Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
268–287 (2016)
Eka Komalasari
ABSTRACT
Health is a major factor of social prosperity to be realized by the government as public service providers.
In this case the government makes a health agencies ie Social Security Implementation Agency for Health
Care or Health BPJS. Every Hospital using System BPJS including Islam Ibn Sina Hospital Pekanbaru,
which provides health services to the user community cards BPJS one of which is the Disease Patients In
either through inpatient or outpatient.The purpose of this study was menganalisisi service card usage BPJS
on Islam Ibn Sina Hospital Pekanbaru (Case Study Inpatient and Outpatient On Disease Patients In) and
know the constraints that occur in the service process. The researchers took samples in the field of
population and registration of 5 people, 2 fields of medical records, BPJS the existing Public Health
Hospital 1, the public/patients hospitalized 15 people, community/outpatient 30 people.The technique of
sampling for employees Hospital is a sampling pusposive, and for the people who inpatient and outpatient
using incidental sampling. While it's a theory that researchers use services Mahmudi is the theory that
public service standards consists of 10 indicators, but the researchers took six indicators only in
accordance with existing phenomena ie. Simplicity procedures, procedures clarity, certainty of time,
completeness of facilities and infrastructure, responsibility and comfort. After all the data is analyzed by
qualitative and quantitative methods, the obtained results of the analysis service card usage BPJS at the
Islamic Hospital Ibn Sina Pekanbaru (Case Study Inpatient and Outpatient On Disease Patients In)
categorized as "Pretty Good" both in terms of deployment questionnaires and observations of researchers.
Therefore, for the foreseeable future BPJS service card usage in Islam Ibn Sina Hospital Pekanbaru City
could be increased again.
Keywords: Health Services, cards BPJS Health, Hospital, Inpatient, Outpatient, Patient Disease.
ABSTRAK
Kesehatan adalah faktor utama kesejahteraan masyarakat yang hendak diwujudkan oleh pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik. Dalam hal ini pemerintah membuat suatu badan kesehatan yaitu Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan. Setiap Rumah Sakit menggunakan
Sistem BPJS Kesehatan termasuk Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru, yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat pengguna kartu BPJS Kesehatan salah satunya yaitu pada
Penderita Penyakit Dalam, baik itu melalui rawat inap ataupun rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisisi pelayanan penggunaan kartu BPJS Kesehatan pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota
Pekanbaru(Studi Kasus Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Pada Penderita Penyakit Dalam) serta
mengetahui kendala-kendala yang terjadi pada proses pelayanan. Maka peneliti mengambil populasi dan
sampel pada bidang pendaftaran 5 orang, bidang rekam medis 2 orang, pihak BPJS Kesehatan yang ada di
Rumah Sakit 1 orang, masyarakat/pasien rawat inap 15 orang, masyarakat/pasien rawat jalan 30 orang.
Adapun teknik penarikan sampel untuk pegawai Rumah Sakit adalah sampling pusposive, dan untuk
masyarakat yang rawat inap dan rawat jalan menggunakan sampling insidental. Sementara itu untuk teori
pelayanan yang peneliti pakai adalah teori Mahmudi yaitu standar pelayanan publik terdiri dari 10 indikator,
tetapi peneliti mengambil 6 indikator saja sesuai dengan fenomena yang ada yaitu. Kesederhanaan prosedur,
kejelasan prosedur, kepastian waktu,kelengkapan sarana dan prasarana, tanggungjawab dan kenyaman.
Setelah semua data dianalisis dengan metode kualitatif dan kuantitatif maka diperoleh hasil analisis
pelayanan penggunaan kartu BPJS Kesehatan pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru(Studi
268
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
Kasus Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Pada Penderita Penyakit Dalam) dikategorikan “Cukup Baik”
baik itu dari segi penyebaran kuisioner maupun observasi peneliti. Oleh karena itu untuk masa yang akan
datang pelayanan penggunaan kartu BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru bisa
ditingkatkan lagi.
