Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN
Pembangunan
Percepatan
Penanggulangan rendah karbon
Percepatan Peningkatan Revitalisasi pembangunan
pengangguran Mendorong dan transisi Pembangunan
penghapusan kualitas SDM: industri dan infrastruktur
disertai dengan pemulihan energi Ibu Kota
kemiskinan kesehatan dan penguatan riset dasar antara
peningkatan dunia usaha (respon Nusantara
ekstrim pendidikan terapan lain: air bersih
decent job terhadap
dan sanitasi
perubahan iklim)
Memperkuat Membangun
Memperkuat Mengembangkan Meningkatkan Infrastruktur Lingkungan Memperkuat
Ketahanan Wilayah untuk Revolusi Mental
Sumber Daya untuk Hidup, Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi dan
Manusia Mendukung Meningkatkan Polhukanham
Pertumbuhan Kesenjangan dan Pembangunan
Berkualitas dan Pengembangan Ketahanan dan Transformasi
Berkualitas dan Menjamin Kebudayaan
Berdaya Saing Ekonomi dan Bencana dan Pelayanan Publik
Berkeadilan Pemerataan Pelayanan Dasar Perubahan Iklim
LUAS WILAYAH :
• Luas Wilayah = 3.874.423 Ha ( 6,96 % dari Luas Pulau Kalimantan )
• Luas Laut Berdasarkan 12 Mil Laut = 2.307.558 Ha
• Panjang Garis Pantai Keseluruhan = 1.330 Km
• Jumlah Pulau – Pulau Kecil = 172 Pulau
• Luas Hutan = 1.660.772 Ha ( 45 % Dari Luas Daratan Kalsel )
TERDIRI DARI : JUMLAH PENDUDUK (2020):
• 11 Kabupaten / 2 Kota • 4.303.979 Jiwa
• 153 Kecamatan • Laki – Laki : 2.184.642 Jiwa
• 2.008 Desa/Kelurahan • Perempuan : 2.119.337 Jiwa
KONDISI LAINNYA :
• Bebas dari wilayah Gempa
• Merupakan alur laut untuk jalur pelayaran
internasional
• Posisi strategis di tengah indonesia
IPM dengan Kategori Tinggi Pemulihan Ekonomi Membaik dengan LPE Persentase Penduduk Miskin yang terbaik se
tumbuh positif Indonesia
D. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT), % E. GINI RASIO F. INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (IKLH)
120% 120%
5,61 5,50 5,30 5,23 7,07 6,49 0,394 0,391 0,384 0,380 0,385 0,381 80 70,27 71,43
64,84 65,73 66,46 65,14 66,55
100% 100%
0% 0% 0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Gini Rasio lebih baik dari Nasional dan IKLH terus membaik dan mendekati rata –
Tingkat Pengangguran Lebih Baik dari pada rata angka nasional
Nasional masuk kategori ketimpangan yang rendah
01 04
VISI
GERBANG IBU Kaltim Telah Ditetapkan Sebagai Ibu Kota Negara Yang
Baru. Kalsel Dari Letaknya Yang Strategis Menjadi Gerbang
KOTA NEGARA Ibu Kota Negara Baru
VISI MISI RPJMD PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
MISI
Meningkatkan Ekonomi melalui Transformasi Struktur Ekonomi dari Komoditas Bahan Mentah industri
turunannya (hilirisasi), dan Sektor – Sektor Produktif lainnya.
