Sie sind auf Seite 1von 8

COVID 19

STUDI KASUS 2 :

1. Tanggal 20 Juni 2020 Puskesmas Pinang, Kecamatan Belarik, Kabupaten Muara Enim,
Provinsi Sumsel kedatangan pasien an Bpk. Dana/32 th/Laki-laki. Alamat: Jl. Bambu
Raya No.3, RT.08/RW.3, Kelurahan Langsat, Kecamatan Belarik, Kab. Muara Enim
Lahir: 3 Maret 1988. Pekerjaan: Swasta dengan keluhan utama penciuman berkurang.
Pasien tidak bisa merasakan makanan sejak hari ini. Pasien mengeluh demam sejak empat
hari yang lalu yang sedikit berkurang dengan minum obat warung. Pasien juga mengeluh
nafas terasa berat, nyeri tenggorok, batuk kering Sebelumnya Bp Dana sempat kontak
dengan teman kerja yang positif Covid 1 minggu yang lalu.
2. Dari pemeriksaan fisik T: 120/80, N: 100 x/m, RR 30x/menit dan sempat dilakukan
pengukuran Saturasi Oksigen 93 %, suhu 38 C. Pasien dicurigai sebagai kasus suspek
Covid19, kemudian dirujuk ke RS Rujukan di Kabupaten Muara Enim.

PENUGASAN :

A. Diskusikan bagaimana penempatan pasien ini saat datang ke puskesmas untuk berobat.
B. Apa yang harus dilakukan petugas Kesehatan saat akan merujuk pasien ini ?
C. Bp Dana akan dirujuk dengan menggunakan ambulans. Sayangnya tidak ada sekat
diantara ruang pasien dengan driver. Petugas driver adalah Bp Sudin dan perawat yang
mendampingi adalah Bp David. APD apa yang harus dipakai mereka?
D. Apabila selesai merujuk, bagaimana untuk dekontaminasi ambulans nya?
JAWABAN:

A. Penempatan pasien saat datang ke puskesmas untuk berobat pada dasarnya yaitu harus
ditempatkan secara terpisah dari pengunjung lainnya. penempatan untuk pasien suspek
covid setiap puskesmas memiliki kebijakan masing-masing, seperti:
1. Di puskesmas warung jambu, berdasarkan sop screening pasien covid, saat di bagian
penapisan Bp. Dana diarahkan ke ruang observasi, dokter dan petugas surveilans datang
ke ruang observasi, dokter melakukan pemeriksaan fisik, dan petugas surveilans
melakukan wawancara menggunakan form pe dan melakukan tracing
2. Di puskesmas sindang barang, berdasarkan sop screening pasien covidnya, pasien saat
pendaftaran ditapis terlebih dahulu, setiap pasien yang memiliki keluhan demam, ispa,
anosmia, ada riwayat bepergian ke wilayah terjangkit 2 minggu terakhir, pasien
ditempatkan di poli infeksius yang lokasinya outdoor dan terpisah dengan unit
pelayanan yang lain, guna mengurangi resiko transmisi. Di poli infeksius ini bertugas
perawat dan dokter. Dimana dokter bertugas melakukan pemeriksaan fisik, penegakan
diagnosa, dan pengobatan, sedangkan perawat bertugas melakukan pemeriksaan ttv,
wawancara menggunakan form pe dan melakukan tracing.

B. Yang harus dilakukan petugas Kesehatan saat akan merujuk pasien ini adalah
1. Melengkapi Data Pasien yang akan dirujuk (identitas, gejala penyakit dan riwayat
perjalanan penyakit)
2. Menjelaskan sebab akibat mengapa pasien harus dirujuk
3. Melampirkan surat informed consent yang telah di tanda tangani pasien/keluarga
bersama surat rujukan
4. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan atau rumah sakit yang dituju terkait ketersediaan
tempat, kondisi klinis penderita, alasan merujuk, kelayakan kirim/transportable, dan
kondisi alat transportasi yang akan dipakai.
5. Melampirkan fotokopi dokumen medik penderita, termasuk hasil-hasil pemeriksaan
penunjang yang telah dilakukan
6. Petugas dan pengemudi harus menggunakan APD yang sesuai dengan anjuran PPI yaitu
APD level 3. APD dilepaskan dan dibuang di RS rujukan.

