Sie sind auf Seite 1von 46

Angkatan : XXV

Golongan :II

RANCANGAN AKTUALISASI

LNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKES
KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2022

OLEH
NURSANI MARIANA HUTAPEA, AMK
PENGATUR (II/C)
NIP.198703282022032003

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARAMEDAN 2022
Lembar Persetujuan:

RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG PENTINGNYA
IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS SIHAPAS
KABUPATEN PADANG LAWAS
TAHUN 2022

Nama Peserta : Nursani Mariana Hutapea, AMK


NIP : 198703282022032003
Pangkat/Golongan : Pengatur,II/c
Jabatan : Pelaksana/Terampil- Perawat
Instansi : Puskesmas Sihapas,Kabupaten Padang Lawas
Angkatan XXV
Kelompok I
Telah diseminarkan pada hari Selasa,tanggal 22 November 2022 dihadapan
Coach,Penguji,dan Mentor dengan metode Distance Learning (Pembelajaran
Jarak Jauh) .

Coach, Penguji, Mentor,

Drs.Ikhwan Faizan Nasution,M.AP Sri Hartati, S.Keb


NIP. 196207231983011001 NIP. NIP.197404212006042014

Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial

Tomy Harahap,S.sos,M.AP
NIP.197308271992031002

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini yang
diperoleh dari hasil konsultasi dengan coach dan mentor. Rancangan aktualisasi
dengan judul “Optimalnya Pengetahuan Ibu Tentang Pentingnya Imunisasi
Dasar Lengkap di Wilayah Puskesmas Sihapas Kabupaten Padang Lawas
Tahun 2022”.

Penulis menyadari penyusunan Laporan aktualisasi ini banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dukungan, masukan dan suntikan semangat pada
penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan kegiatan
aktualisasi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi proses


Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS.
2. Bapak Dr. Alwi Mujahit Hasibuan, M.Kes., selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera
Utara.
3. Bapak Tomy Harahap,S.sos,M.AP selaku Kabid. Pengembangan
Kompetensi Manajerial
4. Bapak Adi Putra Halomoan Hasibuan, S.Si., M.Si, Sebagai Plt. Kepala
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Padang Lawas.
5. Bapak Drs. Ikhwan Faizan Nasution, M.AP., selaku coach yang telah
memberi waktu, dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
6. Ibu Sri Hartati, S.Keb selaku Mentor saya yang merupakan Kepala UPTD
Puskesmas Sihapas Kabupaten Padang Lawas yang telah membantu saya
selama berada di Unit Kerja dan dalam menulis laporan aktualisasi
7. Ibu Masdalifah, SE., selaku LO (Liasion Officer) yang senantiasa
membimbing dan memberikan informasi mengenai pelatihan dasar CPNS.
8. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman serta
bimbingan kepada penulis sehingga mempermudah penulis dalam
memahami nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Nilai Dasar ASN,
kedudukan dan peran ASN dalam setiap kegiatan aktualisasi.
9. Para panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS Tahun 2022 yang telah
mengerahkan segala kemampuannya dalam mensukseskan pelatihan dasar
CPNS ini.

ii
10. Orangtua,Suami,dan Anak-Anak ku tercinta yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan serta semangat kepada penulis.
11. Keluarga besar Puskesmas Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun
Kabupaten Padang Lawas atas dukungan semangat dan kerjasamanya.
12. Rekan-rekan seperjuangan, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
khususnya angkatan XXV Kelompok I yang telah bersama-sama
mengikuti pelatihan.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan
rancangan aktualisasi ini agar bermanfaat bagi seluruh pihak terkait dan terkhusus
membawa perubahan yang lebih baik terhadap instansi penulis.

Sihapas, November 2022


Penulis

NURSANI MARIANA HUTAPEA,AMK


NIP. 19870328202203200

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR DIAGRAM.........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.......................................................5
1.2.1 Profil Organisasi Unit Kerja........................................................5
1.2.2 Tugas Puskesmas.........................................................................7
1.2.3 Fungsi Puskesmas........................................................................7
1.2.4 Tupoksi Perawat..........................................................................8
1.2.5 Struktur Organisasi......................................................................9
1.3 Tujuan Organisasi...................................................................................10
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................10
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................10
1.3.3 Manfaat Organisasi......................................................................10
BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU.................................................11
2.1 Identifikasi Isu.........................................................................................11
2.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih dan Penyebabnya...........................12
2.2.1 Analisis Teknik APKL...................................................................12
2.2.2 Analisis Teknik USG.....................................................................13
2.2.3 Analisis Penyebab Isu Terpilih......................................................15
2.3 Dampak Isu Terpilih................................................................................15
2.4 Role Model..............................................................................................16
BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH...............................17

iv
3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif...............................................17
3.2 Relevansi Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-nilai dasar/Care Values ASN
BerAKHLAK) dengan Rencana Kegiatan..............................................17
3.3 Relevansi Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS Menuju SMART
Governance) dengan Rencana Kegiatan.................................................24
3.3.1 Manajemen ASN............................................................................24
3.3.2 Smart ASN.....................................................................................25
3.4 Rancangan Aktualisasi............................................................................29
3.5 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.....................................................35
BAB IV PENUTUP..............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................37

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapan Jumlah Anak yang mendapat imunisasi lengkap 0-


1 tahun 4

Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Agenda 3 11

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan APKL 12

Tabel 2.3 Analisis Isu dengan USG 13

Tabel 3.1 Relevansi Aktualisasi Agenda 2(Nilai-nilai

Dasar values ASN BerAKHLAK) dengan


rencanaKegiatanAktualisasi 22

Tabel 3.2 Relevansi Agenda 3 (Kedudukan dan peran

PNS menuju Smart Govermance) dengan rencana

Kegiatan 27

Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 35

vi
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Analisis Masalah dengan diagram Fishbone 15

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Catatan tindakan Keperawatan pada

status Pasien 4

Gambar 1.2 Pasien dating berobat tidak memakai masker 5

Gambar 1.3 Puskesmas Sihapas 6

Gambar 1.4 Struktur Organisasi 9

Gambar 2.1 Role Model 16

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (2), tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) menyatakan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Iindonesia Nomor 17 Tahun 2017 pasal 34A
ayat 1 tentang Manajemen ASN Pegawai Negeri Sipil berisikan dalam hal
pelaksanaan pelatihan Prajabatan ( Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi) bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil tidak dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu, pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil mengikuti dan lulus
Prajabatan.. Sebagai salah satu unsur ASN, pegawai negeri sipil (PNS) bertugas
melayani kepentingan publik dalam merealisasikan penyelenggaraan tugas
pemerintahan, dan melaksanakan pembangunan nasional sesuai dengan kualitas PNS
itu sendiri.Maka dari itu, manajemen PNS perlu diarahkan guna menjamin
penyelenggaraan tugas dapat berdaya guna, dan hasil guna.

