Sie sind auf Seite 1von 55

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Oleh :
H. MAHYUNI , S.Pd., M.T
Plt. KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Disampaikan pada Rakortek Dinas PUPR Tahun 2022


Banjarmasin, 28 Maret 2022
OUTLINE

ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERENCANAAN STRATEGIS SEKTOR


PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
ARAH KEBIJAKAN
I PEMBANGUNAN NASIONAL

ARA Bern, Swiss


Tema dan Arah Kebijakan RKP Tahun 2023

Tema RKP Tahun 2023

Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi


Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

ARAH KEBIJAKAN

Pembangunan
Percepatan
Penanggulangan rendah karbon
Percepatan Peningkatan Revitalisasi pembangunan
pengangguran Mendorong dan transisi Pembangunan
penghapusan kualitas SDM: industri dan infrastruktur
disertai dengan pemulihan energi Ibu Kota
kemiskinan kesehatan dan penguatan riset dasar antara
peningkatan dunia usaha (respon Nusantara
ekstrim pendidikan terapan lain: air bersih
decent job terhadap
dan sanitasi
perubahan iklim)

Sumber : Kementerian PPN/Bappenas, 2022


Prioritas Nasional RKP Tahun 2023

Memperkuat Membangun
Memperkuat Mengembangkan Meningkatkan Infrastruktur Lingkungan Memperkuat
Ketahanan Wilayah untuk Revolusi Mental
Sumber Daya untuk Hidup, Stabilitas
Ekonomi untuk Mengurangi dan
Manusia Mendukung Meningkatkan Polhukanham
Pertumbuhan Kesenjangan dan Pembangunan
Berkualitas dan Pengembangan Ketahanan dan Transformasi
Berkualitas dan Menjamin Kebudayaan
Berdaya Saing Ekonomi dan Bencana dan Pelayanan Publik
Berkeadilan Pemerataan Pelayanan Dasar Perubahan Iklim

Sumber : Kementerian PPN/Bappenas, 2022


Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Tahun 2023
Tantangan Tahun 2023

Safe-guarding penuntasan target Defisit A P B N kembali ke level maksimal 3%


prioritas nasional RPJMN 2020-2024 (Amanat U U No. 2/2020)

Perlu asumsi perencanaan yang hati-hati: Tren


Tahun 2024 tahun politik, agenda PDB naik seiring pemulihan ekonomi, berarti
Pemilu dan masa transisi APBN naik, tapi kapasitas belanja dibatasi

Mulai 2023 perlu memikirkan Kriteria penentuan prioritas dan alokasi


RPJPN selanjutnya sebagai
roadmap Visi 2045 program/kegiatan perlu lebih tajam

Sumber : Kementerian PPN/Bappenas, 2022


Tiap Wilayah Dikembangkan Sesuai dengan Keunggulannya

WILAYAH SUMATERA & WILAYAH SULAWESI, NUSA


WILAYAH JAWA-BALI
KALIMANTAN TENGGARA, MALUKU, DAN PAPUA
• Industrialisasi berbasis pasar,
• Industrialisasi berbasis sumber daya alam • Industrialisasi berbasis sumber daya
memproduksi barang konsumsi,
memanfaatkan keunggulan komoditas alam yang perlu mendekati bahan baku
memanfaatkan keunggulan
perkebunan dan pertambangan (industri berbasis pertambangan)
aglomerasi
• Hilirisasi untuk penciptaan nilai tambah • Peningkatan produktivitas pertanian,
• Simpul peng olahan dalam rantai nilai
• Diversifikasi sektor ekonomi perkebunan,peternakan,& perikanan
domestik antarwilayah
• Lumbung energi nasional • Diversifikasi sektor ekonomi
• Berpartisipasi dalam Global Value Chains
• Lumbung pangan nasional dan pengembangan ekonomi
• Pusat jasa modern nasional
• Pengembangan pariwisata potensial lokal
• Pintu gerbang internasional pariwisata
berbasis alam dan budaya • Pengembangan pariwisata potensial
nasional
• Lumbung pangan nasional berbasis alam dan budaya

Sumber : Kementerian PPN/Bappenas, 2022


RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
RANCANGAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2023

Mempercepat pertumbuhan wilayah melalui Mempertahankan peran Kalimantan sebagai paru-


diversifikasi kegiatan ekonomi paru dunia

Memantapkan peran sebagai lumbung energi Mendorong pemerataan pembangunan,


nasional terutama di Kalimantan Bagian Utara

RANCANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2023

A. Strategi Pertumbuhan B. Strategi Pemerataan


1. Membangun IKN dan infrastruktur pendukungnya. 1. Memperkuat konektivitas wilayah dengan mengintegrasikan infrastruktur
2. Meningkatkan investasi dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan multimoda transportasi dengan jaringan Trans Kalimantan.
strategis. 2. Mengembangkan kota-kota sedang sebagai pusat pelayanan dan basis
3. Mengembangkan komoditas unggulan wilayah, yaitu sawit, karet, dan pengembangan ekonomi lokal.
perikanan dengan beriorientasi pada peningkatan produktivitas dan 3. Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya PKSN Paloh
penguatan rantai pasok. Aruk, PKSN Nunukan, dan PKSN Long Nawang untuk memperkuat
4. Mengembangkan kawasan perkotaan sebagai pusat pelayanan wilayah kedaulatan nasional dan memfasilitasi perdagangan lintas negara.
dan pendukung kawasan strategis di sekitarnya. 4. Mempercepat penuntasan SPM, terutama di wilayah 3T (Daerah Tertinggal,
5. Mengembangkan sentra produksi pangan (food estate) dengan didukung Terdepan, dan Terluar) khususnya pada bidang pekerjaan umum, perumahan
korporasi petani. rakyat dan sosial
6. Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja 5. Peningkatan kualitas tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa
sama, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di melalui Penyelarasan kualitas dan kuantitas ASN dengan sektor unggulan
daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat- kewilayahan Kalimantan serta penguatan fungsi dan peran GWPP guna
daerah regional Wilayah Kalimantan. mendorong peningkatan daya saing daerah serta penyelenggaraan
7. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat pelayanan publik.
hak atas tanah. 6. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat khususnya di daerah 3T terhadap
pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai-balai latihan kerja.
7. Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
dan ketangguhan terhadap ancamanan bencana, serta mempertahankan
pelestarian lingkungan.
RANCANGAN PETA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2023
RANCANGAN FOKUS KEGIATAN
DAN LOKASI PRIORITAS

• Pengembangan Kawasan Strategis yang


difokuskan utamanya di (1) KEK MBTK;
(2) KI Surya Borneo; (3) Food Estate
(Kawasan Sentra Produksi Pangan) di
Provinsi Kalimantan Tengah; (4) Ibu Kota
Negara (Nusantara) dan Wilayah Mitra
IKN (Kab. Penajam Paser Utara dan Kab.
Kutai Kartanegara)
• Pengembangan Kawasan Pariwisata
Unggulan yang difokuskan diantaranya:
DPP Sambas-Singkawang, DPP Derawan-
Berau
• Pengembangan Komoditas Unggulan
yang difokuskan pada peningkatan
produktivitas sawit, karet serta perikanan
tangkap dan budidaya
• Pengembangan Kawasan Perkotaan
antara lain WM Banjarmasin, Kota Baru
Tanjung Selor, kota besar pendukung IKN
(Balikpapan, Samarinda), dan kota- kota
lainnya
• Pengembangan Kawasan Strategis
Perbatasan (PKSN): PKSN Paloh Aruk,
PKSN Nunukan, PKSN Long Nawang
• Pengembangan Kelembagaan dan
Keuangan Daerah untuk peningkatan
capaian SPM, inovasi dan kemandirian
daerah, kerjasama antar daerah, penataan
dan harmonisasi regulasi, peningkatan
kapasitas keuangan daerah, percepatan
sertifikasi tanah, percepatan peta bidang
tanah dan ruang, pelayanan pertanahan
modern berbasis digital, dan penyediaan
peta dasar skala besar.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
II PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
GAMBARAN UMUM