Rencana Proyek Prioritas Daerah :
Membangun Sarana Prasarana Pembangunan Pelayanan Dasar dan Ekonomi berbasis Kewilayahan
Penyediaan
Pemenuhan Pembangunan Meningkatkan Pemenuhan Sumber Pemenuhan Pembangunan
Sarana Kawasan – Konektivitas Sarana Energi Kecepatan Rencana Objek
Prasarana Kawasan kawasan Prasarana Terbarukan Akses Sentral
Dasar untuk Ekonomi Baru pertumbuhan Pendukung bagi internet Perkotaan dan
Standar mendukung ekonomi Perekonomian pemenuhan Dan Objek Strategis
Hidup Layak IKN. Kebutuhan Pengurangan Provinsi
Energi. Blank Spot lainnya
( PLTA, PLTB,
PLT
Biomassa,
PLT Surya,
dan PLT Gas )
MISI 5 : MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
MEMPERKUAT KETAHANAN BENCANA
FOKUS PEMBANGUNAN
3. Pengembangan pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis Geopark
4. Peningkatan jumlah dan kelas wirausaha baru berbasis digital
5. Peningkatan realisasi investasi yang berdampak ke daerah
UMKM dan Ketenagakerjaan PD 4 MENINGKATKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG FOKUS PADA PELAYANAN PUBLIK :
1. Penguatan Reformasi Birokrasi
2. Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender dan Inklusif
3. Pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam rangka meningkatkan Pelayanan Publik
Investasi Hilirisasi Industri, 4. Pengembangan Satu Data Kalsel
ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1
Peningkatan nilai tambah, daya saing
hasil industri, UMKM dan pertanian
berkelanjutan
▪ Penyediaan infrastruktur pangan
SUB PRIORITAS 2 ▪ Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan rencana
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja pembangunan sarana prasarana industry
▪ Pembangunan dan pengelolaan sarpras distribusi dan pasar
SUB PRIORITAS 3
Pengembangan pariwisata dan ▪ Pengelolaan daya tarik, Kawasan Strategis dan destinasi pariwisata
Ekonomi Kreatif berbasis Geopark ▪ Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Makro dan Mikro
▪ Pelaksanaan Latihan Kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi
SUB PRIORITAS 4 ▪ Peningkatan Kualitas SDM Jasa Konstruksi yang Kompeten dan
Peningkatan jumlah dan kelas Bersertifikat
wirausaha baru berbasis digital
▪ Peningkatan Tertib Jasa Konstruksi
SUB PRIORITAS 5
Peningkatan realisasi investasi yang
berdampak ke daerah
PRIORITAS 3
MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR
UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN
PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1 SUB PRIORITAS 2
SUB PRIORITAS 3
PEMENUHAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS
INFRASTRUKTUR DASAR KEWILAYAHAN YANG TERINTEGRASI
DAN PEDESAAN
▪ Meningkatkan dan mengoptimalkan ▪ Meningkatkan kemantapan jalan dan jembatan ▪ Meningkatkan kualitas perencanaan,
Pengembangan Penyediaan Sarana Air Baku diseluruh daerah pemanfaatan dan pengendalian penataan
▪ Meningkatan akses penduduk terhadap air ▪ Membangun prasarana jalan yang ruang yang terpadu antar sektor dalam
minum menghubungkan wilayah - wilayah yang menjadi implementasi pelaksanaan pembentukan
▪ Meningkatan Cakupan Pelayanan Air Limbah strategis daerah dan potensial kawasan - kawasan potensial
Domestik ▪ Meningkatkan pola hubungan kerjasama dalam ▪ Meningkatkan kinerja sistem irigasi yang
▪ Meningkatan pengelolaan persampahan yang penyediaan infrastruktur skala besar yang terintegrasi pada kawasan - kawasan
terintegrasi antar wilayah menjadi strategis Daerah pertanian dengan sistem pengelolaan terpadu
▪ Mengembangkan Lingkungan Permukiman ▪ "Mengembangkan sistem jaringan transportasi ▪ Meningkatkan penataan pembangunan
Sehat dengan mengurangi tingkat massal perkotaanberbasis jalan yang infrastruktur dan kawasan lingkungannya
