Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Lebak Wangi tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini disajikan tentang latar belakang dan tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Lebak Wangi.
Pada bab ini disajikan gambaran umum Puskesmas Lebak Wangi yang
meliputi uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi
umum lainnya.
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka
kesakitan dan angka status gizi masyarakat
BAB VI : Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan di telaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Lebak Wangi
Tahun 2017. Selain keberhasilan pencapaian bab ini juga
mengemukakan hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
pembangunan kesehatan di masa yang akan datang.
LAMPIRAN
Sedangkan letak Gedung Puskesmas saat ini berada pada 6°05′29.45” Lintang
Selatan (LS) 106°17′01.15” Bujur Timur (BT)
1 Kamaruton 1 – 3 Km 2 – 15 menit
6 Pegandikan 8 – 10 Km 22 – 38 menit
8 Bolang 6 – 7 Km 18 – 23 menit
Fasilitas Kesehatan
2. Posyandu 40 Pos
3. Ambulans 2 Unit
1. KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
0-4 5-9 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
LAKI-LAKI PEREMPUAN
A. MORTALITAS
B. MORBIDITAS
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari Bidan Desa
maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
1. Penyakit Menular
Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan antara lain penyakit
TB Paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
a. TB Paru
Seseorang yang telah didiagnosa TB paru BTA positif bisa disembuhkan
dengan minum obat secara tepat dan teratur selama 6 bulan tanpa
c. Penyakit Kusta
Pada tahun 2017 penderita kusta sebanyak 4 orang dan telah selesai
menjalani pengobatan sebanyak 2 orang
a. Tetanus Neonatorum
c. Difteri
d. Pertusis
e. Hepatitis B
b. Diare
Untuk kasus diare di Puskesmas Lebak Wangi pada tahun 2017
diperkirakan 707 kasus, sedangkan diare yang ditangani 666 kasus
(94,3%)
c. Filariasis
Kasus firasias di Puskesmas Lebak Wangi pada tahun 2017 tidak ada
kasus (nihil)
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti
cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit
gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain, penyakit
jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing
manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.
C. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain
bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi
wanita usia subur kurang energi kronis (KEK).
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.
BBLR dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau
BBLR kerana intrauterine growth reterdation (IUGR), yaitu bayi yang lahir
cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Untuk tahun 2017 di Puskesmas
Lebak Wangi jumlah BBLR sebanyak 64 bayi dari 655 bayi lahir hidup dan
tertangani seleuruhnya (100 %).
2. Gizi Balita
Salah satu cara untuk mengetahui status gizi Wanita Usia Subur (WUS)
umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara
dalam mengidentifikasi seberapa besar seorang wanita mempunyai resiko
untuk melahirkan bayi BBLR. indikator Kurang Energi Kronik (KEK)
menggunakan standar LILA < 23,5 cm.
Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah gangguan
akibat kekurangan yodium (GAKY), GAKY dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan
pertumbuhan fisik meliputi pembesaran kelenjar tiroid (gondok), bisu, tuli,
kretin (kerdil), gangguan motorik dan mata juling. Pemberian kapsul
yodium dimaksudkan untuk mencegah lahirnya bayi kretin, karena itu
sasaran pemberian kapsul yodium adalah wanita usia subur (WUS) termasuk
ibu hamil dan ibu nifas.
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat
adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulagi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Berikut diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khusus utuk tahun 2017
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi
dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan yang selanjutnya
berpengaruh hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi.
Masalah lain adalah dukungan dari keluarga pada ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya secara dini di fasilitas kesehatan masih
sangat kurang, karena masih mempercayai mitos untuk
menyembunyikan kehamilan usia dini agar terhindar dari pengaruh
buruk, selain itu juga banyak kehamilan yang tidak diinginkan dan
kehamilan pada usia lanjut juga faktor bagi ibu malu memeriksakan
dirinya ke fasilitas kesehatan setempat.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lair sebagian
besar terjadi pada masa sekitar persalinan, yang disebabkan pertolongan
dilakukan oleh bukan tenaga kesehatan yang berkompetensi kebidanan.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menaikan cakupan linakes ini
karena penyebab kematian ibu yang utama masih pada pendarahan pada
persalinan, keterlambatan merujuk, dan persalinan masih dilakukan oleh
“Paraji” (dukun bayi). Bebertapa kelebihan yang dimiliki oleh paraji
sehingga masih adanya ibu hamil yang minta pertolongan persalinan
padanya antara lain : biaya relatif murah (bahkan bisa dibayar cicil atau
dengan alat pembayaran lain selain uang), kediaman paraji mudah
dijangkau dan selalu ada di tempat karena warga setempat, adanya
kedekatan batin (layaknya ibu dan anak) yang memberikan rasa
nyaman, perawatan nifas dan bayi hingga 40 hari, budaya turun
temurun ditolong oleh paraji, tidak adanya tindakan jahitan yang
ditakuti ibu.
Tahun 2017 presetasi ibu hamil resiko tinggi sebanyak 132 orang
dari 661 ibu hamil. Penanganan ibu hamil sesuai dengan standar oleh
tenaga yang berkompeten di fasilitas puskesmas
1. Kunjungan Neonatus
3. Asi Ekslusif
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena
mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi, karena itu untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang optimal, ASI perlu diberikan secara eklusif
sampai umur 6 (enam) bulan dan dilanjutkan sampai anak berumur 2
(dua) tahun.
Pada tahun 2017 PUS yang tercatat berjumlah 5.613, proporsi PUS
yang merupakan KB aktif sebesar 68,9 %, sedangkan KB baru atau
pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu
cara / alat kontrasepsi sebesar 5,6 %.
E. Pelayanan Imunisasi
Tahun 2017 dari 3.736 rumah tangga yang dipantau dan melakukan PHBS
sebanyak 342 (4.64 % ) rumah tangga (tabel 58)
Masih rendahnya cakupan rumah tangga yang ber PHBS dari 10 indikator
diatas adalah masih minimnya cakupan beberapa indikator seperti pemberian
Untuk itu perlu adanya upaya pemecahan masalah antara lain dengan
meningkatkan frekwensi penyuluhan tentang PHBS bagi masyarakat serta
meningkatkan kerjasama lintas program dan sektor.
1. Rumah Sehat
Berdasarkan cakupan tahun 2017 dari 3.736 rumah tangga yang ada
diperiksa dan dikatagorikan sehat 342 (4.64 % ).
Pembuangan kotoran baik sampah, air limbah rumah tangga dan tinja yang
tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan menurunnya kualitas
air, serta dapat menimbulkan penyekit menular di masyarakat. Jamban,
tempat sampah, pengelolaan limbah dan persediaan air bersih merupakan
sarana sanitasi lingkungan pemukiman (PLP).
TARGET
HASIL
NO NAMA INDIKATOR % SASARAN
REALISASI (A) SETAHUN
(B)
A. SARANA KESEHATAN
1. Puskesmas Pembantu 2
2 Bidan Praktek Mandiri 2
Tenaga Kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan
profesional dibidang. kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak, untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan. Dalam PP 32 tahun 1996 dinyatakan bahwa
pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan yang merata bagi masyarakat.
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam melaksanakan manajemen, oleh karena itu penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Perlu disadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Lebak Wangi yang diterbitkan saat ini yang belum sesuai
dengan harapan. Namun demikian diharapkan profil Kesehatan Puskesmas Lebak
Wangi tahun 2017 ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai,
dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Lebak Wangi ini juga merupakan salah
satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) 2017.