LUAS WILAYAH :
• Luas Wilayah = 3.874.423 Ha ( 6,96 % dari Luas Pulau Kalimantan )
• Luas Laut Berdasarkan 12 Mil Laut = 2.307.558 Ha
• Panjang Garis Pantai Keseluruhan = 1.330 Km
• Jumlah Pulau – Pulau Kecil = 172 Pulau
• Luas Hutan = 1.660.772 Ha ( 45 % Dari Luas Daratan Kalsel )
TERDIRI DARI : JUMLAH PENDUDUK (2020):
• 11 Kabupaten / 2 Kota • 4.303.979 Jiwa
• 153 Kecamatan • Laki – Laki : 2.184.642 Jiwa
• 2.008 Desa/Kelurahan • Perempuan : 2.119.337 Jiwa
KONDISI LAINNYA :
• Bebas dari wilayah Gempa
• Merupakan alur laut untuk jalur pelayaran
internasional
• Posisi strategis di tengah indonesia

▪ Kalimantan Timur ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara Baru. Pusat


pemerintahan Negara Indonesia akan berada disana. Bappenas
memprediksi akan ada perpindahan 1,5 Juta penduduk ke Ibu Kota Negara
yang baru.
▪ Kalimantan Tengah ditetapkan sebagai Food Estate. Food Estate merupakan
sebuah program jangka panjang pemerintahan Indonesia, yang berguna
untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri dan Ibu Kota Negara yang
baru. Program Food Estate ini memiliki konsep pengembangan pangan
yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan
peternakan dalam suatu kawasan tertentu.
▪ Kalimantan Selatan memiliki posisi yang sangat strategis di tengah
kedua kawasan tersebut. Sehingga memiliki potensi untuk menjadi 1
Gerbang Ibu Kota Negara. 2
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
A. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) B. LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (LPE), % C. PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (%)
120%
73 72,29 6,00 5,03 5,28 5,17 5,02
71,92 71,94
71,39 3,69 100%
72 4,00 5,07
70,81 5,08 10,70 10,12 9,66 9,22 10,19 9,71
71 4,40 80%
70,18 4,08
71,28 2,00 3,48
70 70,91 60%
70,72
70,17 0,00 4,52 4,70 4,65 4,47 4,83 4,56
69 -1,81 40%
69,65
69,05 -2,00 20%
68
-2,07
67 -4,00 0%
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

INDONESIA KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SELATAN INDONESIA KALIMANTAN SELATAN INDONESIA

IPM dengan Kategori Tinggi Pemulihan Ekonomi Membaik dengan LPE Persentase Penduduk Miskin yang terbaik se
tumbuh positif Indonesia

D. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT), % E. GINI RASIO F. INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (IKLH)

120% 120%
5,61 5,50 5,30 5,23 7,07 6,49 0,394 0,391 0,384 0,380 0,385 0,381 80 70,27 71,43
64,84 65,73 66,46 65,14 66,55
100% 100%

80% 60 68,43 71,03


80%
62,98 61,47 61,94
5,45 0,351 0,347 0,340 0,351 58,06 59,07
60% 4,77 4,35 4,18 4,95 60% 0,334 0,325 40
4,74
40% 40%
20
20% 20%

0% 0% 0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

KALIMANTAN SELATAN INDONESIA KALIMANTAN SELATAN INDONESIA


KALIMANTAN SELATAN INDONESIA

Gini Rasio lebih baik dari Nasional dan IKLH terus membaik dan mendekati rata –
Tingkat Pengangguran Lebih Baik dari pada rata angka nasional
Nasional masuk kategori ketimpangan yang rendah

SUMBER DATA : BPS PUSAT, BPS KALSEL, DAN DINAS ILH


ISU STRATEGIS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ISU GLOBAL ISU KEBIJAKAN NASIONAL ISU STRATEGIS KALSEL

01 04

Masih terjadinya kerusakan Belum terdiversifikasinya sektor


lingkungan (pencemaran air, ekonomi di kalimantan selatan
lubang tambang, dan dalam mendukung transformasi
Isu Strategis 7 Prioritas Nasional deforestasi) dan belum struktur ekonomi daerah
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk optimalnya mitigasi bencana (pertanian, hilirisasi komoditas
Komitmen Sustainable Pertumbuhan yang Berkualitas banjir dan kebakaran hutan
2. Mengembangkan Wilayah untuk unggulan dan pelaku umkm)
Development Goals (SDGs) lahan
Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Berkualitas dan Berdaya Saing 02 05
4. Membangun Kebudayaan dan Karakter
bangsa
5. Memperkuat Infrastruktur Untuk Belum mantapnya infrastruktur Belum optimalnya tata kelola
Mendukung Pembangunan Ekonomi & dasar dan infrastruktur pemerintahan daerah dan
Kesadaran Aksi Global terkait Pelayanan Dasar pendukung ekonomi (termasuk pelayanan ke masyarakat
Climate Action (Aksi Iklim) 6. Membangun Lingkungan Hidup, energi dan konektivitas) berbasis digital
Meningkatkan Ketahanan Bencana, &
Perubahan Iklim
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam
Dan Transformasi Pelayanan Publik
03 06

Kebijakan Pemerintah Tentang


Industry 4.0 Penanganan Dampak COVID-19 dan Kalimantan Selatan memiliki
Pemulihan Ekonomi) Belum optimalnya kualitas peluang besar menjadi
sumber daya manusia gerbang food estate di kalteng
Undang-Undang Pemindahan Ibukota dan ibu kota negara di kaltim
Negara (jalur logistik dan konektivitas)

Proyek Strategis Nasional di Kalimantan


Selatan
VISI MISI RPJMD PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN

VISI

( Kalimantan Selatan akmur, ejahtera, dan Berkelan tan )


SEBAGAI GERBANG IBUKOTA NEGARA

MAKMUR Terpenuhinya Kebutuhan Masyarakat, Jasmani, Rohani,


SEJAHTERA Aman, Dan Sentosa

Pembangunan Dengan Memperhatikan Keseimbangan


BERKELANJUTAN Antara Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan

GERBANG IBU Kaltim Telah Ditetapkan Sebagai Ibu Kota Negara Yang
Baru. Kalsel Dari Letaknya Yang Strategis Menjadi Gerbang
KOTA NEGARA Ibu Kota Negara Baru
VISI MISI RPJMD PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN

MISI

Membangun Sumber Mendorong Memperkuat Sarana Tata Kelola Menjaga Kelestarian


Daya Manusia yang Pertumbuhan Prasarana Dasar dan Pemerintahan yang Lingkungan Hidup dan
Berkualitas dan Ekonomi yang Merata Perekonomian Lebih Fokus Pada Memperkuat
Berbudi Pekerti Luhur Pelayanan Publik Ketahanan Bencana
TRANSFORMASI STRUKTUR EKONOMI
Struktur PDRB (%)
Menurut Lapangan Usaha 2021 (Y-on-Y)
Tergantung Komoditas Bahan Pertambangan dan Penggalian 19,37
Mentah / Setengah Jadi Industri Pengolahan 13,95
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 13,93
Perdagangan Besar dan Eceran;… 10,28
Batu bara Karet Konstruksi 8,17
Transportasi dan Pergudangan 6,29
Administrasi Pemerintahan,… 6,09
Jasa Pendidikan 4,91
Informasi dan Komunikasi 3,94
Sawit Kayu Jasa Keuangan dan Asuransi 3,6
Real Estate 2,43
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,36
Penyediaan Akomodasi dan Makan… 2,08
Dominasi Sektor Tambang Jasa lainnya 1,28
Jasa Perusahaan 0,72
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,… 0,44
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Pengadaan Listrik dan Gas 0,15
18,69% 18,29% 19,37% 0 5 10 15 20 25

SHIFTING (PERGESERAN) KE SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN YANG BERKELANJUTAN

PERTANIAN PARIWISATA REVITALISASI DAN HILIRISASI


a. Berbasis alam (geopark) INDUSTRI
a. Lembaga pengelola b. Lembaga Pariwisata a. Modernisasi Sarana
b. Peningkatan kualitas SDM (Kemasyarakatan) Prasarana
c. Progress Kawasan c. Keamanan dan b. Modernisasi Pengusahaan
d. Perkuatan teknologi kenyamanan (Petani & Pengusaha
e. Regulasi dan Perijinan
Agribisnis)
f. Konektivitas kawasan
c. Modernisasi Perusahaan
(Usaha)
d. Modern Struktur agribisnis
(jaringan)
MISI 2 : MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI YANG MERATA