kekumuhan kawasan permukiman aman,nyaman dan terjangkau dan antarmoda“ dalam mendukung percepatan implementasi
▪ Meningkatkan pemenuhan Kebutuhan ▪ Meningkatkan sistem keselamatan lalu lintas kawasan strategis daerah baik bersifat
Rumah Layak Huni bagi Masyarakat transportasi darat maupun transportasi air kebutuhan aparatur maupun publik yang telah
terutama masyarakat berpenghasilan (pelayaran) ditetapkan
rendah (MBR) ▪ Meningkatkan sistem manajemen transportasi ▪ Meningkatkan keterpaduan dalam pengadaan
▪ Meningkatkan pola hubungan lintas sektor yang terintegrasi tanah untuk kawasan strategis daerah
dalam penanganan pencapaian ▪ Membangun sistem transportasi yang handal ▪ Mengembangkan sistem penatagunaan tanah
infrastruktur dasar permukiman yang menghubungkan antar titik pertumbuhan yang terintegrasi lintas sektor
perekonomian
PRIORITAS 5
MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN BENCANA
ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1 SUB PRIORITAS 2
PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN PELAKSANAAN MITIGASI DAN PEMULIHAN
LINGKUNGAN HIDUP PASCA BENCANA
• Mengoptimalkan penerapan instrumen lingkungan dan penegakan hukum
▪ Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan
• Meningkatkan peran pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan serta masyarakat dalam
▪ Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
perlindungan dan pengelolaan LH
▪ Peningkatan sarana prasarana penanggulangan bencana
• Penurunan beban pencemaran melalui efektifitas pengelolaan limbah, emisi udara
▪ Peningkatan kapasitas kelembagaan bencana (Tagana) dalam
dan persampahan
menghadapi bencana
• Mendorong pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan dengan
▪ Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hubungan antara
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampungnya
upaya menjaga keberlanjutan lingkungan de
• Menjamin pelestarian, restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem
▪ Melatih masyarakat dalam mengenali tanda-tanda bahaya hidro-
hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering
meteorologis dan geofisika sehingga dapat segera memunculkan
• Konservasi air tanah pada zona kritis dan rusak
respons
• Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan air tanah
▪ Meningkatkan sarana prasarana mitigasi dan pengurangan risiko
• Monitoring dan pembinaan penguasahaan pertambangan
bencana
• Peningkatan kapasitas pengawasan dan pemantauan sumber daya kelautan dan
▪ Meningkatkan sinergi antar OPD/lembaga dan pemangku
perikanan
kepentingan dalam penanggulangan bencana
• Peningkatan penanganan pelanggaran dan penegakan hukum di bidang perikanan
▪ Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan
• Peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta daya dukung
bencana yang cepat dan andal
dan daya tampung lingkungan
• Peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan pengendalian pencemaran dan
▪ Mempercepat pemulihan daerah dan masyarakat
kerusakan lingkungan terdampak bencana untuk membangun kehidupan yang
• Mengoptimalkan upaya pemanfaatan lahan yang tidak produktif dengan lebih baik
memberdayakan masyarakat dengan pengembangan tanaman perkebunan
• Mengedukasi masyarakat tentang pendidikan lingkungan sejak dini
• Peningkatan konsumsi energi hijau, bersih, dan terbarukan kepada dunia usaha
maupun masyarakat
• Pengelolaan ekosistem sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan
• Pemberdayaan masyarakat dalam mitigasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
REVIEW PEMBIAYAAN APBD
SEKTOR PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
APBD Kalsel 2020 – 202 (Rp Milyar) APBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