Untuk mendapatkan sosok ASN yang professional dan berkualitas dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui Pelatihan Dasar
(Latsar) CPNS. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan

1
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Hal ini sesuai dengan pasal 5 Peraturan LAN RI No 1 Tahun 2021.
Adapun struktur kurikulum agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai–nilai
dasar PNS, agenda kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan agenda habituasi. Pada agenda habituasi, CPNS wajib membuat
rancangan aktualisasi di unit kerjanya masing-masing. Aktualisasi merupakan suatu
proses yang bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS secara nyata,
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Dengan demikian, melalui pelatihan
dasar inilah diharapkan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugasnya dapat
diwujudkan.

Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, pada tanggal 27 Juli 2021 pemerintah
Indonesia melalui Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa” secara virtual dari
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Adapun tujuan diluncurkannya core values
dan employer branding tersebut adalah untuk menyamakan pemahaman
persepsi tentang nilai- nilai dasar ASN yang masih bervariasi pada instansi
pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, tujuan lain dari diluncurkannya Core Values
ASN BerAKHLAK dan Employer Branding “Bangga Melayani Bangsa” adalah juga
untuk penguatan budaya kerja ASN sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN untuk menuju pemerintahan berkelas dunia (World
Class Government) di tahun 2024. Core Values ASN BerAKHLAK merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaborati. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya
penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai
salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium
Development Goals (MDGs) khususnya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

2
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Imunisasi terhadap penyakit:
Hepatitis B,Poliomyelitis,Tberkulosis, Dfteri, Pertusis, Tetanus, Pneumonia dan
meningitis yang disebabkan oleh Hemophilus Influenza tipe b (Hib), dan Campak.
Pusat kesehatan masyarakat merupakan unit pelaksanaan kesehatan masyarakat
ditingkat dasar di Indonesia. Kualitas layanan kesehatan sangatlah penting, hal ini
dikarenakan masyarakat semakin selektif untuk mendapatkan kesehatan yang
berkualitas. Oleh karena itu, peran tugas kesehatan dalam ha ini perawat harus
menjalankan perannya dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang
optimal. Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah
penerima imunisasi, kelompok umur serta tata cara memberikan vaksin pada sasaran.
Pelaksanaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta.

Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, mempunyai tugas melakukan


upaya pemenuhan kesehatan pada seluruh wilayah kerjayanya. Dalam upaya
memberikan pelayanan kesehatan membutuhkan usaha yang keras dan daya yang
besar.Penulis merupakan salah satu CPNS yang bertugas di Puskesmas
Sihapas,kecamatan Sihapas Barumun,Kabupaten Padang Lawas tepatnya sebagai
Pelaksana Terampil Perawat. Berdasarkan Observasi penulis selama berada di
Puskesmas Sihapas penulis menemukan isu/masalah yang harus segera diselesaikan
atau penerapannya harus segera ditingkatkan dimana Permasalah yang pertama adalah
Kurang pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah
Puskesmas Sihapas.Dari tabel dibawah ini penulis mengangkat isu tentang
kurangnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah

3
Puskesmas Sihapas,dikarenakan masih tingginya angka bayi yg blom mendapatkan
imunisasi dasar lengkap

Tabel 1.1 Rekapan Jumlah Anak yang mendapat imunisasi lengkap 0-1 Tahun
Desa Jumlah bayi Jumlah bayi yang
mendapat imunisasi
dasar lengkap
P L P+L P L P+L
1 Lubuk 2 1 3 2 1 3
gonting
2 PHD 5 7 12 1 4 5
3 PHL 6 4 10 4 5 9
4 Sitada-tada 3 2 5 1 0 1
5 Parandolok 1 1 2 0 0 0
6 Ujung 8 5 13 4 6 10
Gading
7 Simaninggir 2 3 5 0 1 1
8 Tanjung 1 2 3 1 2 3
Morang
9 Silenjeng 7 5 12 1 2 3
10 Balangka 2 2 4 0 2 2
11 Ujung 4 2 6 5 3 8
Padang
12 Aek Goti 3 3 6 1 5 6
13 Gulangan 12 4 16 2 4 6
Jumlah 102 57

Permasalah yang kedua belum efektifnya pencatatan tindakan


keperawatan pada lembar status pasienDari gambar dibawah dapat dilihat
bahwa perawat yang menerima pasien baru dari IGD tidak ada menulis
tindakan apa saja yang telah dilakukan kepada pasien tersebut. Sehingga akan
mengakibatkan pelayanan yang tidak maksimal.

Gambar 1.1 Catatan tindakan keperawatan pada status pasien

4
Permasalahan yang ketiga Kurangnya Kesadaran Pasien Terhadap
Pemakaian Masker di Puskesmas SihapasBerdasarkan pengamatan dan
pengalaman penulis selama bertugas di Puskesmas
Sihapas masih kurangnya kesadaran pasien dalam pemakaian masker
dikarenakan karena mereka belum mengerti apa dampaknya kalau tidak pakai
masker.

Gambar 1.2 Pasien datang berobat tidak memakai masker

Dari permasalahan-permasalahan di atas ,masalah prioritas yang diangkat yaitu


Kurang pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah
Puskesmas Sihapas. Yang diharapkandengan adanya aktualisasi yang menerapkan
Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN) Ini akan berdampak baik dengan tercapainya gagasan kreatif yaitu Optimalnya
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap di W