Meningkatkan Ekonomi melalui Transformasi Struktur Ekonomi dari Komoditas Bahan Mentah industri
turunannya (hilirisasi), dan Sektor – Sektor Produktif lainnya.
Rencana Proyek Prioritas Daerah :

Mendorong Hilirisasi Industri Mengembangkan Mendorong Ekonomi Mendorong


Ekonomi Syariah Pertambangan Pariwisata Kreatif Kearifan Perdagangan
(Memperkuat dan Pertanian berbasis Alam Lokal berbasis berbasis Ekonomi
BAZNAS) (Ekowisata) teknologi digital Digital
MISI 3 : MEMPERKUAT SARANA PRASARANA DASAR DAN PEREKONOMIAN

Membangun Sarana Prasarana Pembangunan Pelayanan Dasar dan Ekonomi berbasis Kewilayahan

Rencana Proyek Prioritas Daerah :

Penyediaan
Pemenuhan Pembangunan Meningkatkan Pemenuhan Sumber Pemenuhan Pembangunan
Sarana Kawasan – Konektivitas Sarana Energi Kecepatan Rencana Objek
Prasarana Kawasan kawasan Prasarana Terbarukan Akses Sentral
Dasar untuk Ekonomi Baru pertumbuhan Pendukung bagi internet Perkotaan dan
Standar mendukung ekonomi Perekonomian pemenuhan Dan Objek Strategis
Hidup Layak IKN. Kebutuhan Pengurangan Provinsi
Energi. Blank Spot lainnya
( PLTA, PLTB,
PLT
Biomassa,
PLT Surya,
dan PLT Gas )
MISI 5 : MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
MEMPERKUAT KETAHANAN BENCANA

Pengendalian Banjir, Pencemaran, Perusakan Lingkungan,


dan Kebakaran hutan dan Lahan Berbasis Teknologi

Rencana Proyek Prioritas Daerah :

Pembangunan Revolusi Pengendalian Pengendalian Pengendalian Martapura Asri


Ramah Hijau Kebakaran Banjir Pencemaran (Aman Bersih
Lingkungan Hutan dan Lingkungan Ramah Indah)
Lahan
RANWAL RKPD 2023

TEMA 2023 PRIORITAS DAERAH (PD)


MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL DAN BERDAYA SAING :
“Penguatan Daya Saing Sumber PD 1 1.
2.
Peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda
Daya Manusia (SDM) untuk 3.
4.
Penurunan Penyakit Melalui GERMAS
Pengendalian Prevalensi Stunting
meningkatkan Perekonomian 5.
6.
Penurunan Angka Pernikahan Anak
Peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan

Berkelanjutan” 7. Peningkatan Prestasi Olahraga


OPTIMALISASI SEKTOR INDUSTRI, UMKM, PERTANIAN DAN PARIWISATA:
PD 2 1.
2.
Peningkatan nilai tambah, daya saing hasil industri, UMKM dan pertanian berkelanjutan
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

FOKUS PEMBANGUNAN
3. Pengembangan pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis Geopark
4. Peningkatan jumlah dan kelas wirausaha baru berbasis digital
5. Peningkatan realisasi investasi yang berdampak ke daerah

MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN


Kesehatan, Pendidikan, dan PD 3 PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH :
Keterampilan 1. Pemenuhan Pencapaian Infrastruktur Dasar
2. Pembangunan Infrastruktur Kewilayahan yang Terintegrasi
3. Pengembangan Kawasan Prioritas dan Perdesaan

UMKM dan Ketenagakerjaan PD 4 MENINGKATKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG FOKUS PADA PELAYANAN PUBLIK :
1. Penguatan Reformasi Birokrasi
2. Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender dan Inklusif
3. Pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam rangka meningkatkan Pelayanan Publik
Investasi Hilirisasi Industri, 4. Pengembangan Satu Data Kalsel

Pertanian, dan Pariwisata MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENDUKUNG


PD 5 KETAHANAN BENCANA :
1. Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
Banjir dan Covid-19 2. Pelaksanaan Mitigasi dan Pemulihan Pasca Bencana

MEWUJUDKAN KALSEL SEBAGAI GERBANG IBU KOTA NEGARA DAN SEBAGAI


PD 6 PENDUKUNG FOOD ESTATE :
1. Peningkatan Peran Kalsel sebagai Lumbung Pangan IKN
2. Peningkatan Konektivitas Menuju Food Estate dan IKN
PRIORITAS 2
OPTIMALISASI SEKTOR INDUSTRI, UMKM,
PERTANIAN DAN PARIWISATA

ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1
Peningkatan nilai tambah, daya saing
hasil industri, UMKM dan pertanian
berkelanjutan
▪ Penyediaan infrastruktur pangan
SUB PRIORITAS 2 ▪ Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan rencana
Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja pembangunan sarana prasarana industry
▪ Pembangunan dan pengelolaan sarpras distribusi dan pasar
SUB PRIORITAS 3
Pengembangan pariwisata dan ▪ Pengelolaan daya tarik, Kawasan Strategis dan destinasi pariwisata
Ekonomi Kreatif berbasis Geopark ▪ Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Makro dan Mikro
▪ Pelaksanaan Latihan Kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi
SUB PRIORITAS 4 ▪ Peningkatan Kualitas SDM Jasa Konstruksi yang Kompeten dan
Peningkatan jumlah dan kelas Bersertifikat
wirausaha baru berbasis digital
▪ Peningkatan Tertib Jasa Konstruksi

SUB PRIORITAS 5
Peningkatan realisasi investasi yang
berdampak ke daerah
PRIORITAS 3
MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR
UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN
PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH

ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1 SUB PRIORITAS 2
SUB PRIORITAS 3
PEMENUHAN PENCAPAIAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS
INFRASTRUKTUR DASAR KEWILAYAHAN YANG TERINTEGRASI
DAN PEDESAAN

▪ Meningkatkan dan mengoptimalkan ▪ Meningkatkan kemantapan jalan dan jembatan ▪ Meningkatkan kualitas perencanaan,
Pengembangan Penyediaan Sarana Air Baku diseluruh daerah pemanfaatan dan pengendalian penataan
▪ Meningkatan akses penduduk terhadap air ▪ Membangun prasarana jalan yang ruang yang terpadu antar sektor dalam
minum menghubungkan wilayah - wilayah yang menjadi implementasi pelaksanaan pembentukan
▪ Meningkatan Cakupan Pelayanan Air Limbah strategis daerah dan potensial kawasan - kawasan potensial
Domestik ▪ Meningkatkan pola hubungan kerjasama dalam ▪ Meningkatkan kinerja sistem irigasi yang
▪ Meningkatan pengelolaan persampahan yang penyediaan infrastruktur skala besar yang terintegrasi pada kawasan - kawasan
terintegrasi antar wilayah menjadi strategis Daerah pertanian dengan sistem pengelolaan terpadu
▪ Mengembangkan Lingkungan Permukiman ▪ "Mengembangkan sistem jaringan transportasi ▪ Meningkatkan penataan pembangunan
Sehat dengan mengurangi tingkat massal perkotaanberbasis jalan yang infrastruktur dan kawasan lingkungannya
kekumuhan kawasan permukiman aman,nyaman dan terjangkau dan antarmoda“ dalam mendukung percepatan implementasi
▪ Meningkatkan pemenuhan Kebutuhan ▪ Meningkatkan sistem keselamatan lalu lintas kawasan strategis daerah baik bersifat
Rumah Layak Huni bagi Masyarakat transportasi darat maupun transportasi air kebutuhan aparatur maupun publik yang telah
terutama masyarakat berpenghasilan (pelayaran) ditetapkan
rendah (MBR) ▪ Meningkatkan sistem manajemen transportasi ▪ Meningkatkan keterpaduan dalam pengadaan
▪ Meningkatkan pola hubungan lintas sektor yang terintegrasi tanah untuk kawasan strategis daerah
dalam penanganan pencapaian ▪ Membangun sistem transportasi yang handal ▪ Mengembangkan sistem penatagunaan tanah
infrastruktur dasar permukiman yang menghubungkan antar titik pertumbuhan yang terintegrasi lintas sektor
perekonomian
PRIORITAS 5
MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN BENCANA

