Sie sind auf Seite 1von 50

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KLINIK PRATAMA PANIPI


ALUR PELAYANAN PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2

001/KPP/VI/2023
Ditetapkan Oleh :
Standar Penanggung Jawab
Prosedur Tanggal Terbit Klinik Pratama Panipi
Operasional
(SPO)

Jl. Syamsu
Biya No. 106,
Kel. Kayubulan,
Kec. Limboto,
Kab. Gorontalo
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
Proses urutan pelayanan pasien diKlinik Pratama
Pengertian Panipi sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan
ketentuan yang
berlaku
Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan
Tujuan
paham
Terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang
datang untuk mengambil nomor urut dan
meminta pasien untuk menunggu di ruang
tunggu
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai
nomorurutdan mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien
dibuku rekam medis (bila pasien baru) atau
menyiapkan rekam medis bila pasien lama
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan
Prosedur kepada pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan
laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter
menentukan diagnosa medis dan perawat
menetukan diagnosa keperawatan prioritas
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat
(jika obat yang diperlukan tidak tersedia) dan
berkolaborasi dengan perawat memberikan
edukasi kesehatan kepada pasien dan
keluarga
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada
pasien atau keluarga dan menjelaskan
prosedur mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas
khusus atau tidak dapat ditangani diKlinik
Pratama Panipi,
- Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Unit terkait
- Buku Register
- Buku rekam medis
- Kartu status pasien
- Buku Register
Dokumen terkait - Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:2/2


001/KPP/VI/2023

Standar Prosedur
Operasional
(SPO)
Tanggal Terbit

10. Dokter akan menyiapkan resume medis dan


merujuk pasien
Unit terkait - Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis
PENDAFTARAN PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1


001/KPP/VI/
2023

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Pratama Panipi
Standar
Tanggal
Prosedur
Terbit
Operasional(SP
O)
dr. Jeinfer Rivian
Lestyorini

Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan


Pengertian
layanan
Kesehatan diKlinik Pratama Panipi
Sebagai acuan dalam menertibkan urutan
Tujuan pelayanan dan memudahkan mendapatkan
informasi rekam medis bagi
Seluruh fasilitas pelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35
tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi
Referensi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang
datang untuk mengambil nomor urut dan
meminta pasien untuk menunggu di ruang
tunggu.
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien
sesuai nomor urut dan mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama
Prosedur pasien dibuku rekam medis dan buku
register
4. Pasien dibuatkan kartu kontrol dan kartu
status pasien
5. Dokter atau perawat menanyakan keluhan
pasien
6. Dokter atau perawat melakukan
pemeriksaan kepada pasien
7. Dokter atau perawat menuliskan hasil
pengkajian pasien di buku status
8. Kartu status akan disimpan kembali sesuai
dengan nomor index
Unit terkait - Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis
PEMERIKSAAN FISIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2


001/KPP/VI/2023

Ditetapkan Oleh:
Standar Penanggung Jawab
Prosedur Tanggal Klinik Pratama Panipi
Operasional Terbit
(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau
Pengertian
hanya bagian
tertentu yang dianggap perlu
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan
fisik
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
1. Informed Consent
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
4. PemeriksaanUmum
a. Kesadaran
b. KeadaanUmum
5. Melakukan pemeriksaan seluruh bagian tubuh atau
kebutuhan dengan cara:
sesuai
Lakukan pemeriksaan dengan
cara melihat ( inspeksi )

Prosedur
Lakukan pemeriksaan dengan
cara
Posisikan
Meraba(palpasi)Klien
Sesuai
Lakukan pemeriksaan dengan
Kebutuhan cara mengetuk (perkusi)

Lakukanpemeriksaandenganc
aramendengar(auskultasi)

6. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan


Unitterkait - KlinikPratama Panipi
Dokumen - Kartu status pasien
terkait - Buku Register
- Buku rekam medis

PENANGANAN SYOKAN AFILAKTIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2


001/KPP/VI/2023
Ditetapkan Oleh:
Standar Penanggung
Prosedur Tanggal Jawab Klinik
Operasional Terbit Pratama Panipi
(SPO)

dr. Jeinfer Rivian


Lestyorini
Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam
jiwa yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara
Pengertian
tiba-tiba dan penyempitan saluran pernafasan,
menyebabkan penderita jatuh pingsan
Dan tidak sadarkan diri.
Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter/Perawat dalam
Tujuan melakukan pelayanan penanganan Syok Anafilaktik.
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
Prosedur
Unit terkait - Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekammedis
PENATALAKSANAAN HEACTING

