimah, Korps Brigade, dan Korps Peduli Kemanusiaan CMMI ini. Semoga
dari kegiatan ini, akan muncul generasi cendekia muslim penerus yang mampu melanjutkan
estafet kepemimpinan nasional yang berilmu serta berakhlak Pancasila. Maka dari itu,
izinkanlah saya untuk memantik semangat seluruh peserta yang hadir dengan mengatakan
bahwa kehadiran kita semua di sini merupakan satu bentuk ikhtiar mulia dalam rangka
membulatkan tekad, pandangan, gagasan, serta rencana kongkret kita bersama untuk
membumikan Pancasila melalui gerakan-gerakan dakwah yang inklusif, mengayomi dan
menyejukkan namun mampu merespon berbagai persoalan-persoalan politik mendasar yang
masih dirasakan, terutama menjelang pemilihan umum tahun 2024 nanti.

Ibu/Bapak Hadirin Halaqah Kebangsaaan yang saya muliakan

Sekali lagi saya ucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan Simposium
Nasional dan pelantikan di lingkungan CMMI ini. Semoga Allah SWT dapat menuntun kita
semua dengan cahaya ilmuNya agar perjuangan mulia yang tengah kita lakukan dapat selalu
berada di jalan yang di ridhoiNya. Dan
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Dan
Salam Pancasila!

Das könnte Ihnen auch gefallen