Sie sind auf Seite 1von 11

GENTLE BIRTH VOLUME 3 NO.

1 JAN-JUN 2020 ISSN 2623-0461

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA


DI DESA BABAH DUA

The Relationship Between Physical Activity And Sleep Quality In The Elderly At Babah Dua
Village

Aida Fitria1, Siti Aisyah2

¹Dosen D3 Kebidanan, Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2
Dosen D3 Kebidanan, Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia

Abstrak
Pendahuluan: Kualitas Tidur adalah suatu keadaan yang menentukan cukup tidaknya waktu
seseorang saat tidur yang menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun di pagi hari.
Masalah tidur yang sering dialami oleh lansia adalah terbangun di tengah malam atau terlalu dini, sulit
tertidur, dan mengantuk di siang hari. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lanjut usia di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik
dengan menggunakan desain cross sectional. Waktu penelitian dari bulan Maret-Juli 2019. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2019. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yaitu
sebayak 47 sampel. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan p-value 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lanjut usia di Desa
Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019.
Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Lansia

Abstract
Background: Sleep Quality is a condition that determines whether enough or not the time
someone during sleep that produces freshness and fitness when wake up in the morning. This problem
is often experienced by the elderly. Objective: This study aimed to determine the relationship of
physical activity with sleep quality in elderly at Babah Dua Village, Tadu Raya Sub-District, Nagan
Raya District in 2019. Method: This research type was analytical survey using cross sectional design.
The study was done from March to July 2019. The populations were all elderly in Babah Dua Village,
Tadu Raya Sub-District, Nagan Raya Regency in 2019. The sampling technique was purposive
sampling that was 47 samples. Data collection was done by filling out the questionnaire. Results: The
results indicated that With the statistical test results obtained p-value of 0,000 <.05. Conclusion: The
conclusion shows that there is a relationship between physical activity and sleep quality in elderly at
Babah Dua Village, Tadu Raya Sub-district, Nagan Raya District in 2019.
Keywords : Physical Activity, Sleep Quality, Elderly

Alamat Korespondensi :
Aida Fitria: Jl. Kapt, Sumarsono No. 107 Helvetia Medan, Indonesia. Email: aidafitria@helvetia.ac.id

PENDAHULUAN manusia. Siklus hidup manusia dimulai dari


Setiap orang yang yang panjang umur pasti sejak kehamilan, menyusui, bayi, anak-anak,
akan mengalami yang namanya lanjut usia. remaja, dewasa, lanjut usia sampai meninggal
Dalam kehidupan manusia, ada rangkaian dunia. Jadi, dapat dikatakan bahwa lansia
tahapan yang harus dilalui oleh setiap manusia. merupakan tahap akhir perkembangan siklus
Tahapan tersebut dinamakan siklus hidup
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........2

