Sie sind auf Seite 1von 10

MANUSKRIP

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


PADA LANSIA

(LITERATURE REVIEW)

Oleh :
CRISTINAE WINDA
(NIM : 2019C08b0153)

YAYASAN EKA HARAP


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) EKA HARAP
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2021
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA LANSIA

Cristinae Winda¹, Suryagustina², Kristin Rosela³


1Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Eka Harap di Palangka Raya
2Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Eka Harap di Palangka Raya
3Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Eka Harap di Palangka Raya

ABSTRAK

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif,


umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan seiringnya bertambah
umur. Stress dapat merupakan faktor pencetus, penyebab, sekaligus akibat dari
suatu penyakit. Sebagian besar lansia cemas terhadap penyakit yang derita
sehingga stress bisa memicu hipertensi. Semakin tinggi tingkat stres maka
semakin tinggi kejadian hipertensi. Seseorang yang sedang mengalami stres akan
terjadi pelepasan hormon adrenalin sehingga dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah melalui kontraksi arteri atau vasodilatasi dan peningkatan denyut
jantung, apabila stress tersebut berlangsung lama maka tekanan darah akan tetap
tinggi yang dapat menyebabkan hipertensi.
Tujuan Penelitian: Mengetahui Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia.
Metode Penelitian: Menggunakan metode penelitian literature Review. Pencarian
jurnal menggunakan database akademik yaitu google scholar dan crosscef yang di
publikasi pada tahun 2017-2020 menggunakan bahasa Indonesia. Diperoleh 7
hasil penelitian sesuai kriteria inklusi. Dasain penelitian yang digunakan dalam
artikel adalah Cross Sectional.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis dari 7 artikel terdapat kesamaan dan
perbedaan. Kesamannya yaitu pada hasil uji statistik di dapatkan 6 artikel yang
hasil uji p-Value < 0.05 sehingga Ha diterima sehingga ada hubungan tingkat stres
dengan kejadian hipertensi pada lansia. Sedangkan 1 hasil penelitian yang berbeda
yaitu hasil uji statistiknya p-value 0,071 (p-value > 0,05) sehingga Ho diterima
yaitu tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada
lansia.
Kesimpulan: Ada Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Lansia. Diharapkan tenaga kesehatan dapat menangani stress pada lansia dengan
melakukan intervensi keperawatan pengendalian faktor risiko penyakit hipertensi
melalui upaya promotif dan preventif.

Kata Kunci: Stres, Hipertensi, Lansia.


Daftar Pustaka: 42 (2002-2020)
Correlation Of Stress Level With Hypertension
On Lansia

Cristinae Winda¹, Suryagustina², Kristin Rosela³

1Nursing Undergraduate Study Program STIKes Eka Harap in Palangka Raya


2Nursing Undergraduate Study Program STIKes Eka Harap in Palangka Raya
3Nursing Undergraduate Study Program STIKes Eka Harap in Palangka Raya

ABSTRACT

Background: Hypertension is a degenerative disease, generally blood pressure


increases slowly with age. Stress can be a trigger, cause, and consequence of a
disease. Most of the elderly are anxious about their illness so that stress can
trigger hypertension. The higher the stress level, the higher the incidence of
hypertension. A person who is experiencing stress will release the hormone
adrenaline so that it can cause an increase in blood pressure through artery
contraction or vasodilation and an increase in heart rate, if the stress lasts a long
time, the blood pressure will remain high which can lead to hypertension.
Research Objectives: To determine the relationship between stress levels and the
incidence of hypertension in the elderly.
Methods: Using the literature Review research method. Search for journals using
academic databases, namely google scholar and crosscef which were published in
2017-2020 using Indonesian. Obtained 7 research results according to the
inclusion criteria. The research basis used in the article is Cross Sectional.
Results: Based on the results of the analysis of 7 articles, there are similarities and
differences. The similarity is that in the statistical test results, 6 articles were
obtained with the p-value test results <0.05 so that Ha was accepted so that there
was a relationship between stress levels and the incidence of hypertension in the
elderly. Whereas 1 different research result is the statistical test result of p-value
0.071 (p-value> 0.05) so that Ho is accepted, namely there is no relationship
between stress levels and the incidence of hypertension in the elderly.
Conclusion: There is a correlation between stress level and hypertension in the
elderly. It is hoped that health workers can handle stress in the elderly by
conducting nursing interventions to control risk factors for hypertension through
promotive and preventive efforts.