ARAH KEBIJAKAN
SUB PRIORITAS 1 SUB PRIORITAS 2
PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN PELAKSANAAN MITIGASI DAN PEMULIHAN
LINGKUNGAN HIDUP PASCA BENCANA
• Mengoptimalkan penerapan instrumen lingkungan dan penegakan hukum
▪ Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan
• Meningkatkan peran pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan serta masyarakat dalam
▪ Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
perlindungan dan pengelolaan LH
▪ Peningkatan sarana prasarana penanggulangan bencana
• Penurunan beban pencemaran melalui efektifitas pengelolaan limbah, emisi udara
▪ Peningkatan kapasitas kelembagaan bencana (Tagana) dalam
dan persampahan
menghadapi bencana
• Mendorong pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan dengan
▪ Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hubungan antara
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampungnya
upaya menjaga keberlanjutan lingkungan de
• Menjamin pelestarian, restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem
▪ Melatih masyarakat dalam mengenali tanda-tanda bahaya hidro-
hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering
meteorologis dan geofisika sehingga dapat segera memunculkan
• Konservasi air tanah pada zona kritis dan rusak
respons
• Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan air tanah
▪ Meningkatkan sarana prasarana mitigasi dan pengurangan risiko
• Monitoring dan pembinaan penguasahaan pertambangan
bencana
• Peningkatan kapasitas pengawasan dan pemantauan sumber daya kelautan dan
▪ Meningkatkan sinergi antar OPD/lembaga dan pemangku
perikanan
kepentingan dalam penanggulangan bencana
• Peningkatan penanganan pelanggaran dan penegakan hukum di bidang perikanan
▪ Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penanganan kedaruratan
• Peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta daya dukung
bencana yang cepat dan andal
dan daya tampung lingkungan
• Peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan pengendalian pencemaran dan
▪ Mempercepat pemulihan daerah dan masyarakat
kerusakan lingkungan terdampak bencana untuk membangun kehidupan yang
• Mengoptimalkan upaya pemanfaatan lahan yang tidak produktif dengan lebih baik
memberdayakan masyarakat dengan pengembangan tanaman perkebunan
• Mengedukasi masyarakat tentang pendidikan lingkungan sejak dini
• Peningkatan konsumsi energi hijau, bersih, dan terbarukan kepada dunia usaha
maupun masyarakat
• Pengelolaan ekosistem sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan
• Pemberdayaan masyarakat dalam mitigasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
REVIEW PEMBIAYAAN APBD
SEKTOR PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

APBD Kalsel 2020 – 202 (Rp Milyar) APBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
8.000
Prov. Kalsel
7.581
Tahun 2020 – 2022 (Rp Milyar)
900,00
7.000
6.243 800,00 765,27
6.000 5.526 700,00
619,35 631,72
5.000 600,00

4.000 500,00
Total APBD
400,00
3.000
300,00
2.000
200,00

1.000 100,00

-
0
2020 2021 2022
2020 2021 2022

Tahun 2020 2021 2022 Tahun 2020 2021 2022

APBD-M
APBD Kalsel
7.580.905.164.000 5.526.165.272.537 6.243.838.931.960 Dinas PUPR 765.265.348.750 619.347.321.804 631.722.139.113
(Rp)
(Rp)
PERENCANAAN STRATEGIS
III SEKTOR PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
RENCANA PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN

WPS 22 4. KSP PEGUNUNGAN MERATUS


PALANGKARAYA – (Perda No 9/2015 tentang RTRWP Kalsel,
BANJARMASIN-BATULICIN diarahkan sebagai Kawasan dari sudut
Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung IKN
Lingkungan)
1. KSN METROPOLITAN ▪KSPN Loksado
BANJARBAKULA (RIPARNAS PP No 50/2011)
(PP nomor 13/2017 tentang ▪Geopark Nasional Pegunungan Meratus
RTRWN, merupakan (Penetapan oleh Komite Nasional Geopark
MP RPJMN 2020 – 2024) Indonesia 29 November 2018)
• Mencakup Kota Banjarmasin,
Kota Banjarbaru, Kab. Tanah Laut,
5. KSP PEREKONOMIAN 5
sebagian Kab. Banjar & Kab.
Barito Kuala
(Kawasan Industri dan KEK)
• Termasuk pengembangan A
AEROCITY dan SPORTCITY 1 PSN KI Batulicin
B
Perpres No 58/2017

2. KSP RAWA BATANG BANYU 2 PSN KI Jorong


(Perda No 9/2015 tentang RTRWP Perpres No 58/2017
Kalsel, diarahkan sebagai sektor
Agriculture) 3 KEK Mekar Putih Kotabaru 4
Perda No 9/2015 tentang RTRWP 1

▪Kab. Barito Kuala ▪Kab. HSU


▪Kab. Banjar ▪Kab. HST
4 Kawasan Industri Mantuil -
Banjarmasin
▪Kab. Tapin ▪Kab. Tabalong 2 3
▪Kab. HSS
5 Kawasan Industri Terpadu
Seradang - Tabalong

3. KAWASAN PENDUKUNG
SEKITAR IKN 6. KAWASAN PESISIR DAN
PULAU – PULAU KECIL
A Banua Anam
(Perda No 13/2018 tentang RZWP3K Prov Kalsel)

• Rencana Sentra Kelautan Perikanan


Terpadu & Maritime Industry
B Cantung Sengayam • Pengembangan Perikanan Budidaya
dan Tangkap
KONDISI DAN CAPAIAN
SEKTOR BINA MARGA
Capaian Kondisi
CAPAIAN KONDISI JALAN MANTAP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Mantap (%)
TAHUN 2020
93,66
100 89,97
84,66 81,42
90
70,88 79,04
80
60,88 70,09 68,7
70 53,05 64,03

60 55
46,49
50
37,88
40
29,27

1.204,30 Km
30
790,13 Km

555,26 Km

628,13 Km

1.586,7 Km
1.205,5 Km
637,5 Km

240,5 Km

919,5 Km
577,4 Km
1.826 Km

780,8 Km
199,9 Km

681 Km
805 Km

20

10

Sumber Data :
1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 248.KPTS/M/2015
2. Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/030/KUM/2018 tentang Perubahan kelima atas Kepgub Kalsel Nomor 188.44/0321/KUM/2012 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Provinsi di Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2012 – 2032
3. Perkada jaringan jalan kabupaten/kota
KONDISI DAN CAPAIAN SEKTOR SUMBER DAYA AIR

WS BARITO WS CENGAL- BATULICIN WS PULAU LAUT

Luas Wilayah
Luas Wilayah
80.370,98 Km2 Luas Wilayah
14.546,47 Km2
DAS kapuas (barito) DAS 2.023,76 Km2
62 Sub Das dengan DAS
Barito, DAS Maluka, Dengan 71 Sub DAS
terbesar DAS Sampanahan
DAS Tabanio