Kata Kunci : Kesehatan, Pelayanan, kartu BPJS Kesehatan, Rumah Sakit, Pasien Rawat Inap, Pasien
Rawat Jalan, Penderita Penyakit Dalam.
PENDAHULUAN
Latar Belakang pengobatan dengan menggunakan rawat
jalan ataupun rawat inap. Apabila
Rumah Sakit Islam Ibnu sina penyakit yang sudah parah, maka akan
merupakan rumah sakit islam yang menggunakan rawat inap dan apabila
berdiri di Kota Pekanbaru Riau, yang penyakitnya masih bisa diatasi dengan
BERMOTTO “Melayani Masyarakat memberi obat maka akan menggunakan
Dengan Hati Nurani Islami”. Rumah rawat jalan.
Sakit Islam Ibnu Sina melayani
masyarakat dari Umum atau Bagian Pegawai Medis yang
menggunakan kartu BPJS Kesehatan membantu jalannya proses pelayanan
yang mengobati berbagai penyakit yang Rumah Sakit Islam Ibnu Sina khususnya
diderita oleh masyarakat. penyakit Dalam yaitu Dokter penyakit
dalam, perawat, bagian laboraturium,
Setiap masyarakat yang menggunakan bagian Radiologi dan USG. Bisa dilihat di
kartu BPJS Kesehatan bisa melakukan bawah ini :
Tabel 1 : Data Pegawai Medis Pada Penyakit Dalam
No Pegawai Medis Jumlah Pegawai Tetap Jumlah Pegawai kontrak
1 Dokter Penyakit Dalam 4 2
2 Perawat 213 40
3 Laboraturium 13 1
4 Radiologi dan USG 4 2
Sumber : Rumah Sakit Islam Ibnu Sina, 2016
Perawat yang bekerja di Rumah Sakit pengelompokan secara khusus yang
Islam Ibnu Sina berjumlah 253 orang berada dibagian penyakit Dalam. Karena
perawat, perawat yang tetap berjumlah pegawai non medis membantu semua
213 orang dan 40 orang yang kontrak. proses pelayanan yang ada di Rumah
Tidak ada secara khusus yang bekerja di Sakit dari berbagai bidang penyakit dan
bidang Penyakit Dalam, semua nya bisa keperluan Pasien. Ada beberapa bagian
saja ditetapkan dan ditunjuk untuk pegawai Non Medis yang membantu
mengatasi pasien Penyakit Dalam. dalam Proses Pelayanan Penyakit Dalam
yaitu, bidang pendaftaran, bidang rekam
Begitu juga dengan pegawai Non medis, bidang instalasi farmasi dan
Medis pada Penyakit Dalam, tidak ada dibidang keuangan atau penagihan.
269
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
270
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
Kekurangan yang terjadi selama ini siang, shif kedua mulai dari jam 14.00
pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina siang – jam 21.00, shif yang ketiga
pekanbaru diantaranya yaitu : mulai jam 21.00 malam – jam 07.30
pagi.
1. Penulis mendengar perkataan 2. Pada saat pengamatan, penulis melihat
masyarakat bahwa pada proses ada beberapa pasien yang
pendaftaran yang mereka lakukan memanfaatkan saudara mereka yang
terkesan lama, mungkin dikarena bekerja di Rumah Sakit tersebut untuk
ramainya masyarakat yang berobat mengambil nomor antrian dan
dengan menggunakan kartu BPJS melakukan pendaftaran terlebih
Kesehatan. Adalagi masyarat tersebut dahulu. Ini disebabkan karena mereka
mengatakan bahwa dirinya telah tidak ingin menunggu lama dalam
datang dari jam 6 pagi untuk proses pendaftaran. Dalam hal ini
mengantri mengambil nomor antrian. terlihat bahwa adanya kecurangan
Pegawai yang melayani masyarakat terhadap pasien yang tidak memiliki
dalam pendaftaran khusus saudara yang bekerja di rumah sakit.