hidup manusia dan merupakan anugrah dari Activity Daily Living (ADL), aktivitas fisik,
Tuhan. aktivitas mental dan aktivitas sosial. Ada mitos
Menurut Peraturan Pemerintahan Republik yang menyatakan bahwa orang yang sudah
Indonesia Nomor 43 Tahun 2004, lanjut usia lanjut usia sebaiknya lebih banyak tinggal
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 dirumah dan tidak perlu melakukan aktivitas
tahun keatas (1). Data WHO pada tahun 2013 fisik, apalagi harus melakukan olahraga. Dan
menunjukan lansia berjumlah 8,1% dari jumlah didukung oleh adanya budaya yang melarang
populasi, pada tahun 2015 berjumlah 12% dari lansia untuk melakukan aktivitas seperti
jumlah populasi dan pada tahun 2017 menyiapkan makanan sendiri dan mengerjakan
diperkirakan berjumlah 13% dari jumlah pekerjaan rumah dengan alasan menghormati
populasi global(2). Berdasarkan hasil Susenas dan menghargai orang tua. Beberapa aktivitas
tahun 2016, jumlah lansia di Indonesia mencapai fisik yang baik untuk lansia adalah berkebun,
22,4 juta jiwa atau 8,69 %, tahun 2017 berjalan, berenang, bersepeda, rekreasi dan
berjumlah 23,66 juta jiwa atau 9,03 % dari jumla senam hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan
penduduk. Sementara menurut BPS tahun 2015, lansia dan meningkatkan kemandirian lansia (7).
pada tahun 2018 jumlah lansia diperkirakan Kebutuhan tidur dirasakan dalam kehidupan
mencapai 9,3% atau 24,7 jiwa (3). setelah seharian lelah beraktivitas dan secara
Berdasarkan data kesehatan Provinsi Aceh otomatis tubuh akan memberi sinyal untuk
jumlah lansia tahun 2015 berjumlah 313.158 istirahat. Tubuh manusia mempunyai batas
jiwa atau 6,3%, tahun 2016 berjumlah 299.442 dalam beraktivitas. Jika telah mencapai
jiwa atau 5,9% dan pada tahu 2017 berjumlah batasnya, energi dalam tubuh menjadi berkurang
342.657 jiwa atau 6,6% (4). Berdasarkan data dan manusia akan merasa kelelahan. Saat
kesehatan Kabupaten Nagan Raya jumlah lansia mengalami kelelahan, seseorang harus tidur agar
tahun 2011 berjumlah 150.946 atau 9,9% dan tubuh bisa optimal untuk beraktivitas pada hari
pada tahun 2017 berjumlah 161.329 atau 5,7% berikutnya. Seseorang akan terbangun dari
(5). tidurnya secara perlahan dan alami saat tubuh
Lansia pada umumnya mengalami berbagai sudah mendapat tidur yang cukup. Kebutuhan
gejala akibat penurunan fungsi biologis, tidur cukup ditentukan oleh kualitas dan
psikologis, sosial dan ekonomi. Perubahan ini kuantitas tidur yang dipengaruhi oleh beberapa
akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek faktor, antara lain penyakit, latihan dan
kehidupan, termasuk kesehatan. Semakin lanjut kelelahan, stres psikologis, obat, nutrisi,
usia seseorang, maka kemampuan fisiknya akan lingkungan, dan motivasi (8).
semakin menurun, sehingga menurunkan peran- Pada umumnya durasi waktu tidur yang
peran sosialnya dan menimbulkan gangguan ideal adalah selama 7-9 jam/hari, sedangkan
dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya (6). pada lansia normalnya kurang lebih 6 jam/hari.
Beberapa aktivitas yang penting untuk Durasi tidur yang terpenuhi dengan baik akan
lansia untuk mendukung produktivitasnya yaitu membawa manfaat positif bagi kesehatan.
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........3

Selama tidur semua fungsi vital tubuh Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana
berkurang, tingkat metabolisme diturunkan, sel- tidur yang dijalani seseorang individu
sel tubuh yang telah digunakan selama aktivitas menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat
diperbaiki, dan energi dipulihkan. Sebaliknya, terbangun. Kualitas tidur yang mencakup aspek
kualitas tidur yang tidak dijaga akan kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi
mendatangkan efek negatif untuk tubuh (9). tidur serta aspek subjektif, seperti tidur dalam
Kelebihan akan kekurangan tidur sama- dan istirahat. Sebagian besar lansia beresiko
sama bisa berbahaya bagi kesehatan. Orang yang tinggi mengalami gangguan tidur yang
kekurangan tidur memiliki resiko 2 atau 3 kali diakibatkan oleh karena faktor usia dan
lebih besar untuk mengalami kegagalan jantung ditunjang oleh faktor-faktor penyebab lainnya
kongestif, yaitu keadaan jantung mengalami seperti adanya penyakit. Selama proses penuaan,
kelelahan dalam memompa darah keseluruh terjadi perubahan fisik dan mental yang diikuti
tubuh sehingga menyebabkan ketidak dengan perubahan pola tidur yang khas yang
seimbangan tubuh dan akan merusak organ- membedakan dari orang yang lebih muda (13).
organ lainnya (10). Di sisi lain, orang yang Manfaat tidur dalam menjaga kesehatan
terlalu banyak tidur memiliki resiko terkena fisik pada lansia sering kali diabaikan, terutama
morbiditas atau sifat mudah terkena penyakit di lingkungan tempat rutinitas. Kebanyakan
(hipertensi, diabetes, gangguan irama jantung, lansia mengalami gangguan tidur, tidur yang
kesehatan buruk) dan kematian (11). hanya sebentar-sebentar, atau bangun terlalu
Kurangnya kegiatan harian atau kegiatan cepat dari tidur. Hal ini disebabkan rasa khawatir
yang tidak terstruktur akan mempengaruhi waktu akan kematian atau tekanan batin, kurangnya
tidur atau kualitas tidur (12). Salah satu cara kegiatan fisik sehingga masih semangat
meningkatkan kualitas tidur adalah dengan sepanjang malam, tempat tidur kurang nyaman,
menjaga aktivitas fisik. Aktivitas fisik akan dan sering berkemih dimalam hari karena terlalu
menyebabkan kelelahan yang kemudian banyak minum disiang hari hal ini dapat
menghasilkan protein delta inducing pepide mempengaruhi kualitas tidur lansia (14).
sleep (DIPS) dan membuat kualitas tidur Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin
menjadi lebih baik. Latihan dan kelelahan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur
mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. dan mendapatkan manfaat positif untuk
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi kesehatan. WHO merekomendasikan agar
memerlukan tidur yang lebih untuk menjaga melakukan aktivitas fisik atau berolahraga paling
keseimbangan terhadap energi yang telah sedikit selama 150 menit perminggu atau 30
dikeluarkan. Orang yang telah melakukan menit perhari. Kebugaran jasmani dan aktivitas
aktivitas dan mencapai kelelahan akan lebih fisik yang baik dan teratur berkonstribusi
cepat untuk tidur karena tahap tidur Non Rapid terhadap kesehatan dan kebahagiaan yang
Eye Movement (NREM) diperpendek (8). optimal. Menurut WHO (2016), seseorang yang
aktif dalam beraktivitas fisik memiliki tingkat
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........4