Jumlah Kejadian Banjir Kalimantan Selatan dalam 5 tahun terakhir, Tahun 2020, BPBD Kalimantan Selatan mencatat banjir merendam
Tahun 2004 sampai Tahun 2019 banjir rutin terjadi setiap tahunnya. Kabupaten Tabalong, Balangan, Banjar, Tapin, Tanah Bumbu, dan
Berdasarkan data risiko banjir dari BNPB, Kota Banjarbaru. Kemudian Tanah Laut dan Tanah Bumbu juga
beberapa wilayah di Kalimantan Selatan terjadi banjir besar akibat meluapnya Sungai Kintap yang
yang termasuk pada risiko banjir tinggi, merendam ratusan rumah warga (Liputan6, 2020).
seperti :
BANJIR DI AWAL TAHUN 2021
▪ Banjar ▪ HSU
11 KAB/KOTA TERDAMPAK BANJIR
▪ Banjarmasin ▪ HST ▪ 72 kecamatan pada DAS Barito
▪ Barito Kuala ▪ HSS ▪ 5 kecamatan pada DAS Maluka
▪ Tapin ▪ 5 kecamatan pada DAS Tabanio, dan
▪ 1 kecamatan pada DAS Kintap
KONDISI DAN CAPAIAN SEKTOR
SUMBERHasil
DAYAOne AIR
Map Irigasi INDEKS KINERJA SISTEM IRIGASI (IKSI)
Berdasarkan Hasil One Map Irigasi Kalimantan Selatan Total Luas Kewenangan Utama Tersier Gabungan
Daerah Irigasi Kalimantan Seluas ±357.568 Ha*
Pusat 56,92 61,25 57,78
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT (106.039 HA) : Provinsi 52,78 48,94 52,08
▪ Irigasi Permukaan 29.242 ha terdiri 7 daerah irigasi
Sumber Data : ePAKSI, 2020
▪ Irigasi Rawa 76.797 ha terdiri 15 daerah irigasi
DAYA DUKUNG AIR
DAYA DUKUNG AIR
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI (56.295 HA) : DAYA DUKUNG AIR
Daya Dukung Air
Analisis dari Data Ketesediaan dan Kebutuhan (C u r ah Daya Dukung Air
Prediksi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Tahun 2030
▪ Irigasi Permukaan 6.678 ha terdiri 5 daerah irigasi H u j a n d a n Tu p l a 2 0 1 8 -2 0 2 0 )

▪ Irigasi Rawa 49.617 ha terdiri 19 daerah irigasi Balangan 12,14 Kotabaru 3,44

Tabalong 10,28 Banjarbaru 2,16


KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (195.234HA) :
Hulu Sungai Tengah 5,57 Banjar 2,07
▪ Irigasi Permukaan 44.194 ha terdiri 296 daerah irigasi
▪ Irigasi Rawa 148.537 ha terdiri 322daerah irigasi Kotabaru 5,06 Tanah Bumbu 2,05
▪ Irigasi Tambak 2.502 ha terdiri 15 daerah irigasi
Banjar 2,43 Tabalong 1,92
Persentase DI/DIR antar Kewenangan (%)
Tanah Bumbu 2,28 Hulu Sungai Tengah 1,64

Hulu Sungai Selatan 2,24 Balangan 1,64

Banjarbaru 2,06 Tanah Laut 1,3


29,65%
Hulu Sungai Utara 1,74 Hulu Sungai Utara 1,1
Kw. Pusat Tanah Laut 1,43 Hulu Sungai Selatan 0,85

54,60% Kw. Provinsi


Tapin 0,79 Banjarmasin 0,71
Kw. Kab/Kota
15,74% Banjarmasin 0,78 Barito Kuala 0,65

Barito Kuala 0,53 Tapin 0,63

0 5 10 15 0 1 2 3 4

Sumber Data : One Map Irigasi Sumber Data : Draft KLHS RPJMD Kalsel Tahun 2021
KONDISI DAN CAPAIAN
SEKTOR AIR MINUM
CAPAIAN AIR MINUM KALIMANTAN SELATAN CAPAIAN AIR MINUM KAB/KOTA SE-KALSEL
TAHUN 2016 – 2020 (%) TAHUN 2020 (%)
100,00%
72,99% 83,02% Kota Banjarmasin 99,90%
78,61% 76,65% 77,51%
80,00% 68,99%
Kab. Balangan 94,76%
60,00%
Kota Banjarbaru 92,90%
40,00%

20,00% Kab. Hulu Sungai Utara 91,42%

0,00% Kab. Tabalong 88,31%


Kalsel
Kab. Hulu Sungai Tengah 80,22%
2016 2017 2018 2019 2020 2021

Kalsel 77,51%

Kab. Hulu Sungai Selatan 76,94%

Kab. Banjar 74,33%

Kab. Tanah Bumbu 71,75%

Kab. Tapin 70,00%


SPAM BANJARBAKULA
Kab. Kotabaru 68,68%

Kab. Barito Kuala 62,35%

Kab. Tanah Laut 36,06%

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%

Sumber : PAMSIMAS dan SATU WASAKA AWARD, 2020


KONDISI DAN CAPAIAN
SEKTOR SANITASI
CAPAIAN AKSES AIR LIMBAH DOMESTIK REALISASI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KAB/KOTA SE-
TAHUN 2020 (%) KALSEL TAHUN 2020 (%)

Tanah Bumbu 18,41% 79,04%


Kab. Tabalong 100
22,56% 72,97%

Kota Banjarbaru 99,84 Tabalong 10,26% 75,02%


30,62% 48,25%
Kab. Balangan 95,22
Balangan 2,82% 72,92%
14,37% 55,98%
Kota Banjarmasin 91,08
Hulu Sungai Selatan 26,04% 43,42%
Kab. Hulu Sungai Utara 84,85 8,55% 34,13%

Banjarmasin 22,65% 77,35%


Kalsel 81,73
20,57% 78,39%

Kab. Hulu Sungai Selatan 83,64 Banjar 22,21% 75,23%


21,14% 52,21%
Kab. Hulu Sungai Tengah 83,02
Tanah Laut 39,20% 31,39%

Kab. Tapin 81,73 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%

Kab. Tanah Bumbu 79,51 Pengurangan Penanganan

Kab. Banjar 78,51


TPAS REGIONAL BANJARBAKULA
Kab. Kotabaru 65,47

Kab. Barito Kuala 62,19

Kab. Tanah Laut 57,36

0 20 40 60 80 100 120

Tahun 2021 Capaian Akses Air Limbah Kalsel : 86,85%


KONDISI SEKTOR PENATAAN RUANG
TAHAPAN PENINJAUAN PROSES TAHAPAN PENETAPAN
TGL/BLN/THN KEMBALI REVISI PERDA HASIL REVISI
NO KABUPATEN NOMOR PERDA
PERDA RTRW
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Provinsi Kalimantan Selatan 09/2015 25/09/2015 √ √ √ √ R

1 Kab. Balangan 24/2013 31/12/2013 √ √ √ √ R


2 Kab. Banjar 03/2013 21/06/2013 √ √ √ √ R √ √ √ √ √ √
3 Kab. Barito Kuala 06/2012 28/09/2012 √ √ √ √ √ R √
4 Kab. Hulu Sungai Selatan 03/2014 15/01/2014 √
5 Kab. Hulu Sungai Utara 12/2012 27/12/2012 √ √ √ √ R √
6 Kab. Kotabaru 11/2012 06/06/2012 √ √ √ √ R
7 Kab. Tabalong 19/2014 19/11/2014 √ √ √ √ R √
8 Kab. Tapin 10/2014 30/11/2014 √ √ √ √ R
9 Kota Banjarbaru 13/2014 02/12/2014 √ √ √ √ R √
10 Kota Banjarmasin 15/2013 14/04/2013 √ √ √ √ R √ √ √ √ √ √
11 Kab. Tanah Laut 03/2016 07-09-2016 √
12 Kab. Tanah Bumbu 5/2017 15-01-2017
13 Kab. Hulu Sungai Tengah 13/2016 21-11-2016

Tahapan Penetapan Perda Hasil Tahapan Peninjauan Kembali:


Revisi: 1 : Persiapan
6 : Proses revisi 2 : SK Penetapan PK
7 : Proses rekomendasi gubernur 3 : SK Tim PK
8 : Proses persetujuan substansi 4 : Pelaksanaan PK
9 : Proses pembahasan di Dewan 5 : Rekomendasi PK
10 : Proses evaluasi provinsi R : Revisi
11 : Perda TR : Tidak Revisi
KONDISI SEKTOR PERTANAHAN