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2

001/KPP/VI/2023

Ditetapkan Oleh:
Standar Penanggung Jawab
Prosedur Tanggal Klinik Pratama
Operasional Terbit Panipi
(SPO)
dr.Jeinfer Rivian
Lestyorini
Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai
Tujuan
luka tertutup
Oleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Referensi Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Persiapan Peralatan

1. Handscoen
2. DukLubangsteril
3. Kasasteril
4. Lidokainsteril
5. Spuit3 cc
6. Betadine
7. Alcohol70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi:
Prosedur
a. Pinset chirugis d.Nalvouder
b. Pinse tanatomi e. Jarum Kulit
c. Klemarteri kecil f. Gunting
12. Cairan NaCl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida

Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril,kemudian bersihkan
dengan cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan
H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan
lidokain injeksi  2cc disekitar pingiran luka
tunggu 5 menit kemudian Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila
ada pembuluh darah yang terpotong diklem
diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau
ada kotoran ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder,
lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka
ditutup olesi dengan betadine. Lalu tutup dengan
kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapih kanalat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga
sterilitas didaerah luka)
- Klinik Pratama Panipi
Unitterkait
- Kartu status pasien
Dokumen - Buku Register
terkait - Buku rekam medis
SOPPENATALAKSANAANANESTESILOK
AL

No.Dokumen Halama
No.Revisi
001/KPP/VI/202 n:1/
3 2
Ditetapkan Oleh:
Standar
Penanggung Jawab
Prosedur
Tanggal Klinik Pratama Panipi
Operasional
Terbit
(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini

Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang


Pengertian mampu
Menghambat konduksi syaraf
Untukmenghilangkanataumengurangirasanyeri
Tujuan
padatubuhketika
dilakukantindakanpembedahan atauheacting
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Pasien masuk kedalam ruangan tindakan
2. Setelah pasien mengisi dan menanda tangani
lembar informed consecnt petugas menyiapkan
alat, diantaranya : spuit 3/5cc, Lidokain 1%, Kassa
sterile, betadine dan sarung tangan.
3. Dokter atau perawat memberitahu pasien akan
dilakukan penyuntikan untuk mengurangi rasa
sakit saat tindakan panjahitan atau pembedahan
minor lainnya
4. Dokter atau perawat Cuci tangan terlebih dahulu
Prosedur kemudian menggunakan sarung tangan. Bersihkan
area yang akan dilakukan tindakan dengan kassa
steriledan betadine.
5. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil
ruang tindakan.
6. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan
dorong masuk kearah bawah antara mukosa dan
kulit sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum
jahitnya akan masuk atau keluar
7. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut
sambil menarik jarum ketitik dimana jarum masuk.
Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka setelah
spuit dimasukkan sampai dalam kemudian ditarik
sambil disemprotkan perlahan-lahan
8. Hentikan penginjeksiaan anastesi atau jarum
dicabut tapi dibelokkan kembali jarum sepanjang
garis lain dimana direncanakan akan dibuat
jahitan.
9. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka
disebelahnya, sehingga seluruh daerah
kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi.
10. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan
penekanan dengan gaas pada luka
11. Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak
12. Jika pasien merasa nyeri jangan dulu melakukan
penjahitan
13. Jika pasien sudah tidak merasa nyeri, lakukan
penjahitan luka atau tindakan pembedahan minor
lainnya
Unit terkait - Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumen
- Buku Register
terkait
- Buku rekam medis
SOPPENATALAKSANAANPEMASANGANINFUS

No.Dokument No.Revisi Halaman:1/2

001/KPP/VI/202
3
Ditetapkan Oleh:
Standar Penanggung Jawab
Prosedur Tanggal Klinik Pratama Panipi
Operasional Terbit
(SPO)