kematian yang lebih rendah yang disebabkan Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan korelasi
oleh penyakit jantung koroner, strok, diabetes kuat (r=0,727) dan arah yang positif (15).
tipe 2, kanker usus besar, kanker payudara, dan Penelitian ini akan dilakukan di Desa Babah
depresi (9). Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Raya Tahun 2019 Pada Bulan Maret-Juli yang
Ahmad Zaenal Fitri (2018) tentang Hubungan merupakan salah satu desa yang mempunyai
Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada punduduk lansia terbanyak dan manyoritas
Lanjut Usia Di Desa Karangrejo Kecamatan penduduknya bekerja sebagai petani.
Gabus Kabupaten Grobogan. Dari 46 lansia, 17 Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh
orang (81,0%) lansia yang melakukan aktivitas peneliti di wilayah Desa Babah Dua Kecamatan
fisik kategori ringan sebagian besar mengalami Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019,
kualitas tidur buruk, sedangkan 13 orang banyaknya jumlah populasi lansia adalah 74 jiwa
(53,8%) yang melakukan aktivitas fisik kategori atau 6,7% dari jumlah penduduk di Desa Babah
sedang, sebagian besar mengalami kualitas tidur Dua yaitu 1.106 jiwa penduduk. Jumlah lansia
baik, dan 9 orang (75,0%) yang melakukan laki-laki 40 jiwa atau 54% dan lansia perempuan
aktivitas fisik kategori berat, sebagian besar juga 34 jiwa atau 46%. Dari hasil wawancara pada 10
mengalami kualitas tidur baik. Hasil uji Chi lansia didapatkan 6 orang yang aktivitas fisiknya
Square diperoleh nilai p-value 0,005 < α (0,05) aktif seperti berkebun, melakukan pekerjaan
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan rumah, bersepeda dan berjalan kaki untuk
secara signifikan antara aktivitas fisik dengan menuju ke suatu tempat yang menghabiskan
kualitas tidur pada lanjut usia di Desa waktu ± 10 menit mempunyai kualitas tidur yang
Karangrejo Kecamatan Gabus Kabupaten baik, sedangkan 4 orang yang aktivitas fisiknya
Grobogan tahun 2018 (13). kurang aktif dikarenakan tidak ada aktivitas
Berdasarkan penelitian Tegar Rizky Nur yang dapat dikerjakan karena seorang pensiunan
Maulidha pada tahun 2017 tentang Hubungan dan tidak di perbolehkan bekerja yang berat oleh
Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada anaknya mempunyai kualitas tidur yang buruk.
Mahasiswa UKM Tapak Suci Universitas Berdasarkan dari uraian diatas maka
Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
menunjukkan sebagian besar responden tentang “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan
dikategorikan dalam aktivitas fisik sedang Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia Di Desa Babah
sebanyak 15 responden (60%), dan mayoritas Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan
responden kualitas tidur buruk sebanyak 13 Raya Tahun 2019”.
responden (52%). Selanjutnya didapatkan nilai Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
p-value sebesar 0,018 (p<0,05) menunjukkan hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur
terdapat hubungan yang bermakna antara pada lanjut usia di Desa Babah Dua Kecamatan
aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019.
mahasiswa UKM Tapak suci Universitas
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........5