No Nama Kegiatan Tahun

1 Pembebasan Lahan Jalan Alternatif Akses Ke Makam Syech M. Arsyad Al- 2018
Banjar

2 Pembebasan Lahan Jalan Matraman – Sei Ulin 2018

3 Pembebasan Lahan dan Pengelolaan TPA Regional 2018, 2019

4 Pembebasan Lahan Trikora 2019

5 Pembebasan Lahan KM 17 - Lingkar Selatan 2019

6 Pembebasan Lahan Margasari - Buas-Buas 2018, 2019

7 Pembebasan Lahan Jalan Alternatif Akses Bandara Syamsudin Noor 2020

8 Lanjutan Pembebasan Lahan DI Kinarum 2020

9 Pembebasan Lahan Jalan Handil Bakti - Lingkar Utara Tahap I 2020


KONDISI SEKTOR JASA KONSTRUKSI
JUMLAH PEKERJAAN KONSTRUKSI 13 KAB/KOTA
KETERSEDIAAN TENAGA AHLI : 796 ORANG TAHUN 2021

KETERSEDIAAN TENAGA TERAMPIL : 277 ORANG BARITO KUALA

BANJAR

BANJARBARU
JUMLAH PEKERJAAN KONSTRUKSI PROV. KALSEL
TAHUN 2019 - 2020 BANJARMASIN

TAPIN
SDA
TANAH LAUT

TANAH BUMBU
Bina Marga
TABALONG

KOTABARU
Tata Bangunan
HSU

Cipta Karya HST

HSS
0 500 1000 1500 2000 2500
BALANGAN
2021 2020 2019
0 100 200 300 400 500

SDA BM TB CK
TARGET KINERJA RPJMD

PERSENTASE
INFRASTRUKTUR KE-PU-AN 2021 : 79,62% PERSENTASE 2021 : 86%
YANG BERKUALITAS 2020 : 70,01% KESESUAIAN TATA RUANG 2020 : 79,75%

BINA MARGA SUMBER DAYA AIR CIPTA KARYA


Cakupan 2020 : 77,51%
% Infrastruktur Pelayanan Air
% Jalan dalam 2020 : 79,92% Irigasi 2020 : 49,17% 2021 : 83,02%
Kondisi Mantap 2021 : 81,42% Minum
dalam Kondisi 2021 : 53,60%
Baik Cakupan 2020 : 81,73%
% Jembatan Pelayanan Air 2021 : 86,85%
2020 : 82,38% % Pengendali 2020 : 98,73% Limbah
dalam Kondisi
Mantap 2021 : 82,5% Daya Rusak Air 2021 : 105,73%
Dalam Kondisi % Sarpras Publik 2020 : 90,33%
Baik dan Aparatur 2021 : 112,5%

BINA KONSTRUKSI PENATAAN RUANG PERTANAHAN

SIPJAKI 2020 : 70% 2020 : 67,84% 2020 : 24,1%


2021 : 100% 2021 : 68,11% 2021 : 34,39%
% Meningkatnya 2020 : 24% Persentase pelaksanaan
Tertib Jasa Konstruksi
2021 : 27% Kegiatan pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, Persentase pelaksanaan kegiatan
% peningkatan 2020 : 25,3% dan pengawasan penguasaan/penyediaan tanah
kualitas SDM jaskon penataan ruang untuk proyek pembangunan
2021 : 25,3%
TARGET KINERJA RPJMD TAHUN 2026
BINA MARGA SUMBER DAYA AIR CIPTA KARYA

Cakupan Pelayanan
% Tingkat %Kapasitas 51,37% Air Minum yang Layak 100%
Kemantapan 84% Penyediaan Air Baku
Jalan
% Infrastruktur Irigasi
55,63%
Cakupan Pelayanan Air
Limbah yang Layak 100%
dalam Kondisi Baik

% Tingkat
Aksesbilitas Jalan 66,84%
% Sarpras Perkantoran
dalam Kondisi Baik 100%
% Pengendali Daya
Rusak Air Dalam 46,14% % Sarpras Bangunan
Kondisi Baik dan Lingkungannya 100%
dalam Kondisi Baik

BINA KONSTRUKSI PENATAAN RUANG PERTANAHAN

% Meningkatnya
83%
% Persentase Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum Selesai Tepat Waktu 100%
Tertib Jasa Konstruksi

% Pemda di Provinsi yang


Nilai
% Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan
Selesai Tepat Waktu
100%
Menginput Informasi Pembina Jasa
Konstruksi dalam SIPJAKI dengan
70% Penyelenggaraan
lengkap
Penataan Ruang
Berdasarkan (PP
% Penyelesaian Ganti Kerugian dan Santunan
Tanah untuk Pembangunan Selesai Tepat Waktu 100%
21/2021)
% Peningkatan kualitas SDM 41,5% 85%
% Aset Tanah Provinsi untuk Infrastruktur yang
100%
jaskon dibebaskan oleh Seksi Pertanahan Dinas PUPR
PRIORITAS 2 | MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
SUB PRIORITAS 2 PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
SUB PRIORITAS 3 PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF BERBASIS GEOPARK

PROGRAM PRIORITAS
1. PERENCANAAN TENAGA KERJA
2. PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
3. PENEMPATAN TENAGA KERJA
4. HUBUNGAN INDUSTRIAL
5. PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
6. PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI PARIWISATA
7. PEMASARAN PARIWISATA
8. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MELALUI PEMANFAATAN DAN PERLINDUNGAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
9. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
10. KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA
11. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA
12. PENYELENGGARAAN JALAN
13. PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)

Lokus : 13 kabupaten/kota
PRIORITAS 3 | MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
SUB PRIORITAS 1 PEMENUHAN PENCAPAIAN INFRASTRUKTUR DASAR

PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS


1. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 1. Advokasi pengembangan sistem air minum dan sanitasi pada 13 kab/kota
PENYEDIAAN AIR MINUM 2. Pengembangan TPAS Regional Banjarbakula
2. PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM DAN PENGELOLAAN 3. Penataan kawasan permukiman kumuh kewenangan provinsi (luasan 10 – 15 Ha)
PERSAMPAHAN REGIONAL 4. Peningkatan kualitas RTLH pada 13 kab/kota
3. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM AIR 5. Pengembangan SPAM regional Batulicin – Kotabaru
LIMBAH
6. Peningkatan kualitas PSU permukiman pada 13 kab/kota
4. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
7. Bantuan pemasangan listrik untuk masyarakat tidak mampu
DRAINASE
8. Memfasilitasi penurunan blankspot di Kawasan pedesaan
5. PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
9. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi
6. PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN
10. Perkuatan dan pengembangan pengelolaan SPAM Banjarbakula (750 l/dt)
7. PROGRAM KAWASAN PERMUKIMAN
11. Penyediaan dan pemanfaatan air baku yang bersumber dari air permukaan maupun air tanah
8. PROGRAM PENINGKATAN PRASARANA, SARANA DAN
(target Kab. Kotabaru dan Tanah Bumbu)
UTILITAS UMUM (PSU)
9. PROGRAM PENGELOLAAN APLIKASI INFORMATIKA
Lokus : 13 kabupaten/kota
10. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)
11. PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
12. PROGRAM PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN
13. PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PRIORITAS 3 | MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
SUB PRIORITAS 2 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEWILAYAHAN YANG TERINTEGRASI

PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS


1. PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN 1. Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan-jalan kewenangan provinsi
2. PROGRAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN 2. Jalan Lintas Banjarbaru-Batulicin, Jalan Syekh M.Arsyad Al-Banjari, jalan akses Bendungan
ANGKUTAN JALAN (LLAJ) Tapin, Jalan Mataraman-Sungai Ulin, jalan Muara Uya, jalan Kandangan-Negara, jalan akses
3. PROGRAM PENGELOLAAN PELAYARAN Geopark Meratus, dll
4. PROGRAM PENGELOLAAN PERKERETAAPIAN 3. Pengembangan dan peningkatan pelayanan BRT Banjarbakula
5. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA) 4. Peningkatan pelayanan pelayaran
6. PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG 5. Penyediaan fasilitas keselamatan lalu lintas
7. PROGRAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH GARAPAN 6. Fasilitasi percepatan pembangunan kereta api Kalsel
8. PROGRAM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN DAN SANTUNAN 7. OP daerah irigasi (DI/DIR) kewenangan provinsi
TANAH UNTUK PEMBANGUNAN 8. Percepatan pembangunan DI Kinarum
9. PROGRAM PENATAGUNAAN TANAH 9. Percepatan penataan bangunan dan kawasan (Stadion 17 Mei, Tugu Pal Nol, Kawasan
Perkantoran, Penataan Kawasan Geopark)
Lokus : 13 kabupaten/kota
APBN
1. Pemda mendorong percepatan pembangunan jalan akses bandara,
Jembatan Pulau Laut – Pulau Kalimantan, Duplikasi Jembatan
S.Paringin Balangan, preservasi dan rehabilitasi jalan-jalan nasional
2. Pengingkatan pelayanan BRT Banjarbakula melalui sistem Buy The
Service (BTS)
3. Peningkatan pelayanan alur penyeberangan
PRIORITAS 3 | MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH
SUB PRIORITAS 3 PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS DAN PEDESAAN