1.2. Tugas pokok dan Fungsi Organisasi


1.2.1. Profil Organisasi Unit Kerja

5
Gambar 1.3 Puskesmas Sihapas

UPTD Puskesmas Sihapas terletak di Kecamatan Sihapas Kabupaten Padang lawas


yang berbatasan dari Lintang Utara dengan daerah Kabupaten Padang Lawas Utara,
dari Bujur
Timur berbatasan dengan Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten padang Lawas,
dari Selatan berbatasan dengan Kecamatan Aeknabara Barumun Kabupaten Padang
Lawas dan dari Barat berbatasan dengan kecamatan Sosopan Kabupaten Padang
Lawas. Kecamatan Sihapas. Barumun Kabupaten Padang Lawas memiliki luas
wilayah kerja 144,43 km² dan Luas wilayah Kabupaten secara keseluruhan adalah 3.
892,74 km². Secara Topografis Padang Lawas menurut klasifikasi terbagi atas wilayah
dataran, aliran sungai, berbukit dan pegunungan.
Kategori UPTD Puskesmas Sihapas berdasarkan karakteristik wilayah adalah kategori
pedesaan dan merupakan puskesmas rawat jalan dan rawat inap. Dimana jarak tempuh
terjauh
dari pemukiman warga ke puskesmas ± 15 km yaitu desa gulangan dengan jalan yang
berbatu
dan jarak tempuh terdekat ± 100 meter yaitu desa Padang hasior Lombang dan Padang
hasior
Dolok.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sihapas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Aeknabara barumun

6
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Barumun Tengah
Sebelah Barat : Berbatas dengan Kecamatan Sosopan.

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sihapas terdiri dari 13 desa sebagai berikut :

1.2.2 Tugas Puskesmas

ugas puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan


pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Tugas pokok puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas yang dilansir dari
laman puskesmasjumo.temanggungkab.go.id adalah sebagai berikut:

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di


wilayah kerjanya.

Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan


keluarga.

Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan


program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

1.2.3 Fungsi Puskesmas

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014


Tentang Puskesmas, puskesmas memiliki fungsi berupa penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya dan Upaya
kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:

 Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan


masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
 Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
 Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan. 5
 Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait.
 Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.

7
 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan.
 Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respons penanggulangan
penyakit.

1.2.4 Tupoksi Perawat Terampil

Uraian Tugas Perawat Terampil Sesuai dengan Permenpan Nomor 35 Tahun 2019
yaitu:

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;


2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. 3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medical
bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka; dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

8
1.2.5 Struktur organisasi

Gambar 1.4 Struktur Organisasi

9
1.3 Tujuan Organisasi

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk membekali ASN mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar


Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu,dan Anti Korupsi ditempat
tugas ketika melakukan Pelayanan kepada Masyarakat

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengimplementasikan Rancangan Aktualisasi yang telah disusun dengan harapan


dapat memberikan sumbangan positif untuk menumbuhkan budaya literasi Yang
kedepan diharapkan dapat menunjang tugas khususnya dalam pengembangan serta
updet ilmu dan pengetahuan actual di Lingkungan Kerja.

1.4 Manfaat Organisasi

Adapun Manfaat dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut.

 Bagi Penulis
Penulis diharapkan mampu menganalisis isu, mengembangkan gagasan
kegiatan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan dengan
nilai-nilai dasar NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik di Puskesmas Sihapas Kabupaten Padang Lawas
 Bagi Organisasi
LAPORAN aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
inovasi serta mutu pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Sihapas.
 Bagi Masyarakat / Pasien
Dapat Meningkatkan pengetahuan Masyarakat terutama Ibu mengenai
Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah UPTD Puskesmas Sihapas.

10
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

2.1 Identifikasi Isu


Dalam hal menyelesaikan permasalahan ditempat kerja,tahap pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi isu. Isu adalah berbagaiperkembangan, biasanya di dalam
area publik, jika berlanjut dapat secara signifikan memengaruhi operasional atau
kepentingan jangka panjang dari organisasi, dapat disebut bahwa isu merupakan titik
awal munculna konflik jika tidak dikelola dengan baik (Kriyantono, 2012). Isu
muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik dengan praktek
organisasi yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan bagi organisasi. Isu bisa
meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai (Prayudi, 2008).
Berikut 3 isu yang penulis temukan untuk segera diselesaikan atau penerapannya
segera ditingkatkan :
1. Kurangnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di
wilayah Puskesmas Sihapas.
2. Belum efektifnya pencatatan tindakan keperawatan pada lembar status
pasien
3. Kurangnya kesadaran Pasien Terhadap Pemakaian Masker Di Puskesmas
Sihapas

Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Agenda 3


No Isu Keterkaitan dengan agenda 3
1 Kurangnya pengetahuan Ibu tentang Manajement ASN
pentingnya imunisasi dasar lengkap Dimana seorang ASN dituntut untuk
di wilayah Puskesmas Sihapas meningkatkan derajat profesionalisme
salah satunyadengan melakukan
promosi kesehatan
Smart ASN
Dimana Seorang ASN dituntut untuk
memiliki integritas serta berjiwa
melayani
2 Belum efektifnya pencatatan
tindakan keperawatan pada lembar Manajemen ASN
status pasien Yakni memberikan Pelayanan secara
Profesional dan berkualitas,terkait
Pendokumentasian keperawatan

Smart ASN

11
Dimana Seorang ASN harus mampu
memberikan Inofatif dan kreatatif

3 Kurangnya Kesadaran Pasien Manajemen ASN


Terhadap yakni memberikan Pelayanan secara
Pemakaian Masker di Puskesmas profesional dan
Sihapas berkualitas,melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan terus berusaha
melakukan perbaikan tiada henti .

Smart ASN
Dimana ASN dituntut memiliki
integritas mampu meningkatkan
efektifitas dan efisien
layanan/pelaksanaan tugas.

2.2 Analisis dan Penetapan Isu Terpilih


2.2.1 Analisis Teknik APKL
Berdasarkan permasalahan di atas maka isu atau permasalahan tersebut kemudian di
uji dengan alat bantu penilaian kriteria isu menggunkan metode APKL yaitu:
Aktual (A) yaitu isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang
menjadi pembicaraan orang banyak
Problematik (P) yaitu isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standart
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan
pemecahannya
Kekhalayakan (K) yaitu isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak
Layak (L) yaitu isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai tugas dan tanggungjawab

Tabel 2.2 Analisis Isu dengan APKL


No Isu Kriteria Isu Keterangan
A P K L
1 Kurangnya pengetahuan Memenuhi syarat
Ibu tentang pentingnya
imunisasi dasar lengkap
di wilayah Puskesmas
Sihapas

12
2 Kurangnya Kesadaran Memenuhi syarat
Pasien Terhadap
Pemakaian Masker di
Puskesmas Sihapas