Keywords: Stress, Hypertension, Elderly.


Bibliography: 42 (2002-2020)
PENDAHULUAN pengukuran terlihat meningkat dengan
Hipertensi adalah penyakit yang dapat bertambahnya umur. Berdasarkan hasil
menyerang siapa saja, baik muda maupun pengukuran prevalensi hipertensi pada lansia
tua.Hipertensi juga sering disebut sebagai umur 55-64 tahun sebesar 45,9%, umur 65-74
silent killer. Hipertensi juga merupakan salah tahun sebesar 57,6% dan >75 tahun sebesar
satu penyakit degeneratif, umumnya tekanan 63,8% (Ulfa and Wahyuni, 2017).
darah bertambah secara perlahan dengan Berdasarkan hasil penelitian Setyawan, (2018)
seiringnya bertambah umur (Triyanto, 2014). diketahui bahwa sebagian besar responden
Stres adalah stimulus yang menimbulkan yang memiliki tingkat stres ringan sebanyak
distres dan menciptakan tuntutan fisik dan 49 orang (59.8%), setelah itu hampir
psikis seseorang (Apriani and Sudyasih, setengahnya dengan stres sedang sebanyak 30
2018). Berdasarkan hasil penelitian Setyawan, orang (36.6%) dan dengan stres berat 3 orang
(2018) semakin tinggi tingkat stres maka (3.7%). Data hipertensi hampir setengah
semakin tinggi kejadian hipertensi, responden responden di Klinik Islamic Center Samarinda
yang mengalami stress sedang dan berat menderita hipertensi berat sebanyak 33 orang
dominan menderita hipertensi sedang dan (40.2%) dan hipertensi sedang 23 orang
berat. Penelitian tersebut sejalan dengan (28%). Sari et al., (2019) menyebutkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Sari, et al., tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi
(2019) yang menyebutkan bahwa terdapat hipertensi yaitu sebanyak 40,3%, hipertensi
hubungan yang signifikan antara stres dengan sangat mempengaruhi tingkat stres pada lansia
tekanan darah, seseorang yang sedang karena melalui syaraf simpatis dapat
mengalami stres akan terjadi pelepasan meningkatkan tekanan darah secara
hormon adrenalin sehingga dapat intermiten.
menyebabkan peningkatan tekanan darah Lansia adalah seseorang yang karena
melalui kontraksi arteri atau vasodilatasi dan usianya mengalami perubahan biologis, fisik,
peningkatan denyut jantung, apabila stress psikologis dan sosial. Perubahan ini
tersebut berlangsung lama maka tekanan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
darah akan tetap tinggi yang dapat kehidupan, termasuk kesehatannya
menyebabkan hipertensi. (Syahruddin, 2020). Masalah psikologis pada
Data World Health Organization lansia salah satunya adalah stres. Ketika
(WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 seseorang mengalami stres, maka kelenjar
Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, anak ginjal akan dikeluarkan dan bekerja
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis dengan membuat pembuluh darah arteri
hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi mengalami vasokontriksi dan meningkatkan
terus meningkat setiap tahunnya, kinerja denyut jantung sehingga diameter
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 pembuluh darah menurun menyebabkan
Miliar orang yang terkena hipertensi, dan tekanan darah meningkat (Suparta & Rasmi,
diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang 2018). Menurut hasil penelitian Sari, dkk.
meninggal akibat hipertensi dan (2019) menyatakan bahwa terdapat hubungan
komplikasinya. Prevalensi hipertensi yang bermakna antara tingkat stres dengan
berdasarkan WHO (2017) prevalensi kejadian hipertensi pada penderita hipertensi.
hipertensi pada usia 40-59 (33,2%) dan usia Hipertensi juga dapat menimbulkan beberapa
lebih dari 60 tahun (63,1%). Institute for dampak antara lain resiko penyakit pada arteri