PROGRAM PRIORITAS
1. PROGRAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
2. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA)
3. PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG
4. PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA
5. PROGRAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
6. PROGRAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH GARAPAN
7. PROGRAM PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN DAN SANTUNAN
TANAH UNTUK PEMBANGUNAN
8. PROGRAM PENATAGUNAAN TANAH
9. PROGRAM PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI

KEGIATAN PRIORITAS
1. Sosialisasi Perda Revisi RTRWP Kalsel Tahun 2021 – 2035
2. Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pemanfaatan ruang
3. Evaluasi raperda revisi RTRW kabupaten/kota
4. Pembebasan lahan untuk pembangunan kepentingan umum
5. Sistem pendataan pertanahan
6. Peningkatan indeks desa membangun

APBN
1. Pemda mendorong percepatan penetapan Perpres KSN Banjarbakula
2. Fasilitasi dan koordinasi kegiatan bantuan teknis penyusunan RDTR dengan
Kementerian ATR/BPN

Lokus : 13 kabupaten/kota
PRIORITAS 5 | MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN BENCANA
SUB PRIORITAS 2 PELAKSANAAN MITIGASI DAN PEMULIHAN PASCA BENCANA

PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS


1. Mendorong percepatan pembangunan bendungan (Riam Kiwa, Kusan, Pancur Hanau)
1. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN
2. Pembangunan bangunan pengendali banjir
PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN
3. Pengendalian dan penanganan banjir pada WS
MASYARAKAT
2. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (SDA) 4. Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kehutanan
3. PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN
5. Pemenuhan Layanan Rumah Layak Huni Korban Bencana
4. PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
5. PROGRAM PENANGANAN BENCANA
6. PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN Lokus : 1. Kebakaran : Kota Banjarbarum Kab.Banjar, Kab.Tanah laut,
7. PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN Kab.Tapin, Kab.HSS
2. Banjir: Kab.Tanah Bumbu, Kab.Kotabaru, Kab.HSS, KaB.hst,
Kab.HSU, Kab.Balangan, Kab.Tabalong
PRIORITAS 6 | MEWUJUDKAN KALSEL SEBAGAI GERBANG IBU KOTA NEGARA DAN SEBAGAI PENDUKUNG FOOD ESTATE
SUB PRIORITAS 1 PENINGKATAN PERAN KALSEL SEBAGAI LUMBUNG PANGAN IKN

PROGRAM PRIORITAS
1. PENGELOLAAN SUMBER DAYA EKONOMI UNTUK KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN PANGAN
TARGET 2023 2. PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
3. PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
• Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura:
4. PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
1. Padi: 1.544.873 Ton,
5. PENYULUHAN PERTANIAN
2. Bawang=504 Ton,
3. Cabe Rawit= 17.216 Ton, 6. PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
4. Cabe Besar=13.951 Ton, 7. PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA
5. Jeruk= 121.055 Ton
• Produksi Daging=128.749 Ton
• Produksi Ikan Tangkap = 211.000 Ton KEGIATAN PRIORITAS
• Produksi Ikan Budidaya = 167.419 Ton
1. Pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin – IKN, Rencana
• Skor Pola Harapan (PPH) Tingkat Ketersediaan=75 (Skor)
pembangunan ruas Jalan Lintas Barat, Jalan Halong - Manggalau
• Stok MInimal Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Provinsi=420 Ton
• Lumbung Pangan=181 buah 2. Penetapan Rencana Induk LLAJ Prov. Kalsel
3. Penyediaan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan perlengkapan jalan (faskes)
4. Koordinasi percepatan pembangunan kereta api di Kalsel

Lokus : Kawasan strategis ketahanan pangan dan Kawasan


penyangga IKN di Kalsel
PRIORITAS 6 | MEWUJUDKAN KALSEL SEBAGAI GERBANG IBU KOTA NEGARA DAN SEBAGAI PENDUKUNG FOOD ESTATE
SUB PRIORITAS 2 PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENUJU FOOD ESTATE DAN IKN

TARGET 2023
PROGRAM PRIORITAS
Tingkat 1. PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN
Kemantapan Jalan 81%
2. PROGRAM PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
Tingkat Aksesbilitas
43,75% 3. PROGRAM PENGELOLAAN PERKERETAAPIAN
Jalan

% Kebijakan Penetapan
Jaringan Perkeretaapian 100% KEGIATAN PRIORITAS
1. Pembangunan Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin – IKN, Rencana
pembangunan ruas Jalan Lintas Barat, Jalan Halong - Manggalau
2. Penetapan Rencana Induk LLAJ Prov. Kalsel
3. Penyediaan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan perlengkapan jalan (faskes)
4. Koordinasi percepatan pembangunan kereta api di Kalsel

Lokus : Kawasan perbatasan Kalsel dengan


Kaltim/penyangga Ibukota Negara Baru di Kaltim
USULAN PROYEK PRIORITAS PROVINSI PADA RAKORGUB
USULAN PROYEK PRIORITAS PROVINSI PADA RAKORTEKRENBANG
USULAN PROYEK PRIORITAS PROVINSI PADA RAKORTEKRENBANG
TERIMA KASIH
KONSEP PENGEMBANGAN REVISI RTRWP KALSEL
2020 – 2035 (DRAFT)
KONSEP PENGEMBANGAN
SOUTHERN MARITIME HUB OF BORNEO

• MEKAR PUTIH SEBAGAI MARITIM GATE


Posisinya yang dilewati oleh jalur ALKI II dan adanya rencana
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan menjadikan wilayah ini
berpotensi sebagai pusat kegiatan skala besar yang berbasis
kemaritiman.

• KANDANGAN SEBAGAI PUSAT TRANSIT REGIONAL


Kandangan berpotensi menjadi titik pusat baru karena
daerahnya yang dileati oleh jalur-jalur pergerakan distribusi
barang dan perdagangan regional serta menjadi titik kumpul
tengah wisata sungai dan geopark

• INTERKONEKTIVITAS MULTI-MODA
Dengan adanya pusat baru di Kandangan-Batulicin, maka
Kalimantan akan memiliki ruas jaringan jalan berbentuk kupu-
kupu yang akan menyambungkan setiap lokasi kegiatan dan
titik kantong-kantong produksi agar saling terhubung dan
melewati wilayah barat-selatan-timur Kalimantan Selatan

• JEJARING DESTINASI WISATA


Dengan memanfaatkan wisata sungai dan geopark sebagai
anchor pengembangan yang terhubungkan dengan desrinasi
wisata lainnya
ARAH PENGEMBANGAN MAJOR PROJECT ARAH PENGEMBANGAN PERKOTAAN

KSN BANJARMASIN DAN SEKITARNYA(BANJARBAKULA) KOTA BANJARMASIN


▪ Ibukota provinsi
▪ Pusat Perdagangan dan Jasa
LUAS WILAYAH ▪ Pusat Pendidikan Tinggi
BANJARBAKULA: ▪ Pusat Pelayanan kesehatan
▪ Pelabuhan Trisakti
850.190,81 HA
▪ Wisata Budaya (Pasar Terapung)
5 kabupaten/kota, 47 kecamatan
▪ Industri Mantuil
Kota Banjarmasin : 5 Kecamatan
Kota Banjarbaru : 5 Kecamatan
KOTA BANJARBARU
Sebagian Kecamatan Kab. Banjar : 13 ▪ Pusat Pemerintahan Prov
Kecamatan Sebagian Kecamatan Kab. ▪ Pusat Pendidikan Tinggi
Barito Kuala : 13 Kecamatan Kab. ▪ Pintu Gerbang Kalsel (Bandara
Tanah Laut : 11 Kecamatan Internasional Syamsudin Noor)
▪ Pusat Perdagangan dan Jasa
Lokasi Prioritas Perkotaan ▪ Ekowisata &Wisata Geopark
Dalam RPJMN 2020 - 2024