3 Belum efektifnya Memenuhi syarat


pencatatan tindakan
keperawatan pada lembar
status pasien

2.2.2 Analisis USG


Alat bantu tapisan selanjutnya adalah teknik USG. Metode USG digunakan untuk
menentukan prioritas masalah. Teknis analisis ini adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya adalah dengan
menentukan tingkat Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan), dan Growth
(perkembangan isu apabila tidak segera diselesaikan) dengan menentukan skala 1
(satu) – 5 (lima).
Isu yang memiliki skor tertinggi adalah Core Issue (Isu Prioritas).
Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak.
Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Tabel 2.3 Analisis Isu dengan Teknik USG

No Isu Kritera Total Prioritas


U S G
1 Kurangnya pengetahuan Ibu tentang 5 5 5 15 I
pentingnya imunisasi dasar lengkap di
wilayah Puskesmas Sihapas

2 Kurangnya Kesadaran Pasien Terhadap 3 4 5 12 III


Pemakaian Masker di Puskesmas
Sihapas

3 Belum efektifnya pencatatan tindakan 4 4 5 14 II

13
keperawatan pada lembar status pasien

Keterangan

1: Tidak mendesak/ tidak serius/tidak berdampak

2: Kurang mendesak/kurang serius/kurang berdampak

3: Cukup mendesak/cukup serius/cukup berdampak

4: Mendesak/serius /berdampak

5 : Sangat mendesak/sangat serius/sangat berdampak

U: Urgensi (Mendesak)

S : Seriousnes
Berdasarkan (kegawatan)
hasil analisis USG tersebut diatas Maka Isu prioritas ( Core Issue)
yang dipilih/ditetapkan untuk segera diatasi adalah“Kurangnya pengetahuan Ibu
G : Growth ( Pertumbuhan)
tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas”

14
2.2.3 Analisis Penyebab Isu terpilih

Diagram 2.1 Analisis Masalah dengan diagram Fishbone

Manusia
Metode

Kurang pengetahuan ibu Kurang kesadaran

I tentang manfaat imunisasi Kurang sosialisasi Kurangnya


pengetahuan
Ibu tentang
Melakukan penyuluhan Tingkat pendidikan yang pentingnya
imunisasi
Membuat Leflet rendah dasar lengkap
di wilayah
Sarana Puskesmas
Lingkungan

2.3 Dampak Isu Terpilih

Dampak yang mungkin terjadi apabila isu ini tidak dituntaskan melalui solusi
pemecahan isu, antara lain:

Jika isu diselesaikan Masyarakat khususnya orang tua bayi akan mengetahui tentang
pentingnya pemberian imunisasi dan optimalnya cakupan imunisasi meningkat

Jika isu tidak diselesaikan


Dampak dari isu jika tidak diatasi, yaitu:
1. Masyarakat tidak mengerti tentang betapa pentingnya pemberian imunisasi
2. Pelayanan imunisasi tidak akan optimal karena kurangnya partisipasi warga
3. Dikhawatirkan akan muncul penyakit PD3I diakibatkan pemberian imunisasi
yang tidak tercukupi.

15
Gambar 2.1 Role Model

Gambar 2.1 Role Model

Nama : Sri Hartati, S.Keb

Tanggal Lahir : 21 April 1974

Agama : Islam

NIP : 197404212006042014

Jabatan : Kepala Puskesmas Sihapas Kab. Padang Lawas

Dalam hal ini, yang saya jadikan sebagai role model yaitu Sri Hartati, S.Keb. Beliau memiliki
karakter yang ramah, peduli, baik, dan berjiawa besar. Seorang pemimpin yang mengayomi
bawahannya dan tidak membeda-bedakan siapapun staf baik PNS maupun tenaga honorer.
Beliau dapat memberikan solusi terbaik terhadap suatu masalah pekerjaan dan merupakan
inspirator serta motivator bagi penulis di Puskesmas Sihapas. Menurut saya, beliau sudah
menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pekerjaannya sebagai ASN.

16
BAB III

STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

3.1 Penetapan Gagasan dan kegiatan kreatif


Berdasarkan Penetapan Isu Prioritas yang diangkat yaitu “Kurangnya Pengetahuan Ibu
tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas” dan proses
analisis penyebab masalah dengan menggunakan metode APKL, metode USG dan dengan
Metode Fishbone, maka gagasan kreatif untuk memecahkan isu adalah Optimalisasi
pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah Puskesmas
Sihapas. Selanjutnya, penulis akan mengaktualisasikan beberapa kegiatan kreatif sebagai
berikut:

Membuat leaflet tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas

Membuat kartu imunisasi

Membuat video edukasi tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap

Memberikan Penyuluan kepada orang tua melalui media leaflet

Membuat Poster tentang Imunisasi dasar lengkap di lingkungan Puskesmas Sihapas

3.2 Relevansi Aktualisasi Agenda 2 (Nila Dasar/core values ASN


BerAKHLAK) dengan rencana Kegiatan
Didalam menjalankan tugas, seorang ASN harus memiliki nilai-nilai dasar yang diterapkan
dalam memberikan pelayanan publik. Adapun nilai-nilai dasar tersebut yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Berikut ini
uraian tentang relevansi rencana kegiatan dengan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu :

1. Berorientasi pelayanan

Dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Pelayanan publik yang sangat erat kaitannya
dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan
nilai berorientasi pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya. Sikap pelayanan bagi pegawai ASN
berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah
kebanggaan atas pekerjaan. Sikap individu ASN dapat menggambarkan
instansi/organisasinya, karena sikap pelayanan tersebut mewakili citra organisasi secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, budaya pelayanan dalam birokrasi
pemerintahan akan sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh sikap
pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam berorientasi pelayanan adalah:

17
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan;

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

Kata Kunci ;

a. Responsivitas;

b. Kualitas;

c. Kepuasan.

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini perlu menerapkan nilai-nilai dasar berorientasi
pelayanan, khususnya nilai tanggung jawab, kepercayaan, dan konsistensi dalam menjalankan
kegiatan di rumah sakit.

2. Akuntabel

Akuntabel adalah sikap dan perilaku dengan bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan
kepada atasannya. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor 20 tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan
Core Value ASN BerAKHLAK. Nilai-nilai yang terdapat dalam akuntabel adalah:

a. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi;

b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,


efektif dan efisien;

c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas

tinggi. Kata Kunci :

a. Kepemimpinan;

b. Transparansi;

c. Integritas;

d. Tanggung jawab;

e. Keadilan;

f. Kepercayaan;

g. Keseimbangan;

18
h. Kejelasan;

i. Konsisten.