Health Metrics and Evaluation (IHME) koroner seperti stroke, infark miokard ataupun
tahun 2017, menyatakan bahwa dari 53,3 juta angina, gagal ginjal, dementia, dan atrialo
kematian didunia didapatkan penyebab fibrilasi. Resiko hipertensi akan menjadi
kematian akibat penyakit kardiovaskuler semakin besar apabila dalam tubuh penderita
sebesar 33,1%, yang menyebutkan bahwa dari terdapat pula faktor resiko kardiovaskular
total 1,7 juta kematian di Indonesia sehingga akan berdampak pada meningkatnya
didapatkan faktor risiko yang menyebabkan tingkat mortalitas dan morbiditas penderita
kematian adalah tekanan darah (hipertensi) hipertensi (Anshari, 2020).
sebesar 23,7%. Prevalensi hipertensi Pengendalian risiko penyakit
berdasarkan terdiagnosis tenaga kesehatan dan hipertensi pada lansia telah dilakukan oleh
petugas kesehatan melalui upaya promotif, digunakan untuk memperluas atau
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya ini menspesifikkan pencarian. Penggunaan kata
dilakukan diseluruh tatanan pelayanan kunci ini mempermudah dalam penentuan
kesehatan, baik institusional maupun non jurnal yang akan digunakan dalam review
institusional. Lansia yang mengalami penelitian ini.
hipertensi dan melakukan perawatan di Adapun kata kunci yang digunakan dalam
institusi pelayanan kesehatan tidak semuanya penelitian ini yaitu “Tingkat Stres AND
mendapatkan perawatan inap, ada juga yang Kejadian hipertensi AND Lansia”
dilakukan perawatan jalan. Perawatan jalan
dilakukan pada lansia karena tingkat HASIL PENELITIAN
keparahan hipertensi yang diderita masih Hasil Analisis
ringan atau karena permintaan lansia sendiri Hasil analisis akan menguraikan
untuk dirawat di rumah dengan alasan mengenai karakteristik literature, karakteristik
kenyamanan (Utami, Sahar and Widyatuti, responden, dan pembahasan yang akan
2013). Untuk mengatasi stress pada lansia, dibahas sebagai berikut:
seorang perawat perlu melakukan intervensi 1. Karakteristik Literature
keperawatan pengendalian faktor risiko Artikel penelitian yang berhasil
penyakit hipertensi melalui upaya promotif didapatkan dalam penelitian ini berasal dari
dan upaya preventif. Upaya promotif yaitu negara Indonesia sebanyak 7 artikel. Dari 7
dengan melakukan penyuluhan kesehatan artikel semua artikel tidak menggunakan
berupa modifikasi gaya hidup meliputi pola intervensi. Untuk design penelitian dari 7
diet, olahraga, larangan merokok dan artikel yang didapat semua artikel
pembatasan konsumsi kopi. Upaya preventif menggunakan design penelitian cross
yaitu melakukan pencegahan untuk sectional. Tahun publikasi artikel digunakan
menghentikan atau mengurangi faktor risiko berdasar kriteria inklusi yaitu artikel yang di
hipertensi seperti rutin melakukan publikasi pada tahun 2017 berjumlah 2
pemeriksaan kesehatan sehingga hipertensi artikel, pada tahun 2018 1 artikel, pada tahun
lansia dapat terkontrol dengan baik dan 2019 berjumlah 2 dan pada tahun 2020
hindari stress. Selain itu juga diperlukan terapi berjumlah 2 artikel.
psikofarmaka dan psikoterapi yang tepat. 2. Karakteristik Responden
Responden penelitian dalam 7 artikel
penelitian yang digunakan adalah Lansia yang
METODE PENELITIAN Berkunjung atau berobat di Puskesmas
Metode Penelitian yang digunakan dalam maupun klinik. Jumlah responden penelitian
penelitian ini adalah Literature Review. dalam artikel bervariasi jumlah responden
Literature Review adalah analisis terintegrasi terbanyak yaitu 116 respoden dan paling
tulisan ilmiah yang terkait langsung dengan sedikit berjumlah 40 responden. Rata-rata usia
pertanyaan penelitian (Nursalam, 2020). responden yaitu usia 60-75 tahun, Jenis