METODE PENELITIAN tempat penelitian seperti profil desa dan jumlah


Jenis penelitian yang digunakan adalah lansia. Data Tersier merupakan data yang
survey analitik. Survey analitik adalah penelitian diperoleh dari referensi yang sangat valit seperti
yang mencoba menggali bagaimana dan buku, jurnal, dan data WHO. Analisis yang
mengapa fenomena itu terjadi dengan digunakan yaitu analisis univariat yang
menggunakan desain cross sectional, yaitu digunakan untuk mendeskripsikan data yang
bertujuan untuk melakukan pengukuran dan dilakukan pada setiap variabel dari hasil
pengamatan pada saat bersamaan (16). penelitian dan disajikan data dalam tabel
Penelitian ini dilakukan di Desa Babah Dua distribusi frekuensi. Setelah diketahui
Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya, karakteristik masing-masing variabel penelitian
menurut penelitian ini dipilih karena banyaknya ini maka analisis dilanjutkan pada tingkat
lansia yang mengalami gangguan tidur yang bivariat tujuannya untuk mengetahui hubungan
disebabkan karena faktor usia dan kurangnya (korelasi) antara variabel bebas ( independent
aktivitas fisik. Waktu penelitian ini dilakukan variabel) dengan variabel terikat (dependent
mulai bulan Maret - Juli 2019. Populasi dalam variabel). Data dianalisis dengan menggunakan
penelitian ini adalah seluruh lanjut usia Di Desa rumus Chisquars atau chi-kuadrat (x2) derajat
Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten kemaknaan yang digunakan adalah 5% (0,05).
Nagan Raya Tahun 2019 sebanyak 74 orang.
Sampel penelitian ini diambil menggunakan HASIL
teknik purposive sampling yaitu dimana peneliti Karakteristik responden : Berdasarkan
menentukan pengambilan sampel dengan cara tabel 1. Dibawah diketahui Karakteristik
menentukan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan responden pada penelitian ini mencakup, jenis
tujuan penelitian dengan Kriteria inklusi yaitu kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Hasil
karakteristik umum subjek penelitian dari suatu penelitian yang dilakukan diketahui bahwa dari
populasi target yang terjangkau yang akan 47 responden yang diteliti, mayoritas responden
diteliti yaitu dengan kriteria lansia yang berusia lansia adalah wanita 25 jiwa atau 52,2% dan
60-74 tahun, tidak sakit atau berbaring di tempat laki-laki 22 jiwa atau 47,8%, usianya terbagi
tidur dan lansia yang masih segar atau masih dalam 3 kelompok yaitu usia 60-64 berjumlah 19
bisa beraktivitas dengan baik sebanyak 47 0rang jiwa atau 40,4%, usia 65-69 berjumlah 26 jiwa
lansia di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya atau 55,3% dan umur 70-74 berjumlah 2 jiwa
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019 (16). atau 4,3%, pendidikan SD 20 jiwa atau 42,6%,
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini SMP 11 jiwa atau 23,4%, SMA 5 jiwa atau
menggunakan metode data primer yaitu data 10,6%, PT 1 jiwa atau 2,1%, dan tidak sekolah
diperoleh diperoleh langsung dari responden dan 10 jiwa atau 21,3%, pekerjaan petani 25 jiwa
dikumpulkan melalui pengisisan kuesioner, atau 52,2%, wiraswasta 2 jiwa atau 4,2%, dan
wawancara, dan observasi. Data Sekunder tidak bekerja 20 jiwa atau 43,6%.
merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dari
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........6

Tabel 1. Karakteristik Responden Pada Lanjut Usia Di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019
Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%)

Jenis Kelamin
Perempuan 25 52,2
Laki-Laki 22 47,8

Umur
60-64 19 40,4
65-69 26 55,3
70-74 2 4,3

Pendidikan
Tidak Sekolah 10 21,3
SD 20 42,6
SMP 11 23,4
SMA 5 10,6
PT 1 2,1

Pekerjaan
Petani 25 52,2
Wiraswasta 2 4,2
Tidak Bekerja 20 43,6

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik Dan Kualitas Tidur Pada Lanjut
Usia Di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