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini perlu menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
khususnya nilai tanggung jawab, kepercayaan, dan konsistensi dalam menjalankan setiap
kegiatan di rumah sakit.

3. Kompeten

Kompeten adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
kompetensidirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.

Nilai yang terkandung dalam kompeten adalah:

a. Meningkatkan kompetensi untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;

b. Melakukan tugas dengan kualitas terbaik;

c. Membantu orang lain

belajar. Kata Kunci :

a. Kinerja Terbaik;

b. Sukses;

c. Keberhasilan;

d. Learning agility;

e. Ahli dibidangnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini perlu menerapkan nilai-nilai dasar kompeten,
dapat melakukan peningkatan kualitas diri khususnya kemampuan soft skill agar menunjang
pekerjaan secara maksimal.

4. Harmonis

Harmonis adalah kerjasama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-
faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Dalam menjalankan tugas
pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut dapat mengatasi permasalahan keberagaman,
bahkan menjadi unsur perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Inilah sebabnya mengapa peran dan upaya mewujudkan situasi dan kondisi yang
harmonis dalam lingkungan bekerja ASN dan kehidupan sangat diperlukan.

Nilai nilai yang terkandung dalam harmonis adalah:

a. Membangun tempat kerja yang kondusif;

19
b. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;

c. Suka menolong orang lain.

Kata Kunci :

a. Peduli;

b. Perbedaan;

c. Selaras.

Penerapan nilai-nilai harmonis dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini nantinya, dalam
bentuk penerapan sikap anti diskriminasi kepada siapapun baik rekan kerja, masyarakat
maupun stakeholder serta mampu membentuk kenyaman dalam setiap kegiatan yang
dikerjakan di lingkungan kerja.

5. Loyal

Loyal adalah tindakan memnunjukkan kepatuhan dan dukungan yang konstan kepada atasan.
Dalam konteks ASN maka harus patuh terhadap Pacasila, UUD 1945, pimpinan dan juga
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Beberapa ciri yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya
adalah:

a. Taat pada peraturan;

b. Bekerja dengan integritas;

c. Tanggung jawab terhadap organisasi;

d. Kemauan untuk bekerjasama;

e. Rasa memiliki yang tinggi;

f. Hubungan antar pribadi;

g. Kesukaan terhadap pekerjaan

h. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan

i. Menjadi teladan bagi pegawai lain

Nilai-nilai yang terkandung dalam loyal adalah :

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah;

b. Menjaga rahasia jabatan dan Negara;

c. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara.

20
Kata Kunci :

a. Berkomitmen;

b. Dedikasi;

c. Nasionalisme;

d. Pengabdian.

Penerapan nilai-nilai dasar loyal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini,
yaitu mengutamakan sikap terbuka, sopan santun, dan hormat kepada atasan dengan terlebih
dahulu meminta izin kepada atasan sebelum melakukan kegiatan serta bersikap sopan santun
saat berdiskusi dengan atasan.

6. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki seorang ASN untuk mengahadapi segala
perubahan dan ancaman yang timbul. Adapun cirri - ciri penerapan budaya adaptif dalam
lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:

a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;

b. Mendorong jiwa kewirausahaan;

c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah;

d. Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi mitra,


masyarakat dan sebagainya terkait dengan kinerja instansi.

Nilai-nilai yang terkandung dalam adaptif adalah:

a. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan;

b. Bertindak proaktif;

c. Terus berinovasi dengan mengembangkan kreatifitas.

Kata Kunci :

a. Inovatif;

b. Antusias terhadap perubahan;

c. Proaktif.

21
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu menerapkan nilai- nilai dasar adaptif,
yaitu efektivitas dan efisiensi serta inovatif dalam menjalankan kegiatan sehingga menjadi
solusi pemecahan masalah dan langkah perbaikan di unit kerja.

7. Kolaboratif

Kolaboratif adalah adanya sikap dan perilaku untuk mengedepankan kerjasama secara
keseluruhan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam kolaboratif adalah

a. Memberi kesempatan kepada berabagai pihak untuk berkontribusi;

b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah;

c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Kata Kunci :

a. Ketersediaan bekerjasama;

b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

Nilai-nilai dasar kolaboratif yang akan diterapkan pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini,
seperti adanya sikap saling membantu, bekerja sama, dan peduli terhadap sesama rekan kerja
di rumah sakit.

Keseluruhan nilai – nilai dasar PNS (BerAKHLAK) sebagaimana dijelaskan perlu untuk
diimplementasikan di dalam setiap kegiatan PNS. Di dalam rancangan aktualisasi ini,
keterkaitan kegiatan kreatif terhadap nilai dasar BerAKHLAK dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 3.1 Relevansi Aktualisasi Agenda 2 (Nilai-Nilai Dasar /Core values ASN
BerAKHLAK) dengan Rencana Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Relevansi Kegiatan
denganAgenda 2
1 Membuat leaflet tentang pentingnya imunisasi dasar Berorientasi Pelayanan
lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas Responsivitas
Akuntabel
Bertanggung jawab
Kompeten
Kinerja terbaik
Harmonis Meciptakan

22
suasana kondusif
2 Membuat kartu imunisasi Berorientasi Pelayanan
Melakukan perbaikan tiada
henti
Akuntabel
Bertanggung
jawab
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Adaptif
Terus berinovasi

3 Membuat video edukasi tentang pentingnya imunisasi Berorientasi pelayanan


dasar lengkap Responsivitas
Kompeten
Kinerja terbaik
Adaptif
Inovasi
Kolaboratif
bekerja sama
4 Memberikan Penyuluan kepada orang tua melalui Akuntabel
media leaflet Bertanggung
jawab
Kompeten
Kinerja terbaik
Kolaboratif
Saya bekerja sama
5 Membuat Poster tentang Imunisasi dasar lengkap di Berorientasi pelayanan
lingkungan Puskesmas Sihapas Responsivitas
Akuntabel
Bertanggung jawab,
Kompeten
Kinerja terbaik
Kolaboratif
bekerja sama

23
3.3. Relevansi Agenda 3 (Kedudukan dan Peran PNS menuju SMART
Governance) dengan Rencana Kegiatan
3.3.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dariintervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas
yang dibebankan kepadanya. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik.
b. Pelayan publik.
c. Perekat dan pemersatu bangsa.