KAB. BARITO KUALA


▪ Pusat kegiatan pertanian dan
perkebunan
▪ Kawasan produksi beras terbesar
di Kalsel
▪ Pusat Pendidikan Tinggi

KAB. BANJAR
▪ Pusat kegiatan pertanian
(Kawasan produksi beras
terbesar kedua di Kalsel)
▪ Pusat kegiatan perikanan

KAB. TANAH LAUT


▪ Kawasan Industri Jorong
▪ Pelabuhan Swarangan
▪ Pusat pertanian, perikanan,
peternakan, dan agribisnis
Sumber : Deliniasi KSN Banjarbakula, Kementerian ATR/BPN 2020
ARAHAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK Pengembangan KI
dan KEK
PERKUATAN INVESTASI
KIT Mantuil

PSN KI Jorong

KI Batulicin

KI Seradang

KEK Mekar
Putih :
1.600 Ha

▪ Diperlukan titik-titik peristirahatan bagi barang


yang akan didistribusikan maupun aktifitas
penduduk yang akan berhubungan langsung
Pengembangan Geopark
Pegunungan Meratus

dengan IKN
▪ Dibutuhkan dukungan jaringan jalan yang akan
menghubungkan antara pusat aktifitas inti di
Kalimantan Selatan dengan pusat dengan IKN
di Kalimantan Timur, dimana terdapat aktivitas
Pelabuhan Trisakti di Kalimantan Selatan yang
biasanya berfungsi sebagai pelabuhan
penumpang dan bongkar muat barang dari
regional Indonesia dan juga luar negeri
▪ Dibutuhkan dukungan pemenuhan infrastruktur
dasar untuk pengembangan Kawasan-Kawasan
strategis
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK PERKUATAN INVESTASI
Pengembangan Pariwisata Unggulan Geopark Peg. Meratus
(Proses Pengusulan Menjadi UNESCO GLOBAL GEOPARK)

Lokasi tersebar pada 9 kabupaten dan 1 kota


Saat ini dilaksanakan pengembangan 5 Geosite Prioritas

Lingkup wilayah pada


perumusan penataan
kawasan geosite
prioritas meliputi:
1) Tahura Mandi Angin,
Kabupaten Banjar;
2) Pumpung, Cempaka,
Kota Banjarbaru;
3) Bajuin, Kabupaten
Tanah Laut;
4) Plagiogranit,
Kabupaten Tanah
Bumbu;
5) Pantai Sekoyang;
Kabupaten Kotabaru.

Dibutuhkan penguatan konektivitas dan interrelasi antar


geosite
▪ Integrasi jejaring transportasi dengan pusat-pusat pertumbuhan
▪ Pemanfaatan teknologi informasi untuk menghubungkan penyedia
dan pengguna layanan
▪ Perbaikan rencana jejaring transportasi untuk wilayah
pengembangan baru dan yang sudah ada
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK KETAHANAN BENCANA
▪ Pemanfaatan Sumber daya air dalam rangka menyiapkan sumber air baku baik permukaan
maupun system air tanah pada daerah – daerah yang rawan air
▪ Pelaksanaan konservasi air yang dilaksanakan melalui mendorong dan fasilitasi pembangunan
dan rehabilitas/ peningkatan waduk /embung/bangunan penampung air lainya serta restorasi
sungai, revitalisasi danau dan konservasi rawa
▪ Pengendalian daya rusak air dengan mengupayakan penanganan pada kawasan yang terkena
dampak banjir, dan abrasi pantai berupa saluran banjir dan pengaman pantai.
▪ Penataan Kawasan DAS dengan keterlibatan dan perkuatan di TKPSDA maupun forum – forum
DAS di Daerah

Rekomendasi Upaya Pengendalian Banjir


Upaya Pengendalian Keterangan

VEGETATIF ▪ penanaman pohon pada kawasan hutan yang berstatus sangat kritis dan kritis
pada masing masing wilayah DTA
▪ rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
▪ pengimplementasian agroforestri pada Kawasan Pertanian
SIPIL TEKNIS • Bioretensi
• Contrudted Wetland
• Infiltration Trench
DUKUNGAN • Memperkuat strategi pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
KEBIJAKAN/ Provinsi khususnya dalam fungsi lindung dan jasa tata air serta dalam usaha
PERATURAN mitigasi bencana.
• Mengusulkan agar Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyusun
Rancangan Peraturan Daerah Jasa Lingkungan.
• Mengusulkan agar Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan menyusun
Rancangan Peraturan Daerah Revolusi Hijau.
• Mendukung Rancangan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tentang Tim Koordinasi Wilayah Sungai
PENGEMBANGAN • Pola bermukim yang ramah air dan tangguh bencana,
MASYARAKAT • Pola pertanian yang sensitif perubahan iklim,
• Pemasangan early warning system (EWS) pada wilayah desa yang terdampak,
• Meningkatkan kesadaran/wawasan lingkungan masyarakat tentang bencana
alam melalui institusi yang sudah ada (seperti desa tangguh).

Sumber : Dokumen Kaji Cepat Banjir KLHK, 2021


ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK KETAHANAN PANGAN

▪ Dari data analisis, Kalimantan Selatan tahun 2018 sudah mengalami


surplus beras sebesar 653. 323.020 kg (rata-rata konsumsi beras 114,6 kg
per kapita). Dengan surplus ini maka upaya ketahanan pangan dan
sumbangan kepada kebutuhan pangan nasional dan support supply
pangan ke IKN dapat terpenuhi.

▪ Perlu Pemanfaatan Sumber Daya Air untuk mendukung sektor unggulan


perekonomian bidang pertanian dengan membangun infrastruktur
Irigasi sesuai kewenangan

▪ Pembangunan Sistem irigasi berbasis Partisipatif dengan perlibatan


masyarakat petani dalam kelembagaan di tingkat petani (P3A, GP3A dan
IP3A) selain itu perkuatan Komisi Irigasi (KOMIR) dalam penentuan
kebijakan dalam Daerah Irigasi (DI)

Sumber : Dinas PUPR Prov. Kalsel, 2020 (Draft Revisi RTRWP Kalsel)
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK INFRASTRUKTUR DASAR

1. Percepatan pencapaian infrastruktur dasar (Air Capaian Akses Capaian Akses


Air Minum Air Limbah Domestik
Minum dan Sanitasi) dengan meng-advokasi
dan membantu Kabupaten/Kota untuk
pelaksanaan nya sesuai kewenangan. Perkuatan
POKJA air minum dan Sanitasi sebagai tim antar
stakeholder dalam menentukan kebijakan
pencapaian air minum dan sanitasi.
2. Pembangungan dan peningkatan SPAM skala
Regional dan mengupayakan ketersediaan air
curah sampai pada daerah yang dituju dengan
berusaha melalui pendanaan sistem mandiri
Keterangan :
(SPAM BANJARBAKULA) Keterangan :
Mencapai Target Provinsi (≥ Mencapai Target Nasional (≥ 87%)
3. Pelaksanaan pendataan dan peningkatan 77,36%)
Mencapai Target Provinsi (87% ≥ x ≥ 87%)
sinergitas system drainase skala perkotaan Belum Mencapai Target
Provinsi (< 77,36%) Belum Mencapai Target Provinsi (< 77,36%)
4. Pembangunan dan penataan Kawasan yang
Capaian Akses
menjadi Kawasan strtaegis Provinsi dan fasilitasi Persampahan
sinergi dengan Kawasan – Kawasan strategis
Kabupaten/Kota
Keterangan :
5. Pembangunan Gedung dan lingkungan yang
Mencapai Target Penanganan
bersifat kepentingan publik dan aparatur dalam Persampahan Jakstranas Tahun
upaya penataan Kawasan Daerah yang lebih 2024 (≥ 70%)
baik. Belum Mencapai Target
Penanganan Persampahan
6. Mendukung Sarana Prasana Persampahan Jakstranas Tahun 2024 (< 70%)

Das könnte Ihnen auch gefallen