Aktivitas Fisik
Tinggi 2 4,3
Sedang 28 59,6
Rendah 17 36,2

Kualitas Tidur
Baik 29 61,7
Buruk 18 38,3

Berdasarkan tabel 2. dari 47 responden Kualitas tidur yang Kualitas tidur baik
berdasarkan aktivitas fisik pada lanjut usia di sebanyak 29 responden (61,7%) dan yang
Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kualitas tidur buruk sebanyak 18 responden
Kabupaten Tagan Raya Tahun 2019 yang (38,3%).
aktivitas fisik tinggi sebanyak 2 responden
(4,3%), aktivitas fisik sedang 28 responden
(59,6%) dan yang aktivitas fisik rendah
sebanyak 17 responden (36%). Berdasarkan
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........7

Tabel 3. Hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lanjut usia di Desa Babah Dua
Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019
Kualitas tidur Total

Aktivitas Fisik Baik Buruk P-Value

f % f % F %

Tinggi 2 4,3 0 0 2 4,3

Sedang 26 55,3 2 4,3 28 59,6 0,000

Ringan 1 2,1 16 34,0 17 36,2

Total 29 61,7 18 38,3 47 100

Berdasarkan tabel 3. dapat dilihat bahwa PEMBAHASAN


dari 47 responden bahwa dari 2 responden yang Aktivitas Fisik Pada Lanjut Usia Di Desa
memiliki aktivitas fisik Tinggi sebagian besar Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
mendapatkan kualitas tidur baik sebanyak 2 Kabupaten Naga Raya Tahun 2019
responden (4,3%), dari 28 responden yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
memiliki aktivitas sedang sebagian besar 47 responden yang melakukan aktivitas fisik
mendapatkan kualitas tidur baik sebanyak 26 tinggi sebanyak 2 responden atau 4,3%, yang
responden (55,3%), dan kualitas tidur buruk melakukan aktivitas sedang sebanyak 28
berjumlah 2 respnden atau 4,3% dan dari 17 responden atau 59,6% dan yang melakukan
responden yang memiliki aktivitas ringan aktivitas rendang sebanyak 17 responden atau
sebagian besar mendapatkan kualitas tidur buruk 36,2%. Hal ini menunjukkan bahwa masih
sebanyak 16 responden (34,0%) dan kualitas rendahnya aktivitas fisik pada lanjut usia di Desa
tidur baik sebanyak 1 responden atau 2,1%. Babah Dua Kecamatan Tadu Raya Kabupaten
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi Nagan Raya Tahun 2019. Rendahnya aktivitas
square, diperoleh hasil perhitungan p-value = fisik pada lanjut usia di Desa Babah Dua
0,000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya
ada hubungan aktivitas fisik dengan kualitas Tahun 2019 disebabkan karena lansia tersebut
tidur pada lanjut usia di Desa Babah Dua tidak bekerja dan pekerjaan rumah sudah
Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya digantikan oleh keluarga yang masih muda dan
Tahun 2019. jika beraktivitaspun hanya yang ringan-ringan
dan olahraga jarang dilakukan dan sebagian
besar berjenis kelamin perempuan dan berusia
66 tahun keatas. Dan penyebab aktivitas fisik
yang tinggi pada responden disebabkan karena
lansia tersebut mayoritasnya adalah sebagai
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........8