Data sebagai sumber literatur yang kelamin dominan Perempuan, lansia dominan
digunakan dalam penelitian ini adalah data mengalami Hipertensi dan tingkat stress
sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian sedang.
yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu. Adapaun sumber data sekunder PEMBAHASAN
yang didapat berupa artikel jurnal nasional Dari hasil penelitian dengan
maupun internasional. literature data menggunakan literature review dari 6 artikel
sekunder peneliti menggunakan 2 database penelitian yang terdahulu yang berhasil
akademik yaitu google scholar dan crosscef. didapatkan dan diaanalisis oleh peneliti, maka
Proses penelusuran jurnal sebagai peneliti menemukan adanya Hubungan
sumber literature dalam penelitian ini melalui Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi
database akademik yang terindeks dan Pada Lansia.
menggunakan keyword dan boolean operator
(AND, OR NOT or AND NOT) yang
mengalami stres berat jika skor yang didapat
1. Tingkat Stres Lansia 27-40, stres berat disebabkan karena lansia
Berdasarkan hasil penelitian studi merasa tidak bisa mengendalikan emosinya
literature dari 7 artikel yang di review di dan sudah berlangsung dalam waktu lama,
dapat 3 artikel yang hasil penelitiannya sama lansia mengalami kesulitan finansial yang
yaitu tingkat stress dominan dalam kategori cukup lama hingga beberapa tahun (Potter &
stress sedang dan dua artikel yang hasilnya Perry, 2005). Ketika seseorang mengalami
berbeda yaitu 1 artikel dominan tingkat stress stres, maka kelenjar anak ginjal akan
parah dan 1 artikel dominan tidak mengalami dikeluarkan dan bekerja dengan membuat
stress. Berdasarkan kategori, terdapat pembuluh darah arteri mengalami
perbedaan dari 7 artikel pada kategori tingkat vasokontriksi dan meningkatkan kinerja
stress lansia semua memilik perbedaan denyut jantung sehingga diameter pembuluh
kategori, 1 artikel dengan kategori normal, darah menurun menyebabkan tekanan darah
ringan, sedang dan parah yaitu pada artikel meningkat (Suparta & Rasmi, 2018). Menurut
Sitomorang, (2020), 1 artikel dengan kategori Darmojo (2009) gangguan tidur pada lansia
stress, stress ringan, stress sedang dan stress diketahui dari kesulitan memulai tidur,
berat yaitu pada artikel Setyawan, (2017), 1 kesulitan untuk mempertahankan tidur
artikel dengan kategori stress berat, sedang nyenyak dan bangun terlalu pagi sehingga
dan ringan yaitu pada artikel Lidia, (2018), 1 tidak tercukupi kebutuhan tidur selama 6 jam,
artikel dengan kategori normal, stress ringan, hal tersebut menyebabkan lansia mudah
stress sedang dan stress berat yaitu pada mengalami kelelahan dan stres, sehingga bisa
artikel Sari, (2019), 1 artikel dengan kategori meningkatkan tekanan darah.
stres tinggi, sedang dan rendah yaitu pada Berdasarkan fakta dari penelitian
artikel Yuli, (2019), 1 artikel dengan kategori terkait dengan teori terdapat kesamaan bahwa
stres tidak parah dan parah yaitu pada artikel apabila tingkat stress semakin merajalela
Salman, (2020), 1 artikel dengan kategori Ya maka resiko untuk memperoleh hipertensi
dan Tidak mengalami stress yaitu pada semakin tinggi. Durasi tidur yang pendek
penelitian Ulfa, (2017). selain dapat meningkatkan rata-rata tekanan
Stres terjadi karena adanya tekanan darah dan denyut jantung, juga
dari lingkungan terhadap seseorang sehingga meningkatkan aktivitas sistem saraf
merangsang reaksi tubuh dan psikis. Stres simpatik dan merangsang stres, yang pada
juga mampu memicu peningkatan tekanan akhirnya bisa menyebabkan hipertensi.
darah pada penderita hipertensi. Reaksi tubuh Perubahan emosi seperti tidak sabar,
yang terjadi akibat stress meliputi napas mudah marah, stres, cepat lelah, dan pesimis