menggunakan kartu BPJS Kesehatan Karena pada sistem pendaftaran yang
hanya di layani oleh satu orang, tidak diberlakukan di Rumah Sakit Islam
sesuai dengan masyarakat yang datang Ibnu Sina khususnya pengguna BPJS
untuk berobat. Jumlah pegawai secara Kesehatan harus mengikuti aturan dan
keseluruhan yang berkerja dibagian prosedur yang telah ditetapkan. Tidak
pendaftaran ada 12 pegawai, 10 orang bisa melakukan pendaftaran melalui
pegawai adalah pegawai tetap dan 2 telepon ataupun menggunakan
orang pegawai adalah pegawai bantuan saudara seperti pasien umum
kontrak. Pada bagian pendaftaran lainnya, tetapi yang penulis temukan
tersebut ada yang menerima di jalur di lapangan ada beberapa pasien BPJS
umum, jalur Asuransi dan jalur BPJS Kesehatan tidak mengikuti aturan
Kesehatan. Yang setiap jalurnya yang telah ada.
ditempati oleh 1 orang pegawai. 3. Pada saat dilapangan penulis
Karena dari jumlah 12 pegawai di mendengar omongan masyarakat
bidang pendaftaran tersebut jadwal mengenai lambatnya dalam menunggu
kerjanya menggunakan shif secara antrian pembagian obat, padahal
bergantian setiap harinya. Setiap hari pegawai yang ada di instalasi farmasi
nya terdiri dari 3 shif, shif pertama tersebut ramai tetapi tidak adanya
mulai dari jam 07.30 pagi – jam 14.00
271
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
pembagian tugas yang jelas dan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina agar bisa
membuat para pasien menunggu meningkatkan mutu pelayanan
terlalu lama. kesehatan terutama dibidang Jaminan
4. Kurangnya fasilitas sarana prasarana Kesehatan.
khususnya pada saat antrian
menunggu panggilan dokter. Penulis Kegunaan Penelitian
melihat setiap didepan ruangan dokter
1. Penelitian ini diharapkan dapat
hanya tersedia 2 kursi panjang yang
mengembangkan ilmu khususnya
bisa diduduki oleh 3 orang pasien,
disiplin ilmu administrasi publik.
mungkin dikarenakan faktor ruangan
2. Diharapkan dari hasil penelitian ini
yang tidak terlalu besar untuk di isi
akan dapat sebagai bahan informasi
banyak kursi. Ini membuat banyaknya
dan ditemukannya hal–hal yang baru
masyarakat ataupun pasien yang
yang selama ini mungkin belum
berdiri menunggu antrian panggilan
mendapat perhatian.
dokter. Dan pada ruangan rawat inap
3. Bagi civitas akademika, penelitian ini
khususnya rawat inap kelas I, II dan III
dapat bermanfaat sebagai referensi di
hanya terdapat satu kursi penunggu
perpustakaan dan sebagai bahan
pasien, kondisi satu kursih tersebut
masukan penelitian yang akan datang
bisa dikatakan minim dan jauh dari
untuk dijadikan sebagai bahan
kata nyaman.
perbandingan.
5. Kurangnya kejelasan terhadap
informasi yang diberikan oleh petugas STUDI KEPUSTAKAAN
BPJS Kesehatan yang di tempatkan di
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina apalagi Konsep Administrasi
dalam proses penyelenggaraan
kesehatan yaitu seperti dalam hal Menurut Brooks (dalam Wirman
memberikan penjelasan terhadap alur- 2012;8-9) Administrasi adalah
alur pelayanan apalagi pada pasien kemampuan mengoordinasikan berbagai
yang menggunakan kartu BPJS kekuatan sosial yang sering kali
Kesehatan. Karena tidak semua bertentangan satu dengan yang lain di
masyarakat atau pasien yang paham dalam suatu organisme sedemikian
dan mengerti dengan pelayanan BPJS padunya sehingga kekuatan-kekuatan
Kesehatan. tersebut dapat bergerak sebagai kesatuan.