8.000
Prov. Kalsel
7.581
Tahun 2020 – 2022 (Rp Milyar)
900,00
7.000
6.243 800,00 765,27
6.000 5.526 700,00
619,35 631,72
5.000 600,00
4.000 500,00
Total APBD
400,00
3.000
300,00
2.000
200,00
1.000 100,00
-
0
2020 2021 2022
2020 2021 2022
APBD-M
APBD Kalsel
7.580.905.164.000 5.526.165.272.537 6.243.838.931.960 Dinas PUPR 765.265.348.750 619.347.321.804 631.722.139.113
(Rp)
(Rp)
PERENCANAAN STRATEGIS
III SEKTOR PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENCANA PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN
3. KAWASAN PENDUKUNG
SEKITAR IKN 6. KAWASAN PESISIR DAN
PULAU – PULAU KECIL
A Banua Anam
(Perda No 13/2018 tentang RZWP3K Prov Kalsel)
60 55
46,49
50
37,88
40
29,27
1.204,30 Km
30
790,13 Km
555,26 Km
628,13 Km
1.586,7 Km
1.205,5 Km
637,5 Km
240,5 Km
919,5 Km
577,4 Km
1.826 Km
780,8 Km
199,9 Km
681 Km
805 Km
20
10
Sumber Data :
1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 248.KPTS/M/2015
2. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/030/KUM/2018 tentang Perubahan kelima atas Kepgub Kalsel Nomor 188.44/0321/KUM/2012 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2012 – 2032
3. Perkada jaringan jalan kabupaten/kota
KONDISI DAN CAPAIAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR
Luas Wilayah
Luas Wilayah
80.370,98 Km2 Luas Wilayah
14.546,47 Km2
DAS kapuas (barito) DAS 2.023,76 Km2
62 Sub Das dengan DAS
Barito, DAS Maluka, Dengan 71 Sub DAS
terbesar DAS Sampanahan
DAS Tabanio
Jumlah Kejadian Banjir Kalimantan Selatan dalam 5 tahun terakhir, Tahun 2020, BPBD Kalimantan Selatan mencatat banjir merendam
Tahun 2004 sampai Tahun 2019 banjir rutin terjadi setiap tahunnya. Kabupaten Tabalong, Balangan, Banjar, Tapin, Tanah Bumbu, dan
Berdasarkan data risiko banjir dari BNPB, Kota Banjarbaru. Kemudian Tanah Laut dan Tanah Bumbu juga
beberapa wilayah di Kalimantan Selatan terjadi banjir besar akibat meluapnya Sungai Kintap yang
yang termasuk pada risiko banjir tinggi, merendam ratusan rumah warga (Liputan6, 2020).
seperti :
BANJIR DI AWAL TAHUN 2021
▪ Banjar ▪ HSU
11 KAB/KOTA TERDAMPAK BANJIR
▪ Banjarmasin ▪ HST ▪ 72 kecamatan pada DAS Barito
▪ Barito Kuala ▪ HSS ▪ 5 kecamatan pada DAS Maluka
▪ Tapin ▪ 5 kecamatan pada DAS Tabanio, dan
▪ 1 kecamatan pada DAS Kintap
KONDISI DAN CAPAIAN SEKTOR
SUMBERHasil
DAYAOne AIR
Map Irigasi INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI (IKSI)
Berdasarkan Hasil One Map Irigasi Kalimantan Selatan Total Luas Kewenangan Utama Tersier Gabungan
Daerah Irigasi Kalimantan Seluas ±357.568 Ha*
Pusat 56,92 61,25 57,78
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT (106.039 HA) : Provinsi 52,78 48,94 52,08
▪ Irigasi Permukaan 29.242 ha terdiri 7 daerah irigasi
Sumber Data : ePAKSI, 2020
▪ Irigasi Rawa 76.797 ha terdiri 15 daerah irigasi
DAYA DUKUNG AIR
DAYA DUKUNG AIR
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI (56.295 HA) : DAYA DUKUNG AIR
Daya Dukung Air
Analisis dari Data Ketesediaan dan Kebutuhan (C u r ah Daya Dukung Air
Prediksi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Tahun 2030
▪ Irigasi Permukaan 6.678 ha terdiri 5 daerah irigasi H u j a n d a n Tu p l a 2 0 1 8 -2 0 2 0 )
▪ Irigasi Rawa 49.617 ha terdiri 19 daerah irigasi Balangan 12,14 Kotabaru 3,44
0 5 10 15 0 1 2 3 4
Sumber Data : One Map Irigasi Sumber Data : Draft KLHS RPJMD Kalsel Tahun 2021
KONDISI DAN CAPAIAN
SEKTOR AIR MINUM
CAPAIAN AIR MINUM KALIMANTAN SELATAN CAPAIAN AIR MINUM KAB/KOTA SE-KALSEL
TAHUN 2016 – 2020 (%) TAHUN 2020 (%)
100,00%
72,99% 83,02% Kota Banjarmasin 99,90%
78,61% 76,65% 77,51%
80,00% 68,99%
Kab. Balangan 94,76%
60,00%
Kota Banjarbaru 92,90%
40,00%
Kalsel 77,51%
Kab. Tapin 81,73 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%
