Sie sind auf Seite 1von 5

TUGAS I

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Rizki Putra Agusta


043265493
1. Sebutkan perbedaan dari pajak, retribusi dan sumbangan ?
2. Sebutkan penggolongan tarif pajak yang anda ketahui serta jelaskan secara singkat
mengenai perbedaannya !
3. Reformasi perpajakan saat ini sering dilakukan pemerintah diantaranya membuat
sistem administrasi perpajakan modern? apakah reformasi perpajakan yang
dilakukan pemerintah efektif dalam meningkatkan penerimaan pajak di Indonesia!
jelaskan secara ringkas beserta contohnya!
4. Pajak haruslah dipungut berdasarkan suatu keadilan. Keadilan tersebut harus
dituangkan, baik dalam perundang-undangan maupun diwujudkan dalam
pelaksanaannya. R. Santosa Brotodihardjo, SH dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Hukum Pajak”, menguraikan beberapa teori utuk memberikan dasar menyatakan
keadilan. Sebutkanlah teori yang mendasari keadilan yang saudara/i ketahui!

Jawab :
1. Beda Pajak,Retribusi,dan Sumbangan
 Pajak adalah iuran yang harus disetorkan ke negara dan sifatnya wajib. Jika
iuran tersebut tidak disetorkan, maka akan dikenakan sanksi atas ketidaktaatan
penyetoran pajak. Pajak sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 yakni : Pajak
Pusat dan Pajak Daerah.
 Retribusi adalah pungutan atas jasa maupun izin yang diberikan pemerintah
daerah untuk kepentingan pribadi maupun badan
 Sumbangan adalah Iuran yang sifatnya sukarela dan tidak memaksa. Tidak ada
sanksi dalam bentuk apapun jika tidak memberikan sumbangan.
2. Penggolongan tarif pajak
a. Menurut golongan:
 Langsung : pajak dipikul atau ditanggung sendiri oleh WP, tidak dapat
dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain
 Tidak langsung : pajak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain atau pihak ketiga.
b. Menurut Lembaga Pemungut :
 Pajak Negara: Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
 Pajak Daerah: Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
c. Menurut Sifat :
 Pajak Subjektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan pribadi WP atau
pengenaannya memperhatikan keadaan subjeknya
 Pajak Objektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik
berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan
timbulnya kewajiban membayar pajak
3. Pajak di Indonesia menjadi sumber pendapatan terbesar negara. Hal ini dapat
dilihat dari besarnya proporsi pos penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) yang disusun pemerintah setiap tahunnya. Namun,
tenaga dari pajak belum sesuai harapan mengingat sulitnya pencapaian target
pajak dalam beberapa tahun ke belakang.
Untuk mengoptimalkan pendapatan negara melalui sektor pajak tersebut, maka
salah satu yang perlu ditingkatkan adalah pelayanan pajak terhadap masyarakat.
Sistem administrasi perpajakan yang baik dan modern merupakan salah satu faktor
yang sangat mepengaruhi ketercapaian hal tersebut.
Sistem administrasi perpajakan modern sendiri merupakan sistem administrasi
perpajakan yang terus mengalami penyempurnaan atau perbaikan kinerjanya, baik
dari sisi internal maupun eksternal institusi perpajakan yang tujuan untuk
memberikan pelayanan pajak yang prima sekaligus meningkatkan penerimaan
pajak.
Secara garis besar, sistem administrasi perpajakan modern merupakan wujud dari
hasil reformasi perpajakan yang disempurnakan dan disesuaikan dengan kondisi
perpajakan di Indonesia secara menyeluruh di berbagai sektor administrasi pajak.
Perkembangan sistem administrasi pajak ini setidaknya memberikan beberapa
pengaruh terhadap pelayanan pajak.
Pertama, dengan menerapkan sistem administrasi yang berbasis teknologi terkini,
pelayanan pajak yang diberikan bisa lebih efisien sekaligus meringankan beban
fiskus dalam melaksanakan tugasnya. Dengan ini pula wajib pajak juga lebih
mudah dan praktis dalam melakukan kewajibannya.
Hal ini terlihat dari bagaimana saat ini Ditjen Pajak telah menerapkan sistem
pelayanan secara online, seperti pembuatan nomor pokok wajib pajak secara online
(e-registration), pembayaran online (e-billing), SPT online (e-SPT), hingga fatur
pajak elektronik (e-faktur).
Dengan e-SPT misalnya. Sistem yang dibuat dapat mengurangi kesalahan wajibp
ajak pada saat mengisi SPT. Pengisian SPT yang dilakukan dengan menggunakan
kertas biasanya sering terjadi kesalahan karena banyak wajib pajak yang belum
paham mengenai cara pengisian SPT secara manual. Adanya aplikasi pengisian
SPT secara komputer ini dapat mempermudah wajib pajak.
Kedua, melalui sistem pelayanan pajak modern, integrasi data yang diperoleh
otoritas pajak dapat menjadi alat bantu untuk memonitoring kepatuhan pajak.
Dalam hal ini otoritas pajak dapat mengawasi secara intensif sehingga masyarakat
terdorong untuk jujur dan taat dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Terakhir, sistem administrasi pajak yang modern juga dapat dimanfaatkan oleh
otoritas pajak untuk memetakan wajib pajak. Untuk wajib pajak tertentu, misalnya
yang memiliki sumber penghasilan yang beragam dan berpotensi besar bagi
penerimaan, membutuhkan perhatian yang lebih besar mengingat wajib pajak
tersebut biasanya memiliki pergerakan penghasilan yang dinamis dan cukup luas,
tak hanya lingkup domestik, melainkan juga internasioanl. Administrasi pajak yang
dapat mengakomodasi hal ini tentunya akan menjadi alat yang ampuh dalam
mendongkrak penerimaan ke depannya.
Selain itu, dengan sistem administrasi perpajakan modern ini, dapat mendukung
pemerintah dalam mengupayakan terciptanya Good Corporate Governance. Wajib
pajak juga dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik karena didukung oleh
sarana danprasarana yang memadai serta pegawai yang profesional.
Permasalahan wajib pajak dapat diselesaikan secara lebih cepat dengan kepastian
hukum yang terjamin.
Dalam jangka panjang, sistem administrasi perpajakan modern yang
terimplementasi secara optimal akan meningkatkan kepuasan terhadap wajib pajak.
Dengan pelayanan yang memuaskan dan pelaksanaan kewajiban perpajakan yang
mudah diharapkan berkorelasi positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di
Indonesia.