Menurut Simon (dalam Harbani
Tujuan Penelitian 2008;2) mendefinisikan administrasi
sebagai kegiatan-kegiatan kelompok
1. Untuk memahami dan menganalisis kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan
proses pelayanan penggunaan kartu bersama.
BPJS Kesehatan pada Rumah Sakit Menurut Dimock (dalam Harbani
Islam Ibnu Sina pekanbaru khususnya 2008;3) mengatakan bahwa suatu ilmu
pada pasien penyakit dalam. yang mempelajari apa yang dikehendaki
2. Untuk mengetahui kendala–kendala rakyat melalui pemerintah, dan cara
dalam proses pelayanan penggunaan mereka memperolehnya. Administrasi
Kartu BPJS Kesehatan pada Rumah juga mementingkan aspek-aspek konkrit
Sakit Islam Ibnu Sina pekanbaru dari metode-metode dan prosedur-
khususnya pasien rawat inap dan rawat prosedur manajemen.
jalan penderita penyakit dalam Menurut Liang (dalam Harbani
3. Untuk menjadi bahan masukan untuk 2008;3) mendefinisikan administrasi
272
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
273
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
Operasional Variabel
Tabel 4 : Operasional Variabel Pelayanan Penggunaan Kartu BPJS Kesehatan
pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota Pekanbaru.
Konsep Variabel Indikator Item yang dinilai Ukuran
274
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
a. Tingkat Tanggungjawab
5. Tanggung jawab pegawai dalam
memberikan pelayanan Baik
b. Tingkat Tanggung jawab Cukup
terhadap persoalan dan baik
keluhan yang datang Kurang
c. Tingkat tanggungjawab baik
pegawai dalam
pelaksanaan pelayanan
Teknik Pengukuran
Baik : Apabila setiap indikator variabel
indikator variabel adalah ≥ 34 – 66 %
penelitian telah
terlaksana dengan Kurang Baik : Apabila setiap
kategori baik atau indikator variabel
dengan akumulasi penelitian telah
jawaban responden terlaksana dengan
untuk keseluruhan kategori kurang baik
indikator variabel atau dengan akumulasi
adalah ≥ 67 % jawaban responden
untuk keseluruhan
Cukup Baik : Apabila setiap indikator variabel
indikator variabel adalah ≤ 33 %
penelitian telah
terlaksana dengan METODE PENELITIAN
kategori cukup baik
Tipe Penelitian
atau dengan akumulasi
jawaban responden Penelitian yang penulis gunakan pada
untuk keseluruhan dasarnya menggunakan penelitian
survey, karena penelitian ini bermaksud
275
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
276
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
277
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
Ibnu Sina Kota Pekanbaru Pada Pasien sina dan menjadi bukti pembayaran yang
Rawat Inap Penderita Penyakit Dalam harus dibayar oleh pihak BPJS
masuk kepada kategori “Cukup Kesehatan.
Baik”maksudnya adalah setiap responden
memberikan jawaban tentang Selanjutnya dari hasil observasi
kesederhanaan prosedur pelayanan peneliti dari item kesederhanaan prosedur
penggunaan kartu BPJS Kesehatan pelayanan penggunaan kartu BPJS
khususnya pasien rawat inap penyakit Kesehatan pada Rumah Sakit Islam Ibnu
dalam, mereka menjawab sesuai dengan Sina Kota Pekanbaru Khususnya Pada
apa yang dialami dan dirasakan oleh Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Pada
keluarga pasien. Penderita Penyakit Dalam bahwasannya
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina telah
Selain dari tanggapan diatas penulis menjalankan tugas mereka sesuai dengan
juga melakukan wawancara oleh pegawai aturan yang telah ditetapkan, hanya saja
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Kota pada proses pelayanan penggunaan kartu
Pekanbaru pada tanggal 18 Mei 2016 BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Islam
sebagai berikut: Ibnu Sina berbeda dengan pasien yang
melalui jalur umum.