Selanjutnya ASN bertugas untuk :


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
public dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yangberorientasi pada kepentingan publik.
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhankebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
professional dalam memberikan pelayanankepada masyarakat.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia ASN senantiasa
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.

Sedangkan kewajiban ASN sesuai dengan UU ASN adalah :


a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yangberwenang.


d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku,ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun diluar kedinasan.

24
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam UU ASN disebutkan juga kode etik ASN sebagai landasan profesi dan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.

Adapun kode etik ASN sesuai dengan UU ASN adalah :


a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi danintegritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN

3.3.2 Smart ASN


Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi.
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan
pencapaian tujuan organisasi.
5 (lima) kompetensi yang harus dimiliki oleh SMART ASN 2024
1. ASN Menguasai IT (Information Technology) ...
2. ASN Menguasai Bahasa Asing. ...
3. ASN Memiliki Sifat dan Sikap Hospitality (Keramahan) ...
4. ASN Memiliki Kemampuan Networking. ...
5. ASN Memiliki Jiwa Entepreneurship.

Sebagaimana telah sedikit disinggung di atas, setiap ASN harus dapat merespon
perkembangan teknologi dan informasi dengan positif. Setiap ASN harus dapat bersikap
adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien.

Untuk menjawab hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia (Kementerian PAN dan RB) telah mencanangkan Kebijakan
Manajemen ASN Menuju Smart ASN 2024Melalui kebijakan tersebut, diharapkan akan
dapat terbentuk Birokrasi berkelas Dunia. Dalam upaya membentuk Birokrasi berkelas Dunia
25
tersebut, diharapkan setiap pegawai dapat memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri
dari nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi
informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.

Integritas

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 60 Tahun 2020 Tentang Pembangunan Integritas
Pegawai Aparatur Sipil Negara, integritas didefinisikan sebagai konsistensi berperilaku yang
selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan
atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong
terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya.

Pengembangan integritas ASN diukur melalui kejujuran, kepatuhan terhadap peraturan


perundang-undangan, kemampuan bekerja sama; dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa
dan negara.

Wawasan Global

Upaya membentuk ASN yang berwawasan global merupakan salah satu bagian penting dari
pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk mewujudkan visi Presiden
yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong.

Dengan wawasan global, diharapkan ASN dapat membangun pola pikir yang adaptif serta
mendukung fleksibilitas dan inovasi.

Hospitality (Keramahan)

ASN adalah seorang pelayan publik. Untuk itu keramahan tentu menjadi faktor penting yang
harus dimiliki. Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap pelaksanaan tugas, khususnya dalam
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Networking (Jaringan)

Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi lain juga perlu untuk
dilakukan. Mengingat sinergi dengan instansi atau orang lain, akan dapat mempermudah
aparat negara dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Penguasaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi yang kian hari kian berkembang harus dapat dirangkul dan
dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan tugasnya. Pada masa kini, penguasaan atas
aplikasi perkantoran seperti Word, Excel dan Powerpoint, dapat dikatakan tidak lagi menjadi
nilai tambah. Tidak menjadi nilai tambah yang dimaksud di sini adalah, penguasaan akan
aplikasi perkantoran tersebut memang sudah sewajarnya dan seharusnya dikuasai oleh tiap-
tiap aparat negara.

26
Bahasa Asing

Seorang ASN tentu diharapkan dapat sekurang-kurangnya memahami dan menguasai Bahasa
Inggris. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Plt. Sekretaris BPSDM dalam
“Seminar Online Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Bagi Aparatur Sipil Negara
(ASN) Dalam Mengelola Pelayanan Publik

Plt. Sekretaris BPSDM Kemendagri menjelaskan bahwa penguasaan kemampuan bahasa


Inggris adalah salah satu aspek penting lainnya yang perlu dikuasai oleh ASN dalam
menyikapi perkembangan zaman. Terlebih saat ini, hampir semua alat dan teknologi di era
global menggunakan Bahasa Inggris. idak menutup kemungkinan seorang ASN juga dapat
menguasai bahasa asing lain, sebagai nilai tambah. Sebut saja bahasa Mandarin, Korea dan
Jepang. Mengapa tiga bahasa tersebut? Salah satu faktornya adalah karena kita berada di
Indonesia, dan salah satu kerjasama internasional yang diikuti oleh pemerintah adalah
ASEAN Plus Threeyang dibentuk sejak 1997 dan beranggotakan negara-negara Asia
Tenggara dan tiga negara Asia Timur yakni Tiongkok, Korea dan Jepang.

Entrepreneurship (Kewirausahaan)

Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain adalah keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah serta cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang.

Jiwa kewirausahaan juga dapat dipahami sebagai bagaimana kita berpikir tentang masa depan
orang banyak, kehidupan orang banyak serta bagaimana kita dapat mendatangkan
kesejahteraan bagi masyarakat.

Tabel 3.2 Relevansi Agenda 3 ( kedudukan dan peran PNS Menuju Smart Governance)
dengan rencana kegiatan

No Kegiatan Relevansi Kegiatan dengan Agenda 3 Relevansi Kegiatan


dengan Agenda 3

1 Membuat leaflet tentang pentingnya imunisasi dasar Kegiatan ini berkaitan dengan
lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas Manajemen ASN karena
sesuai dengan kode etik ASN
yakni melaksanakan tugas
dengan jujur dan bertanggung
jawab serta berintegritas
tinggi yang ditunjukkan
dengan memberikan
pelayanan public yang
berkualitas
Kegiatan ini berkaitan dengan
konsep Smart ASN yaitu
profesionalisme ditunjukkan
membuat media informasi
berupa leaflet mengenai
imunisasi dasar lengkap
27
2 Membuat kartu imunisasi Kegiatan ini berkaitan dengan
Manajemen ASN karena
sesuai dengan kode etik ASN
yakni melaksanakan tugas
dengan jujur dan bertanggung
jawab serta berintegritas
tinggi yang ditunjukkan
dengan memberikan
pelayanan public yang
berkualitas
Kegiatan ini berkaitan dengan
konsep Smart ASN yaitu
profesionalisme ditunjukkan
membuat media informasi
berupa kartu imunisasi
3 Kegiatan ini berkaitan dengan
Manajemen ASN karena
dilakukan dengan penuh
kesadaran akan profesi
sebagai pelayan public
sehingga perlu menyediakan
media informasi yang
berkualitas tinggi untuk
masyarakat. Penulis
melaksanakan tugas secara
professional, berintegritas
tinggi, bertanggung jawab
dan mandiri dalam membuat
media informasi berbentuk
video.
Kegiatan ini berkaitan dengan
Smart ASN yaitu mampu
mengembangkan kemampuan
dengan membuat video
informasi mengenai
pentingnya imunisasi dasar
lengkap di Puskesmas
Sihapas
4 Memberikan Penyuluan kepada orang tua melalui Kegiatan ini berkaitan dengan
media leaflet manajemen ASN karena
dilakukan akan penuh
kesadaran akan profesi
sebagai pelayan public sesuai
dengan kode etik ASN yakni
melaksanakan tugas secara
professional, berintegritas
tinggi, bertanggung jawab
sehingga pelayanan kepada
pasien tercipta sebagaimana
mestinya. Kegiatan ini
berkaitan dengan Smart ASN
yaitu mampu b