dr. Jeinfer Rivian Lestyorini

Pemasangan cairan atau obat langsung kedalam


Pengertian pembuluh darah
Vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang
lama dengan menggunakan infuse
Untuk memenuhi caira da memberik obat
Tujuan
kebutuhan n n an
Langsung melalui vena
pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Persiapan alat
a. Standar dinfuse f.Gunting
b. Cairan infuse g.Plester
c. Handscoon h.Pengalas
d. Kapas alcohol i.Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Perawat cuci tangan
c. Bawa alat kedekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan,
gantungkan distandard infuse
Prosedur
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan
diameter5–10cm
e. Tusukkan jarum/abocath pada vena yang telah
ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas
bethadine, fiksasi yang kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan
jumlah tetesan
i.Rapihkan Pasien, bereskan alat-alat kemudian
mencuci
tangan
Unitterkait -Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumenterk - Buku Register
ait - Buku rekam medis
SOPPEMERIKSAAN ASAMURATDENGANSTIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
PemeriksaanuntukmenilaikadarAsamuratdidalamtubu
Pengertian
hdengan
pengambilansampeldarahperifer
SebagaiacuanuntukmengetahuikadarAsamUratPasien
Tujuan dansebagaidatadalammenentukandiagnosadanprosesp
enyakitserta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. MultiCheckPemeriksaanasamurat
b. Bloodlancet
c. Kapasalcohol
d. Tisu
e. Stripasamurat
2. Langkah-langkah
a. Petugasmenjelaskanprosedurtindakan
yangakandilakukan
Prosedur b. Petugasmencucitangan
c. Dekatkanalatdenganpasien
d. Pastikanalatbisadigunakan
e. Pasangstripasamuratpadaalat
f. Desinfeksijaripasienpadaareapenusukan
g. Menusukkanlancetdijaritanganpasien
h. Memasukkandarahpasienkedalamstripyan
gtelahterpasangpadaalat
i. Menutupareapenusukandengankapasalkohol
j. Menungguhasilnya selama10detik
danmembacahasil
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMERIKSAANGULADARAHDENGANSTIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Pemeriksaanuntukmenilai kadarGulaDarah
Pengertian
didalamtubuh
denganpengambilansampeldarahperifer
SebagaiacuanuntukmengetahuikadarGula
Tujuan DarahPasiendansebagaidatadalammenentukandiagnos
adanprosespenyakitserta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. MultiCheckPemeriksaanGulaDarah
b. Bloodlancet
c. Kapasalcohol
d. Tisu
e. StripGulaDarah
2. Langkah-langkah
a. Petugasmenjelaskanprosedurtindakan
yangakandilakukan
Prosedur b. Petugasmencucitangan
c. Dekatkanalatdenganpasien
d. Pastikanalatbisadigunakan
e. PasangstripGulaDarahpadaalat
f. Desinfeksijaripasienpadaareapenusukan
g. Menusukkanlancetdijaritanganpasien
h. Memasukkandarahpasienkedalamstripyan
gtelahterpasangpadaalat
i. Menutupareapenusukandengankapasalkohol
j. Menungguhasilnya selama10detik
danmembacahasil
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMERIKSAANKOLESTEROLDENGANSTIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
PemeriksaanuntukmenilaikadarKolesteroldidalamtubu
Pengertian
h dengan
pengambilansampeldarahperifer
SebagaiacuanuntukmengetahuikadarKolesterolPasiend
Tujuan an
sebagaidatadalammenentukandiagnosadanprosespeny
akitsertapengobatannya
1. PeraturanMenteriPANdanRBNomor35tahun2012tenta
ng
Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Referensi ProsedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. MultiCheckPemeriksaanKolesterol
b. Bloodlancet
c. Kapasalcohol
d. Tisu
e. StripKolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugasmenjelaskanprosedurtindakan
yangakandilakukan
Prosedur b. Petugasmencucitangan
c. Dekatkanalatdenganpasien
d. Pastikanalatbisadigunakan
e. Pasangstrip Kolesterol padaalat
f. Desinfeksijaripasienpadaareapenusukan
g. Menusukkanlancetdijaritanganpasien
h. Memasukkandarahpasienkedalamstripyan
gtelahterpasangpadaalat
i. Menutupareapenusukandengankapasalkohol
j. Menungguhasilnya selama10detik
danmembacahasil
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPSURATKETERANGANSEHAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar KlinikPratama Panipi
Tanggal
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Pembuatansuratketeranganseseorangdinyatakans
Pengertian
ehatoleh
Dokter
Tujuan Sebagaipedomanpembuuatansuratketeranganseha
t
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35
tahun
2012tentangPedomanPenyusunanStandarOper
Referensi asionalProsedurAdministrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009
TentangKesehatan
1. PetugasMemastikan
IdentitasPasiendenganpengisianData
2. Menanyakanadakahkeluhan kepadapasien
3. Melakukanpemeriksaanpadatanda-
tandavital(TekananDarah, Nadi, Suhu,
Pernafasan) ,Mengukur berat dantinggibadan
4. Melakukan pemeriksaan golongan darah bila
Prosedur pasien belummengetahuigolongan darahnya.
5. DoktermelakukanpemeriksaankepadaPasien
(anamnesisdanpemeriksaan fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat
(mengisi biodataPasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat
dilengkapidengancapbasahnamadanSIP
dokteryangmemeriksandanstempel basah
Klinik Pratama Panipi
Unitterkait - Klinik Pratama Panipi
- Arsipsuratkeluar
Dokumenterk - Blankosuratketerangansehat
ait - BukuRegister
SOPSURATKETERANGANSAKIT