Kesederhanaan prosedur pelayan
dirumah sakit tersebut sudah bisa kami 2. Kejelasan
katakan baik, kenapa begitu karena kami
telah membuat aturan dari segi Kejelasan artinya kejelasan dalam hal
pendaftaran baik itu pasien umum persyaratan teknis administratif
maupun pasien yang menggunakan kartu pelayanan publik; unit kerja/pejabat yang
BPJS Kesehatan. Pada masyarakat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
menggunakan kartu BPJS Kesehatan memberikan pelayanan dan penyelesaian
tidak diperbolehkan mendaftar melalui keluhan, persoalan, sengketa, atau
telepon ataupun dari segi apapun, tuntutan dalam pelaksanaan pelayanan
mereka harus langsung datang ke rumah publik serta rincian biaya pelayanan
sakit untuk melalukan pendaftaran, publik dan tata cara pembayarannya.
mengapa demikian karena kami pihak Kejelasan ini penting bagi masyarakat
rumah sakit akan langsung menerbitkan untuk menghindari terjadinya berbagai
SEP (surat eqibility pasien) yang akan penyimpangan yang merugikan
dikirim oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat, misalnya praktik percaloan
pihak BPJS Kesehatan untuk bukti dan pungutan liar di luar ketentuan yang
bahwasannya pasien tersebut melakukan ditetapkan.
pengobatan di rumah sakit islamibnu
Tabel 7 : Tanggapan Responden Terhadap Kejelasan Prosedur Pelayanan
Penggunaan Kartu BPJS Kesehatan Pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Kota Pekanbaru Pada pasien Rawat Inap Penderita Penyakit Dalam
No Item Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah
B CB KB
278
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
279
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
280
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
281
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
282
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
283
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
284
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
285
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
286
Novita Sari PUBLIKa, Vol 2, No. 2 Hal. 268–287 (2016)
Eka Komalasari
Suwatno dan Priansa, Donni juri. 2011. Keputusan Presiden No. 20 Tahun 2002
Manajemen Sumber Daya Manusia Tentang Pembentukan Tim Sistem
dalam organisasi publik dan bisnis. Jaminan Sosial Nasional.
Bandung: Alfabeta. Kepmen PAN No. 25 tahun 2004 Tentang
Sugiayono. 2013. Metode Penelitian Pedoman Umum Penyusunan
Administrasi. Bandung : Alfabeta. Kepuasan Masyarakat Unit
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pelayanan Instansi Pemerintah.
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Kepmen PAN No. 58 Tahun 2002
Cempaka Putih. Peraturan Menteri KesehatanNomor
Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem 129/Mankes/SK/II2000 Tentang
Administrasi Negara Republik Standar Pelayanan Minimal
Indonesia(SANRI). Jakarta: Bumi Rumah Sakit.
Aksara. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Tim Visi Yustisia, 2014. Panduan Resmi No. 111 Tahun 2013 Tentang
Memperoleh Jaminan Kesehatan Perubahan Atas Peraturan Presiden
dari BPJS. Jakarta Selatan : Visi No. 12 Tahun 2013 Tentang
Media. Jaminan Kesehatan.
Thabrany, Hasbullah. 2015. Jaminan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004
Kesehatan Nasional. Jakarta : Tentang Jaminan Sosial Nasional
Rajawali Pers. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011
Pasolong, Herbani. 2008. Teori Tentang Badan Penyelenggara
administrasi publik. Bandung : Jaminan Sosial.
Alfabeta . Undang-Undang No. 23 Tahun 1992
Zulkifli. 2009. Fungsi-fungsi Tentang Kesehatan
Manajemen. Pekanbaru. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
Dokumentasi
287