Sie sind auf Seite 1von 5

TUGAS AKS

Dosen : Dr. H. Isep Zaenal Arifin, M.Ag

Nama : Rizka Putri Nur Hertiana

NIM : 4003200020

Prodi : D3 Keperawatan

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG


Peta konsep Materi

BAB 1
Konsep Dasar

A. Pengertian, Ruang B. Fungsi dan Impelementasi


Lingkup, Sasaran, Tujuan Perawatan Ruhani dalam
dan Manfaat Perawatan Islam
Rohani dalam Islam

Pengertian Fungsi

Ruang Lingkup a. Fungsi


Bimbingan

a. Pemeliharaan
b. Fungsi
Pemeliharaan
b. Pengobatan

c. Fungsi
c. Pengembangana
Perawatan dan
n
Pengobatan

Sasaran
d. Fungsi
Pengembangan

Tujuan dan Manfaat


Implementasi

a. Secara Akademis a. Daya Dukung


SDM
b. Secara Praktis
b. Daya Dukung
Lembaga
BAB 1 KONSEP DASAR

A. Pengertian, Ruang Lingkup, Sasaran, Tujuan dan Manfaat Perawatan Rohani


dalam Islam

1. Pengertian

Bimbingan dan Perawatan Rohani Islam adalah proses pemberian bantuan,


pemeliharaan, pengembangan dan pengobatan ruhani dari segala macam gangguan
dan penyakit yang mengotori kesucian fitrah ruhani manusia agar selamat sejahtera
dunia akhirat didasarkan kepada tuntunan al-Qur‟an, al-Sunnah dan hasil ijtihad
melalui metodologi penalaran dan pengembangan secara: istinbathiy (deduktif),
istiqro‟iy (induktif/riset), iqtibasiy (meminjam teori) dan „irfaniy (laduni/hudhuri).

Dalam penemuan mutakhir, ruhani sebagai pusat spiritual manusia menduduki


posisi yang sangat penting dan menentukan bagi keselamatan dan kesejahteraan
kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Dalam Islam posisi dan eksistensi ruhani
tidak diragukan lagi sangat penting karena substansi ruhani dalam Islam merupakan
citra dan percikan Ilahi yang Dia hembuskan bukan Ia ciptakan sebagaimana tubuh,
(QS.Sajdah: 9; al-Hijr:29; Shãd:72), dan setiap ruhani telah pernah berjumpa dengan
Tuhan-nya dan bersumpah untuk bertuhankan Allah saja, hanya ketika ruh itu sudah
memasuki tubuh dan hidup di dunia ini ruhani menjadi lupa dan lalai akan pertemuan
dan perjanjian itu, (QS alA‟rãf:172). Akibatnya manusia menganggap pusat
kehidupan ini adalah badan dengan akal dan logika adalah segalanya, lupa bahwa ruh
manusia lah inti kehidupannya, dan ruh pula lah yang akan pulang kembali ke alam
asal muasal kehidupan manusia.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kajian disiplin ilmu ini adalah sekitar bimbingan, pengasuhan, dan
perawatan keruhanian manusia baik yang sehat umumnya maupun yang sedang
mengalami gangguan karena sakit, meliputi:
a. Pemeliharaan, yaitu bagaimana tata cara memelihara ruhani manusia agar
tumbuh dalam fitrahnya secara optimal bagi kesejahteraan kehidupan manusia
b. Pengobatan, yaitu bagaimana mengobati ruhani manusia jika mengalami
gangguan sakit dari berbagai penyakit ruhani, termasuk gangguan dari penyakit
jasmani yang dapat mempengaruhi kesucian dan kesehatan ruhani.
c. Pengembangan, yaitu bagaimana membimbing, memelihara, dan
mengembangkan kualitas ruhani agar tumbuh dan berkembang secara maksimal, guna
menjaga, memelihara dan mengembangkan kehidupan spiritual manusia secara
maksimal untuk kesejahteraan dan keselamatan manusia.

3. Sasaran

a. Ruhani manusia umumnya, karena substansi hidup sesungguhnya adalah


pemeliharan fitrah ruhani. Sasarannya adalah ruhani manusia yang sehat dengan
pemeliharaan dan pengembangan.
b. Ruhani manusia yang mengalami gangguan oleh penyakit ruhani karena ketidak
seimbangan atau gangguan pada nafsani atau sistema kejiwaan manusia.
c. Ruhani manusia yang secara fisik sedang mengalami gangguan karena penyakit
terutama para pasien rawat inap di berbagai Rumah Sakit atau tempat perawatan
dan pengobatan umumnya dengan cara perawatan dan pengobatan.