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar KlinikPratama Panipi
Tanggal
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
PembuatansuratketeranganseseorangdinyatakanS
Pengertian
akit
olehDokter
Tujuan SebagaipedomanpembuuatanSuratKeteranganSak
it
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35
tahun
2012tentangPedomanPenyusunanStandarOper
Referensi asionalProsedurAdministrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009
TentangKesehatan
1. PetugasMemastikan
IdentitasPasiendenganpengisianData
2. Menanyakanadakahkeluhan kepadapasien
3. Melakukanpemeriksaanpadatanda-
tandavital(TekananDarah,Nadi, Suhu,
Prosedur Pernafasan)
4. Dokter melakukan pemeriksaan kepada
Pasien(anamnesis,pemeriksaanfisik,Diagno
sa,danterapi)
6. MenyiapkanSuratKeteranganSakit
7. Dokter menandatangi surat keterangan sakit
dilengkapidengancapbasahNamadanSIPdoktery
angmemeriksandanstempel basah
KlinikPratama Panipi
Unitterkait -Klinik Pratama Panipi
- Arsipsuratkeluar
- BlankosuratketeranganSakit
Dokumenterk
- BukuRegister
ait
- RekamMedis
SOPPEMERIKSAANTEKANANDARAH

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Tatacaramengukurtekanandarahdenganmenggunakant
Pengertian
ensi
meteruntukmengetahui tekanandarah
Tujuan Sebagaiacuanuntukmengukurtekanandarah
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. Stetoskop
b. TensiMeter
c. BukuCatatan
d. AlatTulis

2. Langkah-langkah
a. InformedConsent
b. Lenganbajudibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas
Prosedur dengan pipakaretnyaberadadisisi luar tangan.
d. Pompatensimeterdipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop
di tempatkanpadadaerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air
raksa dibuka,selanjutnya balon dipompa
sampai denyut arteri
tidakterdengarlagidanair raksadidalampipa
gelasnaik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan
sambilmemperhatikanturunnyaairraksa,d
engarkanbunyidenyutanpertamadan
terakhir.
h. Hasildicatat
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMERIKSAANSUHUAKSILA

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Suhutubuhadalahindikatoruntukmenilaikeseimbanga
nantarapembentukandanpengeluaranpanas.Rentangs
Pengertian
uhutubuhdapat
diukurdenganmenggunakantermometerairraksamelalu
ioral,rektal,maupun axiladanmenggunakan
termometerdigital.
Pengukuransuhutubuhdilakukanuntukmengetahuirent
Tujuan
angsuhu
tubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. Thermometer
b. Tigabuahbotol
- Botolpertamaberisilarutansabun
- Botolkeduaberisilarutandesinfektan
- Botolketigaberisilarutanairbersih
c. Kertas/tissue
d. Bukucatatansuhu
e. Sarungtangan

2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskanprosedur padaklien.
b. Cucitangan
c. Gunakansarungtangan
d. Aturposisi pasien.
e. Tentukanletakaksiladanbersihkandaerahaksilad
enganmenggunakantisu.
f. Letakantermometerpadadaerahaksiladanlenganp
asienfleksidiatas dada.
g. Setelah3-
10menitangkattermometerdanbacahasilnya.
h. Catathasil.
i. Bersihkantermometerdengankertastisu.
j. Cucidenganairsabun,desinfektandanbilasdengan
air
bersih,dankeringkan.
k.Cucitangansetelahprosedurdilakukan.

Unitterkait - KlinikPratama Panipi


- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMERIKSAAN
DENYUTNADI

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Denyut nadi merupak indikato untu menila siste
Pengertian
kardiovaskul an r k i m
er.
Tujuan Untukmengetahuidenyutnadi(irama,frekuensi,dankeku
atan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. Arloji(jam)atau stop-watch.
b. Bukucatatannadi.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskanprosedur padaklien.
b. Cucitangan
c. Aturposisi pasien.
Prosedur
d. Letakkankeduatanganpenderita
telentangdisisitubuh.
e. Tentukanletakarteri(denyutnadiyangakandihitun
g)
f. Periksadenyutnadi(arteri)denganmenggunakanu
jungjaritelunjuk, jari tengah,dan jari manis.
g. Tentukan frekuensipermenit,
keteraturan irama
dankekuatandenyutan.
h. Catathasil
i. Cucitangansetelahprosedurdilakukan.
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMERIKSAAN PERNAFASAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Pernapasanmerupakansalahsatuindikatoruntukmenget
Pengertian
ahui
sistempernapasan.
Tujuan Mengetahuiirama,frekuensi,dankedalamanpernapasan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Alat
a. Arloji(jam)ataustop-watch.
b. Bukucatatan.
c. Pena

