Sie sind auf Seite 1von 2

Mengenal BIOS ( Basic Input and Output System ) pada Komputer

Terkadang sulit bagi seseorang untuk memahami perbedaan antara Hardware dan Software
pada sebuah sistem PC. Hal ini di sebabkan karena keduanya sama – sama terjalin pada
desain sistem, konstruksi, dan operasi. Memahami hal ini sangat minim untuk dapat
memahami peran BIOS dalam sistem.
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input and Output System, yang pada level paling dasar
terdiri dari software low – level yang mengontrol hardware sistem. BIOS pada dasarnya
hubungan/link antara hardware dan software pada sebuah sistem.

BIOS merupakan istilah tunggal yang menggambarkan semua driver ( program kontrol
hardware low – level ) pada sebuah sistem yang bekerja bersama – sama bertindak sebagai
satu interface antara hardware dan software sistem operasi, yang mungkin membingungkan
adalah beberapa kode BIOS dibakar ( burn ) atau di Flashed ke dalam satu chip ROM yang
non volatile ( tidak dapat di hapus ketika power mati ) dan juga read-only. Ini merupakan
bagian utama dari BIOS, namun tidak semuga demikian. BIOS juga memasukan chip – chip
ROM yang terinstal pada Card Adapter dan semua oerangkat tambahan lainnya juga di Load
ketika sistem Boot UP.

Gabungan Motherboard BIOS, BIOS card adapter, dan device driver yang di load dari disk,
membentuk BIOS secara keseluruhan. Bagian dari BIOS yang diisikan ke dalam chip BIOS
baik pada motherboard maupun pada beberapa card adapter, kadang – kadang disebut
firmware, sebuah nama yang diberikan untuk software yang ditaruh pada chip dari disk. Ini
membuat orang – orang berfikir salah tentang BIOS, yakni menganggapnya sebagai
komponen Hardware.

Sistem PC dapat digambarkan sebagai serangkaian lapisan/layer beberapa hardware dan


beberapa software yang meng-interface satu sama lain. Yang paling mendasar, kalian dapat
membagi sebuah PC ke dalam empat layer primer, masing – masing dapat di bagi ke dalam
subset – subset.
Tujuan desain berlayer adalah untuk membuat sistem operasi dan aplikasi dapat berjalan pada
hardware yang berbeda.

Pada arsitektur berlayer, program software aplikasi berbicara kepada sistem operasi melalui
API ( Aplication Program Interface ). API bervariasi tergantung sistem operasi yang kalian
gunakan dan terdiri dari berbagai perintah dan fungsi yang dapat dilakukan oleh sistem
operasi untuk sebuah aplikasi. Sebagai contoh, sebuah aplikasi dapat meminta sistem operasi
untuk me-load atau menyimpan sebuah File. Dengan dimikian, aplikasi itu sendiri tidak harus
mengetahui bagaimana membaca disk, mengirim data ke printer atau melakukan berbagai
fungsi lain – nya yang dapat di lakukan oleh Sistem Operasi. Karena aplikasi sepenuhnya
terpisah dari hardware , maka pada dasarnya kalian dapat menjalankan aplikasi yang sama
pada mesin – mesin yang berbeda, aplikasi di desain untuk berkomunikasi dengan Sistem
Operasi daripada Hardware.

Sistem Operasi kemudian meng-interface melalui BIOS atau driver layer. BIOS terdiri dari
semua program driver individual yang beroperasi anatara Sistem Operasi dan Hardware
aktual. Dengan demikian, Sistem Operasi tidak pernah berbicara kepada Hardwaren secara
khusus, bahkan ia harus selalu mendapatkan driver yang tepat. Hal ini memberikan satu cara
yang konsisten untuk berbicara dengan Hardware. Biasanya merupakan Tanggung Jawab
manufaktur untuk memberikan driver bagi Hardware mereka, karena driver harus
menawarkan driver yang berbeda sehingga Hardwarenya bekerja di bawah DOS, Windows
95, Windows NT, Windows 2000, OS/2, Linux dan seterusnya, karena banyak Sistem
Operasi menggunakan interface internal yang sama, maka beberapa driver pun dapat bekerja
di bawah banyak Sistem Operasi. Sebagai contoh, sebuah driver yang bekerja di bawah
Windows ME sering bekerja di bawah Windows 98 dan 95, dan driver yang bekerja di bawah
Windows XP juga sering bekerja di bawah Windows 2000 dan NT. Ini karena Windows 95,
98, ME pada dasarnya bervariasi pada OS yang sama, seperti halnya Windows NT, 2000, dan
XP.

Karena layer BIOS tampak sama pada Sistem Operasi, tidak peduli Hardware apa yang ada
diatasnya. Contoh , kalian dapat menjalankan windows XP pada dua sistem dengan processor
yang berbeda, harddisk, video adapter dan seterusnya, tetapi windows XP akan tampak sama
pada kedua Hardware tersebut. Hal ini karena driver memberikan fungsi dasar yang sama
tidak peduli Hardware khusus apa yang di gunakan.

Aplikasi dan Sistem Operasi dapat menjadi identik dari sistem ke sistem, tapi Hardware dapat
sangat berbeda, karena BIOS terdiri dari software driver yang bertindak untuk meng-
interface hardware ke software, maka layer BIOS menyesuaikan diri dengan Hardware unik
pada satu sisi, tapi secara konsisten sama pada Sistem Operasi di sisi lain – nya .

Layer Hardware adalah tempat dimana perbedaan antara sistem paling banyak ditemukan di
sini. BIOS menangani perbedaan – perbedaan yang unik sehingga Sistem Operasi dan
aplikasinya dapat berjalan.

Das könnte Ihnen auch gefallen