4. Tujuan dan Manfaat

a. Secara Akademis

Memberikan landasan ilmiah kepada pengembangan dan pemenuhan standar


sehat secara holistik internasional yang berpegang kepada paradigma sehat
secara bio-psiko-sosio-spiritual. Pemenuhan aspek spiritual dalam pelayanan
kesehatan membutuhkan disiplin ilmu, SDM professional, para ahli, lembaga
pengajaran yang secara akademis memberikan pengajaran teori dan praktik
bagaimana sehat secara spiritual.

Sehingga perawatan terhadap kesehatan manusia dilakukan secara


holistikkomprehensif dan saling melengkapi antara pengobatan medis dan
spiritual (ruhani), karena pengobatan dan perawatan secara medis saat ini bukan
lagi satu-satunya metode pengobatan yang dapat mengatasi segala macam
penyakit manusia. Dalam penelitian mutakhir bahkan ditemukan sekitar delapan
puluh persen penyakit manusia lebih disebabkan oleh masalah keruhanian dan
kejiwaan (psikologis) manusia, hanya sekitar duapuluh persen saja yang
disebabkan oleh kuman, virus, dan bakteri.

b. Secara praktis

1) Memberikan wawasan dan pemahaman konsep kehidupan secara holistic yang


dapat meliputi bodymind-spiritual (jasmani-nafsani-ruhani), dan konsep
perawatan serta pengobatan meliputi aspek biopsiko-sosio-spiritual.
2) Mengetahui lebih mendalam tentang kehidupan spiritual dan keruhanian.
3) Memberi wawasan tentang aspek-aspek pengasuhan keruhanian meliputi:
perawatan, pengobatan dan pengembangan hidup keruhanian.
4) Bagi pasien/orang yang sedang mengalami gangguan karena penyakit secara
fisik dapat membantu mereka dengan memenuhi kebutuhan spiritual selama sakit
yang sering terabaikan sebagai akibat adanya paradigma pengobatan yang
terfokus pada aspek medis semata.
5) Bagi lembaga seperti Rumah Sakit membantu terpenuhinya kebutuhan asuhan
keperawatan secara holistik yaitu secara bio-psiko-sosio-spiritual, khususnya
pemenuhan aspek spiritual yang kurang diperhatikan oleh pihak rumah sakit dan
penyelenggara pendidikan yang harus menghasilkan tenaga profesional untuk
memenuhi layanan aspek kebutuhan spiritual pasien rawat inap.
B. Fungsi dan Impelementasi Perawatan Ruhani dalam Islam

1. Fungsi

Berdasarkan kepada ruanglingkup disiplin ilmu ini maka fungsi perawatan


ruhani dalam Islam meliputi empat aspek yaitu :
a. Fungsi bimbingan,
b. Fungsi pemeliharan,
c. Fungsi perawatan dan pengobatan,
d. Fungsi pengembangan.
Ke empat fungsi ini berlaku bagi orang sehat dan orang sakit karena masing-
masing saling berhubungan.

2. Implementasi

a. Daya Dukung SDM

Perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) profesional yang dapat melakukan


layanan bagi kebutuhan spiritual manusia yang dibekali oleh disiplin ilmu
khusus untuk perawatan ruhani. Secara tradisional dalam khazanah keilmuan
Islam SDM ini dapat dihasilkan dari lembaga pesantren dan lembaga tharikat
meskipun belum secara spesifik mendidik SDM khusus untuk melayani
kebutuhan spiritual umat terutama sampai kepada tingkat pengobatan dan
perawatan ruhani. Usaha yang ada baru bersifat kreatif personal belum
merupakan gerakan lembaga profesional. Fenomena menarik saat ini yaitu
munculnya kelompok peminat Ruqyah Syar‟iyyah yang menuntut ilmu untuk
membantu sesama melakukan terapi terhadap berbagai gangguan dan penyakit
ruhani.

b. Daya Dukung Lembaga

Lembaga pendidikan formal terdepan seharusnya adalah berbagai Sekolah


Tinggi Kesehatan atau Akademi Keperawatan yang telah dapat mengajarkan
disiplin ilmu Asuhan Keperawatan Spiritual khususnya Asuhan Keperawatan
Spiritual Muslim (AKSM) untuk pasien beragama Islam. Lembaga berikutnya
adalah UIN, IAIN, dan STAIN melalui fakultas terkait seperti Fakultas
Dakwah melalui prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Psikologi
melalui psikologi dan Psikoterapi Islam, Fakultas Ushuluddin melalui prodi
Tasawuf dan Psikoterapi yang dapat menghasilkan SDM khusus untuk dapat
memberikan layanan asuhan dan bimbingan keruhanian secara profesional
bagi yang membutuhkan seperti pasien di berbagai rumah sakit. Kedua SDM
produk dua lembaga pendidikan ini harus dapat saling berkolaborasi dalam
memberikan layanan kebutuhan spiritual, karena keduanya memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.

Das könnte Ihnen auch gefallen