pendek, jantung berdebar-debar dan keringat yang disebabkan karena durasi tidur yang
dingin. Stres tidak memandang usia, stres kurang dapat meningkatkan risiko naiknya
dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu tekanan darah. Orang yang sudah memasuki
stres ringan, stres sedang dan stres berat usia paruh baya, apabila kurang tidur
(Ramdani et al., 2017). Stres dapat memicu maka akan lebih rentan mengalami tekanan
hormon adrenalin sehingga memompa jantung darah tinggi. Apabila stres pada penderita
lebih cepat mengakibatkan tekanan darah hipertensi tidak diatasi akan memicu
meningkat (Kurniawan & Sulaiman, 2019). komplikasi yang lain.
Stres dapat meningkatkan pembentukan
senyawa yang membahayakan dalam tubuh, 2. Kejadian Hipertensi Pada Lansia
mempercepat pompa kerja jantung untuk Berdasarkan hasil penelitian studi
mengalirkan darah keseluruh tubuh sehingga literature dari 7 artikel yang di review di
tekanan darah meningkat dan dapat dapat 2 artikel yang hasil penelitiannya sama
menyebabkan terjadinya serangan jantung dan yaitu Hipertensi dominan dalam kategori
stroke. Stres membuat syaraf simpatis aktif ringan, 3 artikel yang sama dengan dominan
mengakibatkan aktivitas kekuatan tekanan kategori mengalami Hiperetnsi dan 2 artikel
darah dan curah jantung bekerja cepat yang berbeda dengan dominan kategori
(Setyawan, 2017). Dalam hal ini lansia Hipertensi berat atau tinggi. Berdasarkan
kategori, terdapat perbedaan dari 7 artikel simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
pada kategori pada variabel hipertensi. respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga
Kesamaannya yaitu pada kategori Hipertensi terangsang, mengakibatkan tambahan
terdapat 3 artikle yang memiliki kesamaan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
yaitu dengan kategori Hiperetnsi dan tidak mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
Hipertensi yaitu pada artikel Lidia, (2018), vasokonstriksi (Smeltzer dan Bare, 2008).
Salman, (2020) dan Ulfa, (2017), 2 artikel Berdasarkan fakta dari hasil penelitian
lainnya memiliki kesamaan kategori terdahulu dengan teori didapatkan kesamaan
Hipertensi ringan, sedang dan berat yaitu pada dibuktikan dengan sebagian besar responden
artikel Setyawan, (2017) dan Sari, (2019), merasakan beberapa gejala non-spesifik yang
sedangkan 2 artikel lainnya semua memiliki didasari dari stres dan kecemasan yang
perbedaan kategori yaitu normal tinggi, dirasakan sehingga menyebabkan terjadinya
ringan, sedang dan berat yaitu pada artikel peningkatan tekanan darah dan sebagian besar
Sitomorang, (2020) dan 1 artikel dengan responden yang mengetahui sedang
kategori tinggi, sedang dan berat yaitu pada mengalami hipertensi itu sendiri juga sebagai
article Yuli, (2019). pemicu peningkatan tekanan darah karena
Tekanan darah pada lansia cenderung menimbulkan stres dan kecemasan. Sehingga
akan menjadi tinggi sehingga lansia lebih diharapkan kepada seluruh pasien hipertensi
beresiko terkena hipertensi atau tekanan darah dapat mengetahui pentingnya pemeriksaan
tinggi. Sehubungan dengan umur yang makin tekanan darah secara teratur sebagai upaya
bertambah dapat menyebabkan peningkatan pengontrolan serta mempertahankan status
tekanan darah dikarenakan dimana pembuluh kesehatan sehingga terhindar dari resiko
darah arteri menebal sehingga zat-zat yang terjadi komplikasi.
masuk melalui pembuluh darah menumpuk di
lapisan otot, sehingga menyebabkan 3. Hubungan Tingkat Stres dengan
pembuluh darah mengalami penurunan Kejadian Hipertensi Pada Lansia
elastisitas atau kelenturannya (Novitaningtyas, Berdasarkan hasil penelitian studi