2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskanprosedur padaklien.
b. Cucitangan
c. Aturposisi pasien.
d. Hitungfrekuensidaniramapernapasan.
e. Catathasil.
f. Cucitangansetelahprosedurdilakukan.

Unitterkait - KlinikPratama Panipi


- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPENGGUNAAN ALATPELINDUNGDIRI(APD)

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
AlatPelindungDiriselanjutnyadisingkatAPDadalahsuatu
Pengertian
alat
yangmempunyai
Tujuan Untukmencegahpenularaninfeksi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. PersiapanAlat:
a. SarungTangan(Gloves)
b. Masker

2. Langkah-langkahPemakaianAPDSarungTangan:
a. Cucitangan
Siapkanareayangcukupluas,bersihdankeringuntuk
membukapaketsarungtangan.Perhatikantempatm
enaruhnya (steril ataumeinimal DTT).
b. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan
petugas lainuntuk membuka pembungkus sarung
tangan letakkan sarungtangandenganbagian
telapaktanganmenghadapkeatas.
Prosedur
c. Ambil salah satu sarung tangan dengan
memegang pada sisisebelah dalam lipatannya,
yaitu bagian yang akan bersentuhandengankulit
tangan saatdipakai.
d. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan
menggantungke lantai, sehingga bagian lubang
jari-jari tangannya
terbuka.Masukkantangan(jagasarungtangansupay
atetaptidakmenyentuhpermukaan.
e. Ambil sarung tangan kedua dengan cara
menyelipkan jari-jaritangan yang sudah memakai
sarung tangan ke bagian lipatanyaitu bagian yang
tidak akan bersentuhan dengan kulit
tangansaatdipakai
f. Lepassarung tangansetelahmenggunakansecara
perlahanrendampadacairan desinfektan
g. Cuci Tangan
3. Langkah-langkahPemakaianAPDMasker
a. Ikatkantalimaskerbagianataspadakepalatepa
tdiatastelinga
b. Ikatkantali
maskerbagianbawahpadakepalatepatdilehersisib
elakang
c. Posisikanmaskerterutamapadabagianyangterdap
atkawatpipihsehinggaletakakanstabilpadahidun
g
d. Pastikan masker dengan sempurna menutupi
hidung danmulut dimana batas tepi atas
menutup hidung
setinggikelopakmatabawahdanbatasbawahmenu
tupsampaidagu
e. Gantimaskersetiap4jamataujikamaskersudahlemb
abataurusak.
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPINJJEKSI INTRAVENA

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Prosespemasukanterapimelaluipembuluhdarahve
Pengertian
na
(pembuluhdarah)
1. Pasienyangtidakbisamendapatkanterapisecara
Tujuan oral
2. Pasiendengankontraindikasiobatoral
3. Pasientidaksadar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35
tahun
2012tentangPedomanPenyusunanStandarOper
Referensi asionalProsedurAdministrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor9 Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009
TentangKesehatan
1. PersiapanTempat:
a. Pasangtiraiuntukprivasidokter

2. Persiapanalatdanobat
a. Bukucatatanpemberianobat
b. Alkoholswab
c. Sarungtangansteril
d. Obatinjeksi
e. Spuitsesuaikebutuhan
f. Bakinstrumen
g. Bengkok
h. Perlakdanalasnya
Prosedur
i. Plester
j. KasaSteril
k. Tempatsampah
l. SafetyBox
m. Torniquet