Sumber : https://news.ddtc.co.id/pentingnya-sistem-administrasi-pajak-yang-
modern-11642?page_y=1398
4. Teori yang mendasari keadilan
 Teori asuransi, negara dalam melaksanakan tugasnya/fungsinya, mencakup
pula tugas perlindungan terhadap jiwa dan harta benda warga negara. Oleh
sebab itu, negara bekerja atau bertindak sebagai perusahaan asuransi. Untuk
perlindungan warga negara harus membayar premi, yang dirumuskan sebagai
pembayaran pajak.
 Teori kepentingan, pajak mempunyai hubungan dengan kepentingan yang
diperoleh dari pekerjaan negara. Makin banyak mengenyam menikmati jasa
dari pekerjaan pemerintah, makin besar juga pajaknya.
 Teori kewajiban pajak mutlak (teori pengorbananan teori bakti), Organische
Staatleer berpendirian bahwa tanpa negara maka individu tidak mungkin bisa
hidup bebas berusaha dalam negara. Oleh karena itu, negara mempunyai hak
mutlak untuk memungut pajak. Tanpa negara, maka individupun tidak ada, dan
pembayaran pajak oleh individu kepada negara adalah dipandang sebagai
tanda pengorbanan atau tanda baktinya kepada negara.
 Teori gaya beli, teori ini merupakan teori yang termasuk modern di mana tidak
mempersoalkan asal mulanya Negara memungut pajak melainkan hanya
melihat pada efeknya dan memandang efek tersebut sebagai dasar
keadilannya.
 Teori gaya pikul, pemungutan pajak harus sesuai dengan kekuatan membayar
dari wajib pajak (individu). Tekanan semua pajak harus sesuai dengan gaya
pikul wajib pajak dengan memperhatikan pada besarnya penghasilan dan
kekayaan, juga pengeluaran belanja wajib pajak tersebut.

Das könnte Ihnen auch gefallen