2014). Perjalanan penyakit hipertensi sangat literature dari 7 artikel yang di review di
perlahan. Penderita hipertensi terkadang tidak dapat 6 artikel yang hasil penelitiannya sama
menunjukkan gejala selama bertahun tahun. yaitu hasil uji statistik p-value < 0.05 sehingga
Masa laten ini menyelubungi perkembangan Ha diterima maka ada hubungan tingkat stres
penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang dengan kejadian hipertensi pada lansia yaitu
bermakna. Bila terdapat gejala maka biasanya pada hasil penelitian Sitomorang, (2020),
bersifat non-spesifik, misalnya sakit kepala Setyawan, (2017), Sari, (2019), Yuli, (2019),
atau pusing. Apabila hipertensi tetap tidak Salman, (2020), dan Ulfa, (2017). Sedangkan
diketahui dan tidak dirawat, mengakibatkan 1 hasil penelitian yang berbeda yaitu hasil uji
kematian karena payah jantung, infark statistiknya p-value 0,071 (p-value >0,05)
miokardium, stroke, atau gagal ginjal. Namun sehingga Ho diterima yaitu tidak ada
deteksi dini dan perawatan hipertensi yang hubungan antara tingkat stres dengan kejadian
efektif dapat menurunkan jumlah morbiditas hipertensi pada lansia yaitu pada hasil
dan mortalitas. Dengan demikian, penelitian Lidia (2018).
pemeriksaan tekanan darah secara teratur Stres merupakan masalah yang
mempunyai arti penting dalam perawatan memicu terjadinya hipertensi di mana
hipertensi (Prince, 2005 dalam Setyawan, hubungan antara stres dengan hipertensi
2018). Peningkatan tekanan darah selama diduga melalui aktivitas saraf simpatis
stres merupakan respon yang fisiologis. peningkatan saraf dapat menaikkan tekanan
Syaraf jantung simpatis diaktifkan oleh stres, darah secara intermiten (tidak menentu).
dan ini dampakya lebih masuk akal untuk Stres yang berkepanjangan dapat
menurunkan tekanan darah melalui modifikasi mengakibatkan tekanan darah menetap
perilaku. Stres meningkatkan resistensi tinggi (Suhadak 2010). Stress bisa terjadi
pembuluh darah perifer dan curah jantung akibat adanya serangan dari lingkungan yang
sehingga akan merangsang aktivitas saraf memacu reaksi tubuh dan psikis. Stres dapat
simpatetik (Nurrahmania, 2012). System saraf
terjadi kepada siapapun tanpa mengenal usia. yang berkepanjangan dan hiperetensi dapat
Stres dapat dikategorikan menjadi beberapa disebabkan faktor lain seperti, usia, jenis
bagian yakni stres ringan, stress sedang dan kelamin, medikasi, riwayat keluarga,
stres berat (Ramdani et al., 2017). Mekanisme konsumsi garam yang berlebihan. Sehingga
hormon stres terhadap meningkatnya tekanan dalam menganalisis kondisi pasien dengan
darah pada kardiovaskular yaitu ketika Hipertensi dapat di gali faktor lain, jika faktor
norepinephrine dihasilkan maka terjadi penyebab lain diketahui maka akan
peningkatan hormon tersebut pada jantung mempermudah intervensi yang dibrikan
yang dapat meningkatkan output jantung, kepada pasien.
sehingga kadar epinephrine juga akan
meningkat. Peningkatan yang disebabkan oleh KESIMPULAN
hormon tersebut dapat meningkatkan tekanan Berdasarkan hasil analisis dari 7
darah sebanyak 5 mmHg. Untuk menghindari artikel terdapat kesamaan dan perbedaan.
hipertensi, maka kejadian stres perlu Kesamannya yaitu pada hasil uji statistik di
dikendalikan (Purnama, 2013). Hipertensi dapatkan 6 artikel yang hasil uji p-Value <
atau tekanan darah tinggi dipengaruhi oleh 0.05 sehingga Ha diterima sehingga ada
banyak faktor seperti faktor jenis kelamin dan hubungan tingkat stres dengan kejadian
pekerjaan pada penjelasan data demografi hipertensi pada lansia. Sedangkan 1 hasil
responden, sehingga faktor tunggal yaitu stres penelitian yang berbeda yaitu hasil uji
tidak dapat dijadikan acuan untuk menyatakan statistiknya p-value 0,071 (p-value > 0,05)