3. Langkah-langkahpenyuntikan
a. Berisalamdanperkenalkandiripadapasi
endankeluarga
b. Menjelaskantujuandan
prosedurpenyuntikan
c. Cucitangan
d. Dekatkan alat-alatkepasien
e. JagaPrivacy
f. Aturposisinyamanpasien
g. Tentukanareainsersi.
h. Pasangperlakdiareayangakandiinjeksi
i. Pasangtorniquet5-10cmdilokasi
yangakandiinsersi
j. Pasangsarungtangan
k. Desinfeksi area yang akan di insersi
dengantekhik sekali usap atau
memutar dari dalam keluarsekali
usap
l. Tusukkan needle pada area yang
telah didesinfeksidengan
sudut15-30°
m. Cek kebenaran jarum dengan
melakukan aspirasi,bila cairan darah
keluar.tidak diperkenankanmenyuntik
n. MasukkanobatIntravenasecaraperlahan
o. Tarikjarumdanspuitsecaracepatdengan
sudutyangsama ketikamemasukkan
jarum
p. Tekanbekastusukandengankapasalkohol
q. Tutupbekassuntikandengankassast
erildanalkohol
r. Rapikanalat-alat
s. Lepaskansarungantangan
t. Cucitangan
u. Beritahupasiendankeluargabilaprosed
urtelahselesai
v. Pasiendirapihkandandiaturposisisen
yamanmungkin
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPINJJEKSI INTRAMUSCULAR

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Injeksiyangdilakukanuntukmengantarkansuatuzatke
Pengertian dalamotot,dengantujuandapatdiserapdengancepatole
hpembuluh
darah.
Memasukkanterapipengobatanpadajaringanototagarce
Tujuan
pat
terserapolehtubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPr
Referensi osedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNom
or9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-Undang RepublikIndonesiaNomor 36
Tahun 2009TentangKesehatan
A. PersiapanTempat:
1. Pasangtiraiuntukprivasidokter

B. Persiapanalatdanobat
1. Bukucatatanpemberianobat
2. Alkoholswab
3. Sarungtangansteril
4. Obatinjeksi
5. Spuitsesuaikebutuhan
6. Bakinstrumen
7. Bengkok
8. Perlakdanalasnya
Prosedur
9. Plester
10. KasaSteril
11. Tempatsampah
12. SafetyBox

C. Langkah-langkahpenyuntikan
1. Berisalamdanperkenalkandiripadapasi
endankeluarga
2. Menjelaskantujuandan prosedurpenyuntikan
3. Cucitangan
4. Dekatkan alat-alatkepasien
5. JagaPrivacy
6. Aturposisi nyamanpasien
7. Tentukanareainsersi.
8. Pasangperlakdiareayangakandiinjeksi
9. Pasangsarungtangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan
tekhiksekaliusapataumemutardaridalamkelu
arsekaliusap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di
desinfeksidengansudut 90°
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan
aspirasi,
bilacairandarahkeluar.tidakdiperkenankan
menyuntik
13. Masukkanobatintramuscularsecaraperlahan
14. Tarikjarumdanspuitsecaracepatdengansud
utyangsamaketikamemas\ukkan jarum
15. Tekanbekastusukandengankapasalkohol
16. Tutupbekassuntikandengankassasterildanalk
ohol
17. Rapikanalat-alat
18. Lepaskansarungantangan
19. Cucitangan
20. Beritahupasiendankeluargabilaprosedurtelahs
elesai
21. Pasiendirapihkandandiaturposisisenyamanmu
ngkin
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPINJJEKSISUBCUTAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Penyuntikanobatatauvaksinkedalamhipodermis,yait
Pengertian
u
lapisankulityangberada di antaradermisdan
epidermis.
Memasukkanterapipengobatanpadajaringansubcuta
Tujuan
n
(dibawahkulit)untukdiarbsorbsi
1. PeraturanMenteriPANdanRBNomor35tahun2012t
entang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional ProsedurAdministrasiPemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009TentangKesehatan
A. PersiapanTempat:
1. Pasangtiraiuntukprivasidokter

B. Persiapanalatdanobat
1. catatanpemberianobat
2. Alkoholswab
3. Sarungtangansteril
4. Obatinjeksi
5. Spuitsesuaikebutuhan
6. Bakinstrumen
7. Bengkok
8. Perlakdanalasnya
Prosedur 9. Plester
10. KasaSteril
11. Tempatsampah
12. SafetyBox