C. APD apa yang harus dipakai Bp Sudin dan Bp David adalah APD level 3 yang terdiri dari
Sarung tangan, cover all, masker N95, Google dan atau Visor.
D. Cara dekontamisasi ambulan setelah merujuk yaitu:

1. Ambulance tetap berada ditempat saat menurunkan pasien


2. Tim yang merujuk masih menggunakan APD lengkap
3. Buka semua pintu ambulans
4. Lakukan dekontaminasi dengan menyemprotkan cairan yang tidak menimbulkan
aerosolisasi (dry mist), kedalam ambulans dimulai dari area yang paling infeksius
(brankar, pegangan pintu, stetoscop, flowmeter, lantai , dinding, kemudi langit langit),
dan diamkan selama 3 menit atau dengan mengelap permukaannya dengan cairan
desinfektan dengan teknik satu arah.
5. Setelah bagian dalam selesai, tutup semua pintu dan lakukan dekontaminasi ambulans
bagian luar
6. Ambulans dan petugas perujuk menuju ruang dekontaminasi IGD
7. Petugas melepas APD dan memasukan ke tempat sampah infeksius
8. Petugas melakukan cuci tangan dengan sabun
9. Ambulans aman untuk meninggalkan lokasi
LAMPIRAN

Skrining Pasien Covid 19

No Dokumen:
No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :

Halaman :

UPTD
Dr. Megawati
Puskesmas
Sihombing
Warung Jambu
1. Pengertian Merupakan tata cara yang dilakukan untuk skrening pasien
covid 19
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan skrening covid 19
3. Kebijakan Surat Keputusan Nomor : 004 /SK/PKMWarjam/IV/2019
tentang Pandemi covid 19.

5. Prosedur 1. Petugas Skrening melakukan cuci tangan sebelum


memulai kegiatan
2. Petugas Screening menggunakan APD Level 3
3. Petugas Screening mengecek suhu tubuh
4. Petugas Screening melakukan penapisan dengan
menggunakan form screening
5. Petugas Screening mengantar pasien dengan dugaan
Covid 29 ke ruang observasi
6. Petugas Screening melaporkan kepada dokter yang
bertugas dan petugas survailen
6. Ruang Ruang Screening, Ruang Observasi
Terkait
Rujukan Pasien Covid 19

No Dokumen:
No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :

Halaman :

UPTD
Dr. Megawati
Puskesmas
Sihombing
Warung Jambu
1. Pengertian Suatu proses mengirimkan pasien covid 19 ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi karena tidak mampu
ditangani di puskesmas dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku yaitu dengan menstabilkan pasien terlebih
dahulu.
2. Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan rujukan pasien covid 19 yang tidak
bisa ditangani di puskesmas dapat segera dirujuk untuk
mendapatkan pelayanan lebih lanjut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Nomor : 004 /SK/PKMWarjam/IV/2019
tentang Pandemi covid 19.

5. Prosedur 1. Petugas kesehatan menerima pasien Covid 19.


2. Petugas memeriksa vital sign pasien.
3. Petugas mengkonsulkan hasil pemeriksaan kepada
dokter yang bertugas.
4. Dokter yang bertugas memeriksa pasien dan
melakukan pemeriksaan fisik.
5. Dokter menyampaikan informed consent tentang
kondisi pasien kepada keluarga pasien dan
menyampaikan kalau pasien perlu dirujuk ke rumah
sakit karena kondisi pasien yang perlu penanganan
segera.
6. Dokter memberikan lembar informed consent untuk
ditanda tangani keluarga pasien tentang persetujuan
rujuk dan dilakukan tindakan medis.
7. Dokter membuatkan surat rujukan.
8. Petugas Survailance menghubungi Esir Kota Bogor
untuk mengecek ketersediaan RS Rujukan
9. Petugas survailance menghubungi PSC Dinkes untuk
persiapan ambulance.
10. Petugas ambulan dan petugas Kesehatan yang
mengantar pasien menggunakan APD level 3
11. Petugas melakukan rujukan dengan ambulance ke
Rumah sakit rujukan.
6. Ruang Rawat jalan, rawat inap dan RGD.
Terkait
Dekontaminasi Ambulance Covid 19
No Dokumen:
No Revisi : 00
SOP Tgl Terbit :

Halaman : 1/2

UPTD
Dr. Megawati
Puskesmas
Sihombing
Warung Jambu
1. Pengertian Suatu upaya menekan atau mengurangi jumlah
mikroorganisme yang ada di ambulance setelan di gunakan
transfer pasien Covid 19.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah – langkahbdekontaminasi
ambulance Covid 19
3. Kebijakan Penetapan WHO terhadap penyakit Covid 19 sebagai global
pandemik
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan :
a. APD ( masker bedah, kacamata google, face shield,
cover oll, sarungtangan rumah tangga, sepatu boot)
b. Hand spray yang berisi cairan desinfektan
c. Lap bersih
d. Air bersih dan slang air
e. Larutan detergent
2. Petugas melakukan kebersihan tangan
3. Petugas memakai APD
4. Petugas menyemprotkan desinfektan pada permukaan
ambulance dan didiamkanselama 3 menit
5. Petugas mengelap dengan lap bersih pada tempat yang
telah disemprotkan dengan desinfektan dengan Teknik
satu arah yaitu dari bagian bersih dan bagian kotor
atau dari atas ke bawah
6. Petugas melepaskan APD dan di Kelola sesuai SOP
pelepasan APD
7. Petugas melakukan kebersihan tangan

6. Ruang Rawat jalan, rawat inap dan RGD.


Terkait

Das könnte Ihnen auch gefallen