seseorang hipertensi. Faktor-faktor tersebut sehingga Ho diterima yaitu tidak ada
adalah: usia, stres, ras, medikasi, riwayat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian
keluarga, konsumsi garam, konsumsi alkohol, hipertensi pada lansia.
dan jenis kelamin (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan fakta dari hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
terkai dengan teori terdapat kesamann Aljuaid, M. O. E al. (2018).Diabetes-Related
dibuktikan dengan hasil penelitian lebih Distress Assessment among Type 2
dominan menyatakan adanya hubungan Diabetes Patients‟, Journal
tingkat stres dengan kejadian hipertensi lansia. Diabetes Research.
Sebagian besar responden yang mengalami Hindawi,Volume 201.
hipertensi, memiliki tingkat stres dalam Aspiani, R. Y. (2014). “Buku Ajar Asuhan
kategori berat yang diakibatkan karena Keperawatan Gerontik,
banyaknya beban pikiran yang berkaitan Aplikasi.NANDA, NIC dan NOC”.
dengan permasalahan ekonomi sehingga Edisi 1; Jakarta: EGC.
kesulitan tidur dan memicu terjadinya stres Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011).
pada lansia sehingga lansia mengalami Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1.
hipertensi. Stres merupakan faktor yang Yogyakarta: Graha Ilmu.
paling mempengaruhi tekanan darah pada Astri,. Farida Hallis Dyah Kusuma,. Esti
lansia, hal tersebut terjadi karena lanjut usia Widiani (2018). Faktor-Faktor yang
akan mengalami perubahan yang bersifat Mempengaruhi Stres Pada Pasien
normal dari fisik dan mental, penurunan Hipertensi di Puskesmas Wisata
fungsi biologis pada lansia dari aspek Dau Malang.Nursing News Volume
kehidupan yang saling berhubungan seperti 3.Nomor 1. Malang.
perubahan fisik, perubahan psikologis dan Ariningtyas, Rusty. (2019). Hubungan Stres
sosial apabila tidak dapat dilalui dengan baik Dengan Kejadian Hipertensi Pada
akan menghambat aktivitas sehari-hari yang Lansia Di Kelurahan
akan menyebabkan stressor hingga Gedanganak.Universitas Ngudi
mengakibatkan stress. Namun pada hasil Waluyo. Semarang.
penelitian yang tidak di dapatkan hubungan Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi
hal ini disebabkan saat melakukan penelitian Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka
dan pengambilan data lansia tidak sedang Baru
mengalami stres ataupun masalah yang berat
yang dapat menyebabkan timbulnya stres
Herlambang.(2013). Menaklukkan Hipertensi Umbulharjo Yogyakarta. Universitas
dan Diabetes. Tugu Publisher: Aisyiyah. Yogyakarta.
Yogyakarta. Patenrengi, Irfani. (2020). Faktor- Faktor
Info DATIN (Pusat Data Dan Informasi Yang Berhubungan Dengan
Kementrian Kesehatan RI). (2015). Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
‘Hipertensi’. Jakarta. Puskesmas Pekauman Kota
Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Paling Banjarmasin.Universitas Islam
Banyak Diidap Kalimantan Muhaaaamad Arsyad Al
Masyarakat.Infodatin Pusat Data Banjari. Banjarmasin.
dan Informasi Kementerian Rikmasari, Y., & Noprizon.(2020). Hubungan
Kesehatan RI. Jakarta. Kepatuhan Menggunakan Obat
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Laporan dengan Keberhasilan Terapi Pasien
Riskesdas 2013. Jakarta. Hipertensi di RS PT Pusri
Ningsih, R., & Melinda, S. (2019). Identifikasi Palembang.SCIENTIA Jurnal
Hipertensi dengan Resiko Kejadian Farmasi dan Kesehatan, 10 (1).
Stroke. Jurnal Kesehatan, Special Suparta,& Rasmi. (2018). Hubungan Genetik
Issue Hari Kesehatan Nasional Ke- Dan Stress Dengan. Jurnal Ilmiah
55 Kota Bukittinggi. Kesehatan Pencerah Hubungan.
Nasir, A., Muhith (2011). Dasar–dasar Stikes Universitas Muhammadyah