petani dan pekerjaan rumah seperti menyapu, Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia Di Desa
mengepel lantai, memasak, menyuci piring dan Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
menyuci baju masih dilakukan sendiri dan rata- Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019
rata berusia 60-65 tahun dan sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
berjenis kelamin laki-laki 47 responden yang mengalami kualitas tidur
Hasil penelitian ini sejalan dengan baik sebanyak 29 responden atau 61,7% dan
penelitian yang dilakukan oleh Hardiknas kualitas tidur buruk berjumlah 18 responden atau
Siagian yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik 38,3%. Hal ini menunjukan bahwa masih
Pada Lansia Di Desa Pasuratan Kecamatan tingginya kualitas tidur buruk pada lanjut usia Di
Balige Tahun 2014, Menurut penelitian Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
diketahui bahwa yang kategori aktivitas fisik Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019. Tingginya
tinggi dan sedang karena mayoritas pekerjaan kualitas tidur buruk yang terjadi pada lanjut usia
lansia adalah petani, dan responden melakukan di Desa Babah Dua Kecamatan Tadu Raya
gerak badan seperti jogging dan senam 1 jam. Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019 disebabkan
Penyebab aktivitas fisik rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas pada siang hari
karna responden tidak pernah melakukan gerak sehingga waktu pada siang hari banyak
badan dan tidak bekerja . digunakan untuk istirahat dan tidur dan rata-rata
Aktivitas fisik adalah setiap kegiatan yang mengalami gangguan tidur pada malam hari
membutuhkan energi untuk melakukan kegiatan yang disebabkan oleh keluhan-keluhan seperti
seperti berjalan, menari, mengasuh cucu dan lain merasa nyeri di bagian kaki dan betis, merasa
sebagainya. Aktivitas fisik yang terencana dan kepanasan pada malam hari, dan terbangun
terstruktur melibatkan gerakan tubuh yang untuk ke kamar mandi dan mayoritasnya adalah
dilakukan secara berulang-ulang dan bertujuan perempuan dan berusia 66 tahun keatas. Dan
untuk kesegaran jasmani. responden yang kualitas tidurnya baik
Asumsi peneliti, berdasarkan hasil disebabkan karena sebagian besar aktiv bekerja
penelitian dilapangan menunjukkan mayoritas sehingga tubuh lansia tersebut merasa lelah
pekerjaannya adalah petani dan berusia rata-rata karena beraktivitas seharian sehingga pada
60-69 tahun dan bejenis kelamin laki-laki malam hari tubuh memerlukan istirahat yang
memiliki aktivitas fisik tinggi dan sedang cukup sehingga saat tertidur lansia tersebut
sedangkan lansia yang tidak bekerja dan usia merasa nyenyak.
diatas 69 tahun mendapatkan aktivitas fisik yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
kurang. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaenal
usia dan jenis kelamin pada lansia dapat Fitri yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik
mempengaruhi aktivitas fisik pada lansia. Pada Lanjut usia Di Desa Karangrejo Kecamatan
Gabus Kabupaten Grobogan Tahun 2018,
Menurut penelitian diketahui bahwa yang
kualitas tidur kategori buruk disebabkan karna
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........9

usianya yang mana proses penuaan membuat kelamin pada lansia dapat mempengaruhi
lansia lebih mudah mengalami gangguan tidur kualitas tidur pada lansia
selain mengakibatkan perubahan normal pada
pola tidur dan istirahat lansia. Selain usia Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
kualitas tidur juga dipengaruhi oleh kecemasan Tidur Pada Lanjut Usia Di Desa Babah Dua
yang dialami lansia. Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan
Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana Raya Tahun 2019.
tidur yang dijalani seseorang individu Hasil penelitian dapat diketahui bahwa
menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat lansia yang melakukan aktivitas fisik kategori
terbangun. Kualitas tidur yang mencakup aspek tinggi mengalami kualitas tidur yang baik yaitu
kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi sebanyak 2 responden atau 100%, lansia yang
tidur serta aspek subjektif, seperti tidur dalam melakukan aktivitas fisik kategori sedang
dan istirahat (13). Kebutuhan tidur dirasakan sebagian besar mengalami kualitas tidur baik
dalam kehidupan setelah seharian lelah sebanyak 26 responden atau 92,9% dan kualitas
beraktivitas dan secara otomatis tubuh akan tidur buruk sebanyak 2 responden atau 7,1%, hal
memberi sinyal untuk istirahat. Tubuh manusia ini disebabkan karna lansia yang melakukan
mempunyai batas dalam beraktivitas. Jika telah aktivitas fisik dengan kategori tinggi dan sedang
mencapai batasnya, energi dalam tubuh menjadi membuat tubuh merasa lelah karena beraktivitas
berkurang dan manusia akan merasa kelelahan. seharian sehingga pada malam hari tubuh merasa
Saat mengalami kelelahan, seseorang harus tidur relaksasi, terasa bugar dan terasa nyaman
agar tubuh bisa optimal untuk beraktivitas pada sehingga mengurangi tingkat kecemasan dan
hari berikutnya. Seseorang akan terbangun dari stres, sehingga tidurpun merasa nyenyak dan
tidurnya secara perlahan dan alami saat tubuh penyebab 2 responden aktivitasnya sedang tetapi
sudah mendapat tidur yang cukup. Kebutuhan kualitas tidurnya buruk diakibatkan karena
tidur cukup ditentukan oleh kualitas dan memiliki keluhan sakit kaki atau betis dan sering
kuantitas tidur yang dipengaruhi oleh beberapa terbangun untuk ke kamar mandi pada malam
faktor, antara lain penyakit, latihan dan hari sehingga menggangu tidur. dan lansia yang
kelelahan, stres psikologis, obat, nutrisi, aktivitas fisik dalam kategori ringan sebagian
lingkungan, dan motivasi (8). besar mengalami kualitas tidur buruk sebanyak
Asumsi peneliti, berdasarkan hasil 16 responden atau 94,1% dan mengalami
penelitian dilapangan menunjukkan mayoritas kualitas tidur baik sebanyak 1 responden atau
pekerjaannya adalah petani dan berusia rata-rata 5,9%, hal tersebut diakibatkan karena ativitas
60-69 tahun dan bejenis kelamin laki-laki fisik yang ringan membuat tubuh lansia cepat
memiliki kualitas tidur baik sedangkan lansia merasakan lelah dan capek sehingga banyak
yang tidak bekerja dan usia diatas 69 tahun waktu di siang hari yang digunakan untuk tidur
mendapatkan kualitas tidur buruk. Hal ini dan istirahat, hal ini juga dapat meninggkatkan
menunjukkan bahwa pekerjaan, usia dan jenis stres dan kecemasan pada malam hari dan
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........10