0 20 40 60 80 100 120
1 Pembebasan Lahan Jalan Alternatif Akses Ke Makam Syech M. Arsyad Al- 2018
Banjar
BANJAR
BANJARBARU
JUMLAH PEKERJAAN KONSTRUKSI PROV. KALSEL
TAHUN 2019 - 2020 BANJARMASIN
TAPIN
SDA
TANAH LAUT
TANAH BUMBU
Bina Marga
TABALONG
KOTABARU
Tata Bangunan
HSU
HSS
0 500 1000 1500 2000 2500
BALANGAN
2021 2020 2019
0 100 200 300 400 500
SDA BM TB CK
TARGET KINERJA RPJMD
PERSENTASE
INFRASTRUKTUR KE-PU-AN 2021 : 79,62% PERSENTASE 2021 : 86%
YANG BERKUALITAS 2020 : 70,01% KESESUAIAN TATA RUANG 2020 : 79,75%
Cakupan Pelayanan
% Tingkat %Kapasitas 51,37% Air Minum yang Layak 100%
Kemantapan 84% Penyediaan Air Baku
Jalan
% Infrastruktur Irigasi
55,63%
Cakupan Pelayanan Air
Limbah yang Layak 100%
dalam Kondisi Baik
% Tingkat
Aksesbilitas Jalan 66,84%
% Sarpras Perkantoran
dalam Kondisi Baik 100%
% Pengendali Daya
Rusak Air Dalam 46,14% % Sarpras Bangunan
Kondisi Baik dan Lingkungannya 100%
dalam Kondisi Baik
% Meningkatnya
83%
% Persentase Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum Selesai Tepat Waktu 100%
Tertib Jasa Konstruksi
PROGRAM PRIORITAS
1. PERENCANAAN TENAGA KERJA
2. PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
3. PENEMPATAN TENAGA KERJA
4. HUBUNGAN INDUSTRIAL
5. PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
6. PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI PARIWISATA
7. PEMASARAN PARIWISATA
8. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
9. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
10. KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA
11. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA
12. PENYELENGGARAAN JALAN
13. PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Lokus : 13 kabupaten/kota
PRIORITAS 3 | MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
SUB PRIORITAS 1 PEMENUHAN PENCAPAIAN INFRASTRUKTUR DASAR
PROGRAM PRIORITAS
1. PROGRAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
2. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)
3. PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG
4. PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA
5. PROGRAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
6. PROGRAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH GARAPAN
7. PROGRAM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN DAN SANTUNAN
TANAH UNTUK PEMBANGUNAN
8. PROGRAM PENATAGUNAAN TANAH
9. PROGRAM PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI
KEGIATAN PRIORITAS
1. Sosialisasi Perda Revisi RTRWP Kalsel Tahun 2021 – 2035
2. Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang
3. Evaluasi raperda revisi RTRW kabupaten/kota
4. Pembebasan lahan untuk pembangunan kepentingan umum
5. Sistem pendataan pertanahan
6. Peningkatan indeks desa membangun
APBN
1. Pemda mendorong percepatan penetapan Perpres KSN Banjarbakula
2. Fasilitasi dan koordinasi kegiatan bantuan teknis penyusunan RDTR dengan
Kementerian ATR/BPN
Lokus : 13 kabupaten/kota
PRIORITAS 5 | MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN BENCANA
SUB PRIORITAS 2 PELAKSANAAN MITIGASI DAN PEMULIHAN PASCA BENCANA
PROGRAM PRIORITAS
1. PENGELOLAAN SUMBER DAYA EKONOMI UNTUK KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN PANGAN
TARGET 2023 2. PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
3. PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
• Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura:
4. PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
1. Padi: 1.544.873 Ton,
5. PENYULUHAN PERTANIAN
2. Bawang=504 Ton,
3. Cabe Rawit= 17.216 Ton, 6. PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
4. Cabe Besar=13.951 Ton, 7. PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA
5. Jeruk= 121.055 Ton
• Produksi Daging=128.749 Ton