C. Langkah-langkahpenyuntikan
1. Berisalamdanperkenalkandiripadapasi
endankeluarga
2. Menjelaskantujuandan
prosedurpenyuntikan
3. Cucitangan
4. Dekatkan alat-alatkepasien
5. JagaPrivacy
6. Aturposisinyamanpasien
7. Tentukanareainsersi.
8. Pasangperlakdiareayangakandiinjeksi
9. Pasangsarungtangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi
dengan tekhiksekali usap atau memutar
dari dalam ke luar sekaliusap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di
desinfeksidengansudut45°
12. Cek kebenaran jarum dengan
melakukan aspirasi,bila cairan darah
keluar.tidak diperkenankanmenyuntik
13. MasukkanobatSubcutansecaraperlahan
14. Tarikjarumdanspuitsecaracepatdengan
sudutyangsama ketikamemas\ukkan
jarum
15. Tekanbekastusukandengankapasalkohol
16. Tutupbekassuntikandengankassast
erildanalkohol
17. Rapikanalat-alat
18. Lepaskansarungantangan
19. Cucitangan
20. Beritahupasiendankeluargabilaprosed
urtelahselesai
21. Pasiendirapihkandandiaturposisisen
yamanmungkin
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMBERIANOKSIGEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Memasukanoksigenkedalamparu–parumelaluisaluran
Pengertian
pernafasandenganmenggunakanalat
Tujuan Untukmemenuhikebutuhanoksigenpasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Petugasmencucitangan
2. Mengontrol flowmeterdanhumidifier
3. Mengontrolapakahperalatanberfungsi
4. Carapemasangan:
NasalKanul
a. Memasangkanul secaratepat padahidung
b. Mengaturaliranoksigen sesuaikebutuhan
c. Beriposisiyangnyam
anMasker
a. Memasangselangmaskerpadaperangkatoksigen
Prosedur
b. Mengaturaliranoksigen sesuaikeubutuhan
c. Memakaikanmaskerpadawajahpasien
d. Mengontrol apakahpasiensudahmerasanyaman

5. Melakukanfiksasi denganplester
6. Melakukanpencatatan:
a. Reaksipasien,pernafasandannadi
b. Carapemberian
c. Jumlahliteroksigenyangdigunakan
- Observasipasientiap15menit
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPENGGUNAANAPAR

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
APAR(AlatPemadamApiRingan)adalahalatyangringanse
Pengertian rtamudahdilayaniuntuk
satuoranggunamemadamkanapi/kebakaran
padamulaterjadikebakaran
Pedomanlangkah–
Tujuan
langkahpemakaianAPAR( AlatPemadam
ApiRingan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. PenggunaanAPA(AlatPemadamApiRingan)/
TabungPemadamKebakaran :
a. Tarik/ LepasPinpengunci
tuasAPAR/TabungPemadam.
b. Arahkanselangketitik pusatapi
c. TekantuasuntukmengeluarkanisiAPAR/
TabungPemadam.
Prosedur d. Sapukansecarameratasampaiapipadam

2. Hal–halyangperlu diketahuidalampenggunaanAPAR:
a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka
menghadapsearah dengan arah angin) supaya
media pemadam benar –
benarefektifmenujukepusatapidanjilatanapitidak
mengenaitubuh petugaspemadam.
b. PerhatikansumberkebakarandangunakanjenisAP
ARyangsesuai dengan
klasifikasisumberkebakaran.
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPSTERILISASI ALAT

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit07Okto
sional(SPO)
ber2019
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Kursiberodaduayangdapatdidorongyangberfungsiuntuk
Pengertian
memindahkan/mobilisasikliendari
satutempatketempatlainnya
Tujuan Untuktransportasimemindahkanpasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Petugasmencucitangan
2. Petugasmenyiapkanperalatanyangakandisteril
3. Petugasmemastikankondisisterilisatorberfungs
idenganbaik
4. Petugasmemasukanperalatanyangakandisteril
kedalamsterilisator
Prosedur 5. Petugasmenghidupkansterilisatordanmenung
gu prosessterilisasiselesai kuranglebih 20
menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan
mengeluarkanperalatanyangsudahsterilmengg
unakankorentangsteril.
7. Petugasmeletakanperalatan
yangsudahdisterilditempatyangsemestinya.
8. Petugasmencucitangan.
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
Dokumenterk - Kartupemeliharaan alat
ait
SOPANAMNESA

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Tanyajawabantarapetugasdanpasienuntukmendapatka
Pengertian n
gambarankesehatanpasiensecarasistematis
Mengetahuitentangriwayatkesehatanpasiendandigunak
Tujuan anuntuk
menentukantindakandokter/
perawatdanmenentukandiagnosa
1. PeraturanMenteriPANdanRBNomor35tahun2012tenta
ng
Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Referensi ProsedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Menerimapasiendatang
2. Memanggilpasiensesuai nomorurut
3. Biahubungansalingpercayadenganmemberisenyum,s
alamdansapapadapasien dankeluarga
4. Mempersilahkanpasienduduk
5. Menjagaprivacypasien
6. Memulaianamnesadengan menanyakan
Prosedur
biodatapasien
7. Menanyakan keluhanutamayangdirasakanpasien
8. Menanyakanriwayatpenyakitsekarang
9. Menanyakan keluhanatauriwayatpenyakitterdahulu
10. Menanyakanriwayatpenyakitkeluarga
11. Riwayatalergi
12. Mengisistatuspasiendengandata –datayangditemukan
13. Melakukankegiatanselanjutnya(pemeriksaanfisik)
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- Kartustatuspasien
Dokumenterk - BukuRegister
ait - Bukurekammedis
SOPPEMBERIANOBATKEPADAPASIENDAN
PELABELAN