28
Memberikan pemahaman
tentang pentingnya imunisasi
dasar lengkap
5 Membuat Poster tentang Imunisasi dasar lengkap di Kegiatan ini berkaitan dengan
lingkungan Puskesmas Sihapas manajemen ASN karena
sesuai dengan kode etik ASN
yaitu, melaksanakan tugas
dengan bertanggungjawab
dan berintegritas tinggi serta
mandiri dalam membuat
poster Kegiatan ini berkaitan
dengan Smart ASN yaitu
profesionalisme ditunjukkan
membuat media informasi
berupa Poster mengenai
imunisasi dasar lengkap

3.4 Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : Puskesmas Sihapas Barumun Kabupaten Padang Lawas

Identifikasi Isu : 1. Kurangnya Pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi


dasar lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas

2. Kurangnya kesadaran Pasien terhadap pemakaian masker


Puskesmas Sihapas

3. Belum efektifnya pencatatan tindakan keperawatan pada


lembar status pasien

Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi


dasar Lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas

Gagasan pemecahan Isu : Optimalnya pengetahuan Ibu tentang pentingnya imunisasi


dasar lengkap di wilayah Puskesmas Sihapas

N Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan Tujuan dan Penguatan


o Substansi sasaran nilai
Mata Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 Membuat Mempersiapkan Tersedianya AGENDA III Kegiatan Dengan
leaflet materi, alat dan alat,bahan : pembuatan tersedianya
tentang bahan untuk dan materi Manajemen leaflet alat,bahan
pentingnya membuat media edukasi ASN, Smart memberika dan materi
imunisasi leaflet ASN n edukasi
dasar Membuat desain kontribusi akan
lengkap di leflaet AGENDA II terhadap mewujudka
wilayah Mencetak Leaflet : tujuan n
Puskesmas Memasang dan Berorientasi Puskesmas terhadap
Sihapas membagikan leaflet Pelayanan Sihapas nilai nilai
di lingkungan Responsivitas dalam organisasasi

29
Puskesmas Sihapas Saya melaksanak yaitu
berkonsultasi an inovatif
dan meminta pelayanan yaitu
saran kepada secara memiliki
kepala professiona kemampuan
puskesmas l,terjangka untuk
dengan sopan u,etis,kepa bekerja
dan ramah da mandiri
untuk masyarakat dengan ide-
membuat tanpa ide kreatif
leaflet yang membeda- serta
menarik dan bedakan memberi
mudah untuk Bangsa,Su terobosan
dipahami oleh ku,Agama bagi
masyarakat dan status peningkatan
Akuntabel sosial pelayanan
Bertanggung kesehata
jawab
dalam
pembuatan
media edukasi
Kompeten
Kinerja
terbaik
Menyiapkan
media
leafletyang
menarik

Harmonis
Saya
meciptakan
suasana
kondusif
dalam
pembuatan
leaflet

Adaptif
Antusias
terhadap
perubahan
Saya
menerima
saran dari
berbagai
pihak untuk
perbaikan
yang lebih
baik terkait
leaflet yang
saya buat

30
Kolaboratif
Saya
Menyiapkan bekerjasama
bahan kertas dengan
kartu imunisasi mentor dan
Menentukan format rekan kerja
yang dalam
diinginkan pembuatan
Mencetak kartu leaflet
imunisasi
2 Membuat Tersedianya AGENDA III Kegiatan
kartu bahan kartu Manajemen pembuatan Dengan
imunisasi imunisasi ASN, Smart kartu tersedianya
ASN imunisasi bahan kartu
AGENDA II bertujuan imunisasi
memberika mewujudka
Berorientasi n referensi n
Pelayanan dan Upaya
Melakukan keilmuan pencapaian
perbaikan dan dapat kinerja
tiada henti mewujudka puskesmas
dengan n tujuan yang sebaik-
menentukan Puskesmas baiknya
format yang Sihapas untuk
diinginkan yaitu menciptaka
melaksanak n
Akuntabel an pelayanan
saya akan pelayanan kesehatan
bertanggung media yang
jawab dalam secara Inovatif dan
membuat professiona Inisiatif.
kartu kontrol l,terjangka
imunisasi u,etis
lanjutan kepada
masyarakat
Kompeten tanpa
Melaksanakan membeda-
tugas dengan bedakan
kualitas Suku,Aga
terbaik. ma,status
Saya akan social dan
cermat dalam menjadikan
membuat Puskesmas
desain yang menjadi
bagus dan tempat
menarik dimana
pasien
Adaptif mendapatk
Terus an
berinovasi kepuasan
Berkonsultasi dan dan