banyaknya keluhan tentang nyeri kaki dan betis merupakan lansia yang aktif mengikuti posyandu
pada malam hari dan manyoritasnya adalah yang berumur 50-65 tahun diambil dengan
perempuan, dan penyebab 1 responden yang teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini
aktivitasnya ringan tetapi kualitas tidurnya baik menunjukan ada hubungan antara aktivitas fisik
dikarenakan kebiasaan tidur yang baik dan dengan kualitas tidur pada lanjut usia dengan p-
jarang tidur pada siang hari karena alasan lansia value 0,005 (13).
tersebut suka berkumpul dengan orang lain. Asumsi peneliti, berdasarkan hasil
Hasil uji statistik dengan menggunkan uji penelitian dilapangan menunjukkan ada
chi square, diperoleh hasil perhitungan p-value = hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas
0,000 < α = 0,05, maka dapat disimpulkan ada tidur pada lansia. aktivitas fisik yang dilakukan
hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur secara rutin bermanfaat untuk meningkatkan
pada lanjut usia di Desa Babah Dua Kecamatan kualitas tidur dan mendapatkan manfaat positif
Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2019. untuk kesehatan. Banyak anggapan dari
Hasil penelitin ini sejalan dengan penelitian masyarakat bahwa lansia tidak boleh melakukan
yang dilakukan oleh Ahmad Fakihan dengan aktivitas fisik apalagi melakukan olahraga
judul hubungan aktivitas fisik dengan kualitas dengan alasan bahwa orang yang sudah lanjut
tidur pada lanjut usia di Desa Gonilan usia sebaiknya lebih banyak tinggal di rumah
Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan untuk menghormati dan menghargai orang
observasional dengan pendekatan cross tua. Sedangkan aktivitas fisik tersebut sangat
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah bermanfaat bagi kesehatan dan kualitas tidur
lansia yang aktif mengikuti kegiatan posyandu di lansia tersebut, salah satu aktivitas fsik yang
kelurahan Gonilan dengan jumlah total 10 bagus untuk lansia adalah seperti berkebun
posyandu lansia, dengan jumlah populasi berjalan, bersepeda, rekreasi dan senam lansia
sebanyak 156 orang. Sampel diambil dengan yang hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan
teknik purposive sampling yaitu sebayak 83 lansia dan kemandirian lansia. Kebutuhan tidur
orang. Hasil penelitian menunjukkan ada seseorang dirasakan dalam kehidupan setelah
hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas seharian lelah beraktivitas dan secara otomatis
tidur dengan p-value 0,007 (12). tubuh akan memberikan sinyal untuk istirahat
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan dan seseorang harus tidur agar tubuh bisa
penelitian yang dilakukan Ahmad Zaenal Fitri optimal untuk beraktvitas pada hari berikutnya.
dengan judul hubungan aktivitas fisik dengan Kurangnya kegiatan harian atau kegiatan yang
kualitas tidur pada lanjut usia di Desa tidak terstruktur akan mempengaruhi waktu tidur
Karangrejo Kecamatan Gabus Kabupaten atau kualitas tidur. Salah satu cara meningkatkan
Grobogan. Jenis penelitian yang digunakan kualitas tidur dengan menjaga aktivitas fisik.
adalah metode observasional dengan pendekatan aktivitas fisik akan menyebabkan kelelahan yang
cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 83 kemudian menghasilkan proten delta inducing
orang dan jumlah sampel 46 orang yang
Aida Fitria & Siti Aisyah : Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia..........11