keperawatan jiwa, Pengantar dan Sidrap. Sidrap. Vol.7. No.8.
Teori.Buku saku keperawatan jiwa. Sari, Yuli Hilda.(2019). Faktor- Faktor Yang
Jakarta: EGC. Berpengaruh Terhadap Kejadian
Nursalam (2020).Buku Metodologi Penelitian Hipertensi Pada Lansia di Wilayah
Ilmu Keperawatan Pendekatan. Kerja Puskesmas Maiwa Kabupaten
Praktis edisi 5. Salemba Medika. Enrekang. Jurnal Ilmiah :
Yogyakarta. Muhmmadiyah Parepare.
P2PTM Kemenkes. RI. (2019). Faktor Risiko Syahruddin, S. 2020. Kebugaran Jasmani
Hipertensi. Jakarta. Bagi Lansia Saat Pandemi Covid-
Padila, (2013). Buku Ajar Keperawatan 19.JUARA : Jurnal Olahraga. 5.
Gerontik. Yogyakarta: Nuha Sunaryo,dkk. (2015). Asuhan Keperawatan
Medika. Gerontik. Semarang. ANDI.
Priyoto. (2014). Konsep manajemen Sary, Y. N. E. (2015).Buku ajar psikologi
stres.Yogyakarta : Nuha Medika. pendidikan. Yogyakarta: Parama
P2PTM Kemenkes RI.(2019). Hari Hipertensi Publishing, 30-47.
Dunia ‘’Know Your Number, Seke Prisilia, Hendro j. Bidjuni, jill lolong,.
kendalikan tekanan darah mu (2016).Hubungan Kejadian Stres
dengan CERDIK’’. Jakarta. Dengan Penyakit Hipertensi Pada
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Lansia di Balai Penyantunan Lanjut
Indonesia 2015.Pedoman Usia Senja Cerah Kecamatan
tatalaksana hipertensi pada penyakit Mapanget Kota Manado, ejournal
kardiovaskular. Pedoman Keperawatan(e-Kp), Vol 4, No 2.
Tatalaksana Hipertensi Pada Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Rahman, Syahnur. (2016). Faktor – Faktor Bandung :Alfabeta, CV.
Yang Mendasari Stres Pada Lansia. Setyawan, Annaas Budi. (2017). Hubungan
Jurnal Pendidikan Indonesia 16. Antara Tingkat Stres Dan
Pudiastuti, R. D. (2013). Penyakit-Penyakit Kecemasan Dengan Kejadian
Mematikan. Yogyakarta: Nuha Hipertensi Pada Lansia Di Klinik
Medika. Islamic Center Samarinda. Jurnal
Pramuditya, Ressa Alvianita. (2018). Ilmu Kesehatan. Vol. 5.
Hubungan Stres Dengan Hipertensi Sari, Yuli Hilda,. Majid, Makhrajani,. Sari,
Pada Lansia Di RW 08 Warungboto Rasidah Wahyuni,.(2018). Faktor–
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Yekti. (2011). Cara Jitu Mengatasi
Wilayah Kerja Puskesmas Maiwa Hipertensi.Jakarta : Bumi Medika.
Kabupaten Enrengkang. Universitas Yogyakarta.
Muhammadiyah Parepare. Parepare.
Vol.2.
Sari, Mambang C. W, dkk.(2019). Hubungan
Stres Terhadap Tekanan Darah
Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kadungora
Kabupaten Garut. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah.
Universitas Padjadjaran. Bandung.
Vol. 4 (2).
Situmorang, Fanny Damayanti,.Dkk.
(2020).Hubungan Tingkat Stres
Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Anggota Prolanis Di Wilayah Kerja
Puskesmas Parongpong. Jurnal
Keperawatan. Universitas Klabat.
Vol 2. No.1.
Triyanto.E (2014). Pelayanan Keperawatan
Bagi Penderita Hipertensi Secara.
Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ummah, A. C. 2016. Hubungan Kebutuhan
Spiritual Dengan Kualitas Hidup
Pada Lansia di Panti Wredha Kota
Semarang.Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013).
Keperawatan Medikal Bedah.

WheltonPK.2017.
ACC/AHA/AAPA/ABC/ACP/AGS/A
PhA/ASH/ASPC/NMA
/PCNA. Guideline for the
prevention, detection, evaluation,
and management of high blood
pressure in adults.Hypertension.
Windani, C., Sari, M., Sumarni, N.,& Rahayu,
Y. S. (2019). Hubungan Stres
Terhadap Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kadungora Kabupaten
Garut.Jurnal
KeperawatanMuhamadiyah. Garut.
www. hellosehat. (2020). Stres : Gejala,
Penyebab, Pengobatan.
Jakarta :Hello Health Group.
WHO. World Health Statistic Report (2015)
Geneva: World Health
Organization.

Das könnte Ihnen auch gefallen