No.Dokumen No.Revisi
Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Pemberianobatkepadapasienmerupakanproseskegiatan
dimulaidaripenyimpananobatdengantepat,pengecekan
Pengertian
kembaliterhadap
jenisobatdandosissesuairesepdoktersampaidenganpen
yerahanobatyangtelah di berietiket/label
Sebagaiacuanpenerapanlangkah–
Tujuan langkahuntukmenjamin
ketepatanpemberianobatkepadapasiendalamdosisdanca
rapemakaianyangbenar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Petugasmenerimaresepdaripasiendanmenuliskanno
morantrian
2. Petugasmemeriksakelengkapanresep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang
diresepkantersedia maka resep dapat langsung
dikerjakan, apabila terdapatobat yang tidak tersedia,
konsultasikan dengan dokter penulisresep
4. Petugasmeracik/menyiapkanobat
5. Petugasmemberietiket/label,denganmencantumkan:
Prosedur a. NamaPasien
b. Tanggalpemberianobat
c. Waktupemberianobat
d. Frekuensipemberianobat
e. Informasiobat
6. Petugasmemeriksakembaliresepyangdikerjakandeng
anobatyangtelah disiapkan olehpetugas
7. Petugasmemanggilnamapasiensesuaidenganurutanny
a
8. Petugasmenyerahkanobatsatupersatukepadapasiend
enganmenjelaskancarapemakaian obat dan
indikasinya
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- BukuObat
Dokumenterk
ait
SOPPENYIMAPANANOBAT

No.Dokumen No.Revisi
Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Prosedurpenyimpananobat–obat(obatpaten,obatgenerik,
Pengertian
injeksi,infus,diinstalasifarmasi
1. Untukmenjagamutusediaanfarmasi
Tujuan
2. Untukmemudahkanpelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Pisahkan penyimpanan obat – obat kategori V ( Vital)
ditempatsendiri,beri tandakhusus, susunmenurut
alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup,
injeksi
dalamampul,vial,cairaninfusdansebagainya,disusun
menurutalfabet
Prosedur
3. Janganmeletakansediaanfarmasilangsungdiataslanta
i,simpanlahdalam rak/lemari atau diataspalet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal
kadaluarsanyapendeksebaiknyadigunakan terlebih
dahulu
5. Beritanda/labelnamaobatpadawadahpenyimpanan
6. StockdisusunberdasarkansistemFIFO(FirstIn
FirstOut)
7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka
pada dus
harusserta:jumlahisi,namaobat,tanggalexpiredate,na
mapabrik,
tanggalpenerimaan.
Unitterkait - KlinikPratama Panipi
- BukuObat
Dokumenterk
ait
SOPPENGGUNAANKURSIRODA

No.Dokumen No.Revisi Halaman:1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar
Tanggal KlinikPratama Panipi
ProsedurOpera
Terbit
sional(SPO)
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
NIP:
Kursiberodaduayangdapatdidorongyangberfungsiuntuk
Pengertian
memindahkan/mobilisasikliendari
satutempatketempatlainnya
Tujuan Untuktransportasimemindahkanpasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun
2012
tentangPedomanPenyusunanStandarOperasionalPro
Referensi sedurAdministrasiPemerintahan
2. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomo
r9Tahun 2014 tentangKlinik
3. Undang-
UndangRepublikIndonesiaNomor36Tahun2009Tenta
ngKesehatan
1. Pastikankuncirodaamandansiappakai
2. Kuncirempadarodadengan benar
3. Bantupasienuntuk duduk diataskursi rodadengan
benar
Prosedur 4. Bukakunci remrodasebelum menjalankankursi roda
5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan
tenang dan hati -hati
6. Sebelummenurunkanpasienkunciremrodalagi
7. Bantupasienuntukturundarikursi roda
8. Beresekankursirodadankembalikanketempat semula
Unitterkait - KlinikPratama Panipi

Das könnte Ihnen auch gefallen