pepide sleep (DIPS) dan membeuat kualitas tidur DAFTAR PUSTAKA


menjadi lebih baik.
1. Kemenkes. situasi dan analisis lanjut usia.
2014.
KESIMPULAN 2. WHO. Global Status Report About Aging.
2018;
Berdasarkan hasil penelitian yang 3. Depkes RI. untuk indonesia lebih sehat. In:
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa lansia sejahtera, masyarakat bahagia. 2018.
4. Dinkes Aceh. Profil Kesehatan Aceh Tahun
Aktivitas fisik dari 47 responden menunjukkan 2017. 2017;
aktivitas fisik tinggi sebanyak 2 responden 5. dinkes nagan raya. profil kesehatan nagan
raya tahun 2017. 2017;
(4,3%), aktivitas fisik sedang 28 responden 6. Muhith A, Siyoto S. Pendidikan
(59,6%) dan aktivitas fisik rendah sebanyak 17 Keperawatan Gerontik. 1st ed. Christian P,
editor. Yogyakarta; 2016.
responden (36%). Kualitas tidur dari 47 7. Sunaryo, Wijayanti R, Kuhu maisje
responden menunjukkan Kualitas tidur baik mariyn, Sumedi T, Widayanti esti dwi,
Sukrillah ulfah agus, et al. asuhan
sebanyak 29 responden (61,7%) dan yang keperawatan gerontik. yogyakarta; 2016.
Kualitas tidur buruk sebanyak 18 responden 8. Apriana W. hubungan aktivitas fisik dengan
kualitas tidur remaja di yogyakarta. skripsi.
(38,3%). Ada hubungan aktivitas fisik dengan 2015;
kualitas tidur pada lansia di Desa Babah Dua 9. Muhammad Dien Iqbal. Hubungan
Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur
Kecamatan Tadu Raya Kabupaten Nagan Raya Mahasiswa Perantau di Yogyakarta. Fak
Tahun 2019. Hal ini diindikasikan oleh nilai Ilmu Keolahragaan Univ Negeri
Yogyakarta. 2017;10–2.
perhitungan p-value = 0,000 < α = 0,05 10. Hanif FP. sehat itu (bisa) murah!
yogyakarta; 2015.
11. Hirshkowitz M, Whiton K, Albert S. sleep
SARAN health. 2015.
Disarankan kepada lanjut usia untuk tetap 12. Fakihan A. hubungan aktivitas fisik dengan
kualitas tidur pada lanjut usia. skripsi. 2016;
melakukan aktivitas fisik yang sesuai bagi lanjut 13. Fitri ahmad zaenal. hubungan aktivitas
usia untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan fisik dengan kualitas tidur pada lanjut usia
di desa karangrejo kecamatan gabus
meningkatkan kualitas tidur pada lanjut usia. kabupaten grobogan. 2018;
14. Maryam. mengenal usia lanjut dan
perawatannya. jakarta; 2014.
UCAPAN TERIMA KASIH 15. Tegar Rizky Nur Maulida. Hubungan
Terimakasih kepada bapak banta umar yang Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa UKM Tapak Suci Universitas
telah memberikan kesempatan kepada peneliti Muhammadiyah Yogyakarta. Fak Kedokt
untuk melakukan penelitian di Desa Babah Dua. dan Ilmu Kesehat Univ Muhammadiyah
Yogyakarta. 2017;4–7.
Terimakasik kepada masyarakat terutama lansia 16. Iman M. panduan penyusunan karya tulis
yang telah ikut berpartisipasi atau bersedia ilmiah bidang kesehatan menggunakan
metode penelitian ilmiah. bandung; 2016.
menjadi responden dalam penelitian ini

Das könnte Ihnen auch gefallen