Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit, pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan apoteker
kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan resiko terjadinya efek
samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien ( patient safety) sehingga kualitas hidup pasien
(quality of life) terjamin.
Dalam penghitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor – faktor yang berpengaruh pada
kegiatan yang dilakukan, yaitu :
Penghitungan kebutuhan apoteker berdasarkan beban kerja pada pelayanan kefarmasian di rawat
inap yang meliputi pelayanan farmasi manajerial dan pelayanan farmasi klinik dengan aktivitas pengkajian
resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pemantauan terapi obat, pemberian
informasi obat, konseling, edukasi pasien dan visite, idealnya dibutuhkan tenaga apoteker dengan rasio 1
apoteker untuk 30 pasien rawat inap.
Permasalahan Yang Ditemukan Dalam Pelayanan Farmasi Klinik Pada Pasien Rawat Inap