• Produksi Ikan Tangkap = 211.000 Ton KEGIATAN PRIORITAS
• Produksi Ikan Budidaya = 167.419 Ton
1. Pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin – IKN, Rencana
• Skor Pola Harapan (PPH) Tingkat Ketersediaan=75 (Skor)
pembangunan ruas Jalan Lintas Barat, Jalan Halong - Manggalau
• Stok MInimal Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Provinsi=420 Ton
• Lumbung Pangan=181 buah 2. Penetapan Rencana Induk LLAJ Prov. Kalsel
3. Penyediaan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan perlengkapan jalan (faskes)
4. Koordinasi percepatan pembangunan kereta api di Kalsel
TARGET 2023
PROGRAM PRIORITAS
Tingkat 1. PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN
Kemantapan Jalan 81%
2. PROGRAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Tingkat Aksesbilitas
43,75% 3. PROGRAM PENGELOLAAN PERKERETAAPIAN
Jalan
% Kebijakan Penetapan
Jaringan Perkeretaapian 100% KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin – IKN, Rencana
pembangunan ruas Jalan Lintas Barat, Jalan Halong - Manggalau
2. Penetapan Rencana Induk LLAJ Prov. Kalsel
3. Penyediaan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan perlengkapan jalan (faskes)
4. Koordinasi percepatan pembangunan kereta api di Kalsel
• INTERKONEKTIVITAS MULTI-MODA
Dengan adanya pusat baru di Kandangan-Batulicin, maka
Kalimantan akan memiliki ruas jaringan jalan berbentuk kupu-
kupu yang akan menyambungkan setiap lokasi kegiatan dan
titik kantong-kantong produksi agar saling terhubung dan
melewati wilayah barat-selatan-timur Kalimantan Selatan
KAB. BANJAR
▪ Pusat kegiatan pertanian
(Kawasan produksi beras
terbesar kedua di Kalsel)
▪ Pusat kegiatan perikanan
PSN KI Jorong
KI Batulicin
KI Seradang
KEK Mekar
Putih :
1.600 Ha
dengan IKN
▪ Dibutuhkan dukungan jaringan jalan yang akan
menghubungkan antara pusat aktifitas inti di
Kalimantan Selatan dengan pusat dengan IKN
di Kalimantan Timur, dimana terdapat aktivitas
Pelabuhan Trisakti di Kalimantan Selatan yang
biasanya berfungsi sebagai pelabuhan
penumpang dan bongkar muat barang dari
regional Indonesia dan juga luar negeri
▪ Dibutuhkan dukungan pemenuhan infrastruktur
dasar untuk pengembangan Kawasan-Kawasan
strategis
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK PERKUATAN INVESTASI
Pengembangan Pariwisata Unggulan Geopark Peg. Meratus
(Proses Pengusulan Menjadi UNESCO GLOBAL GEOPARK)
VEGETATIF ▪ penanaman pohon pada kawasan hutan yang berstatus sangat kritis dan kritis
pada masing masing wilayah DTA
▪ rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
▪ pengimplementasian agroforestri pada Kawasan Pertanian
SIPIL TEKNIS • Bioretensi
• Contrudted Wetland
• Infiltration Trench
DUKUNGAN • Memperkuat strategi pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
KEBIJAKAN/ Provinsi khususnya dalam fungsi lindung dan jasa tata air serta dalam usaha
PERATURAN mitigasi bencana.
• Mengusulkan agar Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyusun
Rancangan Peraturan Daerah Jasa Lingkungan.
• Mengusulkan agar Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyusun
Rancangan Peraturan Daerah Revolusi Hijau.
• Mendukung Rancangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tentang Tim Koordinasi Wilayah Sungai
PENGEMBANGAN • Pola bermukim yang ramah air dan tangguh bencana,
MASYARAKAT • Pola pertanian yang sensitif perubahan iklim,
• Pemasangan early warning system (EWS) pada wilayah desa yang terdampak,
• Meningkatkan kesadaran/wawasan lingkungan masyarakat tentang bencana
alam melalui institusi yang sudah ada (seperti desa tangguh).
Sumber : Dinas PUPR Prov. Kalsel, 2020 (Draft Revisi RTRWP Kalsel)
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK INFRASTRUKTUR DASAR