31
meminta saran mengembang
kepada kepala kan
Puskesmas selaku kreativitas.
mentor Mandiri
Membuat desain dalam
Video tentang jenis pembuatan
dan kegunaan kartu
imunisasi dasar imunisasi
lengkap dengan
3 Membuat Mendowload video Tersedianya AGENDA III Kegiatan Dengan
video tentang imunisasi Video : pembuatan tersedianya
edukasi dasar lengkap edukasi Manajemen video ini video
tentang menggunakan tentang ASN, Smart berguna edukasi
pentingnya aplikasi inshot pentingnya ASN untuk tentang
imunisasi Mempublikasikan imunisasi memberika pentingnyai
dasar video tentang dasar AGENDA II n referensi munisasi
lengkap imunisasi dasar lengkap : dan dasar
lengkap dimedia Berorientasi keilmuan langkap
sosial pelayanan dan dapat akan
Responsivitas mewujudka mewujudka
Saya n tujuan n nilai nilai
berkonsultasi Puskesmas organisasasi
dan meminta Sihapas yaitu
saran kepada yaitu inovatif
Kepala melaksanak yaitu
Puskesmas an memiliki
dengan sopan pelayanan kemampuan
dan ramah media untuk
tentang secara bekerja
pembuatan professiona mandiri
video edukasi l,terjangka dengan ide-
yang menarik u,etis ide kreatif
dan mudah kepada serta
dipahami masyarakat memberi
tanpa terobosan
Kompeten membeda- bagi
Kinerja bedakan peningkatan
terbaik Suku,Aga pelayanan
Saya ma,status kesehata
membuat dan social dan
Mempersipakn mendesain menjadikan
bahan penyuluhan video Puskesmas
Memberikan menggunakan menjadi
arahan kepada aplikasi inshot tempat
orang tua bayi untuk dengan dimana
mengisi kualitas pasien
daftar hadir terbaik mendapatk
Membagikan leaflet Adaptif an
kepada orang tua Inovasi kepuasan
Memberikan Saya
penyuluhan kepada mempublikasi
orang tua di Wilayah kan video

32
Puskesmas Sihapas menggunakan
sosial media
Kolaboratif
Saya bekerja
sama dengan
kepalaPuskes
mas dalam
proses Kegiatan
pembuatan Penyuluhan
video memberika
n
4 Memberik Terlaksanany AGENDA III kontribusi
an a penyuluhan Manajemen terhadap
Penyuluha kepada orang ASN, Smart tujuan Dengan
n kepada tua mengenai ASN Puskesmas terlaksanany
orang tua pentingnya Sihapas a
melalui imunisasi AGENDA II dalam penyuluhan
media dasar Akuntabel melaksanak kepada
leaflet lengkap Memberikan an orang tua
arahan pelayanan mengenai
kepada pasien secara pentingnyai
untuk professiona munisasi
mengisi daftar l,terjangka dasar
Konsultasi kepada hadir u,etis,kepa langkap
Kepala Puskesmas dengan sikap da akan
tentang pembuatan penuh masyarakat mewujudka
poster tanggung tanpa n nilai nilai
Mengumpulkan jawab dan membeda- organisasasi
materi tentang integritas bedakan yaitu
Imunisasi dasar yang tinggi Bangsa,Su inovatif
lengkap untuk Kompeten ku,Agama yaitu
pembuatan poster Saya dan status memiliki
Mencetak Poster memberikan sosial kemampuan
Menempelkan poster penyuluhan untuk
di ruang pendaftaran kepada orang bekerja
agar tua dengan mandiri
memudahkanpasien menggunakan dengan ide-
yang datang media leaflet ide kreatif
kepuskesmas dapat yang menarik serta
melihat dan dan mudah memberi
membacanya. dipaham terobosan
bagi
Kolaboratif peningkatan
Saya pelayanan
bekerjasama Kegiatan kesehata
dengan pembuatan
mentor dan Poster ini
rekan kerja berguna
dalam untuk
pembuatan memberika
bahan n referensi
penyuluhan dan

33
keilmuan
dan dapat
5 Membuat Tersedianya AGENDA III mewujudka
Poster poster Manajemen n tujuan Dengan
tentang ASN, Smart Puskesmas tersedianya
Imunisasi ASN Sihapas poster akan
dasar yaitu mewujudka
lengkap di AGENDA II melaksanak n
lingkungan Berorientasi an nilai nilai
Puskesmas pelayanan pelayanan organisasasi
Sihapas Responsivitas media yaitu
Saya secara inovatif
berkonsultasi professiona yaitu
dan meminta l,terjangka memiliki
saran kepada u,etis kemampuan
Kepala kepada untuk
Puskesmas masyarakat bekerja
dengan sopan tanpa mandiri
dan ramah membeda- dengan ide-
tentang bedakan ide kreatif
pembuatan Suku,Aga serta
poster ma,status memberi
Akuntabel social dan terobosan
Bertanggung menjadikan bagi
jawab, Puskesmas peningkatan
partisipatif, menjadi pelayanan
konsisten tempat kesehata
dalam dimana
pembuatan pasien
poster mendapatk
Kompeten an
Kinerja kepuasan
terbaik
Menyiapkan
poster yang
menarik

Kolaboratif
Saya
bekerjasama
dengan
mentor dan
rekan kerja
dalam
pembuatan
leaflet

34
3.5 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Sihapas


Kecamatan Sihapas Barumun Kabupaten Padang Lawas,yang akan dilaksanakan mulai
tanggal 23 November 2022 sampai dengan 23 Desember 2022 selama 30 Hari kerja. Adapun
JadwalAktualisasi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Bulan dan Tahun


November Desember 2022
2022
Minggu Minggu
IV I II III
1 Membuat leaflet
tentang pentingnya
imunisasi dasar
lengkap di wilayah
Puskesmas Sihapas

2 Membuat kartu
imunisasi

3 Membuat video
edukasi tentang
pentingnya imunisasi
dasar lengkap

4 Memberikan
Penyuluhan kepada
orang tua melalui
media leaflet

5 Membuat Poster
tentang Imunisasi
dasar lengkap di
lingkungan Puskesmas
Sihapas

35
BAB 1V

PENUTUP

Rancangan aktualisasi yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN ini merupakan laporan
yang harus dituntaskan sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam
rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi ASN dalam melakukan tugasnya sebagai pelayan
publik yang profesional. Untuk membentuk ASN yang profesional yang mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan pembentukan
karakter yang didasarkan pada nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaftif dan Kolaboratif.

Sebagai wujud nyata penerapan nilai-nilai dasar ASN tersebut Rancangan kegiatan ini
akan dilaksanakan di Puskesmas Sihapas Kecamatan Sihapas Barumun Kabupaten Padang
Lawas pada tanggal 23 November s/d 23 Desember 2022 dengan menerapkan kegiatan
kreatif yang telah dirancang penulis dengan bimbingan dari Coach dan Mentor. Kemudian
dipertanggungjawabkan kembali dalam Seminar Aktualisasi setelah habituasi. Diharapkan
Rancangan Aktualisasi ini menjadi suatu inovasi dan bermanfaat di unit kerja saya di
Puskesmas Sihapas Kabupaten Padang Lawas.

36
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 .2022. Pedoman


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2021. Modul Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul


PelatihanDasarCalon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar


CalonPNS.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

37

Das könnte Ihnen auch gefallen